Anda di halaman 1dari 4

Terapi obat osteoarthritis ditargetkan pada penghilang rasa sakit.

Karena

osteoartritis sering terjadi pada individu lanjut usia yang memiliki kondisi medis lainnya, diperlukan
suatu pendekatan konsenvartif terhadap pengobatan obat, antaranya (Elin dlkk, 2008) :

1). Golongan Analgetik

a). Golongan Analgetik Non Narkotik

(1). Asetaminofen (Analgetik oral) Asetaminofen menghambat sintesis prostaglandin pada sistem
saraf pusat (SSP). Asetaminofen diindikasi pada pasien yang mengalami nyeri ringan ke sedang dan
juga pada pasien yang demam. Obat yang sering digunakan sebagian lini pertama adalah
parasetamol.

(2). Kapsaisin (Analgetik Topikal) Kapsaisin merupakan suatu estrak dari lada merah yang
menyebabkan pelepasan dan pengosongan substansi P dari serabut syaraf. Obat ini juga bermanfaat
dalam menghilangkan rasa sakit pada osteoarthritis jika digunakan secara topikal pada sendi yang
berpengaruh. Kapsaisin dapat digunakan sendiri atau kombinasi dengan analgetik oral atau NSAID.
Kapsaisin ini diberikan dalam bentuk topikal, yaitu dioleskan pada bagian nyeri sendi.

b). Golongan Analgetik Narkotik analgetik narkotika dapat mengatasi rasa nyeri sedang sampai berta.
Penggunaan dosis obat analgetik narkotika dapat berguna untuk pasien yang tidak toleransi
terhadap pengobatan asetaminofen, NSAID, injeksi intra artikular atau terapi secara topikal.
Pemberian narkotika alagesik merupakan intervasi awal, dan sering diberikan secara kombinasi
bersama asetaminofen. Pemberian narkotika ini harus diawasi karena dapat menyebabkan
ketergantungan.

2). Golongan NSAID Dalam dosis tunggak antiinflamasi non steroid (NSAID) merupakan aktivitas
analgetk yang setara dengan paracetamol, tetapi paracetamol lebih banyak dipakai terutamanya
pada pasien lanjut usia.Dalam dosisi penuh yang lazim NSAID dapat sekaligus memperlihatkan efek
analgetikyang bertahan lama membuatnya sangat berguna pada pengobatan nyeri berlanjut
ataunyeri berulang akhibat radang. NSAID lebih tepat digunakan daripada paracetamol atau
analgesik opioid dlam arthitis rematoid dan pada kasus osteoarthritis lanjut.
INDIKASI DAN EFEK SAMPING OBAT OSTEOARTHRITIS

1. Tramadol Tramadol adalah obat analgetik opioid sintetis yang bekerja sentral pada reseptor
sistem saraf pusat. Indikasi Untuk mengatasi nyeri dengan intensitas menengah sampai
berat seperti nyeri akibat trauma berat, nyeri setelah operasi, nyeri akhibat gangguan saraf.

Efek Samping Kemungkinan terjadinya efek samping pada penggunaan Tramadol akan semakin
meningkat dalam penggunaan jangka panjang.

Efek samping yang dapat terjadi adalah sebagai berikut :

• Gangguan neurologis seperti pusing berputar, mengantuk, dan nyeri kepala.

• Gangguan pencernaan seperti mual – mual, muntah, sembelit, kembung, dan diare.

• Gangguan mood, ggup, gelisah, angitasi, tremor, euforia, dan halusinasi.

• Gangguan lain seperti astenia, berkeringat, dan mulut kering.

2. Glukosamin Glukosamin adalah supelmen makanan yang digunakan untuk meringankan


ostoarthritis, rematik, dan gangguan persendian. Suplemen ini adalah senyawa monosakarida yang
diproduksi dengan cara menghidrolisis cangkang kerang, tulang hewan, sumsum talang, dan jamur.
Indikasi Untuk meringankan osteoarthritis, reumatik, dan gangguan persendian seperti nyeri sendi
bengkak dan kekakuan yang disebabkan oleh arthritis. Glukosamin bekerja dengan cara merangsang
produksi proteoglikan dan meningkatkan serapan sulfat oleh tulang rawan artikular. Efek Samping
Berikut adalah efek samping glukosamin :

• Efek samping ringan berupa gatal – gatal dan ketidaknyamanan lambung,

musalnya diare, mulas, mual, dan muntah.

