2. Off-label dosis
Informasi dosis merupakan hal penting dalam pengobatan karena profil
farmakokinetik dan farmakodinamik setiap rentang usia individu berbeda-beda. Obat
yang diberikan dengan dosis lain dari yang tercantum pada izin edar atau izin
penjualan dikategorikan sebagai obat off-label dosis (Pratiwi, et al., 2013).
3. Off-label dosis
Informasi dosis merupakan hal penting dalam pengobatan karena profil
farmakokinetik dan farmakodinamik setiap rentang usia individu berbeda-beda. Obat
yang diberikan dengan dosis lain dari yang tercantum pada izin edar atau izin
penjualan dikategorikan sebagai obat off-label dosis (Pratiwi, et al., 2013).
4. Off-label indikasi
Obat dikategorikan sebagai off-label indikasi jika digunakan diluar indikasi yang
tertera pada leaflet (Kimland dan Odlind, 2012).
5. Off-label kontraindikasi
Obat dikatakan termasuk kategori off-label kontraindikasi jika menimbulkan
kontraindikasi saat diberikan kepada pasien yang usianya tidak sesuai dengan
peruntukan obatnya (Pratiwi, et al., 2013).
1. Obat disetujui untuk mengobati penyakit tertentu, tapi kemudian digunakan untuk
penyakit yang sama sekali berbeda. Misalnya amitriptilin yang disetujui sebagai anti depresi,
untuk keadaan yang masih terkait, tetapi di luar spesifikasi yang disetujui. Contohnya adalah
Viagra, yang diindikasikan untuk mengatasi disfungsi ereksi pada pria, tetapi digunakan
untuk meningkatkan gairah sexual buat pria walaupun mereka tidak mengalami impotensi
keamanan, efikasi dan kualitasnya. Obat yang beredar ditujukan untuk orang dewasa
memiliki izin yang menjelaskan indikasi khusus, dosis dan rute pemberian obat, atau
disebut “on-label”. Namun demikian, beberapa obat yang digunakan untuk anak tidak
memiliki izin penggunaan pada anak atau penggunaan diluar ketentuan izin yang
Penggunaan obatoff-label adalah penggunaan obat di luar indikasi yang disetujui oleh
lembaga yang berwenang. Lembaga berwenang itu kalau di Amerika adalahFood and
Drug Administration (FDA),sedangkan di Indonesia adalahBadan POM.Tetapi karena
umumnya obat-obat yang masuk ke Indonesia adalah obat impor yang persetujuannya
dimintakan ke FDA, maka bisa dibilang bahwa indikasi yang dimaksud adalah indikasi
yang disetujui oleh FDA. Perlu diketahui bahwa sebelum obat dipasarkan, mereka harus
melalui uji klinik yang ketat, mulai dari fase 1 sampai dengan 3. Jika hasil uji klinik
cukup meyakinkan bahwa obat aman dan efektif, maka produsen akan mendaftarkan
nafsu makan.
o Penerapan baru suatu obat satutidak ada asessment terhadap risk atau benefit ratio
Handbook_17th edition Kevin Loughlin, Joyce Generali. 2006. The Guide to Off-
Label Prescription Drugs. New York: New Uses for FDA-Approved Prescription Drugs.Free
Pratiwi, A.P., Khairinnisa M.A., Alfian S.D., Priyadi A., Pradipta I.S., & Abdulah R.,
2013, Peresepan Obat-obat Off-Label pada Pasien Anak Usia 0 Hingga 2 Tahun di Apotek
Drugs.com
Kompasiana.com