Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN (LP)

KELUARGA BERENCANA (KB)


DI PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

DI SUSUN OLEH :

VENI RETNOSARI PO6220119437

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALANGKARAYA
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN REGULER V
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
BAB I

A. DEFINISI KB
Keluaarga berencana (KB) merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesehjathteraan keluarga auntuk mewujudkan keluarga
kecil, bahagia, sejahtera.Kontrasepsi adalah menghindar atau mencegah terjadinya
kehamilan akibat pertemuan sel telur, yang matang dengan sel sperma.
1. Sasaran KB
 Sasaran langsung
Yaitu pasangan usia subur (pus) agar mereka menjadi peserta keluarga berencana
lestari sehingga memberikan efek langsung pada penurunan fertilisasi.

 Sasaran tidak langsung


Yaitu organisasi- organisasi kemasyarakatan, instansi pemerintahan maupun
swasta tokoh- tokoh masyarakat (wanita dan pemuda) yang diharapkan dapat
memberikan dukungan terhadap proses pembentukan system keluarga real
bahagia sejahtera (mochtar, 2018).

B. TUJUAN KB
Ada beberapa tujuan penting dilaksanakannya program keluarga berencana, diantaranya:
1. Membentuk keluarga kecil sejahtera, sesuai dengan kondisi ekonomi keluarga
tersebut
2. Mencanangkan keluarga kecil dengan cukup 2 anak
3. Mencegah terjadinya pernikahan di usia dini
4. Menekan angka kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia yang terlalu muda atau
terlalu tua, atau akibat penyakit sistem reproduksi.
5. Menekan jumlah penduduk serta menyeimbangkan jumlah kebutuhan dengan
jumlah penduduk di Indonesia.
Dalam penerapannya, BKKBN selaku badan pengelola program keluarga berencana
mendorong masyarakat untuk memakai alat kontrasepsi guna mencegah atau menunda
kehamilan hingga saat yang tepat. Beberapa jenis alat kontrasepsi yang bisa digunakan
meliputi kondom, pil KB, suntik KB, implan, IUD, vasektomi, dan tubektomi.

C. MANFAAT KB
Manfaat KB Menurut WHO (2018) manfaat KB adalah sebagai berikut:
1. Mencegah Kesehatan Terkait Kehamilan Kemampuan wanita untuk memilih untuk
hamil dan kapan ingin hamil memiliki dampak langsung pada kesehatan dan
kesejahteraannya. KB memungkinkan jarak kehamilan dan penundaan kehamilan
pada wanita muda yang memiliki risiko masalah kesehatan dan kematian akibat
melahirkan anak usia dini. KB mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, termasuk
wanita yang lebih tua dalam menghadapi peningkatan risiko terkait kehamilan. KB
memungkinkan wanita yang ingin membatasi jumlah keluarga mereka. Bukti
menunjukkan bahwa wanita yang memiliki lebih dari 4 anak berisiko mengalami

1
kematian ibu. Dengan mengurangi tingkat kehamilan yang tidak diinginkan, KB juga
mengurangi kebutuhan akan aborsi yang tidak aman.
2. Mengurangi AKB KB dapat mencegah kehamilan dan kelahiran yang berjarak dekat
dan tidak tepat waktu. Hal ini berkontribusi pada beberapa angka kematian bayi
tertinggi di dunia. Bayi dengan ibu yang meninggal akibat melahirkan juga memiliki
risiko kematian yang lebih besar dan kesehatan yang buruk.
3. Membantu Mencegah Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS) KB mengurangi risiko kehamilan yang tidak
diinginkan di antara wanita yang hidup dengan HIV, mengakibatkan lebih sedikit
bayi yang terinfeksi dan anak yatim. Selain itu, kondom pria dan wanita memberikan
perlindungan ganda terhadap kehamilan yang tidak diinginkan dan terhadap IMS
termasuk HIV.
4. Memberdayakan Masyarakat dan Meningkatkan Pendidikan KB memungkinkan
masyarakat untuk membuat pilihan berdasarkan informasi tentang kesehatan seksual
dan reproduksi. KB memberikan peluang bagi perempuan untuk mengejar
pendidikan tambahan dan berpartisipasi dalam kehidupan publik, termasuk
mendapatkan pekerjaan yang dibayar. Selain itu, memiliki keluarga yang lebih kecil
memungkinkan orang tua untuk berinvestasi lebih banyak pada setiap anak. Anak-
anak dengan lebih sedikit saudara kandung cenderung tetap bersekolah lebih lama
daripada mereka yang memiliki banyak saudara kandung.
5. Mengurangi Kehamilan Remaja Remaja hamil lebih cenderung memiliki bayi
prematur atau bayi berat lahir rendah (BBLR). Bayi yang dilahirkan oleh remaja
memiliki angka kematian neonatal yang lebih tinggi. Banyak gadis remaja yang
hamil harus meninggalkan sekolah. Hal ini memiliki dampak jangka panjang bagi
mereka sebagai individu, keluarga dan komunitas.
6. Perlambatan Pertumbuhan Penduduk KB adalah kunci untuk memperlambat
pertumbuhan penduduk yang tidak berkelanjutan dengan dampak negatif yang
dihasilkan pada ekonomi, lingkungan, dan upaya pembangunan nasional dan
regional.

D. JENIS KB
Berbagai Jenis Alat Kontrasepsi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya sebagai berikut :
1. Pil KB
Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Alat kontrasepsi
ini mengandung hormon progestin dan estrogen untuk mencegah terjadinya ovulasi.
Pil KB umumnya terdiri dari 21–35 tablet yang harus dikonsumsi dalam satu siklus
atau secara berkelanjutan.

Kelebihan:
 Tingkat efektivitas tinggi dengan persentase kegagalan hanya sekitar 8% Haid
menjadi lancar dan kram berkurang saat haid, tetapi ada pula jenis pil KB yang
dapat menghentikan haid.
Kekurangan:
 Tidak dapat mencegah penyakit menular seksual Dapat menimbulkan efek
samping, seperti naiknya tekanan darah
 Pembekuan darah keluarnya bercak darah, dan payudara mengeras
 Tidak cocok untuk wanita dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit
2
jantung, gangguan hati, kanker payudara dan kanker rahim, migrain, serta
tekanan darah tinggi

2. Kondom pria
Tak hanya pil KB, kondom pria juga umum digunakan untuk mencegah kehamilan.
Kondom biasanya terbuat dari bahan lateks dan bekerja dengan cara menghalangi
sperma masuk ke vagina dan mencapai sel telur.

Kelebihan:
 Harga terjangkau, praktis dan mudah digunakan
 Dapat mencegah dari penyakit menular seksual
 Mudah diperoleh di toko atau apotek

Kekurangan:
 Tingkat kegagalan mencapai 15%, terutama jika penggunaan kondom kurang
tepat,
 Hanya bisa digunakan sekali dan harus diganti setelah ejakulasi

3. Suntik KB
Suntik KB merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestin dan
mampu menghentikan terjadinya ovulasi. Berdasarkan periode penggunaannya, ada
dua jenis suntik KB, yaitu suntik KB 3 bulan dan 1 bulan.

Kelebihan:
 Lebih efektif dan praktis dari pil KB
 Tingkat kegagalan pada suntik KB 1 bulan bisa kurang dari 1% jika digunakan
dengan benar

Kekurangan:
 Harga relatif mahal
 Perlu kunjungan secara rutin ke dokter atau bidan setiap bulannya
 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
 Dapat menyebabkan efek samping, seperti keluarnya bercak darah
 Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
 Tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita yang memiliki riwayat penyakit
migrain, diabetes, sirosis hati, stroke, dan serangan jantung

4. Implan
KB implan atau susuk merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil dan berbentuk
seperti batang korek api. KB implan bekerja dengan cara mengeluarkan hormon
progestin secara perlahan yang berfungsi mencegah kehamilan selama 3 tahun. Alat
kontrasepsi ini digunakan dengan cara dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya
lengan bagian atas.

Kelebihan:
 Sangat efektif dengan tingkat kegagalan kurang dari 1%
 Tahan lama hingga 3 tahun

Kekurangan:
3
 Biaya relatif mahal
 Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
 Risiko memar dan bengkak pada kulit di awal pemasangan
 Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual

5. IUD
Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dan berbentuk
menyerupai huruf T yang diletakkan di dalam rahim. IUD dapat mencegah
kehamilan dengan cara menghalau sperma agar tidak membuahi sel telur. Ada dua
jenis IUD yang umum digunakan, yaitu IUD yang terbuat dari tembaga dan dapat
bertahan hingga 10 tahun serta IUD yang mengandung hormon yang perlu diganti
setiap 5 tahun sekali.

