DOSEN PENGUJI
Tri Andika S.H.,M.H
Putra Perdana Ahmad Saifullah S.H.,M.H.
OLEH :
RIDHO ANANDA SAPUTRA
NPM : B1A017055
A. JUDUL PENELITIAN
• Dalam pelaksanaan pemerintahan Desa, roda pemerintahan dijalankan oleh seorang kepala Desa
yang dipilih secara demokratis oleh masyarakat melalui pemilihan kepala Desa, yang kemudian dalam
melaksanakan tugasnya kepala Desa dibantu oleh perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan Desa.
• Menurut ketentuan Pasal 48 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, perangkat Desa
terdiri dari :
– Sekretaris Desa;
– Pelaksana Kewilayahan; dan
– Pelaksana Teknis.
• Ketentuan mengenai mekanisme pengangkatan dan pemberhentian perangkat Desa diatur melalui
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015, yang kemudian diatur lebih lanjut melalui
Peraturan Daerah. Di Kabupaten Seluma, ketentuan mengenai Perangkat Desa diatur oleh Perda
Kabupaten Seluma Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perangkat Desa.
• PENGANGKATAN PERANGKAT DESA
Menurut ketentuan Pasal 3 Perda Kabupeten Seluma Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perangkat Desa,
Perangkat Desa diangkat oleh kepala Desa setelah dilaporkan dan dikonsultasikan dengan
Camat atas nama Bupati. Yang Sebelum pengangkatan Perangkat Desa, kepala Desa
membentuk sebuah tim yang disebut tim penjaringan calon perangkat Desa, yang selanjutnya tim
ini melakukan penjaringan pada calon perangkat desa yang memenuhi syarat-syarat sebagai
perangkat Desa. yang perlu digaris bawahi adalah pengangkatan perangkat Desa, dilakukan
untuk mengisi jabatan perangkat Desa yang kosong.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis, diharapkan dengan dilaksanakannya penelitian ini dapat memberikan
kemajuan pada ilmu hukum, dan dapat menambah wawasan tentang Proses
pengangkatan dan pemberhentian perangkat Desa bagi setiap pembacanya.
b. Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Pemerintah desa,
dan BPD desa Pagar agung dalam melaksanakan Pengangkatan dan pemberhentian
Perangkat desa di desa Pagar Agung, sehingga dapat berdampak baik juga pada
masyarakat desa Pagar Agung.
E. KERANGKA PEMIKIRAN
1. Teori Negara Hukum
Konsep negara hukum tidak terlepas dari sejarah perkembangan negara, dengan dinamika sejarahnya
masing-masing. Secara embrionik gagasan negara hukum sudah dikemukakan oleh Plato, ketika ia
menulis buku yang berjudul nomoi. Dalam buku nomoi, Plato mengemukakan bahwa
penyelenggaraan negara yang baik ialah yang didasarkan pada peraturan hukum yang baik.
Menurut Freidich Julius Stahl setidaknya ada 4 unsur dari Rechtsstaat yaitu:
– Perlindungan hak asasi manusia.
– Pemisahan kekuasaan.
– Setiap tindakan pemerintah harus berdasar Undang-Undang .
– Peradilan administrasi yang berdiri sendiri.
Istilah Rechtsstaat hanya berkembang di negara negara yang berpaham Eropa kontinental saja,
sedangkan dalam negera negara yang berpaham Anglo Sakson negara hukum diistilahkan dengan
Rule of law yang dikemukakan oleh A.V Dicey. Dengan unsur-unsur sebagai berikut :
1. Supremasi aturan hukum (Supremacy of the law) tidak ada kekuasaan sewenang wenang (Absence
of arbitrary power), dalam arti bahwa seseorang hanya boleh dihukum kalau melanggar hukum;
2. Kedudukan yang sama dalam menghadapi hukum (equality before the law), dalil ini berlaku bagi
orang biasa maupun untuk pejabat;
3. Terjaminnya hak hak manusia oleh undang undang (dinegara lain oleh Undang undang Dasar) serta
keputusan keputusan pengadilan.
