Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

KECAMATAN BATU PUTIH


BADAN PERMUSYAWARATAN TIYUH PANCA MARGA
Jln. Poros panca marga, Kec. Batu Putih Kab. Tulang Bawang Barat

NOTULEN RAPAT

Rapat : Rapat Pembicaraan TK. II Rancangan Peraturan Badan Permusyawaratan


Tiyuh tentang Tata Tertib Badan Permusyawaratan Tiyuh Panca marga
Kecamatan Batu Putih Kabupaten Tulang Bawang Barat Periode 2019-2025

Hari / Tanggal : Senin, 28 september 2020


Pukul Panggilan : Pukul 09.00 WIB
Pukul Rapat : Pukul 09.30 WIB s/d Selesai
Tempat : Ruang Rapat Balai Tiyuh panca marga
Acara : 1. Pembukaan
2. Pembahasan
3. Penutup.

PIMPINAN RAPAT
Ketua : ARIN SUSANTO
Sekretaris : ERNA SINULINGGA
Pencatat : WARTO

PESERTA RAPAT :Daftar hadir Terlampir

KEGIATAN RAPAT : 1. Pembukaan


2. Pembahasan
3. Penutup.

1. Kata Pembukaan :Pimpinan Rapat membuka rapat tentang Rapat Pembicaraan TK. II
Rancangan Peraturan Badan Permusyawaratan Tiyuh tentang Tata Tertib
Badan Permusyawaratan Tiyuh panca marga Kecamatan Batu Putih
Kabupaten Tulang Bawang Barat Periode 2019-2025

2. Pembahasan :

I. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Tulang Bawang
Barat di Provinsi Lampung;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019;
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019;
6. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis
Peraturan Di Desa.
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2016 tentang Administrasi
Pemerintahan Desa;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan
Desa;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 10 Tahun 2011 tentang Badan
Permusyawaratan Kampung sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 5 Tahun 2015 tentang Perubahan Pertama atas
Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat 10 Tahun 2011 tentang Badan
Permusyawaratan Kampung;Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor
20 Tahun 2014 tentang Kewenangan Kampung;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah dan Peraturan di Tiyuh;
14. Peraturan Bupati Tulang Bawang Barat Nomor 7 Tahun 2015 tentang Daftar Kewenangan
Tiyuh Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Tiyuh;
15. Peraturan Bupati Tulang Bawang Barat Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pedoman Badan
Permusyawaratan Tiyuh;
16. Peraturan Bupati Tulang Bawang Barat Nomor 37 Tahun 2019 tentang Pedoman
Penyusunan Produk Hukum Tiyuh dan Konsultasi Peraturan di Tiyuh.

II. PERMASALAHAN :

1. Susunan, kelembagaan dan kedudukan BPT


2. Fungsi dan wewenang BPT
3. Keanggotaan BPT
4. Hak dan pelaksanaan hak BPT
5. Rapat/musyawarah BPT
6. Alat kelengkapan BPT
7. Produk hokum dan tata cara pembentukan peraturan tiyuh
8. Kode etik BPT
9. Pemberhentian antarwaktu, penggantian antarwaktu, dan pemberhentian sementara
10. Pelaksanaan konsultasi
11. Penerimaan pengaduan dan penyaluran sapirasi masyarakat
12. Perubahan peraturan tata tertib
13. Pembuatan buku notulen atau berita acara musyawarah BPT

III. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH :

1. SUSUNAN, KELEMBAGAAN DAN KEDUDUKAN BPT

a. Anggota BPT merupakan wakil dari penduduk Tiyuh berdasarkan keterwakilan


wilayah dan keterwakilan perempuan yang pengisiannya dilakukan secara
demokratis melalui proses pemilihan secara langsung atau musyawarah
perwakilan.
b. Anggota BPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Warga Tiyuh,
Golongan Profesi, Pemuka Agama, dan Tokoh atau pemuka masyarakat lainnya
yang bertempat tinggal tetap di tiyuh dan merupakan perwakilan dari setiap
Suku.
c. Jumlah Anggota BPT adalah 7 (Tujuh) orang yang merupakan perwakilan
wilayah dari setiap Suku, dengan memperhatikan keterwakilan perempuan.
d. BPT terdiri dari pimpinan dan anggota.
e. Masa keanggotaan BPT selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal
pengucapan sumpah/janji.
f. Anggota BPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dipilih untuk masa
keanggotaan paling banyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut atau tidak secara
berturut-turut.

Untuk mendukung pelaksanaan tugas kelembagaan BPT diangkat 1 (satu) orang


tenaga staf administrasi BPT.

2. FUNGSI DAN WEWENANG BPT

BPT mempunyai fungsi dan wewenang :


a. membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Tiyuh bersama Kepalo
Tiyuh;
b. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Tiyuh;
c. memberikan usul dan saran kepada Kepalo Tiyuh tentang penyelenggaraan
Pemerintahan Tiyuh;
d. melakukan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan sosial kemasyarakatan Tiyuh;
e. menjelaskan kebijakan Pemerintah Tiyuh kepada masyarakat;
f. melaksanakan pemberdayaan masyarakat;
g. membentuk panitia pemilihan kepalo tiyuh/panitia pemilihan kepalo tiyuh
antar waktu;
h. meminta laporan keterangan penyelenggaran pemerintahan  secara tertulis dari
kepalo tiyuh setiap akhir tahun anggaran;
i. memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan tiyuh lain atau
dengan pihak ketiga;
j. melaksanakan konsultasi dengan organisasi kemasyarakatan atau lembaga
kemasyarakatan; dan
k. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan.

3. KEANGGOTAAN BPT

a. Anggota BPT berjumlah 7 (Tujuh) orang.


b. Keanggotaan BPT diresmikan dengan Keputusan Bupati sesuai dengan laporan
kepalo tiyuh yang disampaikan melalui camat.
c. Masa jabatan anggota BPT adalah 6 (enam) tahun terhitung mulai tanggal
pengucapan sumpah/janji anggota BPT dan berakhir pada saat anggota BPT
yang baru mengucapkan sumpah/janji.
d. Anggota BPT yang baru sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mengucapkan
sumpah/janji secara bersama-sama bertepatan pada tanggal berakhirnya masa
jabatan 6 (enam) tahun anggota BPT yang lama.
e. Dalam hal terdapat anggota BPT yang baru tidak dapat mengucapkan
sumpah/janji bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan 6 (enam) tahun
anggota BPT yang lama, masa jabatan anggota BPT dimaksud berakhir
bersamaan dengan masa jabatan anggota BPT yang mengucapkan sumpah/janji
secara bersama-sama.
f. Dalam hal tanggal berakhirnya masa jabatan anggota BPT jatuh pada hari libur
atau hari yang diliburkan, pengucapan sumpah/janji dilaksanakan hari
berikutnya sesudah hari libur atau hari yang diliburkan dimaksud.

4. HAK DAN PELAKSANAAN HAK BPT

BPT berhak:
a. mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan
Tiyuh kepada Pemerintah Tiyuh;
b. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Tiyuh pelaksanaan
Pembangunan Tiyuh, pembinaan kemasyarakatan Tiyuh, dan pemberdayaan
masyarakat Tiyuh; dan
c. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya dari APB
Tiyuh.
Anggota BPT berhak:
a. mengajukan usul rancangan Peraturan Tiyuh;
b. mengajukan pertanyaan;
c. menyampaikan usul dan/atau pendapat;
d. memilih dan dipilih; dan
e. mendapat tunjangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Tiyuh.

5. RAPAT/MUSYAWARAH BPT

a. BPT mengadakan rapat/musyawarah secara berkala sekurang –kurangnya 12


(dua belas) kali dalam setahun dan/atau satu bulan sekali.
b. Kecuali yang dimaksud ayat (1) atas permintaan sedikitnya 3 (tiga) orang
anggota BPT atau atas permintaan Kepalo Tiyuh, ketua BPT mengundang
anggotanya untuk mengadakan rapat selambat-lambatnya 1 (satu ) minggu
setelah permintaan diterima.
c. BPT mengadakan rapat/musyawarah atas undangan ketua atau wakil ketua
BPT.
d. Pimpinan dan anggota BPT wajib mentaati tata tertib dengan baik dan
seksama.
e. Memenuhi undangan rapat/musyawarah dan menandatangani daftar hadir.
f. Memberitahukan ketidak hadirannya kepada pimpinan BPT.
g. Memelihara ketertiban dan kelancaran jalannya rapat.
h. Mengikuti semua kegitan BPT.
i. Hari kerja BPT dari hari senin sampai hari jum’at dari jam 08.00 WIB sampai
dengan jam 16.00 WIB atau disesuaikan dengan waktu dan kondisi.

6. ALAT KELENGKAPAN BPT

Alat kelengkapan BPT terdiri dari :


a. Pimpinan BPT;
b. Panitia Musyawarah;
c. Panitia-Panitia/Bidang-Bidang; dan
d. Panitia Anggaran.
7. PRODUK HUKUM DAN TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN TIYUH

a. Produk hukum yang ditetapkan BPT, berbentuk peraturan dan keputusan BPT.
b. Peraturan dan keputusan BPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dalam rapat paripurna BPT dan ditandatangani oleh ketua atau wakil ketua BPT
yang memimpin rapat paripurna BPT pada hari itu.

8. KODE ETIK BPT

a. Dalam melaksanakan wewenang, tugas dan kewajibannya, anggota BPT wajib


mentaati Kode Etik.
b. Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi norma-norma atau
aturan-aturan yang merupakan kesatuan landasan etik atau filosofis dengan
peraturan, sikap, perilaku, ucapan, tatakerja, tata hubungan antar lembaga
Pemerintah Tiyuh dan antar anggota serta antara anggota dengan pihak lain
mengenai hal-hal yang diwajibkan, dilarang, atau tidak patut dilakukan oleh
anggota.
c. Kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh Badan
Kehormatan BPT yang merupakan bagian dari alat kelengkapan BPT.
d. Kode etik sebagaimana dimaksud ayat (2) diatur tersendiri dalam Peraturan BPT.

9. PEMBERHENTIAN ANTARWAKTU, PENGGANTIAN ANTARWAKTU, DAN


PEMBERHENTIAN SEMENTARA

a. Anggota BPT berhenti antarwaktu karena:


a. meninggal dunia;
b. mengundurkan diri; atau
c. diberhentikan.
b. Anggota diberhentikan antarwaktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
c, apabila:
a. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan
tetap sebagai anggota selama 3 (tiga) bulan berturut-turut tanpa keterangan
apapun;
b. melanggar sumpah/janji jabatan dan kode etik BPT;
c. dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan
ancaman pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
d. tidak menghadiri rapat paripurna dan/atau rapat alat kelengkapan BPT yang
menjadi tugas dan kewajibannya sebanyak 6 (enam) kali berturut-turut
tanpa alasan yang sah;
e. tidak lagi memenuhi syarat sebagai calon anggota BPT sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
f. melanggar ketentuan larangan sebagai anggota, sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.

10. PELAKSANAAN KONSULTASI

a. Konsultasi antara BPT dengan pemerintah Tiyuh dilaksanakan dalam


bentuk pertemuan antara pimpinan BPT dengan kepalo Tiyuh.
b. Konsultasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam
rangka:
a. pembicaraan awal mengenai materi muatan rancangan peraturan Tiyuh
dan/atau rancangan kebijakan anggaran  dalam rangka penyusunan
RAPBT;
b. pembicaraan mengenai penanganan suatu masalah yang memerlukan
keputusan/kesepakatan bersama BPT dan pemerintah Tiyuh
berdasarkan peraturan perundang-undangan; atau
c. permintaan penjelasan mengenai kebijakan atau program kerja tertentu
yang ditetapkan atau dilaksanakan oleh kepalo Tiyuh.

11. PENERIMAAN PENGADUAN DAN PENYALURAN ASPIRASI MASYARAKAT

a. Pimpinan BPT, alat kelengkapan BPT, anggota BPT menerima,


menampung, menyerap dan menindaklanjuti pengaduan dan/atau
aspirasi masyarakat yang disampaikan secara langsung atau tertulis
tentang suatu permasalahan, sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang
BPT.
b. Pengaduan dan/atau aspirasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan proses administratif oleh sekretariat BPT dan diteruskan
kepada Pimpinan BPT, alat kelengkapan BPT yang terkait, anggota BPT.
c. Pimpinan BPT, alat kelengkapan BPT yang terkait dapat menindaklanjuti
pengaduan dan/atau aspirasi sesuai kewenangannya.
d. Anggota dapat menindaklanjuti pengaduan dan/atau aspirasi kepada
Pimpinan BPT, alat kelengkapan BPT yang terkait.
e. Dalam hal diperlukan, pengaduan dan/atau aspirasi masyarakat dapat
ditindaklanjuti dengan:
a. rapat dengar pendapat umum;
b. rapat dengar pendapat;
c. kunjungan kelapangan; atau
d. rapat kerja alat kelengkapan BPT dengan mitra kerjanya.
f. Tata cara penerimaan dan tindak lanjut pengaduan dan / atau aspirasi
masyarakat diatur oleh pimpinan BPT.

12.  PERUBAHAN PERATURAN TATA TERTIB

a. Perubahan terhadap Peraturan BPT tentang Tata Tertib BPT dapat


diusulkan oleh anggota BPT dan/atau paling rendah oleh 2/3 ( dua per
tiga) orang anggota.
b. Pembahasan usul perubahan dimaksud ayat (1), dilakukan dalam rapat
paripurna BPT yang khusus diadakan untuk keperluan tersebut dan
harus dihadiri oleh paling rendah 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota.
c. Keputusan yang diambil dengan persetujuan suara terbanyak bagi
penetapan perubahan terhadap peraturan tata tertib dapat dilaksanakan
dengan persetujuan oleh paling rendah 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
anggota yang hadir.

13. PEMBUATAN BUKU NOTULEN ATAU BERITA ACARA MUSYAWARAH BPT

a. Setiap pembahasan rancangan peraturan Desa dilakukan pencatatan


proses yang dituangkan dalam buku notulen atau berita acara
musyawarah.
b. Setiap hasil musyawarah dibuat buku notulen atau berita acara
musyawarah yang dibuat oleh Staf Administrasi BPT.
c. Buku notulen atau berita acara musyawarah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2), memuat tentang:
a. nomor sesuai urutan;
b. hari/tanggal pelaksanaan musyawarah;
c. materi musyawarah;
d. peserta musyawarah;
e. ringkasan pembahasan musyawarah; dan
f. tempat, tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan musyawarah.
d. Buku notulen atau berita acara musyawarah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (2) di atas, ditandatangani oleh Staf
Administrasi BPT dan diketahui oleh Ketua BPT.

Demikian notulen rapat ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIMPINAN RAPAT,

ARIN SUSANTO
PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT
KECAMATAN BATU PUTIH
BADAN PERMUSYAWARATAN TIYUH PANCA MARGA
Jln. Poros panca marga, Kec. Batu Putih Kab. Tulang Bawang Barat

DAFTAR HADIR
RAPAT PEMBICARAAN TK. I RANCANGAN PERATURAN BADAN PERMUSYAWARATAN TIYUH
TENTANG TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN TIYUH PANCA MARGA
KECAMATAN BATU PUTIH
KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT PERIODE 2019-2025

NO NAMA JABATAN INSTANSI TANDA TANGAN


1. SARDIMAN KEPALO TIYUH
2. RUSYONO SEKRETARIS TIYUH
3. ARIYANTO LPMT
4. PONIRAH KASI PMBERDAYAAN
5. SAYUTI BPT
6. MUHAMAD TOYI BENDAHARA TIYUH
7. IWAN SANUSI OPERATOR
8.
9.
10.

PIMPINAN RAPAT,

ARIN SUSANTO

Anda mungkin juga menyukai