Anda di halaman 1dari 43

KEPANITERAAN KLINIK KEDOKTERAN ANALISIS SOAL

FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL AGUSTUS 2021


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO

ANALISIS SOAL

OLEH:

Ni Nyoman Yulita Armiyanti, S.Ked


K1A1 14 102

PEMBIMBING:
dr. Raja Al Fath Widya Iswara, MH, Sp.FM

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN KEDOKTERAN


FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
FORENSIK KLINIS
1. Seorang perempuan usia 38 tahun datan diantar polisi untuk membuat visum.
Ditemukan luka kekuningan ukuran 3x2cm di lengan kirinya. Perkiraan waktu
kejadian adalah?
A. 1 hari
B. 2 hari
C. 3 hari
D. 1 minggu
E. 2 minggu
Analisis:
Pada saat terjadi, memar berwarna merah, kemudian berubah menjadi ungu
atau hitam; setelah 4-5 hari akan berwarna hijau yang kemudian akan berubah
menjadi kuning dalam 7-10 hari, dan akhirnya menghilang dalam 14-15 hari.
Sumber : Tilaar NAF, Mallo JF, Tomuka D . 2020. Gambaran Perubahan Luka
Memar pada Suku Minahasa . e-CliniC 8(1)
2. Beberapa fenomena kematian yang perlu menjadi perhatian adalah adiposera
dan mumifikasi. Kedua hal ini saling berkebalikan dan dipengaruhi lingkungan
untuk proses kimiawi yang terjadi. Pernyataan yang kurang tepat mengenai
fenomena kematian adalah?
A. Merupakan kondisi hidrolisis lemak jenazah
B. Tampak bahan keputihan, lunak, atau berminyak berbau tengik
C. Dipengaruhi oleh kelembaban tinggi dan suhu hangat
D. Lemak tubuh cukup perlu sebagai syarat fenomena ini
E. Terjadi akibat habisnya ATP
Analisis:
- Adiposera adalah terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak atau
berminyak, berbau tengik yang terjadi dalam jaringan lunak tubuh pasca
mati.
- Adiposera terutama terdiri dari asam-asam lemak tak jenuh yang terbentuk
oleh hidrolisis lemak dan mengalami hidrogenisasi sehingga terbentuk
asam lemak jenuh pasca mati yang tercampur dengan sisa-sisa otot,
jaringan ikat, jaringan saraf ayng termumifikasi dan Kristal-kristal sferis
dengan gambaran radial.
- Mumifikasi merupakan proses penguapan cairan atau dehidrasi jaringan
yang cukup cepat sehingga terjadi pengeringan jaringan yang selanjutnya
dapat menghentikan pembusukan.
- Mumifikasi terjadi bila suhu hangat, kelembaban rendah, aliran udara yang
baik, tubuh yang dehidrasi dan waktu yang lama (12-14 minggu)
Sumber : Budiyanto A, dkk. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Bagian
Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
3. Ditemukan sesosok mayat di kali oleh 2 orang warga. Warga tersebut langsung
melaporkan penemuan mereka kepada pihak polisi. Pihak polisi bekerja sama
dengan pihak RS untuk menyelidiki korban tersebut. Pada pemeriksaan luar
didapatkan lebam pada punggung, leher, dan kedua tangan yang menggenggam
ranting pohon yang sulit dilepaskan. Pihak forensik RS ingin melakukan
pemeriksaan diatom, maka organ yang diperiksa adalah?
A. Jantung
B. Limpa
C. Paru
D. Otak
E. Colon
Analisis:
- Usaha untuk mencari diatom (binatang bersel satu) dalam tubuh korban.
Karena adanya anggapan bahwa bila orang masih hidup pada waktu
tenggelam, maka akan terjadi aspirasi, dan karena terjadi adanya usaha
untuk tetap bernafas maka terjadi kerusakan bronkioli/bronkus sehingga
terdapat jalan dari diatome untuk masuk ke dalam tubuh. Syaratnya paru-
paru harus masih dalam keadaan segar, yang diperiksa bagian kanan perifer
paru-paru, dan jenis diatome harus sama dengan diatome di perairan
tersebut.
Sumber: Wilianto W. 2012. Pemeriksaan Diatom pada Korban Diduga
Tenggelam (Review). Jurnal Kedokteran Forensik Indonesia 14(3)
4. Ditemukan sesosok mayat laki-laki di sebuah kamar kos. Pada pemeriksaan
didapatkan luka seperti bulan sabit di leher. Sebab kematian korban adalah?
A. Penjeratan
B. Pencekikan
C. Gantung
D. Perdarahan
E. Asfiksia
Analisis :
- Sebab kematian merupakan penyakit atau cedera/luka yang bertanggung
jawab atas terjadinya kematian.
- Mekanisme kematian adalah suatu keadaan gangguan fisiologis dan
biokimiawi yang disebabkan oleh sebab kematian, sehingga menyebabkan
kematian seseorang.
Sumber: Asmadi E. Ilmu Kedokteran Kehakiman. Medan : Pustaka Prima.
2019.
5. Seorang wanita usia 46 tahun datang bersama penyidik ke RSP UHO untuk
dilakukan visum. Pada pemeriksaan didapatkan luka pada lengan kanan yang
terlihat kering, warna coklat kehitaman, pada perabaan terasa keras dan kasar.
Korban mengaku suaminya menyiramkan suatu cairan ke lengannya. Jenis luka
apa yang ditimbulkan ?
A. Luka lecet
B. Luka bakar
C. Luka etza
D. Kekerasan tumpul
E. Trauma kimia
Analisis:
- Trauma bahan kimia adalah luka pada tubuh yang disebabkan oleh efek
korosif dari bahan-bahan kimia. Luka akibat bahan kimia memiliki
gambaran berupa luka bakar yang mempunyai cirri khusus sesuai dengan
bahan kimia yang mengenai tubuh.
- Luka bakar bahan kimia sering disebut luka etza
6. Laki-laki usia 24 tahun datang dengan keluhan luka terbuka pada pipi kanan.
Pasien sehabis berkelahi dengan pacarnya dan pacarnya sempat menggunakan
senjata dan melukai pipi pasien. Pada pemeriksaan fisik pada pipi kanan pasien
terdapat kulit kebiruan pada pipi pasien, dengan patah gigi geraham kanan atas
dan bawah total 3 buah. Jenis luka ini disebut?
A. Luka robek akibat kekerasan tumpul
B. Luka tusuk akibat kekerasan tajam
C. Luka robek akibat kekerasan tajam
D. Luka iris akibat kekerasan tajam
E. Luka memar akibat kekerasan tumpul
Analisis:
- Luka memar disebabkan oleh kekerasan tumpul ditandai dengan
perdarahan dalam jaringan kutis akibat pecahnya kapiler dan vena sehingga
darah keluar dan meresap ke jaringan sekitarnya tanpa robeknya
permukaan tubuh.
- Pada saat terjadi, memar berwarna merah, kemudian berubah menjadi ungu
atau hitam; setelah 4-5 hari akan berwarna hijau yang kemudian akan
berubah menjadi kuning dalam 7-10 hari, dan akhirnya menghilang dalam
14-15 hari.
Sumber : Tilaar NAF, Mallo JF, Tomuka D . 2020. Gambaran Perubahan Luka
Memar pada Suku Minahasa . e-CliniC 8(1)
7. Seorang pasien datang dengan dipapah dua orang. Pasien tersebut tidak dapat
berjalan karena adanya luka di tungkai kiri bawah. Pasien merupakan korban
collateral dari perkelahian antar kedua geng bermotor. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan luka berbentuk bulat, dengan gambaran butir-butir kecil kehitaman
disekitar pinggiran luka. Apakah jenis luka tersebut?
A. Vulnus Contussum
B. Vulnus Laceratim
C. Vulnus Perforatum
D. Vulnus Schlopetorum
E. Vulnus Morsum
Analisis:
- Vulnus schlopetorum merupakan luka yang disebabkan oleh tembakan atau
granat
8. Seorang laki-laki usia 30 tahun ditemukan di tempat dalam keadaan meninggal.
Pada leher didapatkan lingkaran melingkari leher namun tidak komplit. Tidak
ada memar di bagian tubuh lain. Apa cara kematian orang tersebut?
A. Pembunuhan
B. Gantung diri
C. Penjeratan
D. Pembekapan
E. Keracunan
Analisis:
GANTUNG PENJERATAN
Simpul Hidup Simpul Mati
Alur Jerat “V” : depan – atas Alur Jerat : mendatar
belakang
Lidah tidak terjulur Lidah terjulur
Tali mendekati korban Tali menjauhi korban
Alur jerat di atas cartilago thyroid Alur jerat di bawah cartilago
thyroid

9. Ditemukan seorang mayat wanita pada kamar suatu hotel, kemudian dibawa ke
RS untuk dilakukan otopsi dan didapat luka pada pelipis kanan. Luka
berbentuk bundar, kelim lecet (+), tatoase (+), jelaga (+), kelim api (+), tepi
luka berwana merah. Luka apakah yang didapatkan pada mayat tersebut?
A. Luka tembak tempel
B. Luka tembak jarak sangat dekat
C. Luka tembak jarak dekat
D. Luka tembak jarak jauh
E. Luka tembak jarak sangat jauh

10. Ditemukan mayat seorang ditemukan tenggelam oleh warga. Dari pemeriksaan
ditemukan ujung-ujung jari mengkerut, lebam mayat berwarna merah cerah di
punggung yang hilang dengan penekanan, terdapat jejas di thorax ukuran
4x8cm, Membran timpani rupture dengan ujung tumpul, Pada pemeriksaan
jantung didapatkan emboli udara, pada pemeriksaan pulmo didapatkan udara
dan pneumothorax. Apa penyebab tewasnya mayat tersebut?
A. Sakit jantung
B. Trauma thorax
C. Keracunan
D. Tenggelam
E. Dekompresi/Barotrauma
Analisis:
- Gejala yang ditimbulkan pada barotrauma adalah pneumothoraks, emboli
udara atau emfisema interstisialis
Sumber: Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
11. Seorang pasien anak laki-laki 8 tahun datang bersama ibunya dengan keluhan
luka 0,5 x 0,5 x 5 cm, luka tertusuk paku saat sedang bermain dengan
temannya. Jenis luka apakah itu?
A. Vulnus ekskoriasi
B. Vulnus laceratum
C. Vulnus iktum
D. Vulnus insisivum
E. Vulnus punctum
Analisis:
Vulnus Punctum atau Luka tusuk sendiri diakibatkan oleh benda runcing yang
biasanya kedalaman luka lebih daripada lebarnya. Misalnya tusukan pisau,
tusukan paku, tusukan busur, dan benda-benda tajam lainnya.
12. Laki-laki usia 16 tahun dibawa warga ke UGD setelah tawuran dengan keluhan
luka pada betis kanan. Luka terbuka tepi rata, sudut luka tajam, dengan dasar
luka tampak otot,pembuluh darah dan saraf putus. Jenis luka yang tampak pada
korban adalah?
A. Luka sayat
B. Luka terbuka
C. Luka bacok
D. Luka robek
E. Luka mekanik
Analisis:
- Luka bacok disebabkan karena senjata tajam yang ukurannya relative besar
dan diayunkan dengan tenaga yang kuat sehingga mata tajam dari senjata
tesebut mengenai suatu bagian dari tubuh.
- Luka bacok memiliki ciri umum luka akibat senjata tajam, yaitu ukuran
luka besar, dan menganga, panjang luka kurang lebih sama dengan dalam
luka, biasanya tulang-tulang di bawahnya ikut menderita luka
Sumber: Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
13. Laki-laki usia 21 tahun datang ke IGD RS dengan membawa surat permintaan
VER dari penyidik. Pasien mengaku di pukul oleh teman kerjanya 3 jam lalu.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan pembengkakan mengelilingi mata kanan
dengan warna merah kebiruan. Kesimpulan VER yang paling tepat adalah?
A. Terdapat luka memar pada mata kanan akibat dipukul temannya
B. Terdapat luka memar pada mata kanan karena kekerasan tumpul
C. Terdapat luka memar pada mata kanan karena kekerasan benda tumpul
D. Terdapat luka memar pada mata kanan akibat di pukul
E. Terdapat luka memar pada mata kanan akibat pukulan
Analisis:
- Bagian kesimpulan : berisi pendapat dokter berdasarkan keilmuannya,
mengenai jenis perlukaan/cedera yang ditemukan dan jenis kekerasan atau
zat penyebabnya, serta derajat perlukaan atau sebab kematiannya.
Sumber: Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
14. Jenazah ditemukan disekitar sawah yang cukup gersang, pada pemeriksaan
post mortem bentuk wajahnya tidak berubah, didapatkan bentuk tanda
kekerasan. Dokter mencurigai saat kematian korban kurang lebih sudah 2 bulan
yang lalu dan sudah terjadi proses mumifikasi. Yang merupakan cir-ciri lain
dari mumifikasi adalah?
A. Kulit melekat erat pada jaringan dibawahnya
B. Tubuh berwarna putih kekuningan
C. Pada pemanasan akan meleleh
D. Berbau tengik
E. Pada perabaan terasa seperti sabun
Analisis:
- mumifikasi merupakan pengeringan tubuh akibat suhu sekeliling yang
tinggi serta kelembaban yang rendah. Tubuh akan tampak menyusut
dengan kulit yang kering dan kaku serta berwarna coklat kehitaman.
Sumber: Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
15. Ny.M 30 tahun datang ke dokter mengaku mengalami KDRT yang dilakukan
oleh suaminya. Didapatkan luka terbuka berukuran 10 cm di lengan atas kiri
bagian dalam. Sebagian luka masih mengeluarkan nanah dengan permukaan
kulit sekitar luka berwarna kuning kehiauan. Ditemukan pula memar kebiruan
di pergelangan tangan dan pipi. Pasien sudah mendapatkan perawatan dan
diberikan antibiotik. Menurut KUHP, luka ini termasuk?
A. Luka ringan
B. Luka sedang
C. Luka berat
D. Luka yang mengancam jiwa
E. Kualifikasi luka belum dapat ditentukan karena belum mendapatkan
perawatan
Analisis:
- Luka ringan adalah luka yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan
untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencariannya
- Luka sedang adalah luka yang menimbulkan penyakit atau halangan untuk
menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencariannya
- Luka berat adlah luka yang sebagaimana demikian dalam pasal 90 KUHP,
yang terdiri atas :
1) luka atau penyakit yang tidak dapat diharap akan sembuh dengan
sempurna
2) luka yang dapat mendatangkan bahaya maut
3) luka yang menimbulkan rintangan tetap dalam menjalankan pekerjaan
jabatan atau mata pencariannya
4) kehilangan salah satu panca indra
5) cacat besar atau kudung
6) lumpuh gangguan daya pikir lebih dari empat minggu lamanya
7) keguguran atau kematian janin seorang perempuan
Sumber: Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab
Ilmu Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro; 2012.
16. Seorang laki-laki berumur 30 tahun datang ke IGD dengan luka terbuka pada
kepala. Pasien meminta visum et repertum dari hasil pemeriksaan didapatkan
luka bentuk celah, tepi luka rata, tampak rambut terpotong, dasar luka tulang,
dengan kedua sudut lancip. Dan tidak ada memar disekitarnya. Panjang 7 cm
dan dalam 1 cm. Apa diagnosis dan jenis luka yang akan ditulis dalam visum et
repertum ?
A. Luka robek dengan persentuhan benda tumpul
B. Luka babras dengan persentuhan benda tumpul
