ejournal-
academia.org/index.php/renaissance
Albertus Dogopia
Program Pascasarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri Jakarta
As for the aspects of the study related to the government's role in the
empowerment of farmers nutmeg in Fakfak includes six aspects of how
to understand the aspirations of the people, how to build popular
participation, prepare the community with better, open a dialogue with
the community, open lines of information and necessary access, creating
regulatory instruments and a mechanism for setting the qualitative
assessment method with survey-descriptive approach. Collecting data
through interviews, documentation and observation techniques and
analysis menhubungkan third test data by categories defined by the
existing theories. The results showed that the role of local government to
the six aspects Fakfak is not maximized in empowering farmers nutmeg.
This condition is measured from the unfulfilled aspects of the study
based on the analysis. As a recommendation, the local government
Fakfak need to improve these aspects to be able to empower farmers in
Fakfak nutmeg, mace so that commodities can actually be a source of
income in improving the socio-economic life of farmers and could
contribute Fakfak PAD.
Tabel 1
Luas Areal dan Produksi Pala di Kabupaten Fakfak Menurut Distrik
Tahun 2014
No Distrik
1 Fakfak Barat
2 Fakfak Timur
3 Fakfak
4 Kokas
5 Karas
6 Fakfak Tengah
7 Kramongmongga
8 Teluk Patipi
9 Bomberay
Jumlah
195 | Dogopia, Albertus. Peranan Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Petani Pala di Kabupaten Fakfak
Sumber : BPS Kabupaten Fakfak, 2014 1. Belum adanya strategi pemerintah yang tepat
dalam melindungi hak – hak petani lokal dalam
Secara umum kabupaten fakfak memiliki luas memasarkan hasil panennya dari penguasaan
14.320 Km2, sedangkan total luas area tanaman para spekulan dan pedagang antar daerah yang
perkebunan rakyat di kabupaten fakfak adalah telah berlangsung turun temurun.
seluas 12.103,83 Ha (sumber : Dinas Kehutanan 2. Potensi perkebunan pala di kabupaten fakfak
dan Perkebunan Kabupaten Fakfak). Sebagian belum dijadikan sebagai komoditi unggulan
besar areal perkebunan rakyat di penuhi tanaman dalam meningkatkan taraf hidup pendapatan
pala yang dengan luas areal 6728,82 Ha (sumber petani pala.
: Badan Pusat Statistik Kabupaten Fakfak 3. Masih adanya kebiasaan dan tradisi budaya
2014:200). lokal kehidupan yang menghambat kemajuan
petani pala dalam mengemas dan memasarkan
Petani pala tradisional yang menjual hasil hasil panen.
panennya kepada pedagang antar daerah 4. Standar harga dari hasil panen yang dijual petani
seharusnya dapat juga menikmati keutungan pala setiap tahunnya tidak tetap karena di atur
yang berimbang, tetapi realita yang terjadi oleh spekulan (pelaku pasar yang mencari
sangat jauh berbeda, karena sebelum masa panen keuntungan besar dalam dalam perniagaan pada
petani pala telah terikat hutang dengan spekulan pasar komoditi)
maupun pedagang antar daerah. Sehingga hasil
5. Kurangnya dialog yang dilakukan pemerintah
panen hanya dipakai sebagai nilai tukar hutang
daerah dengan masyarakat khususnya kelompok
yang secara ekonomi tidak dapat disebut sebagai
petani pala.
transaksi penjualan atau pembelian lebih tepat
disebut sebagai barter. Kebanyakan petani pala
sebelum masa penen mengambil kebutuhan
sehari – hari dengan berhutang kepada spekulan Perumusan Masalah
yang hampir sebagian memiliki toko – toko dan
warung di sekitar perkebunan. Kebiasaan Berdasarkan identifikasi dan pembatasan
berhutang pada pemilik toko telah berlangsung masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
secara turun temurun sehingga telah dianggap masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :
sebagai kebiasaan yang wajar. Barang – barag 1. Bagaimanakah peranan pemerintah daerah
yang biasa di hutang mulai dari sembilan bahan dalam pemberdayaan masyarakat petani pala di
pokok, sandang sampai barang elektronik juga Kabupaten Fakfak ?
sejumlah uang untuk kebutuhan sekolah anak – 2. Hambatan – hambatan apa yang ditemukan
anak dan juga hajatan seperti pesta pernikahan pemerintah daerah dalam rangka pemberdayaan
dan sunatan. Ketergantungan petani tertentu petani pala di Kabupaten Fakfak ?
