Winangun
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar
Jl. Unizar No. 20 Turida Mataram
Email: winscie88@gmail.com
ABSTRAK
Osteoartritis merupakan gangguan persedian yang ditandai dengan adanya nyeri dan
kekakuan sendi yang biasanya banyak terjadi pada usia lanjut. Osteoartritis adalah penyakit sendi
degeneratif dan inflamasi yang ditandai dengan perubahan patologik pada seluruh struktur sendi.
Perubahan patologis yang terjadi meliputi hilangnya tulang rawan sendi hialin, diikuti penebalan
dan sklerosis tulang subkondral, pertumbuhan osteofit pada tepi sendi, teregangnya kapsul sendi,
sinovitis ringan dan kelemahan otot yang menyokong sendi (Felson, 2012). Berdasar data Center
for Disease Control and Prevention (CDC) 1, angka kejadian osteoartritis pada usia > 25 tahun
sebanyak 13,9% dan pada usia > 65 tahun sebanyak 33,6%. Osteoartritis (OA) merupakan
penyakit yang paling banyak menyebabkan kecacatan pada orang tua. OA menduduki peringkat
kelima sebagai penyebab kecacatan di seluruh penduduk di negara-negara berpenghasilan tinggi,
dan penyebab tertinggi kesembilan di Negara berpenghasilan rendah dan menengah.
ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan etiopatogenesisnya, Osteoartritis merupakan penyakit
OA dibedakan menjadi dua yaitu sendi degeneratif dengan etiologi dan
osteoartritis primer dan osteoartritis patogenesis yang belum jelas. Pada
sekunder. Osteoartritis primer disebut juga umumnya penderita osteoartritis berusia di
osteoartritis idiopatik yaitu osteoartritis atas 40 tahun dan populasi bertambah
yang kausanya tidak diketahui dan tidak berdasarkan peningkatan usia (Felson,
ada hubungannya dengan penyakit 2008).Osteoartritis merupakan golongan
sistemik maupun proses perubahan lokal penyakit sendi yang paling sering
pada sendi. Sedangkan osteoartritis menimbulkan gangguan sendi, dan
sekunder adalah osteoartritis yang didasari menduduki urutan pertama baik yang
oleh adanya kelainan endokrin (seperti pernah dilaporkan di Indonesia maupun di
acromegaly, hyperparathyroidisme dan luar negeri. Dari sekian banyak sendi yang
hyperuricemia), inflamasi, posttraumatik, dapat terserang OA, lutut merupakan
metabolik (seperti rickets, sendi yang paling sering terserang.
hemochromatis, chondrocalcinosis, dan Osteoartritis lutut merupakan penyebab
ochronosis), kelainan pertumbuhan, utama rasa sakit dan ketidakmampuan
herediter, jejas mikro dan makro serta beraktivitas dibandingkan dengan OA
imobilisasi yang terlalu lama (Joern, 2010 pada sendi lainnya (Maharani, 2007).
& Sudoyo. A.W, 2006).Defek primer pada Penelitian epidemiologi dari Joern
osteoartritis idiopatik maupun osteoartritis et al (2010) menemukan bahwa orang
sekunder adalah hilangnya kartilago sendi dengan kelompok umur 60-64 tahun yang
akibat perubahan fungsional kondrosit menderita OA sebanyak 22%. Pada pria
(sel-sel yang bertanggung jawab atas dengan kelompok umur yang sama,
pembentukan proteoglikan, yaitu dijumpai 23% menderita osteoartritis pada
glikoprotein yang bekerja sebagai bahan lutut kanan, sementara 16,3% sisanya
seperti semen dalam tulang rawan dan didapati menderita osteoartritis pada lutut
kolagen) (Kowalak J.P, 2011). OA kiri. Berbeda halnya pada wanita yang
merupakan penyakit gangguan terdistribusi merata, dengan insiden
homeostasis metabolisme kartilago osteoartritis pada lutut kanan sebanyak
dengan kerusakan struktur proteoglikan 24,2% dan pada lutut kiri sebanyak 24,7%
kartilago yang penyebabnya belum jelas dan di beberapa negara eropa sekitar 18-
diketahui (Soeroso 2014,Sudoyo. A.W, 25%laki laki dan 24-40 % wanita antara
2006). usia 60-79 tahun pada sekitar seratus juta
penderita OA lutut.(Joern, 2010).
pembentukan osteofit perifer, hal tersebut terhadap efek IGF-1 (Soeroso 2014, Hadi
biasanya timbul pada kasus yang parah, S.2002 & Yusuf, 2012).
permukaan sendi dapat kehilangan Faktor pertumbuhan TGF-ß
kartilago sama sekali dan tulang yang mempunyai efek multipel pada matriks
mendasari akhirnya dapat remuk. kartilago, yaitu merangsang sintesis
Kerusakan struktur kartilago kolagen dan proteoglikan serta menekan
menyebabkan kompresi saraf di sekitar stromelisin, yaitu enzim yang
sendi, penurunan fungsi sendi dalam mendegradasi proteoglikan, meningkatkan
melakukan mobilisasi fisik, sehingga produksi prostaglandin E2 (PGE2) dan
dapat menimbulkan dampak psikologis. melawan efek inhibisi sintesis PGE2.