• Efek samping lain seperti dispepsia, konstipasi, sakit perut, jantung berdebar,

sakit perut dan sakit kepala.

• Pasien yang memiliki penyakit hati kronis kondisinya dapat memburuk

setelah menggunakan supelmen ini. Namun efek samping ini jarang terjadi.

• Penggunaan dosis yang besar di;luar dosis yang dianjurkan dapat merusak sel

– sel pankreas.

3. Ketoprofen

Indikasi

Nyeri dan radang pada penyakit reukamtik dan gangguan otot skelet lainnya. Nyeri

setelah pembedahan orthopedi, gout akut dan dismenorea.

Efek Samping

Efek samping ketoprofen yang cukup ringan dan umum terjadi adalah :

• Sakit perut, diare, sembelit, kembung.

• Pusing, sakit kepala, gugup.


• Gatal atau ruam kulit.

• Mulut kering.

• Banyak berkeringat, pilek.

• Penglihatan kabur atau telinga berdenging.

Efek samping yang cukup serius antara lain :

• Nyeri dada, lemas, masalah peglihatan atau keseimbangan.

• BAB hitam, berdarah atau berwarna gelap, batuk darah, atau muntah seperti

kopi.

• Bingung, tremor atau menggigil.

• Lebih jarang atau tidak BAK.

• Mual, nyeri perut, demam ringan, tidak nafsu makan, urin gelap, kulit atau

mata menguning.

• Sakit tenggorokan, sakit kepala, ruam kulit merah.

• Memar, kesemutan berat, baal, dan lemah otot.

4. Asam mefenamat

Indikasi

Untuk mengobati nyeri akut, misalnya nyeri pada sakit gigi atau rasa sakit setelah

trauma. Misalnya cidera otot, sendi, tulang, atau keseleo. Dapat digunakan untuk

mengobati nyeri haid.

Efek Samping

• Semeblit, diare, perut kembung, mual, sakit perut.

• Reaksi alergi yang parah seperti ruam, gatal – gatal, kesulitan bernafas,

pembengkakan mulut, wajah, bibir atau lidah.

• Buang aiir besar berdarah

• Nyeri dada, detak jantung tidak teratur.

5. Meloxicam

Indikasi

Untuk mengurangi rasa nyeri, bengkak, dan kaku pada sendi. Meloxicam sering

digunakan untuk mengobati arthritis dan asam urat.

Efek Samping

• Nyeri pada dada, letih, nafas pendek, bicara tidak jelas, masalah penglihatan
atau keseimbangan.

• Feses berwarna gelap atau berdarah.

• Mual atau nyeri pada perut bagian atas.

• Ruam pada kulit atau memar.

• Pusing, gugup, sakit kepala.

• Diare, dan kembung.

6. Piroxicam

Indikasi

Piroxicam berfungsi untuk mengurangi rasa sakit, pembengkakan, dan peradangan

sendi akibat arthritis.

Efek Samping

• Sensitivitas terhadap cahaya meningkat.

• Demam, sakit kepala, leher kaku, menggigil.

• Nyeri pada dada, letih, nafas pendek, bicara tidak jelas, masalah penglihatan

atau keseimbangan.

• Feses berwarna gelap atau berdarah.

• Mual atau nyeri pada perut bagian atas.

• Ruam pada kulit atau memar. • Pusing, gugup, sakit kepala. • Diare, dan kembung.

7. Celecoxib Indikasi Fungsi utama Celecoxib adalah untuk mengobati peradangan dan meredakan
nyeri terutama pada kondisi berikut : • Peradangan sendi, misalnya pada penyakit osteoarthritis,
rheumatoidarthritis dan ankylosing spondylitis.

• Nyeri sedang dan berat, misalnya pada perlukaan, peradangan, atau saat haid. • Polip pada usus
besar, misalnya pada penakit familial adenomatous polyposis.

Efek Samping • Sakit kepala, nyeri perut, mual. • Diare, muntah, sering buang angin. • Sulit tidur. •
Pingsan, gagal jantung, gagal ginjal. • Nyeri dada, telinga berdenging, perdarahan. • Pandangan
kabur, sensitivitas terhadap cahaya meningkat. • Berat badan naik. • Ulkus atau luka lambung atau
usus halus.

Anda mungkin juga menyukai