Anda di halaman 1dari 5

STEP 3

‘Kita membuat keputusan untuk mengalihkan niat dan kehidupan


kita pada kasih Tuhan sebagaimana kita memahami Tuhan’

Kita telah mengerjakan step 1 dan 2, kita telah menyerah dan kita mendemonstrasikan
keinginan kita untuk mencoba sesuatu yang baru. Mulai timbul harapan tapi harus
disertai dengan tindakan. Tindakan yang harus kita ambil adalah mengerjakan step 3,
dengan cara:
Membuat keputusan untuk berubah.
Merubah kehudupan kita secara perlahan-lahan ke arah yang lebih baik.
Membiarkan seseorang ataqu sesuatu membimbing kita bukan mengontrol
atau memimpin kita.
Menerima bahwa kekuatan yang lebih besar akan melakukan yang terbaik
dalam membimbing niat dan kehidupan kita.
Mulai memahami kata ‘Tuhan’ menurut pengertian individu masing-masing.

MAKING DECISION (MEMBUAT KEPUTUSAN).


Keputusan kita untuk mengalihkan niat dan kehidupan kita pada kasih Tuhan dapat
dilakukan secara berulang-ulang, kalau perlu setiap hari. Bahkan, kita dapat
menemukan bahwa kita harus membuat keputusan ini secara teratur, jika kita tidak
menanggung resiko kehilangan pemulihan karena kepuasan kita terhadap diri sendiri.

 Question :
1. Kenapa ‘membuat keputusan’ sanagat penting dalam mengerjakan langkah
ini?
2. Apakah saya dapat membuat keputusan ini hanya untuk hari ini? Apakah saya
mempunyai kekuatan-kekuatan atau prasrat-prasarat tentang hal ini? Jelaskan?

Kita harus menyadari bahwa membuat keputusan tanpa melakukan tindakan yang
tidak berarti.

 Question :
1. Tindakan apa yang telah saya ambil untuk mengikuti keputusan saya?
2. Kesulitan-kesulitan apa yang saya hadapi untuk mengalihkan kehidupan saya?
Kenapa sangatlah penting bagi saya untuk mengalihkan kehidupan saya?

SELF-WILL (KEINGINAN DIRI SENDIRI)


Kita sering mengabaikan kebutuhan dan perasaan orang lain. Jika keadaan tidak
seperti yang kita inginkan, kita mencoba untuk merubahnya dengan cara apapun
untuk memenuhi keinginana kita. Kita begitu sibuknya memenuhi kebutuhan kita
sehingga kehilangan kontak dengan kesadaran kita dan dengan Kekuatan Yang Lebih
Besar untuk mengerjakan langkah ini, kita harus mengetahui cara-cara yang kita
gunakan untuk memenuhi keinginan diri sendiri.

 Question :
1. Bagaimana tindakan saya terhadap keinginana diri sendiri? Apa saja motif
saya?
2. Bagaimana tindakan saya terhadap keinginan diri sendiri telah mempengaruhi
hidup saya?
3. Bagaimana keinginana diri sendiri telah mempengaruhi orang lain?

Menyerahkan keinginan diri sendiri bukan berarti kita tidak dapat mengerjakan
cita-cita kita atau mencoba untuk membuat perubahan dalam hidup kita dan
terhadap dunia. Kita harus membedakan antara self will dengan destruktif dan
tindakan yang konstruktif.

 Question :
1. Apakah dengan mengejar cita-cita saya akan melukai orang lain? Bagaimana?
2. Dalam mengerjakan ini apakah pada akhirnya saya akan melakukan sesuatu
yang akan mempengaruhi diri saya atau orang lain? Jelaskan!
3. Apakah saya berkompromi dengan prinsip-prinsip saya untuk meraih cita-cita
saya? (CTH. Apakah saya harus bohong, jahat, dan lain-lain)

Kebanyakan dari kita mungkin berpikir apa niatan Tuhan atas diri kita. Hal ini
akan kita kita ketahui dengan mengerjakanlangkah-langkah.

 Question :
1. Ceritakan tentang saat-saat dimana niat kita saja tidak cukup? (CTH. Saya
tidak dapat bersih atas niat sendiri)
2. Apa perbedaan antara niat saya dengan niat Tuhan?

TUHAN MENURUT PEMAHAMAN KITA


Sebelum kita mengalihkan niat dan kehidupan kita pada kasih Tuhan, kita harusharus
mengerti dulu apa maksud dari ‘Tuhan’.

 Question :
1. Apakah kata ‘Tuhan’ membuat saya tidak nyaman? Apa sumber atau
penyebab dari ketidaknyamanan saya?
2. Apakah saya pernah beranggapan bahwa Tuhan menyebabkan hal-hal yang
buruk untuk terjadi pada saya atau sedang menghukum saya? Apa saja hal-hal
tersebut?

