Anda di halaman 1dari 20

SEMESTER 1

MEKANISME PERTANIAN Fakultas Pertanian/Arsitektur Lanskap


I Putu Wirya Suputra, S.P., M.P., M.Agr Alfi Faatiha Syiina

Topik : Mekanisasi Pertanian dan Peranannya dalam Pembangunan Pertanian


Pertemuan/Tanggal : 2 / Kamis, 16 September 2021

Mekanisasi Pertanian dan Peranannya dalam Pembangunan Pertanian

• Modern Agriculture
• Motes (2010)
“In modern agricultural systems farmers believe they have much more central roles
and are eager to apply technology and information to control most components of the
system. Modern agriculture tends to see its success as dependant on linkages—access
to resources, technology, management, investment, markets and supportive
government policies”

▪ Dohm (2005)
melihat bahwa Pembangunan Pertanian modern tidak hanya terkait dengan
bagaimana petani menggunakan teknologi terbaru dalam menopang peningkatan
produktivitas usaha pertanian. Namun yang lebih penting justru bagaimana kegiatan
pertanian dikelola sebagai sebuah bisnis yang sukses.

▪ Modernisasi Pertanian atau Pertanian Modern mencakup aspek :


a) Ketersediaan dan kemudahan akses lahan
b) Ketersediaan air (kuantitas, kualitas, ruang dan waktu)
c) Ketersediaan saprodi
d) Teknologi usaha tani (budidaya sampai pascapanen sekunder) dan infrastruktur
pendukungnya
e) Sistem pemasaran
f) Manajemen informasi dan sistem agribisnis
g) Kelembagaan pendukung dan sumber daya manusia pelaku

▪ Grand desain pembangunan pertanian jangka panjang


Grand Desain Pembangunan Pertanian Jangka Panjang, yaitu pada tahun 2045 Indonesia
menjadi lumbung pangan dunia dan eksportir pangan. Hal ini bisa dicapai bila sistem
pertanian Indonesia dikembangkan secara modern dengan mekanisasi pertanian yang sesuai
kondisi agroekosistem Indonesia untuk masing-masing wilayah.

1
▪ Dalam arti sempit (agricultural mechanization)
Semua kegiatan penggunaan atau penerapan alat mesin pertanian untuk mengurangi
kejerihan kerja, peningkatan efisiensi dan produktivitas sehingga dapat meningkatkan mutu
produk, nilai tambah, dan daya saing produk pertanian.

▪ Dalam arti luas (agricultural engineering)


Suatu ilmu yang mempelajari tentang penggunaan serta pemanfaatan bahan dan tenaga alam
untuk mengembangkan daya karya manusia dalam bidang pertanian untuk kesejahteraan
manusia

▪ Mekanisasi Pertanian menjadi agenda pembangunan pertanian


Mekanisme pertanian menjadi agenda pembangunan pertanian yang mengisyaratkan kepada
3 pilar utama, yaitu :
a) Ketahanan pangan
b) Pengembanganagribisnis
c) Kesejahteraan petani

▪ Rendahnya penguasaan mekanisasi pertanian


Rendahnya penguasaan mekanisasi pertanian merupakan satu hambatan dalam
pembangunan pertanian di Indonesia.
a) Penyerapan teknologi
b) Penyesuaian teknologi
c) Penciptaan teknologi

▪ Mekanisme pertanian bukan merupakan tujuan akhir


Mekanisme pertanian bukan merupakan tujuan akhir. Mekanisme pertanian merupakan alat
atau sarana untuk mencapai tujuan akhir pembangunan pertanian.

2
▪ Model pengembangan mekanisasi pertanian
Secara geografis wilayah Indonesia terdiri dari pulau-pulau, keadaan sosial, ekonomis, teknis,
dan lingkungan fisik wilayah yang berbeda-beda.

▪ Pengembangan mekanisasi
a) Wilayah Maju (Layak teknis, ekonomi, social)
b) Wilayah Berkembang (Layak teknis, ekonomi, sosial, tapi perlu bantuan lebih)
c) Wilayah Semi Berkembang (Layak teknis dan sosial, tidak layak ekonomis)
d) Wilayah Terbatas (Kendala teknis, sosial ekonomi tidak layak)

▪ Pemilihan alat mesin pertanian


a) Kriteria produksi
b) Kriteria teknis
c) Kriteria ekonomi
d) Kriteria ergonomi
e) Kriteria sosial

