Anda di halaman 1dari 16

e-ISSN : 2527–564X Website Journal : http://www.

ejournal-
academia.org/index.php/renaissance

PERANAN PEMERINTAH DAERAH


DALAM PEMBERDAYAAN PETANI PALA
DI KABUPATEN FAKFAK

Albertus Dogopia
Program Pascasarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri Jakarta

Paper Accepted: 05 Juni 2017


Paper Reviewed: 12-22 Juni 2017
Paper Edited: 03-15 Juli 2017
Paper Approved: 20 Juli 2017 ABSTRACT

As for the aspects of the study related to the government's role in the
empowerment of farmers nutmeg in Fakfak includes six aspects of how
to understand the aspirations of the people, how to build popular
participation, prepare the community with better, open a dialogue with
the community, open lines of information and necessary access, creating
regulatory instruments and a mechanism for setting the qualitative
assessment method with survey-descriptive approach. Collecting data
through interviews, documentation and observation techniques and
analysis menhubungkan third test data by categories defined by the
existing theories. The results showed that the role of local government to
the six aspects Fakfak is not maximized in empowering farmers nutmeg.
This condition is measured from the unfulfilled aspects of the study
based on the analysis. As a recommendation, the local government
Fakfak need to improve these aspects to be able to empower farmers in
Fakfak nutmeg, mace so that commodities can actually be a source of
income in improving the socio-economic life of farmers and could
contribute Fakfak PAD.

Keywords: Empowerment; Farmers


PENDAHULUAN Latar
Belakang Penelitian
email: setahun) berarti penghasilan petani pala per satu
albertusdogopia@gmail.co tahun antara 20 juta rupiah hingga 25 juta
m rupiah, sehingga rata-rata penghasilan perbulan
petani pala hanya sekitar 1,7 juta rupiah hingga
Potensi besar sumberdaya manusia Indonesia 2,1 juta rupiah per kepala keluarga, dengan 4-5
dan sumberdaya alam ternyata tidak dapat anggota keluarga tentu sangat memprihatinkan.
menjamin tercapainya kesejahteraan rakyat dan Rata-rata penghasilan petani tersebut belum
mengangkat martabat bangsa yang dewasa ini termasuk pemotongan hutang petani kepada para
cukup memprihatinkan. Harus ada perubahan pedagang yang rata-rata 5 juta rupiah hingga 7
dalam memperbaiki kondisi bangsa indonesia juta rupiah per masa panen jika dibandingkan
yang sekarangini. dengan kebutuhan hidup minimum Kabupaten
Fakfak 747.792 tentu sangat menyedihkan
Jumlah petani pala pada tahun 2012 mencapai (sumber : Dinas Kependudukan dan Tenaga
10.264 kepala keluarga atau sekitar 62% dari Kerja Kabupaten
total kepala keluarga (16.555) di kabupaten Fakfak 2014:69)
fakfak yang rata-rata terdiri dari 4-5 orang
amggota keluarga. (sumber : kabupaten fakfak Jurnal Renaissance | Volume 2
dalam 2014:51). Sementara penghasilan petani Kondisi ini telah berlangsung lama, faktor –
pala permasa panen antara 10 juta rupiah sampai faktor yang menghambat peningkatan
12,5 juta rupiah (panen dilakukan 2 kali dalam
pendapatan masyarakat dari hasil panen pala
lebih disebabkan oleh terjebaknya para petani
oleh spekulan pedagang pala yang juga secara
turun temurun telah menguasai lalu lintas
perdagangan pala antar daerah.

Tabel 1
Luas Areal dan Produksi Pala di Kabupaten Fakfak Menurut Distrik
Tahun 2014
No Distrik
1 Fakfak Barat
2 Fakfak Timur
3 Fakfak
4 Kokas
5 Karas
6 Fakfak Tengah
7 Kramongmongga
8 Teluk Patipi
9 Bomberay
Jumlah

Pedagang pala antar daerah didominasi oleh para


pendatang dari berbagai suku di tanah air. Yang
sejak dahulu menjadi perantara ke berbagai
wilayah di Indonesia maupun luar negeri.
Mereka yang telah berdomisili sebagai
penduduk pendatang di Kabupaten Fakfak
adalah pemilik gudang – gudang penampungan
pala dengan menguasai sektor perekonomian
dan perdagangan lokal di ibu kota kabupaten
disamping beberapa pendatang musiman yang
juga memiliki peran sebagai pengumpul dan
pembeli pala dalam skala kecil. Sementara
masyarakat asli hanya petani biasa dan pemilik
kebun – kebun pala yang menjual seluruh hasil
panen kepada pedagang pala antar daerah di
lokasi perkebunannya.

195 | Dogopia, Albertus. Peranan Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Petani Pala di Kabupaten Fakfak
Sumber : BPS Kabupaten Fakfak, 2014 1. Belum adanya strategi pemerintah yang tepat
dalam melindungi hak – hak petani lokal dalam
Secara umum kabupaten fakfak memiliki luas memasarkan hasil panennya dari penguasaan
14.320 Km2, sedangkan total luas area tanaman para spekulan dan pedagang antar daerah yang
perkebunan rakyat di kabupaten fakfak adalah telah berlangsung turun temurun.
seluas 12.103,83 Ha (sumber : Dinas Kehutanan 2. Potensi perkebunan pala di kabupaten fakfak
dan Perkebunan Kabupaten Fakfak). Sebagian belum dijadikan sebagai komoditi unggulan
besar areal perkebunan rakyat di penuhi tanaman dalam meningkatkan taraf hidup pendapatan
pala yang dengan luas areal 6728,82 Ha (sumber petani pala.
: Badan Pusat Statistik Kabupaten Fakfak 3. Masih adanya kebiasaan dan tradisi budaya
2014:200). lokal kehidupan yang menghambat kemajuan
petani pala dalam mengemas dan memasarkan
Petani pala tradisional yang menjual hasil hasil panen.
panennya kepada pedagang antar daerah 4. Standar harga dari hasil panen yang dijual petani
seharusnya dapat juga menikmati keutungan pala setiap tahunnya tidak tetap karena di atur
yang berimbang, tetapi realita yang terjadi oleh spekulan (pelaku pasar yang mencari
sangat jauh berbeda, karena sebelum masa panen keuntungan besar dalam dalam perniagaan pada
petani pala telah terikat hutang dengan spekulan pasar komoditi)
maupun pedagang antar daerah. Sehingga hasil
5. Kurangnya dialog yang dilakukan pemerintah
panen hanya dipakai sebagai nilai tukar hutang
daerah dengan masyarakat khususnya kelompok
yang secara ekonomi tidak dapat disebut sebagai
petani pala.
transaksi penjualan atau pembelian lebih tepat
disebut sebagai barter. Kebanyakan petani pala
sebelum masa penen mengambil kebutuhan
sehari – hari dengan berhutang kepada spekulan Perumusan Masalah
yang hampir sebagian memiliki toko – toko dan
warung di sekitar perkebunan. Kebiasaan Berdasarkan identifikasi dan pembatasan
berhutang pada pemilik toko telah berlangsung masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
secara turun temurun sehingga telah dianggap masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :
sebagai kebiasaan yang wajar. Barang – barag 1. Bagaimanakah peranan pemerintah daerah
yang biasa di hutang mulai dari sembilan bahan dalam pemberdayaan masyarakat petani pala di
pokok, sandang sampai barang elektronik juga Kabupaten Fakfak ?
sejumlah uang untuk kebutuhan sekolah anak – 2. Hambatan – hambatan apa yang ditemukan
anak dan juga hajatan seperti pesta pernikahan pemerintah daerah dalam rangka pemberdayaan
dan sunatan. Ketergantungan petani tertentu petani pala di Kabupaten Fakfak ?
kepada pedagang dan spekulan tertentu juga 3. Upaya apa saja yang dilakukan oleh pemerintah
diwariskan dari orang tua kedua belah pihak dari daerah dalam pemberdayaan petani pala di
masa sebelumnya. Hubungan kedua pihak secara kabupaten Fakfak ?
sosial budaya berlangsung baik hanya saja
secara ekonomi petani lokal yang sekaligus
pemilik perkebunan pala sangat dirugikan. KAJIAN PUSTAKA

