Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MINGGU KE 4

Nama: Wahyu Pratama

Kelas: PPKH VIIA

NIRM: 04.03.18.190

Matkul: Studi Kelayakan Usaha

RANGKUMAN

BAB III TIME VALUE OF MONEY


PENDAHULUAN
Time Value of Money adalah nilai waktu dari uang. Didalam pengambilan
keputusan jangka panjang, nilai waktu dari uang memegang peranan penting.
Seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis, konsep nilai waktu dari
uang ( time value of money ) telah mendapat tempat yang sedemekian penting.
Berikut adalah beberapa contoh terapan yang terkait dengan konsep nilai waktu
dari uang :
• Tabungan
• Pinjaman bank
• Asuransi penilaian proyek
Time Value of Money adalah konsep yang menerangkan bahwa nilai
uang pada saat sekarang lebih berharga jika dikomparasikan di masa yang akan
datang.
Pengertian Konsep Nilai Waktu Uang
Konsep nilai waktu uang adalah suatu konsep yang berkaitan dengan
waktu dalam menghitung nilai uang. Maksudnya, uang yang dimiliki seseorang
pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang.
Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar daripada uang yang akan
diterima dimasa mendatang. Nilai waktu dari uang berhubungan dengan nilai
saat ini dan nilai yang akan datang.
Nilai waktu dari uang menunjukkan perubahan nilai uang akibat dari
berjalannya waktu. Nilai uang dapat berubah seiring berjalannya waktu. Uang 10
juta saat ini akan berubah nilainya setelah satu tahun berjalan. Di sini secara
tidak langsung menunjukkan waktu menjadi fungsi dari uang, atau waktu
merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi perubahan suatu nilai uang.
Sebagai contoh, nilai uang Rp. 1000,- yang dimiliki saat ini berbeda
dengan nilai uang Rp. 1000,- yang dimiliki lima tahun lagi. Nilai uang Rp. 1000,-
saat sekarang (present value) diniai lebih tinggi daripada nilai uang tersebut
diwaktu yang akan datang (future value). Hal ini dikarena uang Rp. 1000,- yang
diterima sekarang tersebut mempunyai kesempatan menghasilkan pendapatan,
misalnya untuk berdagang dan menjalankan usaha atau ditabung di bank
dengan penghasilan bunga.
Menurut ekonom konvensional, ada dua hal yang mendasari konsep time
value of money, yakni:
1. Adanya Inflasi (Presence of Inflation)
2. Preferensi konsumsi sekarang untuk konsumsi masa depan (preference
present consumption to future consumtion)
Bunga
Bunga merupakan biaya modal yang berupa uang, yaitu merupakan
imbalan jasa sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari
penggunaan uang. Ada dua jenis bunga yang umum dan juga digunakan dalam
perhitungan present ataupun future value yakni bunga sederhana (simple
interest) dan bunga majemuk (compound interest).
Bunga Sederhana (simple interest) adalah bunga yang
dibayarkan/dihasilkan hanya dari jumlah uang mula-mula atau pokok pinjaman
yang dipinjamkan atau dipinjam atau bunga yang dibayar satu kali dalam
setahun. Besar kecilnya jumlah bunga yang diterima kreditor tergantung pada
besar kecilnya principal (modal atau pokok pinjaman), interest rate (tingkat
bunga), dan time (jangka waktu).
Bunga majemuk atau (compound interest) adalah bunga yg terus menjadi
modal apabila tidak diambil pada waktunya. Bunga majemuk biasanya dilakukan
dalam waktu yang relatif panjang dan dalam perhitungan bunga biasanya bisa
dilakukan satu kali atau lebih dari satu kali dalam setahun, sesuai dengan interval
bunga yang disepakati.
Future Value (Nilai Waktu Yang Akan Datang)
Perhitungan nilai akhir dari suatu pembayaran atau rangkaian
pembayaran bisa menggunakan pedoman bunga sederhana atau bunga
majemuk, tergantung dari perjanjian yang disepakati.
a. Future Value berdasarkan Bunga Sederhana
Bunga sederhana adalah bunga yang dibayarkan (dikenakan) hanya pada
pinjaman atau tabungan atau investasi pokoknya saja. Jumlah uang dari bunga
sederhana merupakan fungsi dari variabel-variabel : pinjaman pokok, tingkat
bunga per tahun, dan jumlah waktu lamanya pinjam.
Rumus untuk menghitung nilai uang di waktu yang akan datang (Future
Value) dengan dasar bunga sederhana adalah sebagai berikut:
FV = P + (P.i.n) ............................................................................. (2-2)
Keterangan
FV = Nilai yang akan datang
P = Principal (modal)
i = Interest rate (tingkat bunga)
n = Jangka waktu
Contoh 1.
Apabila Si Waru menabung sebesar Rp. 5.000.000,-, dengan tingkat bunga
18% per tahun, dan ditabung selama 3 tahun. Berapa nilai uang Si Waru pada
tiga tahun ke depan ?
• Bunga selama 3 tahun adalah B = f(P.i.n) Rp. 5.000.000 x 18% x 3 = Rp.
2.700.000.
• Jadi FV = Rp. 5.000.000 + Rp. 2.700.000 = Rp. 7.700.000.
b. Future Value Berdasarkan Bunga Majemuk
Bunga majemuk adalah bunga yang menjadi modal apabila tidak diambil
pada waktunya. Secara sederhana, sebenarnya konsep ini hanya menghitung
bunga atas dasar pokok pinjaman, dan bunga tersebut akan menjadi pokok
pinjaman untuk periode berikutnya dan bunga pada periode berikutnya dihitung
atas dasar pokok pinjaman yang baru. Dengan kata lain adalah bunga berbunga.
Sebagai contoh, seseorang yang mempunyai Rp. 1.000.000, disimpan di
bank dengan tingak bunga sebesar 8% per tahun, maka satu tahun kemudian
atau pada akhir tahun simpanannya akan menjadi sebesar :
FV = Rp. 1.000.000 (1 + 0,08)
= Rp. 1.080.000
Apabila uang tersebut disimpan untuk jangka waktu 2 tahun, maka pada akhir
tahun kedua simpananya akan menjadi sebesar :
FV = Rp. 1.080.000 (1 + 0,08)
= Rp. 1.166.400.
Cara lain yang lebih singkat untuk menghitung nilai future value untuk bunga
majemuk pada kasus di atas adalah dengan cara:
FM = Rp. 1.000.000 (1 + 0,08)2
= Rp. 1.166.400
Sejalan dengan perhitungan di atas, maka rumus menghitung nilai future
value untuk bunga majemuk adalah”
FV = P (1+i)n ........................................................................... (2-3)
Keterangan
FV = Future value (nilai uang di masa mendatang)
P = Principal (modal)
i = Tingkat bunga per periode waktu
n = Periode waktu
Perhitungan bunga majemuk dilakukan secara reguler dengan interval
tertentu tergantung kesepakatan (perjanjian), bisa setiap bulan, setiap kwartal,
setiap 6 bulan atau setiap tahun. Tingkat bunga setiap interval adalah tingkat
bunga setahun dibagi dengan interval yang digunakan. Misalnya, apabila tingkat
bunga setahun sebesar 18% dan interval bunga majemuk yang disepakati
adalah 6 bulan, maka besarnya bunga setiap interval adalah 18% : 2 = 9%.
Untuk menghitung nilai future value yang interval bunganya diperhitungkan lebih
dari satu dalam setahun adalah sebagai berikut:
FV = P(1+i/m)mn ....................................................................... (2-4)
Keterangan
M = frekuensi perhitungan per tahun.
Misalnya bila intervalnya 6 bulan sehingga bunga diperhitungkan 2 kali
dalam setahun, dan jangka waktu simpanannya 3 tahun, maka menghitung
future value nya adalah sebagai berikut:
FV = P(1+i/2)2x3
Nilai (1+i)n disebut compounding factor, yaitu suatu bilangan yang
digunakan untuk menilai nilai uang pada masa yang akan datang (future value).
Present Value (Nilai Sekarang)
Present value adalah nilai sekarang dari sebuah anuitas dan identik
dengan nilai awal dari penanaman modal. Sebagai contoh sederhana, apabila
kita menginginkan simpanan kita di bank satu tahun yang akan datang sebesar
Rp. 700.000, sedangkan bunga yang berlaku adalah 9% pertahun, maka berapa
kita harus menyimpan saat ini ? Atau berapa nilai sekarang (present value) dari
Rp. 700.000 yang akan kita terima satu tahun yang akan datang ?
Jika S adalah jumlah uang yang diharapkan satu tahun ke depan, dan PV
adalah jumlah tabungan yang harus disimpan sekarang serta i adalah tingkat
bunga per tahun, maka rumus menghitung Present value adalah sebagai berikut:
S = PV(1+i)n
, maka
