Anda di halaman 1dari 7

PELAKSANAAN PENINGKATAN KESELAMATAN PASIEN

DENGAN SASARAN PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH


DI RUMAH SAKIT

SRI HARVITA SARI MARPAUNG / 181101125

Sriharvitaaasm11@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang : Pencegahan resiko pasien jatuh dengan pelaksanaan peningkatan keselamatan
pasien dengan sasaran pengurangan resiko pasien jatuh di rumah sakit.
Tujuan : untuk membantu dalam memberikan informasi tentang pelaksanaan peningkatan
keselamatan pasien dengan sasaran pengurangan resiko pasien jatuh di rumah sakit.
Metode : Menggunakan literature riview berdasarkan teks book, jurnal, e-book (10 tahun
terakhir) dengan cara menganalisis, eksplorasi sumber dan kajian bebas.
Hasil : Pengaplikasian pelaksanaan peningkatan keselamatan pasien dengan sasaran
pengurangan resiko pasien jatuh di rumah sakit.
Pembahasan : Mengidentifikasi pasien dengan resiko jatuh, dampak dari pasien jatuh dan
pencegahan pasien jatuh.
Kesimpulan : Penerapan program keselamatan pasien dengan sasaran pengurangan pasien
dengan resiko jatuh dapat meningkatkan mutu pelayanan yang lebih berkualitas dan dapat
meningkatkan derajat kesehatan pasien.

Kata kunci : keselamatan pasien, rumah sakit, pasien dengan resiko jatuh.

LATAR BELAKANG insiden dan tindak lanjutnya serta


implementasi solusi untuk
Program Keselamatan Pasien Rumah
meminimalkan timbulnya risiko. Sistem
Sakit atau yang lebih terkenal dengan
ini mencegah terjadinya cedera
istilah Patient Safety adalah suatu
yang disebabkan oleh kesalahan
sistem dimana rumah sakit membuat
akibat melaksanakan suatu tindakan
asuhan pasien m e n j a d i l e b i h a m a n
atau tidak mengambil tindakan yang
K o m p o n e n – k o m p o n e n ya n g
seharusnya diambil.
termasuk di dalamnya
a d a l a h pengkajian risiko identifikasi P a s i e n ya n g d i r a w a t d i r u m a h

dan pengelolan hal yang berhubungan sakit m e m p u n ya i hak untuk

dengan risiko pasien pelaporan dan mendapatkan asuhan pasien

analisa insiden kemampuan belajar dari yang aman melalui suatu


sistem ya n g dapat mencegah book (10 tahun terakhir) dengan cara
t e r j a d i n ya k e j a d i a n y a n g t i d a k menganalisis, eksplorasi sumber dan
diharapkan atau KTD. kajian bebas.
Kesadaran akan hal tersebutlah
y a n g mendasari pelaksanaan program HASIL
patient safety dalam upaya mencegah
Hasil yang diharapkan dari penulisan ini
terjadinya kejadian yang tidak
adalah dapat memberikan informasi
diharapkan pada pasien yang dirawat
mengenai pengurangan pasien dengan
perlu ditumbuh kembangkan
resiko jatuh dengan cara pengidentifikasian
kepemimpinan dan budaya rumah masalah yang dialami oleh pasien yang
sakit yang mencakup keselamatan menyebabkan pasien memiliki resiko jatuh
pasien dan peningkatan mutu dan dapat memberi penanganan untuk
pelayanan dalam sarana pelayanan pencegahan pasien jatuh
kesehatan rumah sakit dalam hal ini
PEMBAHASAN
terdapat berbagai pasien
dengan berbagai keadaan dan berbagai Jatuh adalah suatu kajadian dengan
macam kasus penyakit. Tiap – tiap hasil seorang berbaring secara tidak
pasien adalah suatu pribadi yang unik sengaja di tanah atau lantai atau
dengan berbagai kelainan dan kekhasan permukaan yang lebih rendah (WHO
masing – masing. 2004 dalam Miake-Lye et al, 2013).
Jatuh merupakan suatu yang dilaporkan
TUJUAN
penderita atau saksi mata, yang melihat
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk kejadian dengan akibat seseorang
membantu dalam memberikan informasi mendadak terbaring atau duduk di lantai
tentang pelaksanaan peningkatan atau tempat yang lebih rendah dengan
keselamatan pasien dengan sasaran
atau tanpa kehilangan kesadaran atau
pengurangan resiko pasien jatuh di rumah
luka (Darmojo, 2004).
sakit.

METODE Jatuh memiliki definisi sebagai kejadian


jatuh yang tidak disengaja dengan atau
Metode yang digunakan dalam
tidak terjadinya luka dengan hasil
penulisan ini menggunakan literature
pasien terbaring dilantai atau terbaring
riview berdasarkan teks book, jurnal, e-
diatas permukaan lain, atau orang lain sama staf rumah sakit melakukan upaya
atau objek lain (Weinberg, J et al, pengurangan resiko jatuh tersebut.
2011). Apabila pasien jatuh dan berhasil
Berikut yang dapat diidentifikasi pada
berdiri atau kembali ketempat semula
pasien yang memiliki resiko cidera jatuh
(tempat tidur, kursi, atau commode) itu yaitu :
hanya dapat disebut kejadian jatuh bila
A. Faktor Risiko Jatuh
pasien terluka (Palomar Health, 2016).