2. Teori Kewenangan
•Kata kewenangan berasal dari kata dasar yaitu wenang, yang dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai
mempunyai (mendapat) hak dan kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan kewenangan berarti hak dan
kekuasaan yang dipunyai untuk melakukan sesuatu. Menurut Louis A. Allen dalam bukunya, Management and
Organization : Wewenang adalah jumlah kekuasaan (powers) dan hak (rights) yang didelegasikan pada suatu jabatan.
Sedangkan menurut G. R. Terry: Wewenang adalah kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk menyuruh pihak
lain supaya bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki wewenang itu.
•Berdasarkan asas negara hukum kata kewenangan lazimnya disandarkan kepada hak dan kekuasaan suatu lembaga
atau intitusi yang berkaitan dengan penggunaan kekuasaan yang dimiliki tersebut, yang merupakan lingkup
pengaturan hukum Administrasi mengenai kekuasaan memerintah. Asas hukum yang melandasi kekuasaan
memerintah tersebut lazimnya disebut sebagai rechtmatigheid van bestuur (Asas keabsahan).
b.Bagi masyarakat, berfungsi sebagai alasan mengajukan gugatan terhadap perbuatan pemerintahan
(beroepsgronden).
2. Pendekatan Penelitian
•Pendekatan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis pendekatan, yaitu Pendekatan Perundang-
Undangan dan pendekatan Sosiologis/Empiris. Pendekatan Perundang-Undangan yaitu pendekatan
yang berfokus pada pengkajian terhadap Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, dan
Peraturan-Peraturan lain, asas dan konsep yang berkaitan dengan pengangkatan dan pemberhentian
perangkat Desa.
•Pendekatan Sosiologis/Empiris dalam penelitian ini, berfokus pada pengkajian terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dan
Peraturan Perundang-Undangan lainnya yang berkaitan dengan Pelaksanaan pengangkatan dan
pemberhentian Perangkat Desa di desa Pagar Agung kecamatan Seluma Barat kabupaten Seluma.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
•Populasi adalah keseluruhan atau himpunan obyek penelitian dengan ciri yang sama, populasi dapat
berupa orang, benda, gejala dan tingkah laku, pasal perUndang-Undang an, kasus-kasus hukum,
waktu dan tempat, alat-alat pengajaran, cara-cara yang sama dengan ciri dan sifat yang sama.
Populasi pada penelitian ini adalah Aparatur Pemerintahan Desa, desa Pagar Agung kecamatan
Seluma Barat kabupaten Seluma.
b. Sampel
•Metode yang peneliti gunakan dalam penentuan sampel dalam penelitian ini, Purposive Sampling
atau penarikan sampel bertujuan. Yakni dengan cara menentukan sampel pada tujuan tertentu,
sehingga peneliti mengambil sampel dari orang yang tidak diacak, melainkan langsung merujuk pada
sampel yang berkaitan langsung dengan permasalah yang diteliti. Sampel pada penelitian ini adalah
Kepala Desa, desa Pagar Agung, Ketua BPD desa Pagar Agung, mantan Perangkat Desa Pada
Periode sebelum 2019, dan Perangkat Desa yang baru diangkat.
4. Data dan sumber data
Data dalam penelitian ini, terdapat dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder.
1.Data primer adalah data yang dihimpun langsung dari sumbernya yang kemudian dioleh secara
mandiri oleh peneliti. pada penelitian ini data primer adalah fakta atau hasil temuan ditempat
penelitian, yang merupakan hasil himpunan dari pengamatan atau observasi dan wawancara yang
dilakukan peneliti.
2.Data skunder adalah data yang diperoleh dari studi kepustakaan, yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung dari sumber pertamanya, melainkan sudah terdokumentasi dalam bentuk bahan-
bahan hukum maupun bahan-bahan non-hukum. Dalam penelitian ini data sekunder berupa :
a.Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
b.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
c.Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
d.Permendagri Nomor 83 Tahun 2015 Tentang Perangkat Desa
e.Permendagri Nomor 110 Tahun 2015 Tentang Badan Permusyawaratan Desa
f.Perda Kabupaten Seluma Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perangkat Desa
Sumber dari data tersebut adalah hasil dari studi kepustakaan, pengamatan dan wawancara peneliti
dengan responden atau informan, yaitu Kepala desa Pagar Agung, Ketua BPD desa Pagar Agung,
mantan Perangkat Desa yang diberhentikan dan Perangkat Desa yang baru diangkat.
