Anda di halaman 1dari 9

Desain Kompartemen, Sistem Ventilasi dan

Pengaturan Udara untuk Ruang Isolasi Covid-19


di Kapal Perintis 750 DWT
Agoes Santoso, Sutopo P. Fitri, dan Ridho Sanka
Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS)
e-mail: ridho.sanka53@gmail.com

Abstrak— Pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman bagi dilakukan dengan sampel yang diambil salah satunya berasal
seluruh negara tidak terkecuali Indonesia. Kasus penyebaran dari kapal ferry selama Covid-19 berlangsung menunjukkan
Covid-19 yang menarik perhatian khususnya di dunia bahwa SARS-CoV-2 RNA terdeteksi di permukaan exhaust
perkapalan yaitu kasus Covid-19 yang terjadi di Kapal Pesiar
duct, screen di rumah sakit kapal dan di exhaust kabin
Diamond Princess. Saat ini, kapal harus memiliki ruangan
khusus yang dapat digunakan sebagai tempat isolasi PDP. Oleh menuju ke open deck. Droplet dari orang terinfeksi
karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk berpindah dan terkumpul di saluran udara. Udara dari kabin
mendapatkan desain ruang isolasi beserta sistem ventilasi dan dan toilet orang dengan gejala ataupun tanpa gejala melalui
pengaturan udaranya untuk penerapan di atas kapal, saluran udara keluar yang sama [2].
mengetahui kesesuaian aliran udara pada sistem ventilasi dan Ventilasi dalam ruangan sangat terkait dengan risiko
pengaturan udara dalam ruang isolasi dengan standard dan
penyakit infeksi saluran pernapasan. Ventilasi ,dalam hal ini
ketentuan yang berlaku dan mengetahui cost expenditure untuk
sistem dan ruang isolasi yang dirancang. Penelitian dilakukan kecepatan aliran udara yang memadai diperlukan untuk
secara matematis dengan teori dan rumus yang sesuai. Ruang mengurangi risiko infeksi seperti SARS di ruang terbatas
isolasi yang dirancang terdiri dari ruang perawatan yang terutama di tempat umum transportasi, kantor besar /
memiliki 3 tempat tidur, toilet dan juga anteroom. Ruang terbuka, toko, restoran dan lainnya [3]. Penggunaan sistem
isolasi secara keseluruhan berukuran 7,85 x 3,75 m dengan ventilasi yang buruk adalah faktor yang tidak dapat
ruang anteroom panjang 3 m, x 1,85 m dan toilet panjang 1,25
x 1,85 m dan tinggi ruangan 2,77 m. Suhu ruang isolasi adalah
diabaikan dalam penularan SARS-CoV-2. Dalam kasus
23,460C. Tekanan ruang isolasi adalah -24,50 Pa. Pada Covid-19 di kapal pesiar Diamond Princess, sebuah
perancangan yang telah dibuat, didapatkan kelembaban ruang penelitian menunjukkan selain jalur transmisi utama (orang
isolasi adalah RH 51%. Ruang isolasi akan ditambahkan ke orang), jalur lain seperti transmisi aerosol melalui suplai
dengan humidifier untuk meningkatkan nilai RH di ruangan udara sentral atau sistem drainase seharusnya tidak
tersebut. Berdasarkan analisa tekanan, nilai tekanan pada diabaikan. Selain faktor aliran udara, kelembaban udara
ruangan isolasi adalah – 24,50 Pa. Hal ini menunjukkan bahwa
tekanan di dalam ruang isolasi lebih rendah dari tekanan pada
dalam ruangan tertutup juga menjadi faktor yang tidak dapat
ruangan disekelilingnya sehingga udara akan selalu bergerak diabaikan. Studi menyatakan bahwa kelangsungan hidup
menuju ruang isolasi. Total cost expenditure pada perancangan beberapa virus meningkat ketika RH dibawah 50%. Menjaga
ini jika diaplikasikan dalam waktu 10 tahun adalah Rp kondisi RH ruangan mendekati 50% tidak hanya untuk
3.889.931.472 kenyamanan tubuh manusia, melainkan juga untuk
mencegah penyebaran virus infeksi saluran pernapasan.
Kata Kunci— Covid-19, Kapal Penumpang, Ruang Isolasi,
Sistem Ventilasi Ruangan dengan RH dibawah 50% menandakan bahwa
ruangan tersebut mengandung udara yang kering. Udara
yang kering dapat menjadikan masa hidup virus menjadi
I. PENDAHULUAN lebih lama [4]. Jadi, sistem ventilasi dan pengaturan udara

P andemi Covid-19 masih menjadi ancaman bagi seluruh


negara tidak terkecuali Indonesia. . Salah satu kasus
penyebaran Covid-19 yang menarik perhatian khususnya di
yang digunakan dengan baik dari segi arah aliran udara,
perbedaan tekanan, dan lainnya dapat secara efektif
mengurangi risiko transmisi SARS-CoV-2 [5].
dunia perkapalan yaitu kasus Covid-19 yang terjadi di Kapal AIIR (Airborne Infection Isolation Room) merupakan
Pesiar Diamond Princess. Kapal tersebut membawa 3711 ruang isolasi di rumah sakit yang disediakan dengan tekanan
orang terdiri dari 2666 penumpang dan 1045 kru saat diferensial negative dari tekanan di ruangan sekitarnya [6].