Kelebihan:
 Tidak memerlukan perawatan yang rumit
 Tahan lama

Kekurangan:
 IUD dari tembaga dapat menyebabkan haid tidak lancar
 Risiko bergeser dan keluar dari tempatnya
 Risiko efek samping, seperti munculnya bercak darah pada 3–6 bulan pertama
pemakaian
 Biaya mahal

4
A. PATHWAY
1. Suntik
Suntik

Progesterone Estrogen

Sirkulasi GIT Reproduksi Faktor


pembekuan
Retensi Merangsang Stimulasi Pengentalan darah
cairan pusat hipotalamus lender meningkat
reseptor serviks
Peningkatan makanan Menekan Trombosis
TD LH,FSH Menghambat
Nafsu makan penetrasi
Menghambat meningkat Ovulasi sperma
sikluas terhambat
oksigenasi BB Sperma &
Menghambat meningkat Perubahan ovum tidak
Nyeri kepala produksi maturasi bertemu
prostaglandin Perubahan endometrium
Nyeri body image Lender
Peningkatan Atropi meningkat
proteksi
Asam terhadap Dinding Keputihan
lambung mukosa rahim sulit
meningkat lambung lepas

Mual Merangsang Iritasi Amenorrhea


muntah mukosa
lambung Ansietas
Devisit
vol.cairan
2. PIL KOMBINASI

PIL

Progesterone Estrogen

Sirkulasi t GIT
Nye Peningkatan
Retensi ri proteksi Merangsang
cairan & Na terhadap pusat nafsu
mukosa makan
Peningkatan Asa lambung
TD m Nafsu makan
lam meningkat
Menghambat bun
sikluas g Menghambat BB
oksigenasi me produksi meningkat
nin prostaglandi
Nyeri kepala gka n Perubahan
5
body image Reproduksi Perubahan Sperma & Faktor
maturasi ovum tidak pembekuan
Stimulasi endometriu Pengentalan bertemu darah
hipotalamus m lender meningkat
serviks Lender
LH,FSH Atropi meningkat Trombosis
menurun Menghambat
Dinding penetrasi Konsepsi
Ovulasi rahim sulit sperma tidak terjadi
terhambat lepas

Merangsang Iritasi Amenorrhea


muntah mukosa
lambung Ansietas
Devisit
vol.cairan
3. IUD

IUD

Benda asing dalam uterus

Reaksi Perubahan Terjadi efek mekanik Kurang


radang di reaksi kimia pengetahuan
cavum uteri tentang
Perubahan Erosi Kontraksi prosedur
Fagosit reaksi endometrium uterus pemasangan
meningkat enzimatik dan efek yg
uterus Spotting Iskemia otot terjadi
Perubahan uterus
endometrium Perubahan Infeksi Ansietas
endometrium Pelepasan
Keputihan Makrofag mediator
meningkat Nidasi tidak meningkat inflamasi
terjadi
Infeksi pelvis Menekan Stimulasi saraf
sperma simpatis &
Hipertermi parasimpatis
Sperma dan
Perubahan ovum tidak Persepsi nyeri
suhu tubuh bertemu
Nyeri

6
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
a. Identitas klien dan suami
b. Keluhan utama
c. Riwayat penyakit sekarang
d. Riwayat mestruasi
e. Riwayat KB
f. Riwayat psikologi
g. Pemeriksaan fisik
h. Riwayat obstetri
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kontrasepsi suntik
 Nyeri akut
 Deficit volume cairan
 Perubahan body image
 Ansietas
b. Kontrasepsi pil
 Nyeri akut
 Perubahan body image
c. IUD
 Nyeri akut
 Perubahan suhu tubuh
 Ansietas
 Kurang pengetahuan
3. Intervensi Keperawatan
Nyeri akut
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam klien tidak mengalami
nyeri
Kriteria hasil :
 klien melaporkan nyeri berkurang
 klien mengatakan mampu mengontrol nyeri