Kurangnya perhatian pemerintah daerah Penelitian Uswanas (2003 : 35) memfokuskan


Kabupaten Fakfak terhadap komoditi ini penelitiannya pada pengembangan kelompok
menyebabkan kelambanan kebijakan yang tani, program kemitraan dan ketersediaan sarana
mengatur tentang tata niaga pala yang prasarana. Kajian penelitian melalui metode
berimplikasi pada ketidakberdayaan petani, survei deskriptif. Hasil penelitian menunjukan
karena penguasaan pasar yang sepihak oleh bahwa peran pemerintah Kabupaten Fakfak
pedagang yang tidak memberikan keleluasaan belum optimal dalam melakukan program
petani untuk mendapatkan pasar dan harga yang pemberdayaan terhadap petani pala. Sebagai
baik. Kondisi ini telah memotivasi penulis untuk rekomendasi pilihan kebijakan oleh peneliti
melihat bagaimana ‡3HUDQan Pemerintah kepada pemerintah Kabupaten Fakfak adalah
Daerah dalam Pemberdayaan Petani Pala di pembenahan aspek – aspek pemberdayaan yang
Kabupaten Fakfak·. menjadi fokus penelitian ini sehingga komoditas
pala dapat menjadi sumber panghasilan untuk
meningkatkan taraf kehidupan sosial ekonomi
Identifikasi Masalah petani dan dapat menjadi salah satu sumber
kekayaan dalam menambah anggaran
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di pembangunan daerah.
atas, beberapa masalah yang diidentifikasikan Konsep Peranan Pemerintah
adalah sebagai berikut :
Jurnal Renaissance | Volume 2 No. 02 | Agustus 2017 | 196
Pemerintah adalah penyelenggara dari negara, Otonomi Khusus Papua
seperti banyak tercantum dalam teori mengenai
negara, unsur – unsur suatu negara umumnya Pemberian otonomi khusus Pemerintah Provinsi
terdiri dari wilayah, rakyat, pemerintah dan Papua dapat mengambil prakarsa sendiri dalam
kedaulatan. menetapkan langkah – langkah dan perencanaan
strategi dalam bidang ekonomi, pendidikan dan
Dalam konteks negara ataupun pemerintahan, kesehatan demi meningkatkan kesejhteraan dan
Hobes dalam Mclver, (1992 : 29) mengatakan kemakmuran bagi orang Papua merupakan
bahwa ‡Pemerintahan adalah yang lebih baik hakekat implementasi Undang – Undang Nomor
diantara dua hal yang buruk, yaitu sesuatu yang 21 Tahun 2001. Hal ini dapat dilihat pada 4
terpaksa digunakan manusia untuk dapat lari (empat) program prioritas yang dicanangkan
dari keadaan alami yang tidak menyenangkan oleh Pemerintah Provinsi Papua yaitu program
dan tak menentu. Pemerintahan merupakan pendidikan, program kesehatan, program
sesuatu yang merampas kemerdekaan mereka pemberdayaan ekonomi rakyat dan program
dan mengekang segala nafsu dan keinginan insraktuktur. Rencana Strategi Pemerintah
alami mereka·. Provinsi Papua dimuat dalam Peraturan Daerah
Provnsi Papua Nomor 7 Tahun 2002 kerja Visi
Pelaksanaan pemerintahan haruslah 3HPHULQWDK 3URYLQVL \DLWX
diprioritaskan dan diorientasikan untuk maksud ‡0HPLOLNL /DQGDVDQ Ekonomi, Sosial,
kesejahteraan masyarakat melalui pelaksanaan Budaya, dan Politik yang kuat bagi terwujudnya
fungsi pelayanan civil dan publik, termasuk masyarakat Papua menjadi WXDQ GL
penyelenggaraan fungsi administrasi QHJHUL VHQGLUL·
pemerintahan oleh aparatur yang disebut dengan .
birokrasi. Dalam terminologi ini yang disebut Pemberdayaan Masyarakat
oleh (Rasyid, 1999 : 14) sebagai pemerintahan
memiliki power yang cukup, yang Menurut Rappaport dalam Harry, (2006:3)
dinyatakannya : ‡Tetapi, pelayanan yang baik SHPEHUGD\DDQ GLDUWLNDQ VHEDJDL
melalui kemampuan optimal untuk ‡SHPDKDPDQ secara psikologis pengaruh
melaksanakan tugas – tugas pokok yang kontrol individu terhadap keadaan sosial,
dikemukakan di atas, hanya mungkin kekuatan politik dan hak – haknya menurut
diwujudkan hanya jika pemerintahan memiliki undang – XQGDQJ· Selanjutnya Rappaport
power yang cukup. Disini pemerintahan yang dalam Hary, (2006:12) PHQJDWDNDQ
kuat jelas diperlukan, dengan catatan kekuatan EDKZD ‡SUDNWHN \DQJ EHUEDVLVNDQ
itu akan memberinya semacam independensi pemberdayaan adalah bahasa pertolonhan yang
untuk mengutamakan pelayanan dan diungkapkan dalam simbol – simbol yang
perlindungan kepada kelompok – kelompok mengkomunikasikan kekuatan yang tangguh
masyarakat yang paling lemah posisinya dalam untuk mengubah hal – hal yang terkandung
masyarakat, baik secara sosial, ekonomi, dalam diri dan orang lain yang kita anggap
budaya, maupun politik·. pentinJ VHUWD PDV\DUDNDW
VHNLWDU·
Tugas – tugas pemerintah itu menurut Rasyid
(1999 : 48) dapat diringkas menjadi tiga fungsi Hanna dan Robinson (dalam Harry, 2006:19)
hakiki pemerintahan, yaitu : pelayanan (secive), mengemukakan ada tiga strategi utama
pemberdayaan (empowerment), dan pemberdayaan dalam perubahan , yaitu :
pembangunan (development). Pelayanan akan 1. Strategi tradisional menyarankan agar
membuahkan keadilan dalam masyarakat, mengetahui dan memilih kepentingan
pemberdayaan akan mendorongkemandirian terbaik secara bebas dalam berbagai keadaan.
masyarakat, dan pembangunan akan 2. Strategi direc-action membutuhkan dominasi
menciptakan kemakmuran dalam masyarakat. kepentingan yang di hormati oleh semua pihak
yang terlibat, dipandang dari sudut perubahan
yang mungkin terjadi.
Otonomi Daerah dan Desentralisasi 3. Strategi transformatif menunjukan bahwa
pendidikan massa massa dalam jangka panjang
Sejak orde baru, pemerintahan Indonesia telah dibutuhkan sebelum pengidentifikasian
bergiring untuk menjadikan paradigma kepentingan diri sendiri.
pembangunan sebagai landasan nilai yang
menjadi acuan dari semua kebijakan METODE PENELITIAN
pemerintahan. Karena itu, pemerintah
mengambil peran sebagai agen utama dari Metode penelitian merupakan suatu kajian yang
pembangunan nasional. berkenaan dengan metode – metode yang
dipakai dalam suatu proses kegiatan penelitian.
197 | Dogopia, Albertus. Peranan Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Petani Pala di Kabupaten Fakfak
Merujuk pada makna etimologis, Rusidi 1. Observasi
(2002:1) membatasi pada pemikiran bahwa Peneliti mengadakan pengamatan ke
:Kata metode yang dapat diartikan sebagai cara lokasi penelitian sehingga dapat secara
berpikir dan cara melaksanakan hasil berpikir langsung melihat permasalahan yang
(teknik) guna melakukan suatu pekerjaan secara diteliti dengan teknik pengamatan
lebih baik dalam mencapai tujuannya (secara secara tidak langsung.
efektif). Sedangkan kata penelitian diartikan 2. Wawancara Wawancara ini dilakukan
sebagai suatu upaya yang bermaksud mencari dengan teknik wawancara tak berstruktur
jawaban yang benar terhadap suatu realita yang berkaitan aktivitas pelaksanaan program
dipikirkan (dipermasalahkan) dengan pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan
menggunakan metode – metode tertentu atau informasi (jawaban keterangan) informan yang
cara berpikir atau teknik tertentu menurut memiliki kompetensi, kapabilitas, di samping
prosedur sistematis, yang bertujuan menemukan, paham, tahu, dan mempengaruhi kebijakan
ilmu dan teknologi, yang berguna baik bagi pemerintah, dengan diyakini ke-
aspek keilmuan maupun bagi aspek guna independentnannya dalam interaksi maupun
laksana atau praktis. interelasi atas implementasi program. 3.
Dokumentasi Pengumpulan data yang
Sumber Data dilakukan dengan cara mengumpulkan,
membaca, dan mempelajari buku-buku, tulisan
Data Primer ilmiah, peraturan perundang-undangan,
dokumen resmi maupun sumbersumber lainnya
Data primer adalah data yang diselidiki langsung bersifat tercatat dan mendiskripsikan secara
maupun tidak langsung berkaitan dengan objek tertulis maupun gambar/bagan/tabel yang
penelitian dan terjaring atau diperoleh pertama berkaitan dan dianggap perlu untuk mengetahui
sekali dari objek sumber data atau pihak pertama serta dapat membantu penganalisisan fokus
secara langsung berupa pendapat pribadi yang permasalahan penelitian yang dihadapi.
subjektif maupun hasil pengamatan dimana
sifatnya belum pernah diolah atau
dipublikasikan. Data primer kualitatif yang Teknik Analisis
dikumpulkan melalui teknik diatas dilakukan
oleh peneliti sendiri serta atau memanfaatkan Tahapan penafsiran data dilakukan
petunjuk (informasi) dari informan. dengan menggunakan kategori yang
telah ditetapkan. Data yang telah
Data Sekunder dikumpulkan, kemudian dihubungkan
dan diuji dengan kategori yang telah
Sumber data sekunder yang digunakan dalam ditetapkan. Sehingga dapat ditafsirkan
penelitian ini adalah para informan yang dengan menghubungkannya pada
didukung dengan dokumen berupa naskah, data konsep atau teori yang ada.
tertulis. Informan sebagai sumber data
pendekatan kualitatif diperoleh dari semua pihak HASIL PENELITIAN DAN
yang berkepentingan dan pelaku utama baik dari PEMBAHASAN
aparat pemerintah Kabupaten sebagai pemegang
kewenangan pemerintahan yang pertama di Keadaan Geografi dan Demografi
tingkat lokal (Bupati Fakfak) dan Dinas teknis
serta kantor distrik dan juga kelompok
Adapun luas komposisi distrik dan
masyarakat petani pala.
ibukota distrik serta luas wilayah setiap
distrik dapat dilihat pada tabel 2 berikut
ini.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan Tabel 2


adalah :
Komposisi Distrik dan Luas Wilayah Masing-masing Distrik
No Distrik Ibukota Luas Km2
1 Fakfak Barat Werba 1.685
2 Fakfak Timur Weri 1.721
3 Fakfak Dulan Pokok 820
4 Fakfak Tengah Raduria 705
5 Karas Malakuli 2.491
6 Kokas Kokas 1.786
Jurnal Renaissance | Volume 2 No. 02 | Agustus 2017 | 198
7 Kramongmongga Kramongmongga 1.478
8 Teluk Patipi Patipi Pasir 1.724
9 Bomberay Onim Sari 1.910
Luas 14.320
Sumber : Kabupaten Fakfak dalam angka 2014

Distrik karas merupakan daerah yang terluas atau 4,92% dari total luas Kabupaten Fakfak.
dikabupaten fakfak dengan luas wilayah 2.491 Km2. Kabupaten dengan ketinggian 0 – 100 meter
Sedangkan dsitrik fakfak tengah diatas permukaan laut merupakan kota tertinggi
merupakan daerah yang terkecil yaitu 705 Km2 dan terdingin di papua barat.

Tabel 3 Jumlah dan Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin per Distrik dalam Wilayah
Kabupaten Fakfak Tahun 2014
No Distrik Jumlah (Jiwa) Rumah tangga

Laki-laki Perempuan Total


1 Fakfak Barat 2.480 2.365 4.845 1.058
2 Fakfak Timur 1.573 1.566 3.139 775
3 Fakfak 15.345 14.457 29.802 6.521
4 Kokas 3.055 2.135 5.190 1.635
5 Karas 4.075 1.897 5.975 1.317
6 Fakfak Tengah 6.739 6.069 12.808 2.462
7 Kramongmongga 1.653 1.448 3.101 684
8 Teluk Patipi 2.024 1.917 3.941 934
9 Bomberay 1.739 1.476 3.215 1.169
Jumlah 38.686 33.330 72.016 16.555
Persentase 53,72% 46,28%
Sumber : Proyeksi Penduduk BPS Kabupaten Fakfak tahun 2014
Untuk tanaman jenis buah-buahan banyak
Keadaan Sosial Budaya dan Ekonomi terdapat di hampir semua distrik. Buah pisang
banyak dihasilkan dari Distrik Fakfak Timur dan
Keadaan Sosial Budaya Karas. Sedangkan buah alpukat banyak terdapat
di Distrik Fakfak. Untuk jenis rambutan, nanas,
Pluralisme etnis dan agama sangat mengakar di jambu biji, pepaya dan belimbing banyak
Kabupaten Fakfak. Dalam kehidupan terdapat di Distrik Fakfak, Fakfak Tengah, dan
masyarakat setempat selama ratusan tahun, Kramongmongga. Durian hampir ada disemua
Islam dan Kristen sudah berbaur menjadi satu. distrik kecuali Karas dan Bomberay. Nangka
Tak ada pertentangan antara penganutnya banyak dihasilkan dari Fakfak Barat, Fakfak
meskipun kedua keyakinan tersebut masuk ke Tengah, Fakfak, Kokas, dan Kramongmongga.
Fakfak hampir bersamaan. Kapitan Ambar yang
memerintah antara 1965 – 1974 adalah orang Dari sisi perkebunan dapat digambarkan
pertama yang meletakan dasar-dasar kerukunan sebagai berikut : perkebunan kelapa banyak
di Fakfak. Ia selalu menyampaikan kepada terdapat di Fakfak Timur, Kokas, Fakfak
masyarakat mengenai kerukunan, kebersamaan Tengah dan Teluk Patipi. Sedangkan kakao
dan persaudaraan. banyak terdapat di Fakfak Barat dan
Kramongmongga, cengkeh di Fakfak
Tengah, jambu mete terdapat di Fakfak
Keadaan Ekonomi Barat, Fakfak Timur, dan Kokas, sedangkan
tanaman kopi terdapat di Kokas dan Teluk
Kondisi perekonomian makro kabupaten fakfak Patipi.
pada saat ini ditunjukan melalui beberapa
variabel antara lain : nilai PDRB, Inflasi, Laju Gambaran Sistem Pemerintahan
Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Pendapatan Kabupaten Fakfak
perkapita, dan Laju investasi. Pertumbuhan
ekonomi kabupaten fakfak dari tahun ke tahun Kondisi Kabupaten Fakfak saat ini, secara
mengalami peningkatan, rata-rata pertumbuhan administratif terbagi menjadi 9 distrik, 5
ekonomi tahun 2010 – 2015 sebesar 5,16% per kelurahan, dan 104 kampung. Sistem
tahun. Sebagian besar penduduk adalah petani, pemerintahan yang dijalankan sama seperti
nelayan dan pedagang. sistem pemerintahan daerah lain pada
umumnya di indonesia dimana saat ini
Kabupaten Fakfak dipimpin oleh seorang
199 | Dogopia, Albertus. Peranan Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Petani Pala di Kabupaten Fakfak
Bupati dan Wakil Bupati. Untuk dengan nama sesuai dengan adat kebiasaan
penyebutan wilayah administratif setingkat setempat. Untuk itu penyebutan tersebut
dibawah kabupaten berbeda dari yang diatas digunakan untuk wilayah papua.
lainnya di luar Papua. Untuk kecamatan
disebut dengan distrik sedangkan untuk Selanjutnya untuk dapat melihat gambaran
desa disebut dengan kampung. Adapun hal sistem pemerintahan di kewilayahan yang
ini dilakukan sebagai dampak dari adanya di dukung dengan distrik dan kampung dan
Undang – undang Nomor 21 tahun 2001 dapat diuraikan dengan penampilan jumlah
tentang Otonomi Khusus Papua yang kampung besrta luas wilayahnya sebagai
memberikan keleluasaan bagi daerah untuk berikut :
membagi wilayah teritorial pemerintahan
Tabel 4 Luas Wilayah dan Jumlah Kampung Setiap Distrik di
Kabupaten Fakfak
No Distrik Luas (ha) Jumlah Kampung Jumlah Kelurahan
1 Fakfak Barat 1.685 8 -
2 Fakfak Timur 1.721 13 -
3 Fakfak 820 8 3
4 Fakfak Tengah 705 11 1
5 Karas 2.491 7 -
6 Kokas 1.786 18 1
7 Kramongmongga 1.478 14 -
8 Teluk Patipi 1.724 16 -
9 Bomberay 1.910 9 -
Sumber : data sekunder penelitian dari kabupaten fakfak dalam angka 2014