ditemukannya kasus Covid-19. AIIR tidak dirancang dengan tekanan netral untuk mencegah
WHO menyatakan bahwa transmisi atau proses udara yang mengandung aerosol dapat bermigrasi keluar
penyebaran Covid-19 terjadi melalui beberapa cara, yaitu ruangan isolasi akibat aliran udara [7]. Idealnya, supply air
kontak dan droplet, udara, fomit dan transmisi lainnya. bersih harus di dekat petugas kesehatan dan kemudian,
Transmisi melalui udara didefinisikan sebagai penyebaran exhaust air harus dikeluarkan dari ruangan dan berada di
agen infeksius yang diakibatkan oleh penyebaran droplet dekat pasien [8]. Ruang isolasi juga dilengkapi dengan
nuclei (aerosol) yang tetap infeksius saat melayang di udara anteroom, yaitu ruang antara kamar pasien dan koridor yang
dan bergerak hingga jarak yang jauh [1]. Penelitian yang dapat berfungsi sebagai pengendalian infeksi AIIR dengan
menyediakan udara segar ke kamar pasien dan mencegah
exhaust air dari kamar pasien keluar menuju koridor yang
dapat menyebarkan virus Covid-19 [9]. Filter partikel juga
dapat digunakan untuk mengurangi risiko penularan melalui
udara. Filter digunakan dalam sistem ventilasi, dan
pendingin udara untuk menghilangkan polutan partikulasi
dari luar ruangan dan udara dalam ruangan, melindungi
komponen sistem ventilasi dan mempertahankan kualitas
udara dalam ruangan yang dapat diterima [10].
Berdasarkan Panduan Menghadapi Pandemi Covid-19 di
Laut (2020) yang dikeluarkan oleh Gugus Tugas Percepatan
Penangangan Covid-19 dan Badan Keamanan Laut
Indonesia, kapal harus memiliki ruangan khusus yang dapat
digunakan sebagai tempat isolasi PDP [11]. Penelitian ini
akan membahas mengenai, perancangan ruang isolasi beserta
sistem ventilasi dan pengaturan udaranya. Kemudian,
dilakukan analisa distribusi aliran udara yang sesuai dengan
standar Kemenkes RI dan juga dilakukan analisa dari segi
cost expenditure. Metode yang dilakukan pada penelitian
berbasis perhitungan matematis dengan mengacu pada
standar yang ada, yaitu ASHRAE, Kemenkes RI dan ISO
7545: 2002.

II. URAIAN PENELITIAN


Penelitian kali ini akan dilakukan berdasarkan standar
yang mengatur mengenai ruang isolasi dan akan dilakukan
dalam bentuk perhitungan matematis. Desain/gambar yang
dihasilkan akan ditampilkan dalam bentuk 2D. Pada data
kapal yang digunakan, kapal menggunakan sistem AC Split
atau terpisah, dimana dalam sistem ini, udara dalam ruangan
tidak dilakukan sirkulasi. Maka dari itu, penulis
memodifikasi sistem AC yang digunakan menjadi sistem AC
sentral atau terpusat dengan menggunakan AHU dan juga
exhaust fan untuk membuang udara yang berasal dari dalam
ruangan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian
kali ini, dapat dilihat pada gambar 2.
Metode penelitian yang dilakukan dalam melakukan Gambar 1. Metodologi Penelitian
penelitian kali ini adalah sebagai berikut:
A. Beban Panas
 = tambahan panas yang diberikan manusia ke
Beban panas merupakan beban yang ditanggung oleh p
mesin pendingin dan ventilasi untuk mengatasi panas di ruangan, kW
ruangan dan mencapai syarat minimal kondisi suhu suatu l = tambahan panas yang diberikan oleh lampu
ruangan. Beban panas merupakan sumber panas yang l
mempengaruhi kondisi suhu di ruangan tertentu. Beban penerangan dan peralatan lain ke ruangan, kW
panas atau sumber panasa pada ruangan dikapal terdiri dari
beban panas akibat transmisi (rambatan) melewati dinding, 1) Beban Panas Transmisi
plafon dan juga lantai ruangan; beban panas dari panas Beban panas transmisi adalah beban panas yang
penghuni ruangan; beban panas dari radiasi matahari dan diderita ruangan karena ada perbedaan temperatur antara
beban panas dari penggunaan lampu penerangan dan sekililing ruangan dengan ruang yang dikondisikan
peralatan lain [12]. Persamaan (1) merupakan rumus sehingga panas yang ada disekitar ruangan mengalir
perhitungan beban panas. kedalam ruangan. Persamaan (2) merupakan persamaan
untuk menghitung beban panas transmisi.
 total     s   p   l . (1)   T ( k v  Av )  ( k g  Ag ) (2)
Dimana : Dimana :
total = total beban pendinginan untuk AC Central, kW ΔT = perbedaan suhu antara udara yang dikondisikan
dan udara yang tidak dikondisikan di dalam
 = total transmisi panas antar ruang akomodasi dan ruangan.
