Maka dalam hal ini izin bagi Pedagang eceran obat berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Perizinan
Sarana dan Tenaga Bidang Kesehatan hanyalah terbatas dapat menjual
obatobatan bebas dan obat-obatan bebas terbatas. Disamping obat-obat
dari daftar W dan G, masih terdapat dua jenis obat yang biasa dibeli tanpa
resep, yakni obat-obat wajib apotik dan obat-obat daftar F, yang juga
sering disebut obat OTC (over the counter Drug) atau obat bebas.10 Obat
daftar W, juga disebut daftar obat keras bebas terbatas, mengandung
“obat-obat terhadap jenis-jenis penyakit yang pengobatannya dianggap
telah dapat ditetapkan sendiri oleh (Ryan et al., 2013)
Dalam Peraturan Daerah tersebut dapat diketahui bahwa artinya
Pedagang eceran obat termasuk dalam sarana bidang kesehatan dan
termasuk dalam izin penyelenggaraan sarana kesehatan. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa setiap orang atau badan hukum harus memiliki izin
untuk menjual obat-obat bebas dan obat-obat bebas terbatas. (Ryan et al.,
2013)
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter (disebut
obat OTC = Over The Counter), terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas.
Ini merupakan tanda obat yang paling "aman". Obat bebas, yaitu obat yang bisa
dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan
lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas ini digunakan untuk mengobati
gejala penyakit yang ringan. Misalnya : vitamin/multi vitamin (Livron B Plex, )
2. Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W) yakni obat-obatan yang dalam
jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda
lingkaran biru bergaris tepi hitam. Contohnya, obat anti mabuk (Antimo), anti flu
(Noza). Pada kemasan obat seperti ini biasanya tertera peringatan yang bertanda
kotak kecil berdasar warna gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan
tulisan sebagai berikut : P.No.1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
P.No.2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
P.No.3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan
P.No.4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
P.No.5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan
3. Obat Keras
Obat keras (dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk = berbahaya) yaitu
obat berkhasiat keras yang untuk memperolehnya harus dengan resep
dokter,memakai tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K
didalamnya. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah antibiotik
(tetrasiklin, penisilin, dan sebagainya), serta obat-obatan yang mengandung
hormon (obat kencing manis, obat penenang, dan lain-lain). Obat-obat ini
berkhasiat keras dan bila dipakai sembarangan bisa berbahaya bahkan meracuni
tubuh, memperparah penyakit atau menyebabkan mematikan.
Penggolongan Obat : Suatu bahan atau bahan-bahan yg dimaksudkan utk
dipergunakan dlm menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pd manusia atau hewan,
Obat bebas adalah obat yang bebas/dapat diperoleh tanpa resep dari dokter,
sehingga dapat dibeli langsung melalui Apotek, Toko Obat Berizin, Toko
Modern maupun warung atau toko kelontong. Cara mengenali obat bebas
adalah terdapat tanda logo lingkaran berwarna HIJAU dengan garis tepi
berwarna hitam pada kemasannya.
Contoh Obat Bebas :
-Parasetamol (penurun demam dan pereda sakit kepala)
-Vitamin-Vitamin
-Ferrosulfat (penambah darah)
-sediaan obat mengandung Calcium
-Antasid (untuk sakit maag) Ex : promag, Mylanta
Obat bebas terbatas adalah obat yang dapat diperoleh tanpa resep
dokter, sehingga dapat dibeli langsung melalui Apotek maupun Toko Obat
Berizin namun memperolehnya dalam jumlah terbatas. Cara
mengenali obat bebas terbatas adalah terdapat tanda logo lingkaran
berwarna BIRU dengan garis tepi berwarna hitam pada kemasannya.
Biasanya pada kemasan golongan obat ini terdapat peringatan-peringatan
Kadar ≤ 1%,
kemasan tidak
lebih dari tube 10
g
Kadar ≤ 1%,
kemasan tidak
lebih dari tube 15
g & botol 15 ml
Sirup kadar ≤ 5
mg/5 ml, kemasan
tidak lebih dari 60
ml
9. Loratadine Obat Keras Obat Bebas tablet kapsul kadar ≤
Terbatas 10 mg kemasan
tidak lebih dari 10
tablet kapsul
Sirup kadar ≤ 5
mg/5 ml, kemasan
tidak lebih dari 60
ml
SOAL TM 1
1. Obat yang dapat digunakan tanpa resep dokter….
a. Obat bebas
b. Obat keras
c. Obat bebas terbatas
d. Obat herbal
2. Contoh obat bebas dibawah ini adalah…
a. Antibiotic
b. Obat penenang
c. Vitamin
d. Penisilin
3. Terbinafine pada peraturan baru termasuk golongan obat….
a. Oabt bebas
b. Obat bebas terbatas
c. Obat keras
d. Obat tradisional
4. Pedagang eceran obat harus menjaga agar obat-obat yang dijual bermutu baik
dan berasal dari pabrik-pabrik farmasi atau pedagang besar farmasi yang
mendapat ijin dari….
a. Apoteker
b. Dokter
c. Menteri Kesehatan
d. Menteri Perdagangan
5. Setiap Pedagang Eceran Obat wajib mempekerjakan seorang Asisten Apoteker
sebagai….
a. Penanggung jawab teknis farmasi
b. Penunggu toko
c. Pembantu
d. Melayani
6. Obat keras dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk, yang artinya…
a. Menguntungkan
b. Merugikan
c. Berbahaya
d. Tidak berbahaya
7. Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan disebut….
a. Obat bebas
b. Obat bebas terbatas
c. Obat keras
d. Obat narkotika
8. Terdapat tanda logo lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam
adalah cara untuk mengenali obat….
a. Obat keras
b. Obat bebas
c. Obat bebas terbatas
d. Obat narkotika
9. Dibawah ini contoh dari P.No 2 awas! Obat keras hanya untuk kumur, jangan
ditelan adalah….
a. Antimo
b. Antibiotic
c. Tablet CTM
d. Oral-B
10. Dalam keputusan Menteri Kesehatan dijelaskan bahwa pemberian izin
perdagangan eceran obat dilaksanakan oleh…
a. Kepala dinas Kesehatan kabupaten/kota setempat
b. Ketua RT
c. Menteri perdagangan
d. Kepala desa
Kunci Jawaban :
1. A
2. C
3. B
4. C
5. A
6. C
7. D
8. B
9. D
10. A