Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ahmad Sayuti

Npm : 18810356
Kelas : Reg 6a Pagi Bjm
Mata Kuliah : Teori Perundang undangan

Contoh Regeling Dan Beschikking

Contoh Regeling

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT


REPUBLIK INDONESIA

KETETAPAN
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
NOMOR XI/MPR/1998

TENTANG

PENYELENGGARA NEGARA YANG BERSIH


DAN
BEBAS KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang Undang Dasar 1945, pelaksanaan penyelenggaraan


negara dilakukan oleh lembaga-lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif;
b. bahwa dalam penyelenggaraan negara telah terjadi pemusatan kekuasaan, wewenang, dan
tanggung jawab pada Presiden/Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
yang berakibat tidak berfungsinya dengan baik Lembaga Tertinggi Negara dan Lembaga-
lembaga Tinggi Negara lainnya, serta tidak berkembangnya partisipasi masyarakat dalam
memberikan kontrol sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
c. bahwa tuntutan hati nurani rakyat menghendaki adanya penyelenggara negara yang mampu
menjalankan fungsi dan tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab agar
reformasi pembangunan dapat berdayaguna dan berhasilguna;
d. bahwa dalam penyelenggaraan negara telah terjadi praktek-praktek usaha yang lebih
menguntungkan sekelompok tertentu yang menyuburkan korupsi, kolusi, dan nepotisme, yang
melibatkan para pejabat negara dengan para pengusaha sehingga merusak sendi-sendi
penyelenggaraan negara dalam berbagai aspek kehidupan nasional;
e. bahwa dalam rangka rehabilitasi seluruh aspek kehidupan nasional yang berkeadilan,
dibutuhkan penyelenggara negara yang dapat dipercaya melalui usaha pemeriksaan harta
kekayaan para pejabat negara dan mantan pejabat negara serta keluarganya yang diduga berasal
dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme, dan mampu membebaskan diri dari praktek korupsi,
kolusi dan nepotisme;
f. bahwa berhubung dengan itu perlu Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia yang mengatur tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme.
Mengingat : 1. Pasal 1 ayat (2), Pasal 2 ayat (2), Pasal 4, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 19, Pasal 23,
Pasal 24, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945;
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor I/MPR/1983 tentang
Peraturan Tata Tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana telah
beberapa kali diubah dan ditambah terakhir dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia Nomor I/MPR/1998;
3. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IX/MPR/1998
tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawatan Rakyat Republik Indonesia Nomor
II/MPR/1998 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara.
Memperhatikan: 1. Keputusan Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 10/PIMP./1998 tentang Penyelenggaraan Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia;
2. Permusyawaratan dalam Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia tanggal 10 sampai dengan 13 November 1998 yang membahas Rancangan Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tentang Penyelenggara Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang dipersiapkan oleh Badan Pekerja Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia;
3. Putusan Rapat Paripurna ke-4 tanggal 13 November 1998 Sidang Istimewa majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tanggal 10 sampai dengan 13 November 1998.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK
INDONESIA TENTANG PENYELENGGARA NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS
KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME.

Pasal 1
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia berketetapan untuk memfungsikan secara
proporsional dan benar lembaga Tertinggi Negara, lembaga Kepresidenan, dan Lembaga-
lembaga Tinggi Negara lainnya, sehingga penyelenggaraan negara berlangsung sesuai dengan
Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 2
(1) Penyelenggara negara pada lembaga-lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus
melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab kepada masyarakat,
bangsa, dan negara.
(2) Untuk menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut, penyelenggara negara harus jujur, adil,
terbuka, dan terpercaya serta mampu membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi, dan
nepotisme.

Pasal 3
(1) Untuk menghindarkan praktek-praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme, seseorang yang
dipercaya menjabat suatu jabatan dalam penyelenggaraan negara harus bersumpah sesuai dengan
agamanya, harus mengumumkan dan bersedia diperiksa kekayaannya sebelum dan setelah
menjabat.
(2) Pemeriksaan atas kekayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas dilakukan oleh suatu
lembaga yang dibentuk oleh Kepala Negara yang keanggotaannya terdiri dari pemerintah dan
masyarakat.
(3) Upaya pemberantasan tindak pidana korupsi dilakukan secara tegas dengan melaksanakan
secara konsisten undang-undang tindak pidana korupsi.

Pasal 4
Upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme harus dilakukan secara tegas terhadap
siapapun juga, baik pejabat negara, mantan pejabat negara, keluarga, dan kroninya maupun pihak
swasta/konglomerat termasuk mantan Presiden Soeharto dengan tetap memperhatikan prinsip
praduga tak bersalah dan hak-hak asasi manusia.

Pasal 5
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Ketetapan ini diatur lebih lanjut dengan Undang-
undang.
Pasal 6
Ketetapan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 13 November 1998

Contoh Beschikking

UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042, 5914043, 5912546, 5912564 Fax
(031) 5981841
Website : http://www.unair.ac.id ; e-mail : rektor@unair.ac.id

KEPUTUSAN
REKTOR UNIVERSITAS AIRLANGGA
NOMOR 1537 /H3/KR/2010
TENTANG
PEMBERHENTIAN (DROP OUT / DO) SEBAGAI MAHASISWA
UNIVERSITAS AIRLANGGA
REKTOR UNIVERSITAS AIRLANGGA,

Menimbang : a. bahwa Universitas Airlangga sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi berkewajiban


untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sebagai wujud tanggung jawab moral pada Bangsa
dan Negara Indonesia;
b. bahwa untuk menjaga kualitas pendidikan dan kualitas lulusan perlu dilakukan evaluasi hasil
studi mahasiswa;
c. bahwa berdasar evaluasi hasil studi mahasiswa terdapat mahasiswa yang tidak memenuhi
syarat untuk melanjutkan studinya dan karenanya harus diberhentikan sebagai mahasiswa
Universitas Airlangga;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c, perlu
menetapkan Keputusan Rektor tentang Pemberhentian (Drop Out / DO) Sebagai Mahasiswa
Universitas Airlangga.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301 Tahun 2003);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 1954 tentang Penetapan Universitas Airlangga di
Surabaya sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1955 tentang
Pengubahan Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 1954 (Lembaran Negara RI tahun 1954
Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 695 juncto Lembaran Negara RI Tahun 1955
Nomor 4 Tambahan Lembaran Negara Nomor 748);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2006 tentang Penetapan Universitas Airlangga sebagai
Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2006);
4. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Airlangga Nomor 34/H3.MWA/K/2010 tentang
Pengangkatan Rektor Universitas Airlangga Periode 2010 – 2015;
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang
Kurikulum Pendidikan Tinggi;
6. Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Airlangga Nomor 12/P/MWA-UA/2008 tentang
Anggaran Rumah Tangga Universitas Airlangga;
7. Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 6933/J03/OT/2007 tentang Struktur Organisasi
dan Pengelolaan Fakultas di Lingkungan Universitas Airlangga;
8. Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 318/J03/HK/2008 tentang Perubahan Struktur
Organisasi Universitas Airlangga-Badan Hukum Milik Negara;
9. Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 11/H3/PR/2009 tentang Peraturan Pendidikan
Universitas Airlangga;
10. Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 13/H3/PR/2009 tentang Evaluasi Studi
Mahasiswa.

Memperhatikan : - Berita Acara Penetapan Hasil Evaluasi Akademik No.10458/H3.3/PPd/2010


tanggal 27 September 2010;
- Berita Acara Penetapan Hasil Verifikasi SOP dan Status Mahasiswa No.12409/H3.3/PPd/2010
Tanggal 3 Nopember 2010;
- Berita Acara Penetapan Status Mahasiswa No.12797/H3.3/PPd/2010 Tanggal 5 Nopember
2010;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PEMBERHENTIAN (DROP OUT / DO)


SEBAGAI MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA.

PERTAMA : Memberhentikan (Drop Out / DO) nama-nama mahasiswa sebagaimana tercantum


dalam lampiran Keputusan ini sebagai mahasiswa Universitas Airlangga dan karenanya kepada
yang bersangkutan tidak diperkenankan melanjutkan studi di Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga.

KEDUA : Keputusan ini akan ditinjau kembali jika ternyata terdapat kekeliruan data dikemudian
hari

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surabaya
Salinan sesuai dengan aslinya : Pada tanggal November 2010
Sekretaris Universitas, REKTOR,

Ttd
Dr.Hadi Subhan,S.H.,M.H.,C.N. FASICH
NIP. 197304062003121002 NIP. 19461231 197412 1 001

SALINAN disampaikan kepada :


1. Para Wakil Rektor Unair
2. Para Dekan Unair
3. Direktur dilingkungan Kantor Manajemen Unair
4. Yang bersangkutan
LAMPIRAN KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS AIRLANGGA
NOMOR : 1537/H3/KR/2010, Tanggal, November 2010
TENTANG : PEMBERHENTIAN (DROP OUT/DO) SEBAGAI MAHASISWA
UNIVERSITAS AIRLANGGA

NO NAMA PRODI JENJANG NAMA NIM


1. BIOLOGI S1 ANDRIE SUSANTO 080212609
2. FISIKA S1 YUANITA WIDIARTANTI 080112385
3. FISIKA S1 CITRA SETIA ADI 080112431
4. FISIKA S1 JERRY STEVEN 080132446
5. FISIKA S1 M. ARIF HIDAYAT 080112412
6. MATEMATIKA S1 ABDUL HAKIM 080212491
7. SISTEM INFORMASI D3 FENDRY ARDIANSYAH 080410296F
8. SISTEM INFORMASI D3 ARIFIAN SYAH FANZURI 080410325F
9. SISTEM INFORMASI D3 BAYU BASTIAN 080410366F
10. SISTEM INFORMASI D3 ADITYA PRATAMA 080410377F
Ditetapkan di Surabaya
Salinan sesuai dengan aslinya : Pada tanggal November 2010
Sekretaris Universitas, REKTOR,

ttd
Dr.Hadi Subhan,S.H.,M.H.,C.N. FASICH
NIP. 197304062003121002 NIP. 19461231 197412 1 001

SALINAN disampaikan

Anda mungkin juga menyukai