Anda di halaman 1dari 7

PETUNJUK TEKNIS

PENGISIAN ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


PERIODE 2020 -2026
DI WILAYAH KABUPATEN KOLAKA

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD memiliki kedudukan


strategis (1) sebagai wakil masyarakat desa didalam pemerintahan desa untuk turut serta
merumuskan kebijakan pemerintah desa (2) Penyelenggara fungsi pemerintahan terutama
dalam hal fasilitasi peraturan desa, anggaran desa dan pengawasan kinerja Kepala Desa
dan (3) Berperan dalam memelihara hubungan dan komunikasi yang baik antara
Pemerintah Desa dan masyarakat desa.

Dengan demikian maka BPD harus diisi oleh orang-orang yang memiliki sikapketokohan
(panutan) didukung kemampuan yang memadai untuk menjalankan fungsi, tugas, hak dan
kewajibannya sebagai anggota BPD. Sehingga penyelenggaraan pengisian keanggotaan
BPD harus dilaksanakan secara sistematis, prosedural, demokratis, partisipatif,
transparan, akuntable jujur dan adil.

Mengingat masa bakti keanggotaan BPD di Kabupaten Kolaka secara bergelombang akan
berakhir di tahun 2020 ini, agar tidak terjadi kekosongan keanggotaan BPD di Desa perlu
segera dilakukan persiapan dan proses pengisian keanggotaan BPD melalui Pemilihan
Anggota BPD, maka demi kelancaran dan ketertiban proses pelaksanaannya perlu
disusun Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pengisian Keanggotaan Periode 2020-2026.

2. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa


b. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa sebagaimana telah dirubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 Tentang Badan
Permusyawaratan Desa.

Pengertian-Pengertian

1. Camat atau sebutan lain adalah pemimpin kecamatan yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui sekretaris daerah
2. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memilki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul
dan/atau hak taradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain
dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
5. Kepala Desa atau sebutan lain adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai
wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga
Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
6. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan
secara demokratis.
7. Pengisian anggota BPD adalah suatu proses dan cara untuk mengisi keanggotaan
BPDsecara demokratis.
8. Tahapan pemilihan anggota BPD adalah serangkaian proses yang meliputi
pembentukan panitia, penjaringan bakal calon anggota BPD, penetapan calon
anggota yang dapat dipilih,serangkaian agenda mencakup penetapan hasil
pemilihan anggota dan peresmian keanggotaan BPD.
9. Panitia Pemilihan Anggota BPD adalah kelompok kerja yang beranggotakan
maksimal 3 (tiga) orang unsur perangkat desa dan maksimal 8 (delapan) orang
unsur masyarakat yang berasal dari wilayah pemilihan ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa.
10. Pemilihan Langsung adalah Pemilihan langsung Calon anggota BPD oleh
masyarakat yang mempunyai Hak Pilih.
11. Pemilihan dengan mekanisme keterwakilan adalah Pemilihan Calon anggota BPD
dari unsur wakil dan masyarakat desa di wilayah pemilihan dalam desa
12. Hak pilih adalah hak untuk memilih bagi warga masyarakat yang memenuhi
persyaratan :
- Warga Negara yang sudah genap berumur 17 tahun
- Telah terdaftar dalam Pemilih
- Bukan bekas anggota organisasi terlarang (PKI) termasuk organisasi
massanya.
13. Wilayah Pemilihan adalah Lingkup wilayah tertentu dalam desa ( dusun ) yang
telah memilki wakil dalam jumlah tertentu dalam keanggotaan BPD

1.4 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan pedoman teknis adalah Menyediakan Pedoman bagi Pemerintah


Daerah, Camat dan Kepala Desa dalam melakukan pembinaan dan fasilitasi
pengisian keanggotaan BPD.

Adapun tujuan dari penyusunan juknis ini adalah mewujudkan terciptanya proses
pengisian keanggotaan BPD yang Sistematis, Prosedural, terbuka dan dapat
dipertangungjawabkan.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pengaturan dalam petunjuk teknis ini adalah pengisian keanggotaan
BPD yang meliputi tugas dan tanggung jawab pemangku kepentingan, ketentuan
umum dan mekanisme pelaksanaan pemilihan anggota BPD.

II. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

2.1 Pemerintah Daerah


- Pembinaan
- Koordinasi dengan lintas SKPD
- Fasilitasi
- Penyiapan dukungan teknis/perangkat kebijakan
- Melakukan Orientasi bagi Anggota BPD

2.2 Camat

- Pembinaan dan Pengawasan


- Koordinasi
- Fasilitasi

2.3 Kepala Desa

- Pembinaan dan Pengawsan


- Koordinasi
- Fasilitasi
- Menyiapkan dukungan operasional pelaksanaan
- Menyiapkan perangkat kebijakan;
- Menyampaikan hasil pemilihan anggota BPD Kepada bupati melalui Camat
untuk di tetapkan dan diresmikan.