PV = S(1+i)-n.......................................................................... (2-5)
Keterangan
S = nilai uang di masa mendatang
PV = nilai uang sekarang
i = tingkat bunga
n = jangka waktu
Nilai (1+i)-n disebut dengan discount factor, yaitu suatu bilangan untuk
menilai nilai uang dalam bentuk present value (nilai sekarang). Besar kecilnya
nilai uang di saat sekarang tergantung pada besar kecilnya tingkat bunga dan
jangka waktu yang digunakan.
Anuitas
Anuitas ialah suatu rangkaian pembayaran atau penerimaan tetap yang
dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu, anuitas juga
diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan
pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah dibayar. Besar
kecilnya jumlah pembayaran pada tiap interval tergantung pada jumlah pinjaman,
jangka waktu, dan tingkat bunga. Tingkat bunga pada setiap interval tergantung
pada interval bunga majemuk yang dilakukan, bisa tiap bulan, setiap kwartal,
setiap 6 bulan atau setiap tahun.
Menurut Ibrahim, Y (2003) bahwa anuitas ini dapat dikelompokkan
menjadi dua kelompok, yaitu simple annuity (anuitas biasa) dan complex annuity
(anuitas kompleks). Dalam bab ini hanya akan dibahas yang terkait dengan
anuitas biasa.
Simple annuity adalah sebuah anuitas yang mempunyai interval yang
sama antara waktu pembayaran dengan waktu dibungamajemukkan. Dilihat dari
tanggal pembayarannya, anuitas ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
1. Ordinary Annuity adalah sebuah anuitas yang diperhitungkan pada setiap
akhir interval seperti akhir bulan, akhir kwartal, akhir 6 bulan, atau akhir
tahun.
2. Annuity due adalah sebuah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada
setiap awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga
yang pertama dan awal interval ke dua merupakan perhitungan bunga
yang kedua dan seterusnya.
3. Deferred annuity adalah suatu anuitas yang pembayarannya dilakukan
pada akhir setiap interval.Perbedaan antara ordinary annuity dengan
deferred annuity terletak dalam hal penanaman modal, dimana dalam
perhitungan defered annuity ada masa tenggang waktu (grace period)
yang tidak diperhitungkan bunga.
Economic Value of Time
Time atau waktu bagi semua orang adalah sama kuantitasnya, yaitu 24
jam dalam sehari, 7 hari dalam sepekan. Nilai waktu antara satu orang dengan
yang lainnya, akan berbeda dari sisi kualitasnya. Jadi faktor yang menentukan
nilai waktu adalah bagaimana seseorang memanfaatkan waktu itu. Semakin
efektif (tepat guna) dan efisien (tepat cara), maka akan semakin tinggi nilai
waktunya. Efektif dan efesien akan mendatangkan keuntungan di dunia bagi
siapa saja yang melaksanakannya.
Economic Value of Time adalah sebuah konsep dimana waktulah yang
memiliki nilai ekonomi, bukanlah uang memiliki nilai waktu. Economic Value of
Time memiliki arti memaksimumkan nilai ekonomis suatu dana pada periodik
waktu terntentu.
Economic Value of Time adalah konsep yang menyatakan waktu
(khususnya yang produktif) akan menghasilkan dan menambah nilai ekonomi.
Dengan konsep ini maka jika kita ingin menghasilkan dan menambah nilai
ekonomi, maka kita harus memanfaatkan waktu sebaik dan seproduktif mungkin.
Perbedaan konsep Time Value of Money dengan Economic Value of
Time adalah sebagai berikut:
LATIHAN
1. Jelaskan tentang konsep Time Value of Maney yang Saudara pahami dan
berikan contohnya secara sederhana.
JAWAB:
Konsep Time Value of Money merupakan suatu konsep finansial yang
menyatakan bahwa nilai uang sekarang lebih berharga dibandingkan dengan
nilai uang dengan jumlah yang sama di masa mendatang, karena potensi
kapasitas penghasilan uang tersebut.
Contohnya, uang Rp 100 ribu di tahun 1999 dapat digunakan untuk membeli
lebih banyak barang dibandingkan 20 tahun kemudian, yakni pada tahun 2019.
Intinya, uang Rp 100 ribu jauh lebih berharga atau bernilai di tahun 1999
daripada tahun 2019.