Dalam pelaksaan penerapan Dalam mengetahui pasien tersebut

keselamatan pasien dengan sasaran memiliki resiko jatuh adalah

pasien dengan resiko jatuh adalah mengidentifikasi faktor faktor yang

dengan mengenal pasien berdasarkan dapat menyebabkan pasien tersebut

masalah yang dialami oleh pasien yang dapat jatuh diantaranya :

dapat menyebabkan pasien tersebut Faktor Intrinsik


berada pada resiko jatuh.
a. Riwayat jatuh sebelumnya,
Kejadian pasien jatuh selama perawatan dalam hal ini kita dapat
di rumah sakit dapat meningkatkan melakukannya saat pengkajian
bahaya dan cedera pada pasien. Oleh maupun kita dapat mengetahui
karena itu, upaya pencegahan pasien dari rekam medik pasien.
jatuh merupakan bagian penting dari
b. Gangguan sensori dan
pencapaian sasaran ke enam dari
Gangguan neurologi, gangguan
Sasaran Keselamatan Pasien, yaitu
sensori dapat menurunkan
pengurangan resiko pasien jatuh. Pasien
kemampuan seseorang dalam
sendiri dan keluarga pasien merupakan
menilai dan mengantisipasi
bagian yang tidak terpisahkan dari
bahaya yang terdapat
pelayanan kesehatan yang paripurna,
dilingkunganya. Gangguan ini
dan terlibat secara menyeluruh dalam
biasa terjadi pada golongan usia
upaya penyembuhan pasien. Dalam hal
dewasa-tua dimana perlemahan
ini, pasien dan keluarga pasien perlu
dan memburuknya pengelihatan
mengetahui hal-hal apa saja yang dapat
karena usia secara signifikan
meningkatkan resiko jatuh selama
dapat meningkatkan risiko dari
perawatan di rumah sakit, dan bersama-
jatuh.
c. Gangguan kognitif, dalam hal gangguan mobilitas sehingga
ini kita perlu mengkaji apakah dapat menyebabkan resiko jatuh.
pasien mengalami penurunan
kognitif yang dapat mengganggu Faktor Ekstrinsik
aktivitasnya. Dimensia,
a. Faktor lingkungan pasien seperti
delirium, dan penyakit perkinson
lantai yang licin, ruangan yang
memiliki hubungan yang jelas
memiliki banyak hambatan,
dengan risiko terjadinya jatuh
tempat tidur yang tidak nyaman,
terutama saat perilaku agitasi
kamar mandi yang tidak bersih
dan berkeliaran muncul. Selain
dan licin, penerangan ruangan
itu penurunan kognitif dan
yang kurang.
kognisi secara umum dapat
mempercepat risiko jatuh pada b. Tenaga profesional kesehatan
pasien dewasa tua tanpa dan sistem pelayanan
penyakit delirium atau tanpa Selain kondisi lingkungan yang
penyakit dimensia (Feil dan membahayakan pasien, sistem
Gardner, 2012). dari pelayanan kesehatan juga
d. Gangguan keseimbangan dan berpengaruh terhadap terjadinya
gaya berjalan, penurunan pasien jatuh. Severo et al
keseimbangan saat berjalan (2014), menyebutkan salah
sering dialami oleh pasien faktor ektrinsik jatuh adalah
lansia. tatanan
e. Gangguan urinaria, masalah ini
menyebabkan pasien sering Masalah yang dapat ditimbulkan dari
keluar masuk kamar mandi kejadian pasien jatuh yaitu :
sehingga memungkinkan pasien
 Dampak Fisiologis
terjatuh pada saat di kamar
Dampak fisik yang disebabkan
mandi.
oleh jatuh berupa lecet, memar,
f. Gangguan mobilitas, dalam hal
luka sobek, fraktur, cidera
ini kita dapat mengidentifikasi
kepala, bahkan dalam kasus
apakah pasien memiliki
yang fatal jatuh dapat
mengakibatkan kematian.
 Dampak Psikologis tangan, kaki dan bagian tubuh
Jatuh yang tidak menimbulkan lainnya terjepit atau
dampak fisik dapat memicu menggantung
dampak psikologis seperti;  Menggunakan alas kaki yang
ketakutan, anxiety, distress, tidak licin untuk pasien anak
depresi, dan dapat mengurangi yang bisa berjalan
aktivitas fisik (Miake-Lye et al,  Nilai kemampuan untuk ke
2013). kamar mandi dan dibantu bila
 Dampak finansial membutuhkan bantuan
Pasien yang mengalami jatuh  Memiliki akses untuk untuk
pada unit rawat inap dapat menghubungi petugas kesehatan
