Oleh :
Deddi Firdaus (120012025)
Ita Nurfatmawati (120012045)
Mashita Kusuma W. (120012050)
Nikmatul Choiriyah (120012058)
Subhan Fajri (120012054)
PENYULUHAN EPILEPSI
DI RUANG POLI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA
Satuan Acara Penyuluhan pada keluarga telah diperiksa dan disetujui oleh
pembimbing pada tanggal: 15 November 2012
Kepala Ruangan
Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik
PROGRAM STUDI NERS
S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATANYAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA
DI RUANG POLI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA
V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
VI. MEDIA
1. Leaflet
2. Flip Chart
VII. PENGORGANISASIAN
Pembimbing :
Moderator : Masitha Kusuma W., S. Kep
Penyaji : Ita Nurfatmawati. S. Kep
Observer :.Nikmatul Choiriyah S. Kep
Fasilitator : Subhan F. S. Kep
: Dedy Firdaus S. Kep
VIII. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Keluarga klien hadir di tempat penyuluhan.
2. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
STIKES YARSIS bersama dengan pembimbing yang mendampingi di
RS Jiwa Menur Surabaya.
3. Pengorganisasian dilakukan sebelum pelaksanaan
penyuluhan.
b. Evaluasi Proses
1. Keluarga klien antusias terhadap materi penyuluhan yang
disampaikan oleh pembicara.
2. Keluarga tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan
selesai
3. Keluarga terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
c. Evaluasi Hasil
1. Keluarga mengerti tentang peran dan fungsi keluarga, mampu
menjelaskan tentang pengertian autisme, penyebab, tanda dan gejala,
Dampak bagi pendertia autisme, Peran keluarga, Makanan yang
tidak boleh di konsumsi oleh penderita autisme
2. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan pemateri
IX. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS
1. Protokol / Pembawa acara
Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan.
c. Menutup acara penyuluhan.
2. Penyuluh/ Pengajar
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.
3. Fasilitator
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas
bagi peserta.
4. Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan.
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan.
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.
MATERI
A. Pengertian
Epilepsi adalah gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya gejala-
gejala yang datang dalam serangan-serangan, berulang-ulang yang
disebabkan lepas muaatan listrik abnormal sel-sel saraf otak yang bersifat
refersibel dengan berbagai etiologi. Serangan ialah suatu gejala yang
timbulnya tiba-tiba dan menghilang secara tiba-tiba pula. (Arif Mansjoer,
2000)
Epilepsi adalah gejala kompleks dari banyak gangguan fungsi otak
berat yang dikarakteristikan oleh kejang berulang. (Arif Muttaqin, 2008)
B. Klasifikasi epilepsi
1. Epilepsi Umum
a. Epilepsy Petit Mal adalah epilepsy yang menyebabkan gangguan
kesadaran secara tiba-tiba, dimana seseorang menjadi seperti bengong,
tidak sadar tanpa reaksi apa-apa, dan setelah beberapa saat bisa kembali
normal melakukan aktivitas semula.
b. Epilepsy Grand Mal adalah epilepsy yang terjadi secara mendadak
dimana penderitanya hilang kesadaran lalu kejang-kejang dengan napas
berbunyi ngorok dan mengeluarkan buih/busa dari mulut.
c. Epilepsy Myoklonik Juvenil adalah epilepsy yang mengakibatkan
terjadinya kontraksi singkat pada satu atau beberapa otot mulai dari
yang ringan tidak terlihat sampai yang menyentak hebat seperti jatuh
tiba-tiba melemparkan benda yang dipegang tiba-tiba, dan lain
sebagainya.
2. Epilepsi Parsial / Sebagian
a. Sederhana: hanya satu jari atau tangan yang bergetar, mulut dapat
tersentak tak terkontrol. Individu ini bicara yang tidak dapat dipahami,
pusing dan mengalami sinar, bunyi, bau, atau rasa yang tidak umum
atau tidak nyaman.
b. Kompleks: melibatkan proses ingatan dan berfikir, individu tidak dapat
bergetrak atau bergerak secara otomatis tetapi tidak tepat dengan waktu
dan tempat, atau mengalami emosi berlebihan yaitu takut, marah,
kegirangan atau peka rangsang.
C. Penyebab epilepsi
Penyebab pastinya tetap belum diketahui, tetapi faktor yang mungkin
berhubungan yaitu :
1. Trauma kepala (pernah mengalami cedera di daerah kepala), tumor
otak, dan lain sebagainya.
2. Kerusakan otak dalam proses kelahiran, luka kepala, stroke, tumor
otak, alkohol.
3. Genetika.
F. Peran keluarga
Sebelum serangan
• Kenali tanda-tanda sebelum kejang
• Jangan panik
• Mengalihkan perhatian dengan mengajak berbicara
Saat serangan
• Menghindarkan dari barangbarang yang bisa melukai
• Memberi ganjalan pada mulut dengan gagang sendok yang dililitkan kain
agar lidah tidak tergigit
• Tidak boleh menahan badan, tangan atau kaki saat terjadi kejang
Setelah serangan :
1. Memahami keadaan anak apa - adanya
· memahami kebiasaan-kebiasaan anak,
5. Mengupayakan alternatif penanganan sesuai kebutuhan anak.
· Memperhatikan sosialisai dan komunikasi, kepribadian anak
6. mendampingi dan mengarahkan anak dalam beraktifitas dan
berkomunikasi dengan orang lain
7. Menyekolahkan anak pada usia sekolah disekolah berkebutuhan khusus
8. Membawa anak ke pelayanan kesehatan misalnya di poli tumbuh
kembang RSJ Menur Surabaya
f. berikut ini adalah beberapa cara pencegahan epilepsi yang bisa anda lakukan :
• mengurangi kebiasaan merokok
• menghindari stimulasi cahaya yang berlebihan
• tidak melakukan olahraga yang berlebiha
• menghindari tekanan pikiran yang berlebihan
• waspadai ketegangan akibat tekanan dalam peristiwa
penting
• biasakan pola hidup yang sehat.
Lembar Observasi