7
 klien mampu mengenali nyeri

8
INTERVENSI RASIONAL
Lakukan pengkajian nyeri secara Memudahkan menentukan inetrvensi
komprehensif termasuk lokasi nyeri, durasi, selanjutnya
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari Mengidentifikasi adanya nyeri pada
ketidaknyamanan klien
Kontrol tekanan darah klien Perubahan tekanan darah dapat
mengindikasikan adanya reaksi dari
pemberian obat-obatan
Kontrol lingkungan yang dapat Mengurangi faktor pencetus nyeri
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan, dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri Apabila faktor pencetus berkurang
maka intensitas nyeri akan berkurang
Bantu klien dan keluarga untuk mencari dan Dukungan dari keluarga dapat
menemukan dukungan membantu klien mengatasi nyeri
Ajarkan tentang teknik non farmakologi: Teknik non farmakologi yang benar
napas dada, relaksasi, distraksi, kompres akan membuat klien rileks dan nyaman
hangat/dingin sehingga dapat mengurangi nyeri
Tingkatkan istirahat Istirahat akan membuat klien merasa
nyaman, sehingga nyeri dapat
berkurang
Kolaborasi: Penggunaan agens-agens farmakologi
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri, untuk mengurangi atau menghilangkan
seperti nyeri

Ansietas
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kecemasan klien
teratasi
Kriteria hasil :
 TTV klien dalam batas normal
 Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan
 Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
 Klien mampu mengungkapkan dan menunjukkan teknik untuk mengontrol cemas

9
INTERVENSI RASIONAL
Identifikasi tingkat kecemasan Membantu menentukan intervensi
selanjutnya
Bantu klien mengenali Mengidentifikasi sumber kecemasan
situasi yang
menimbulkan kecemasan klien
Mengungkapkan perasaan, ketakutan,
Dorong klien untuk mengungkapkan
dan persepsi akan mengurangi
perasaan, ketakutan, persepsi
kecemasan klien
Membuat klien merasa tenang dan
Dengarkan dengan penuh perhatian
mengurangi kekhawatiran klien
Temani klien untuk memberikan Memberikan keamanan pada klien dan
keamanan dan mengurangi takut mengurangi takut
Mengurangi kecemasan
klien, meningkatkan
Jelaskan semua prosedur dan apa yang
pemahaman klien mengenai prosedur
dirasakan selama prosedur
tindakan yang akan
dilakukan
Libatkan keluarga untuk mendampingi Keluarga dapat member dukungan positif
Klien kepada klien
Instruksikan pada klien untuk Untuk mengurangi
kecemasan yang
menggunakan teknik relaksasi dirasakan klien
Pemberian obat anti cemas sesuai
Kolaborasi:
dengan kebutuhan klien dapat
Berikan obat anti cemas
mengurangi kecemasan klien

Kurang Pengetahuan
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam klien menunjukkan
pengetahuan tentang kontrasepsi
Kriteria hasil :
 Klien menyatakan kepahaman tentang kondisi kontrasepsi, jenis kontrasepsi,
kelebihan & kekurangan, serta cara menggunakannya
 Klien mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
 Klien mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan
lainnya

10
INTERVENSI RASIONAL
Membantu menentukan jenis pengetahuan
Kaji tingkat pengetahuan klien
yang akan diberikan pada klien
Jelaskan tentang kontrasepsi, jenis-
jenis kontrasepsi, kekurangan
& kelebihan masing2 kontrasepsi Meningkatkan pemahaman klien
dan
cara penggunaannya
Jelaskan cara mengatasi masalah yang Meningkatkan pemahaman klien dan
mungkin muncul setelah pemakaian membantu klien mengatasi masalah yang
Kontrasepsi muncul
Memilih kontrasepsi yang tepat dan sesuai
Diskusikan pemilihan kontrasepsi dapat mengurangi kecemasan
klien& memenuhi kebutuhan klien
Dukung klien untuk mengeksplorasi
atau mendapatkan second opinion Memperluas pemahaman klien
dengan cara yang tepat

11
DAFTAR PUSTAKA

Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC- NOC Diterjemahkan oleh : widyawati, dkk. Jakarta
PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KB Yunitra,rizka.2017
ZY ,Ratri. 2020.KONSEP KB. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2309/3/BAB%20II.pdf diakses
tanggal 03 Oktober 2021 . pukul 15.00 WIB

12

Anda mungkin juga menyukai