menambah biaya perawatan, hal yang mudah dijangkau
tersebut karena jatuh dapat  Menjelaskan kepada pasien
menyebabkan luka pada pasien. kegunaan alat – alat medis dan
non medis yang berada di
sekitarnya.
Langkah – langkah dalam melakukan
 Lingkungan harus bebas dari
pencegahan dan pengurangan dengan
peralatan yang mengandung
kasus pasien resiko jatuh yaitu :
resiko
1. PROTOKOL PENCEGAHAN  Penerangan lampu yang cukup
PASIEN JATUH pada ruangan.
 Dokumen tentang data pasien
Standar Resiko Rendah
harus terjaga untuk
 Orientasi ruangan memudahkan pemberi layanan
 Posisi tempat tidur rendah dan kesehatan lainnya untuk
ada pengganjal (rem) pada roda mengetahui status kesehatan
tempat tidur pasien tersebut.
 Ada pengaman di samping
Standar Resiko Tinggi
tempat tidur dengan/atau sisi
pengaman  Memberikan tanda pengenal
 Mempunyai luas tempat tidur berupa gelang identitas pada
yang cukup untuk mencegah pasien dengan warna kuning.
 Terdapat tanda peringatan dampak positif bagi pasien maupun
pasien resiko jatuh masyarakatn dan juga rumah sakit.
 Pemberiaan informasi kepada
pasien dan keluarga tentang
protokol pencegahan pasien REFERENSI
jatuh.
Ainin. H. (2015). Faktor – Faktor yang
 Membantu pasien saat akan
Berhubungan dengan Pelaksanaan
melakukan mobilisasi
Pencegahan Resiko Jatuh yang
 Penempatan tempat tidur
Dilakukan Oleh Perawat di RS. Jurnal
disesuaikan dengan
Keperawatan. STIKes Husada
perkembangan pasien.
Surakarta.
 Alat yang tidak dibutuhkan
dipindahkan atau dijauhkan dari Febriani. N. (2015). Pengetahuan
lingkungan pasien. Perawat tentang Penerapan
Pelaksanaan Pencegahan Insiden pada
Pasien Jatuh. Jurnal Keperawatan. Vol.
KESIMPULAN
2. No. 1. Tahun 2015.
Peningkatan mutu pelayanan yang
Nursalam. (2011). Manajemen
berkualitas yang bertujuan untuk
Keperawatan: Aplikasi dalam
meningkatkan kesehatan pasien dengan
Keperawatan Profesional, ed.3. Jakarta
pemenuhan sasaran keselamatan salah
: Salemba Medika.
satunya adalah pengurangan pasien
dengan resiko jatuh melalui Oktaviana, Cindy. (2017). Hubungan
pengidentifikasian pasien yang benar Caring Perawat dengan Pencegahan
serta mengenali dampak yang dapat Pasien Jatuh di Ruang Rawat Inap RS
ditimbukan oleh resiko jatuh pada RK Charitas Palembang. Jurnal
pasien itu sendiri dan dapat melakukan Keperawatan. Universitas Katolik Musi
penanganan pencegahan untk Charitas.
mengurangi angka pasien dengan resiko
Oktaviani. S. (2012). Pengetahuan dan
jatuh. Dengan demikian pelayanan
Sikap Keluarga tentang Pencegahan
kesehatan yang diberikan memberikan
Kejadian Jatuh pada Lansia di
Kelurahan Pahlawan Binjai. E – Usaha Pencegahan Kejadian Jatuh di
journal. Vol. 1. No. 3. Tahun 2012 RS Islam Klaten. Skripsi. Fakultas Ilmu
Kesehatan Prodi Kesehatan Masyarakat
Oktaviani. H. Dkk. (2015). Hubungan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pengetahuan dengan Kepatuhan
Perawat dalam Pelaksanaan Standar Simamora, R.H. (2018). Buku Ajar
Operasional Pencegahan Resiko Jatuh Keselamatan Pasien Melalui Timbang
Pasien di RS Panti Waluya Surakarta. Terima Pasien Berbasis Komunikasi
Jurnal Keperawatan. STIKes Kusuma Efektif: SBAR
Husada Surakarta Rivai F, Sidin A.I, Kartika I. (2016).
Faktor yang Berhubungan dengan
Panjawi. (2017). Kepatuhan perawat
Implementasin Keslamatan Pasien di
melaksanakan standar prosedur
RSUD Ajjappannge Soppeng Tahun
operasional pencegahan pasien jatuh
2015. Volume 05
berdasarkan faktor yang demografi/
motivasi. Jurnal Keperawatan. Vol.6.
Saputra. Dkk. (2019). Hubungan Peran
No.2. Tahun 2017.
Perawat dalam Pencegahan Pasien
Pramodio. (2017). Pencegahan Jatuh. Jurnal Keperawatan. Vol. 2.
Manajemen Kesehatan Pasien dalam No.2. tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai