Anda di halaman 1dari 5

STEP 6

‘Kita menjadi siap secara penuh agar Tuhan menyingkirkan semua


kecacatan karakter kita’

Kita mulai mengerjakan langkah ke-6 penuh dengan harapan dan mengerjakan
langkah-langkah sebelumnya, jika kita teliti, kita juga telah mengembangkan
kerendahan hati. Di dalam langkah ke-6 ‘kerendahan hati’ berarti kita dapat
melihatdiri kita sendiri dengan jelas. Kita telah melihat setepat mungkin sifat dari
kesalahan-kesalahan kita. Kita telah melihatbagaimana kita telah menyakiti diri kita
sendiri dan orang laindengan bertindak sesuai dengan kecacatan karakter kita. Kita
telah melihat pola-pola dari perilaku kita. Sekarang kita harus menjadi siap secara
penuh agar kecacatan karakter kita dihilangkan.
Untuk menjadi siap secara penih membutuhkan proses yang lama, bahkan sampai
seumur hidupuntuk menjadi siap secara penuh, kita harus mencapai sebuah keadaan
spiritual dimana kita tidak hanya peka akan kecacatan karakter kita; tidak hanya lelah;
tidak hanya yakin Tuhan akan menyingkirkan semua yang harus dihilangkan, tapi kita
harus menghilangkan hal tersebut.
Agar siap secara penuh kita harus menuliskan ketakutan-ketakutan kita tentang
langkah ke-6, kita juga perlu mengetahui bagaimana kecacatan-kecacatan kita akan
dihilangkan.

SIAP SECARA PENUH UNTUK ‘APA’?


Jika kita baru di dalam NA dan ini pertama kalinya kita mengerjakan langkah ke-6
kebanyakan dari kita mungkin akan langsung memiliki ketersediaan yang besar untuk
menghilangkan kecacatan-kecacatan karakter kita. Kita melihatnya untuk pertama kali
dengan kesenangan-kesenagan dan kita akan menghilangkannya hari ini.
Kita mungkin akan mempunyai ketakutan-ketakutan tentang bagaimana kehidupan
kita nantinya tanpa kecacatan-kecacatan karakter kita. Beberapa diantaranya
mungkinkita anggap sebagai cara-cara untuk bertahan hidupsebagai kecacatan
karakter. Beberapa dari kita mungkin berpikiran mungkin kita adalah sebuah
kecacatan dan bertanya-tanya apa yang akan tersisa dari kita jika kecacatankita
dihilangkan. Ketakutan kita mungkin tidak jelas.

 QUESTION :
1. Apakah ada dari bagian saya yang saya sukai, tapi mungkin adalah kecacatan
saya? Apakah saya takut akan berunah menjadiseorang yang tidak saya sukai
apabila saya harus menyingkirkan bagian dari karakter saya?
2. Apa yang menurut saya akan dihilangkan?

Jika sebelumnya kita mempunyai pengalaman dengan langkah ke-6 kecacatan-


kecacatan karakter kita bukan sesuatu yang baru. Kita mungkin merasa kaget
bahwa kita masih memiliki kecacatan tersebut, atau mungkin kita kecewa karena
melihat kecacatan lama kita dengan wujud yang baru.
Misalnya, kita merasa tidak aman. Kita mungkin tidak lagi menyakinkan orang
lain bahwa kita orang hebat, tapi kita masih mempunyai kecacatan tersebut. Cara
kita bertindak terhadap kecacatan tersebut. Cara kita bertindak terhadap kecacatan
tersebut mungkin jauh lebih halus dan lebih tersembunyi. Kita dapat merasa aman
dari kenyataan bahwa sekarang kita lebih menyadari apa yang sedang kita lakukan
dan bersedia untuk merubahnya. Kita harus mempertahankan harapan dan
mempercayai bahwa proses pemulihan bekerja.

 QUESTION :
1. Apakah saya mempercayai proses pemulihan? Apakah saya percaya bahwa
saya bisa berubah? Bagaimana perubahan saya sejauh ini? Kecacatan-
kecacatan apa saja yang sudah saya hilangkan?
2. Apakah saya mempunyai kecacatan-kecacatan yang menurut saya tidak bisa
dihilangkan? Apa saja? Kenapa saya berpikir bahwa saya tidak dapat
menghilangkannya?