kepada pedagang dan spekulan tertentu juga 3. Upaya apa saja yang dilakukan oleh pemerintah
diwariskan dari orang tua kedua belah pihak dari daerah dalam pemberdayaan petani pala di
masa sebelumnya. Hubungan kedua pihak secara kabupaten Fakfak ?
sosial budaya berlangsung baik hanya saja
secara ekonomi petani lokal yang sekaligus
pemilik perkebunan pala sangat dirugikan. KAJIAN PUSTAKA
Distrik karas merupakan daerah yang terluas atau 4,92% dari total luas Kabupaten Fakfak.
dikabupaten fakfak dengan luas wilayah 2.491 Km2. Kabupaten dengan ketinggian 0 – 100 meter
Sedangkan dsitrik fakfak tengah diatas permukaan laut merupakan kota tertinggi
merupakan daerah yang terkecil yaitu 705 Km2 dan terdingin di papua barat.
Tabel 3 Jumlah dan Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin per Distrik dalam Wilayah
Kabupaten Fakfak Tahun 2014
No Distrik Jumlah (Jiwa) Rumah tangga
Gambaran kondisi wilayah setiap distrik yang dinas perindustrian dan perdagangan serta aparat
tergambar dari jumlah kampung dan jumlah pada kantor distrik, kelompok tani serta tokokh
kelurahan serta luas wilayah diatas menunjukan masyarakat.
bahwa distrik kokas yang paling banyak
memiliki jumlah pemerintahan kampung yang Tabel 5
terbentuk sebanyak 18 di tambah dengan Komposisi Karakteristik Informan Pene
kelurahan sedangkan distrik karas merupakan No Jabatan Orang Peke
distrik yang paling sedikit memiliki jumlah 1 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 3 PN
pemerintahan kampung dengan 2 Dinas Perindag 3 PN
jumlah sebanyak 7 kampung. Jika di 3 Distrik Fakfak Barat 2 PN
banding dengan luas wilayah yang ada 4 Distrik Fakfak Timur 2 PN
sesungguhnya terlihat sangat kontradiktif karena
5 Distrik Fakfak 2 PN
distrik dengan luas wilayah paling banyak tetapi
6 Distrik Fakfak Tengah 2 PN
juga memiliiki jumlah pemerintahan kampung
yang paling sedikit. Namun hal ini disebabkan 7 Distrik Karas 2 PN
oleh sebaran penduduk dan kondisi masyarakat 8 Distrik Kokas 2 PN
dalam kesukuan yang ada. 9 Distrik kramongmongga 2 PN
10 Distrik Teluk Patipi 2 PN
Karakteristik Informan 11 Distrik Bomberay 2 PN
12 Kelompok Tani 18 Pet
Sebagaimana telah dikemukakan dalam bab iii, 13 Tokoh Masyarakat 18 Pet
bahwa informan dalam penelitian ini tediri dari Jumlah 60
aparat pemerintah kabupaten fakfak yaitu aparat
dinas kehutanan dan perkebunan dan juga aparat Deskripsi umum tentang informan
penelitian ini sevagaimana terdapat pada tabel 5
Sumber : data primer hasil penelitian dan observasi mei 2016 pada tingkatan unit
masyarakat terkecil masih terkesan
Pelaksanaan Progam Pemberdayaan terabaikan.
Masyarakat Petani Pala di
Kabupaten Fakfak Memahami Aspirasi Masyarakat
Dari tabel 6 diatas terlihat bahwa bahwa hampir smua Dengan dialog memungkinkan kesempatan
distrik sudah terbentuk kelompok tani dengan jumlah untuk mengurangi kesenjangan yang ada, dan
yang beragam, meskipun demikian masih terdapat dua meluruskan kembali perbedaan yang terjadi
distrik yang belum memiliki kelompok petani yaitu sehingga menjadi selaras dan menuju kepada
distrik fakfak timur dan distrik bomberay. Dengan tujuan yang sama. Pemerintah daerah dapat
melihat kondisi yang ada maka pemerintah daerah perlu berkonsultasi tentang rencana maupun program
menambah pembentukan kelompok tani pada distrik yang akan dikerjakan sedangkan masyarakat
yang belum ada serta juga pada distrik lain yang dapat menyampaikan aspirasi kebutuhannya
dianggap memiliki potensi pala yang besar. yang paling urgen dibutuhkan
dalam pembangunan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa program Untuk menjaring dan menyaring
menyediakan masyarakat terutama pengetahuan dan programprogram pembangunan yang
ketrampilan dalam mengelola pala oleh pemerintah benar-benar dibutuhkan masyarkat
kabupaten fakfak dilakukan secara bertahap ditempuh melalui diskusi kelomok terfokus.
