Anda di halaman 1dari 3

5 Makanan Selain MSG Yang Berdasarakan

Penelitian Bahaya Bagi Otak


Published by : Aisha Ria GinantiPosted on : Kamis, 7 April 2016

sumber: craveonline.com

Kita pasti sudah tahu kalau MSG alis micin, memang bahaya bagi otak,
tapi selain itu ada beberapa penelitian yang membuktikan kalau ada lima
makanan yang sebenarnya sehat tapi bisa jadi berbahaya bagi otak kalau
dikonsumsi secara berlebihan. Ini dia 5 makanan selain MSG yang
berdasarkan penelitian bahaya bagi otak.

Baca juga: Makanan Sehat Yang Bisa Membuat Kita Merasa Bahagia§
Tahu

Berdasarkan penelitian di jurnal Demensia and Geriatric Cognitive


Disorders, asupan tahun yang tinggi, yaitu lebih dari Sembilan porsi
dalam seminggu, bisa meningkatkan penurunan kognitif dan kehilangan
memori, alias jadi mudah lupa.

Studi ini menganalisis konsumsi tahu dari 719 pria dan wanita Indonesia,
lalu meminta mereka melalui serangkaian tes memori. Mereka yang makan
lebih dari 9 porsi tahu dalam seminggu menghadapi penurunan daya ingat
lebih besar dari mereka yang enggak makan tahu.

Untuk itu, temuan ini menunjukkan asosiasi dan bukan sebab-akibat.


Namun, para peneliti menduga bahwa fitoestrogen yang terkandung pada
tahu mungkin bertanggungjawab terhadap penurunan fungsi otak tersebut.

Lemak pada daging merah

Lemak pada daging merah

Jurnal PLoS One menemukan bahwa terlalu banyak mengonsumsi lemak trans
atau lemak putih dalam daging merah, bakso misalnya, dapat menyebabkan
seseorang kesulitan mengingat kata-kata. Studi ini diikuti 1.018 relawan
yang mengonsumsi lemak trans mulai dari 3,8 gram - 27,7 gram perhari.
Untuk setiap gram lemak trans yang dikonsumsi setiap hari, peserta
mengalami penurunan ingatan sebesar 0,76 kata. Itu artinya, relawan
dengan jumlah konsumsi lemak trans tertinggi, hanya dapat mengingat 65
kata dengan benar, sedangkan rata-rata peserta lain dapat mengingat 86
kata.

Ikan laut protein tinggi

Meski begitu sehat karena kaya protein dan omega 3, ikan laut ternyata
kalau dikonsumsi berlebihan bisa menimbulkan efek samping negatif. Dalam
sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Integrative Medicine, orang yang
makan lebih dari tiga porsi perminggu jenis ikan yang ada pada jenjang
rantai makanan yang tinggi, seperti tuna, tongkol, kakap, dan kerapu
berrisiko tinggi mengalami disfungsi kognitif. Maksudnya melemahkan
kemampuan kognisi alias lemah dalam memproses pengetahuan, terutama
kesadaran dan perasaan. Penyebanya adalah kadar merkuri yang tinggi
dalam ikan-ikan tersebut.
Baca juga: Makanan Sehat Menjelang Ujian§

Peneliti menganalisis kebiasaan mengonsumsi makanan laut (sea food) 384


orang, kemudian meminta mereka melalui serangkaian tes kognitif.
Terlihat bahwa mereka dengan kadar merkuri tertinggi dalam darah,
mendapatkan hasil tes yang paling rendah dibanding peserta lainnya.

Goreng-gorengan

Goreng-gorengan

Peneliti di University of Montreal menemukan bahwa pola makan tinggi


lemak jenuh (50% dari semua kalori berasal dari lemak yang tidak sehat,
seperti minyak kelapa sawit atau mentega) dapat menyebabkan gangguan
fungsi dopamin di mesolimbic otak. Ini adalah bagian otak yang mengatur
motivasi dan rasa bahagia. Gangguan pada area ini disinyalir bisa memicu
gangguan mood, kecanduan narkoba, dan makan berlebihan, diet tinggi
lemak tak jenuh tunggal, seperti minyak zaitun, justru menunjukkan efek
terbalik dari lemak jenuh tunggal.

Sodium

Sebuah studi di Kanada menemukan bahwa mengonsumsi sodium dalam kadar


tinggi, terutama yang terkandung dalam penyedap rasa dikaitkan dengan
rendahnya tingkat aktivitas fisik seseorang, mengakibatkan dampak
negatif pada kemampuan kognitifnya.

Peneliti di Kanada meneliti akivitas fisik dan asupan sodium 1.262


relawan berusia 67-84 tahun. Para peserta ditempatkan ke dalam tiga
kelompok pengonsumsi sodium yaitu yang rendah, menengah, dan tinggi
asupan sodiumnya. Hasilnya terlihat bahwa orang dengan asupan sodium
rendah dan aktivitas fisiknya rendah, mengalami penurunan kemampuan
kognitif yang lebih lambat dibandingkan peserta dengan yang tinggi
asupan sodium dengan aktivitas fisik yang rendah. Makanya kalau kita
mengonsumsi sodium dalam jumlah tinggi, wajib dilawan dengan aktif
berolahraga. (Ali Sobri/hai-online.com§)

Anda mungkin juga menyukai