3
Topik : Perkembangan Teknologi Mekanisasi Pertanian
Pertemuan/Tanggal : 3 / Kamis, 23 September 2021

Perkembangan Teknologi Mekanisasi Pertanian

▪ Dekade 1950–1960
Pada tahun 1950, Jawatan Pertanian Rakyat pindah ke
Jakarta, sehubungan dengan dibentuknya Negara
Indonesia Serikat (RIS). Kegiatan mekanisasi pertanian
ditandai dengan pemanfaatan alat mesin pertanian
peninggalan pemerintah Belanda dari rice estate di
Sekon, Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur dan rice
estate Kumbe, di Kruik, Merauke, Papua sebagai modal
awal/cikal bakal pengembangan mekanisasi pertanian
modern di Indonesia.

▪ Tujuan awal pemanfaatan mekanisasi pertanian

4
a) Pada tahun 1952 didirikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mekanisasi Pertanian
b) Pada tahun 1958, dibentuk Yayasan Pembukaan Tanah dan PT Bahan Makanan dan
Pembukaan Tanah (BMPT)

▪ Dekade 1960–1970
▪ Pada tahun 1962
PT BMPT berganti nama menjadi MEKATANI. Peralatan mesin bantuan dari Eropa
Timur dan traktor kecil dari Jepang, diperkirakan didistribusikan sebanyak 10.000 unit
dalam kaitannya dengan pengembangan mekanisasi pertanian di Indonesia.

Pergeseran perkembangan

▪ Pada tahun 1963


Pendidikan Tinggi di bidang Mekanisasi Pertanian berdiri di Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta (UGM). Kemudian tahun 1964 dibuka Jurusan Mekanisasi Pertanian di
Institut Pertanian Bogor (IPB).

Traktor tangan Kobuta yang pertama kali masuk ke Indonesia adalah KOBUTA KMB (9-
12 PK).

▪ Pada tahun 1969


Didirikan PT Kobuta Indonesia di Semarang, Jawa Tengah dan CV Karya Hidup Santosa
memasarkan mesin KOBUTA tersebut.

▪ Dekade 1970–1980
▪ Pada tahun 1974
peralatan mesin pertanian mulai dirintis oleh NV. Haji Kala dengan mendatangkan
traktor mini 12,5 HP merek KUBOTA. Kemudian PT Antara and Co. juga memasarkan
traktor mini 13 HP merek Satoh dan PT Andipa memasarkan traktor mini 15 HP merek
Shibaura.

▪ Pada tahun 1975


Dr. Soedjatmiko MA, menciptakan Konsep Sistem dan Pola Pengembangan Mekanisasi
Selektif dan Spesifik Lokasi. Pengertian selektif adalah selektif terhadap pemilihan alat
mesin pertanian tepat guna yang dikembangkan di suatu wilayah.

5
a) Wilayah maju (layak dari segi teknis, ekonomi, maupun sosial)
b) Wilayah berkembang (secara teknis, ekonomis, dan sosial)
c) Wilayah semi-berkembang (kelayakan dari aspek teknis dan sosial, tapi aspek
ekonomisnya tidak layak)
d) Wilayah terbatas (kendala teknis, ekonomis dan sosial yang tidak layak)

Pada periode ini penggunaan traktor tangan dan traktor mini buatan Jepang telah
berkembang pesat untuk lahan sawah. Sedangkan proyek perkebunan dan
transmigrasi menggunakan peralatan mekanis berat seperti rome plow yang ditarik
traktor crawler.

▪ Dekade 1980–1990
▪ Pada tahun 1981-1982
Dikembangkan mesin perontok padi (power thresher) tipe IRRI yang telah
dimodifikasi. Pertama kali dibuat oleh Bengkel Dragon, Bukit Tinggi, Sumatera
Barat.

▪ Pada tahun 1983


Berdiri jurusan mekanisasi/teknik pertanian di Universitas Andalas di Padang,
Sumatera Barat.

▪ Pada tahun 1985


Didirikan Bengkel di Cihea, Jawa Barat yang diberi nama Balai Mekanisasi
Pertanian.
Departemen Pertanian bekerja sama dengan JICA mendirikan proyek Nasional
Center for Agricultural Machinery (NCAM). Kemudian berubah menjadi Center
Development for Appropriate Agricultural Engineering Technology (CDAAET).