menyesuaikan kondisi yang ada. Berbagai kendala dan Bukan suara terbanyak yang menjadi kriteria
kondisi keterbatasan tersebut, oleh pemerintah daerah
Jurnal Renaissance | Volume 2 No. 02 | Agustus 2017 | 202
penentuan dari suatu program, dalam kekinian fakfak artinya tidak di update
menentukan prioritas program setiap hari atau waktu mengenai informasi
pembangunan harus digunakan kriterai terukur. Dalam fakfak. Dalam kaitan dengan akses medan
proses komunikasi dan diskusi dalam kelompok atau wilayah yang ada di pelosok kampung,
masyarakat adalah kesepakatan dari semua peserta. terlihat masih menggunakan jalan setapak
sehingga untuk bisa mengangkut hasil
Informasi diatas didukung dengan panen pala tersebut masyarakat
hasil penjaringan wawancara yang melakukannya secara berbondong-bondong
dilakukan terhadap beberapa anggota dan dalam waktu yang cukup lama hingga
masyarakat dan juga para kepala kampung yang berhari-hari.
memiliki sebaran tanaman pala terbanyak. Infrastuktur jalan masuk perkampungan
Adapun hasil wawancara yang dilakukan disetiap pelosok distrik belum mendukung
kepada bapak Wahidin Wayati, salah seorang sehingga akses kendaraan pun belum
masyarakat distrik fakfak barat sebagai berikut : dirasakan oleh masyarakat.
‡Velama ini kami belum melihat adanya dialog yang
dilakukan antara masyarakat dengan Untuk informasi pasar yang berhubungan
pemerintah khususnya membahas menyangkut pala. dengan perkembangan harga juak maupun
Biasanya aparat yang datang itu kalau ada pemilu harga beli komoditas termasuk pala oleh
atau dari kesehatan untuk pemerintah daerah dilakukan dengan
penjelasan menyangkut posyandu anak-anak. Jarang menyiarkan melalui berita diradio. Namun
sekali aparat datang untuk mengecek tanaman pala sebagian wlayah pelosok tidak
atau hasil-hasil panen kami·. mendapatkan akses informasi lewat radio
tersebut. Masyarakat biasanya memperoleh
informasi lewat keluarga atau sanak
Membuka Jalur Informasi dan Akses Yang saudaranya yang berkunjung ke kota fakfak.
Diperlukan
Adapun banyaknya penerangan umum
Hasil pengamatan yang dilakukan menunjukan siaran RRI Fakfak menururt macam siaran
bahwa website sebagai jendela publikasi perbulan dapat dilihat dalam tabel 7
pemerintah daerah belum berfungsi menyediakan berikut :
data dan informasi bagi masyarakat fakfak dan
juga bagi dunia luar. Adapun daata yang
ditampilkan belum lengkap dan tidak bersifat info
Tabel 7 Banyaknya Penerangan Umum Siaran RRI Fakfak menurut macam siaran perbulan periode
2014
Nama Siaran dan Banyaknya Siaran yang dilakukan
No Bulan Ruang Pidato Radiogram Sapta Obrolan Berita
tanya radio marga interaktif
jawab
1 Januari - - 41 - - -
2 Februari - - 27 - - -
3 Maret - - 24 - - -
4 April - - 52 - - -
5 Mei - - 36 - - -
6 Juni - - 52 - - -
7 Juli - - 20 - - -
8 Agustus - - 50 - - -
9 September - - 20 - - -
10 Oktober - 1 45 - - -
11 November - 2 98 - - -
12 Desember - 2 37 - - -
Sumber : fakfak dalam angka tahun 2014
Selanjutnya akses siaran yang dapat berita ekonomi dan keuangan untuk memberikan berita dan informasi
dari RRI dipergunakan masyarakat fakfak termasuk para fakfak tentang lokal maupun nasional termasuk
petani pala dapat dilihat pada tabel 8.