dengan lingkungan luar, kW kv = koefisien heat transfer Av
 = total panas yang diterima dari radiasi matahari, kW Av = luas permukaan dinding (termasuk jendela) m2
s kg = koefisien heat transfer Ag
Ag = luas jendela, m2 D. Negative Pressure Room
Kondisi ruangan bertekanan negative dapat terjadi ketika
2) Beban Panas dari Panas Penghuni Ruangan total kapasitas udara yang dikeluarkan dari dalam ruangan
Pada perhitungan beban panas, panas penghuni ruangan lebih tinggi dari total kapasitas udara yang dikeluarkan [14].
ini disebabkan karena setiap orang mengeluarkan kalor Dengan kondisi ini, di dalam ruangan akan tercipta kondisi
diberbagai kegiatan sehingga dapat mempengaruhi vakum yang membuat udara bergerak dari ruangan sekitar
kondisi suhu pada ruangan tersebut. menuju ruangan tekanan negative melalui celah-celah.
Hubungan antara perbedaan tekanan di dalam ruangan, celah
3) Beban Panas dari Radiasi Matahari – celah ruangan dan perbedaan kapasitas dapat dilihat pada
Beban ini berasal dari radiasi matahari di luar ruangan. (6):
Radiasi matahari memberikan efek pemanasan yang
0.5
signifikan dalam suatu ruangan, terlebih jika posisi Q  840  A  ( P ) (6)
ruangan tidak terhalang ruangan lain. Persamaan (3) Dimana :
merupakan rumus untuk menghitung bebanpanas dari Q = perbedaan kapasitas, l/s
radiasi matahari. A = total luas celah – celah, m2
 s   Av KTr   Ag Gs (3) = perbedaan tekanan, Pa
Dimana:
ΔTr = perbedaan temperatur akibat radiasi matahari E. Ruang Isolasi Kelas N
K = koefisien perpindahan panas
Kelas N (tekanan negatif) adalah ruang untuk mengisolasi
Av = luas permukaan yang terpapar, m2
pasien yang mampu menularkan infeksi melalui udara.
Ag = luas jendela yang terpapar, m2
Pasien ditempatkan di ruang tekanan negatif untuk
Gs = Koefisien perpindahan panas untuk jendela
mengurangi penularan penyakit melalui rute udara. Ruangan
tekanan negatif atau kelas N atau juga dikenal sebagai isolasi
4) Beban Panas dari Penggunaan Lampu Penerangan dan
infeksi udara dan unit isolasi menular. Beberapa
Peralatan Lain.
rekomendasi dan ketentuan terkait ruang isolasi Kelas N,
Setiap ruangan umumnya memiliki lampu. Lampu
yaitu [15, 16]:
penerangan dan alat-alat lainnya khususnya elektronik
 Untuk menjaga aliran udara dan tekanan, pada ruang
menghasilkan panas. Panas yang dihasilkan dapat
isolasi tidak memiliki jendela yang dapat dibuka,
mempengaruhi kondisi suhu suatu ruangan.
sehingga ruangan tetap kedap,
B. Air Change per Hour  Ducting exhaust tidak terhubung dengan sistem
Air change per hour atau air exchange rates merupakan ducting secara umum untuk mengurangi risiko
laju aliran udara dalam ruangan tertentu per satu jam. kontaminasi,
Kementerian Kesehatan merekomendasikan nilai minimum  Desain sistem HVAC di ruangg isolasi mengacu pada
laju ventilasi pada ruang isolasi negative adalah 12 ACH.. ruang isolasi infeksius, yaitu 12nx ACH pada ruang
Dengan mengetahui nilai minimum ACH, dapat digunakan pasien, dan 6 – 10 ACH untuk ruang airlock atau
untuk mencari kemampuan exhaust fan untuk menghisap anteroom.
udara dalam ruangan tersebut menggunakan (4):  Perbedaan tekanan antar ruangan tidak kurang dari 15
pascal (Pa),
Ach  Volume  Ruang isolasi harus memilik kamar mandi tersendiri
CFM  (4) menyesuaikan dengan posisi ruang isolasi,
60 min  Sistem udara exhaust dilengkapi dengan HEPA Filter
Dimana:  Suhu ruangan pada 24±20C dengan relative humidity
CFM = Cubic Feet Meter, volume udara exhaust fan RH 60%.
ACH = Air change per hour, minimal 12 ACH
Volume = volume ruangan dalam satuan cubic feet
F. Ukuran Ducting
C. Kapasitas Udara Salah satu metode dalam menghitung ukuran ducting yaitu
dengan menggunakan equal friction method. Bentuk ducting
Kapasitas udara merupakan jumlah udara yang yang digunakan yaitu rectangular duct atau ducting dengan
didistribusikan kedalam ruangan dalam waktu 1 jam atau 1 bentuk persegi panjang. Untuk mendapatkan nilai ukuran
detik. Untuk mencari nilai kapasitas udara, dapat rectangular duct perhitungan yang dilakukan dengan (7) dan
menggunakan (5) [13]: (8).
Q  v A (7)
qs  Q    cp  T (5)
4Q
Dimana : D (8)
Qs = beban panas, W  v
Q = kapasitas udara, m3/s
Setelah mendapatkan nilai diameter, kemudian lihat tabel
= densitas udara, kg/m3 circular equivalents of rectangular duct for equal friction
Cp = specific heat of air, J/kg.K and airflow yang terdapat pada [13].