Gambaran kondisi wilayah setiap distrik yang dinas perindustrian dan perdagangan serta aparat
tergambar dari jumlah kampung dan jumlah pada kantor distrik, kelompok tani serta tokokh
kelurahan serta luas wilayah diatas menunjukan masyarakat.
bahwa distrik kokas yang paling banyak
memiliki jumlah pemerintahan kampung yang Tabel 5
terbentuk sebanyak 18 di tambah dengan Komposisi Karakteristik Informan Pene
kelurahan sedangkan distrik karas merupakan No Jabatan Orang Peke
distrik yang paling sedikit memiliki jumlah 1 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 3 PN
pemerintahan kampung dengan 2 Dinas Perindag 3 PN
jumlah sebanyak 7 kampung. Jika di 3 Distrik Fakfak Barat 2 PN
banding dengan luas wilayah yang ada 4 Distrik Fakfak Timur 2 PN
sesungguhnya terlihat sangat kontradiktif karena
5 Distrik Fakfak 2 PN
distrik dengan luas wilayah paling banyak tetapi
6 Distrik Fakfak Tengah 2 PN
juga memiliiki jumlah pemerintahan kampung
yang paling sedikit. Namun hal ini disebabkan 7 Distrik Karas 2 PN
oleh sebaran penduduk dan kondisi masyarakat 8 Distrik Kokas 2 PN
dalam kesukuan yang ada. 9 Distrik kramongmongga 2 PN
10 Distrik Teluk Patipi 2 PN
Karakteristik Informan 11 Distrik Bomberay 2 PN
12 Kelompok Tani 18 Pet
Sebagaimana telah dikemukakan dalam bab iii, 13 Tokoh Masyarakat 18 Pet
bahwa informan dalam penelitian ini tediri dari Jumlah 60
aparat pemerintah kabupaten fakfak yaitu aparat
dinas kehutanan dan perkebunan dan juga aparat Deskripsi umum tentang informan
penelitian ini sevagaimana terdapat pada tabel 5
Sumber : data primer hasil penelitian dan observasi mei 2016 pada tingkatan unit
masyarakat terkecil masih terkesan
Pelaksanaan Progam Pemberdayaan terabaikan.
Masyarakat Petani Pala di
Kabupaten Fakfak Memahami Aspirasi Masyarakat

Program pemerintah dalam kaitannya dengan Kajian unsur dimaksud, sehubungan


pembangunan ketahanan pangan masih belum bisa upaya pemerintah daerah dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat pada umumnya. memahami aspirasi masyarakay
Pembangunan ketahanan pangan yang ada masih khususnya kelompok petani pala dan
bersifat pada tataran makro saja pemenuhan pangan

Jurnal Renaissance | Volume 2 No. 02 | Agustus 2017 | 200


bagaimana respon pemerintah atau peka kebutuhan apa saja yang sangat urgen
terhadap masalah yang dihadapi oleh mereka. diperlukan petani.
Aspirasi yang harus dipahami dari masalah yang
dihadapi erat kaitannya dengan tuntutan perbaikan Membangun Partisipasi Masyarakat
kesejahteraan. Hal ini fokus pada bagaimana
menigkatkan produksi panen pala, memproduksi hasil Konsep ideal dalam kaitan dengan upaya
panen pala dalam bentuk industri kerajinan rumah membanguun partisipasi rakyat disini adalah
tangga secara berkualitas dan mempunyai nilai memberikan sebanyak-banyaknya kepercayaan
ekonomis yang tinggi, menggunankan teknologi yang pada rakyat untuk memperbaiki dirinya sendiri.
tepat secara efektif untuk pemanfaatan produksi pala. Aparat pemerintah membantu memecahkan
Logika yang dibangun adalah apabila produksi panen masalah yang tidak dapat diatasi oleh
pala meningkat maka sumber bahan mentah hasil masyarakat sendiri. Prinsip pembangunan yang
olahan dari buah pala menjadi banyak. Selanjutnya partisipatif menurut Harry Hikmat (2006:96),
sumber bahan mentah yang banyak tersebut diproses rakyat harus menjadi pelaku utama (subyek)
melalui teknologi yang tepat secara berkulitas sehngga dalam pembangunan. Melalui kajian ini,
dapat menghasilkan produk olahan pala dengan nilai diharapkan masyarakat lokal dapat
ekonomis yang tinggi. Dengan demikian petani pala mengembangkan potensinya tanpa hambatan
dapat menggantungkan harapan hidupnya dari eksternal pada struktur mezzo dan makro.
penjualan produk hasil olahan pala tersebut.
Dengan kondisi yang ada maka perlu adanya
Informasi tersebut diatas didukung dengan data hasil pergeseran peran pemerintah secara signifikan,
wawancara maupun pengamatan secara tidak langsung dari peran sebagai penyelenggara pelayanan
dilapangan. Adapun wawancara yang dilakukan kepada sosial menjadi fasilitator, mediator, pemungkin,
salah seorang petani pala dari distrik karas, bapak koordinator, pendidik, mobilisator, sistem
Thimotius sebagai berikut : ‡Pemang awalnya kami pendukung dan peran lain yang lebih mengarah
dikumpulkan oleh pemerintah distrik dan aparat dari pada pelayanan tidak langsung.
kabupaten. Kegiatannya cukup bagus namun lama-
lama kami melihat dalam penjualan hasil pala kami Berkaitan dengan hal diatas, maka dilakukan
tersebut banyak ditipu oleh pengepul atau pengusaha wawancara terkait peran pemerintah dalam
yang punya duit banyak. Kalau begitu berarti membangun partisipasi rakyat sebagai informasi
pemerintah tidak melindungi kami, terus terang kami pendukung diperoleh data dari Bapak Jacob
tidak ada manfaatnya lagi. Akhirnya kami bersepakat Marungge, seorang petani pala yang sukses
dengan temanteman petani yang lainnya untuk tidak sebagai berikut : ‡Velama ini kami bekerja
mengikuti kegiatan kumpul-kumpul atau apapun dari sendiri, untuk mengolah pala dan juga hasilnya.
pemerintah daerah·. Paling-paling kami lakukan dengan keluarga
yang ada, kebetulan kami disini dikampung ini
Informasi ini didukung pula oleh salah seorang rata-rata punya hubungan keluarga semua.
pengurus kelompok tani di dsitrik fakfak timur, bapak Kalau petik buah pala kami biasanya bekerja
Hassan Amfuang berdasarkan hasil wawancara yang dalam satu kebun dulu baru pindah ke kebun
dilakukan sebagai berikut : lainnya secara bersama-sama. Tapi memang
‡Sada dasarnya kita semua maunya pemerintah bisa tidak ada campur tangan dari pemerintah
mengatur lebih baik sehingga tidak ada yang monopoli distrik ataupun kabupaten. Setelah hasilpun
dalam penjualan dan harga tidak dipermainkan kami menjualnya ke tempat yang sudah biasa
seenaknya saja. Namun kenyataannya selama ini kami jual dikota·.
memang kami menjual hanya kepada beberapa orang
pengusaha yang ada disini dan terpaksa dengan harga Informasi ini menunjukan masyarakat masih
yang kurang memuaskanpun kami jual, soalnya kami bekerja sendiri tanpa adanya intervensi
tidak tau kemana harus kami bawa pala kami LQL· pemerintah. Masih berdasarkan kebiasaan lama
yang merupakan warisan leluhur. Selanjutnya
Dengan demikian maka kegiatan memahami ataupun dukungan informasi lain diperoleh dari
menjaring aspirasi rakyat khususnya petani pala dengan pengamatan pada distrik lain dan hasil
model temu kelompok tani perlu ada upaya tindak wawancara pada bapak Ahmad Nyobe sebagai
lanjut dari hasil musyawarah maupun kesepakatan berikut : ‡Nalau kami biasanya mengelola hasil
sesuai kebutuhan petani.perlu diefektifkan kembali panen pala kami secara sendiri dan memang
tindakan nyata yang mengakomodir aspirasi rakyat banyak masalah yang kami temukan. Ia kalau
tersebut, sehigga masyarakat tidak menjadi antipati kena penyakit biasanya kami teban karena kami
terhadap kegiatan yang dilakukan pemerintah. Selain sendiri tidak tau pengobatannya. Dulu pernah
itu perlu ada model lain yang berjalan simultan dengan kena hama tapi kami bakar dan tidak ada lagi.
model temu tani kelompok ini, seperti mendata Masalah lainpun biasanya kami berusaha untuk
langsung kegiatan di lapangan atau perkebunan tani menyelesaikan dengan kemampuan kami. Iya
yang dimilki sehingga bisa langsung mendata kami biasanya kalau tidak ada jalan lain lagi
201 | Dogopia, Albertus. Peranan Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Petani Pala di Kabupaten Fakfak
terpaksa kamo bakar atau tebang pohon yang sudah dipetakan secara terstruktur sehingga dapat
menganggu·. mencapai hasil program pemberdayaan petani
pala melalui kegiatan mempersiapkan
Keterangan petani diatas menunjukan bahwa belum ada masyarakatnya secara baik.
peran pemerintah yang masuk pada unsur membangun
partisipasi rakyat. Dimana konsep ideal dari unsur Gambar 1
tersebut yakni aparat pemerintah hanya mengambil Buah pala dan biji pala hasil olahan
peran dalam memecahkan masalah yang tidak dapat
diatasi oleh masyarakat sendiri belum terwujud.