203 | Dogopia, Albertus. Peranan Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Petani Pala di Kabupaten Fakfak
Tabel 8 Banyaknya Berita / Informasi RRI
Fakfak Periode 2014
No Bulan Nama Siaran dan Banyaknya Siaran yang dilakukan
Relay RRI Berita Khusus
Jakarta / Fakfak / Berita Siaran Serabaserbi Berita
Berita Berita Olahrag Langsun Olahraga Ekonomi
Umum Lokal a g Keuangan
1 Jauari 206 53 - 4 - 30
2 Februari 263 52 - 3 - 24
3 Maret 298 50 - 3 - 30
4 April 233 50 - 2 - 30
5 Mei 298 54 - 4 - 31
6 Juni 290 52 - 4 - 30
7 Juli 290 52 - 2 - 30
8 Agustus 268 54 - 8 - 27
9 September 256 50 - 3 - 16
10 Oktober 289 54 - 4 - 16
11 November 313 51 - 7 - 30
12 Desember 262 54 - 10 - 20
Jumlah 3266 626 - 54 - 314
Sumber : kabupaten fakfak dalam angka tahun 2014 bapak Sulistyo Budi, kepala dinas perindustrian
dan perdagangan kabupaten fakfak dengan
Dari tabel 8 dan 7 terlihat bahwa masih belum informasi sebagai berikut : ‡Pengenai
ada berita interaktif dan belum ada tanya jawab pengaturan sistem penjualan dan pembelian
untuk akses informasi dan komunikasi yang barang komoditas petani selama ini memang
digunakan masyarakat sebagai sarana belum ada aturan yang jelas. Namun melihat
penyampaian pesan, sementara dalam kaitan banyaknya keluhan warga dan menghindari
dengan berita lokal dan berita ekonomi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan maka
keuangan sudah hampir setiap hari ditampilkan kami menyiapkan rancanan peraturan sebagai
kecuali pada bulan september dan oktober landasan bagi petani maupun siapa saja yang
dilakukan sekali dalam dua hari. mengelola komoditas-NRPRGLWDV GL
IDNIDN LQL·
Menciptakan Instrumen Peraturan
dan Pengaturan Mekanisme Pasar Informasi ini didukung dengan pernyataan salah
seorang anggota DPRD dari Distrik Teluk Patipi
Hasil pengamatan yang dilakukan terlihat bahwa sebagai berikut : ‡Kita telah merespon kondisi
aktivitas petani pala antara masyarakat etnis yang ada dan kenyataan yang terjadi
papua dan masyarakat pendatang lainnya dilakangan petani, berbagai keluhan tentang
(transmigran) memiliki perbedaan yang cukup adanya praktik-praktik seperti itu, namun
signifikan. Adanya polarisasi dalam budaya selama ini memang kita tidak bisa berbuat
bertani dan berkebun termasuk dalam mengolah apaapa karena memang belum ada aturan yang
komoditas pala. Hal ini disebabkan oleh jelas oleh karena itu kami di dewanpun
perbedaan ketrampilan dan pemahaman. Etnis mendesak agat pemerintah daerah segera
pendatang (transmigran) yang memiliki menciptakan regulasi yang baik sehingga bisa
ketrampilan dan penguasaan teknik bertani menjamin hak-KDN PDV\DUDNDW
modern dan telah memiliki orientasi ekonomi WHUVHEXW·
dan agribisnis. Sebaliknya etnis papua masih
beriorentasi pada kegiatan subsistem dimana Dengan demikian maka dari deskripsi
motivasi ekonomi masih rendah, budaya bertani wawancara yang dilakukan diatas menunjukan
bersifat komunal yang di kontrol oleh norma dan bahwa selama ini belum ada regulasi kebijakan
tata adat setempat, dan keterkaitan yang kuat yang jelas secara tertulis, yang bisa mengatur
antara individu petani dengan lahan serta dan bisa menjadi pedoman dasar bagi petani
kelembagaan adat. lokal maupun transmigran serta pengusaha yang
ada.
Selanjutnya berkaitan dengan peran pemerintah
dalam peraturan mekanisme pasar yang adil dan
mengakomodir kepentingan masyarakat lokal
yang lemah, maka dilakukan wawancara dengan
Dalam kaitan dengan hambatan kultural maka Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis
terdapat sejumlah unsur yang menjadi landasan kajian yang dilakukan terlihat bahwa rasa
berpijak dan sebagai parameter. Adapununsur penolakan terhadap inovasi baru yang belum
yang dipakai dalam melihat hambatanhambatan dipahami tersebut menyebabkan lambatnya
umum pemberdayaan petani pala meliputi proses pembangunan dan pemberdayaan tehadap
struktur kelembagaan, norma dan adat istiadat, petani pala. Adanya kesulitan untuk
toleransi sosial dan fungsi kepemimpinan. mengembangkan program -program baru yang
Dengan memanfaatkan informasi hasil sifatnya memberdayakan masyarakat untuk bisa
pengamatan dan basil wawancara serta hidup lebih baik. Akibatnya aparat lapangan
berpedoman pada landasan teoritis yang ada yang bertugas pun sampai pada tingkat jenuh
maka deskripsi rinci keseluruhan aspek diatas dan membiarkan keadaan tersebut berjalan
dapat diuraikan kedalam beberapa hambatan begitu saja. Adapun sikap penolakan masyarakat
kultural yang acapkali berlawanan dengan etnis lokal papua tersebut dilakukan dengan
kegiatan pelaksanaan program pembangunan tidak menghadiri undangan ataupun kegiatan
dan pemberdayaan, yaitu antara lain sebagai sosialisasi yang dilakukan, merusak alat-alat
berikut: serta sarana dan prasarana pertanian lainnya
yang dipergunakan dalam mendukung kebijakan
Sikap dan Perilaku Masyarakat inovasi tersebut. Hal ini didukung dengan hasil
wawancara yang dilakukan tertiadap koordinator
Adanya suatu sikap yang membanggakan dan penyuluh lapangan diperoleh gambaran sebagai
mempertahankan tradisi-tradisi lama, dari suatu berikut:
masyarakat akan beipengaruh pada terjadinya
proses perubahan. Karena adanya anggapan Anggota kami yang bertugas kelapangan ratarata
bahwa perubahan yang akan terjadi belum tentu mengalami keluhan yang sama, terutama kalau
lebih baik dari yang sudah ada. mereka ingin memerkenalkan teknologi atau
dalam kaitan dengan inovasi baru yang ingin
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis merubah cara bertani dan juga bagaimana
kajian yang dilakukan dengan memanfaatkan masyarakat bisa mengolah hasil panennya secara
hasil pengamatan dan wawancara yang berkualitas. Mereka menemukan penolakan yang
dilakukan menemukan bahwa masyarakat etnis secara langsung maupun tidak langsung terhadap
papua yang ada di setiap distrik di Kabupaten kegiatan penyuluhan atau sosialisasi
Fak-Fak sebagian besar cenderung nagu tersebut.Bahkan ada sebagian yang merasa
mengikuti langkah-langkah program yang terganggu dan mengancam anggota kami.
drterapkan pemerintah Kabupaten Fak- Fak.
Informasi ini didukung dengan hasil Pada prinsipnya sikap penolakan masyarakat
wawancara yang dilakukan terhadap informan, terhadap inovasi dankreasi baru yang dtampilkan
Bapak Ahmad Hombore, penyuluh pertanian baik teknologi maupun cara keija
dan perkebunan distrik fak-fak barat sebagai lebihdisebabkan karena sebagian masyarakat
berikut: ‡memang agak susah kalau kita mau belum memahami manfaat dankeuntungan yang
memberikan penyuluhan atau sosialisasi akan diperolehnya. Hasil wawancara yang
program atau kegiatan di masyarakat dilakukan terhadap salah seorang warga
perkampungan pelosok. Ada sebagian masyarakat dari Distrik Kokas diperoleh
masyarakat yang belum mau menerima hal-hal informasi sebagai berikut:
baru.Ada yang malas karena memang
menganggap kebiasaan lama yang Anggapan Masyarakat Terhadap Institusi
dijalankannya sudah cukup baik.Mental Lokal/ Tradisi Hukum Adat
masyarakatnya memang rata-rata malas
bekerja dan suka hura-hura.Dan itu hampir 205 | Dogopia, Albertus. Peranan Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan
terjadi disemua perkampungan yang kami Hasil wawancara terhadap beberapa informan
kunjungi·. diperoleh gambaran yang hampir sama
menjelaskan kondisi bahwa masyarakat fak-fak
Gambaran kondisi tersebut menguatkan kendala pada umumnya patuh dengan nilai adat yang ada