C. Luka tusuk dengan persentuhan benda tajam
D. Luka memar dengan persentuhan benda tumpul
E. Luka bacok dengan persentuhan benda tajam
Analisis:
- Luka bacok disebabkan karena senjata tajam yang ukurannya relative besar
dan diayunkan dengan tenaga yang kuat sehingga mata tajam dari senjata
tesebut mengenai suatu bagian dari tubuh.
- Luka bacok memiliki cirri umum luka akibat senjata tajam, yaitu ukuran
luka besar, dan menganga, panjang luka kurang lebih sama dengan dalam
luka, biasanya tulang-tulang di bawahnya ikut menderita luka
Sumber: Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
17. Seorang perempuan usia 21 tahun datang ke IGD RS bersama ibunya untuk
dilakukan visum. Pada pemeriksaan didapatkan robekan selaput dara arah jam
tiga, lima, enam, sembilan menyerupai bentuk V, robekan tidak sampai dasar,
dan didapatkan luka lecet di sekitar vagina warna kemerahan. Apakah yang
bukan merupakan tanda persetubuhan?
A. Robeknya selaput dara
B. Luka lecet sekitar vagina
C. Adanya sperma
D. Adanya bekas gigitan
E. Penyakit menular seksual
Analisis:
Tanda langsung:
- Robeknya selaput dara akibat penetrasi penis
- Lecet atau memar akibat gesekan-gesekan penis
- Adanya sperma akibat ejakulasi
Tanda tidak langsung:
- Terjadinya kehamilan
- Terjadinya penularan penyakit kelamin
Sumber: Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
18. Seorang pria datang ke IGD dengan luka tusuk. Setelah dilakukan pemeriksaan
dinyatakan korban perlu untuk di rawat inap, namun korban menolak untu,
raawat inap. Korban kemudian meminta untuk dibuatkan visum mengenai
lukanya. Visum apa yang diberikan?
A. Visum sementara dan visum lanjutan
B. Visum lanjutan
C. Visum tetap
D. Visum sementara
E. Visum definitive
Analisis :
Jenis dan definisi VER Korban Hidup
 VER definitif : bila korban setelah diperiksa / diobati tidak terhalang
menjalankan pekerjaan / mata pencaharian
 VER sementara :
Setelah diperiksa korban perlu dirawat / diobservasi, terhalang
menjalankan pekerjaan. Karena belum sembuh, VER tidak memuat
kualifikasi luka
 VER lanjutan :
Setelah dirawat / diobservasi korban sembuh / belum sembuh, pindah RS
atau dokter lain, pulang paksa atau korban meninggal
Sumber : Apuranto, H., Hoediyanto. 2010. Buku Ajar Ilmu Kedokteran
Forensik dan Medikolegal, edisi ketujuh. surabaya : Departemen
Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga.
19. Seorang ibu tiri mengantar anaknya usia 2 tahun ke dokter dengan alasan
anaknya terjatuh dari tangga. Hasil pemeriksaan di dapatkan luka memar
berwarna kemerahan pada paha kanan, warna merah kebiruan pada lengan atas
kiri, dan hijau kekuningan pada bokong kanan. Setelah memeriksa anak
tersebut dokter melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib. Jenis kekerasan
pada anak menurut sifatnya adalah ?
A. Kekerasan fisik
B. Kekerasan psikis
C. Kekerasan seksual
D. Penelantaran anak
E. Ekploitasi anak
Analisis : Kekerasan fisik adalah kekerasan ringan atau berat berupa trauma
atau penganiyayaan yang dapat menimbulkan resiko kematian. Yang termasuk
dalam kategori ini meliputi memar, pendarahan internal, pendarahan
subkuntan, fraktur, trauma kepala, kekerasan tajam dan luka bakar, dan
keracunan. Pada pemeriksaan didapatkan riwayat kecelakaan tidak cocok
dengan jenis atau beratnya trauma. Misalnya distribusi atau jenis lesi tidak
sesuai dengan riwayat kejadian yang diceritakan atau riwayat kejadian
menyatakan trauma ringan tetapi dijumpai trauma yang berat.
Sumber : Nahdiatuzzahra, A. 2013. Kekerasan Terhadap Anak. Purwokerto:
Universitas Jenderal Sudirman.
20. Seorang perempuan umur 24 tahun ditemukan tidak sadarkan diri di kamar kos
di temukan bercak kemerahan disekitar celana korban. Diduga korban
perkosaan. Bantuan apa yang bisa diberikan seorang dokter untuk korban
perkosaan ?
A. Mengungkap telah terjadi perkosaan
B. Mengungkap telah terjadi persetubuhan dan memperkirakan
persetubuhan baru atau lama
C. Mencari pelaku
D. Memberikan dukungan moral
E. Mengungkap apakah ada unsur paksaan atau tidak
Analisis:
Bantuan yang seorang dokter bisa berikan pada korban perkosaan, yaitu:
- Mengungkap apakah betul korban seorang perempuan
- Mengungkap apakah betul telah terjadi persetubuhan serta memperkirakan
persetubuhan tersebut baru atau lama
- Mengungkap identitas laki-laki yang menyetubuhi
- Mengungkap apakah betul telah terjadi kekerasan fisik
Sumber: Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
FORENSIK PATOLOGI
1. Terjadi kecelakaan bus yang mengangkut 30 orang mahasiswa, bus dalam
keadaan terbakar sehingga seluruh korban dalam keadaan terbakar. Akan
dilakukan tahapan DVI. Yang tidak termasuk tahapan DVI ?
A. Identifikasi keluarga
B. Identifikasi post mortem
C. Identifikasi ante mortem
D. Debriefing
E. Rekonsiliasi
Analisis:
Poses DVI yang terdiri dari 5 fase yaitu:
1) The Scene : tim awal yang datang ke TKP melakukan pemilahan
antara korban hidup dan korban mati selain juga mengamankan
barang bukti
2) Post Mortem Examination : para ahli identifikasi, dokter forensik dan
dokter gigi forensik melakukan pemeriksaan untuk mencari data
postmortem sebanyak-banyaknya. Sidik jari, pemeriksaan terhadap
gigi, seluruh tubuh, dan barang bawaan yang melekat pada mayat.
3) Ante Mortem Information Retrieval : ada tim kecil yang menerima
laporan orang yang diduga menjadi korban. Data yang diminta mulai
dari pakaian yang terakhir dikenakan, ciri-ciri khusus (tanda lahir,
tato, tahi lalat, bekas operasi, dan lainlain), data rekam medis dari
dokter keluarga dan dokter gigi korban, data sidik jari dari pihak
berwenang (kelurahan atau kepolisian), serta sidik DNA apabila
keluarga memilikinya.
4) Reconciliation : fase rekonsiliasi apabila terdapat kecocokan antara
data Ante Mortem dan Post Mortem dengan kriteria minimal 1 macam
Primary Identifiers atau 2 macam Secondary Identifiers
5) Debriefing : dilakukan 3-6 bulan setelah proses identifikasi selesai,
semua orang yang terlibat dalam proses identifikasi berkumpul untuk
melakukan evaluasi terhadap semua hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan proses identifikasi korban bencana, baik sarana,
prasarana, kinerja, prosedur, serta hasil identifikasi.
Sumber : Henky, Safitry O. Identifikasi Korban Bencana Massal: Praktik
DVI Antara Teori dan Kenyataan. Indonesian Journal of Legal and
Forensic Sciences 2012; 2(1): 5-7
2. Pada sebuah kecelakaan kapal diketahui seluruh penumpang kapal tersebut
tewas. Komando operasi evakuasi sudah tiba di tempat. Ahli forensik sudah
mengumpulkan potongan jenazah dan bahan DNA korban. Data ante mortem
juga telah dikumpulkan. Tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh tim DVI
adalah?
A. Melakukan olah TKP
B. Mengumpulkan data ante mortem
C. Mengumpulkan data post mortem
D. Mencocokkan data ante mortem dan post mortem
E. Mengembalikan potongan jenazah ke keluarga
Analisis:
Poses DVI yang terdiri dari 5 fase yaitu:
- The Scene : tim awal yang datang ke TKP melakukan pemilahan
antara korban hidup dan korban mati selain juga mengamankan
barang bukti
- Post Mortem Examination : para ahli identifikasi, dokter forensik dan
dokter gigi forensik melakukan pemeriksaan untuk mencari data
postmortem sebanyak-banyaknya. Sidik jari, pemeriksaan terhadap
gigi, seluruh tubuh, dan barang bawaan yang melekat pada mayat.
- Ante Mortem Information Retrieval : ada tim kecil yang menerima
laporan orang yang diduga menjadi korban. Data yang diminta mulai
dari pakaian yang terakhir dikenakan, ciri-ciri khusus (tanda lahir,
tato, tahi lalat, bekas operasi, dan lainlain), data rekam medis dari
dokter keluarga dan dokter gigi korban, data sidik jari dari pihak
berwenang (kelurahan atau kepolisian), serta sidik DNA apabila
keluarga memilikinya.
- Reconciliation : fase rekonsiliasi apabila terdapat kecocokan antara
data Ante Mortem dan Post Mortem dengan kriteria minimal 1 macam
Primary Identifiers atau 2 macam Secondary Identifiers
- Debriefing : dilakukan 3-6 bulan setelah proses identifikasi selesai,
semua orang yang terlibat dalam proses identifikasi berkumpul untuk
melakukan evaluasi terhadap semua hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan proses identifikasi korban bencana, baik sarana,
prasarana, kinerja, prosedur, serta hasil identifikasi.
Sumber : Henky, Safitry O. Identifikasi Korban Bencana Massal: Praktik
DVI Antara Teori dan Kenyataan. Indonesian Journal of Legal and
Forensic Sciences 2012; 2(1): 5-7
3. Pada sebuah kecelakaan pesawat diketahui seluruh penumpang pesawat
tersebut tewas. Komando operasi evakuasi sudah tiba di tempat. Ahli forensic
sudah mengumpulkan potongan jenazah dan bahan DNA korban. Tindakan
selanjutnya yang dilakukan oleh tim DVI adalah?
A. Melakukan olah TKP
B. Mengumpulkan data ante mortem
C. Mengumpulkan data post mortem
D. Mencocokkan data ante mortem dan post mortem
E. Mengembalikan potongan jenazah ke keluarga
Analisis:
Poses DVI yang terdiri dari 5 fase yaitu:
a. The Scene : tim awal yang datang ke TKP melakukan pemilahan
antara korban hidup dan korban mati selain juga mengamankan
barang bukti
b. Post Mortem Examination : para ahli identifikasi, dokter forensik dan
dokter gigi forensik melakukan pemeriksaan untuk mencari data
postmortem sebanyak-banyaknya. Sidik jari, pemeriksaan terhadap
gigi, seluruh tubuh, dan barang bawaan yang melekat pada mayat
c. Ante Mortem Information Retrieval : ada tim kecil yang menerima
laporan orang yang diduga menjadi korban. Data yang diminta mulai
dari pakaian yang terakhir dikenakan, ciri-ciri khusus (tanda lahir,
tato, tahi lalat, bekas operasi, dan lainlain), data rekam medis dari
dokter keluarga dan dokter gigi korban, data sidik jari dari pihak
berwenang (kelurahan atau kepolisian), serta sidik DNA apabila
keluarga memilikinya.
d. Reconciliation : fase rekonsiliasi apabila terdapat kecocokan antara
data Ante Mortem dan Post Mortem dengan kriteria minimal 1 macam
Primary Identifiers atau 2 macam Secondary Identifiers
e. Debriefing : dilakukan 3-6 bulan setelah proses identifikasi selesai,
semua orang yang terlibat dalam proses identifikasi berkumpul untuk
melakukan evaluasi terhadap semua hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan proses identifikasi korban bencana, baik sarana,
prasarana, kinerja, prosedur, serta hasil identifikasi.
Sumber : Henky, Safitry O. Identifikasi Korban Bencana Massal: Praktik
DVI Antara Teori dan Kenyataan. Indonesian Journal of Legal and
Forensic Sciences 2012; 2(1): 5-7
4. Ditemukan korban meninngal dunia di suatu lapangan. Diduga korban
meninggal karena luka tusuk. Pada pemeriksaan didapatkan luka panjang 4 cm,
lebar 1 cm, dan kedalaman 20 cm. Berapa ukuran senjata yang digunakan?
A. Panjang 25 cm dan lebar 5 cm
B. Panjang 25 cm dan lebar 3 cm
C. Panjang 20 cm dan lebar 5 cm
D. Panjang 15 cm dan lebar 5 cm
E. Panjang 15 cm dan lebar 3 cm
Analisis :
Kekerasan Tajam :
 Tepi luka rata
 Tidak ditemukan jembatan jaringan
 Ujung luka tajam
 Sekitar luka bersih
 Akar rambut terpotong
o Luka Tusuk
 Estimasi ukuran benda tajam
 Dalam Luka = panjang minimum senjata
 Panjang Luka = lebar maksimum senjata
Sumber : Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab
Ilmu Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro; 2012.
5. Seorang mayat laki-laki ditemukan di sebuah hutan pinggir kota. Pada mayat
dijumpai aborescent mark, luka berbentuk arloji di tangan pasien, dan gosong
pada pakaian dan kulit pasien. Penyebab kematian pasien adalah?
A. Listrik bertegangan tinggi
B. Listrik akibat sambaran petir
C. Luka bakar akibat zat kimia
D. Luka bakar akibat api
E. Luka bakar air
Analisis:
Jenis-jenis luka akibat petir
- surface burn: luka bakar yang terdapat pada tubuh biasanya berkaitan
dengan benda-benda metal yang dipakai korban
- Linear burn : luka bakar yang mempunyai ukuran 2,5 cm-25cm x 3 mm-
2,3mm yang sering didapatkan di daerah kulit yang mempunyai tahanan
rendah.
- aborescence mark : luka bakar yang mempunyai gambaran bercabang-
cabang seperti cabang atau ranting pohon.
Sumber : Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.

6. Seorang dokter hendak mengautopsi korban pembunuhan, namun saat ini


mayat sudah dalam kondisi membusuk. Mayat paling cepat membusuk dalam
kondisi?
A. Korban tenggelam di sungai
B. Korban tenggelam di laut
C. Korban di kubur
D. Di tempat tidur
E. Sama semua
Analisis:
- Bila dibiarkan di udara bebas maka serangga akan lebih mudah untuk
meletakkan telurnya dan dlam waktu 8-12 jam larva sudah menetas dan
mulai hidup dalam jaringan otot manusia.
- Di air faktor-faktor seperti larva dan hewan penggerat dapat dikurangi
tetapi masih ada hewan seperti golongan crustacean dan ikan tertetntu yang
memakan jasad mayat yang berada di dalam air
- bila dikuburkan maka faktor-faktor eksternal bisa dihambat dan selain itu
suhu dalam tanah cenderung lebih rendah sehingga bisa memperlambat
proses otolisis sel
sumber : Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab
Ilmu Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro; 2012.
7. Seorang dokter didatangi oleh polisi, untuk memastikan kematian jenazah
korban KLL. Dari pemeriksaan nampak pernafasan berhenti, kulit pucat ,
pembuluh darah retina tersegmentasi, ada bagian tubuh yang sudah membusuk
pada tubuh mayat, tonus otot menghilang dan relaksasi. Yang termasuk tanda
pasti kematian?
A. Pernafasan berhenti
B. Kulit pucat
C. Pembuluh darah retina tersegmentasi
D. Bagian tubuh yang sudah membusuk
E. Tonus otot menghilang dan penurunan suhu tubuh
Analisis:
Tanda Kematian
Tidak pasti
 Pernafasan berhenti
 Sirkulasi berhenti
 Kulit pucat
 Tonus otot menghilang dan relaksasi
 Pembuluh darah retina tersegmentasi
 Pengeringan kornea (xerosis)
Tanda Pasti :
 Lebam mayat (livor mortis)
 Kaku mayat (rigor mortis)
 Penurunan suhu tubuh (algor mortis)
 Pembusukan (dekomposisi, putrefaksi)
Sumber : Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab
Ilmu Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro; 2012.
8. Otopsi pada sebuah mayat laki-laki menunjukkan bahwa terdapat tanda-tanda
pasti dan tanda-tanda tak pasti kematian. Yang merupakan tanda tak pasti dari
kematian adalah?
A. Livor mortis
B. Algor mortis
C. Xerosis kornea
D. Rigor mortis
E. Putrefaksi
Analisis:
Tanda Kematian
Tidak pasti
 Pernafasan berhenti
 Sirkulasi berhenti
 Kulit pucat
 Tonus otot menghilang dan relaksasi
 Pembuluh darah retina tersegmentasi
 Pengeringan kornea (xerosis)
Tanda Pasti :
 Lebam mayat (livor mortis)
 Kaku mayat (rigor mortis)
 Penurunan suhu tubuh (algor mortis)
 Pembusukan (dekomposisi, putrefaksi)
Sumber : Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab
Ilmu Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro; 2012.
9. Seorang dokter hendak mengautopsi korban pembunuhan, namun saat ini
mayat sudah dalam kondisi membusuk. Mayat paling lambat membusuk dalam
kondisi?
A. Korban tenggelam di sungai
B. Korban tenggelam di laut
C. Korban di kubur
D. Di tempat tidur
E. Sama semua
Analisis:
- Bila dibiarkan di udara bebas maka serangga akan lebih mudah untuk
meletakkan telurnya dan dlam waktu 8-12 jam larva sudah menetas dan
mulai hidup dalam jaringan otot manusia.
- Di air faktor-faktor seperti larva dan hewan penggerat dapat dikurangi
tetapi masih ada hewan seperti golongan crustacean dan ikan tertetntu yang
memakan jasad mayat yang berada di dalam air
- bila dikuburkan maka faktor-faktor eksternal bisa dihambat dan selain itu
suhu dalam tanah cenderung lebih rendah sehingga bisa memperlambat
proses otolisis sel
sumber : Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab
Ilmu Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro; 2012.
10. Perempuan 34 tahun ditemukan meninggal dipinggir sungai. Pada pemeriksaan
luar didapat bentukan seperti luka memar. Untuk memastikan penyebab
kematian korban apakah mati karena tenggelam atau dibunuh dulu kemudian
ditenggelamkan, maka pemeriksaan yang dilakukan adalah?
A. Tes Apung Paru
B. Tes Getah Paru
C. Tes Diatom
D. Gettler Test
E. Berat Jenis Darah
Analisis:
- untuk menentukan korban masih hidup ketika peristiwa tenggelam dapat
digunakan metode pemeriksaan diatom. Diatom merupakan alga uniseluler
yang dapat hidup baik di air tawar maupun air lain. Pada saat tenggelam
diatom masuk melalui medium perantara kemudian masuk ke dalam
sirkulasi sistemik, melaui paru-paru dan berakhir di jaringan seperti
sumsum tulang.
Sumber : Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
11. Sesosok jasad bayi ditemukan di tong sampah terbungkus kantong plastik.
Pemeriksaan antopometri PB 47 cm, BB 2500 gram. Verniks kaseosa (+), uji
apung paru (+). Kasus ini termasuk dalam?
A. Bayi tidak viable
B. Pembunuhan anak biasa
C. Infanticide
D. Still Birth
E. Abortus
Analisis:
bukti medic untuk kasus infanticide
- menyatakan bayi viable atau tidak
- menyatakan bayi lahir hidup atau mati
- ada tidaknya perawatan bayi
- mengetahui lama hidup diluar kandungan
- mencari sebab kematian
Sumber : Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
12. Seorang perempuan usia 25 tahun, datang ke klinik mengaku diperkosa namun
ketakutan untuk melapor ke polisi. Ia meminta diperiksa dan diobati.
Pemeriksaan fisik menunjukkan pada dinding vagina tampak kemerahan, erosi,
berdarah, himen robek dan semen (+). Bukti yang mendukung adanya penetrasi
penis?
A. Dinding vagina kemerahan
B. Dinding vagina erosi
C. Perdarahan dari vagina
D. Ditemukan semen di vagina
E. Robekan hymen
Analisis :
Tanda – tanda persetubuhan
Penetrasi penis ke dalam vagina → penetrasi dapat lengkap / tidak lengkap
dengan atau tanpa disertai ejakulasi
Tanda – tanda langsung :
- Robeknya selaput dara akibat penetrasi penis
- Lecet atau memar akibat gesekan penis
- Adanya sperma akibat ejakulasi → tanda pasti persetubuhan
Tanda – tanda tidak langsung :
- Kehamilan
- Penularan penyakit kelamin
Sumber: Apuranto, H., Hoediyanto. 2010. Buku Ajar Ilmu Kedokteran
Forensik dan Medikolegal, edisi ketujuh. surabaya : Departemen Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga.
13. Seorang jenazah ditemukan meninggal di dalam mobil yang tertutup.
Berdasarkan pemeriksaan TKP didapatkan mesin mobil menyala. Pada
pemeriksaan jenazah ditemukan lebam mayat berwarna cherry pink. Apakah
kemungkinan penyebab kematiannya?
A. Keracunan organofosfat
B. Keracunan CO
C. Keracunan CO2
D. Keracunan alcohol
E. Keracunan clorat
Analisis:
Warna :
 Normal : merah ungu
 Asfiksia : merah gelap
 CO, CN, dingin : merah terang
 Potas, clorat, nitrit : merah coklat
Sumber : Apuranto, H., Hoediyanto. 2010. Buku Ajar Ilmu Kedokteran
Forensik dan Medikolegal, edisi ketujuh. surabaya : Departemen Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga.
14. Seorang wanita muda berusia 20 tahunan, tidak dikenal ditemukan meninggal
tergantung di kamarnya. Dari keterangan sementara para penghuni kosan,
korban dikenal sebagai orang yang tertutup, tidak pernah bergaul ataupun
memperkenalkan diri ketika datang 2 minggu lalu. Yang mengetahui identitas
korban hanya pemilik kos yang saat ini sedang tidak ada di tempat. Polisi
menduga kasus ini disebabkan oleh pembunuhan. Menurut pemeriksaan,
korban digantung setelah meninggal. Hasil pemeriksaan apa yang mendukung
pernyataan tersebut?
A. Terdapat bintik-bintik di mata
B. Tidak ada resapan darah di kulit leher
C. Terdapat bendungan (kongesti) organ-organ
D. Terdapat biru-biru di ujung jari
E. Terdapat biru-biru di punggung
Analisis:
GANTUNG PENJERATAN
Simpul Hidup Simpul Mati
Alur Jerat “V” : depan – atas Alur Jerat : mendatar
belakang
Lidah tidak terjulur Lidah terjulur
Tali mendekati korban Tali menjauhi korban
Alur jerat di atas cartilago thyroid Alur jerat di bawah cartilago
thyroid
Sumber : Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
15. Seorang laki-laki usia 30 tahun ditemukan di tempat dalam keadaan meninggal.
Pada leher didapatkan lingkaran melingkari leher namun tidak komplit. Tidak
ada memar di bagian tubuh lain. Apa cara kematian orang tersebut?
A. Pembunuhan
B. Gantung diri
C. Penjeratan
D. Pembekapan
E. Keracunan
Analisis:
GANTUNG PENJERATAN
Simpul Hidup Simpul Mati
Alur Jerat “V” : depan – atas Alur Jerat : mendatar
belakang
Lidah tidak terjulur Lidah terjulur
Tali mendekati korban Tali menjauhi korban
Alur jerat di atas cartilago thyroid Alur jerat di bawah cartilago
thyroid
Sumber : Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
16. Jenazah laki-laki 45 tahun, lebam mayat dipunggung ditekan tidak hilang.
Kaku mayat pada ujung-ujung jari, lutut dan lengan dapat digerakkan. Perut
kanan bawah berwarna hijau. Waktu perkiraan kematian?
A. 30 menit-2 jam
B. 2-8 jam
C. 18-24 jam
D. 24-48 jam
E. 6-12 jam
Analisis:
 Muncul 24 jam pasca mati → kehijauan perut kanan bawag (sekum)
 36-48 jam : larva lalat dan bau gas busuk
 48-72 jam : rambut kuku mudah lepas, wajah gembung berwarna ungu
kehijauan (mayat sulit dikenali).
Sumber : Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, dkk. “Ilmu Kedokteran
Forensik”. Edisi pertama, cetakan kedua. Jakarta : Bagian Kedokteran
Forensik Universitas Indonesia.
17. Seorang perempuan umur 29 tahun, meninggal mendadak setelah tenggelam di
kolam renang, diketahui ia baru ingin belajar berenang, dan tidak sengaja
terpeleset di kolam yang dalam. Pada pemeriksaan mayat disimpulkan
penyabab kematiannya adalah immersion drowning. Yang ditemukan pada
pemeriksaan fisik?
A. Lebam mayat merah gelap
B. Spasme laring
C.Lebam mayat merah terang
D. Cairan dalam saluran pernafasan
E. Cutis Anserina
Analisis :
Immersion Drowning
- Meninggal akibat refleks vagal → cardiac arrest
- Cutis Anserina : Perubahan kulit permukaan anterior tubuh, terutama
pada extremitas akibat kontraksi otot errctor pilli akibat rangsangan
dinginnya air (berdiri bulu kuduk).
Sumber : Apuranto, H., Hoediyanto. 2010. Buku Ajar Ilmu Kedokteran
Forensik dan Medikolegal, edisi ketujuh. surabaya : Departemen Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga. .
18. Seorang wanita ditemukan di kamar terkunci dengan posisi tergantung. Kondisi
kamar rapi, mayat tersebut masih segar, berpakaian lengkap, tidak ada tanda
kekerasan. Dari hasil pemeriksaan ditemukan alur jerat berbentuk V, lidah
tidak terjulur, ditemukan bintik perdarah pada mata Mekanisme kematian
korban adalah...
A. Hipoksia
B. Drowning
C. Asfiksia
D. Gantung diri
E. Perdarahan
Analisis :
 Cara : wajar / tidak wajar (bunuh diri/pembunuhan)
 Sebab : contoh → hanging, strangulation, luka bacok
 Mekanisme (dari dalam) : contoh → asfiksia, perdarahan
Sumber : Apuranto, H., Hoediyanto. 2010. Buku Ajar Ilmu Kedokteran
Forensik dan Medikolegal, edisi ketujuh. surabaya : Departemen
Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga.
19. Polisi menemukan sesosok jenazah di sebuah kebun dengan posisi terlentang,
setelah dilakukan identifikasi dan pemeriksaan, ditemukan lebam dibagian
punggung yang tidak hilang dengan penekanan . Kondisi tersebut disebut
dengan ?
A. Luka memar
B. Livor mortis
C. Rigor Mortis
D. Cadaveric spasm
E. Alor Mortis
Analisis:
Lebam Mayat Luka Memar
Lokasi : bagian tubuh terendah Sembarang tempat
Ditekan : 15mnt – 4jam → ditekan Tidak hilang
hilang 3jam – 8jam → ditekan
sebagian hilang >6jam → ditekan
tidak hilang
Pembengkakan : (-) (+)
Bila diinsisi : Keluar bintik2 darah Darah di ekstravaskular
intravascular
Sumber : Apuranto, H., Hoediyanto. 2010. Buku Ajar Ilmu Kedokteran
Forensik dan Medikolegal, edisi ketujuh. surabaya : Departemen Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga.
20. Seorang anak ditemukan meninggal akibat terjebak dalam sebuah mobil yang
mesinnya dalam keadaan mati dan ditinggal oleh orang tuanya. Tes kimia yang
dapat dilakukan untuk mengetahui zat penyebab kematian kasus di atas adalah?
A. Uji Gutzeit
B. Uji kertas saring
C. Uji dilusi alkali
D. Uji marsh
E. Prussian Blue
Analisis:
- untuk penentuan COHb secara kualitatif dapat dilakukan uji dilusi alkali.
Darah normal segera berubah warna menjadi merah hiaju kecoklatan
karena segera terbentuk hematin alkali, sedangkan darah yang
mengandung COHb tidak berubah warnanya untuk beberapa waktu
tergantung pada konsetrasi COHb, karena COHb bersifat lebih resisten
terhadap pengaruh alkali.
- dapat juga dilakukan uji formalin (Eachlolz-liebmann)
ETIK - MEDIKOLEGAL
1. Wanita 25 tahun datang ke praktik dokter dalam keadaan hamil 12 minggu. Ia
mengaku kehamilan ini akibat dari pemerkosaan, dan ia berniat meminta
dokter untuk menggugurkan kandungannya. Dokter menolak keinginan pasien.
Pertimbangan yang menjadi alasan dokter adalah ?
A. Beneficence
B. Non maleficence
C. Autonomy
D. Veracity
E. Justice
Analisis :
Non Maleficence
 Prinsip moral yang melarang tindakan yang memperburuk keadaan pasien
→ “primum non nocere” / “above all do no harm”
 Prinsip ini banyak digunakan pada kondisi kegawatdaruratan.
Sumber : Triwibowo, C. 2014. Etika dan Hukum Kesehatan: Cetakan
Pertama. Yogyakarta: Muha Medika.
2. seorang dokter sedang melakukan RJP pada pasien 68 tahun yang henti
jantung. Namun teknik yang ia gunakan kurang tepat, karena menggunakan
perbandingan 15:2 (harusnya 30:2). Termasuk tindkan apa yang dilakukan oleh
dokter tersebut ?
A. Misconduct
B. Misfeasance
C. Nonfeasance
D. Malfeasance
E. Intentional
Analisis :
Dereliction of the duty
Kelalaian dapat terjadi dalam 3 bentuk, yaitu
1. Malfeasance : melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak
tepat/layak (unlawful atau improper), misalnya melakukan tindakan medis
tanpa indikasi yang memadai, pilihan tindakan medis tersebut sudah
improper.
2. Misfeasance : melakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi
dilaksanakan dengan tidak tepat (improper performance), yaitu misalnya
melakukan tindakan medis dengan menyalahi prosedur.
3. Nonfeasance : tidak melakukan tindakan medis yang merupakan
kewajiban baginya.
Sumber : Fatriah HS, Sampurna B. Pembuktian Malpraktek. Perhimpunan
Dokter Forensik Indonesia The Indonesian Association of
Forensic Medicine. Pekanbaru, 15-16 Juli 2017: 276-280.
3. Tn. Ahmad, 28 tahun, dibawa ke IGD Karena mengalami KLL dan kehilangan
banyak darah sehingga harus segera dilakukan transfuse darah, tetapi keluarga
menolak karena alasan bertentangan dengan kepercayaan aliran agama mereka.
Dokter IGD kemudian tetap melakukan tindakan transfuse agar pasien selamat.
Apakah prinsip bioetika yang menjadi dilema pada kasus diatas ?
A. Beneficence-autonomy
B. Nonmaleficence-beneficence
C. Justice-autonomy
D. Nonmaleficence-justice
E. Nonmaleficence-autonomy
Analisis :
Kaidah dasar bioetik:
1. Autonomy : Hak pasien untuk pasien
2. Justice : Prinsip keadilan
3. Beneficence : Yang terbaik untuk pasien
4. Non – Maleficence : Emergency Case!! No Harm !!
Sumber : Tom L. Beauchamp and James F. Childress. Principles of
Biomedical Ethics, 7th Edition. Ocford University Press, Oxford, 2013.
4. Wanita 60 tahun tidak sadarkan diri post miokard imfark. Dirawat di ICU
dengan ventilator. Tiga bulan pasien tidak sadarkan diri. Keluarga pasien
meminta untuk lepas ventilator. Siapakah anggota keluarga yang paling berhak
memberi persetujuan tersebut ?
A. Suami yang sah
B. Orang tua kandung
C. Anak laki-laki yang dewasa
D. Saudara laki-laki pasien
E. orang yang dituakan dalam keluarga
Analisis :
Informed consent pasien inkompeten:
Keluarga terdekat atau pengampu umumnya dianggap dapat memberikan
persetujuan tindakan kedokteran bagi orang dewasa lain yang tidak
kompeten.
Keluarga terdekat:
 Suami atau istrinya
 Orang tua sah atau anaknya yang kompeten
 Saudara kandung
5. Laki-laki usia 24 tahun didiagnosis gonore oleh dokter. Keesokan harinya,
ayah pasien datang ke tempat praktik dokter dan menanyakan tentang penyakit
yang diderita oleh anaknya. Tindakan yang sebaiknya dilakukan dokter adalah?
A. Memberitahu ayah pasien mengenai penyakit anaknya secara eksplisit
B. Meminta kepada ayah pasien untuk bertanya langsung kepada
anaknya
C. Meminta perawat untuk memberitahu ayah pasien mengenai penyakit
anaknya
D. Memberitahu ayah pasien mengenai penyakit anaknya secara jelas
E. Tidak menjawab
Analisis:
UU nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Rahasia Kedokteran Pasal 48:
1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
wajib menyimpan rahasia kedokteran.
2. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan
pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hokum dalam rangka
penegakan hokum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan
ketentuan perundang-undangan
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan
Peraturan Menteri
Kode Etik Kedokteran Indonesia:
Pasal 16 (Rahasia jabatan): setiap dokter wajib merahasiakan segala
sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah
pasien itu meninggal dunia
Sumber:
6. Tn. Ali 30 tahun datang ke klinik dokter dengan keluhan nyeri kepala, psien
meminta surat sakit kepada dokter dan meminta untk ditulis ijin selama 3 hari.
Tetapi pada pemeriksaan fisik dokter tidak menemukan kelainan berarti dan
menurut dokter tidak perlu ijin sampai 3 hari, pasien berusaha memaksa tetap
minta surat sakit dan akhirnya dokter member surat, pelanggaran yang
dilakukan dokter diancam hukuman penjara berapa tahun?
A. 2 tahun
B. 3 tahun
C. 4 tahun
D. 5 tahun
E. 6 tahun
Analisis :
Pasal 267 KUHP :
1) Seorang dokter yang dengan sengaja memberikan surat keterangan
palsu tentang ada atau tidaknya penyakit, kelemahan atau cacat,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun
2) Jika keterangan diberikan dengan maksud untuk memasukkan
seseorang ke dalam rumah sakit jiwa atau menahannya disitu,
dijatuhkan pidana penjara paling lama delapan tahun enam bulan
3) Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja
memakai surat keterangan palsu itu seolah-olah isinya sesuai dengan
kebenaran
7. Seorang laki-laki usia 30 tahun datang berobat ke dokter dengan keluhan
keluar nanah dari kemaluannya. Dari anamnesis didaptkan pasien sering
bergonta-ganti pasangan. Lalu dokter menyarankan agar pasien menceritakan
penyakitnya kepada istrinya agar dilakukan pemeriksaan dan pengobatan demi
kebaikan keduanya. Namun pasien meminta dokter untuk tidak
memberitahukan kepada istrinya karena takut akan bertengkar. Prinsip bioetik
yang dihadapkan dokter adalah ?
A. Beneficence dan justice
B. Non-maleficence dan justice
C. Beneficence dan non-maleficence
D. Non-maleficence dan autonomy
E. Autonomy dan justice
Analisis :
Autonomy : Hak pasien untuk pasien
Justice : Prinsip keadilan
Beneficence : Yang terbaik untuk pasien
Non – Maleficence : Emergency Case!! No Harm !!
Sumber : Tom L. Beauchamp and James F. Childress. Principles of
Biomedical Ethics, 7th Edition. Ocford University Press,
Oxford, 2013.
8. Seorang dokter hendak melakukan pemeriksaan fisik abdomen terhadap
seorang pasien yang datang ke praktik pribadinya dengan keluhan nyeri perut
kanan atas sejak 1 minggu. Setelah dokter mempersilahkan pasien menuju
meja periksa, pasien langsung berbaring dan membuka pakaiannya untuk siap
diperiksa. Tindakan pasien tersebut merupakan contoh dari bentuk consent
apa?
A. Informed consent
B. Expressed consent
C. Implied consent
D. Presumed consent
E. Open consent
Analisis:
Informed consent : persetujuan tindakan medis yang diberikan oleh pasien
(consent) setelah pasien mendapatkan informasi tentang jenis tindakan,
tujuan, efek samping dan komplikasi, prognosis, alternative, serta risiko
jika tidak menjalani suatu terapi/pengobatan.
Jenis informed consent :
- Expressed consent : dinyatakan secara eksplisit, baik dalam bentuk lisan
maupun tertulis.
- Implied consent : diberikan secara implisit oleh pasien dengan menarik
kesimpulan dari sikap pasien yang menyatakan persetujuan
- Presumed consent : diberikan secara tersirat oleh pasien namun
berdasarkan dugaan dokter bahwa pasien tidak menolak
9. Seorang dokter spesialis orthopedi datang ke tempat praktik pribadi anda
menawarkan kerjasama. Dokter spesialis tersebut meminta jika ada pasien
orthopedi utk dirujuk lgsg atas nama dokter Sp.OT tsb. Namun, dokter Sp.OT
tersebut hanya meminta pasien dengan diagnosa fraktur dan dislokasi saja.
Kemanakah sebaiknya pelanggaran ini dilaporkan ?
A. IDI
B. KKI
C. IKABI
D. MKDKI
E. MKEK
Analisis:
Pasal 1 No.14 UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia adalah lembaga yang
berwenang untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan
dokter dan dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan
kedokteran gigi, dan menetapkan sanksi.
Pasal 64 UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran:
a. Menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus pelanggaran
disiplin dokter dan dokter gigi yang diajukan; dan
b. Menyusun pedoman tata cara penanganan kasus pelanggaran disiplin
dokter atau dokter gigi
10. Seorang wanita, terlibat adu mulut dengan teman satu tempat kerjanya. Pasien
bekerja sebagai buruh. Saat beradu mulut, pasien dijambak rambutnya dan
ditampar pipi kanannya. Pasien melaporkan kejadian ini kepada polisi.
Kemudian korban dan polisi datang ke RS membawa surat visum. Di RS
dokter melakukan pemeriksaan didapatkan kondisi pasien stabil, tampak luka
memar pada pipi kanan. derajat luka pasal yang sesuai dengan kondisi pasien
tersebut?
A. Luka ringan, KUHP pasal 351
B. Luka sedang, KUHP pasal 352
C. Luka berat, KUHP pasal 352
D. Luka ringan, KUHP pasal 352
E. Luka berat, KUHP pasal 90
Analisis:
Jenis luka:
- KUHP pasal 352 luka ringan : luka yang tidak menimbulkan sakit; dan
tidak sampai membuat korban terhalang untuk melakukan jabatan atau
pekerjaan sehari-hari.
- KUHP pasal 351 luka sedang : luka yang menimbulkan sakit; dan
sampai membuat korban terhalang untuk melakukan jabatan atau
pekerjaan sehari-hari.
- KUHP pasal 90 luka berat :  
a. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan
sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut;
b. Tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau
pekerjaan pencarian;
c. Kehilangan salah satu pancaindera;
d. Mendapat cacat berat;
e. Menderita sakit lumpuh;
f. Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih;
g. Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.
Sumber : Mutiara FV. 2017. Analisis Mengenai Perbedaan Persepsi Pasal
352 KUHP dan Pasal 351 Ayat (1) KUHP Antara Penyidik dan Jaksa
Penuntut Umum (Studi Kasus : Tindak Pidana Penganiayaan Yang
Menyebabkan Luka Lebam atau Memar Dengan Tersangka R.P).
11. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang dengan membawa surat
permintaan visum karena diduga elah diperkosa pacarnya, dari hasil
pemeriksaan didapatkan luka memar di paha bagian dalam dan tidak
ditemukan robekan selaput dara. 6 bulan kemudian anda diminta menjadi
saksi kasus ini di pengadilan apakah yang anda lakukan sebagai dokter?
A. Menyatakan ini bukan kasus pemerkosaan
B. Menyatakan ini kasus penganiayaan
C. Membacakan segala temuan yang dituliskan dalam VeR
D. Menolak karena kasus sudah terlalu lama
E. Menyimpulkan bahwa ini adalah kasus pemerkosaan
Analisis:
Visum et repertum adalah keterangan yang dibuat oleh dokter atas
permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medic
terhadap manusia, baik hidup atau mati ataupun bagian atau diduga
bagian dari tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan di bawah
sumpah, untuk kepentingan peradilan.
Sumber : Budiyanto A, dkk. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Bagian
Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
12. Seorang laki-laki usia 20 tahun datang dengan keluhan dada kanan bagian
depan ditusuk dengan pisau. Luka terbuka tepi rata dengan kedalaman luka
mencapai rongga dada. Hasil rontgen didapatkan gambaran pneumothorax
dada kanan bagian depan. Apa kualifikasi luka pada kasus ini?
A. Luka ringan
B. Luka yang mengakibatkan hambatan sementara
C. Luka sedang
D. Luka yang mengakibatkan kecacatan
E. Luka yang mengakibatkan ancaman maut
Analisis:
Jenis luka:
- KUHP pasal 352 luka ringan : luka yang tidak menimbulkan sakit; dan
tidak sampai membuat korban terhalang untuk melakukan jabatan atau
pekerjaan sehari-hari.
- KUHP pasal 351 luka sedang : luka yang menimbulkan sakit; dan
sampai membuat korban terhalang untuk melakukan jabatan atau
pekerjaan sehari-hari.
- KUHP pasal 90 luka berat :  
h. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan
sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut;
i. Tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau
pekerjaan pencarian;
j. Kehilangan salah satu pancaindera;
k. Mendapat cacat berat;
l. Menderita sakit lumpuh;
m. Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih;
n. Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.
Sumber : Mutiara FV. 2017. Analisis Mengenai Perbedaan Persepsi Pasal
352 KUHP dan Pasal 351 Ayat (1) KUHP Antara Penyidik dan Jaksa