Kondisi diatas, memaksa upaya membangun partisipasi


masyarakat sesungguhnya harus dimulai dengan
intervensi radikal dari pemerintah daerah tentang
bagaimana orang bisa hidup dari pala.

Menyiapkan Masyarakat dengan Sebaiknya

Upaya nyata yang dilakukan pertama kali sehubunga


dengan menyiapkan masyarakat agara meningkatkan
kemampuan pengetahuan adalah membentuk kelompok
tani yang berbasis pada para petani pala sendiri. Proses
pembentukannya pun harus diserahkan kepada mereka
sendiri dengan maksud pemilihan anggota berdasarkan
kehendak mereka sehingga adanya kerjasama yang
harmonis. Harus diutamakan kepada masyarakat yang
secara geografis dalam satu wilayah sehingga
memudahkan mereka dalam kordinasi dan interaksi
sosial sesama anggota.

No Distrik Jumlah Kelompok Membuka Dialog dengan Masyarakat


1 Fakfak Barat 4
2 Fakfak Timur - Penting untuk dilakukan karena dialog
3 Fakfak 6 merupakan sarana yang tepat dalam mendengar
4 Fakfak Tengah 8 dan memberikan informasi yang diperlukan
5 Karas 3 dalam masyarakat. Dalam konteks ini yang
6 Kokas 3
dimaksud dengan dialog adalah upaya
pemerintah daerah memberikan kesempatan
7 Kramongmongga 2
kepada masyarakat untuk menyampaikan pesan
8 Teluk Patipi 5
terkait dengan kebutuhannya dan selanjutnya
9 Bomberay -
pemerintah daerah menjawab atau menjelaskan
Jumlah Keseluruhan 31
tentang keadaan sesungguhnya. Proses ini
Tabel 6 Komposisi Kelompok Petani Pala yang ada
Saat Ini
sesungguhnya merupakan hubungan timbal balik
antara pemerintah daerah dengan masyarakat
Sumber : data dokumentasi hasil penelitian tahun dalam merumuskan dan merencanakan
2015 pembangunan secara bersama.

Dari tabel 6 diatas terlihat bahwa bahwa hampir smua Dengan dialog memungkinkan kesempatan
distrik sudah terbentuk kelompok tani dengan jumlah untuk mengurangi kesenjangan yang ada, dan
yang beragam, meskipun demikian masih terdapat dua meluruskan kembali perbedaan yang terjadi
distrik yang belum memiliki kelompok petani yaitu sehingga menjadi selaras dan menuju kepada
distrik fakfak timur dan distrik bomberay. Dengan tujuan yang sama. Pemerintah daerah dapat
melihat kondisi yang ada maka pemerintah daerah perlu berkonsultasi tentang rencana maupun program
menambah pembentukan kelompok tani pada distrik yang akan dikerjakan sedangkan masyarakat
yang belum ada serta juga pada distrik lain yang dapat menyampaikan aspirasi kebutuhannya
dianggap memiliki potensi pala yang besar. yang paling urgen dibutuhkan
dalam pembangunan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa program Untuk menjaring dan menyaring
menyediakan masyarakat terutama pengetahuan dan programprogram pembangunan yang
ketrampilan dalam mengelola pala oleh pemerintah benar-benar dibutuhkan masyarkat
kabupaten fakfak dilakukan secara bertahap ditempuh melalui diskusi kelomok terfokus.
menyesuaikan kondisi yang ada. Berbagai kendala dan Bukan suara terbanyak yang menjadi kriteria
kondisi keterbatasan tersebut, oleh pemerintah daerah
Jurnal Renaissance | Volume 2 No. 02 | Agustus 2017 | 202
penentuan dari suatu program, dalam kekinian fakfak artinya tidak di update
menentukan prioritas program setiap hari atau waktu mengenai informasi
pembangunan harus digunakan kriterai terukur. Dalam fakfak. Dalam kaitan dengan akses medan
proses komunikasi dan diskusi dalam kelompok atau wilayah yang ada di pelosok kampung,
masyarakat adalah kesepakatan dari semua peserta. terlihat masih menggunakan jalan setapak
sehingga untuk bisa mengangkut hasil
Informasi diatas didukung dengan panen pala tersebut masyarakat
hasil penjaringan wawancara yang melakukannya secara berbondong-bondong
dilakukan terhadap beberapa anggota dan dalam waktu yang cukup lama hingga
masyarakat dan juga para kepala kampung yang berhari-hari.
memiliki sebaran tanaman pala terbanyak. Infrastuktur jalan masuk perkampungan
Adapun hasil wawancara yang dilakukan disetiap pelosok distrik belum mendukung
kepada bapak Wahidin Wayati, salah seorang sehingga akses kendaraan pun belum
masyarakat distrik fakfak barat sebagai berikut : dirasakan oleh masyarakat.
‡Velama ini kami belum melihat adanya dialog yang
dilakukan antara masyarakat dengan Untuk informasi pasar yang berhubungan
pemerintah khususnya membahas menyangkut pala. dengan perkembangan harga juak maupun
Biasanya aparat yang datang itu kalau ada pemilu harga beli komoditas termasuk pala oleh
atau dari kesehatan untuk pemerintah daerah dilakukan dengan
penjelasan menyangkut posyandu anak-anak. Jarang menyiarkan melalui berita diradio. Namun
sekali aparat datang untuk mengecek tanaman pala sebagian wlayah pelosok tidak
atau hasil-hasil panen kami·. mendapatkan akses informasi lewat radio
tersebut. Masyarakat biasanya memperoleh
informasi lewat keluarga atau sanak
Membuka Jalur Informasi dan Akses Yang saudaranya yang berkunjung ke kota fakfak.
Diperlukan
Adapun banyaknya penerangan umum
Hasil pengamatan yang dilakukan menunjukan siaran RRI Fakfak menururt macam siaran
bahwa website sebagai jendela publikasi perbulan dapat dilihat dalam tabel 7
pemerintah daerah belum berfungsi menyediakan berikut :
data dan informasi bagi masyarakat fakfak dan
juga bagi dunia luar. Adapun daata yang
ditampilkan belum lengkap dan tidak bersifat info
Tabel 7 Banyaknya Penerangan Umum Siaran RRI Fakfak menurut macam siaran perbulan periode
2014
Nama Siaran dan Banyaknya Siaran yang dilakukan
No Bulan Ruang Pidato Radiogram Sapta Obrolan Berita
tanya radio marga interaktif
jawab
1 Januari - - 41 - - -
2 Februari - - 27 - - -
3 Maret - - 24 - - -
4 April - - 52 - - -
5 Mei - - 36 - - -
6 Juni - - 52 - - -
7 Juli - - 20 - - -
8 Agustus - - 50 - - -
9 September - - 20 - - -
10 Oktober - 1 45 - - -
11 November - 2 98 - - -
12 Desember - 2 37 - - -
Sumber : fakfak dalam angka tahun 2014