yang ditemukan dalam pemberdayaan petani sedangkan bagi etnis pendatang sebagian sudah
pala.Sikap masyarakat yang demikianmembuat
lebih rasional lagi dalam memandang nilai-nilai
yang ada. Sebagai langkah memperoleh informasi yang
akurat dari informan maka dilakukan
Dengan demikian maka hambatan kultural yang wawancara terhadap kalangan generasi muda
dipandang dari aspek angapan masyarakat terhadap bagaimana sikap dan inisiatif generasi
terhadap institusi lokal atau tradisi adat dapat muda yang ada. Hasil wawancara yang
memiliki pengaruh yang besar selama populasi dilakukan dengan salah seorang pemuda dari
etnis papua (lokal) yang ada masih belum kalangan keturunan kepala suku kokaerlus
terkontaminasi dengan nilai baru yang bisa diperoleh informasi sebagai berikut: ‡Selama ini
diterima mereka.Ada kemungkinan untuk saya di rumah saja, biasanya tiap hari kami
melakukan perubahan sebagai langkah solutif bermain dengan teman-teman, kalaupun
tersebut adalah nilai baru dapat diterima membantu biasanya membantu orang tua
manakala masyarakat tersebut sudah memiliki dirumah tapi kerjaan yang ringan-ringan.Saya
tingkat pengetahuan yang tinggi sehingga tidak pernah keluar kampung atau ketempat
tingkat rasionalitasnya p un meningkat. jauh karena bapak saya dan ibu saya tidak
mengijinkan.Kalau kebutuhan saya memang
Tokoh-Tokoh Adat selama ini terpenuhi semua·.
Aspek lainnya yang mempengaruhi hambatan Untuk bisa membandingkan hal tersebut maka
kultural yang ditemukan adalah peran dilakukan wawancara dengan salah seorang
tokohtokoh adat.Sebagai masyarakat dengan pemuda dari kalangan etnis pendatang diperoleh
etnis yang menjunjung hirarki sosial, peran informasi sebagai berikut: ‡Selama ini saya
tokoh sangat besar dalam mempengaruhi menempuh pendidikan diluar daerah, bahkan
kehidupan sosial lingkungan setempat Tokoh- hampir 2 atau 3 tahun saya biasanya keluar
tokoh adat memiliki peran penting dalam daerah untuk memasarkan hasil komoditas kami
pengambilan kebijakan dilingkungan kampung yang ada dirumah.Kebetulan banyak teman-
atau kelompok sukunya.Mereka yang teman saya dari luar banyak yang
memberikan nilai-nilai kehidupan dan mengatur PHQDZDUNDQ EDUDQJ NDPL·
tentang perilaku hubungan sosial maupun
interaksi masyarakat setempat.
Pelaksanaan Program
lnisiatif Para Generasi Muda Pemberdayaan Masyarakat Petani
Pala di Kabupaten Fakfak
Hasil pengamatan menunjukan bahwa dalam
pergaulan keseharian dikalangan generasi muda Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat petani
yang ada di kampung maupun wilayah pala oleh pemerintah kabupaten fakfak meliputi
distriksetempat, kecenderungan monopoli dan beberapa aspek yaitu 1) Memahami aspirasi
rasa angkuh yang ditampilkan oleh generasi rakyat dan harus peka terhadap masalah yang
muda dari kalangan ningrat sehingga dihadapi oleh rakyat, 2) Membangun partisipasi
menghambat inovasi dari generasi muda rakyat, 3). Menyiapkan masyarakat dengan
lainnya.Meskipun generasi muda dari kalangan sebaiknya, 4) Membuka dialog dengan
bawah yang memiliki pengetahuan lebih dan masyarakat, 5) Membuka jalur informasi dan
mampu mengembangkan sesuatu tetapi dia harus akses yang diperlukan oleh masyarakat yang
tunduk dan terikat oleh pengaruh adat yang tidak dapat diperolehnya sendiri, 6)Menciptakan
menghendaki tunduk pada kalangan ningrat instrumen peraturan dan pengaturan mekanisme
tersebut. pasar
a. Memahami Aspirasi Rakyat
Dengan demikian maka proses pemberdayaan b. Membangun Partisipasi Masyarakat
mengalami hambatan sebagai akibat dari c. Menyiapkan Masyarakat dengan
perilaku tersebut di atas. Kalangan generasi Sebaiknya
muda terutama etnis lokal papua yang masih
d. Membuka Dialog dengan Masyarakat
memiliki ikatan tradisi hirarkis dalam pergaulan
kelompok sosial masyarakat mempengaruhi e. Membuka Jalur Informasi dan Akses
keberadaan generasi muda lainnya sehingga yang Diperlukan
mematikan pula daya inovatif dan kreativitas f. Menciptakan Instrumen Peraturan
untuk bisa menjadi lebih baik.Kebijakan dan Mekanisme Pasar
program pemerintah dalam pembangunan dan
pemberdayaan masyarakatnya sendiri
mengalami sambutan dengan sikap apatis dan
skeptis.