.
5. Metode Pengumpulan data
a. Studi Dokumen.
Studi dokumen dalam penelitian ini, merupakan metode untuk mengumpulkan data, dengan mengkaji
data skunder yakni berupa :
1)Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
2)Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
3)Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
4)Permendagri Nomor 83 Tahun 2015 Tentang Perangkat Desa
5)Permendagri Nomor 110 Tahun 2015 Tentang Badan Permusyawaratan Desa
6) Perda Kabupaten Seluma Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perangkat Desa
Dan buku-buku serta dokumen lain yang berkaitan dengan Pengangkatan dan pemberhentian Perangkat
Desa.
c. Wawancara
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara langsung, yakni dengan langsung bertemu
dengan responden dan menanyakan hal-hal yang diperlukan dalam penelitian guna mengumpulkan data
yang falid dan kuat. Responden yang diwawancarai adalah Kepala desa Pagar Agung, ketua BPD desa
Pagar Agung, dan mantan Perangkat yang diberhentikan dan perangkat desa yang baru diangkat.
6. Pengolahan data
•Pengolahan data adalah, proses dimana data yang telah di peroleh dilakukan
pemeriksaan (Editing), yakni proses pembenaran terhadap data yang diperoleh sehingga
tidak terdapat lagi kesalahan-kesalahan. Proses selanjutnya adalah penandaan (Coding),
yaitu penendaan pada data yang telah diperoleh guna memudahkan proses analisis.
Dan proses yang terakhir adalah penyusunan atau sistematisasi
(Constructing/sistematizing), yaitu pengelompokan terhadap data yang telah diedit dan
diberitanda secara berurutan.
7. Analisis Data
•Analisis merupakan penjelasan terhadap penemuan-penemuan yang telah diduga sejak
awal maupun penemuan-penemuan yang tidak diduga sebelumnya. Jenis analisis dalam
penelitian ini adalah analisis yuridis yaitu proses menguraikan data dalam bentuk kalimat
yang baik dan benar, sehingga mudah dibaca dan diberi arti (interpretasi). Hasil analisis
memudahkan peneliti mengambil kesimpulan.
H. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Identifikasi Masalah
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian
D.Kerangka Pemikiran
E.Keaslian Penelitian
F.Metode Penelitian
1.Jenis Penelitian
2.Pendekatan Penelitian
3.Populasi dan Sampel
4.Data dan Sumber Data
5.Metode Pengumpulan Data
6.Pengolahan Data
7.Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Ateng Syarifudin dan Suprin Na’a, Republik Desa, Alumni, Bandung, 2010.
Aan Eko Wijayanto dan Rahmad Syfa’at, Rekonstruksi Hukum Pemerintahan Desa, SPOD, 2006.
C.S.T Kansil, Penganar Ilmu Hukum Dan Pengentar Hukum Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989.
Elaktison somi et al, Hukum Administrasi Negara, Bahan Ajar Hukum Administrasi, Fakultas Hukum Universitas
Bengkulu, Bengkulu, 2014.
Herawan Sauni et al, Panduan penulisan tugas akhir, Fakultas Hukum Universitas Bengkulu 2020.
Philipus M.Hadjon et al, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gajah Mada Press, Yokyakarta, 2002.
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, PT.Raja Grafindo Persada, jakarta, 2014.
Soerjono Soekanto, Ringkasan Metodologi Penelitian Hukum Empiris, Ind-Hil-Co, Jakarta, 1990.
Soerjono Soekanto, Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, 2013.
Teguh Prasetyo Dan Abdul Halim Barkatullah, Filsafat, Teori Dan Ilmu Hukum, Rajawali Pers, Jogjakarta, 2012.
Zaeni Asyahadie dan Arief Rahman, pengantar ilmu hukum, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012.
B. Peraturan Perundang-Undangan
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Dearah.
Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Permendagri Nomor 110 Tahun 2015 Tentang BPD
Permendagri Nomor 83 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa
Perda Kabupaten Seluma Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Perangkat Desa
WASSALAMUALIKUM
WARAHMATULLAHI
WABROKATUH