Osteoartritis terjadi sebagai hasil Hormon lain yang mempengaruhi sintesis
kombinasi antara degradasi rawan sendi, komponen kartilago adalah testosterone, ß
remodeling tulang, dan inflamasi cairan estradiol, platelet derivate growth factor
sendi. Osteoartritis terbentuk pada dua (PDGF), fibroblast growth factor dan
keadaan, yaitu (1) Sifat biometrial kalsitonin. Peningkatan degradasi kolagen
kartilago sendi dan tulang subkondral akan mengubah keseimbangan
normal, tetapi terjadi beban berlebihan metabolisme tulang rawan sendi.
terhadap sendi sehingga jaringan rusak, Kelebihan produk hasil degradasi matriks
atau (2) Beban yang ada secara fisiologis rawan sendi ini cenderung berakumulasi
normal, tetapi sifat bahan kartilago atau di sendi dan menghambat fungsi rawan
tulang kurang baik (Denis Kasper et al, sendi serta mengawali suatu respon imun
2008). yang menyebabkan inflamasi sendi.
Beberapa penelitian membuktikan Pada rawan sendi pasien Osteoartritis juga
bahwa tulang rawan (kartilago) sendi terjadi proses peningkatan aktivitas
ternyata dapat melakukan perbaikan fibrinogenik dan penurunan aktivitas
sendiri dimana kondrosit akan mengalami fibrinolitik. Proses ini menyebabkan
replikasi dan memproduksi matriks baru. terjadinya penumpukan trombus dan
Proses perbaikan ini dipengaruhi oleh komplek lipid pada pembuluh darah
faktor pertumbuhan seperti insulin-like subkondral yang menyebabkan terjadinya
growth factor (IGF-1), growth hormone, iskemia dan nekrosis jaringan subkondral
transforming growth factor ß (TGF-ß) dan tersebut. Ini mengakibatkan dilepaskannya
coloni stimulating factor (CSFs). Faktor mediator kimiawi seperti prostaglandin
pertumbuhan seperti IGF-1 memegang dan interleukin yang selanjutnya
peranan penting dalam proses perbaikan menimbulkan Bone Angina lewat
tulang rawan sendi. Pada keadaan subkondral yang diketahui mengandung
inflamasi, sel menjadi kurang sensitif ujung saraf sensibel yang dapat
menghantarkan rasa sakit. Sakit pada lebih banyak dibanding individu normal
sendi juga diakibatkan oleh adanya dan kondrosit sendiri dapat memproduksi
osteofit yang menekan periosteum dan IL-1 secara lokal, (Yusuf, 2012).
radiks saraf yang berasal dari medulla Faktor pertumbuhan dan sitokin
spinalis serta kenaikan tekanan tampaknya mempunyai pengaruh yang
intramedular akibat statis vena berlawanan selama perkembangan
intramedular karena proses remodeling osteoartritis. Sitokin cenderung
pada trabekula dan subkondrial (Soeroso merangsang degradasi komponen matriks
2014, Hadi S 2002). rawan sendi, sebaliknya faktor
Peran Makrofag di dalam cairan pertumbuhan merangsang terjadinya
sendi juga penting, yaitu apabila sintesis (Joern. M. 2010, Sudoyo. A.W,
dirangsang oleh jejas mekanik, material 2006).
asing hasil nekrosis jaringan atau CSFs, Stimulasi dari sitokin terhadap
akan memproduksi sitokin activator cedera matriks adalah menstimulasi
plasminogen (PA) yang disebut katabolin. pergantian matriks, namun stimulaso IL-1
Sitokin tersebut adalah IL-1, IL-6, TNF-α yang berlebih malah memicu proses
dan ß, dan Interferon (IFN) α dan τ. degradasi matriks. TNF menginduksi
Sitokin-sitokin ini merangsang kondrosit kondrosit untuk mensintesis prostaglandin
melalui reseptor permukaan spesifik untuk (PG), oksida nitrit (NO), dan protein
memproduksi CSFs (Colony Stimulating lainnya yang memiliki efek terhadap
Factors), yang sebaliknya akan sintesis dan degradasi matriks. TNF yang
mempengaruhi monosit dan Plasminogen berlebihan mempercepat proses
Activator (PA) untuk mendegradasi tulang pembentukan tersebut. NO yang
rawan sendi secara langsung. Pasien dihasilkan akan menghambat sintesis
osteoartritis mempunyai kadar PA yang aggrekan dan meningkatkan proses
tinggi pada cairan sendinya. Sitokin ini pemecahan protein pada jaringan. Hal ini
juga mempercepat resorpsi matriks rawan berlangsung pada proses awal timbulnya
sendi (Soeroso, 2014 & Yusuf, 2012). OA (Felson, 2008). Kartilago memiliki
Interleukin-1 mempunyai efek metabolisme yang lamban, dengan
multipel pada sel cairan sendi, yaitu pergantian matriks yang lambat dan
meningkatkan sintesis enzim yang keseimbangan yang teratur antara sintesis
mendegradasi tulang rawan sendi yaitu dengan degradasi. Namun, pada fase awal
stromelisin dan kolagenosa, menghambat perkembangan OA kartilago sendi
proses sintesis dan perbaikan normal memiliki metabolisme yang sangat aktif
kondrosit. Kondrosit pasien osteoartritis Pada proses timbulnya OA, kondrosit
mempunyai reseptor IL-1 dua kali lipat yang terstimulasi akan melepaskan
aggrekan dan kolagen tipe dua yang tidak memberikan suatu gambaran diagnostik.