Jurnal Renaissance | Volume 2 No. 02 | Agustus 2017 | 206
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan pala di Kabupaten Fak-Fak ditemukan dua unsur
yang berperan yaitu :
Berdasarkan hasil pengolahan data analisis 1) Ketakutan masyarakat akan gagal terhadap
kajian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan program baru yang diterapkan pemerintah
bahwa: daerah yang dipengaruhi oleh pengalaman
1. Peran pemerintah daerah dalam pemberdayaan kegagalan pelaksanaan program pada masa lalu.
masyarakat petani pala di kabupaten Fak-fak 2) Kondisi petani pala saat ini dianggap sudah
dari keenam aspek yang dikaji secara memuaskan mereka dan dianggap kehidupan
keseluruhan belum optimal dijalankan kepada saat ini sudah cukup baik. Hal ini dipengaruhi
semua distrik dan kampung, sebagian program oleh pola hidup terisolir dan kekurangan
masih belum menyentuh masyarakat pelosok referensi mereka terhadap dunia luar.
sehingga petani pala belum hidup sejahtera dari
hasil komoditasnya, belum adanya regulasi yang Saran
jelas termasuk juga dengan mekanisme
pemasaran sehingga masih terjadi praktek Agar masyarakat petani pala dapat diberdayakan
negatif dalam perniagaan di kabupaten Fak-fak dan peran pemerintah kabupaten fak-fak
khususnya di kampung dan pelosok distrik. dioptimalkan sehingga memberikan hasil nyata
2. Hambatan pemerintah daerah dalam rangka terhadap pemberdayaan demi kesejahteraan
pemberdayaan petani pala di Kabupaten Fak- petani dan tidak menemui hambatan yang
Fak berdasarkan pengkajian yang signifikan maka dikemukakan saran sebagai
dilakukansecara umum meliputi hambatan berikut:
kultural dan hambatan masyarakatnya sendiri. 1. Perlu dilakukan pendekatan yang komprehensif
Adapun hasil temuan dari masing-masing terhadap semua komponen masyarakat termasuk
hambatan kultural dan hambatan masyarakat tokoh adat dan kepala kampung dan juga
tersebut sebagai berikut: generasi muda yang ada tentang keunggulan dan
a) Hambatan Kultural; terhadap upaya pemerintah manfaat pala fak-fak bagi kesejahteraan mereka.
daerah dalam pemberdayaan petani pala di 207 | Dogopia, Albertus. Peranan Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan
Kabupaten Fak-Fak dari aspek yang berkaitan 2. Mengingat belum adanya aturan yang berkaitan
dengan unsur ini ditemukan bahwa: dengan pengolaan pala dan standar pemasaran
yang jelas maka pemerintah daerah perlu
1) Sikap dan perilaku masyarakat etnis lokal papua membuat kebijakan dalam bentuk peraturan
di distrik dan kampung yang cenderung ragu daerah
dan menolak program baru yang diterapkan atau peraturan bupati sehingga dapat
pemerintah daerah. mengatur masyarakat dan melindungi
2) Inovasi yang belum dipahami yang disebabkan hakhak petani etnis lokal. Pemerintah
oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat daerah pun harus menyediakan sarana dan
fak-fak terutama di pelosok distrik dan prasarana teknologi informasi sehingga
kampung. bisa digunakan untukpromosi. Dengan
3) Anggapan masyarakat terhadap Institusi demikian hasil temuan aspek kajian
Lokal/Tradisi Hukum Actet terutama etnis lokal penting di atas dapat menjadi kerangka
papua yang memandang kebiasaan dan tradisi acuan pemerintah daerah dalam
yang dipertahankannya adalah sesuatu yang memetahkan arah pemberdayaan dan
tidak bisa dirubah. pembangunan masyarakat fak-fak
khususnya petani pala.