Basix text menganjurkan kita agar memilih sebuah pemahaman tentang Kekuatan
Yang Lebih Besar yang memberi kasih sayang, perhatian dari yang lebih besar
dari diri kita sendiri. Ini dapat membantu kita untuk memahami yang lebih banyak
tentang Tuhanseperti anggota NA lainnya. Kita perlu sekali untuk memulai
mencari dan mengembangkan pemahaman kita. Sponsor kita dapat membantu kita
dalam proses ini.
 Question :
1. Apa pemahaman saya tentang Kekuatan Yang Lebih Besar hari ini?
2. Bagaimana Kekuatan Yang Lebih Besar sedang bekerja dalam kehidupan
saya?

Untuk mencari tahu tentang Kekuatan Yang Lebih Besar itu penting, tapi untuk
membangun hubungan dengan Kekuatan Yang Lebih Besar tersebut lebih penting.
Ada beberapa cara untuk melakukan hal ini. Pertama, kita harus mencari tahu cara
untuk berkomunikasi dengan Kekuatan Yang Lebih Besar kita. Mungkin dengan
berdoa atau dengan cara lain. Kedua, kita harus terbuka untuk berkomunikasi
untuk berkomunikasi dengan Kekuatan Yang Lebih Besar kita. Kita bisa
melakukan ini dengan memperhatikan perasaan kita, reaksi kita dan apa yang
sedang terjadi di dalam dan sekitar kita.
Ketiga, kita perlu membiarkan diri kita untuk memiliki perasaan terhadap Tuhan
menurut pemahaman kita. Hal ini akan membuat kita merasa lebih dekat dengan
kekuatan yang lebih besar yang kita percayai untuk membantu membangun
kepercayaan terhadap kekuatan tersebut.

 Question :
1. Bagaimana saya berkomunikasi dengan Kekuatan Yang Lebih Besar saya?
2. Bagaimana Kekuatan Yang Lebih Besar berkomunikasi dengan saya?
3. Apa perasaan saya terhadap Kekuatan Yang Lebih Besar Saya?

Selama kita bersih untuk beberapa waktu, kita mengembangkan atau membangun
pemahaman tentang ‘Tuhan’ untuk diri kita semdiri. Pemahaman kita yang yang
tumbuh merefleksikan dari pengalaman kita. Kita mulai memahami bahwa Tuhan
memberikan kita kedamaian dan ketenangan, kita percaya pada Kekuatan Yang
Lebih Besar dan kita menjadi optimis tentang kehidupan.

 Question :
1. Apakah saya mempunyai masalah dengan pemahaman yang berbeda-beda
tentang Kekuatan Yang Lebih Besar? Jelaskan!
2. Apa konsep saya tentang Kekuatan Yang Lebih Besar masih bekerja? Apakah
konsep ini dapat berubah?

TURNING IT OVER (MENGALIKAN ATAU MENYERAHKAN)


Kebanyakan dari ita menemukan bahwa kita sebenarnya mengikuti urutan dari
langkah ini: Pertama, kita mengalihkan niat atau keinginan kita; lalu sedikit demi
sedikit, kita mulai mengalihkan kehidupan kita. Kita harus membangun kepercaayaan
akan Kekuatan Yang Lebih Besar untuk mengurus hidup kita agar kita bisa merasa
nyaman. Kita mungkin tidak mempunyai masalah untuk menyerahkan adiksi kita, tapi
tidak dalam hal-hal lain dalam kehidupan kita. Kebanyakan dari kita mempunyai
masalah dalam melepaskan atau menyerahkan semuanya.
 Question :
1. Apa yang dimaksud dengan ‘pada kasih Tuhan’ menurut saya?
2. Apa yang dimaksud dengan mengalihkan niat dan kehidupan kita pada kasih
Tuhan menurut pemahaman saya?
3. Apakah kehidupan saya akan berubah jika saya membuat keputusan untuk
mengalhkannya kepada Kekuatan Yang Lebih Besar?
4. Dengan cara apa saya membiarkan Kekuatan Yang Lebih Besar untuk bekerja
dalam kehidupan saya?
5. Bagaimana Kekuatan Yang Lebih Besar menjaga niat dan kehidupan saya?
6. Apakah ada saat dimana saya tidak bisa menyerahkan dan percaya pada Tuhan
untuk menjaga saya karena takut akan hasilnya? Jelaskan!
7. Apakah ada saat-saat dimana saya bisa atau mampu untuk menyerahkan dan
percaya pada Tuhan untuk mendapatkan sebuah hasil? Jelaskan!

Untuk mengalihkan niat dan kehidupan kita pada kasih Kekuatan Yang Lebih
Besar, kita harus mengambil suatu tindakan.

 Question :
1. Apakah tindakan-tindakan yang saya lakukan untuk mengalihkan atau
menyerahkan niat dan kehidupan saya?

