Anda di halaman 1dari 18

125

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA KOMPREHENSIF OSTEOARTRITIS

Winangun
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar
Jl. Unizar No. 20 Turida Mataram
Email: winscie88@gmail.com

ABSTRAK
Osteoartritis merupakan gangguan persedian yang ditandai dengan adanya nyeri dan
kekakuan sendi yang biasanya banyak terjadi pada usia lanjut. Osteoartritis adalah penyakit sendi
degeneratif dan inflamasi yang ditandai dengan perubahan patologik pada seluruh struktur sendi.
Perubahan patologis yang terjadi meliputi hilangnya tulang rawan sendi hialin, diikuti penebalan
dan sklerosis tulang subkondral, pertumbuhan osteofit pada tepi sendi, teregangnya kapsul sendi,
sinovitis ringan dan kelemahan otot yang menyokong sendi (Felson, 2012). Berdasar data Center
for Disease Control and Prevention (CDC) 1, angka kejadian osteoartritis pada usia > 25 tahun
sebanyak 13,9% dan pada usia > 65 tahun sebanyak 33,6%. Osteoartritis (OA) merupakan
penyakit yang paling banyak menyebabkan kecacatan pada orang tua. OA menduduki peringkat
kelima sebagai penyebab kecacatan di seluruh penduduk di negara-negara berpenghasilan tinggi,
dan penyebab tertinggi kesembilan di Negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Kata Kunci: Osteoartritis, Degeneratif dan Inflamasi, Patologik, CDC.


yaitu faktor usia, jenis kelamin, dan
PENDAHULUAN pekerjaan dengan aktivitas yang berat.
Osteoartritis (OA) merupakan Obesitas dapat meningkatkan beban
penyakit yang paling banyak biomekanik pada sendi lutut, panggul, dan
menyebabkan kecacatan pada orang tua. sendi lainnya selama aktivitas, yang
OA menduduki peringkat kelima sebagai biasanya dikaitkan dengan pemicu
penyebab kecacatan di seluruh penduduk timbulnya osteoartritis (Soeroso,
di negara-negara berpenghasilan tinggi, 2006).Temuan radiografi OA lutut
dan penyebab tertinggi kesembilan di didapatkan kira-kira 30% pada laki-laki
negara berpenghasilan rendah dan dan pada wanita yang memiliki usia lebih
menengah. Penyakit tersebut dari 65 tahun. Sekitar 80% dari mereka
menyumbang sekitar 50% dari seluruh yang menderita OA akan memiliki
penyakit muskuloskeletal, yang keterbatasan dalam bergerak, dan 25%
merupakan kondisi terbesar dalam tidak dapat melakukan pekerjaan berat
kelompok penyakit muskuloskeletal, dalam kehidupan sehari-harinya. Pada
selain rheumatoid arthritis dan 1015% orang yang berusia lebih dari 60
osteoporosis (soeroso 2014,WHO, 2004). tahun menderita beberapa derajat OA.
Osteoartritis merupakan suatu penyakit Prevalensi OA lutut secara radiologis di
degenerasi sendi yang dipengaruhi oleh Indonesia cukup tinggi, yaitu mencapai
banyak faktor risiko seperti obesitas. OA 15,5% pada pria, dan 12,7% pada wanita
juga memiliki beberapa faktor risiko lain, (Amin Z 2015,WHO, 2004).

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890
126

The Subcommittee on Gangguan pada persendian ini tertinggi


Osteoarthritis of the American College of dijumpai di Kabupaten Lombok Barat dan
Rheumatology Diagnostic and terendah di Kota Mataram (13,5%).
Therapeutic Criteria Committee Sedangkan berdasarkan laporan data
mendefinisikan osteoartritis sebagai kesakitan tahun 2014 prevalensi penyakit
sebuah kondisi heterogen yang pada sistem otot dan jaringan pengikat
menyebabkan gejala pada sendi dan termasuk osteoartritis mencapai 77.541
tanda-tanda yang berhubungan dengan penderita dan pada tahun 2015
integritas kerusakan tulang rawan prevalensinya meningkat menjadi
artikular. Secara klinis, kondisi ini 122.737 penderita (Riskesdas, 2007).
ditandai dengan nyeri sendi, keterbatasan
gerak, krepitus, kadang efusi, dan OSTEOARTRITIS
peradangan lokal (Deborah Symmons, Adalah penyakit sendi Degeneratif
2000). Studi kesehatan masyarakat dan Inflamasi yang ditandai dengan
University College London menyimpulkan perubahan patologik pada seluruh struktur
bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko sendi. Perubahan patologis yang terjadi
terjadinya osteoartritis hingga empat kali meliputi hilangnya tulang rawan sendi
lipat pada pria dan tujuh kali lipat pada hialin, diikuti penebalan dan sklerosis
wanita. Fakta tersebut menyimpulkan tulang subkondral, pertumbuhan osteofit
bahwa obesitas merupakan suatu faktor pada tepi sendi, teregangnya kapsul sendi,
risiko terjadinya osteoartritis, terutama sinovitis ringan dan kelemahan otot yang
pada sendi lutut (Arthritis Research menyokong sendi karena kegagalan
Campaign, 2009). Di Indonesia, pada perbaikan kerusakan sendi yang
tahun 2006, penderita osteoartritis disebabkan oleh stress mekanik yang
mencapai 5% pada usia di bawah 40 berlebih. (Felson, 2012,soeroso 2015 )
tahun, 30% pada usia 40-60 tahun, dan atau Osteoartritis (OA) adalah gangguan
65% pada usia di atas 60 tahun. Untuk OA sendi yang bersifat kronis, yang ditandai
genu prevalensinya di Indonesia juga dengan adanya degenerasi tulang rawan
cukup tinggi yaitu mencapai 15,5% pada sendi, hipertrofi pada tepi tulang, dan
laki-laki dan 12,7% pada perempuan dari perubahan pada membran sinovial.
seluruh penderita osteoartritis (Soeroso, Gangguan ini disertai dengan nyeri,
2014). Di Provinsi biasanya setelah aktivitas berkepanjangan,
NTB, 33,6% penduduk mengalami dan kekakuan, khususnya pada pagi hari
gangguan persendian termasuk atau setelah inaktivitas (Dorland, 2010).
osteoartritis, dan angka ini lebih tinggi
dari prevalensi Nasional yaitu 22,6%.

