Anda di halaman 1dari 2

1. Peter Noll: Guru Besar Hk. Pidana, Hk.

Acara Pidana, Kriminotogi (Swiss) “Iimu hukum


hingga saat ini hanyalah tinggal lagi ilmu di bidang peradilan semata-mata’, (1972).
“Peradilan” - Peter Noll dalam mengartikannya sekurang-kurangnya ada tiga ciri, yaitu: @.
adanya peristiwa individual yang ditangani; b. adanya norma yang berlaku yang diterapkan;
c. adanya konflik yang diselesaikan.

2. W.G. van der Velden: Peneliti dan Pengajar Teorf! HukunvEnsiklopedi (Univ. Utrecht)

“Ilmu Hukum telah terialu ‘kuat’ mengkonsentrasikan diri pada produk perundangundangan
dan pada peradilan”

Van Schendelen: Pandangan yang ‘baik hati’ dari Peter Noll dan W.G. van der Velden ini
telah mengubah limu Hukum menjadi ilmu yang berhubungan dengan peradilan.

3. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

No.30/Dj/Kep/1983:

a. 12 Mata Kuliah Keahlian Hykum hampir seluruhnya menunjang fungsi peradilan dan 3
dari padanya menunjang fungsi pemerintahan.

b. 16 Mata Kuliah Pendalaman, 15 dari padanya menunjang fungsi peradilan dan 4


menunjang fungsi pemerintahan.

c. 8 Mata Kuliah Kegiatan Akademik Hukum yang menunjang fungsi Program Studi Hukum
dan Program Kekhususannya yang dikelola oleh laboratorium, 3 diantaranya untuk fungsi
peradilan dan hanya 2 untuk fungsi perundang-undangan.

4. Owragak ewe

A. Hamid S Attamimi:

“Hukum dan peraturan perundangundangan di indonesia seperti hutan belantara.”

5. ndonesia ialah negara yang berdasar atas ukum (rechtsstaat) - Penjelasan UUD 1945

Negara Indonesia menyebutkan dirinya sebagai ] negara yang rkan atas h >| atau suatu
Wechtsstaat — tilah dan Jerman yang

dalam Bahasa Inggris _diterjemahkan dengan “a State based on lew’ atau “e State governed
by Law’.

Pasal 1 (3) UUD 1946 (Perubahan Ketiga): Negara Indonesia adalah negara hukum.

6.TEORI PERUNDANG-UNDANGAN: (Gesetzgebungstheorie)


Berorientasi pada mencari kejelasan dan kejernihan makna atau pengertianpengertian dan
bersifat kognitif.

I Diberikan setelah mengikuti kuliah Ilmu Perundang-undangan, khususnya bagi mahasiswa


Program Kekhususan Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara

7. ILMU PERUNDANG-UNDANGAN: (Gesetzgebungslehre)

Berorientasi pada melakukan perbuatan dalam pembentukan peraturan perundang-


undangan, dan bersifat normatif.

Diberikan kepada seluruh mahasiswa pendidikan tinggi hukum sebagai mata kuliah Wajib
Fakultas.

8. ILMU PERUNDANG-UNDANGAN DIBAGI MENJADI TIGA:

1. Proses Perundang-undangan: 2. Metoda Perundang-undangan:

3. Teknik Perundang-undangan, dan dilandasi oleh:

(4) Dasar-dasar Perundang-undangan.

9. ILMU PENGETAHUAN PERUNDANG-UNDANGAN:

(INTERDISIPLINER)

Bidang Teori Hukum: Pengantar Ilmu Hukum. Bedang Teon Kenegaraan: Ilmu Negara.
Bidang Dogmatika Hukum:

a. Pengantar Tata Hukum Indonesia.

b. Asas-asas Hukum Tata Negara.

C. Asas-asas Hukum Admirustrasi Negara. d. Lembaga Kepresidenan.

@. Lembaga Perwakilan.

f. Hukum Tata Usaha Dan Birokrasi Negara. 9. Hukum Administrasi Negara.

Bedang limu Penunjang

a. Sosologi Hukum.

b. Politik Hukum.

Anda mungkin juga menyukai