▪ Dekade 1990–2000
Pada periode ini, Mekanisasi
pertanian sudah mulai menginjak fase
modernisasi. Banhyaknya pilihan
mekanisasi yang ada menyebabkan
pemilihan alat mekanisasi pertanian
menjadi tumpeng tindih. Dalam
penerapan teknologi alsintan, seleksi
tingkat teknologi harus didasarkan
pada tiga aspek dalam satu kesatuan
sistem mekanisasi pertanian, yaitu
aspek agrofisik, sosial ekonomi, dan
infrastruktur wilayah penerapannya.

6
▪ Dekade 2000-2010
▪ Pada tahun 2005
Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, melakukan serangkaian
penelitian dan perekayasaan untuk modifikasi, perakitan dan pengembangan
teknologi.
Sejarah Mekanisasi | 53
pertanian tepat guna spesifik lokasi bidang mekanisasi pertanian di beberapa
agroekosistem dominan di berbagai provinsi di Indonesia.

▪ Pada tahun 2006


Berdiri Balai Pengujian Mutu Alat dan Mesin Pertanian (BPMA) di bawah
Direktorat Pengembangan Mutu dan Standarisasi, Direktorat Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.

▪ Pada tahun 2010


BPMA ditunjuk sebagai Lembaga Sertifikasi Produk (LS Pro) Alat Mesin
Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan sertifikasi dan menerbitkan
Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT–SNI) alat mesin pertanian.

▪ Dekade 2010-sekarang
Di era Pemerintahan Jokowi-JK, penerapan
mekanisasi pertanian meningkat sangat
banyak jumlahnya.

a) penghematan tenaga kerja sebanyak 70-


80%
b) penghematan biaya produksi 30-40 %

Realisasi bantuan alsintan 2010-2015

7
Topik : Mekanisasi Pengolahan Tanah
Pertemuan/Tanggal : 4 / Kamis, 30 September 2021

Mekanisasi Pengolahan Tanah

Tujuan Pegolahan Lahan atau Tanah


Menciptakan kondisi fisik, kimia dan biologis tanah menjadi lebih baik.

Tujuan Secara Spesifik


1. Menciptakan kondisi fisik, kimia dan biologis tanah menjadi lebih baik
2. Membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan
3. Menempatkan sisa-sisa tanaman (serasah) pada tempat yang sesuai agar dekomposisi
berjalan dengan baik
4. Menurunkan laju erosi
5. Meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan
6. Menyatukan pupuk dengan tanah
7. Mempersiapkan tanah untuk mempermudah pengaturan irigasi

Indikator Kualitas Tanah Pertanian


1. N-total, dengan metode Kjeldahl
2. Nitrat, dengan metode titrasi
3. P tersedia, dengan metode Bray
4. K tertukar ekstrak NH4OAc, diukur dengan flamefotometer
5. C-organik, dengan metode Walkley & Black
6. pH H2O, dengan pH stick
7. Ekstur, dengan metode analisis granuler cara pipet
8. Berat volume, dengan metode ring sampler
9. Porositas, dengan perhitungan menurut rumus n=1-(BV/BJ)
10. Kemantapan agregat, dengan perhitungan nilai perbandingan dispersi (NPD)
11. Mikroba tanah

Pengolahan pertama atau primer (primary tillage)


Pengolahan primer (primary tillage) biasanya dilakukan dengan menggunakan mesin
bajak, sehingga sering disebut dengan pembajakan.Tujuan dari pengolahan primer yaitu
untuk membalik atau membongkar tanah menjadi gumpalan-gumpalan tanah. Kegiatan
pembajakan dilakukan sedalam 30 sampai 50 cm.

8
Pengolahan kedua atau sekunder (secondary tillage)
Pengolahan sekunder dilakukan setelah pembajakan (pengolahan primer) yang dapat
diartikan sebagai pengadukan tanah sampai jeluk yang relatif tidak terlalu dalam (kedalaman
tertentu yaitu 10 sampai 15 cm).

sebelum diolah

primary tillage

setelah pembajakan pertama

9
Alat yang digunakan dalam pengolahan primer

Bajak singkal Bajak pisau berputar Bajak piring


(moldboard plow) (rotary plow) (disk plow)

Pengolahan kedua atau sekunder (secondary tillage)


Alat yang dapat digunakan dalam pengolahan sekunder yaitu garu (harrow), bajak pengaduk
tanah di bawah permukaan (sub surface tillage and field cultivation), ataupun dapat
menggunakan peralatan dalam pengolahan primer dengan melakukan beberapa modifikasi.