AGAR TUHAN MENYINGKIRKAN


Langkah ke-6 menyebutkan bahwa hanya Kekuatan Yang Lebih Besar yang
dapat menyingkirkan kecacatan-kecacatan karakter kita. Tetapi secara luas
kebanyakan dari kita mengartikan bahwa hal ini terpengaruh lansung sesuai dengan
pengalaman usaha dan penyerahan kita yang berkaitan dengan langkah ke-6.
Kebanyakan dari kita memutuskan untuk tidak mempunyai kecacatan-
kecacatan karakter, sayangnya hal ini sia-sia saja seperti usaha kita mengontrol
pemakaian kita. Kita mungkin berhasil dalam jangka waktu tertentu, tetapi pada
akhirnya kecacatan-kecacatan kita sudah merupakan suatu bagian dari diri kita. Kita
akan selalu kembali menunjukkan kecacatan karakter kita di situasi yang
menyebabkan stress.
Yang harus kita lakukan di langkah ke-6 tidak jauh beda dengan langkah 1 dan
2. kita perlu mengakui bahwa kita telah dikalahkan oleh kekuatan internal yang
menyebabkan kesakitan dan penurunan dalam hidup kita; kemudian kita perlu juga
mengakui bahwa kita perlu bantuan dalam menghadapi kekuatan tersebut. Kita harus
menerima kenyataan bahwa kita tidak perlu menghilangkan kelemahan-kelemahan
kita dan kita harus mempersiapkan diri untuk meminta kepada Tuhan untuk
menghilangkannya di langkah ke-7.

 Question :
1. Bagaimana cara saya menghilangkan atau mengendalikan kecacatan karakter
saya? Apakah cara tersebut membawa hasil?
2. Apa perbedaan antara menjadi siap secara penuh agar Tuhan menyingkirkan
kecacatan saya dengan menahannya untuk diri saya sendiri?
3. Bagaimana saya meningkatkan kepercayaan saya terhadap Tuhan dengan
mengerjakan langkah ini?
4. Bagaimana penyerahan saya menjadi lebih dalam dengan mengerjakan
langkah ini?
5. Tindakan apa yang harus saya ambil untuk menunjukkan bahwa saya sudah
siap secara penuh?
KECACATAN KARAKTER KITA
Meskipun kita telah mengerjakan langkah ke-4 dan ke-5, kita masih belum
jelas akan sifat dari kecacatan karakter kita. Kita mungkin bertanya kapan kecacatan
karakter kita akan berakhir dan kapan karakter asli kita mulai bisa membentuk
kepribadian kita. Kenapa kita melakukan semua yang kita lakukan? Apakah ini
kesalahan orang lain? Kapan kita pertama kali merasakan hal ini? Kenapa?
Bagaimana? Jika kita tidak hati-hati kita bisa menjadi terobsesi terhadap diri sendiri
sehingga kita kehilangan pandangan-pandangan akan alasan-alasan kita mengerjakan
langkah ini. Tujuan kita adalah untuk meningkatkan kepekaan kita terhadap kecacatan
karakter kita supaya kita dapat siap secara penuh agar bisa dihilangkan.
Kecacatan karakter kita menunjukkan sifat dasar yang sama seperti orang lain.
Kita mempunyai kebutuhan dan kita mencoba untuk memenuhinya dengan bantuan
sponsor kita perlu membuat daftar semua kecacatan kita, melihat bagaimana hal itu
mempengaruhi kehidupan kita dan yang paling penting mencari tahu perasaan kita
saat kita mempraktekkan dengan membanyangkan seperti apa kehidupan kita tanpa
kecacatan kita akan bisa membantu diri kita sendiri untuk melihat bahwa kita dapat
hidup tanpa kecacatan tersebut.

 Question :
1. Buatlah daftar tentang kecacatan kita dan beri sedikit penjelasan?
2. Dengan cara-cara apa saya bertindak berdasarkan kecacatan tersebut?
3. Saat saya bertindak berdasrkan kecacatan tersebut, apa dampaknya terhadap
diri saya dan orang lain?
4. Apa perasaan saya berhubungan dengan kecanduan tersebut? Apakah saya
mencoba untuk menekan perasaan perasaan tertentu dengan tindakan-tindakan
yang berdasarkan kecacatan-kecacatan tertentu?
5. Akan seperti apa kehidupan saya tanpa perilaku ini? Prinsip spiritual apa yang
bisa saya terapkan?
PRINSIP SPIRITUAL

Pada langkah ke-6 kita akan fokus pada komitmen, ketekunan, ketersediaan,
keyakinan, kepercayaan dan penerimaan diri. Dalam mengerjakan langkah ke-6,
kita harus benar-benar mengetahui akan kelemahan-kelemahan kita. Di kehidupan
sehari-hari kita bisa melihat kelemahan itu datang dan menghentikan tindakan-
tindakan kita. Itu membutuhkan energi yang luar biasa untuk mengawasi diri kita
di setiap waktu dan menekankan dorongan untuk bertindak.
Bagaimanapun kita tidak boleh menyerah. Kita membuat sebuah komitmen untuk
pemulihan kita. Menjaga prinsip-prinsip baru yang timbul dan kita tetap
mengambil langkah-langkah ke depan meskipun kita mundur satu langkah atau
lebih ke belakang. Kita menginginkan kemajuan yang bertahap, bukan
kesempurnaan secara instant.