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890
127

ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan etiopatogenesisnya, Osteoartritis merupakan penyakit
OA dibedakan menjadi dua yaitu sendi degeneratif dengan etiologi dan
osteoartritis primer dan osteoartritis patogenesis yang belum jelas. Pada
sekunder. Osteoartritis primer disebut juga umumnya penderita osteoartritis berusia di
osteoartritis idiopatik yaitu osteoartritis atas 40 tahun dan populasi bertambah
yang kausanya tidak diketahui dan tidak berdasarkan peningkatan usia (Felson,
ada hubungannya dengan penyakit 2008).Osteoartritis merupakan golongan
sistemik maupun proses perubahan lokal penyakit sendi yang paling sering
pada sendi. Sedangkan osteoartritis menimbulkan gangguan sendi, dan
sekunder adalah osteoartritis yang didasari menduduki urutan pertama baik yang
oleh adanya kelainan endokrin (seperti pernah dilaporkan di Indonesia maupun di
acromegaly, hyperparathyroidisme dan luar negeri. Dari sekian banyak sendi yang
hyperuricemia), inflamasi, posttraumatik, dapat terserang OA, lutut merupakan
metabolik (seperti rickets, sendi yang paling sering terserang.
hemochromatis, chondrocalcinosis, dan Osteoartritis lutut merupakan penyebab
ochronosis), kelainan pertumbuhan, utama rasa sakit dan ketidakmampuan
herediter, jejas mikro dan makro serta beraktivitas dibandingkan dengan OA
imobilisasi yang terlalu lama (Joern, 2010 pada sendi lainnya (Maharani, 2007).
& Sudoyo. A.W, 2006).Defek primer pada Penelitian epidemiologi dari Joern
osteoartritis idiopatik maupun osteoartritis et al (2010) menemukan bahwa orang
sekunder adalah hilangnya kartilago sendi dengan kelompok umur 60-64 tahun yang
akibat perubahan fungsional kondrosit menderita OA sebanyak 22%. Pada pria
(sel-sel yang bertanggung jawab atas dengan kelompok umur yang sama,
pembentukan proteoglikan, yaitu dijumpai 23% menderita osteoartritis pada
glikoprotein yang bekerja sebagai bahan lutut kanan, sementara 16,3% sisanya
seperti semen dalam tulang rawan dan didapati menderita osteoartritis pada lutut
kolagen) (Kowalak J.P, 2011). OA kiri. Berbeda halnya pada wanita yang
merupakan penyakit gangguan terdistribusi merata, dengan insiden
homeostasis metabolisme kartilago osteoartritis pada lutut kanan sebanyak
dengan kerusakan struktur proteoglikan 24,2% dan pada lutut kiri sebanyak 24,7%
kartilago yang penyebabnya belum jelas dan di beberapa negara eropa sekitar 18-
diketahui (Soeroso 2014,Sudoyo. A.W, 25%laki laki dan 24-40 % wanita antara
2006). usia 60-79 tahun pada sekitar seratus juta
penderita OA lutut.(Joern, 2010).

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890
128

GEJALA KLINIS Hambatan Gerakan Sendi


Pasien OA biasanya berusia lebih Gangguan ini biasanya semakin
dari 40 tahun dan osteoartritis lutut lebih bertambah berat secara perlahan sejalan
banyak terjadi pada penderita dengan dengan pertambahan rasa nyeri. Gangguan
kelebihan berat badan. Pada umumnya, pergerakan pada sendi disebabkan oleh
pasien osteoartritis mengatakan bahwa adanya fibrosis pada kapsul, osteofit atau
keluhan-keluhan yang dirasakannya telah iregularitas permukaan sendi (Soeroso,
berlangsung lama, tetapi berkembang 2014).
secara perlahan. Berikut adalah keluhan Kaku Pagi Hari
yang dapat dijumpai pada pasien Rasa kaku pada sendi dapat timbul
osteoartritis : setelah pasien berdiam diri atau tidak
Nyeri Sendi melakukan banyak gerakan, seperti duduk
Keluhan ini merupakan keluhan di kursi atau mobil dalam waktu yang
utama pasien. Nyeri biasanya bertambah cukup lama, bahkan setelah bangun tidur
dengan gerakan dan sedikit berkurang di pagi hari.
dengan istirahat. Perubahan ini dapat Krepitasi atau rasa gemeretak dapat
ditemukan meski osteoartritis masih timbul pada sendi yang sakit
tergolong dini (secara radiologis). Gejala ini umum dijumpai pada
Umumnya rasa nyeri tersebut akan pasien osteoartritis lutut. Pada awalnya
semakin bertambah berat sampai sendi hanya berupa perasaan akan adanya
hanya bisa digoyangkan dan menjadi sesuatu yang patah atau remuk .
kontraktur, hambatan gerak dapat Perubahan Bentuk Sendi (Deformitas)
konsentris (seluruh arah gerakan) maupun Perubahan bentuk sendi ditemukan
eksentris (salah satu arah gerakan saja) akibat kontraktur kapsul serta instabilitas
(Soeroso, 2014).Berdasarkan hasil sendi karena kerusakan pada tulang rawan
Magnetic Resonance Imaging (MRI), sendi
didapat bahwa sumber dari nyeri yang Pembengkakan Sendi Yang Asimetris
timbul diduga berasal dari peradangan Pembengkakan sendi yang dapat timbul
sendi (sinovitis), efusi sendi, dan edema dikarenakan terjadi efusi pada sendi yang
sumsum tulang. Osteofit merupakan salah biasanya tidak banyak (<100 cc) atau
satu penyebab timbulnya nyeri. Ketika karena adanya osteofit, sehingga bentuk
osteofit tumbuh, inervasi neurovaskular permukaan sendi berubah .
menembusi bagian dasar tulang hingga ke Tanda - Tanda Peradangan
kartilago dan menuju ke osteofit yang Adanya peradangan pada sendi
sedang berkembang. Hal ini akan (nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat
menimbulkan nyeri (Felson, 2008). yang merata, dan warna kemerahan)

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890
129

karena adanya sinovitis. Biasanya tanda Jenis Kelamin


ini tidak menonjol dan timbul pada Wanita lebih sering terkena OA
perkembangan penyakit yang lebih jauh. lutut dan OA sendi lainnya, dan lelaki
Gejala ini sering dijumpai pada lebih sering terkena OA paha, pergelangan
osteoartritis lutut .Perubahan gaya tangan dan leher. Secara keseluruhan, di
berjalan.Gejala ini dapat mengganggu bawah 45 tahun frekuensi OA kurang
kemandirian pasien osteoartritis, terlebih lebih sama pada laki-laki dan wanita,
pada pasien lanjut usia. Keadaan ini selalu tetapi di atas 50 tahun (setelah
berhubungan dengan nyeri, karena menopause) frekuensi OA lebih banyak
menjadi tumpuan berat badan. Perubahan pada wanita daripada pria. Hal ini
gaya berjalan terutama terjadi pada menunjukkan adanya peran hormonal
osteoartritis lutut. pada patogenesis OA.
Suku Bangsa
FAKTOR RISIKO
Prevalensi dan pola terkenanya
Harus diingat bahwa masingmasing
sendi pada OA nampaknya terdapat
sendi mempunyai beban biomekanik, dan
perbedaan diantara masing-masing suku
persentase gangguan yang berbeda,
bangsa. Misalnya OA paha lebih jarang
sehingga peran faktorfaktor risiko tersebut
diantara orang-orang kulit hitam dan Asia
untuk masingmasing OA tertentu berbeda.
daripada Kaukasia, OA lebih sering
Kegemukan, faktor genetik dan jenis
dijumpai pada orang-orang Amerika asli
kelamin adalah faktor risiko umum yang
(Indian) dari pada orang-orang kulit putih.
penting (Yusuf, 2012).
Hal ini mungkin berkaitan dengan
Umur perbedaan cara hidup maupun perbedaan
Dari semua faktor risiko untuk pada frekuensi kelainan kongenital dan
timbulnya OA, faktor usia adalah yang pertumbuhan. Genetik
terkuat. Prevalensi dan beratnya OA Faktor herediter juga berperan pada
semakin meningkat dengan bertambahnya timbulnya OA, misalnya pada seorang
umur. OA hampir tidak pernah pada anak- wanita dengan ibu yang mengalami OA
anak, jarang pada umur di bawah 40 tahun pada sendi-sendi interfalang distal (nodus
dan sering pada umur di atas 60 tahun. Herbenden) akan mengalami 3 kali lebih
Akan tetapi harus diingat bahwa OA sering OA pada sendi-sendi tersebut,
bukan akibat menua saja. Perubahan dibandingkan dengan seorang wanita
tulang rawan sendi pada usia lanjut dengan ibu tanpa OA tersebut. Adanya
berbeda dengan perubahan pada OA. mutasi dalam gen prokolagen II atau
gengen struktural lain untuk unsur-unsur
tulang rawan sendi seperti kolagen tipe IX

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890
130

dan XII, protein pengikat atau OA pada laki-laki dan ras


proteoglikan dikatakan berperan dalam tertentu.Tingginya kepadatan tulang
timbulnya kecenderungan familial pada dikatakan dapat meningkatkan risiko
OA tertentu.( Soeroso 2014). timbulnya OA. Hal ini mungkin timbul
Kegemukan dan Penyakit Metabolik karena tulang yang lebih padat (keras) tak
Berat badan yang berlebih nyata membantu mengurangi benturan beban
berkaitan dengan meningkatnya risiko yang diterima oleh tulang rawan sendi.
untuk timbulnya OA baik pada wanita Akibatnya tulang rawan sendi menjadi
maupun pada pria. Kegemukan ternyata lebih mudah robek (Soroso 2014,Sudoyo,
tidak hanya berkaitan dengan OA pada A.W, 2006).
sendi yang menanggung beban, tapi juga
pada OA sendi lain. Di samping faktor PATOGENESIS OSTEOARTRITIS
mekanis (karena meningkatnya beban Osteoartritis selama ini dipandang
mekanis), diduga terdapat faktor lain sebagai akibat dari suatu proses
(metabolik) yang berperan pada timbulnya degeneratif yang tidak dapat dihindari.
OA. Pasien-pasien OA ternyata Namun, hasil penelitian terbaru para pakar
mempunyai risiko penyakit jantung menyatakan bahwa OA ternyata
koroner dan hipertensi yang lebih tinggi merupakan penyakit gangguan
daripada orang-orang tanpa osteoartritis. homeostasis dari metabolisme kartilago
Cedera Sendi, Pekerjaan, dan Olahraga dengan kerusakan struktur proteoglikan
Pekerjaan berat yang menggunakan kartilago yang penyebabnya belum
seluruh sendi ataupun dengan pemakaian diketahui.Lutut adalah sendi besar yang
satu sendi yang terus menerus (misalnya paling sering terkena osteoartritis. Secara
tukang pahat, pemetik kapas) berkaitan fisiologis, sendi lutut mendapat beban
dengan peningkatan risiko OA tertentu. pada saat melakukan mobilisasi. Pada
Demikian juga cedera sendi dan olahraga beberapa keadaan, pasien dengan cedera
berkaitan dengan risiko terjadinya OA permukaan sendi, robekan meniscus,
yang lebih tinggi (misalnya robeknya ketidakstabilan ligamen atau deformitas
meniscus, ketidakstabilan ligament). pinggul atau lutut, mengalami peningkatan
Kelainan Pertumbuhan risiko gangguan homeostasis metabolisme
Kelainan kongenital dan kartilago dengan kerusakan struktur
pertumbuhan (misalnya penyakit Perthes proteoglikan kartilago sebagai jejas
dan dislokasi kongenital paha) telah mekanis dan kimiawi. (Hadi S 2002,
dikaitkan dengan timbulnya osteoartritis Soeroso 2015.)
paha pada usia muda. Mekanisme ini juga Tanda-tanda fibrilasi kartilago yang
diduga berperan pada lebih banyaknya khas, sklerosis tulang subkondral, dan

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890
131

pembentukan osteofit perifer, hal tersebut terhadap efek IGF-1 (Soeroso 2014, Hadi
biasanya timbul pada kasus yang parah, S.2002 & Yusuf, 2012).
permukaan sendi dapat kehilangan Faktor pertumbuhan TGF-ß
kartilago sama sekali dan tulang yang mempunyai efek multipel pada matriks
mendasari akhirnya dapat remuk. kartilago, yaitu merangsang sintesis
Kerusakan struktur kartilago kolagen dan proteoglikan serta menekan
menyebabkan kompresi saraf di sekitar stromelisin, yaitu enzim yang
sendi, penurunan fungsi sendi dalam mendegradasi proteoglikan, meningkatkan
melakukan mobilisasi fisik, sehingga produksi prostaglandin E2 (PGE2) dan
dapat menimbulkan dampak psikologis. melawan efek inhibisi sintesis PGE2.
Osteoartritis terjadi sebagai hasil Hormon lain yang mempengaruhi sintesis
kombinasi antara degradasi rawan sendi, komponen kartilago adalah testosterone, ß
remodeling tulang, dan inflamasi cairan estradiol, platelet derivate growth factor
sendi. Osteoartritis terbentuk pada dua (PDGF), fibroblast growth factor dan
keadaan, yaitu (1) Sifat biometrial kalsitonin. Peningkatan degradasi kolagen
kartilago sendi dan tulang subkondral akan mengubah keseimbangan
normal, tetapi terjadi beban berlebihan metabolisme tulang rawan sendi.
terhadap sendi sehingga jaringan rusak, Kelebihan produk hasil degradasi matriks
atau (2) Beban yang ada secara fisiologis rawan sendi ini cenderung berakumulasi
normal, tetapi sifat bahan kartilago atau di sendi dan menghambat fungsi rawan
tulang kurang baik (Denis Kasper et al, sendi serta mengawali suatu respon imun
2008). yang menyebabkan inflamasi sendi.
Beberapa penelitian membuktikan Pada rawan sendi pasien Osteoartritis juga
bahwa tulang rawan (kartilago) sendi terjadi proses peningkatan aktivitas
ternyata dapat melakukan perbaikan fibrinogenik dan penurunan aktivitas
sendiri dimana kondrosit akan mengalami fibrinolitik. Proses ini menyebabkan
replikasi dan memproduksi matriks baru. terjadinya penumpukan trombus dan
Proses perbaikan ini dipengaruhi oleh komplek lipid pada pembuluh darah
faktor pertumbuhan seperti insulin-like subkondral yang menyebabkan terjadinya
growth factor (IGF-1), growth hormone, iskemia dan nekrosis jaringan subkondral
transforming growth factor ß (TGF-ß) dan tersebut. Ini mengakibatkan dilepaskannya
coloni stimulating factor (CSFs). Faktor mediator kimiawi seperti prostaglandin
pertumbuhan seperti IGF-1 memegang dan interleukin yang selanjutnya
peranan penting dalam proses perbaikan menimbulkan Bone Angina lewat
tulang rawan sendi. Pada keadaan subkondral yang diketahui mengandung
inflamasi, sel menjadi kurang sensitif ujung saraf sensibel yang dapat

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890
132

menghantarkan rasa sakit. Sakit pada lebih banyak dibanding individu normal
sendi juga diakibatkan oleh adanya dan kondrosit sendiri dapat memproduksi
osteofit yang menekan periosteum dan IL-1 secara lokal, (Yusuf, 2012).
radiks saraf yang berasal dari medulla Faktor pertumbuhan dan sitokin
spinalis serta kenaikan tekanan tampaknya mempunyai pengaruh yang
intramedular akibat statis vena berlawanan selama perkembangan
intramedular karena proses remodeling osteoartritis. Sitokin cenderung
pada trabekula dan subkondrial (Soeroso merangsang degradasi komponen matriks
2014, Hadi S 2002). rawan sendi, sebaliknya faktor
Peran Makrofag di dalam cairan pertumbuhan merangsang terjadinya
sendi juga penting, yaitu apabila sintesis (Joern. M. 2010, Sudoyo. A.W,
dirangsang oleh jejas mekanik, material 2006).
asing hasil nekrosis jaringan atau CSFs, Stimulasi dari sitokin terhadap
akan memproduksi sitokin activator cedera matriks adalah menstimulasi
plasminogen (PA) yang disebut katabolin. pergantian matriks, namun stimulaso IL-1
Sitokin tersebut adalah IL-1, IL-6, TNF-α yang berlebih malah memicu proses
dan ß, dan Interferon (IFN) α dan τ. degradasi matriks. TNF menginduksi
Sitokin-sitokin ini merangsang kondrosit kondrosit untuk mensintesis prostaglandin
melalui reseptor permukaan spesifik untuk (PG), oksida nitrit (NO), dan protein
memproduksi CSFs (Colony Stimulating lainnya yang memiliki efek terhadap
Factors), yang sebaliknya akan sintesis dan degradasi matriks. TNF yang
mempengaruhi monosit dan Plasminogen berlebihan mempercepat proses
Activator (PA) untuk mendegradasi tulang pembentukan tersebut. NO yang
rawan sendi secara langsung. Pasien dihasilkan akan menghambat sintesis
osteoartritis mempunyai kadar PA yang aggrekan dan meningkatkan proses
tinggi pada cairan sendinya. Sitokin ini pemecahan protein pada jaringan. Hal ini
juga mempercepat resorpsi matriks rawan berlangsung pada proses awal timbulnya
sendi (Soeroso, 2014 & Yusuf, 2012). OA (Felson, 2008). Kartilago memiliki
Interleukin-1 mempunyai efek metabolisme yang lamban, dengan
multipel pada sel cairan sendi, yaitu pergantian matriks yang lambat dan
meningkatkan sintesis enzim yang keseimbangan yang teratur antara sintesis
mendegradasi tulang rawan sendi yaitu dengan degradasi. Namun, pada fase awal
stromelisin dan kolagenosa, menghambat perkembangan OA kartilago sendi
proses sintesis dan perbaikan normal memiliki metabolisme yang sangat aktif
kondrosit. Kondrosit pasien osteoartritis Pada proses timbulnya OA, kondrosit
mempunyai reseptor IL-1 dua kali lipat yang terstimulasi akan melepaskan

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890
133

aggrekan dan kolagen tipe dua yang tidak memberikan suatu gambaran diagnostik.
adekuat ke kartilago dan cairan sendi. Gambaran radiografi sendi yang
Aggrekan pada kartilago akan sering habis mendukung diagnosis OA adalah
serta jalinan-jalinan kolagen akan mudah (Viadamir, 2003) : Penyempitan celah
mengendur.Kegagalan dari mekanisme sendi yang seringkali asimetris (lebih
pertahanan oleh komponen pertahanan berat pada bagian yang menanggung
sendi akan meningkatkan kemungkinan beban), Peningkatan densitas (sklerosis)
timbulnya OA pada sendi (Felson, 2008, tulang subkondral, Osteofit pada pinggir
Hadi S. 2002.). sendi, Perubahan struktur anatomi sendi.
Kriteria diagnosis osteoartritis lutut
DIAGNOSIS menggunakan kriteria klasifikasi
Diagnosis Osteoartritis biasanya American College of
didasarkan pada gambaran klinis dan rheumatology seperti tercantum pada tabel
radiografi. Pada penderita osteoartritis, berikut :
dilakukannya pemeriksaan radiografi pada
sendi yang terkena sudah cukup untuk
Tabel 1.1. Kriteria klasifikasi Osteoartritis menurut American College of Rheumatology
Klinik dan Laboratorik Klinik dan Radiografik Klinik
Nyeri lutut + minimal 5 dari 9 Nyeri lutut + minimal 1 Nyeri lutut + minimal 3
kriteria berikut : dari 3 kriteria berikut : dari 6 kriteria berikut:
- Umur > 50 tahun - Umur >50 tahun - Umur > 50 tahun
- Kaku pagi < 30 menit - Kaku pagi < 30 menit - Kaku pagi < 30 menit
- Krepitus - Krepitus - Krepitus
- Nyeri tekan - Nyeri tekan
- Pembesaran tulang - Pembesaran tulang
- Tidak panas pada perabaan + - Tidak panas
- LED < 40 mm/jam pada perabaan
- RF < 1 : 40
- Analisis cairan sendi

