Anda di halaman 1dari 7

Elektrolit adalah suatu pertikel yang bermuatan yang disebut ion.

Ion yang
bermuatan positif disebut anion. Jumlah muatan positif harus seimbang dengan jumlah
muatan negatif. Jumlah muatan dan konsentrasi dinyatakan dengan miliequivalents
(mEq) per liter cairan. Elektrolit merupakan regulator dari saraf dan aktivitas metabolik
yang penting. Gradien konsentrasi elektrolit antara kompartemen IS dan ES
digunakan untuk perpindahan ion dan kontrol perpindahan sel. 1 Kation utama yang
terdapat dalam cairan tubuh adalah Na +, K+, Ca++, dan Mg++, anion utama adalah Cl ̅ ,
HCO3 ̅ , HPO4 ̅ , dan protein. Berdasarkan Tabel 1 tampak bahwa K + merupakan
kationutama kompartemen IS, sedangkan Na+ merupakan kation

A. Defenisi Elektrolit

Elektrolit merupakan molekul terionisasi yang terdapat di dalam darah, jaringan,


dan sel tubuh. Molekul tersebut, baik yang positif (kation) maupun yang negatif (anion)
menghantarkan arus listrik dan membantu mempertahankan pH dan level asam basa
dalam tubuh. Elektrolit juga memfasilitasi pergerakan cairan antar dan dalam sel melalui
suatu proses yang dikenal sebagai osmosis dan memegang peraran dalam pengaturan
fungsi neuromuskular, endokrin, dan sistem ekskresi.
Elektrolit adalah suatu pertikel yang bermuatan yang disebut ion. Ion yang
bermuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion.
Jumlah muatan positif harus seimbang dengan jumlah muatan negatif. Jumlah muatan
dan konsentrasi dinyatakan dengan miliequivalents (mEq) per liter cairan. Elektrolit
merupakan regulator dari saraf dan aktivitas metabolik yang penting. Gradien
konsentrasi elektrolit antara kompartemen IS dan ES digunakan untuk perpindahan ion
dan kontrol perpindahan sel.

1
B. Kebutuhan Air dan Elektrolit

(7)
Bayi dan anak:

Pada bayi dan anak sesuai dengan perhitungan di bawah ini :


Berat badan Kebutuhan air perhari
Sampai 10 kg 100 ml/kgBB
11-20 kg 1000 ml + 50 ml/kgBB
( untuk tiap kg diatas 10 kg)
>20 kg 1500 ml + 20 ml/kgBB
( untuk tiap kg diatas 20 kg)

Kebutuhan kalium 2,5 mEq/kgBB/hari


Kebutuhan natrium 2-4 mEq/kgBB/hari
Orang dewasa:
Pada orang dewasa kebutuhannya yaitu :
Kebutuhan air sebanyak 30 -50 ml/kgBB/hari
Kebutuhan kalium 1-2 mEq/kgBB/hari
Kebutuhan natrium 2-3 mEq/kgBB/hari

Kebutuhan basal air dan elektrolit (garam) didasarkan pada jumlah


air yang keluar melalui urine sekitar
10001500ml/haridaninsensiblewaterlosssekitar600800ml,serta feses 100
200 ml. Penggantian secara kasar sekitar 1500-3000 ml/hari atau sekitar 35-
50 ml/kgBB/hari yang bervariasi menurut umur, jenis kelamin, berat badan
dan status pasien.
Kebutuhan air bertambah 300 ml/hari pada setiap kenaikan suhu
1Cdi atas 38C. Kebutuhan air juga meningkat pada keadaan syok, sepsis,
dan luka bakar.2-4,15 Kekurangan cairan yang terjadi dapat diperkirakan
jumlahnya berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan laboratorium.
Berat jenis plasma dapat diukur dengan metoda refraktometer atau metoda