= selisih suhu, K
III. HASIL DAN DISKUSI
A. Data Kapal
Nama Kapal : Kapal Perintis 750 DWT
LOA : 58,5 m
LPP : 52,30 m
Lebar Kapal (B) : 12,00 m
Tinggi Kapal (H) : 4,5 m
Sarat Kapal (T) : 2,9 m
Daya Mesin Utama : 2 x 829 HP
Auxiliary Engine : 2 x 85 KVA
ABK : 21 P
Kapasitas : Gambar 3. Desain ruang isolasi
Penumpang Ekonomi : 125 P kapasitas udara yang disuplai, diresirkulasi atau dikeluarkan
Penumpang Tatami : 158 P dari ruangan. Untuk menentukan kapasitas udara yang
Total : 283 P disuplai, perhitungan berdasarkan beban pendinginan dan
juga selisih suhu ruangan dengan suhu yang diinginkan.
B. Desain Ruang Isolasi Selain menghitung jumlah udara yang disuplai, diperlukan
untuk menghitung jumlah udara yang perlu
Desain ruang isolasi pada objek penelitian ini
diresirkulasi/dikeluarkan dari ruangan. Dalam menjaga
memodifikasi dari ruang tatami yang ada di bagian main dek
ruangan dalam kondisi tekanan netral, jumlah udara yang
kapal dengan mengambil bagian portside kapal sebagai
disuplai dan diresirkulasi harus sama sehingga dalam
ruang isolasi, seperti pada gambar 2. Selain karena
perhitungannya kapasitas antara udara suplai dan yang harus
pertimbangan membutuhkan ruangan yang cukup, faktor
diresirkulasi adalah sama. Akan tetapi, tidak semua ruangan
mobilitas juga dipertimbangkan dalam penempatan ruang
diperbolehkan untuk dilakukan resirkulasi.
isolasi. Desain ruang isolasi yang dibuat mengacu pada
Udara yang tidak dapat diresirkulasi, kemudian langsung
standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik
dikeluarkan dari dalam ruangan. Kapasitas udara yang harus
Indonesia mengenai ruang isolai bertekanan negative. Ruang
dikeluarkan dan ruangan yang tidak diperbolehkan dilakukan
isolasi terdiri dari ruang perawatan yang memiliki 3 tempat
resirkulasi sudah diatur dalam [12]. Hasil perhitungan dapat
tidur, toilet dan juga anteroom. Jarak antar tempat tidur
dilihat pada tabel 2 dan 3.
adalah 2,4 m yang juga dilengkapi dengan fasilitas cuci
tangan. Di anteroom terdapat lemari sebagai tempat E. Perhitungan Ukuran Ducting
penyimpanan APD petugas dan juga fasilitas cuci tangan. Setelah menghitung nilai kapasitas udara, baik yang
Ruang isolasi secara keseluruhan berukuran secara berurutan disuplai, diresirkulasi atau dikeluarkan, selanjutnya adalah
panjang lebar dan tingginya yaitu 7,85 m, 3,75 m dan 2,77 m menghitung ukuran ducting sebagai media pendistribusian
dengan ruang anteroom berukuran panjang 3 m, lebar 1,85 udara. Metode yang digunakan adalah equal friction method.
m dan tinggi 2,77 m dan toilet berukuran panjang 1,25 m, Hasil perhitungan ukuran ducting dapat dilihat pada tabel 4.
lebar 1,85 m dan tinggi 2,77 m. Gambar ruang isolasi dapat Gambar sistem distribusi udara (ducting) untuk ruang
dilihat pada gambar 3. isolasi, dapat pada gambar 4 untuk exhaust air dan gambar 5
C. Perhitungan Beban Pendinginan untuk supply air.
Perhitungan beban pendinginan dilakukan untuk F. Perhitungan Pressure Loss Duct System
mengetahui besar cooling capacity yang diperlukan oleh Pressure loss pada sistem ducting perlu diperhitungkan
chiller dalam mengatasi panas yang dialami di tiap – tiap agar fan yang digunakan nantinya dapat mengatasi loss yang
ruangan. Perhitungan beban pendinginan terdiri dari beban ada, baik akibat dari panjang ducting ataupun dari fitting
transmisi, beban radiasi, beban lampu dan beban manusia. yang ada pada ducting. Untuk menghitung pressure loss,
Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 1. dibutuhkan beberapa data yaitu, diameter hidraulik, panjang
ducting, kecepatan aliran udara, Reynolds number, friction
D. Perhitungan Kapasitas Udara faktor dan nilai koefisien dari tiap fitting yang digunakan.
Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 5.