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890
134
normal
OSTEOFIT
Sumber : Maharani, 2007 & Ziad, 2013 2. Grade 1 :Ragu-ragu, tanpa osteofit,

Pemeriksaan Diagnostik penyempitan persendian meragukan

Pada penderita OA, dilakukannya 3. Grade 2 :Minimal, osteofit sedikit pada

pemeriksaan radiografi pada sendi yang tibia dan patella dan permukaan sendi

terkena sudah cukup untuk memberikan menyempit asimetris.

suatu gambaran diagnostik ( Soeroso, 4. Grade 3 :Moderate, adanya osteofit

2006 ). Gambaran Radiografi sendi yang moderate pada beberapa tempat,

menyokong diagnosis OA adalah : permukaan sendi menyempit, dan

a. Penyempitan celah sendi yang tampak sklerosis subkondral.

seringkali asimetris ( lebih berat pada 5. Grade 4 :Berat, adanya osteofit yang

bagian yang menanggung beban besar, permukaan sendi menyempit

seperti lutut ). secara komplit, sklerosis subkondral


berat, dan kerusakan permukaan sendi.
b. Peningkatan densitas tulang
Pemeriksaan Laboratorium
subkondral ( sklerosis ).
Hasil pemeriksaan laboratorium
c. Kista pada tulang
pada OA biasanya tidak banyak berguna.
d. Osteofit pada pinggir sendi Pemeriksaan darah tepi (hemoglobin,
e. Perubahan struktur anatomi sendi. leukosit, laju endap darah) masih dalam
Berdasarkan temuan-temuan batas – batas normal. Pemeriksaan
radiografis diatas, maka OA dapat imunologi masih dalam batas – batas
diberikan suatu derajat. Kriteria OA normal. Pada OA yang disertai
berdasarkan temuan radiografis dikenal peradangan sendi dapat dijumpai
sebagai kriteria Kellgren dan Lawrence peningkatan ringan sel peradangan ( <
yang membagi OA dimulai dari tingkat 8000 / m ) dan peningkatan nilai
ringan hingga tingkat berat. Perlu diingat protein.Pemeriksaan imunologi (ANA,
bahwa pada awal penyakit, gambaran faktor rheumatoid, dan komplemen) masih
radiografis sendi masih terlihat normal dalam batas-batas normal ( Soeroso
( Felson, 2006 ). Menurut Kellgren dan 2014)
Lawrence (1963) secara radiologis Penatalaksanaan
Oseoartritis diklasifikasikan sebagai Pengobatan yang dapat

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890

berikut (Ziad, 2013) : menyembuhkan OA sampai saat ini belum

1. Grade 0 : Normal, tidak terdapat ditemukan. Pengobatan

gambaran osteoartritis lebih ditujukan pada pengurangan


nyeri, menjaga atau mempertahankan
135

mobilitas dan mencegah terjadinya Karena tujuan utama terapi ini


gangguan fungsi, memperbaiki kualitas untuk mengurangi nyeri secara efektif
hidup dan mencegah terjadinya efek dengan toksisitas yang rendah, obat
toksik dari obat. Tujuan penatalaksanaan topikal sering digunakan sebelum
pasien yang mengalami osteoartritis medikasi oral. Di Amerika Serikat, krim
adalah untuk edukasi pasien, pengendalian capsaicin terbukti ampuh dalam
rasa sakit, memperbaiki fungsi sendi yang penanganan nyeri OA yang bekerja lokal
terserang dan menghambat penyakit dengan deplesi neurotransmiter substans
supaya tidak menjadi lebih parah. P. Ketika menggunakan obat topikal atau
Pengelolaan osteoartritis berdasarkan atas hasilnya kurang baik, analgesik murni
sendi yang terkena dan berat ringannya biasanya dibutuhkan.Asetaminofen adalah
osteoartritis yang diderita. terapi farmakologi ssistemik pertama yang
Penatalaksanaan osteoartritis terbagi atas direkomendasikan untuk OA lutut dan
3 hal, yaitu : Terapi non-farmakologis pinggul oleh The American Collegeof
a. Edukasi atau penjelasan kepada pasien Rheumatology, European League
perlu dilakukan agar pasien dapat AgainstRheumatism, American Academy
mengetahui serta memahami tetang of Orthopaedic Surgeons dan organisasi
penyakit yang dideritanya, bagaimana lainnya. Sejumlah besar literatur yang
agar penyakitnya tidak bertambah membandingkan asetaminofen dengan
semakin parah, dan agar persediannya plasebo dan dengan NSAID pada jangka
tetap terpakai b. Terapi fisik atau lama menunjukkan asetaminofen inferior
rehabilitasi terhadap NSAID dan secara klinis tidak
Terapi ini dilakukan untuk melatih superior terhadap plasebo untuk
pasien agar persendiannya tetap dapat mengurangi nyeri OA dalam jangka
dipakai dan melatih pasien untuk panjang.Analgesik murni lainnya telah
melindungi sendi yang sakit, Penurunan efektif yaitu tramadol, analgesik yang
berat badan, Berat badan yang berlebih bekerja di sentral, dan analgesik opioid.
merupakan faktor yang memperberat Namun,keduanya memiliki insidensi yang
osteoartritis. Oleh karena itu, berat badan tinggi terhadap efek samping yang tidak
harus dapat dijaga agar tidak berlebih dan bisa ditoleransi (NICE 2014).
diupayakan untuk melakukan penurunan Meski ada kekhawatiran terhadap
berat badan apabila berat badan berlebih keamanan dan publisitas terbaru tentang
(Soeroso 2014 & Karen, 2014). risiko kardiovaskular, NSAID
c. Terapi farmakologis dan inhibitor siklo-oksigenase-2(COX-2)
tetap menjadi terapi OA; obat ini adalah

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890
136

satu-satunya obat yang secara konsisten daripada penggunaan asetaminofen.


