Anda di halaman 1dari 18

:

ANIDAR
JAYA ZEBUA
MODUL
9

Gelombang air, bunyi, dan cahaya memang berbeda dalam berbagai segi, tetapi
semuanya mempunyai sifat dasar gerak gelombang yang serupa. Gelombang adalah
gangguan periodik yang bergerak menjauhi sumber dan membawa energi. Gerak
periodik itu bisa berupa prtupahan bolak-balik tinggi permukaan pada gelombang air,
perubhan bolak-balik tekanan udara pada gelombang bunyi, serta perubahan bolak-
balik kuat medan magnetik pada gelombang cahaya. Informasi juga dapat dibawa oleh
gelombang yang merupakan gejala sering kita lihat dan dengar.
B. Pulsa pada Tali
Kecepata v tergantung pada sifat tali, misalnya seberapa
berat tali itu atau seberapa kuat tali itu direntangkan.
Pulsa bergerak lambat pada tali yang ringan dan tegang.
Ukuran “berat” atau “ringan” disini berati massa per
satuan panjang tali adalah besar, pulsa bergerk lambat
karena masing-masing bagian tali mempunyai inersia
besar sehingga akan menanggapi gaya-gaya yang
bekerja secara lambat. Jika tali di rentangkan secara
tegang, kecepatan pulsa akan tinggi karena
kecenderungan tali untuk menjadi lurus lebih besar.
“Pulsa Bergerak dengan Kecepatan Konstan pada Tali yang Direntangkan”
Hasil pengamataan tersebut mencerminkan rumus kecepatan v gerak
gelombang pada tali sebagai berikut.
𝑇
v= 𝑚/𝐿
keterangan; T = teganagn tali ; m = massa total tali ; L =
panjang talli itu

C. Asas Superposisi
Apabila ujung tali yang berlawanan di beri sentakan ke atas sehingga dua
pulsa dihasilkan dan bergerak saling mendekati, apa yang terjadi jika dua
pulsa tersebut bertemu?
Perhtikan gambar berikut
Dua pulsa identik dengan simpangan berlawanan akan saling meniadakan ketika keduannya bertemu”

D. Gelombang Periodik
Gelombang periodik merupakan barisan pulsa yang teratur, satu pulsa diikuti oleh pulsa lainnya secara
berurutan. Gelombang air, gelombang bunyi, dan gelombang cahaya hampir selalu periodik. Gelombang yang
merambat pada tali yang direntangkan mempunyai tampilan yang sama seperti grafik sin x (atau cos x)
sepanjang sumbu-X yang searah dengan kecepatannya. Gelombang sinusoida merupakan gelombang yang
umum karena partikel-partikel zat dalam suatu medium yang dilewatinya mengalami gerak harmonik sederhana
ketika disimpangkan dari posisi kesetimbangannya.

