ANALISIS SOAL
OLEH:
PEMBIMBING:
dr. Raja Al Fath Widya Iswara, MH, Sp.FM
9. Ditemukan seorang mayat wanita pada kamar suatu hotel, kemudian dibawa ke
RS untuk dilakukan otopsi dan didapat luka pada pelipis kanan. Luka
berbentuk bundar, kelim lecet (+), tatoase (+), jelaga (+), kelim api (+), tepi
luka berwana merah. Luka apakah yang didapatkan pada mayat tersebut?
A. Luka tembak tempel
B. Luka tembak jarak sangat dekat
C. Luka tembak jarak dekat
D. Luka tembak jarak jauh
E. Luka tembak jarak sangat jauh
10. Ditemukan mayat seorang ditemukan tenggelam oleh warga. Dari pemeriksaan
ditemukan ujung-ujung jari mengkerut, lebam mayat berwarna merah cerah di
punggung yang hilang dengan penekanan, terdapat jejas di thorax ukuran
4x8cm, Membran timpani rupture dengan ujung tumpul, Pada pemeriksaan
jantung didapatkan emboli udara, pada pemeriksaan pulmo didapatkan udara
dan pneumothorax. Apa penyebab tewasnya mayat tersebut?
A. Sakit jantung
B. Trauma thorax
C. Keracunan
D. Tenggelam
E. Dekompresi/Barotrauma
Analisis:
- Gejala yang ditimbulkan pada barotrauma adalah pneumothoraks, emboli
udara atau emfisema interstisialis
Sumber: Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
11. Seorang pasien anak laki-laki 8 tahun datang bersama ibunya dengan keluhan
luka 0,5 x 0,5 x 5 cm, luka tertusuk paku saat sedang bermain dengan
temannya. Jenis luka apakah itu?
A. Vulnus ekskoriasi
B. Vulnus laceratum
C. Vulnus iktum
D. Vulnus insisivum
E. Vulnus punctum
Analisis:
Vulnus Punctum atau Luka tusuk sendiri diakibatkan oleh benda runcing yang
biasanya kedalaman luka lebih daripada lebarnya. Misalnya tusukan pisau,
tusukan paku, tusukan busur, dan benda-benda tajam lainnya.
12. Laki-laki usia 16 tahun dibawa warga ke UGD setelah tawuran dengan keluhan
luka pada betis kanan. Luka terbuka tepi rata, sudut luka tajam, dengan dasar
luka tampak otot,pembuluh darah dan saraf putus. Jenis luka yang tampak pada
korban adalah?
A. Luka sayat
B. Luka terbuka
C. Luka bacok
D. Luka robek
E. Luka mekanik
Analisis:
- Luka bacok disebabkan karena senjata tajam yang ukurannya relative besar
dan diayunkan dengan tenaga yang kuat sehingga mata tajam dari senjata
tesebut mengenai suatu bagian dari tubuh.
- Luka bacok memiliki ciri umum luka akibat senjata tajam, yaitu ukuran
luka besar, dan menganga, panjang luka kurang lebih sama dengan dalam
luka, biasanya tulang-tulang di bawahnya ikut menderita luka
Sumber: Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
13. Laki-laki usia 21 tahun datang ke IGD RS dengan membawa surat permintaan
VER dari penyidik. Pasien mengaku di pukul oleh teman kerjanya 3 jam lalu.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan pembengkakan mengelilingi mata kanan
dengan warna merah kebiruan. Kesimpulan VER yang paling tepat adalah?
A. Terdapat luka memar pada mata kanan akibat dipukul temannya
B. Terdapat luka memar pada mata kanan karena kekerasan tumpul
C. Terdapat luka memar pada mata kanan karena kekerasan benda tumpul
D. Terdapat luka memar pada mata kanan akibat di pukul
E. Terdapat luka memar pada mata kanan akibat pukulan
Analisis:
- Bagian kesimpulan : berisi pendapat dokter berdasarkan keilmuannya,
mengenai jenis perlukaan/cedera yang ditemukan dan jenis kekerasan atau
zat penyebabnya, serta derajat perlukaan atau sebab kematiannya.
Sumber: Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
14. Jenazah ditemukan disekitar sawah yang cukup gersang, pada pemeriksaan
post mortem bentuk wajahnya tidak berubah, didapatkan bentuk tanda
kekerasan. Dokter mencurigai saat kematian korban kurang lebih sudah 2 bulan
yang lalu dan sudah terjadi proses mumifikasi. Yang merupakan cir-ciri lain
dari mumifikasi adalah?
A. Kulit melekat erat pada jaringan dibawahnya
B. Tubuh berwarna putih kekuningan
C. Pada pemanasan akan meleleh
D. Berbau tengik
E. Pada perabaan terasa seperti sabun
Analisis:
- mumifikasi merupakan pengeringan tubuh akibat suhu sekeliling yang
tinggi serta kelembaban yang rendah. Tubuh akan tampak menyusut
dengan kulit yang kering dan kaku serta berwarna coklat kehitaman.
Sumber: Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
15. Ny.M 30 tahun datang ke dokter mengaku mengalami KDRT yang dilakukan
oleh suaminya. Didapatkan luka terbuka berukuran 10 cm di lengan atas kiri
bagian dalam. Sebagian luka masih mengeluarkan nanah dengan permukaan
kulit sekitar luka berwarna kuning kehiauan. Ditemukan pula memar kebiruan
di pergelangan tangan dan pipi. Pasien sudah mendapatkan perawatan dan
diberikan antibiotik. Menurut KUHP, luka ini termasuk?
A. Luka ringan
B. Luka sedang
C. Luka berat
D. Luka yang mengancam jiwa
E. Kualifikasi luka belum dapat ditentukan karena belum mendapatkan
perawatan
Analisis:
- Luka ringan adalah luka yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan
untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencariannya
- Luka sedang adalah luka yang menimbulkan penyakit atau halangan untuk
menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencariannya
- Luka berat adlah luka yang sebagaimana demikian dalam pasal 90 KUHP,
yang terdiri atas :
1) luka atau penyakit yang tidak dapat diharap akan sembuh dengan
sempurna
2) luka yang dapat mendatangkan bahaya maut
3) luka yang menimbulkan rintangan tetap dalam menjalankan pekerjaan
jabatan atau mata pencariannya
4) kehilangan salah satu panca indra
5) cacat besar atau kudung
6) lumpuh gangguan daya pikir lebih dari empat minggu lamanya
7) keguguran atau kematian janin seorang perempuan
Sumber: Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab
Ilmu Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro; 2012.
16. Seorang laki-laki berumur 30 tahun datang ke IGD dengan luka terbuka pada
kepala. Pasien meminta visum et repertum dari hasil pemeriksaan didapatkan
luka bentuk celah, tepi luka rata, tampak rambut terpotong, dasar luka tulang,
dengan kedua sudut lancip. Dan tidak ada memar disekitarnya. Panjang 7 cm
dan dalam 1 cm. Apa diagnosis dan jenis luka yang akan ditulis dalam visum et
repertum ?
A. Luka robek dengan persentuhan benda tumpul
B. Luka babras dengan persentuhan benda tumpul
C. Luka tusuk dengan persentuhan benda tajam
D. Luka memar dengan persentuhan benda tumpul
E. Luka bacok dengan persentuhan benda tajam
Analisis:
- Luka bacok disebabkan karena senjata tajam yang ukurannya relative besar
dan diayunkan dengan tenaga yang kuat sehingga mata tajam dari senjata
tesebut mengenai suatu bagian dari tubuh.
- Luka bacok memiliki cirri umum luka akibat senjata tajam, yaitu ukuran
luka besar, dan menganga, panjang luka kurang lebih sama dengan dalam
luka, biasanya tulang-tulang di bawahnya ikut menderita luka
Sumber: Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
17. Seorang perempuan usia 21 tahun datang ke IGD RS bersama ibunya untuk
dilakukan visum. Pada pemeriksaan didapatkan robekan selaput dara arah jam
tiga, lima, enam, sembilan menyerupai bentuk V, robekan tidak sampai dasar,
dan didapatkan luka lecet di sekitar vagina warna kemerahan. Apakah yang
bukan merupakan tanda persetubuhan?