telah menunjukkan efek mengurangi nyeri Namun karena risiko toksisitas OAINS
OA dalam jangka panjang. Glukosamin lebih tinggi dari pada asetaminofen, maka
maupun kondroitin sulfat tidak ada yang tetap menjadi obat pilihan pertama dalam
lebih baik dibandingkan plasebo,COX-2 penanganan rasa nyeri pada osteoartritis.
meringankan nyeri lebih baik dalam 2 Cara lain untuk mengurangi dampak
tahun. Pemilihan dalam menggunakan toksisitas dari OAINS adalah dengan cara
NSAID untuk OA harus didasarkan pada mengkombinasikannya dengan
beberapa faktor,seperti kecocokan dosis, menggunakan inhibitor COX-2 (NICE
kenyamanan dokter dan pasien, dan harga. 2014. Sudoyo. A.W, 2006 & Viadamir,
Ketika NSAID digunakan pada pasien 2003).
risiko kejadian gastrointestinalnya Diacerin merupakan derivat
meningkat, dapat ditambahkan proton anthraquinone, obat yang relatif baru,
pumpinhibitor atau misoprositol.(NICE Rhein, merupakan metabolit aktif dari
2014, Bradley2010 ) Pasien yang diacerin, menghambat produksi dan
menggunakanNSAID harus diawasi untuk aktifitas interleukin-1 beta sebagai sitokin
toksisitas ginjal, khususnya jika pasien proinflamasi mayor yang yang terlibat
lajut usia, dengan hipertensi atau diabetes pada terjadinya destruksi tulang rawan.
mellitus.Analgesik oral non opiat pada Manfaat dari diacerin sebagai symptom
umumnya telah dicoba pasien untuk modifying effect dan disease modifying
mengobati sendiri penyakitnya, terutama effect. Diacerein mempunyai efek
dalam hal mengurangi atau anabolik dan anti-katabolic efek pada
menghilangkan rasa sakit dengan membeli kartilago:Rhein menstimulasi IGF and
obat-obatan yang dijual bebas Analgesik TGFβ (promotes cartilage synthesis)
topikal dengan mudah kita dapatkan Rhein menghambat produksi dan aktifitas
dipasaran dan banyak sekali yang dijual IL-1, IL-6, TNFα menghambat produksi
bebas. Pada umumnya pasien telah dan aktifitas nitric oxide, menurunkan
mencoba terapi dengan cara ini, sebelum sintesa NO dan IL-1(Bukard F. 2010).
memakai obat-obatan peroral lainnya
(Soeroso 2014, Amin Z. 2015.) Terapi Intra-Artikular
Obat Anti Inflamasi Non Steroid Kortikosteroid
(OAINS), Inhibitor COX-2 Injeksi kortikosteroid intraartikular
(Siklooksigenase-2), dan Asetaminofen mengurangi nyeri dalam jangka
untuk mengobati rasa nyeri yang timbul pendek,terutama pada rasa nyeri yang
pada Osteoartritis, penggunaan OAINS sangat; terapi ini juga berguna untuk
dan inhibitor COX-2 dinilai lebih efektif
Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749
Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890
137

mengurangi nyeri yang tidak responsif mengurangi nyeri dan telah terbukti dapat
dengan terapi sistemik optimal.Injeksi tahan lama dan memeperbaiki fungsional.
intra-artikular pada sendi yang sama lebih Artroplasti telah terbukti memperbaiki
dari 3 atau 4 kali setahun tidak dianjurkan kualitas hidup pasien dengan OA lutut dan
karena kekhawatiran efek sampingnya pinggul dan merupakan satu dari beberapa
terhadap kartilago artikular dan struktur penalaksanaan yang maju dalam 30 tahun
sendi yang mengelilinginya. terakhir.21 Sebagai tambahan pada
Hialuronan artroplasty, beragam prosedur digunakan
Injeksi intra-artikular hialuronan pada OA termasuk debridement
ditujukan sebagai suplementasi viskous artroskopi, artrodesis dan teknik
karena dimaksudkan untuk meningkatkan penyusunan kembali sendi. Beberapa
viskositas cairan sinovial pada OA untuk pendekatan lain pada terapi OA sedang
mengembalikan keadaan mendekati diteliti oleh industri farmasi dan
normal. Namun, karena waktu paruh bioteknologi dan oleh peneliti akademik.
hialuronan secara in vivo pendek, efek Terapi bedahi ini diberikan apabila
mengurangi nyerinya mungkin hasil dari terapi farmakologis tidak berhasil untuk
mekanisme yang dihubungkan dengan mengurangi rasa sakit dan juga untuk
nonviskositas. Beberapa hialuronan melakukan koreksi apabila terjadi
tersedia untuk penggunaan pada OA lutut. deformitas sendi yang mengganggu
Masing-masing telah bermanfaat aktivitas sehari-hari (NICE 2014, Seroso
mengurangi rasa nyeri yang merupakan 2014.)
hasil dari penggunaan obat ini dalam 6 Pengobatan Alternatif Dan
bulan atau lebih lama. Meskipun Komplementer Suplemen Nutrisi

kontroversi tetap ada mengenai batasan Pada kebanyakan pasien dengan

pengurangan rasa nyeri yang merupakan arthritis telah mencoba pengobatan

hasil penggunaan obatini, agak aman dan alternatif dan komplementer(CAM) untuk

ditoleransi baik. mengurangi nyerinya.Pada satu penelitian,

Operasi setidaknya separuh pasiendengan OA lutut

Pasien dengan gejala tidak terkontrol telah digunakan sekurangnyasatu macam

secara adekuat dengan terapi medis dan CAM dalam 20 minggu sebelumnya.

dengan derajat sedang sampai berat dan Beragam penelitian telah dilaporkan

gangguan fungsional harus memilikibeberapa manfaat dengan

dipertimbangkan menjalani operasi, penggunaanbanyak CAM ini, termasuk

terutama pada lutut atau pinggul yang akupunktur dan beberapa suplemen

sendinya bergejala. Implan modern herbal, meski besarnya manfaa trendah


Kebanyakan suplemen yang dibicarakan
Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749
Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890
138