Selanjutnya akses siaran yang dapat berita ekonomi dan keuangan untuk memberikan berita dan informasi
dari RRI dipergunakan masyarakat fakfak termasuk para fakfak tentang lokal maupun nasional termasuk
petani pala dapat dilihat pada tabel 8.

203 | Dogopia, Albertus. Peranan Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Petani Pala di Kabupaten Fakfak
Tabel 8 Banyaknya Berita / Informasi RRI
Fakfak Periode 2014
No Bulan Nama Siaran dan Banyaknya Siaran yang dilakukan
Relay RRI Berita Khusus
Jakarta / Fakfak / Berita Siaran Serabaserbi Berita
Berita Berita Olahrag Langsun Olahraga Ekonomi
Umum Lokal a g Keuangan
1 Jauari 206 53 - 4 - 30
2 Februari 263 52 - 3 - 24
3 Maret 298 50 - 3 - 30
4 April 233 50 - 2 - 30
5 Mei 298 54 - 4 - 31
6 Juni 290 52 - 4 - 30
7 Juli 290 52 - 2 - 30
8 Agustus 268 54 - 8 - 27
9 September 256 50 - 3 - 16
10 Oktober 289 54 - 4 - 16
11 November 313 51 - 7 - 30
12 Desember 262 54 - 10 - 20
Jumlah 3266 626 - 54 - 314
Sumber : kabupaten fakfak dalam angka tahun 2014 bapak Sulistyo Budi, kepala dinas perindustrian
dan perdagangan kabupaten fakfak dengan
Dari tabel 8 dan 7 terlihat bahwa masih belum informasi sebagai berikut : ‡Pengenai
ada berita interaktif dan belum ada tanya jawab pengaturan sistem penjualan dan pembelian
untuk akses informasi dan komunikasi yang barang komoditas petani selama ini memang
digunakan masyarakat sebagai sarana belum ada aturan yang jelas. Namun melihat
penyampaian pesan, sementara dalam kaitan banyaknya keluhan warga dan menghindari
dengan berita lokal dan berita ekonomi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan maka
keuangan sudah hampir setiap hari ditampilkan kami menyiapkan rancanan peraturan sebagai
kecuali pada bulan september dan oktober landasan bagi petani maupun siapa saja yang
dilakukan sekali dalam dua hari. mengelola komoditas-NRPRGLWDV GL
IDNIDN LQL·
Menciptakan Instrumen Peraturan
dan Pengaturan Mekanisme Pasar Informasi ini didukung dengan pernyataan salah
seorang anggota DPRD dari Distrik Teluk Patipi
Hasil pengamatan yang dilakukan terlihat bahwa sebagai berikut : ‡Kita telah merespon kondisi
aktivitas petani pala antara masyarakat etnis yang ada dan kenyataan yang terjadi
papua dan masyarakat pendatang lainnya dilakangan petani, berbagai keluhan tentang
(transmigran) memiliki perbedaan yang cukup adanya praktik-praktik seperti itu, namun
signifikan. Adanya polarisasi dalam budaya selama ini memang kita tidak bisa berbuat
bertani dan berkebun termasuk dalam mengolah apaapa karena memang belum ada aturan yang
komoditas pala. Hal ini disebabkan oleh jelas oleh karena itu kami di dewanpun
perbedaan ketrampilan dan pemahaman. Etnis mendesak agat pemerintah daerah segera
pendatang (transmigran) yang memiliki menciptakan regulasi yang baik sehingga bisa
ketrampilan dan penguasaan teknik bertani menjamin hak-KDN PDV\DUDNDW
modern dan telah memiliki orientasi ekonomi WHUVHEXW·
dan agribisnis. Sebaliknya etnis papua masih
beriorentasi pada kegiatan subsistem dimana Dengan demikian maka dari deskripsi
motivasi ekonomi masih rendah, budaya bertani wawancara yang dilakukan diatas menunjukan
bersifat komunal yang di kontrol oleh norma dan bahwa selama ini belum ada regulasi kebijakan
tata adat setempat, dan keterkaitan yang kuat yang jelas secara tertulis, yang bisa mengatur
antara individu petani dengan lahan serta dan bisa menjadi pedoman dasar bagi petani
kelembagaan adat. lokal maupun transmigran serta pengusaha yang
ada.
Selanjutnya berkaitan dengan peran pemerintah
dalam peraturan mekanisme pasar yang adil dan
mengakomodir kepentingan masyarakat lokal
yang lemah, maka dilakukan wawancara dengan

Jurnal Renaissance | Volume 2 No. 02 | Agustus 2017 | 204


Hambatan-hambatan Dalam sulitnya merubah tingkat kesejahteraan mereka,
Pelaksanaan Pemberdayaan Petani sementara keinginan untuk maju belum
Pala diperoleh dari rasa hati masyarakat sendiri.