Perhitungan kebutuhan udara dilakukan untuk mengetahui

Gambar 2. Penempatan ruang isolasi


Tabel 1
Total beban pada tiap-tiap ruangan
No Ruangan Transmission (W) Solar (W) Person (W) Lighting (W) Total (W)
1 Tatami Room 1 2450,53 505,76 11520,00 1203,45 15679,73
Economic Passenger
2 286,29 173,09 15000,00 1580,91 17040,29
Room 1
Economic Passenger
3 292,56 255,47 3840,00 620,15 5008,18
Room 1
4 Crew (4P) 246,46 108,29 480,00 86,14 920,89
5 Mushola 338,18 108,89 2400,00 72,00 2919,06
6 Clinic 204,91 109,69 360,00 90,60 765,19
7 Cadets 408,89 123,85 240,00 111,90 884,64
8 Isolation Room 398,38 156,56 600,00 235,50 1390,44
9 Officer 52,08 448,22 120,00 116,96 737,26
10 Crew Room (4P) 1 52,08 448,22 480,00 116,96 1097,26
11 Crew Room (4P) 2 43,12 356,09 480,00 96,84 976,05
12 Crew Room (6P) 225,68 528,29 720,00 136,14 1610,11
13 Mess Room 469,00 406,90 960,00 173,60 2009,50
14 Wheelhouse 395,12 5301,79 600,00 499,55 6796,46
15 Captain Room 98,28 369,10 120,00 67,20 654,58
16 Owner Room 124,46 485,82 120,00 67,20 797,48
17 Chief Eng Room 124,46 406,80 120,00 61,32 712,58
18 Comparador Room 122,78 483,40 120,00 81,76 807,94
Total 60807,63
Tabel 3
Tabel 2 Kapasitas Udara yang Dikeluarkan
Kapasitas Udara Suplai Kapasitas
∆T Kapasitas No. Ruangan
Beban Panas m3/s
No. Ruangan (K) udara
(W) 1 Clinic 0,15
m3/s
1 Tatami Room (S) 1,307 2 Toilet Clinic 0,02
15679,73 5
Tatami Room (P) 1,307 3 Toilet Cadet 0,02
2 Economic 4 KM / WC (S) 0,30
17040,29 5 2,840
Passenger Room 5 KM / WC (P) 0,30
3 Tatami Room 2 5008,18 5 0,835
6 Toilet Officer 0,02
4 Crew (4P) 920,89 5 0,153
7 WC in Poop Deck 0,30
5 Mushola 2919,06 5 0,487
8 Laundry 0,09
6 Clinic 765,19 5 0,128
9 Store 0,11
7 Cadets 884,64 5 0,147
10 Galley 0,09
8 Isolasi Room 1344,88 3 0,327
9 Treatment Room 1 0,098 11 Toilet Captain 0,03
10 Treatment Room 2 0,114 12 Toilet Owner 0,02
11 Treatment Room 3 0,114 13 Toilet Chief Eng 0,02
12 Anteroom 25,56 3 0,043 14 Toilet Comparador 0,02
13 Officer 737,26 5 0,123 15 Isolation Room 0,82
14 Crew Room (4P) 1 1097,26 5 0,183
berupa analisa secara matematis. didapatkan suhu ruangan
15 Crew Room (4P) 2 976,05 5 0,163
isolasi adalah 23,460C. Ini menunjukkan perancangan ruang
16 Crew Room (6P) 1610,11 5 0,268
isolasi yang dibuat sudah memenuhi dengan standar yang
17 Mess Room 2009,50 5 0,335
ditetapkan.
18 Wheelhouse 6796,46 5 1,133
19 Captain Room 654,58 5 0,109
20 Owner Room 797,48 5 0,133 H. Analisa Tekanan
21 Chief Eng Room 712,58 5 0,119 Analisa tekanan dilakukan untuk mengetahui nilai
22 Comparador Room 807,94 5 0,135 tekanan pada ruang isolasi. Standar yang ditetapkan untuk
Total 10,230

G. Analisa Suhu
Analisa suhu dilakukan untuk mengetahui nilai suhu pada
ruang isolasi. Suhu pada ruang isolasi yang sudah ditetapkan
dalam standar yang dikeluarkan oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia yaitu 24±20C. Hal ini dapat
diartikan bahwa standar suhu yang ditetapkan berkisar dari
22 – 26 0C. Analisa yang dilakukan pada penelitian kali Gambar 4. Desain ducting exhaust air di ruang isolasi
Tabel 4.