adalahglukosamin dan kondroitin sulfat, berbagai modalitas, seperti pemanasan,


yang tetap populer bahkan setelah NIH memberikan program latihan untuk
mensponsori glucosamine/ chondroitin mempertahankan atau memperbaiki luas
arthritis intervention trial (GAIT) gerak sendi.meningkatkan kekuatan otot
melaporkan tidak ada manfaat yang dan menyarankan penggunaan alat bantu
signifikan dari obat-obatan ini dalam seperti cane,crutches, walker untuk
penggunaan2 tahun baik tunggal maupun meningkatkan mobilitas. ( Amin Z. 2015)
kombinasi. Banyak pasien denganOA Terapi osteoartritis pada masa
melanjutkan penggunaan obat ini dan mendatang
menganggap ini memberi manfaat. Pendekatan terbaru pada terapi
Transcutaneous Electrical Nerve osteoarthritis (OA) terus dicari termasuk
Stimulation (TENS) dapat diberikan pada usaha untuk mengenali DiseaseModifying
pasien dengan osteoartritis lutut. Sebuah OA drugs (DMOADs), teknik
penelitian systematic review yang memperbaiki jaringan untuk rekonstitusi
dilakukan Osiri dkk (2000) menyimpulkan kartilgo dan jaringan sendi, Sasaran
bahwa TENS memiliki kemampuan yang terapiDMOAD termasuk langkah pada
lebih baik dari plasebo untuk melakukan jalur degradasi kartilago dan pada
kontrol nyeri pada pasien osteoartritis remodelling tulang yang terkena OA,
lutut. Perbaikan kekakuan sendi lutut pada beragam inhibitor aggrecanase dan
pasien osteoartritis juga ditunjukkan protease terlibat pada degradasi tahap
dengan terapi TENS.(Ramsey SD.2010 ) awal matriks kartilago pada segala
Terapi Okupasi tingkatan perkembangan.
Hal ini sering digunakan unutk Chondroprotective Agent adalah
pasien yang mengalami arthritis inflamasi obatobatan yang dapat menjaga atau
untuk menyedia-kan penilaian yang dapat merangsang perbaikan dari kartilago pada
membantu aktivitas sehari-hari, berguna pasien osteoartritis, sebagaimana
pada OA. Terapi okupasi dapat menilai penelitian menggolongkan obat-obatan ini
kemampuan fungsional pasien, dalam Slow Acting Osteoarthritis Drugs
menyediakan peralatan yang dapat (SAAODs) atau Disease Modifying Anti
membantu sesuai kebutuhan dan Drugs (DMOADs). Obat-obatan yang
mengajarkan cara melindungi sendi dan termasuk dalam kelompok obat ini
kemampuan menjaga energi. Fisioterapist adalah : asam hialuronat, konroitin sulfat,
akan menilai kekuatan otot, stabilitas glikosaminoglikan, vitamin C, superoxide
sendi dan keterbatasan fungsi: dismutase dan sebagainya (Soeroso 2014,
memberikan rekomendasi penggunaan NICE 2014 & Charles, 2016).

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890
139

Usaha untuk mengembangkan sklerosis tulang subkondral, pertumbuhan


konstruksi kartilago fungsional secara osteofit pada tepi sendi, teregangnya
biomekanis menggunakan bera-gam kapsul sendi, sinovitis ringan dan
teknologi dalam membangun jaringan, sel kelemahan otot yang menyokong sendi
punca mesenkim atau kondrosit autolog dan penyakit yang sering dijumpai pada
telah banyak diperhatikan karena aplikasi praktek sehari-hari, terutama pada pasien
teknik ini dengan mengisolasi defek lanjut usia. Diagnosis osteoartritis
kondral dan karena jaringan yang berasal biasanya didasarkan pada gambaran klinis
dari mesenkim merupakan sasaran yang dan radiografi. pemeriksaan radiografi
baik untuk teknologi sel punca. Namun, pada sendi yang terkena sudah cukup
seluruh solusi jangka panjang untuk untuk memberikan suatu gambaran
memperbaiki progresi OA mungkin perlu diagnostik. Gambaran radiografi sendi
menggabungkan strategi aktif secara yang mendukung diagnosis OA
biomekanis, karena mengganti struktur adalah:Penyempitan celah sendi yang
sendi yang terdegradasi hanya dengan seringkali asimetris (lebih berat pada
konstruksi fungsional saja tidak akan bagian yang menanggung beban),
mencegah disintegrasi cepat pada adanya peningkatan densitas (sklerosis) tulang
tekanan biomekanis yang menyimpang subkondral, Osteofit pada pinggir sendi,
dan sedang berlangsung. Beragam strategi Perubahan struktur anatomi sendi. Ada
biomekanis sedang diselidiki. Hal ini beberapa kriteria diagnosis osteoartritis
termasuk usaha untuk membuta tiruan yang dikembangkan oleh para peneliti,
beban pada kaki saat berjalan melalui namun yang paling populer adalah kriteria
sepatu yan dimodifikasi,23 mengubah diagnosis American College of
beban lutut medial melalui penggunaan Rheumatology (ACR).
ortotik yang dimasukkan ke dalam sepatu Tatalaksana Osteoartritis
dan penggunaan penahan beban pada membutuhkan pendekatan
lutut. nonfarmakologis dan farmakologis yang
dilaksanakan secara sinergis. Terapi
KESIMPULAN nonfarmakologis penting dalam
Osteoartritis adalah penyakit sendi tatalaksana osteoartritis untuk mengurangi
degeneratif dan inflamasi yang ditandai stress mekanis sehingga memberikan
dengan perubahan patologik pada seluruh kesempatan tubuh untuk melakukan "self
struktur sendi. Perubahan patologis yang healing" pada jejas sendi. Edukasi adalah
terjadi meliputi hilangnya tulang rawan faktor penting dalam tatalaksanan
sendi hialin, diikuti penebalan dan nonfarmakologis osteoartritis. Pasien

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890
140

sebaiknya menghindari aktivitas yang Recommendations for the Medical


Management of Osteoarthritis of
menyebabkan pembebanan berlebih pada
the Hip and Knee.Arthritis Rheum
sendi. Terapi farmakologis osteoartritis 2000;43:1905-15.
dapat diberikan anti-nyeri, Parasetamol,
Agnes, J. Smink, et al. 2013. Health Care
NSAID topikal atau sistemik sampai Use of Patients with Osteoarthritis
opioid (tergantung derajad nyeri dan of the Hip or Knee After
Implementation of a Stepped Care
inflamasi). injeksi kortikosteroid dan Strategy : An Observational study.
injeksi hialuronat atau viscosupplement Arthritis Care & Research.
Netherlands.
intra-artikuler terutama untuk osteoartritis
lutut dengan efusi. Bila NSAID digunakan Amin Zuklkifli L. 2015. Medical review
pada pasien risiko kejadian Osteoartritis . MEDICINUS Vol.
28, No. 2 . Ed. Des. 2015.
gastrointestinalnya meningkat, dapat
ditambahkan proton pumpinhibitor atau
Bijlsma,JWJ, Lapeber.J. Osteoarthritis: an
misoprositol.Meski ada kekhawatiran update with relevance for clinical
terhadap keamanan dan publisitas terbaru practice. Lancet vol.377,2011.