Question :
1. Bagaimana saya menunjukkan komitmen saya untuk pemulihan saya hari ini?
2. Dengan mengerjakan langjah-langkah sebelumnya, saya telah menunjukkan
ketekunan dalam pemulihan saya. Mengapa kualitas ini sangat penting dalam
langkah ke 6?

Melatih prinsip spiritual dari ketersediaan sangat sederhana, artinya kita bersedia
untuk bertindak secara berbeda. Ini bukan berarti kita akan bertindak berbeda atau
mungkin kita mampu untuk bertindak demikian. Misalnya, kita tidak jujur terhadap
keluarga kita, teman-teman kita, dari hal yang kecil sampai hal yang besar.
Mungkin akan lebih baik jika kita bersedia secara bertahap, dengan lebih fokus
terhadap akibat paling buruk dari ketidakjujuran. Dalam langkah ini, dibilang
bahwa kita harus menjadi siap secara penuh agar semua kecacatan karakter kita di
singkirkan. Ini berarti kita harus bersedia untuk tidak bohong lagi, bahkan untuk
hal yang kecil sekalipun.
Sangat sulit untuk memiliki ketersediaan seperti ini, khususnya ketika konsekuensi
yang nyata dari berbohong tidak terlalu berat. Kita mungkin sadar bahwa kita tidak
sepenuhnya jujur, tapi kita berpikir bahwa kita tidak menyakiti orang lain, jadi
kenapa kita harus terlalu memikirkan tentang hal ini? Tetapi pemikiran semacam
ini yang bisa menyebabkan konsekuensi spiritual yang berat. Jika kita tidak benar-
benar sadar akan kecacatan tersebut dan jika kita terus menerus tidak menunjukkan
ketersediaan, kita mungkin akan melumpuhkan perkembangan spiritual kita.

Question :
1. Apakah saya bersedia menyingkirkan semua kecacatan karakter saya pada saat
ini? Jika ya, kenapa? Jika tidak, kenapa?
2. Apa yang sudah saya lakukan untuk menunjukkan ketersediaan saya hari ini?
Ketersediaan yang harus kita kembangkan dalam langkah ini memerlukan
keyakinan dan kepercayaan yang sesuai. Kita harus percaya bahwa Kekuatan Yang
Lebih Besar akan membantu kita seperlunya dalam kehidupan kita. Selama kita
membiarkan Tuhan untuk bekerja dalam kehidupan kita, kita akan mengalami
sebuah kebangkitan spiritual yang kita butuhkan.

Question :
1. Apakah saya masih takut akan seperti apa diri saya nantinya? Apakah
ketakutan itu telah berkurang semenjak saya mulai mengerjakan langkah ini?
2. Bagaimana saya meningkatkan kepercayaan saya pada Tuhan dengan
mengerjakan langkah ini?
3. Apakah saya menerima diri saya hari ini? Apa yang saya sukai dari diri saya?
Apa saja yang telah berubah semenjak saya mengerjakan langkah-langkah?

MOVING ON

Kita mungkin melihat sekilas masa lalu akan apa yang kita inginkan – semasa kecil
ataupun semasa kecanduan aktif. Kita barangkali berpikir bahwa hidup tidak
memberikan tempat dimana kita inginkan.
Selama kita mengerjakan langkah ini, kita mulai menemukan pandangan akan
menjadi seseorang yang kita sukai. Kita ingin sebuah harapan yang bisa kita
peroleh atau dapatkan dari pandangan tersebut.
Pandangan ini bisa menjadi inspirasi kita. Disaat kita putus asa atau merasa telah
menunggu cukup lama untuk mencapai tujuan, kita bisa melihat kembali
pandangan tersebut untuk bertahan dan membantu kita untuk memperbaharui
ketersediaan kita. Pandangan kita adalah batu loncatan menuju langkah ke – 7,
dimana kita akan meminta kepada Tuhan untuk menyingkirkan kelemahan-
kelemahan kita.

Question :
1. Apa yang saya lakukan untuk melihat diri saya bersama kualitas yang saya
harapkan? Apa yang saya lakukan dengan karir saya? Apa yang saya lakukan
dengan waktu luang saya? Saya akan menjadi orang tua, anak, rekan kerja atau
teman yang seperti apa? Jelaskan secara detil!!!

Anda mungkin juga menyukai