Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.A DENGAN


GANGGUAN TENTANG TERMOREGULASI DI RUANG TIBERIAS
RS EMMANUEL KLAMPOK BANJARNEGARA

Disusun oleh :
Elang Pramaditya Handoko
1440120201881

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


NGESTI WALUYO PARAKAN
TAHUN AJARAN 2021 / 2022
BAB 1
KONSEP DASAR MEDIK

A. Anatomi dan Fisiologi


Sistem yang mengatur suhu tubu memiliki tiga bagian penting, sensor dibagian
permukaan dan inti tubuh, integrator d hipotalamus dan sistem efektor yang dapat
menyesuaikan produksi serta pengeluaran panas.
Hipotalamus yang terletak antara hemisifer serebral, mengontrol suhu tubuh sebagaimana
thermostat dalam rumah. Hipotalamus merupakan perubahan renggang pada suhu tubuh.
Hipotalamus anterior mengontrol pengeluaran panas dan hipotalamus posterior mengontrol
produksi panas.
Hipotalamus pada daerah dasar ventrikel ketiga memiliki kegiatan fisiologis yang
tertentu, seperti pengatur suhu tubuh, lapar dan haus, diatur oleh pusat –pusat dalam
hipotalamus.

B, Definisi
Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeostatis yang
mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal, yang dicapai dengan mempertahankan
keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan (Potter
n Riry)

C. Tanda Vital
a. Suhu lebih tinggi 38 – 40’C
b, Kulit ruam dan mulai kemerahan.
c. Hangat seluruh badan.
d. Bibir kering.

D. Mekanisme Terjadinya Gangguan Kebutuhan Termoregulasi.


Termogulasi adalah suatu pengatur fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan
produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara
konstan. Keseimbangan suhu tubuh diregulasi oleh mekanisme fisiologis dan perilaku. Agar
suhu tubuh tetap konstan dan berada dalam batasan normal, hubungan antara produksi panas dan
pengeluaran panas harus dipertahankan. Hipotalamus yang terletak antara hemisfer serebral,
mengontrol suhu tubuh sebagaimana kerja termostat dalam rumah. Hipotalamus merasakan
perubahan ringan pada suhu tubuh. Hipotalamus anterior mengontrol pengeluaran panas, dan
hipotalamus posterior mengontrol produksi panas. Suhu adalah pernyataan tentang perbandingan
(derajat) panas suatu zat. Dapat pula dikatakan sebagai ukuran panas/dinginnya suatu benda.
Temperatur adalah suatu subtansi panas atau dingin. Sementara dalam bidang termodinamika
suhu adalah suatu ukuran kecenderungan bentuk atau sistem untuk melepaskan tenaga secara
spontan. Suhu inti (core temperature), yaitu suhu yang terdapat pada 3 jaringan dalam, seperti
kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan relative
konstan sekitar 37°C 1 °F kecuali seseorang yang mengalami demam. Suhu normal rata – rata
secara umum adalah 98,0 – 98,6 °F atau 0,6 °F lebih tinggi bila diukur per rektal.

E. Pemeriksaan diagnostik.
1. Pemeriksaan darah : mengidentifikasi adanya sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
2. Pemeriksaan suhu tubuh, memiliki berbagai macam pilihan seperti : melalui ketiak, mulut, dan
rectum.

F. Penatalaksanaan.
Pada dasarnya menurunkan demam dapat diatur melalui penanganan fisik, obat – obatan maupun
keduanya.
1. Secara fisik : Klien ditempatkan dalam ruangan yang bersuhu normal, pakaian dari
pasien berbahan tebal, memberikan minum yang banyak karena berhubungan dengan kebutuhan
air yang meningkat, lalu juga memberikan kompres
2. Secara obat – obatan : diberikan antipiretik sebagai pilihan utama dalam menurunkan
demam. Antipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di
hipotalamus.

BAB 2
KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas :
a. Identitas Pasien : Meliputi nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama,
tanggal masuk rumah sakit, Suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat,tanggal pengkajian,
diagnose masuk.
b. Penanggung Jawab : Perlu untuk memudahkan dan menjadi penanggung jawab pasien
dalam perawatan, meliputi : nama, umur, alamat, hubungan dengan pasien.

2. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat kesehatan
 Keluhan utama pasien
Pada pasien febris biasanya mengeluhkan diare, flu, peradangan, dehidrasi, dan adanya
gangguan imunitas.
 Riwayat kesehatan masalalu
Apakah sebelumnya pasien pernah menderita Febris?
Apakah sebelumnya sudah pernah dirawat di RS?
Apakah sebelumnya pasien pernah memiliki riwayat alergi obat
Apakah memiliki riwayat penggunaan obat – obatan?
 Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit tertentu?

B. Diagnosis Keperawatan
1. Hipertermia b.d proses d.d suhu tubuh diatas nilai normal, kulit terasa hangat. (D.0130)
2. Nyeri otot b.d agen pencedera fisiologis d.d tampak meringis sulit tidur.
3. Gangguan pola tidur b.d kurang control tidur d.d mengeluh sulit tidur.

Anda mungkin juga menyukai