PRINSIP SPIRITUAL
Di langkah ini kita akan fokus terhadap penyerahan dan kesediaan, kemudian kita
akan melihat bagaimana harapan berubah menjadi keyakinan dan kepercayaan.
Terakhir, kita akan melihat bagaimana prinsip ‘Komitmen’ bisa terlibat dengan
langkah ke-3.
Kita berpikir bahwa mempraktekkan prinsip menyerah adalah suatu hal yang
mudah karena segala sesuatunya berjalan sesuai keinginan kita. Tapi sebenarnya,
saat semuanya berjalan lancar kita cenderung percaya bahwa kita yang berkuasa
dan tidak membutuhkan ‘penyerahan’.

 Question :
1. Apa yang saya lakukan untuk menguatkan keputusan saya dalam membiarkan
kekuatan yang lebih besar memelihara atau menjaga niat dan kehidupan saya?
2. Bagaimana langkah ke-3 membantu saya untuk mengembangkan prinsip
penyerahan yang saya bangun dalam langkah pertama dan kedua?

Kita biasanya lansung bersedia setelah kita menyerah. Kesediaan sering kali
timbul setelah keputusasaan. Kita dapat mempraktektak prinsip ketersediaan
bahkan sebelum hal ini menjadi sebuah keperluan.

 Question :
1. Dengan cara apa saya menunjukkan ketersediaan di dalam pemulihan saya
selama ini?
2. Apakah saya sedang melawan sesuatu di dalam pemulihan saya? Apa mungkin
terjadi apabila saya bersedia membiarkan pemulihan bekerja di dalam
kehidupan saya?

Ada sebuah progres spiritual dari harapan menjadi keyakinan kemudian menjadi
kepercayaan yang terjadi di dalam langkah ke-3, kita mempunyai harapan yang
kita peroleh dalam mengerjakan langkah ke-2, harapan timbul dari pengetahuan
kita bahwa kehidupan kita penih dengan kemungkinan-kemungkinan. Keyakinan
mendorong kita untuk melakukan tindakan di dalam langkah ke-3, keyakinan
membantu kita untuk membuat keputusan dan bertindak sesuai keputusan
tersebut. Kepercayaan timbul setelah kita menerapkan keyakinan kita.

 Question :
1. Bagaimana harapan, keyakinan dan kepercayaan telah menjadi kekuatan yang
positif dalam kehidupan saya?
2. Apa tindakan selanjutnya yang dapat saya lakukan untuk menerapkan prinsip
harapan, keyakinan dan kepercayaan di dalam pemulihan saya?
3. Apa bukti yang saya miliki untuk saya percayai dengan yakin atau pasti di
dalam pemulihan saya?

Setelah kita yakin dan membuat keputusan, kita harus tetap menjaga komitmen
yang telah kita buat sesuai dengan keputusan tersebut walaupun keputusan kita
tiak menghasilkan dampak yang baik untuk kita.

 Question :
1. Apa yang saya lakukan untuk menunjukkan komitmen saya pada pemulihan
dan dalam mengerjakan program? (CTH: Sudahlah saya mengambil posisi
untuk melayani di dalam NA? Sudahkah saya setuju untuk mendukung
pecandu yang lain?)

MOVING ON
Saat kita mulai siap untuk melanjutkan langkah ke-4, kita harus melihat kembali apa
yang telah kita dapat dengan mengerjakan langkah ke-3. Dengan menulis tentang
pengertian kita dari setiap langkah, saat kita bersiap-siap untuk melanjutkan ke
langkah ke-4 membantu kita mendalami prinsip-prinsip spiritual yang terkandung di
dalamnya.

 Question :
1. Apakah saya mempunyai ‘Reservation’ yang berkaitan dengan keputusan saya
untuk mengalihkan niat dan kehidupan saya pada kasih Tuhan?
2. Apakah saya merasa siap untuk mengalihkan niat dan kehidupan saya?
3. Bagaimana penyerahan saya didalam langkah pertama membantu saya di
dalam langkah ketiga?
4. Tindakan apa yang saya sudah rencanakan untuk menjalani keputusan saya?
Bagaimana dengan mengerjakan langkah-langkah yang lain bisa sesuai dengan
tindakan tersebut?

Kita mendapat kebebasan dengan mengerjakan langkah ke-3. Jika sudah paham
dengan langkah ini, kita menyadari dunia akan terus berjalan dengan baik tanpa
campur tangan kita. Kita menjadi bersedia untuk membiarkan perubahan terjadi di
dalam hidup kita. Sekarang kita harus mengambil langkah-langkah di dalam jaln
menuju pemulihan. Sudah saatnya untuk membuat inventaris moralpribadi secara
penuh, seluruh dan tanpa rasa gentar.

Anda mungkin juga menyukai