Hambatan Kultural Inovasi baru yang belum dipahami

Dalam kaitan dengan hambatan kultural maka Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis
terdapat sejumlah unsur yang menjadi landasan kajian yang dilakukan terlihat bahwa rasa
berpijak dan sebagai parameter. Adapununsur penolakan terhadap inovasi baru yang belum
yang dipakai dalam melihat hambatanhambatan dipahami tersebut menyebabkan lambatnya
umum pemberdayaan petani pala meliputi proses pembangunan dan pemberdayaan tehadap
struktur kelembagaan, norma dan adat istiadat, petani pala. Adanya kesulitan untuk
toleransi sosial dan fungsi kepemimpinan. mengembangkan program -program baru yang
Dengan memanfaatkan informasi hasil sifatnya memberdayakan masyarakat untuk bisa
pengamatan dan basil wawancara serta hidup lebih baik. Akibatnya aparat lapangan
berpedoman pada landasan teoritis yang ada yang bertugas pun sampai pada tingkat jenuh
maka deskripsi rinci keseluruhan aspek diatas dan membiarkan keadaan tersebut berjalan
dapat diuraikan kedalam beberapa hambatan begitu saja. Adapun sikap penolakan masyarakat
kultural yang acapkali berlawanan dengan etnis lokal papua tersebut dilakukan dengan
kegiatan pelaksanaan program pembangunan tidak menghadiri undangan ataupun kegiatan
dan pemberdayaan, yaitu antara lain sebagai sosialisasi yang dilakukan, merusak alat-alat
berikut: serta sarana dan prasarana pertanian lainnya
yang dipergunakan dalam mendukung kebijakan
Sikap dan Perilaku Masyarakat inovasi tersebut. Hal ini didukung dengan hasil
wawancara yang dilakukan tertiadap koordinator
Adanya suatu sikap yang membanggakan dan penyuluh lapangan diperoleh gambaran sebagai
mempertahankan tradisi-tradisi lama, dari suatu berikut:
masyarakat akan beipengaruh pada terjadinya
proses perubahan. Karena adanya anggapan Anggota kami yang bertugas kelapangan ratarata
bahwa perubahan yang akan terjadi belum tentu mengalami keluhan yang sama, terutama kalau
lebih baik dari yang sudah ada. mereka ingin memerkenalkan teknologi atau
dalam kaitan dengan inovasi baru yang ingin
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis merubah cara bertani dan juga bagaimana
kajian yang dilakukan dengan memanfaatkan masyarakat bisa mengolah hasil panennya secara
hasil pengamatan dan wawancara yang berkualitas. Mereka menemukan penolakan yang
dilakukan menemukan bahwa masyarakat etnis secara langsung maupun tidak langsung terhadap
papua yang ada di setiap distrik di Kabupaten kegiatan penyuluhan atau sosialisasi
Fak-Fak sebagian besar cenderung nagu tersebut.Bahkan ada sebagian yang merasa
mengikuti langkah-langkah program yang terganggu dan mengancam anggota kami.
drterapkan pemerintah Kabupaten Fak- Fak.
Informasi ini didukung dengan hasil Pada prinsipnya sikap penolakan masyarakat
wawancara yang dilakukan terhadap informan, terhadap inovasi dankreasi baru yang dtampilkan
Bapak Ahmad Hombore, penyuluh pertanian baik teknologi maupun cara keija
dan perkebunan distrik fak-fak barat sebagai lebihdisebabkan karena sebagian masyarakat
berikut: ‡memang agak susah kalau kita mau belum memahami manfaat dankeuntungan yang
memberikan penyuluhan atau sosialisasi akan diperolehnya. Hasil wawancara yang
program atau kegiatan di masyarakat dilakukan terhadap salah seorang warga
perkampungan pelosok. Ada sebagian masyarakat dari Distrik Kokas diperoleh
masyarakat yang belum mau menerima hal-hal informasi sebagai berikut:
baru.Ada yang malas karena memang
menganggap kebiasaan lama yang Anggapan Masyarakat Terhadap Institusi
dijalankannya sudah cukup baik.Mental Lokal/ Tradisi Hukum Adat
masyarakatnya memang rata-rata malas
bekerja dan suka hura-hura.Dan itu hampir 205 | Dogopia, Albertus. Peranan Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan
terjadi disemua perkampungan yang kami Hasil wawancara terhadap beberapa informan
kunjungi·. diperoleh gambaran yang hampir sama
menjelaskan kondisi bahwa masyarakat fak-fak
Gambaran kondisi tersebut menguatkan kendala pada umumnya patuh dengan nilai adat yang ada
yang ditemukan dalam pemberdayaan petani sedangkan bagi etnis pendatang sebagian sudah
pala.Sikap masyarakat yang demikianmembuat
lebih rasional lagi dalam memandang nilai-nilai
yang ada. Sebagai langkah memperoleh informasi yang
akurat dari informan maka dilakukan
Dengan demikian maka hambatan kultural yang wawancara terhadap kalangan generasi muda
dipandang dari aspek angapan masyarakat terhadap bagaimana sikap dan inisiatif generasi
terhadap institusi lokal atau tradisi adat dapat muda yang ada. Hasil wawancara yang
memiliki pengaruh yang besar selama populasi dilakukan dengan salah seorang pemuda dari
etnis papua (lokal) yang ada masih belum kalangan keturunan kepala suku kokaerlus
terkontaminasi dengan nilai baru yang bisa diperoleh informasi sebagai berikut: ‡Selama ini
diterima mereka.Ada kemungkinan untuk saya di rumah saja, biasanya tiap hari kami
melakukan perubahan sebagai langkah solutif bermain dengan teman-teman, kalaupun
tersebut adalah nilai baru dapat diterima membantu biasanya membantu orang tua
manakala masyarakat tersebut sudah memiliki dirumah tapi kerjaan yang ringan-ringan.Saya
tingkat pengetahuan yang tinggi sehingga tidak pernah keluar kampung atau ketempat
tingkat rasionalitasnya p un meningkat. jauh karena bapak saya dan ibu saya tidak
mengijinkan.Kalau kebutuhan saya memang
Tokoh-Tokoh Adat selama ini terpenuhi semua·.