Ukuran ducting

No Supply Return Exhaust


Ducting
. A B A B A B
1 Main Duct
1,20 0,80 1,60 0,80 - -
AHU
2 Trunk
1,00 0,80 - - - -
Starboard
3 Mushola
0,60 0,30 0,60 0,30 - -
4 Crew (4P) 0,60 0,15 0,60 0,15 - -
Gambar 5. Desain ducting supply air di ruang isolasi 5 Tatami Room
1,00 0,50 1,20 0,80 - -
1 (S)
tekanan pada ruang isolasi adalah -15 Pa pada ruang 6 Economic
perawatan dan -5 Pa pada anteroom. Nilai tersebut dapat Passenger 1,20 0,80 1,20 0,80 - -
diartikan bahwa pada ruangan isolasi, tekanan ruangan Room
7 Trunk
berada dibawah tekanan pada ruangan-ruangan Portside
1,20 0,80 - - - -
disekitarnya. Karena perbedaan tekanan tersebut, maka 8 Cadets 0,40 0,20 0,40 0,20 - -
diharapkan udara yang berada di ruang isolasi tidak ada
9 WC (S) - - - - 0,3 0,2
yang mengalir ke luar ruangan. Perbedaan tekanan pada
ruangan dapat diatur dari jumlah udara yang masuk dengan 10 WC (P) - - - - 0,3 0,2
jumlah udara yang dikeluarkan.. 11 Clinic 0,50 0,15 - - 0,3 0,15
Analisa yang dilakukan pada penelitian ada berupa 12 Toilet Clinic - - - - 0,2 0,1
analisa secara matematis. Perhitungan nilai perbedaan
13 Exhaust Main
tekanan pada ruangan dapat ditentukan dari besarnya - - - - 0,25 0,15
Duct Clinic
kebocoran yang terjadi pada ruangan [18]. Total nilai 14 Tatami Room
0,60 0,50 0,60 0,50 - -
perbedaan kapasitas udara masuk dan keluar yaitu 0,539 2
m3/s. Dari perhitungan yang dilakukan, maka nilai tekanan 15 Isolation
0,60 0,30 - - - -
Room
pada ruang isolasi adalah – 24,50 Pa. Nilai ini lebih besar 16 Treatment
dari perhitungan awal yang telah dilakukan dikarenakan 0,30 0,20 - - 0,25 0,20
Room 1
spesifikasi kapasitas exhaust fan yang digunakan lebih 17 Treatment
0,40 0,20 - - 0,25 0,20
tinggi dari kapasitas udara yang harus dikeluarkan dari Room 2
18 Treatment
hasil perhitungan. Room 3
0,40 0,20 - - 0,25 0,20
19 Toilet
I. Analisa Aliran Udara
Isolation - - - - 0,20 0,10
Analisa aliran udara dilakukan untuk mengetahui Room
pergerakan aliran udara di sekitar ruang isolasi. Udara 20 Exhaust Main
Duct Isolation - - - - 0,50 0,30
selalu bergerak dari tempat bertekenan tinggi menuju ke Room
tempat yang memiliki tekanan lebih rendah. Pada penelitian 21 Anteroom 0,25 0,10 - - - -
kali ini, analisa aliran udara dilakukan berdasarkan dari
22 Tatami Room
analisa tekanan pada ruang isolasi. Berdasarkan analisa 1 (P)
1,00 0,50 - - - -
tekanan, nilai tekanan pada ruangan isolasi adalah – 24,50 23 Branch Duct
Pa. Dikarenakan ruang isolasi harus dibuat kedap, maka to Poop Deck 0,80 0,60 - - - -
udara akan mengalir menuju ruang isolasi ketika pintu-pintu & Nav Deck
24 Branch Duct
diruang anteroom terbuka. Pintu yang terbuka akan from Poop
mengakibatkan udara masuk ke dalam ruang isolasi dan - - 0,80 0,60 - -
Deck & Nav
dapat menghilangkan kondisi tekanan negative pada Deck
ruangan. Gambar 6 untuk mendukung hasil analisa yang 25 Branch Duct
0,50 0,40 - - - -
to Poop Deck
dilakukan. 26 Branch Duct
J. Analisa Kelembaban from Poop - - 0,50 0,40 - -
Deck
Analisa kelembaban dilakukan untuk mengetahui nilai 27 Mess Room 0,40 0,30 0,40 0,30 - -
relative humidity yang terdapat di ruangan isolasi. Standar 28 Crew Room
minimum relative humidity adalah 60%. 0,50 0,20 0,50 0,20 - -
(6P)
Dari perhitungann yang dilakukan, didapatkan nilai 29 Crew Room
0,50 0,20 0,5 0,2 - -
relative humidity ruang isolasi adalah 50,6%. Standar yang (4P) 2
30 Crew Room
digunakan dalam perancangan kali ini adalah RH 60% (4P) 1
0,50 0,20 0,5 0,2 - -
sehingga diperlukan humidifying untuk meningkatkan nilai *Satuan yang digunakan dalam meter
RH ruang isolasi.
Tabel 4 (Lanjutan). Tabel 5. Pressure Loss
Supply Return Exhaust ΔPtotal (Pa)
No. Ducting No. Ducting
A B A B A B Supply Return Exhaust
Air Air Air
31 Officer 0,50 0,20 0,5 0,15 - -
32 Toilet Officer - - - - 0,2 0,1 1 Main Duct AHU 196,96 57,14 -
WC in Poop 2 Trunk Starboard 150,05 - -
33 - - - - 0,4 0,15 3 Mushola 45,95 4,35 -
Deck
34 Laundry - - - - 0,2 0,1 4 Crew (4P) 13,26 1,73 -
5 Tatami Room 1 (S) 44,16 4,60 -
35 Store - - - - 0,2 0,1 6 Economic Passenger
20,93 5,21 -
36 Galley - - - - 0,2 0,1 Room
7 Trunk Portside 12,59 -
Exhaust Main
37 Duct Poop - - - - 0,6 0,2 8 Cadets 15,29 1,38 -
Deck 9 WC (S) - - 37,60
Branch Duct 10 WC (P) - - 36,27
38 0,80 0,40 - - - - 11 Clinic 13,30 - 27,47
to Nav Deck
Branch Duct 12 Toilet Clinic - - -0,49
39 From Nav - - 0,80 0,40 - - 13 Exhaust Main Duct
- - 15,70
Deck Clinic
Comparador 14 Tatami Room 2 72,15 4,61 -
40 0,3 0,25 0,30 0,25 - -
Room 15 Isolation Room 11,11 - -
Toilet 16 Treatment Room 1 16,30 - 55,30
