Nim :171200223
Kelas : A2C Farmasi Klinis
Obat off-label adalah obat diluar indikasi yang tertera dalam label dan belum atau diluar
persetujuan oleh badan atau lembaga yang berwenang atau jika di Indonesia adalah Badan
POM, sedangkan di US adalah FDA (Food Drug Administration). Obat yang telah disetujui
atau approved oleh FDA atau BPOM akan mendapat label approved yang berisi informasi
tentang cara dan dosis penggunaanya berdasarkan hasil uji klinis.
Penggunaan on-label adalah obat yang mempunyai izin edar yang dikeluarkan oleh
BPOM atau kementerian kesehatan obat kategori on-label oleh pihak berwenang dapat
menjamin bahwa obat telah diuji keamanan, efikasi dan kualitasnya sehingga risiko yang
terjadi dapat diatasi atau diminimalkan.
Peresepan atau penggunaan obat off label ini sangat umum sekali saat ini. Sebagian
orang mungkin akan khawatir dengan maraknya dokter yang meresepkan obat offlabel jika
mengetahui bahwa obat off-label diluar persetujuan oleh badan yang berwenang.
Penggunaan obat off-label adalah penggunaan umum yang biasa digunakan untuk praktek
klinik dan tersebar luas di seluruh dunia. Namun, penggunaan obat-obatan di luar indikasi
dapat menyebabkan beberapa masalah. Bukti tentang penggunaan obat-obatan ini yang
tidak sesuai indikasi sangat tidak disetujui, dan dokter memiliki sedikit informasi tentang
bagaimana menggunakannya.
a. Kebutuhan, tergantung (misalnya ketika obat merk Lelap harganya cukup mahal
maka untuk membantu financialnya maka digunakan obat off label obat CTM)
b. Sembuh, contohnya Talidomid cara kerjanya meningkatkan produksi darah
1. Off-label usia Obat dikategorikan sebagai obat off-label usia jika digunakan diluar
rentang usia yang telah disetujui. Parasetamol yang diberikan kepada bayi prematur
adalah salah satu contoh penggunaan obat off-label usia / berat .
2. Off-label dosis Informasi dosis merupakan hal penting dalam pengobatan karena
profil farmakokinetik dan farmakodinamik setiap rentang usia individu berbeda-
beda. Obat yang diberikan dengan dosis lain dari yang tercantum pada izin edar atau
izin penjualan dikategorikan sebagai obat off-label dosis
3. Off-label indikasi Obat dikategorikan sebagai off-label indikasi jika digunakan
diluar indikasi yang tertera pada leaflet.
4. Off-label kontraindikasi Obat dikatakan termasuk kategori off-label kontraindikasi
jika menimbulkan kontraindikasi saat diberikan kepada pasien yang usianya tidak
sesuai dengan peruntukan obatnya
Tidak bisa dikatakan masuk ke dalam POR karena efek dari obat tersebut yang
diinginkan tidak sesuai dengan indikasi sebenarnya melainkan efek sampingnya
yang digunakan , namun bisa juga dikatakan bahwa obat off-label dikatakan POR
tapi beresiko sehingga disarankan untuk jangan menggunakan off-label karena
tidak teruji keamanan dan khasiat obatnya.
Aspirin kontraindikasi pada anak karena terkait dengan sindrom Reyes (suatu
kondisi serius yang dapat menyebabkan pembengkakan pada organ hati dan
otak). Namun Aspirin digunakan pada penderita jantung untuk tujuan sebagai
antiplatelet (antitromboxan)
suntik Vitamin K sering diberikan secara oral kepada bayi baru lahir untuk
menghindari penyakit dengan manifestasi pendarahan sebab tidak ada sediaan
yang tersedia yang sesuai yang diberikan izin.