Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERAWAT DALAM MENERAPKAN KESELAMATAN

PASIEN STROKE DIRUMAH SAKIT


Ghea Karina Alemina Ginting / 181101083

Email : gintingghea67@gmail.com

ABSTRAK
Pasien stroke adalah pasien yang mana mengalami keadaan yang timbul karena terjadi
gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak
sehingga mengakibatkan seseorang mengalami kelumpuhan atau kematian. Pasien stroke
biasanya mengalami kelumpuhan bisa terjadi sebagian, bisa juga seluruhnya. Karena
kelumpuhan ini maka mobilitas penderita stoke juga sangat sulit. Dan kemungkinan resiko jatuh
pun tinggi pada pasien stroke. Oleh karena itu, pasien stroke juga perlu diperhatikan
keselamatan dan keamanannya. Terutama oleh perawat, yang mempunyai peran penting dalam
memberi asuhan keperawatan.

Kata kunci : keselamatan pasien, pasien stroke, peran perawat

ABSTRACT
Stroke patients are patients who experience conditions that arise due to interruption of blood
circulation in the brain that causes brain tissue death resulting in a person experiencing paralysis
or death. Stroke patients usually experience paralysis can occur partially, can also be entirely.
Because of this paralysis, the mobility of stoke sufferers is also very difficult. And the
possibility of falling risk is also high in stroke patients. Therefore, stroke patients also need to
pay attention to their safety and security. Especially by nurses, who have an important role in
providing nursing care.

Word Key : patient safety, patient stroke, the role of the nurse
LATAR BELAKANG pengobatan terbesar di antara penyakit
Menurut Riset Kesehatan Dasar penyakit lainnya di bidang Neurologi.
(2013), Stroke adalah serangan yang Penyakit Stroke ini sangat membutuhkan
terjadi secara mendadak, progresif, dan perhatian secara khusus dikarenakan
cepat yang dapat menyebabkan gangguan tingkat ketergantungan pasien terhadap
fungsi saraf lokal maupun global. Adanya asuhan keperawatan sangat tinggi.
gangguan – gangguan syafart tersebut (Iskandar, 2015).
dapat menimbulkan gejala antara lain :
Pasien stroke memiliki kemungkinan
kelumpuhan wajah atau anggota badan, resiko jatuh yang tinggi karena
bicara tidak lancer, bicara tidak jelas kelumpuhan yang dimilikinya. Untuk itu
(pelo), mungkin mengalami penurunan perlu adanya penjagaan keselamatan dan
kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain keamanannya. Yang seperti kita tau ,
– lain. Patient Safety atau Keselamatan pasien
rumah sakit adalah suatu sistem di mana
Sedangkan, menurutt Batticaca
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
(2011). Stroke adalah suatu keadaan yang aman. Sistem tersebut meliputi: asesmen
timbul karena terjadi gangguan peredaran risiko, identifikasi dan pengelolaan hal
darah di otak yang menyebabkan yang berhubungan dengan risiko pasien,
terjadinya kematian jaringan otak sehingga pelaporan dan analisis insiden,
mengakibatkan seseorang menderita kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk
kelumpuhan ataupun kematian.
meminimalkan timbulnya risiko. (KKP
Menurut Kemenkes (2014) Stroke RS, 2007).
adalah penyakit serebrovaskular yang Sistem tersebut diharapkan dapat
sering ditemukan di negara maju, saat ini mencegah terjadinya cidera yang
juga banyak terdapat di negara disebabkan oleh kesalahan akibat
berkembang salah satunya di negara melaksanakan suatu tindakan atau tidak
Indonesia. Satu diantara enam orang di melakukan tindakan yang seharusnya
dunia akan terkena stroke. Masalah stroke dilakukan (Depkes, 2006).
di Indonesia menjadi semakin penting Berdasarkan 6 sasaran keselamatan
karena di Asia menduduki urutan pertama pasien, salah satunya tertulis bahwa
dengan jumlah kasusnya yang semakin terdapat pencegahan terhadap pasien
banyak. Penyakit stroke merupakan salah resiko jatuh. Oleh karena itu pasien yang
satu dari penyakit tidak menular yang memiliki resiko jatuh harus dijaga
masih menjadi masalah kesehatan yang keselamatan dan keamanannya. Bisa
penting di Indonesia. (Darotin, 2017). dengan cara memakaikan gelang identitas
Stroke merupakan penyakit untuk menunjukkan bahwa pasien tersebut
terbanyak ketiga setelah penyakit jantung memiliki resiok tinggi terhadap
dan kanker, serta merupakan penyakit kemungkinan jatuh. Atau cara lain untuk
penyebab kecacatan tertinggi di dunia. mengurangi kemungkinan resiko jatuh
Menurut American Heart Association pada pasien stroke tersebut.
(AHA), angka kematian penderita stroke di Untuk itu penting bagi perawat
Amerika setiap tahunnya adalah 50 – 100 untuk mengetahui serta mengaplikasikan
dari 100.000 orang penderita. (Agreayu, pentingnya menjaga keselamatan dan
2012). keamanan pasien terutama pada pasien
stroke. Dengan dibuat jurnal ini
Stroke merupakan penyakit diharapkan perawat agar lebih mengetahui
terbanyak dan membutuhkan biaya perandan tugasnya dalam member asuhan.
METODE pasien yang salah satunya adalah
Melakukan observasi yang pencegahan risiko jatuh.
didasarkan atas penelitian orang lain yang Dilakukan sosialisasi. Dari hasil
kemudian dijelaskan kembali sesuai penelitian didapatkan bahwa pokja
dengan pembahasan dan judul yang tertera pencegahan risiko jatuh sudah melakukan
yaitu tugas perawatr dalam menerapkan sosialisasi di setiap ruangan rawat inap
keselamtan pasien stroke di rumah sakit. mengenai format dan SPO asesmen risiko
Hasil diambil berdasarkan penelitian dari jatuh. Cara sosialisasi yang dilakukan
jurnal yang berjudul Pelaksanaan dengan menjelasakan dan mempraktikan
Asesmen Risiko Jatuh di Rumah Sakit SPO dan format asesmen risiko jatuh
oleh Hirzah dkk. Penelitian tersebut tersebut. Sosialisasi yang dilakukan di
dilakukan di RSUD R.A Kartini Jepara. RSUD RA Kartini Jepara merupakan salah
Jenis pembahasannya adalah secara satu strategi manajemen untuk
deskriptif. meningkatkan pemahaman dan
ketrampilan perawat. Pemberian
HASIL sosialisasi ini dilakukan secara berulang-
Ada beberapa tahapan yang dilakukan di ulang supaya perawat mempunyai
RSUD R.A Kartini yaitu pelatihan pemahaman dan ketrampilan
internal, sosialisasi, pemahaman asesmen asesmen risiko jatuh dengan benar dan
risiko jatuh, asesmen awal risiko jatuh, tepat.
asesmen ulang risiko jatuh, pelaksanaan Pemahaman assesmen resiko jatuh,
asesmen risiko jatuh, faktor penghambat, Berdasarkan wawancara dengan informan
faktor pendukung, dan kepatuhan didapatkan bahwa di ruang rawat inap
RSUD RA Kartini Jepara menggunakan 3
asesmen risiko jatuh. Dan dipatkan sebagai
format asesmen risiko jatuh yaitu humpty
berikut : dumpty untuk anak-anak, morse untuk
1. Adanya pelatihan internal dan sosialisasi dewasa, dan edmonson untuk pasien
mempengaruhi pemahaman perawat psikiatrik. Semua perawat di ruangan
terhadap pelaksanaan asesmen risiko jatuh sudah memahami dari masing-masing
baik asesmen awal risiko jatuh maupun asesmen risiko jatuh tersebut. Sejalan
asesmen ulang risiko jatuh. dengan telaah dokumen yang telah
2. Pelaksanaan asesmen risiko jatuh didapatkan bahwa untuk di ruang unit
dipengaruhi oleh adanya faktor stroke terdapat format morse,
penghambat dan pendukung, ruang anak-anak terdapat format humpty
dimana kedua faktor tersebut dumpty, dan ruang psikiatrik terdapat
mempengaruhi kepatuhan asesmen risiko format edmonson.
jatuh yang dilakukan oleh perawat. Assesmen awal resiko jatuh, Hasil
Pelatihan awal internal. wawancara di atas menunjukkan bahwa
Berdasarkan wawancara peneliti dengan asesmen awal risiko jatuh rawat inap
perawat. Setiap perawat di RSUD R.A dimulai ketika pasien baru datang ke
Kartini diwajibkan untuk ikut pelatihan ruangan dari IGD maupun poli yang
interna dan setiap perawat yang mengikuti kemudian dilakuakan asesmen awal
pelatihan akan mendapatkan sertifikasi keperawatan rawat inap dalam waktu 24
nantinya. Adanya kesesuaian antara jam pertama. Hal ini sesuai
informan utama dan triangulasi dengan hasil telaah dokumen panduan
menunjukkan bahwa di RSUD RA. Kartini asesmen pasien yang dilakukan peneliti
Jepara memang sudah pernah dilakukan yang menyatakan bahwa
pelatihan internal berkaitan dengan sasaran asesmen awal pasien rawat inap dilakukan
keselamatan 24 jam pertama sejak pasien masuk ruang
rawat.
Pelaksanaan assesmen resiko jatuh, PENUTUP
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelaksanaan asesmen risiko jatuh - Simpulan
dilakukan secara bersamaan dengan Perawat di RSUD RA Kartini patut
asesmen keperawatan yang lainnya. dicontoh bagaimana cara nya
Pelaksanaan asesmen ulang risiko jatuh
mereka dalam mengembangkan
mekanisme dan langkah-langkahnya sama
dengan asesmen awal risiko jatuh yang keselamtan pasien itu sendiri.
membedakan adalah indikasi atau kriteria Termaksud dengan penanganan
pasien untuk dilakukan asesmen resiko jatuh. Mereka bahkan
ulang. Pemahaman dan pengetahuan mengerahkan waktunya untuk
asesmen risiko jatuh yang dilakukan oleh mengikuti pelatiha, mengikuti
perawat di rumah sakit diperoleh melalui sosialisasi mengenai pentingnya
pelatihan internal dan sosialisasi. Dari
menjaga pasien dari resiko jatuh.
proses pelatihan dan sosialisasi tersebut
perawat mengerti dan memahami apa itu - Saran
asesmen risiko jatuh, apa saja formatnya Penting untuk terus belajar dan
dan bagaimana cara mengisinya. Ketika belajar. Bukan hanya mengethaui
perawat sudah paham betapa pentingnya ilmu tetapi juga melatihnya. Sama
asesmen risiko jatuh maka hal ini akan seperti dengan mengikuti pelatihan.
berdampak pada perilaku pelaksanaan
Dengan itu kemampuan kita ketika
asesmen risiko jatuh yang
dilakukan. terjun dalam tugas tersebut akan
menjadi semakin mahir dan dapat
PEMBAHASAN menanganinya. Dalam menangani
pasien yang memounyai resiko
Berdasarkan hasil analisis yang tinggi untuk jatuh, seperti pasien
telah dijabarkan sebelumnya. Didapatkan stroke ini. Perlu ada nya kepekaan
bahwa ternyata ada tahapan dalam juga dari pribadi masing – masing
mencapai sesuatu. Termaksud untuk akan tindakan yang dilakukan.
menjadi perawat yang tangguh dalam
mengetahui assessment terhadap pasien
DAFTAR PUSTAKA
resiko jatuh. Contoh pasien resiko jatuh
Agreayu, Cintya. (2012). Gambaran
adalah seperti pasien stroke. Bentuk
Faktor Risiko dan Tipe Stroke Pada
langkah atau pathways yang dilakukan
Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit
rumah sakit terhadap perawat menjelaskan
Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan.
bahwa rumah sakit tersebut sangat
Jurnal Fk Unand.
menjunjung tinggi keselamatan pasien
demi tentu juga untuk meningkatkan mutu Angelita, Julia & Michael. ( 2016).
rumah sakit kemudian. Tetapi sangat bagus Hubungan Perilaku Dengan Kemampuan
dilakukan, seperti diadakan pelatihan Perawat Dalam Melaksanakan
dahulu, lalu diadakan sosialisasi kemudian, Keselamatan Pasien di Ruang Akut
lalu baru lah mulai tahap assessment. Dan Instalansi Gawat Darurat RSUP Prof. Dr.
pada tahap assesmen juga dibagi lagi ada R. D. Kandou Manado. E – Journal
tahap assesmen awal, tahap assesmen Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2.
ulang, lalu barulah pelaksanaan assesmen
terhadap resiko jatuh dilakukan.
Alifa, dkk. (2017). Analisis Pelaksanaan Kanujoso Djatiwibowo. Jurnal ARSI :
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
Pasien di Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Marquis & Huston. (2010). Kepemimpinan
dan Manajemen Keperawatan: Teori dan
(e-journal). Volume 5, Nomor 1. Aplikasi. Jakarta: EGC.
Ainin, Hirzah. (2017). Pelaksanaan
R . H. Simamora. (2019). Buku Ajar
Asessemen Resiko Jatuh Di Rumah Sakit. Pelaksanaan Identifikasi Pasien. Uwais
Indonesian Journal Of Nursing and Inspirasi Indonesia.
Wifery.

Batticaca, F. B. (2011). Asuhan Potter, P.A., & Perry.A.G. (2009).


Keperawatan Klien Dengan Gangguan Keperawatan Dasar. Ed. 4. Alih bahasa :
Sistem Persarafan. Jakarta : Salemba Renata dkk. Jakarta : EGC.7
Medika.
R.H. Simamora. (2019). The Influence Of
Darotin, Rida. (2017). Analisis Faktor Training Handover Based SBAR
Prediktor Mortalitas Stroke Hemoragik di Communication For Improving Patients
Rumah Sakir Daerah Dr. Soebandi Safety. Indian Journak Of Public Health
Jember. Nurseline Journal, Vol. 2 No.2. Research & Developmen.
Darlina, Devi. (2016). Hubungan R. H. Simamora. (2019). Documentation
Pengetahuan Perawat Dengan Upaya Of Patient Identifivcation Into The
Penerapan Patient Safety Di Ruang Rawat Hectronic System To Improve The Quality
Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Of Nursing Service International. Journal
Zainoel Abidin Banda Aceh. Idea Nursing Of Scientific & technology research.
Journal : Vol. VII No. 1 2016.

Departemen Kesehatan Republik


Indonesia (DEPKES RI). (2013). Resiko
Utama Penyakit Tidak Menular
Disebabkan Oleh Rokok. Jakarta :
Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.

Fatimah, I. (2012).Hubungan
Pengetahuan, Motivasi dan Supervisi
Dengan Kinerja Perawat Dalam
Melaksanakan Patient Safety di RSUD
Lambuang Baji. Makassar: Universitas
Hasanudi.

Iskandar, Edy. (2017). Tata Kelola dan


Kepatuhan Penerapan Standar Patient
Safety Penyakit Stroke di Rumah Sakit Dr.

Anda mungkin juga menyukai