Anda di halaman 1dari 3

Swamedikasi

Dosen: apt. Salmah Handayani Lubis,S.Farm.,M.Si.

Golongan Obat
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
untukmempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi, untuk manusia (UU No. 36 Thn 2009).

Obat adalah zat yang digunakan untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan
dan peningkatan kesehatan bagi penggunanya. Setiap obat punya tujuan manfaat, namun juga
mempunyai efek samping yang dapat merugikan. Oleh karena itu, gunakanlah obat sesuai dengan
aturan pakai; dan kenali obat dengan baik dengan cara memperhatikan informasi yang
menyertainya.

Bidang ilmu yang mempelajari tentang obat khususnya yang berkaitan dengan pengaruh sifaf
fisika-kimiawinya terhadap tubuh, respons bagian-bagian tubuh terhadap sifat obat, nasib yang
dialami obat dalam tubuh, dan kegunaan obat bagi kesembuhan adalah Farmakologi.

Secara umum Obat digolongkan menjadi 4 kelompok besar; yaitu :

1. Obat Bebas

Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter. Zat aktif yang terkandung
didalamnya cenderung relatif aman dan memiliki efek samping yang rendah. Obat ini disimbolkan
dengan lingkaran berwarna hijau bergaris tepi hitam yang terdapat pada kemasan.

2. Obat Bebas Terbatas

Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter, namun mempunyai
peringatan khusus saat menggunakannya. Obat golongan ini merupakan obat yang sebenarnya
masuk ke dalam kategori obat keras namun dalam jumlah tertentu masih dapat dijual di apotek dan
dapat diperoleh tanpa resep dari dokter. Obat ini disimbolkan dengan lingkaran biru bergaris tepi
hitam.

3. Obat Keras

Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter. Obat-obat yang masuk dalam kategori ini jika
digunakan tidak berdasarkan pengawasan dari dokter dikhawatirkan dapat memperparah penyakit,
meracuni tubuh, bahkan berujung pada kematian. Obat golongan ini disimbolkan dengan lingkaran
merah bergaris tepi hitam dan terdapat huruf “K” di dalamnya.

Obat Keras disertai dengan informasi perhatian bagi penggunanya; sbb :

 P.No.1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.


 P.No.2: Awas! Obat keras. Hanya untuk kumur, jangan ditelan.
 P.No.3: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar badan.
 P.No.4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
 P.No.5: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
 P No.6: Awas! Obat Keras Obat Wasir, jangan ditelan.

4. Obat Psikotropika dan Narkotika

Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter dan dapat menyebabkan ketergantungan.
Golongan I tidak untuk pengobatan. Obat golongan ini disimbolkan dengan lingkaran putih
bergaris tepi merah dan terdapat simbol palang berwarna merah di dalamnya.

1 |Fakultas Farmasi- UTND- 2020


Psikotropika adalah Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan
syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi
(mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan
ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang
menggunakan dengan memasukkannya ke dalam tubuh manusia. Pengaruh tersebut berupa
pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat, alusinasi/timbulnya khayalan-khayalan
yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.

Setiap obat yang beredar selalu memiliki informasi tentang obat yang menyertainya pada kemasan
obat dan brosur atau leaflet. Informasi tersebut harus diperhatikan pada obat adalah : Nama Obat
dan Zat Aktif yang terkandung, Logo atau Simbol Golongan Obat, Nomor Izin Edar (NIE) atau
Nomor Registrasi, Waktu Kadaluarsa (Expire Date), Kemasan Obat, Indikasi, Efek Samping, serta
Nama dan Alamat Industri Farmasi.

 Nama obat dan zat aktif; menjelaskan tentang nama obat serta zat aktif yang
terkandung.
 Logo Obat; terdapat pada kemasan obat, simbol atau logo berupa tanda lingkaran sebagai
identitas golongan obat, yaitu obat Bebas, Obat Bebas Terbatas dan Obat Keras.
 Nomor Izin Edar atau Nomor Registrasi; adalah menjelaskan obat telah terdaftar di
Badan POM sehingga ada jaminan bahwa obat aman, berkhasiat dan bermutu.
 Waktu Kadaluarsa; menjelaskan batas waktu jaminan produsen terhadap kualitas produk.
Bila penggunaan telah melewati batas Waktu Kadaluarsa (Expire Date), produsen tidak
menjamin kualitas produk tersebut.
 Kemasan Obat; kemasan harus diperhatikan dalam kondisi baik seperti segel tidak rusak,
warna dan tulisan pada kemasan tidak luntur.
 Nama dan Alamat industri Farmasi; menjelaskan pembuat obat (industri farmasi).
 Indikasi; menjelaskan tentang peruntukkan obat, adalah khasiat atau kegunaan dari suatu
obat. Pastikan indikasi obat yang tercantum pada kemasan sesuai dengan gejala penyakit
yang dialami.
 Efek Samping; menjelaskan tentang efek yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi
setelah minum obat, pada takaran lazim misalnya dapat menyebabkan kantuk, mual,
gangguan dalam saluran cerna.

Penting untuk memperhatikan Tanda Registrasi Obat atau NIE (Nomor Izin Edar) Obat yang
dikelola oleh Badan POM (Pengawasan Obat Makanan, dan Minuman); sbb :

Nomor Izin Edar (NIE) atau Nomor Registrasi :


Untuk memastikan obat telah terdaftar di Badan POM sehingga obat dijamin aman, berkhasiat
dan bermutu. NIE obat terdiri dari 15 digit, contoh :

DKL1234567891A1

Digit Pertama
D = Nama Dagang G = Generik

Digit Kedua
B = Obat Bebas

2 |Fakultas Farmasi- UTND- 2020


T = Obat Bebas Terbatas
K = Obat Keras
P = Psikotropika
N = Narkotika

Digit ketiga
L = Lokal
I = Impor

Digit 4 dan 5 adalah tahun registrasi.


Digit 6, 7 8, dst adalah nomor identitas produk
yang diproduksi oleh setiap Industri Farmasi.

Referensi :
UU No 36 Tahun 2009
Materi Edukasi Peduli Obat dan Pangan Aman; Badan POM

3 |Fakultas Farmasi- UTND- 2020

Anda mungkin juga menyukai