2
Cupri sulfat. Setelah BJ plasma diketahui, maka dapat diperkirakan defisit
cairannya.

C. Gangguan Keseimbangan Air dan Elektrolit

Gangguan keseimbangan air dan elektrolit dapat terjadi


karena:Gastroenteritis, demam tinggi ( DHF, difteri, tifoid ) Kasus pembedahan
( appendektomi, splenektomi, section cesarea, histerektom

3
Penyakit lain yang menyebabkan pemasukan dan pengeluaran tidak
seimbang

( kehilangan cairan melalui muntah )

Dehidrasi

Dehidrasi merupakan keadaan dimana kurangnya terjadi kekurangan jumlah


cairan tubuh dari jumlah normal akibat kehilangan, aasupan yang tidak memadai atau
kombinasi keduanya. Menurut jenisnya dehidrasi dibagi atas ;
 Dehidrasi hipotonik

 Dehidrasi hipertonik

 Dehidrasi isotonik

Sedangkan menurut derajat beratnya dehidrasi yang didasarkan pada tanda


interstitial dan tanda intravaskuler yaitu ;
 Dehidrasi ringan ( defisit 4% dari BB)

 Dehidrasi sedang ( defisit 8% dari BB)

 Dehidrasi berat ( defisit 12% dari BB)

 Syok ( defisit dari 12% dari BB)

Defisit cairan interstitial dengan gejala sebagai berikut :

 Turgor kulit yang jelek

 Mata cekung

 Ubun-ubun cekung
 Mukosa bibir dan kornea kering

Defisist cairan intravaskuler dengan gejala sebagai berikut :

 Hipotensi, takikardi

 Vena-vena kolaps

 Capillary refill time memanjang

 Oliguri

 Syok ( renjatan)

Dehidrasi hipotonik ( hiponatremik )

 Pada anak yang diare yang banyak minum air atau cairan hipotonik atau diberi
infus glukosa 5%
 Kadar natrium rendah ( <130 mEq/L)

 Osmolaritas serum < 275 mOsm/L

 Letargi, kadang- kadang kejan


Berikut tabel yang menggambarkan tentang beberapa gangguan elektrolit.

Ion dan batas CES Terganggu ( mEq/L) Gejala- gejala Penyebab

Natrium ( 136- 142) Hipernatremia ( >150) Haus, kulit kering Dehidrasi, kehilangan

dan mengkerut, cairan hipotonik


penurunan tekanan
dan volume darah,
bahkan kolaps
Hiponatremia (<130) sirkulasi fungsi
Gangguan Infuse atau ingesti solusi

SSP (intoksikasi air hipotonik dalam jumlah


konfusi, halusinasi, besar
kejang, koma,
kematian pada
Kalium ( 3,8-5,0) Hiperkalemia ( >8) beberapajantung
Aritmia kasus Gagal ginjal,

berat penggunaaan diuretic,


Hipokalemia ( <2) Kelemahan dan asidosis
Diit rendahkronik
kalium.

paralysis otot Ddiuretik dan


Kalsium ( 4,5-5,3) Hiperkalsemia ( >11) Konfusi, nyeri otot, hipersekresi aldosteron
Hiperparatiroid, kanker,

aritmia jantung, batu toksisitas vit. D.


ginjal, kalsifikasi suplemen kalsium
pada jaringan lunak dengan dosis yang
sangat berlebihan
Hipokalsemia (<4) Spasme otot, Diit yang jelek, kurang

kejang, kram usus, vitamin D, gagal ginjal,


denyut jantung yang hipoparatiroid,
lemah, aritmia hipomagnesemia
jantung, osteoporosi

DAFTAR PUSTAKA

Guyton, A. Kompartemen Cairan Tubuh: Cairan Ekstraseluler dan Intraseluler.

Dalam: Buku ajar Fisiologi Kedokteran edisi 9. Jakarta: EGC; 1997. hal 375-7.

Anda mungkin juga menyukai