“Dua pulsa identik dengan simpangan berlawanan akan saling meniadakan ketika keduannya bertemu”
“Sebagain besar gelombang periodik berbentuk sinusoida. Tiap titik pada lintasan
gelombang sinusoida melakukan osilasi harmonik sederhana tegak lurus pada arah
rambatan”
Dalam menggambarkan gelombang periodik, kita memanfaatkan tiga besaran yang
saling berhubungan sebagai berikut.
Kecepatan gelombang v, yaitu jarak yang ditempuh setiap gelombang tiap satuan waktu
(biasnya per sekon)
Panjang gelombang λ, yaitu jarak anatara dua puncak gelombang atau dasar gelombang
yang berturutan.
Frekuensi f, yaitu jumlah gelombang yang melewati suatu titik tiap satuan waktu
(biasanya per sekon)
Satuan frekuensi adalah hertz (Hz), 1 Hz = 1 cps (cps = cycle per second). Untuk
frekuensi tinggi, digunakn satuan berikut.
1 kilohertz = 1KHz = 10³ Hz
1 megahertz = 1 MHz = 10⁶ Hz
1 gigahertz = 1GHz = 10⁹ Hz
Besaran-besaran yang terlibat dalam suatu gerak gelombang harmonik adalah panjang
gelombang λ, frekunsi f atau periode T, dan kecepatan gelombang v. hubungan antara
besar-besaran ini dapat dituliskan sebagai berikut.
𝜆
V = fλ atau V = 𝑇
E. Jenis Gelombang
Gelombang pada tali yang direntangkan termasuk jenis gelombang mekanis,
yaitu gelombang yang melibatkan medium yang bergerak, berlawanan dengan
gelombang elektromagnetik yang tidak perlu medium. Jenis gelombang yang
banyak dikenal adalah gelombang longitudinal dan gelombang transversal.
Gelombang permukaan, misalnya gelombang permukaan air laut, merupakan
gabungan gelombang longitudinal dan gelombang transversal. Gelombang
gempa melibatkan gelombang-gelombang longitudinal, transversal, dan
permukaan.
Gelombang gempa longitudinal dan transversal merambat melalui interior
(bagian dalam) kerak bumi. Dengan menganalisis gelombang-gelombang itu
yang mencapai berbagai observatorium, ada kemungkinan mempelajari stktur
interior bumi. Secara khusus, ketidakmampuan gelombang gempa transversal
melalui bagian pusat bumi, sedangkan daerah ini haruslah cair karena
gelombang longitudinal dapat terjadi dalam cairan, sednagkan gelombang
transversal tidak dapat terjadi.
• F. Pemantulan dan Transmisi Gelombang
Untuk membahas pantulan dan transmisi gelombang, kita kembali perhatikan gerak
pulsa pada tali yang direntangkan. Ketika pulsa mencapai ujung tali, pulsa itu bisa
dipantulkan kembali kearah titik awalnya. Tergantung pada cara mengikat tali, pulsa
terpantul mungkin terbalik atau sama tegak terhadap pulsa mula-mula. Tentu saja
energi pulsa diserap seluruhnya oleh penopang dan pulsa itu hilang. Jadi, pulsa
yang tegak menjadi terbalik karena pemantulan dan sebaliknya. Pemantulan pada
ujung ini dikatakan sebagai pemantulan pada ujung tetap.

“Pulsa Mencapai Ujung Tetap Tali dan Dibalik pada Pemantulan”


Jika ujung tali tidak diikat kuat pada tiang, pulsa terpantul tidak terbalik. Jia melihat
gambar diatas menujukan ujung tali diikatkan pada cincin yang bisa bergerak bebas
tanpa gesekan naik turun. Apabil apulsa tiba pada ujung ini,tali bergerak keatas sampai
energi kinetiknya diubah menjadi energi potensial elastik,kemudian ujung tali itu
bergerak turun kembali dan mengirimkan pulsa kearah berlawanan, tetapi tidak
terbalik.pemantulan jenis ini dikatakan pemantulan pada ujung bebas.
Jika gelombang yang merambat melalui dua tali yang berbeda dan tersambung satu
sama lain: satu tali ringan (massa persatuan panjang kecil) dan tali lain berat (massa
persatuan panjang besar). Salah satu ujung sambungan ditambatkan pada suatu tiang,
sedangkan ujung lainnya disentakan agar dihasilkan pulsa. Tidak herankan kalau pulsa
itu dapat melewati sambungan dari tali pertama ke tali kedua. Namun demikian,
transmisi ini tidak sempurna karena pulsa terpantul juga terlihat pada sambugan dan
bergerak dalam arah berlawanan.
Pulsa Mencapai Ujung Tetap Tali dan Dibalik pada Pemantulan”

“Pulsa Mencapai Ujung Bebas Tali dan Tidak Dibalikan pada Pemantulan”
Jika ujung tali tidak diikat kuat pada tiang, pulsa terpantul tidak terbalik. Jia melihat gambar diatas menujukan
ujung tali diikatkan pada cincin yang bisa bergerak bebas tanpa gesekan naik turun. Apabil apulsa tiba pada
ujung ini,tali bergerak keatas sampai energi kinetiknya diubah menjadi energi potensial elastik,kemudian ujung
tali itu bergerak turun kembali dan mengirimkan pulsa kearah berlawanan, tetapi tidak terbalik.pemantulan
jenis ini dikatakan pemantulan pada ujung bebas.
Jika gelombang yang merambat melalui dua tali yang berbeda dan tersambung satu sama lain: satu tali ringan
(massa persatuan panjang kecil) dan tali lain berat (massa persatuan panjang besar). Salah satu ujung
sambungan ditambatkan pada suatu tiang, sedangkan ujung lainnya disentakan agar dihasilkan pulsa. Tidak
herankan kalau pulsa itu dapat melewati sambungan dari tali pertama ke tali kedua. Namun demikian,
transmisi ini tidak sempurna karena pulsa terpantul juga terlihat pada sambugan dan bergerak dalam arah
berlawanan.
Apabila pulsa melewati tali ringan ketali besar, pulsa terpantul dibalikan.
Apabila pulsa melewati tali berat ke tali ringan, pulsa terpantul tidak dibalik.

G. Gelombang Diam
Apabila kita memetik dawai yang dua ujungnya terikat erat, dawai itu akan mulai bergetar dengan berbagai
pola seperti di tunjukan pada gambar di bawah. Gelombanng semacam ini disebut gelombang diam.
Gelombang diam ini bisa dibayangkan sebagai hasil paduan gelombang-gelombang yang melewati dawai dalam
dua arah, dipantulkan pada ujung-ujungnnya, melanjutkan perambatannya keujung-ujung yang berlawanan,
dipantulkan kembali, dan seterusnya.
“Gelombang Diam dalam Tali yang Direntangkan”

Apabila dua gelombang atau lebih dengan sifat sama merambat melalui suatu titik
pada waktu yang sama, pergeseran pada titik itu merupakan jumlah pergeseran-
pergeseran sesaat dari gelombang-gwlombang individual.
Asas superposisi itu berlaku untuk semua jenis gelombang, termasuk gelombang pada
tali yang direntangkan, gelombang bunyi, gelomban air, dan gelombang cahaya. Asas
superposisi dapat menjelaskan terbentuknnya gelombang diam dari dua gelombang
yang merambat dalam arah berlawanan. Gelombang diam terdiri atas simpul-simpul
(amplitudo nol) dan perut-perut (amplitudo maksimum). Pada alat-alat musik
berdawai, terjadi pembentukan gelombang diam dengan nada dasar yang dihasilkan
sebagai berikut.
1 𝑇
f₁=2𝐿 𝑚/𝐿
Keterangan, f adalah nada dasar yang dihasilkan, L adalah panjang dawai,T adalah
tegangan dawai, dan m adalah massa dawai. Sementara itu, nada-nada atasnya adalah
Fn=nf₁ dengan n =2,3,4,....
Dengan f adalah nada atas ke-n.
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, misalnya gitar yang dipetik, gong yang dipukul,
trompet yang di tiup, dan sebagainya. Sumber bunyi menghasilkan gelombang longitudinal yang
merambat di udara, berupa getaran-getaran udara yang memaksa gendang telinga kita bergetar.
Ada dua aspek penting untuk bunyi bagi pendengar, yaitu keras (loudness) dan titi nada (pitch),
masing-masing berhubungan dengan perasaan dalam alam sadar pendengar. Namun perasaan
subjektif ini berhubungan dengan besaran yang dapat diukur secara fisis. Karena berhubungan
dengan energi dan gelombang bunyi.
Titi nada bunyi ditentukanle frekunsi: makin tinggi frekuensi, makin tinggi pula tinggi nadanya.
Telinga manusia menanggapi frekuensi-frekuensi dalam jangkauan kira-kira 20 Hz sampai kira-kira
20.000 Hz yang disebut jangkauan terdengar (audible range).
Keras bunyi merupakan perasaan subjektif pendengar yang berkaitan besaran terukur yang
disebut intensitas bunyi. Intensitas bunyi berhubungan dengan amplitudo gelombang bunyi.
Telinga manusia dapat mendeteksi intensitas bunyi yang memebentang dari intensitas acuan
10ˉ¹² W/m² sampai 1 W/m². Intensitas minimum yang dapat didengar bagi manusia secra rata-
rata, yang disebut “ambang pendengaran”, adalah 1₀ = 1,0 x 10ˉ¹²
B. Rambatan Gelombang Bunyi
Bunyi adalah gelombang longitudinal dan terdiri atas frekuensi tekanan udara (atau medium
lainnya) dalam lintasan gelombang bunyi yang menjadi lebih rapat dan lebih renggang secara
bergantian. Kecepatan bunyi berbeda-beda dlam berbagai zat. Di udaa pada 20⁰C dan 1 atm,
bunyi merambat pada kecepatan 343 m/s. Kecepatan ini bertambah sesuai dengan kenaikan
temperatur. Di dalam air pada 20⁰C dan 1 atm, bunyi merambat dengan kecepatan 1440 m/s.
Dalam kayu (mahogany) pada 20⁰C dan 1 atm, bunyi merambat dengan kecepatan 4300 m/s.
Kecepatan bunyi dalam fluida ditentukan oleh
𝐵
V=
𝜌
Dengan B adalah bluk modulus fluida dan ρ adalah massa jeisnnya.
Kecepatan bunyi dalam zat padat
𝑌
V= 𝜌
Dengan Y adalah young modulus atau modulu selastik.
C. Interferensi Gelombang Bunyi
Instrumen Musik
Gelombang longitudinal juga menujukan gejala interferensi. Gelombang diam
yang terjadi dalam kolam udara melukiskan gejala ini karena gelombang itu dihasilkan oleh interferensi gelomba

ng bunyi yang bergerak bolak-balik antara ujung-ujungnya

“(a)gelombang bunyi diam dalam tabung yang terbuka pada kedua ujungnya.
(b)gelombang bunyi diam dalam tabung yang terbuka salah satu ujungnnya dan terutup pada ujung lainnya.”
Layangan
Inferensi dua gelombang bunyi yang frekuensinya sedikit berbeda menghasilkan layangan dengan frekuensi sma dengan selisih frekuensi dua
gelombang bunyi tersebut.
D. Efek Doppler
Efek doppler mengacu pada perubahan titi nada bunyi karena gerak sumber bunyi
atau pendengar. Efek doppler gelombang bunyi dapat dinyatakan sebagai berikut.
𝑉+𝑉𝜌
Fρ = Fs 𝑉−𝑉𝑠
Keterangan: fs adalah frekuensi yang dihasilkan sumber, fp adalah frekuensi yang
diterima pendengar, v adalah kecepatan bunyi, Vp adalah kecepatan pendengar, dan
Vs adalah kecepatan sumber bunyi.
Perhtikan gambar berikut

“efek doppler terjadi ketika ada gerak relatif antara sumber bunyi dan pendengar”
E. Intensitas Bunyi
Intensitas didefinisikan sebagai energi yang diangku oleh
gelombang per satuan waktu melewati satu satuan luas. Intensitas
gelombang sebanding dengan kuadrat amplitudonya. Karena
energi persatuan waktu adalah daya, satuan intensitas adlah
W/m².

F. Penerapan Gelombang Bunyi

1. Sonar
Pemantulan gelombang bunyi dapat dilakukan untuk mengukur
jarak, misalnaya untuk mengukur kedalaman laut, lokasi karang,
bangkai kapal tenggelam, dan sebagainya. Teknik yang
digunakan disebut sonar (sound navigation ranging).

2. Deru pesawat terbang

Anda mungkin juga menyukai