41 - - - - 0,2 0,1
Comparador 17 Treatment Room 2 14,53 - 56,51
42 Owner Room 0,30 0,25 0,30 0,25 - - 18 Treatment Room 3 16,29 - 81,12
19 Toilet Isolation Room - - 3,52
43 Toilet Owner - - - - 0,2 0,1
20 Exhaust Main Duct
44 Captain Room 0,30 0,20 0,30 0,20 - - - - 335,49
Isolation Room
45 Toilet Captain - - - - 0,2 0,1 21 Anteroom 13,90 - -
22 Tatami Room 1 (P) 53,43 - -
Chief Eng
46 0,30 0,20 0,30 0,20 - - 23 Branch Duct to Poop
Room 43,31 - -
Toilet Chief Deck & Nav Deck
47 - - - - 0,2 0,1 24 Branch Duct from Poop
Eng - 143,24 -
Deck & Nav Deck
48 Wheelhouse 1,00 0,40 1,00 0,40 - -
25 Branch Duct to Poop
Exhaust Main 298,42 -
Deck
49 Duct Nav. - - - - 0,2 0,1 26 Branch Duct from Poop
Deck 40,09 -
Deck
*Satuan yang digunakan dalam meter 27 Mess Room 51,10 15,01 -
28 Crew Room (6P) 65,26 14,54 -
29 Crew Room (4P) 2 49,43 -1,69 -
Untuk meningkatkan nilai RH, Berdasarkan ASHRAE 30 Crew Room (4P) 1 11,10 5,48 -
[17] diperlukan nilai humidification load untuk menentukan
humidifier Dari perhitungan yang telah dilakukan, Perhitungan OPEX dihitung dalam jangka waktu 10 tahun
didapatkan nilai humidification load untuk meningkatkan dan dapat dilihat pada tabel 7.
nilai RH adalah 2,453 kg/h. Nilai ini digunakan sebagai Nilai total cost expenditure yang harus dikeluarkan dalam
standar dalam penentuan peralatan humidifier. pengaplikasian perancangan ruang isolasi ini dapat dilihat
pada tabel 8.
K. Analisa Cost Expenditure
Analisas cost expenditure dilakukan dengan menghitung IV. KESIMPULAN
nilai CAPEX (Capital Expenditure) dan OPEX Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
(Operational Expenditure) dari perancangan yang telah ditarik kesimpulan sebagai berikut:
dibuat. 1) Desain ruang isolasi terdiri dari ruang perawatan yang
1) CAPEX memiliki 3 tempat tidur, toilet dan juga anteroom.
CAPEX terdiri dari biaya peralatan sistem ventilasi, Udara yang harus disuplai adalah 0,327 m3/s dengan
sistem distribusi udara, perlengkapan ruang isolasi, dan juga 0,098 m3/s pada ruang perawatan 1, 0,114 m3/s pada
biaya jasa untuk memodifikasi kapal. Dalam perancangan ruang perawatan 2 dan 3. Untuk mencapai tekanan
yang sudah dibuat, terdapat beberapa peralatan yang perlu negatif, maka kapasitas udara yang harus dikeluarkan
diimpor dari luar negeri. Perhitungan CAPEX dapat dilihat dari ruang isolasi adalah 0,8154 m3/s dengan masing-
pada tabel 6. masing ruang perawatan adalah 0,27 m3/s.
2) OPEX 2) Analisa aliran udara yang dilakukan menunjukkan hasil
Pada perancangan yang telah dibuat, biaya untuk yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,
operasional bersumber dari penggunaan energi listrik dari dalam hal ini udara akan selalu bergerak menuju ruang
tiap-tiap komponennya. Selain itu, dalam pengoperasiannya, isolasi. Pergerakkan udara tersebut menjadi indikasi
setiap alat memerlukan perawatan yang baik agar bisa terus bahwa perancangan ruang isolasi dan sistem
beroperasi dengan optimal. Pada penelitian kali ini, besar ventilasinya memenuhi syarat sebagai ruang isolasi
biaya perawatan adalah 5 % dari harga beli barang. negatif yang dapat meminimalisir penularan virus,
khususnya airborne virus. Selain itu, dari segi
Tabel 5. Pressure Loss (Lanjutan) Tabel 8. Total Cost Expenditure
ΔPtotal (Pa) Sumber Total Harga (Rp)
No
Ducting Supply Return Exhaust
. CAPEX Rp874.843.669
Air Air Air
31 Officer 9,31 4,99 - OPEX Rp3.015.087.802
32 Toilet Officer - - 4,19 Total Rp3.889.931.472
33 WC in Poop Deck - - 15,10
penggunaan ruang isolasi disaat ada penumpang yang
34 Laundry - - 11,42
35 Store - - 19,74 terindikasi gejala.
36 Galley - - 32,93
37 Exhaust Main Duct Poop - - 29,55
Deck UCAPAN TERIMA KASIH
38 Branch Duct to Nav Deck 6,80 - -
39 Branch Duct From Nav 28,50 - Penulis R.S mengucapkan terima kasih kepada
Deck Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi
40 Comparador Room 23,76 -1,90 - Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang telah
41 Toilet Comparador -
menyediakan media untuk membuat karya tulis ini. Penulis
42 Owner Room 19,98 0,86 -
juga berterima kasih kepada Bapak Agoes Santoso dan
43 Toilet Owner - - 2,90
Bapak Sutopo P. Fitri yang telah memberikan bimbingan,
44 Captain Room 24,00 -1,72
45 Toilet Captain - - 3,23
motivasi dan pengetahuannya sehingga penulis berhasil
46 Chief Eng Room 28,10 -2,12 - menyelesaikan penelitian ini.
47 Toilet Chief Eng - - 1,77
48 Wheelhouse 32,31 11,41 -
DAFTAR PUSTAKA
49 Exhaust Main Duct Nav. - - 4,93
Deck [1] WHO, "Transmisi SARS-CoV-2: implikasi terhadap
kewaspadaan pencegahan infeksi," 2020.