tentang risiko kardiovaskular,NSAID dan


Burkhad F. Clinical efficacy and safety of
inhibitor Siklo-Oksigenase-2 (COX-2) diacerin in osteoarthritis, a review.
tetap menjadi terapi OA; karena obat ini European muskulosketal
review.2010:5(1): 23-9.
adalah satu-satunya obat yang secara
konsisten telah menunjukkan efek Baliunas AJ, Hurwitz DE, Ryals AB, et al.
Increased knee joint loads during
mengurangi nyeri OA dalam jangka
walking are present in subjects with
panjang. knee osteoarthritis. Osteoarthritis
Cartilage
Secara umum, prognosis
2002;10:573-579.
Osteoartritis adalah baik. Namun, pada
Osteoartritis lutut gejala yang berat Bradley JD, Brandt KD, Katz BP, et al.
memiliki prognosis yang kurang baik. Comparison of an antiinflammatory
dose of ibuprofen, and
Terapi bedah dilakukan jika terapi acetaminophen in the treatment of
farmakologis sudah diberikan dan tidak patients with osteoarthritis of the
kneeN Engl J Med 1991;325:87-1
memberikan perbaikan yang signifikan
secara klinis. Tindakan bedah yang Clegg DO, Reda DJ, Harris CL, et al.
diindikasikan untuk osteoartritis akut Glucosamine, chondroitin sulfate,
and the two in
adalah total Joint Arthroplasty. combinationforpainful knee
osteoarthritis. N engl J Med
2006;354:795-808.
DAFTAR PUSTAKA
Altman RD, Hochberg MC, Moskowitz Centers for Disease Control and
RW, Schmitzer TJ. Prevention (CDC). Prevalence of
Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749
Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890
141

doctordiagnosed rthritis and Universitas Diponegoro.Semarang


arthritis-attributable activity 2002: 277-289.
limitation-United States, 20032005
[published correction appears in
Hochberg MC, Altman RD, Brandt KD,
MMWR Morb Mortal Wkly Rep
Clark BM, Dieppe PA, Griffin
2006;55:1129]. MMWR Morb
MR, et al. Guidelines for the
Mortal Wkly Rep 2006;55:1089-
medical management of
1092 osteoarthritis. Part
1. Osteoarthritis of the hip. Arthritis
Departemen Kesehatan Republik Rheum 1995;38:1535-40.
Indonesia Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Joern, M., Klause, S.B., dan Peer, E. 2010.
Laporan Riskesdas 2007 Provinsi The Epidemiology, Etiology,
Nusa Tenggara Barat.. Diagnosis, and Treatment of
Osteoarthritis of the Knee. Dtsch
Dharsono D. Struktur rawan sendi dan Arztebl International Didapat
perubahannya pada osteoarthritis. dari :http://www.
Kumpulan makalah temu ilmiah ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC
reumatology.Setyohadi B (Ed). 2841860/pdf/Dtsch_Arztebl_Int-
IRA. Jakarta 2011. 107-0152.pdf

Erlangga Yusuf, 2012. On How Obesity Kasjmir Y I. Chronic pain in


Links with Osteoarthritis. osteoarthritis.(Ed): Pitoyo CW,
Gildeprint Drukkerijen, Enschede, Nelwan EJ, Salim S. Kumpulan
The Netherlands. Naskah pertemuan lmiah Nasional
X PB PAPDI 2012.Jakarta: 17-21.
Felson, D.T., 2008. Osteoarthritis. Dalam
: Fauci, A., Hauser, L.S., Jameson, Kementerian Kesehatan Republik
J.L., Ed. HARRISON’s Principles Indonesia. 2012. Penyakit Tidak
of Internal Medicine Seventeenth Menular.
Edition. New York, United States
of America. McGraw-Hill
Companies Inc.: 2158-2165. Kokebie R, Block JA. Managing
Osteoarthritis : Current and Future
Directions. Medical Progress
Felson DT, Anderson JJ, Naimasrk A, 2009;36(8):409-415.
Walker AM, Meenan RF. Obesity
and knee osteoarthritis. The
Lawrence RC, Felson DT, Helmick CG, et
FraminghamStudy Ann, Intern al. Estimates of the prevalence of
Med1988;109:18-24. arthritis and other rheumatic
conditions in the United States, part
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi II. Arthritis Rheum 2008;58:26-35.
Kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta :
EGC. Lawrence RC, Helmick CG, Arnett FC,
Deyo RA, Felson DT, Giannini EH,
Hadi S. 2002. Patogenesi osteoartritis. et al. Estimates of the prevalence of
Naskah pertmeuan Ilmiah tahunan arthritis and selected
VI FK Undipo ( Ed). musculoskeletal disorders in the
Padmomartono FS. Badan Penerbit United States. Arthritis Rheum
1998;41:778-99.
Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749
Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890
142

Soeroso, J., Isbagio, H., Broto, R., dan


Pramudiyo, R., 2014. Osteoartritis.
National Collaborating Center for
(ed.) Setiati, S, Alwi, I., Sudoyo,
Chronic Conditions. Osteoarthritis.
A.W.Simadibrata KM,
The Care and Management of
Osteoarthritis in Adults. NICE. Setyohadi,Bsyam AF. Dalam Buku
London. 2008. Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Edisi VI. Jakarta, Indonesia :
Penerbit FKUI Pusat.2014;
NICE 2014 Osteoarthritis Care and 31973209.
management in adults Issued:
February 2014 NICE clinical
guideline 177 Setyohadi B. Neyri tulang. (ed). Setiati S,
guidance.nice.org.uk/cg177. Alwi I., Sudoyo A.W.Simadibrata
KM, Setyohadi B,Syam AF. Dalam
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Poitras S, Avouac J, Rossignol M, et al. A Jilid III Edisi VI. Jakarta, Indonesia
critical appraisal of guidelines for : Penerbit FKUI
the managementof knee Pusat.2014;312729.
osteoarthritis using Appraisal of
Guidelines Research and Evaluation
criteria.Arthritis Res Ther
2007;9:R126.

Recommendation For The


Medical Management of
Osteoarthritis of The Hip and Knee.
American College of
Rheumatology
Subcommitee on Osteoarthritis
Guidelines. Arthritis Rheum. 2000
Sep; 43(9): 1905 – 15.

Reid D, Potts G, Burnett M, Konnings B.


2014. Physiotherapy management
of knee and hip osteoarthritis: a
survey of patient and medical
practitioners’ expectations,
experiences and perceptions of
effectiveness of treatment. New
Zealand Journal of Physiotherapy.

Ramsey SD, Spencer AC, Topolski TD, et


al. Use of alternative therapies by
older adults withosteoarthritis.
Arthritis Rheum 2001;45:222-227.

Sudoyo, A.W. 2006. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi ke-
4. Jakarta : EGC

Jurnal Kedokteran p-ISSN 2460-9749


Vol. 05 No.01 Desember 2019 e-ISSN 2620-5890

Anda mungkin juga menyukai