Penuntut Umum (Studi Kasus : Tindak Pidana Penganiayaan Yang
Menyebabkan Luka Lebam atau Memar Dengan Tersangka R.P).
13. Dalam 184 ayat (1) kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana menyatakan
mengenai alat bukti yang sah. Alat bukti di bawah ini yang tidak sah secara
peradilan adalah?
A. Keterangan saksi
B. Keterangan ahli
C. Surat permintaan Visum et Repertum
D. Petunjuk
E. Keterangan terdakwa
Analisis:
Pasal 184 KUHAP
Alat bukti yang sah adalah:
1) Keterangan saksi
2) Keterangan ahli
3) Surat
4) Petunjuk
5) Keterangan terdakwa
Sumber : Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab
Ilmu Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro; 2012.
14. Seorang dokter menginjeksi metampiron kepada pasien. Kemudian pasien
tiba-tiba sesak napas dan tidak sadarkan diri. Dokter kemudian menginjeksi
dexamethasone 0,5 mg IM dilanjutkan epinefrin 0,3 mg subkutan. Namun
pasien tidak tertolong dan meninggal di tempat praktik. Kejadian ini
tergolong dalam?
A. Kejadian tidak diharapkan
B. Kejadian nyaris cedera
C. Sentinel
D. Kejadian tidak cedera
E. Kejadian potensi cedera
Analisis:
1) Kejadian tidak diharapkan : suatu kejadian yang mengakibatkan cedera
yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan atau karena
tidak bertindak
2) Kejadian nyaris cedera : suatu insiden yang belum sampai terpapar ke
pasien sehingga tidak menyebabkan cedera pada pasien
3) Kejadian tidak cedera : adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien
tetapi tidak menimbulkan cedera.
4) Kondisi potensial cedera : kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
5) Kejadian sentinel : kejadian yang mengakibatkan kematian atau cedera
yang serius biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan
atau tidak dapat diterima.
Sumber: Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (Ikp) (Patient
Safety Incident Report). Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS)
Jakarta. 2015
15. Seorang dokter menginjeksikan antibiotik ceftriaxon kepada salah satu
pasien, beberapa menit kemudian dokter tersebut teringat telah salah
memberikan obat. Kemudian dokter mengecek keadaan pasien dan keadaan
pasien masih stabil. Kejadian ini tergolong dalam?
A. Kejadian tidak diharapkan
B. Kejadian nyaris cedera
C. Sentinel
D. Kejadian tidak cedera
E. Kejadian potensi cedera
Analisis:
1) Kejadian tidak diharapkan : suatu kejadian yang mengakibatkan cedera
yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan atau karena
tidak bertindak
2) Kejadian nyaris cedera : suatu insiden yang belum sampai terpapar ke
pasien sehingga tidak menyebabkan cedera pada pasien
3) Kejadian tidak cedera : adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien
tetapi tidak menimbulkan cedera.
4) Kondisi potensial cedera : kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
5) Kejadian sentinel : kejadian yang mengakibatkan kematian atau cedera
yang serius biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak
diharapkan atau tidak dapat diterima.
Sumber: Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (Ikp) (Patient
Safety Incident Report). Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS)
Jakarta. 2015
16. Seorang dokter obgyn mengoperasi pasiennya yang didiagnosa kehamilan
ektopik terganggu, karena terburu – buru, ia lupa untuk meminta tanda tangan
inform consent, ia hanya melakukan secara verbal. Bentuk pelanggaran yang
dilakukan oleh dokter tersebut adalah?
A. Malfeasance
B. Misfeasance
C. Non-Feasance
D. Sentinel Event
E. Latent Error
Analisis :
Dereliction of the duty
Kelalaian dapat terjadi dalam 3 bentuk, yaitu
- Malfeasance : melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak
tepat/layak (unlawful atau improper), misalnya melakukan tindakan
medis tanpa indikasi yang memadai, pilihan tindakan medis tersebut
sudah improper.
- Misfeasance : melakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi
dilaksanakan dengan tidak tepat (improper performance), yaitu
misalnya melakukan tindakan medis dengan menyalahi prosedur.
- Nonfeasance : tidak melakukan tindakan medis yang merupakan
kewajiban baginya.
Sumber : Fatriah HS, Sampurna B. Pembuktian Malpraktek. Perhimpunan
Dokter Forensik Indonesia The Indonesian Association of
Forensic Medicine. Pekanbaru, 15-16 Juli 2017: 276-280.
17. Seorang pria usia 34 tahun datang ke praktik dokter bedah untuk
memeriksakan dirinya karena mengalami nyeri perut hebat sejak 1 hari yang
lalu. Kemudian dokter bedah langsung menyuruh pasien untuk dilakukan
operasi karena menduga pasien mengalami appendicitis tanpa dilakukan
pemeriksaan penunjang. . Bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh dokter
tersebut adalah?
A. Malfeasance
B. Misfeasance
C. Non-Feasance
D. Sentinel Event
E. Latent Error
Analisis :
Dereliction of the duty
Kelalaian dapat terjadi dalam 3 bentuk, yaitu
- Malfeasance : melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak
tepat/layak (unlawful atau improper), misalnya melakukan tindakan medis
tanpa indikasi yang memadai, pilihan tindakan medis tersebut sudah
improper.
- Misfeasance : melakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi
dilaksanakan dengan tidak tepat (improper performance), yaitu misalnya
melakukan tindakan medis dengan menyalahi prosedur.
- Nonfeasance : tidak melakukan tindakan medis yang merupakan
kewajiban baginya.
Sumber : Fatriah HS, Sampurna B. Pembuktian Malpraktek. Perhimpunan
Dokter Forensik Indonesia The Indonesian Association of
Forensic Medicine. Pekanbaru, 15-16 Juli 2017: 276-280.
18. Dokter menyuruh koass untuk pasang kateter ke pasien tanpa supervise,
karena sudah kenal koas tersebut dan tahu bahwa dia sudah sering melakukan
memasang kateter. Saat koas tersebut melakukan ternyata terjadi striktur
uretra dan pendarahan pada pasien. Dokter tersebut panik dan langsung
membawa pasien ke OK. Termasuk apakah kasus ini?
A. Pelanggaran pidana
B. Pelanggaran Administratif
C. Pelanggaran Perdata
D. Kejadian tak diharapkan
E. Malpraktik
Analisis:
1) Kejadian tidak diharapkan : suatu kejadian yang mengakibatkan cedera
yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan atau karena
tidak bertindak
2) Kejadian nyaris cedera : suatu insiden yang belum sampai terpapar ke
pasien sehingga tidak menyebabkan cedera pada pasien
3) Kejadian tidak cedera : adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien
tetapi tidak menimbulkan cedera.
4) Kondisi potensial cedera : kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.
5) Kejadian sentinel : kejadian yang mengakibatkan kematian atau cedera
yang serius biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak
diharapkan atau tidak dapat diterima.
Sumber: Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (Ikp) (Patient
Safety Incident Report). Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS)
Jakarta. 2015
19. Seorang dokter diminta untuk memberikan keterangan sebagai ahli dalam
sebuah kasus penganiayaan. Hal ini merupakan keawajiban seorang dokter
bila diminta, aturan ini terdapat dalam pasal ?
A. 179 KUHAP
B. 186 KUHAP
C. 187 KUHP
D. 184 KUHAP
E. 133 KUHAP
Analisis:
- Wewenang penyidik meminta keterangan ahli diperkuat denga kewajiban
dokter untuk memberikan bila diminta, seperti yang tertuang dalam pasal
179 KUHAP sebagai berikut:
(1) setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran
kehakiman atau dokter ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli
demi keadilan.
20 Ny. Mawar, seorang perempuan, 30 tahun, datang ke dokter dengan keluhan
sakit perut. Pasien minta dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam/bedah.
Tapi dokter merujuk pasien ke psikiatri, karena dari hasil pemeriksaan tidak
didapatkan kelainan. Dokter menduga kelainan tersebut diakibatkan
psikologis. Kaidah bioetik yang digunakan dokter ialah?
A. Beneficence
B. Non- maleficence
C. Justice
D. Autonomy
E. Profesional
Analisis :
- Autonomy : Hak pasien untuk pasien
- Justice : Prinsip keadilan
- Beneficence : Yang terbaik untuk pasien
- Non – Maleficence : Emergency Case!! No Harm !!
Sumber : Tom L. Beauchamp and James F. Childress. Principles of
Biomedical Ethics, 7th Edition. Ocford University Press, Oxford, 2013.

Anda mungkin juga menyukai