Total 1373,09 335,69 -
[2] V. A. Mouchtouri et al., "Environmental contamination of
Table 6. Capital Cost SARS-CoV-2 on surfaces, air-conditioner and ventilation
systems," International Journal of Hygiene and Environmental
Barang/Jasa Total Harga (Rp) Health, vol. 230, 2020.
Air Handling Unit 278.831.985 [3] C. Suna and Z. Zhai, "The efficacy of social distance and
ventilation effectiveness in preventing COVID-19
Chiller 249.168.015
transmission," Sustainable Cities and Society, vol. 62, 2020.
Exhaust Fan 19.495.159 [4] A. Bozic and M. Kanduc, "Relative humidity in droplet and
Air Distribution System 224.026.080 airborne transmission of disease," Journal of Biological
Physics, 2021.
Isolation Room 27.322.430 [5] M. Guo, P. Xu, T. Xiao, R. He, M. Dai, and S. L. Miller,
Modification 76.000.000 "Review and comparison of HVAC operation guidelines in
different countries during the COVID-19 pandemic," Building
Total 874.843.669 and Environment, vol. 187, 2021.
[6] F. A. Berlanga, M. R. d. Adana, I. Olmedo, J. M. Villafruela, J.
parameter suhu, tekanan dan kelembaban juga sudah F. S. José, and F. Castro, "Experimental evaluation of thermal
comfort, ventilation performance indices and exposure to
sesuai dengan ketentuan yang ada. airborne contaminant in an airborne infection isolation room
3) Analisa cost expenditure dilakukan dengan menghitung equipped with a displacement air distribution system," Energy
nilai CAPEX (Capital Expenditure) dan OPEX and Buildings, vol. 158, pp. 209-221, 2018.
(Operational Expenditure) dari perancangan yang telah [7] E. S. Mousavi, K. J. G. Pollitt, J. Sherman, and R. A.
Martinello, "Performance analysis of portable HEPA filters
dibuat. Nilai CAPEX yang didapat yaitu Rp and temporary plastic anterooms on the spread of surrogate
874.843.669. Nilai OPEX yaitu Rp 3.015.087.802 coronavirus," Building and Environment, vol. 183, 2020.
untuk jangka waktu 10 tahun. Maka total cost [8] K. Khankari, "Airflow Path Matters : Patient Room HVAC,"
expenditure untuk aplikasi dalam waktu 10 tahun ASHRAE JOURNAL, pp. 16-26, 2016.
[9] J. K. Lee and H. W. Jeong, "Rapid expansion of temporary,
adalah Rp 3.889.931.472 reliable airborne-infection isolation rooms with negative air
Setelah penelitian selesai dilakukan, penulis memiliki machines for critical COVID-19 patients," American Journal of
beberapa saran terkait penelitian ini agar dapat lebih Infection Control, vol. 48, pp. 822-824, 2020.
berkembang kedepannya, diantaranya:. [10] S. M. Goyal et al., "Detection of viruses in used ventilation
filters from two large public buildings," American Journal of
1) Perlu penelitian lebih lanjut mengenai sistem otomasi Infection Control, vol. 39, 2011.
pada ruang isolasi, [11] Panduan Menghadapi Pandemi COVID-19 di Laut, 2020.
2) Dapat dilakukan penelitian serupa pada kapal yang [12] ISO 7547 : Ships and marine technology — Air-conditioning
and ventilation of accommodation spaces — Design conditions
mengangkut penumpang dengan kapasitas lebih besar and basis of calculations, 2002.
dengan ukuran kapal yang lebih besar. [13] ASHRAE, Fundamentals (SI Edition). 2017.
3) Perlu diperhitungkan juga mengenai prosedur [14] Room Pressurization Control, 2004.
[15] Pedoman Teknis Ruang Isolasi, 2015.
Tabel 7. Operational Cost / 10 years
[16] Pedoman Teknis Bangunan dan Prasarana Ruang Isolasi
Komponen Total Harga (Rp) Penyakit Infeksi Emerging (Pie), 2020.
[17] ASHRAE, HVAC System & Equipment. 2016.
Electricity 2.673.122.167,07
[18] M. Fryda, D. Brzezinska, and M. Dziubinski, "High Rise
Maintenance 341.965.635,13 Buildings Stairwells Pressure Differential Systems Tests and
Improvement Solutions," Building Serv. Eng. Res. Technol, vol.
Total 3.015.087.802,20
Vol. 42(1) pp. 112–124, 2021.

Anda mungkin juga menyukai