10
Topik : Irigasi
Pertemuan/Tanggal : 5 / Kamis, 7 Oktober 2021

IRIGASI

11
▪ Irigasi Permukaan
Irigasi macam ini umumnya dianggap sebagai
irigasi paling kuno di Indonesia. Tekniknya adalah
dengan mengambil air dari sumbernya, biasanya
sungai, menggunakan bangunan berupa
bendungan atau pengambilan bebas. Air
kemudian disalurkan ke lahan pertanian
menggunakan pipa atau selang memanfaatkan
daya gravitasi, sehingga tanah yang lebih tinggi
akan terlebih dahulu mendapat asupan air.
Penyaluran air yang demikian terjadi secara
teratur dalam “jadwal” dan volume yang telah
ditentukan.

▪ Irigasi Bawah Permukaan

Seperti namanya, jenis irigasi ini


menerapkan sistem pengairan bawah
pada lapisan tanah untuk meresapkan air
ke dalam tanah di bawah daerah akar
menggunakan pipa bawah tanah atau
saluran terbuka. Digerakkan oleh gaya
kapiler, lengas tanah berpindah menuju
daerah akar sehingga dapat dimanfaatkan
oleh tanaman. Dengan demikian, irigasi
jenis ini menyasar bagian akar dengan
memberinya asupan nutrisi sehingga dapat
disalurkan ke bagian lain tumbuhan dan
dapat memaksimalkan fungsi akar menopang tumbuhan.

▪ Irigasi dengan Pancaran

Dibanding dua irigasi sebelumnya, irigasi ini


terbilang lebih modern karena memang baru
dikembangkan belakangan. Caranya adalah
dengan menyalurkan air dari sumbernya ke
daerah sasaran menggunakan pipa. Di lahan
yang menjadi sasaran, ujung pipa disumbat
menggunakan tekanan khusus dari alat
pencurah sehingga muncul pancaran air
layaknya hujan yang pertama kali membasahi
bagian atas tumbuhan kemudian bagian
bawah dan barulah bagian di dalam tanah.

12
▪ Irigasi Pompa Air

Irigasi ini menggunakan tenaga mesin untuk mengalirkan


berbagai jenis jenis air dari sumber air, biasanya sumur,
ke lahan pertanian menggunakan pipa atau saluran. Jika
sumber air yang digunakan dalam jenis ini bisa
diandalkan, artinya tidak surut pada musim kemarau,
maka kebutuhan air pada musim kemarau bisa di-backup
dengan jenis irigasi ini.

TUGAS 1
Assignment (Summarize)
• https://www.youtube.com/watch?v=wFq6_O7K04E&t=392s
• https://www.youtube.com/watch?v=ziGN8HXdj6U&t=402s
• https://www.youtube.com/watch?v=-mILFEr0E-c&t=118s

13
Topik : Mekanisasi dalam Penanaman
Pertemuan/Tanggal : 6 / Kamis, 14 Oktober 2021

Mekanisasi dalam Penanaman

Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi pertanian, maka diperlukan suatu
perubahan (penyesuaian) khususnya dalam budidaya tanaman, sehingga selaras dengan
perkembangan kondisi alam, perkembangan teknologi , sosial dan masyarakat.

Sebagian besar tenaga kerja pertanian saat ini sudah memasuki usia non produktif
sementara generasi muda lebih banyak terjun di sektor lain baik industri maupun sektor
informal sebagai akibat dari rendahnya minat mereka untuk terjun langsung ke lahan
pertanian, apalagi dengan sistem pertanian tradisional.

Pengertian Penanaman
Penanaman adalah kegiatan memindahkan bibit dari tempat penyemaian ke lahan
pertanaman untuk di dapatkan hasil produk dari tanaman yang di budidayakan.

Faktor Perkecambahan dan Pertumbuhan Biji Tanaman


1. Jumlah biji yang ditanam
2. Keseragaman penyebaran
3. Daya kecambah biji
4. Tipe pembuka dan penutup alur
5. Perlakuan terhadap biji
6. Waktu penanaman
7. Keseragaman ukuran biji
8. Tingkat pemadatan tanah sekitar biji
9. Kedalaman penanaman
10. Drainase yang ada
11. Jenis tanah
12. Hama dan penyakit
13. Kelembaban tanah
14. Keterampilan operator
15. Mekanisme pengeluaran biji

Penggolongan Mesin Tanam

• Mesin tanam benih


• Mesin tanam bibit

14
Prinsip Dasar Kerja Alat Tanam

• Pembuatan lubang tanam


• Peletakan benih
• Penutupan lubang

Macam dan Jenis Mesin Alat Penanaman


Macam dan jenis alat/mesin penanam dapat digolongkan menjadi 3 golongan berdasarkan
sumber tenaga atau tenaga penarik yang digunakan, yaitu :
1. Alat penanam dengan sumber tenaga manusia
2. Alat penanam dengan sumber tenaga traktor
3. Alat penanam dengan sumber tenaga hewan

Alat tanam tenaga manusia : tugal Alat penanaman dengan sumber tenaga hewan

Alat tanam semi mekanis

15
Jenis Alat Penanaman Tenaga Traktor

Berdasarkan cara penanaman, maka alat penanaman dengan sumber tenaga dari traktor
dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu :

1. Alat penanaman sistem baris lebar


2. Alat penanaman sistem baris sempit
3. Alat penanaman sistem sebar

• Alat Penanaman Sistem Baris Lebar

Alat baris penanaman sistem baris lebar ini


telah dirancang untuk menempatkan benih-
benih dalam tanah dengan jarak baris tanam
satu dengan yang lain cukup lebar, sehingga
akan mungkin dilakukan penyiangan dan
meningkatkan efisiensi pemanenan. Alat
penanam seperti ini banyak digunakan untuk
tanaman seperti : jagung, kapas, sorgum, serta
kacangkacangan.

• Alat Penanaman Sistem Baris Sempit

Alat penanam tipe ini adalah dirancang khusus


untuk menanam benih-benih kecil atau rumput-
rumputan dalam baris dan alur yang sempit serta
kedalaman yang seragam.

• Alat Penanaman Sistem Sebar


Penanaman sistem sebar merupakan cara penanaman yang paling lama dan
sederhana. Penebaran benih dengan mengunakan mesin lebih teliti dan cepat bila
dibandingkan penebaran dengan tangan.

Referensi Video

• https://www.youtube.com/watch?v=XZunFfyFkWw
• https://www.youtube.com/watch?v=-r5DS-huKfs
• https://www.youtube.com/watch?v=VmdpinJwyCk
• https://www.youtube.com/watch?v=Vh7oc_i7LK8
• https://www.youtube.com/watch?v=lmRbq_SV4C4
• https://www.youtube.com/watch?v=1TVato0VNS8

16
Topik : Mekanisasi Pemupukan dan Pengendalian Gulma
Pertemuan/Tanggal : 7 / Kamis, 21 Oktober 2021

Mekanisasi Pemupukan dan Pengendalian Gulma

▪ Alat Pemupukan
Berdasarkan Tenaga Penggerak Berdasarkan Jenis Pupuk
- Tenaga Manusia - Pupuk Organik
- Tenaga Hewan - Pupuk Butiran
- Tenaga Traktor - Pupuk Cair

A. Sumber Tenaga Manusia


Penyebaran manual dengan tangan (Pupuk butiran NPK, Urea dan lainnya)
Mengangkut kemudian membenamkanpada tanah dengan tenaga manusia. Kapasitas kerja
ditentukan oleh manusia yang bekerja. Contoh penyebaran pupuk pada padi bisa dilakukan
pria dewasa selama 6 jam/hektar.

B. Sumber Tenaga Manusia (Semi Mekanis)


• Sumber tenaga penggerak manusia
• Teknis pengeluaran pupuk dibantu alat sederhana
• Kapasitas hasil lebih baik dari tenaga manusia saja

17
C. Sumber Tenaga Hewan
• Umum digunakan untuk
aplikasi pupuk padat
• Sumber tenaga hewan
• Memerlukan operator

D. Sumber Tenaga Traktor


1. Alat penyebar pupuk organik
• Alat yang termasuk dari
pengangkutan pupuk sampai
aplikasi
• Biasanya digunakan saat
pengolahan tanah
• Alat ditarik oleh tractor dan
memiliki roda
• Tenaga untuk operasi alat
berasal dari putaran roda
alat penyebar pupuk kandang

2. Alat penyebar pupuk butiran


• Band applicator
- Corong pemasukan
- Pengatur
- Tabung pengeluaran
- Pembuka alur
- Saluran pupuk

• Broadcast applicator

18
3. Alat penyebar pupuk cair
Komponen penting
- Alat penyebar pupuk butiran
- Pipa : penyalur pupuk dari tangka
- Pisau : membuka alur tanah
- Pengatur aliran : mengatur aliran sesuai setting alat

Aplikasi pupuk cair

▪ Pengendalian Gulma
Semi mekanis Rotary hoe

19
Flex tine weeder

Spike tooth harrow weeder

Cultivator

20

Anda mungkin juga menyukai