Aspek lainnya yang mempengaruhi hambatan Untuk bisa membandingkan hal tersebut maka
kultural yang ditemukan adalah peran dilakukan wawancara dengan salah seorang
tokohtokoh adat.Sebagai masyarakat dengan pemuda dari kalangan etnis pendatang diperoleh
etnis yang menjunjung hirarki sosial, peran informasi sebagai berikut: ‡Selama ini saya
tokoh sangat besar dalam mempengaruhi menempuh pendidikan diluar daerah, bahkan
kehidupan sosial lingkungan setempat Tokoh- hampir 2 atau 3 tahun saya biasanya keluar
tokoh adat memiliki peran penting dalam daerah untuk memasarkan hasil komoditas kami
pengambilan kebijakan dilingkungan kampung yang ada dirumah.Kebetulan banyak teman-
atau kelompok sukunya.Mereka yang teman saya dari luar banyak yang
memberikan nilai-nilai kehidupan dan mengatur PHQDZDUNDQ EDUDQJ NDPL·
tentang perilaku hubungan sosial maupun
interaksi masyarakat setempat.
Pelaksanaan Program
lnisiatif Para Generasi Muda Pemberdayaan Masyarakat Petani
Pala di Kabupaten Fakfak
Hasil pengamatan menunjukan bahwa dalam
pergaulan keseharian dikalangan generasi muda Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat petani
yang ada di kampung maupun wilayah pala oleh pemerintah kabupaten fakfak meliputi
distriksetempat, kecenderungan monopoli dan beberapa aspek yaitu 1) Memahami aspirasi
rasa angkuh yang ditampilkan oleh generasi rakyat dan harus peka terhadap masalah yang
muda dari kalangan ningrat sehingga dihadapi oleh rakyat, 2) Membangun partisipasi
menghambat inovasi dari generasi muda rakyat, 3). Menyiapkan masyarakat dengan
lainnya.Meskipun generasi muda dari kalangan sebaiknya, 4) Membuka dialog dengan
bawah yang memiliki pengetahuan lebih dan masyarakat, 5) Membuka jalur informasi dan
mampu mengembangkan sesuatu tetapi dia harus akses yang diperlukan oleh masyarakat yang
tunduk dan terikat oleh pengaruh adat yang tidak dapat diperolehnya sendiri, 6)Menciptakan
menghendaki tunduk pada kalangan ningrat instrumen peraturan dan pengaturan mekanisme
tersebut. pasar
a. Memahami Aspirasi Rakyat
Dengan demikian maka proses pemberdayaan b. Membangun Partisipasi Masyarakat
mengalami hambatan sebagai akibat dari c. Menyiapkan Masyarakat dengan
perilaku tersebut di atas. Kalangan generasi Sebaiknya
muda terutama etnis lokal papua yang masih
d. Membuka Dialog dengan Masyarakat
memiliki ikatan tradisi hirarkis dalam pergaulan
kelompok sosial masyarakat mempengaruhi e. Membuka Jalur Informasi dan Akses
keberadaan generasi muda lainnya sehingga yang Diperlukan
mematikan pula daya inovatif dan kreativitas f. Menciptakan Instrumen Peraturan
untuk bisa menjadi lebih baik.Kebijakan dan Mekanisme Pasar
program pemerintah dalam pembangunan dan
pemberdayaan masyarakatnya sendiri
mengalami sambutan dengan sikap apatis dan
skeptis.
Jurnal Renaissance | Volume 2 No. 02 | Agustus 2017 | 206
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan pala di Kabupaten Fak-Fak ditemukan dua unsur
yang berperan yaitu :
Berdasarkan hasil pengolahan data analisis 1) Ketakutan masyarakat akan gagal terhadap
kajian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan program baru yang diterapkan pemerintah
bahwa: daerah yang dipengaruhi oleh pengalaman
1. Peran pemerintah daerah dalam pemberdayaan kegagalan pelaksanaan program pada masa lalu.
masyarakat petani pala di kabupaten Fak-fak 2) Kondisi petani pala saat ini dianggap sudah
dari keenam aspek yang dikaji secara memuaskan mereka dan dianggap kehidupan
keseluruhan belum optimal dijalankan kepada saat ini sudah cukup baik. Hal ini dipengaruhi
semua distrik dan kampung, sebagian program oleh pola hidup terisolir dan kekurangan
masih belum menyentuh masyarakat pelosok referensi mereka terhadap dunia luar.
sehingga petani pala belum hidup sejahtera dari
hasil komoditasnya, belum adanya regulasi yang Saran
jelas termasuk juga dengan mekanisme
pemasaran sehingga masih terjadi praktek Agar masyarakat petani pala dapat diberdayakan
negatif dalam perniagaan di kabupaten Fak-fak dan peran pemerintah kabupaten fak-fak
khususnya di kampung dan pelosok distrik. dioptimalkan sehingga memberikan hasil nyata
2. Hambatan pemerintah daerah dalam rangka terhadap pemberdayaan demi kesejahteraan
pemberdayaan petani pala di Kabupaten Fak- petani dan tidak menemui hambatan yang
Fak berdasarkan pengkajian yang signifikan maka dikemukakan saran sebagai
dilakukansecara umum meliputi hambatan berikut:
kultural dan hambatan masyarakatnya sendiri. 1. Perlu dilakukan pendekatan yang komprehensif
Adapun hasil temuan dari masing-masing terhadap semua komponen masyarakat termasuk
hambatan kultural dan hambatan masyarakat tokoh adat dan kepala kampung dan juga
tersebut sebagai berikut: generasi muda yang ada tentang keunggulan dan
a) Hambatan Kultural; terhadap upaya pemerintah manfaat pala fak-fak bagi kesejahteraan mereka.
daerah dalam pemberdayaan petani pala di 207 | Dogopia, Albertus. Peranan Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan
Kabupaten Fak-Fak dari aspek yang berkaitan 2. Mengingat belum adanya aturan yang berkaitan
dengan unsur ini ditemukan bahwa: dengan pengolaan pala dan standar pemasaran
yang jelas maka pemerintah daerah perlu
1) Sikap dan perilaku masyarakat etnis lokal papua membuat kebijakan dalam bentuk peraturan
di distrik dan kampung yang cenderung ragu daerah
dan menolak program baru yang diterapkan atau peraturan bupati sehingga dapat
pemerintah daerah. mengatur masyarakat dan melindungi
2) Inovasi yang belum dipahami yang disebabkan hakhak petani etnis lokal. Pemerintah
oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat daerah pun harus menyediakan sarana dan
fak-fak terutama di pelosok distrik dan prasarana teknologi informasi sehingga
kampung. bisa digunakan untukpromosi. Dengan
3) Anggapan masyarakat terhadap Institusi demikian hasil temuan aspek kajian
Lokal/Tradisi Hukum Actet terutama etnis lokal penting di atas dapat menjadi kerangka
papua yang memandang kebiasaan dan tradisi acuan pemerintah daerah dalam
yang dipertahankannya adalah sesuatu yang memetahkan arah pemberdayaan dan
tidak bisa dirubah. pembangunan masyarakat fak-fak
khususnya petani pala.
4) Tokoh-Tokoh Adat yang cenderung
mempertahankan nilai-nilai lama yang
diwariskan leluhurnya dan menentang nilai baru
yang masuk sehingga mempengaruhi
masyarakat lainnya. DAFTAR PUSTAKA
5) Inisiatif para generasi muda kabupaten fak-fak
yang belum mendukung pembangunan serta Arikunto, Suharsimi. (2004). Prosedur
kecenderungan monopoli dan rasa angkuh yang Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
ditampilkan oleh generasi muda dari kalangan Budiman, Arief. (1996). Konsep Kedaulatan dan
ningrat sehingga menghambat inovasi dari Negara. Jakarta : PT. Dharma Karsa
generasi muda lainnya. Utama.
Bookman, Ann dan Morgen, Sandra. (1998).
Women and Politics of Empowerment.
b) Hambatan Masyarakat: terhadap upaya
Philadelphia: Temple University.
pemerintah daerah dalam pemberdayaan petani
Hidaya Zuliadi. (1997). Ensiklopedi Suku
Bangsa di Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Hikmat, Harry. (2006). Strategi Pemberdayaan Sedarmayanti. (2003). Good Governance
Masyarakat Humaniora. Bandung: Utama (Kepemerintahan yang Baik) dalam
Press. Rangka Otonomi Daerah (Upaya
Mac Iver, RM. (1992). Jaring – jaring Membangun Organisasi Efektif dan
Pemerintahan-Jilid II. Laila Hasyim (Terj). Efesien melalui Restrukturisasi dan
Jakarta : Aksara Baru. Pemberdayaan). Bandung: Mandar Maju.
Ndraha, Taliziduhu. (2003). Kybernology (Ilmu Soekamto. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar.
Pemerintahan Baru) 2. Jakarta: Rineka Jakarta: Rajawali Pers.
Cipta. Sugiono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif
Nugroho, D, Riant. (2002). Reinventing Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta.
Indonesia (Menata Ulang Manajemen Suharto, Edi. (2008). Analisis Kebijakan Publik.
Pemerintahan untuk Membangun Indonesia Bandung: Alfa Beta.
Baru dengan Keunggulan Suharto, Edi. (2005). Membangun Masyarakat,
Global). Jakarta: PT. Elek Media memberdayakan Rakyat. Bandung: PT
Komputindo. Refika Aditama.
Nuryanti. (2004). Pemberdayaan Petani Melalui Suhendra K. (2006). Peranan Birokrasi dalam
Model Cooperative Farming Pemberdayaan Masyarakat. Bandung:
Oentarto, dkk. (2004). Menggagas Format Alfabeta.
Otonomi Daerah Masa Depan. Jakarta : Susanto, Astrid. (1974). Pengantar Sosiologi dan
Samitra Media Utama. Perubahan Sosial. Bandung: Bina Cipta
Pamudji S. (1980). Kepemimpinan Persada.
Pemerintahan di Indonesia. Bandung: Suseno, Frans Magnis. (1991). Etika Politik,
Bumi Aksara. Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Moderen. Jakarta: PT. Gramedia.
Fakfak 1972 s/d 1995. Surbakti, Ramlan. (2000). Politik Desentralisasi
Poerwadarminta. (1986). Kamus Umum Bahasa dan Demokratisasi. Jakarta: IIP.
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Syaukani, dkk. (2002). Otonomi Daerah dalam
Rasyid, Ryaas, M. (1999). Makna Negara Kesatuan. Yogyakarta: Pustaka
Pemerintahan: Tinjauan dari Segi Etika Pelajar.
dan Kepemimpinan. Jakarta: Mutiara Thoha, Miftah. (1983). Kepemimpinan dalam
Sumber Widya. Manajemen. Jakarta: Rajawali Press.
Rathgeber, Theodor. (2006). Hak-hak Ekonomi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang
Sosial dan Budaya di Papua Barat, PT Otonomi Khusus Provinsi Papua.
Pustaka Sinar Harapan. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Rumbiak Peter Yan. (2005). Otonomi Khusus Pemerintahan Daerah
Bagi Provinsi Papua. Jakarta: Papua Uswanas. (2003). Peran Pemerintah Kabupaten
International Education. Fakfak dalam Pemberdayaan Petani Pala
Rusidi. (2002). Metodologi Penelitian, Hand Out
Mata Kuliah Metodologi Penelitian
PPS.MAPD STPDN.
Sadu Wasistiono. (2001). Kapita Selekta
Pemerintahan Daerah. Bandung: Alqa
Print.
Sanit, Arbi. (1985). Perwakilan Politik di
Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Jurnal Renaissance | Volume 2 No. 02 | Agustus 2017 | 208

Anda mungkin juga menyukai