adekuat ke kartilago dan cairan sendi. Gambaran radiografi sendi yang
Aggrekan pada kartilago akan sering habis mendukung diagnosis OA adalah
serta jalinan-jalinan kolagen akan mudah (Viadamir, 2003) : Penyempitan celah
mengendur.Kegagalan dari mekanisme sendi yang seringkali asimetris (lebih
pertahanan oleh komponen pertahanan berat pada bagian yang menanggung
sendi akan meningkatkan kemungkinan beban), Peningkatan densitas (sklerosis)
timbulnya OA pada sendi (Felson, 2008, tulang subkondral, Osteofit pada pinggir
Hadi S. 2002.). sendi, Perubahan struktur anatomi sendi.
Kriteria diagnosis osteoartritis lutut
DIAGNOSIS menggunakan kriteria klasifikasi
Diagnosis Osteoartritis biasanya American College of
didasarkan pada gambaran klinis dan rheumatology seperti tercantum pada tabel
radiografi. Pada penderita osteoartritis, berikut :
dilakukannya pemeriksaan radiografi pada
sendi yang terkena sudah cukup untuk
Tabel 1.1. Kriteria klasifikasi Osteoartritis menurut American College of Rheumatology
Klinik dan Laboratorik Klinik dan Radiografik Klinik
Nyeri lutut + minimal 5 dari 9 Nyeri lutut + minimal 1 Nyeri lutut + minimal 3
kriteria berikut : dari 3 kriteria berikut : dari 6 kriteria berikut:
- Umur > 50 tahun - Umur >50 tahun - Umur > 50 tahun
- Kaku pagi < 30 menit - Kaku pagi < 30 menit - Kaku pagi < 30 menit
- Krepitus - Krepitus - Krepitus
- Nyeri tekan - Nyeri tekan
- Pembesaran tulang - Pembesaran tulang
- Tidak panas pada perabaan + - Tidak panas
- LED < 40 mm/jam pada perabaan
- RF < 1 : 40
- Analisis cairan sendi
pemeriksaan radiografi pada sendi yang tibia dan patella dan permukaan sendi
seringkali asimetris ( lebih berat pada 5. Grade 4 :Berat, adanya osteofit yang
mengurangi nyeri yang tidak responsif mengurangi nyeri dan telah terbukti dapat
dengan terapi sistemik optimal.Injeksi tahan lama dan memeperbaiki fungsional.
intra-artikular pada sendi yang sama lebih Artroplasti telah terbukti memperbaiki
dari 3 atau 4 kali setahun tidak dianjurkan kualitas hidup pasien dengan OA lutut dan
karena kekhawatiran efek sampingnya pinggul dan merupakan satu dari beberapa
terhadap kartilago artikular dan struktur penalaksanaan yang maju dalam 30 tahun
sendi yang mengelilinginya. terakhir.21 Sebagai tambahan pada
Hialuronan artroplasty, beragam prosedur digunakan
Injeksi intra-artikular hialuronan pada OA termasuk debridement
ditujukan sebagai suplementasi viskous artroskopi, artrodesis dan teknik
karena dimaksudkan untuk meningkatkan penyusunan kembali sendi. Beberapa
viskositas cairan sinovial pada OA untuk pendekatan lain pada terapi OA sedang
mengembalikan keadaan mendekati diteliti oleh industri farmasi dan
normal. Namun, karena waktu paruh bioteknologi dan oleh peneliti akademik.
hialuronan secara in vivo pendek, efek Terapi bedahi ini diberikan apabila
mengurangi nyerinya mungkin hasil dari terapi farmakologis tidak berhasil untuk
mekanisme yang dihubungkan dengan mengurangi rasa sakit dan juga untuk
nonviskositas. Beberapa hialuronan melakukan koreksi apabila terjadi
tersedia untuk penggunaan pada OA lutut. deformitas sendi yang mengganggu
Masing-masing telah bermanfaat aktivitas sehari-hari (NICE 2014, Seroso
mengurangi rasa nyeri yang merupakan 2014.)
hasil dari penggunaan obat ini dalam 6 Pengobatan Alternatif Dan
bulan atau lebih lama. Meskipun Komplementer Suplemen Nutrisi
hasil penggunaan obatini, agak aman dan alternatif dan komplementer(CAM) untuk
secara adekuat dengan terapi medis dan CAM dalam 20 minggu sebelumnya.
dengan derajat sedang sampai berat dan Beragam penelitian telah dilaporkan
terutama pada lutut atau pinggul yang akupunktur dan beberapa suplemen