2. Hitunglah nilai-nilai yang belum diketahui dalam tabel berikut :


JAWAB:
Tidak ada tabel pada soal yang dimaksud sehingga tidak dapat menghitung nilai
yang belum diketahui

3. Si Badu mendepositokan uangnya sebesar Rp. 1.000.000,- ke suatu bank,


dengan tingkat bunga 12% per tahun dan di manjemukkan setiap 6 bulan,
selama 2 tahun. Berapakah uang yang diterima Si Badu 2 tahun mendatang ?
JAWAB:
Diketahui: P= 1.000.000
i= 12% : 2= 6%
apabila tingkat bunga setahun sebesar 12% dan interval bunga majemuk yang
disepakati adalah 6 bulan, maka besarnya bunga setiap interval adalah 12% : 2 =
6%.
Ditanya: FV=……?
Jawab:
Pokok awal 1.000.000
Bunga 6 bln pertama 6% x 1.000.000 60.000 +
Jumlah pokok setelah 6 bulan pertama 1.060.000
Bunga 6 bln kedua 6% x 1.060.000 63.600 +
Jumlah pokok setelah 6 bulan kedua 1.123.600
Bunga 6 bln ketiga 6% x 1.123.600 67.416 +
Jumlah pokok setelah 6 bulan ketiga 1.191.016
Bunga 6 bln keempat 6% x 1.191.016 71.460,96 +
Jumlah pokok setelah 2 tahun 1.262.476,96

4. Sebuah perusahaan mencicil pinjaman sebesar Rp. 50.000,- pada setiap akhir
bulan selama 6 bulan dengan suku bunga sebesar 18% per tahun. Berapakah
besarnya present value ?
JAWAB:
Diketahui : R = 50.000,
i = 18% : 12 = 0,015
Ditanya: PV=……?
Jawab:

Akhir
Discount Discount
Bulan Angsuran An
Ke- Factor Factor
(1+i)-n
1 50.000 (1 + 0,015)-1 0,985221675 49.261,08
2 50.000 (1 + 0,015)-2 0,970661749 48.533,09
3 50.000 (1 + 0,015)-3 0,956316994 47.815,85
4 50.000 (1 + 0,015)-4 0,94218423 47.109,21
5 50.000 (1 + 0,015)-5 0,928260325 46.413,02
6 50.000 (1 + 0,015)-6 0,914542193 45.727,11
Jumlah Present Value (Rp) 284.859,36
Dengan demikian jumlah pinjaman adalah sebesar present valuenya yaitu
sebesar Rp. 284.859,36 sehingga pada akhir bulan ke 6 pinjaman tersebut
sudah lunas.

5. Seorang pelaku agribisnis meminjam dana ke bank sebesar Rp. 12.000.000,-.


Berapa besarnya nilai cicilan yang ditanggungnya, bila tingkat bunga per
tahun sebesar 15%, dan dimajemukkan pada setiap bulan selama 3 tahun ?
JAWAB:
Diketahui:
PV= 12.000.000
n= 3 tahun x 12 = 36
i= 15% : 12 = 0,0125
Ditanya: R =…….?
Jawab: R = PV i
{1-(1 + i )-n}
= 12.000.000 0,0125
{1-(1 + 0,0125)-36}
= 12.000.000 (36 bulan= 3 tahun)
= 12.000.000 : 3
= 4.000.000
Jadi, besar nilai cicilan yang ditanggungnya selama 3 tahun adalah Rp.
4.000.000

6. Seorang pengusaha merencanakan memabngun sebuah pabrik pengolahan


hasil pertanian. Berdasarkan hasil penelitian sementara, pabrik ini
membutuhkan dana investasi sebesar Rp. 20.000.000,- Dari jumlah investasi
tersebut direncanakan 25% disediakan oleh investor pribadi dan sisanya
sebesar Rp. 15.000.000,- diusahakan melalui kredit dari lembaga perbankan
dengan tingkat bunga sebesar 15% per tahun. Diperkirakan pembangunan
pabrik tersebut selesai selama 2 tahun. Terkait dengan itu, investor
menginginkan pengembalian pinjaman mulai pada akhir tahun ketiga.
Berdasarkan persoalan di atas, berapa besar jumlah cicilan yang dilakukan
pada setiap tahun selama 4 tahun ?
JAWAB:
Diketahui:
i = 15% : 4 = 0,0375
n = 4 tahun x 4 = 16
PV= 15.000.000
Ditanya: R=…..?
Jawab:
R = PV i
{1-(1 + i )-n}
= 15.000.000 0,0375
{1-(1 + 0,0375)-16}
= 15.000.000 (16 bulan= 4 tahun)
= 15.000.000 : 4
= 4.000.000
Jadi, besar jumlah cicilan yang dilakukan pada setiap tahun selama 4 tahun Rp.
3.750.000

Anda mungkin juga menyukai