4) Tokoh-Tokoh Adat yang cenderung
mempertahankan nilai-nilai lama yang
diwariskan leluhurnya dan menentang nilai baru
yang masuk sehingga mempengaruhi
masyarakat lainnya. DAFTAR PUSTAKA
5) Inisiatif para generasi muda kabupaten fak-fak
yang belum mendukung pembangunan serta Arikunto, Suharsimi. (2004). Prosedur
kecenderungan monopoli dan rasa angkuh yang Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
ditampilkan oleh generasi muda dari kalangan Budiman, Arief. (1996). Konsep Kedaulatan dan
ningrat sehingga menghambat inovasi dari Negara. Jakarta : PT. Dharma Karsa
generasi muda lainnya. Utama.
Bookman, Ann dan Morgen, Sandra. (1998).
Women and Politics of Empowerment.
b) Hambatan Masyarakat: terhadap upaya
Philadelphia: Temple University.
pemerintah daerah dalam pemberdayaan petani
Hidaya Zuliadi. (1997). Ensiklopedi Suku
Bangsa di Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Hikmat, Harry. (2006). Strategi Pemberdayaan Sedarmayanti. (2003). Good Governance
Masyarakat Humaniora. Bandung: Utama (Kepemerintahan yang Baik) dalam
Press. Rangka Otonomi Daerah (Upaya
Mac Iver, RM. (1992). Jaring – jaring Membangun Organisasi Efektif dan
Pemerintahan-Jilid II. Laila Hasyim (Terj). Efesien melalui Restrukturisasi dan
Jakarta : Aksara Baru. Pemberdayaan). Bandung: Mandar Maju.
Ndraha, Taliziduhu. (2003). Kybernology (Ilmu Soekamto. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar.
Pemerintahan Baru) 2. Jakarta: Rineka Jakarta: Rajawali Pers.
Cipta. Sugiono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif
Nugroho, D, Riant. (2002). Reinventing Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta.
Indonesia (Menata Ulang Manajemen Suharto, Edi. (2008). Analisis Kebijakan Publik.
Pemerintahan untuk Membangun Indonesia Bandung: Alfa Beta.
Baru dengan Keunggulan Suharto, Edi. (2005). Membangun Masyarakat,
Global). Jakarta: PT. Elek Media memberdayakan Rakyat. Bandung: PT
Komputindo. Refika Aditama.
Nuryanti. (2004). Pemberdayaan Petani Melalui Suhendra K. (2006). Peranan Birokrasi dalam
Model Cooperative Farming Pemberdayaan Masyarakat. Bandung:
Oentarto, dkk. (2004). Menggagas Format Alfabeta.
Otonomi Daerah Masa Depan. Jakarta : Susanto, Astrid. (1974). Pengantar Sosiologi dan
Samitra Media Utama. Perubahan Sosial. Bandung: Bina Cipta
Pamudji S. (1980). Kepemimpinan Persada.
Pemerintahan di Indonesia. Bandung: Suseno, Frans Magnis. (1991). Etika Politik,
Bumi Aksara. Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Moderen. Jakarta: PT. Gramedia.
Fakfak 1972 s/d 1995. Surbakti, Ramlan. (2000). Politik Desentralisasi
Poerwadarminta. (1986). Kamus Umum Bahasa dan Demokratisasi. Jakarta: IIP.
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Syaukani, dkk. (2002). Otonomi Daerah dalam
Rasyid, Ryaas, M. (1999). Makna Negara Kesatuan. Yogyakarta: Pustaka
Pemerintahan: Tinjauan dari Segi Etika Pelajar.
dan Kepemimpinan. Jakarta: Mutiara Thoha, Miftah. (1983). Kepemimpinan dalam
Sumber Widya. Manajemen. Jakarta: Rajawali Press.
Rathgeber, Theodor. (2006). Hak-hak Ekonomi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang
Sosial dan Budaya di Papua Barat, PT Otonomi Khusus Provinsi Papua.
Pustaka Sinar Harapan. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Rumbiak Peter Yan. (2005). Otonomi Khusus Pemerintahan Daerah
Bagi Provinsi Papua. Jakarta: Papua Uswanas. (2003). Peran Pemerintah Kabupaten
International Education. Fakfak dalam Pemberdayaan Petani Pala
Rusidi. (2002). Metodologi Penelitian, Hand Out
Mata Kuliah Metodologi Penelitian
PPS.MAPD STPDN.
Sadu Wasistiono. (2001). Kapita Selekta
Pemerintahan Daerah. Bandung: Alqa
Print.
Sanit, Arbi. (1985). Perwakilan Politik di
Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.