2.4 Panitia Pemilihan BPD

- Menyusun Tata Tertib Pemilihan


- Menyusun Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan
- Penjaringan dan penyaringan Bakal Calon Anggotan BPD
- Penetapan Calon Anggota BPD yang dapat dipilih
- Menetapkan jumlah wilayah pemilihan
- Pelaksanaan pemilihan secara demokratis di setiap wilayah pemilihan (Dusun)
- Penanganan sengketa pemilihan
- Berita Acara Penetapan Hasil Pemilihan
- Penyampaian hasil pemilihan kepada Kepala Desa.

III.KETENTUAN UMUM

3.1 Keanggotaan BPD

1. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan


wilayah dan keterwakilan perempuan yang pengisiannya dilakukan secara
demokratis melalui proses pemilihan secara langsung atau musyawarah
perwakilan (Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun
2016 Tentang BPD).

2. Jumlah anggota BPD ditetapkan dengan jumlah gasal paling sedikit 5 (lima)
orang dan paling banyak 9 (sembilan) orang.

(Pasal 5 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016
Tentang BPD).
PENTING !

1. Setelah Desa menentukan jumlah anggota BPD yang harus diisi, maka
pastikan 1 (satu) orang dari jumlah yang ditetapkan adalah proporsi
untuk calon anggota BPD wakil dari kelompok perempuan, sisa
jumlah anggota BPD setelah dikurangi keterwakilan perempuan dibagi
secara merata untuk kuota keterwakilan dusun.

2. Apabila jumlah wilayah lebih sedikit dari jumlah anggota BPD yang
ditetapkan, dusun yang memiliki jumlah penduduk lebih banyak dapat
diwakili anggota BPD melebihi jumlah anggota dusun lainnya.

3. Apabila jumlah dusun lebih banyak dari jumlah anggota BPD yang
ditetapkan maka dapat dilakukan Cluster (penggabungan) dusun,
sehingga dimungkin 1 orang anggota BPD dipilih untuk mewakili 2
atau lebih dusun.

3. Panitia pengisian calon anggota BPD menetapkan jumlah anggota BPD di tingkat
desa dan jumlah perwakilan anggota BPD dari wilayah pemilihan (Dusun) atau
Cluster (gabungan) dusun.
4. Wilayah dimaksud adalah wilayah dalam desa seperti dusun, gabungan dusun RT
dan RW.

3.2 Persyaratan Calon Anggota BPD

Persyaratan calon anggota BPD adalah:

a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;


b. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan dan
memelihara keutuhan Negara Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;
c. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun atau sudah/pernah menikah;
d. berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau sederajat;
e. bukan sebagai perangkat Pemerintah Desa;
f. Tidak merangkap sebagai pengurus atau anggota Lembaga Kemasyaraktan Desa
(merujuk pasal 26 huruf (f) Permendagri 110 /2016).
g. Tidak tercatat sebagai pengurus partai politik
(merujuk Pasal 26 huruf (h) Permendagri 110/2016
h. bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD;
i. wakil penduduk Desa yang dipilih secara demokratis; dan
j. bertempat tinggal di wilayah pemilihan.

3.3 Pengisian Anggota BPD

1. Pengisian Anggota BPD berdaasarkan keterwakilan wilayah

a. Pemilihan anggota BPD berdasarkan keterwakilan wilayah dilakukan untuk


memilih calon anggota BPD dari unsur wakil wilayah .
b. Anggota BPD dari wakil wilayah merupakan masyarakat desa dari wilayah
tersebut yang memenuhi syarat dipilih sebagai Anggota BPD
c. Jumlah wakil wilayah yang dapat mengisi keanggotaan BPD ditetapkan secara
proporsional dengan memperhatikan jumlah penduduk.

2. Pengisian Anggota BPD Berdasarkan keterwakilan perempuan


a. Pemilihan anggota BPD berdasarkan keterwakilan perempuan dilakukan
untuk memilih 1 (satu) orang perempuan sebagai anggota BPD.
b. Wakil perempuan yang akan dipilih menjadi anggota BPD harus meenuhi
syarat calon anggota BPD serta memiliki kemammpuan dalam menyuarakan
dan memperjuangkan kepentingan perempuan.
c. Pemilihan wakil perempuan untuk menjadi anggota dilakukan oleh perempuan
warga desa yang memiliki hak pilih.

3.4 Pelaksana Pemilihan Anggota BPD

Pengisian keanggotaan BPD dilakukan oleh panitia pemilihan anggota BPD yang
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Jumlah panitia pemilihan paling banyak
3 (tiga) orang unsur perangkat desa dan paling banyak 8 (delapan) orang dari unsur
masyarakat yang mewakili wilayah pemilihan dengan syarat memiliki kecakapan dan
keterampilan untuk melaksanakan proses pemilihan anggota BPD dan terbebas dari
kepentingan pribadi, kelompok atau golongan.

Tugas panitia pemilihan calon anggota BPD meliputi :

a. Menyusun Tata Tertib Pemilihan


b. Melakukan penjaringan dan penyaringan bakal calon anggota BPD.
c. Menetapkan calon-calon anggota BPD dari wakil masing-masing wilayah dan
calon anggota BPD wakil perempuan yang dinyatakan memenuhi syarat untuk
dipilih menjadi Anggota BPD.
d. Menangani perselisihan
e. Melaporkan hasil pemilihan kepada Kepala Desa.

