0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan42 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan kapasitas anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam mendukung proses demokrasi di desa. Dokumen tersebut menjelaskan tentang dasar hukum, tujuan, pengisian anggota, fungsi, tugas, hak, dan kewajiban BPD serta pengaturan mengenai kelembagaan, penyusunan peraturan, dan jenis buku administrasi BPD.
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan kapasitas anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam mendukung proses demokrasi di desa. Dokumen tersebut menjelaskan tentang dasar hukum, tujuan, pengisian anggota, fungsi, tugas, hak, dan kewajiban BPD serta pengaturan mengenai kelembagaan, penyusunan peraturan, dan jenis buku administrasi BPD.
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan kapasitas anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam mendukung proses demokrasi di desa. Dokumen tersebut menjelaskan tentang dasar hukum, tujuan, pengisian anggota, fungsi, tugas, hak, dan kewajiban BPD serta pengaturan mengenai kelembagaan, penyusunan peraturan, dan jenis buku administrasi BPD.
KAB. BULUKUMBA DASAR HUKUM : 1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa; 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2020 tentang Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa; 4. Permendesa Nomor 16 Tahun 2019 tentang Musyawarah Desa; 5. Permendesa Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 6. Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 1 Tahun 2018 tentang Badan Permusyawaratan Desa. Tujuan Pengaturan BPD untuk :
1.Mempertegas peran BPD dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa; 2.Mendorong BPD agar mampu menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan 3.Mendorong BPD dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di Desa. PENGISIAN ANGGOTA BPD :
1. Anggota BPD merupakan wakil dari penduduk Desa
berdasarkan keterwakilan wilayah dan keterwakilan perempuan yang pengisiannya dilakukan secara demokratis melalui proses pemilihan secara langsung atau musyawarah perwakilan. 2. Jumlah anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat ditetapkan dengan jumlah gasal, paling sedikit 5 orang dan paling banyak 9 orang. 3. Penetapan Jumlah anggota BPD sebagaimana dimaksud memperhatikan jumlah penduduk dan kemampuan Keuangan Desa. Lanjutan....
4. Masa keanggotaan BPD selama 6 (enam) tahun
terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah/janji. 5. Anggota BPD dapat dipilih untuk masa keanggotaan paling banyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut atau tidak secara berturut- turut. Pemberhentian Anggota BPD
Anggota BPD berhenti karena:
a. meninggal dunia; b. mengundurkan diri; atau c. diberhentikan. Anggota BPD diberhentikan apabila:
1. berakhir masa keanggotaan;
2. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan tanpa keterangan apapun; 3. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota BPD; 4. tidak melaksanakan kewajiban; 5. melanggar larangan sebagai anggota BPD; 6. melanggar sumpah/janji jabatan dan kode etik BPD; Lanjutan
7. dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan ancaman pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; 8. tidak menghadiri rapat paripurna dan/atau rapat BPD lainnya yang menjadi tugas dan kewajibannya sebanyak 6 (enam) kali berturut-turut tanpa alasan yang sah; 9. Adanya perubahan status Desa menjadi kelurahan, penggabungan 2 (dua) Desa atau lebih menjadi 1 (satu) Desa baru, pemekaran atau penghapusan Desa; 10. bertempat tinggal diluar wilayah asal pemilihan; dan/atau 11. ditetapkan sebagai calon Kepala Desa. Larangan Anggota BPD
1. Merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat
Desa, dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat Desa 2. Melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme, menerima uang, barang, dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya; 3. menyalahgunakan wewenang; 4. melanggar sumpah/janji jabatan; 5. merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan perangkat Desa; 6. merangkap sebagai anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi Atau DPRD Kabupaten/Kota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan-undangan; 7. sebagai pelaksana proyek Desa; 8. menjadi pengurus partai politik; dan/atau 9. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang. Kelembagaan BPD
1.Kelembagaan BPD terdiri atas pimpinan; dan bidang.
2.Pimpinan BPD terdiri atas 1 orang ketua, 1 orang wakil ketua, dan 1 orang sekretaris. 3.Bidang terdiri atas bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan 4.pembinaan kemasyarakatan dan bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa dan dipimpin oleh ketua bidang; 5.Pimpinan BPD dan ketua bidang merangkap sebagai anggota BPD. 6.Untuk mendukung pelaksanaan tugas kelembagaan BPD diangkat 1 (satu) orang tenaga staf administrasi BPD. FUNGSI BPD
1. Membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan
Desa bersama Kepala Desa; 2. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan 3. Melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa. FUNGSI BPD
1. Membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan
Desa bersama Kepala Desa; 2. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan 3. Melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa. FUNGSI BPD
1. Membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan
Desa bersama Kepala Desa; 2. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan 3. Melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa. FUNGSI BPD
1. Membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan
Desa bersama Kepala Desa; 2. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan 3. Melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa. TUGAS BPD
1. Menggali aspirasi masyarakat;
2. Menampung aspirasi masyarakat; 3. Mengelola aspirasi masyarakat; 4. Menyalurkan aspirasi masyarakat; 5. Menyelenggarakan musyawarah BPD; 6. Menyelenggarakan musyawarah Desa; 7. Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa; 8. Menyelenggarakan musyawarah Desa khusus untuk pemilihan Kades antarwaktu; 9. Membahas & menyepakati rancangan Peraturan Desa bersama Kades; 10.Melaksanakan pengawasan terhadap kinerja Kepala Desa; 11.Melakukan evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan Pemdes; 12.Menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan Pemerintah Desa dan lembaga Desa lainnya; dan 13.Melaksanakan tugas lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. HAK ANGGOTA BPD
a. mengawasi dan meminta keterangan tentang
penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Pemerintah Desa; b. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan c. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. KEWAJIBAN ANGGOTA BPD
a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan
UUD RI Tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika;; b. Melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan gender dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa; c. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan/atau golongan; d. Menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat Desa; e. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga Pemerintah Desa dan lembaga desa lainnya; dan f. Mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan kestabilan penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta mempelopori penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan tata kelola pemerintahan yang baik. LAPORAN KINERJA BPD
1. Laporan kinerja BPD merupakan laporan atas
pelaksanaan tugas BPD dalam 1 tahun anggaran. 2. Laporan kinerja dibuat dengan sistematika dasar hukum; pelaksanaan tugas; dan penutup. 3. Laporan kinerja BPD dilaporkan secara tertulis kepada Bupati melalui Camat serta disampaikan kepada Kepala Desa dan forum musyawarah Desa secara tertulis dan atau lisan. 4. Laporan kinerja BPD disampaikan paling lama 4 bulan setelah selesai tahun anggaran. KEWENANGAN BPD
1. Mengadakan pertemuan dengan mayarakat untuk
mendapatkan aspirasi; 2. Menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Desa secara lisan dan tertulis; 3. Mengajukan rancangan Peraturan Desa yang menjadi kewenangannya; 4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja Kepala Desa; 5. Meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Pemerintah Desa; 6. Menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; 7. Mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan kestabilan penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta mempelopori penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan tata kelola pemerintahan yang baik; Lanjutan......
8. Menyusun peraturan tata tertib BPD;
9. Menyampaikan laporan hasil pengawasan yang bersifat insidentil kepada Bupati/Walikota melalui Camat; 10. Menyusun dan menyampaikan usulan rencana biaya operasional BPD secara tertulis kepada Kepala Desa untuk dialokasikan dalam RAPB Desa; 11. Mengelola biaya operasional BPD; 12. Mengusulkan pembentukan Forum Komunikasi Antar Kelembagaan Desa kepada Kepala Desa; dan 13. Melakukan kunjungan kepada masyarakat dalam rangka monitoring dan evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Penyusunan Peraturan Tata Tertib BPD
Peraturan tata tertib BPD paling sedikit memuat:
1. Keanggotaan dan kelembagaan BPD; 2. Fungsi, tugas, hak, kewajiban dan kewenangan BPD; 3. Waktu musyawarah BPD; 4. Pengaturan mengenai pimpinan musyawarah BPD; 5. Tata cara musyawarah BPD; 6. Tata laksana dan hak menyatakan pendapat BPD dan anggota BPD; dan 7. Pembuatan berita acara musyawarah BPD. JENIS BUKU ADMINISTRASI BPD
1. BUKU AGENDA SURAT KELUAR
2. BUKU AGENDA SURAT MASUK 3. BUKU EKSPEDISI 4. BUKU DATA INVENTARIS BPD 5. BUKU LAPORAN KEUNGAN BPD 6. BUKU TAMU BPD 7. BUKU AGENDA KEGIATAN BPD 8. BUKU DATA ASPIRASI MASYARAKAT’ 9. BUKU DAFTAR HADIR RAPAT BPD 10.BUKU NOTULEN RAPAT BPD 11.BUKU DATA PERATURAN/KEPUTUSAN BPD 12.BUKU DATA PERATURAN DESA 13.BUKU KEPUTUSAN MUSYAWARAH DESA 14.BUKU KEPUTUSAN MUSYWARAH PEMBANGUNAN DESA SEKIAN & TERIMA KASIH