A. Robeknya selaput dara
B. Luka lecet sekitar vagina
C. Adanya sperma
D. Adanya bekas gigitan
E. Penyakit menular seksual
Analisis:
Tanda langsung:
- Robeknya selaput dara akibat penetrasi penis
- Lecet atau memar akibat gesekan-gesekan penis
- Adanya sperma akibat ejakulasi
Tanda tidak langsung:
- Terjadinya kehamilan
- Terjadinya penularan penyakit kelamin
Sumber: Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
18. Seorang pria datang ke IGD dengan luka tusuk. Setelah dilakukan pemeriksaan
dinyatakan korban perlu untuk di rawat inap, namun korban menolak untu,
raawat inap. Korban kemudian meminta untuk dibuatkan visum mengenai
lukanya. Visum apa yang diberikan?
A. Visum sementara dan visum lanjutan
B. Visum lanjutan
C. Visum tetap
D. Visum sementara
E. Visum definitive
Analisis :
Jenis dan definisi VER Korban Hidup
VER definitif : bila korban setelah diperiksa / diobati tidak terhalang
menjalankan pekerjaan / mata pencaharian
VER sementara :
Setelah diperiksa korban perlu dirawat / diobservasi, terhalang
menjalankan pekerjaan. Karena belum sembuh, VER tidak memuat
kualifikasi luka
VER lanjutan :
Setelah dirawat / diobservasi korban sembuh / belum sembuh, pindah RS
atau dokter lain, pulang paksa atau korban meninggal
Sumber : Apuranto, H., Hoediyanto. 2010. Buku Ajar Ilmu Kedokteran
Forensik dan Medikolegal, edisi ketujuh. surabaya : Departemen
Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga.
19. Seorang ibu tiri mengantar anaknya usia 2 tahun ke dokter dengan alasan
anaknya terjatuh dari tangga. Hasil pemeriksaan di dapatkan luka memar
berwarna kemerahan pada paha kanan, warna merah kebiruan pada lengan atas
kiri, dan hijau kekuningan pada bokong kanan. Setelah memeriksa anak
tersebut dokter melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib. Jenis kekerasan
pada anak menurut sifatnya adalah ?
A. Kekerasan fisik
B. Kekerasan psikis
C. Kekerasan seksual
D. Penelantaran anak
E. Ekploitasi anak
Analisis : Kekerasan fisik adalah kekerasan ringan atau berat berupa trauma
atau penganiyayaan yang dapat menimbulkan resiko kematian. Yang termasuk
dalam kategori ini meliputi memar, pendarahan internal, pendarahan
subkuntan, fraktur, trauma kepala, kekerasan tajam dan luka bakar, dan
keracunan. Pada pemeriksaan didapatkan riwayat kecelakaan tidak cocok
dengan jenis atau beratnya trauma. Misalnya distribusi atau jenis lesi tidak
sesuai dengan riwayat kejadian yang diceritakan atau riwayat kejadian
menyatakan trauma ringan tetapi dijumpai trauma yang berat.
Sumber : Nahdiatuzzahra, A. 2013. Kekerasan Terhadap Anak. Purwokerto:
Universitas Jenderal Sudirman.
20. Seorang perempuan umur 24 tahun ditemukan tidak sadarkan diri di kamar kos
di temukan bercak kemerahan disekitar celana korban. Diduga korban
perkosaan. Bantuan apa yang bisa diberikan seorang dokter untuk korban
perkosaan ?
A. Mengungkap telah terjadi perkosaan
B. Mengungkap telah terjadi persetubuhan dan memperkirakan
persetubuhan baru atau lama
C. Mencari pelaku
D. Memberikan dukungan moral
E. Mengungkap apakah ada unsur paksaan atau tidak
Analisis:
Bantuan yang seorang dokter bisa berikan pada korban perkosaan, yaitu:
- Mengungkap apakah betul korban seorang perempuan
- Mengungkap apakah betul telah terjadi persetubuhan serta memperkirakan
persetubuhan tersebut baru atau lama
- Mengungkap identitas laki-laki yang menyetubuhi
- Mengungkap apakah betul telah terjadi kekerasan fisik
Sumber: Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.
FORENSIK PATOLOGI
1. Terjadi kecelakaan bus yang mengangkut 30 orang mahasiswa, bus dalam
keadaan terbakar sehingga seluruh korban dalam keadaan terbakar. Akan
dilakukan tahapan DVI. Yang tidak termasuk tahapan DVI ?
A. Identifikasi keluarga
B. Identifikasi post mortem
C. Identifikasi ante mortem
D. Debriefing
E. Rekonsiliasi
Analisis:
Poses DVI yang terdiri dari 5 fase yaitu:
1) The Scene : tim awal yang datang ke TKP melakukan pemilahan
antara korban hidup dan korban mati selain juga mengamankan
barang bukti
2) Post Mortem Examination : para ahli identifikasi, dokter forensik dan
dokter gigi forensik melakukan pemeriksaan untuk mencari data
postmortem sebanyak-banyaknya. Sidik jari, pemeriksaan terhadap
gigi, seluruh tubuh, dan barang bawaan yang melekat pada mayat.
3) Ante Mortem Information Retrieval : ada tim kecil yang menerima
laporan orang yang diduga menjadi korban. Data yang diminta mulai
dari pakaian yang terakhir dikenakan, ciri-ciri khusus (tanda lahir,
tato, tahi lalat, bekas operasi, dan lainlain), data rekam medis dari
dokter keluarga dan dokter gigi korban, data sidik jari dari pihak
berwenang (kelurahan atau kepolisian), serta sidik DNA apabila
keluarga memilikinya.
4) Reconciliation : fase rekonsiliasi apabila terdapat kecocokan antara
data Ante Mortem dan Post Mortem dengan kriteria minimal 1 macam
Primary Identifiers atau 2 macam Secondary Identifiers
5) Debriefing : dilakukan 3-6 bulan setelah proses identifikasi selesai,
semua orang yang terlibat dalam proses identifikasi berkumpul untuk
melakukan evaluasi terhadap semua hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan proses identifikasi korban bencana, baik sarana,
prasarana, kinerja, prosedur, serta hasil identifikasi.
Sumber : Henky, Safitry O. Identifikasi Korban Bencana Massal: Praktik
DVI Antara Teori dan Kenyataan. Indonesian Journal of Legal and
Forensic Sciences 2012; 2(1): 5-7
2. Pada sebuah kecelakaan kapal diketahui seluruh penumpang kapal tersebut
tewas. Komando operasi evakuasi sudah tiba di tempat. Ahli forensik sudah
mengumpulkan potongan jenazah dan bahan DNA korban. Data ante mortem
juga telah dikumpulkan. Tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh tim DVI
adalah?
A. Melakukan olah TKP
B. Mengumpulkan data ante mortem
C. Mengumpulkan data post mortem
D. Mencocokkan data ante mortem dan post mortem
E. Mengembalikan potongan jenazah ke keluarga
Analisis:
Poses DVI yang terdiri dari 5 fase yaitu:
- The Scene : tim awal yang datang ke TKP melakukan pemilahan
antara korban hidup dan korban mati selain juga mengamankan
barang bukti
- Post Mortem Examination : para ahli identifikasi, dokter forensik dan
dokter gigi forensik melakukan pemeriksaan untuk mencari data
postmortem sebanyak-banyaknya. Sidik jari, pemeriksaan terhadap
gigi, seluruh tubuh, dan barang bawaan yang melekat pada mayat.
- Ante Mortem Information Retrieval : ada tim kecil yang menerima
laporan orang yang diduga menjadi korban. Data yang diminta mulai
dari pakaian yang terakhir dikenakan, ciri-ciri khusus (tanda lahir,
tato, tahi lalat, bekas operasi, dan lainlain), data rekam medis dari
dokter keluarga dan dokter gigi korban, data sidik jari dari pihak
berwenang (kelurahan atau kepolisian), serta sidik DNA apabila
keluarga memilikinya.
- Reconciliation : fase rekonsiliasi apabila terdapat kecocokan antara
data Ante Mortem dan Post Mortem dengan kriteria minimal 1 macam
Primary Identifiers atau 2 macam Secondary Identifiers
- Debriefing : dilakukan 3-6 bulan setelah proses identifikasi selesai,
semua orang yang terlibat dalam proses identifikasi berkumpul untuk
melakukan evaluasi terhadap semua hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan proses identifikasi korban bencana, baik sarana,
prasarana, kinerja, prosedur, serta hasil identifikasi.
Sumber : Henky, Safitry O. Identifikasi Korban Bencana Massal: Praktik
DVI Antara Teori dan Kenyataan. Indonesian Journal of Legal and
Forensic Sciences 2012; 2(1): 5-7
3. Pada sebuah kecelakaan pesawat diketahui seluruh penumpang pesawat
tersebut tewas. Komando operasi evakuasi sudah tiba di tempat. Ahli forensic
sudah mengumpulkan potongan jenazah dan bahan DNA korban. Tindakan
selanjutnya yang dilakukan oleh tim DVI adalah?
A. Melakukan olah TKP
B. Mengumpulkan data ante mortem
C. Mengumpulkan data post mortem
D. Mencocokkan data ante mortem dan post mortem
E. Mengembalikan potongan jenazah ke keluarga
Analisis:
Poses DVI yang terdiri dari 5 fase yaitu:
a. The Scene : tim awal yang datang ke TKP melakukan pemilahan
antara korban hidup dan korban mati selain juga mengamankan
barang bukti
b. Post Mortem Examination : para ahli identifikasi, dokter forensik dan
dokter gigi forensik melakukan pemeriksaan untuk mencari data
postmortem sebanyak-banyaknya. Sidik jari, pemeriksaan terhadap
gigi, seluruh tubuh, dan barang bawaan yang melekat pada mayat
c. Ante Mortem Information Retrieval : ada tim kecil yang menerima
laporan orang yang diduga menjadi korban. Data yang diminta mulai
dari pakaian yang terakhir dikenakan, ciri-ciri khusus (tanda lahir,
tato, tahi lalat, bekas operasi, dan lainlain), data rekam medis dari
dokter keluarga dan dokter gigi korban, data sidik jari dari pihak
berwenang (kelurahan atau kepolisian), serta sidik DNA apabila
keluarga memilikinya.
d. Reconciliation : fase rekonsiliasi apabila terdapat kecocokan antara
data Ante Mortem dan Post Mortem dengan kriteria minimal 1 macam
Primary Identifiers atau 2 macam Secondary Identifiers
e. Debriefing : dilakukan 3-6 bulan setelah proses identifikasi selesai,
semua orang yang terlibat dalam proses identifikasi berkumpul untuk
melakukan evaluasi terhadap semua hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan proses identifikasi korban bencana, baik sarana,
prasarana, kinerja, prosedur, serta hasil identifikasi.
Sumber : Henky, Safitry O. Identifikasi Korban Bencana Massal: Praktik
DVI Antara Teori dan Kenyataan. Indonesian Journal of Legal and
Forensic Sciences 2012; 2(1): 5-7
4. Ditemukan korban meninngal dunia di suatu lapangan. Diduga korban
meninggal karena luka tusuk. Pada pemeriksaan didapatkan luka panjang 4 cm,
lebar 1 cm, dan kedalaman 20 cm. Berapa ukuran senjata yang digunakan?
A. Panjang 25 cm dan lebar 5 cm
B. Panjang 25 cm dan lebar 3 cm
C. Panjang 20 cm dan lebar 5 cm
D. Panjang 15 cm dan lebar 5 cm
E. Panjang 15 cm dan lebar 3 cm
Analisis :
Kekerasan Tajam :
Tepi luka rata
Tidak ditemukan jembatan jaringan
Ujung luka tajam
Sekitar luka bersih
Akar rambut terpotong
o Luka Tusuk
Estimasi ukuran benda tajam
Dalam Luka = panjang minimum senjata
Panjang Luka = lebar maksimum senjata
Sumber : Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab
Ilmu Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro; 2012.
5. Seorang mayat laki-laki ditemukan di sebuah hutan pinggir kota. Pada mayat
dijumpai aborescent mark, luka berbentuk arloji di tangan pasien, dan gosong
pada pakaian dan kulit pasien. Penyebab kematian pasien adalah?
A. Listrik bertegangan tinggi
B. Listrik akibat sambaran petir
C. Luka bakar akibat zat kimia
D. Luka bakar akibat api
E. Luka bakar air
Analisis:
Jenis-jenis luka akibat petir
- surface burn: luka bakar yang terdapat pada tubuh biasanya berkaitan
dengan benda-benda metal yang dipakai korban
- Linear burn : luka bakar yang mempunyai ukuran 2,5 cm-25cm x 3 mm-
2,3mm yang sering didapatkan di daerah kulit yang mempunyai tahanan
rendah.
- aborescence mark : luka bakar yang mempunyai gambaran bercabang-
cabang seperti cabang atau ranting pohon.
Sumber : Abraham S, Arif RS, Bambang PN, Gatot S, et al. Tanya Jawab Ilmu
Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro;
2012.