IV. MEKANISME DAN TAHAPAN PENGISIAN KEANGGOTAAN BPD

4.1 Pemberitahuan Berakhirnya Masa Keanggotaan BPD

Dalam kurun waktu 6 (enam) bulan Camat atas nama Bupati Kabupaten Kolaka
menyampaikan pemberitahuan mengenai akan berakhirnya masa keanggotaan BPD
di wilayahnya dan menginformasikan akan dilaksanakannya penjaringan bakal calon
anggota BPD Periode 2020-2026 untuk ditetapkan menjadi calon anngota BPD yang
dapat dipilih menjadi anggota BPD secara demokratis paling lambat 3 (tiga bulan)
sebelum masa keanggotaan BPD berakhir.

4.2 Pembentukan Panitia Pemilihan Anggota BPD

Menindaklanjuti pemberitahuan tentang berakhirnya masa keanggotaan BPD dan


perlunya segera memilih anggota BPD, Kepala Desa melaksanakan Musyawarah
pembentukan panitia pemilihan anggota BPD .

4.3 Penjaringan Bakal Calon Anggota BPD

Panitia menyampaikan informasi melalui surat pemberitahuan kepada para ketua RW


tentang akan dilaksanakannya pemilihan anggota BPD periode 2020-2026 yang
diwali dengan penjaringan bakal calon anggota BPD yang berasal dari keterwakilan
wilayah dan Keterwakilan Perempuan.Surat pemberitahuan panitia paling sedikit
memuat :

1. Persyaratan Calon Anggota BPD


2. Jumlah Anggota BPD yang akan diisi dan jumlah wakil BPD yang akan
mewakili wilyah pemilihan.
3. Mekanisme keterwakilan kewilayahan dan keterwakilan unsur perempuan.
Informasi selain disampaikan melalui surat wajib disampaikan mealui
pengumuman terbuka di tempat-tempat strategis ataupun disosialisasikan
melalui berbagai forum yang ada di desa.

4.4 Penyaringan dan Penetapan Calon Anggota BPD

- Sosialisasi kepada masyarakat terkait penjaringan dengan mencantumkan kuota


pengisian anggota BPD pada tiap wilayah
- Memverifikasi persyaratan administrasi bakal calon anggota BPD
- Menetapkan calon anggota BPD melalui keputusan Panitia Pemilihan

4.5 Pelaksanaan Pemilihan Calon Anggota BPD

Melaksanakan pemillihan anggota BPD pada tiap wilayah secara demokratis dengan
mengutamakan musyawarah keterwakilan dan melibatkan semua unsur masyarakat
( RT,RW, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan,
Tokoh Pendidikan) (rujukan ke Permendesa tentang Pengambilan Keputusan melalui
Musyawarah Desa) dan dibuktikan dengan daftar hadir.

Apabila dalam musyawarah keterwakilan tidak ada hasil kesepakatan maka


dilaksanakan pemungutan suara secara langsung .

4.6 Penetapan Hasil Pemilihan berdasarkan Berita Acara Hasil Pemilihan, dan dokumen
penyelenggaraan pemilihan anggota BPD disimpan sebagai arsip Desa oleh
Sekretaris Desa.

Calon anggota BPD terpilih adalah calon anggota BPD berdasarkan suara terbanyak.

4.7 Penetapan anggota BPD calon pengganti antar waktu dari masing-masing wilayah
pemilihan merupakan calon anggota BPD yang memiliki jumlah suara terbanyak
pada urutan berikutnya.

4.8 Mekanisme penyelesaian konflik/sengketa

Konflik/sengketa dari pelaksanaan pemilihan anggota BPD ini diselesaikan melalui


musyawarah mufakat. Apabila tidak tercapai kata mufakat maka Panitia pemilihan
dapat meminta fasilitasi Camat dan Pemerintah daerah.

4.9 Penyampaian Hasil Pemilihan Kepada Kepala Desa

Panitia Pemilihan Anggota BPD menetapkan daftar calon anggota terpilih dan calon
pengganti antar waktu untuk disampaikan kepada Bupati melalui camat guna
penetapan dan peresmian.

4.10 Peresmian Anggota BPD

Peresmian Anggota BPD dilaksanakan secara serentak oleh Bupati atau dilaksanakan
di setiap kecamatan oleh camat atas nama bupati
V. PEMBIAYAAN

Biaya penyelenggaraan pemilihan anggota BPD bersumber dari Anggaran


Pendapatan Belanja Desa tahun 2018. Dipertanggungjawabkan secara transfaran dan
akuntable oleh panitia pemilihan anggota BPD kepada Kepala Desa.

Biaya penyelenggaraan pemilihan anggota BPD antara lain dpat dipergunakan untuk
membiayai honor dan operasional pelaksanaan pemilihan anggota BPD pada tahap
persiapan, pelaksanaaan dan pelaporan dengan tetap mengedepankan prinsip
partisipasi dan keswadayaan masyarakat.

VI. PENUTUP

Demikian petunjuk teknis ini dibuat untuk dipedomani dan dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai