Anda di halaman 1dari 2

Pencegahan Pasien Jatuh Sebagai Strategi

Keselamatan Pasien: Sebuah Sistematik Review


Pelayanan kepada pasien di rumah sakit sudah selayaknya merupakan pelayanan yang holistic,
pelayanan yang paripurna. Mulai pasien datang, melakukan pendaftaran, pemeriksaan, hingga
pasien pulang. Akan tetapi beberapa kejadian di rumah sakit kadang tidak diperhatikan, yaitu pasien
jatuh pada saat mendapatkan pelayanan di rumah sakit. Pasien disini dapat sebagai pasien rawat
jalan maupun sebagai pasien rawat inap.

Dalam pelaksanaan program patient safety di rumah sakit, kejadian pasien jatuh merupakan salah
satu indikator berjalan tidaknya pelaksanaan program ini. Mendefinisikan pasien jatuh pun memiliki
tantangan tersendiri. Miake-Lye at al. (2013) dalam National Database of Nursing Quality Indicators
mendefinisikan jatuh sebagai "an unplanned descent to the floor with or without injury ",
sedangkan World Health Organization (WHO) mendefinisikan jatuh sebagai "an event which results
in a person coming to rest inadvertently on the ground or floor or some lower level".

Banyak upaya yang telah dilakukan oleh rumah sakit dalam mengurangi atau mencegah kejadian
pasien jatuh. Pencegahan pasien jatuh adalah masalah yang kompleks, yang melintasi batas-batas
kesehatan, pelayanan sosial, kesehatan masyarakat dan pencegahan kecelakaan. Dalam buku
"Preventing Falls in Hospitals: A Toolkit for Improving Quality of Care" (2013), menyebutkan
bahwa di Inggris dan Wales, sekitar 152.000 jatuh dilaporkan di rumah sakit akut setiap tahun,
dengan lebih dari 26.000 dilaporkan dari unit kesehatan mental dan 28.000 dari rumah sakit
masyarakat. Beberapa kasus berakibat pada kematian, luka berat atau sedang dengan perkiraan
biaya sebesar £ 15 juta per tahun.

Bahkan dalam akreditasi international Joint Commission International (JCI), upaya penanggulangan


kejadian pasien jatuh di rumah sakit mendapatkan perhatian khusus. Hal ini seperti disebutkan
dalan section 1, chapter 1 yaitu International Patient Safety Goals (IPSG), khususnya Sasaran 6
yaitu Reduce the Risk of Patient Harm Resulting from Falls. Maksud dan tujuan dari sasaran ke 6
dari akreditasi JCI ini adalah sebagian besar cedera pada pasien rawat inap terjadi karena jatuh.
Dalam konteks ini rumah sakit harus melakukan evaluasi risiko pasien terhadap jatuh dan segera
bertindak untuk mengurangi risiko terjatuh dan mengurangi risiko cedera akibat jatuh. Rumah sakit
menetapkan program mengurangi risiko terjatuh berdasarkan kebijakan dan atau prosedur yang
tepat. Program ini memantau baik konsekuensi yang diinginkan maupun tidak diinginkan dari
tindakan yang diambil untuk mengurangi jatuh. Rumah sakit harus melaksanakan program ini. Maka
dalam standar JCI sasaran ke 6 ini disebutkan rumah sakit perlu menyusun cara pendekatan untuk
mengurangi risiko cedera yang menimpa pasien akibat jatuh.
Upaya-upaya untuk mengurangi kejadian pasien jatuh di rumah sakit telah banyak dilakukan. Hal ini
seperti di rangkum oleh Miake-Lye at al. (2013) dalam tabel dibawah ini,
Pendidikan pada pasien, pemberian tanda beresiko pada bed pasien dan pelatihan pada para staf
merupakan intervensi yang paling efektif untuk mengurangi kejadian pasien jatuh. Lebih lanjut dalam
proses implementasi intervensi-intervensi di atas, dibutuhkan struktur organisasi yang baik,
infrastruktur keamanan yang baik, budaya keselamatan pasien, kerja tim dan leadership.

Dalam buku "Preventing Falls in Hospitals: A Toolkit for Improving Quality of Care" disebutkan


upaya upaya untuk mengurangi terjadinya kejadian pasien terjatuh di rumah sakit, yaitu:

 Membiasakan pasien dengan lingkungan sekitarnya.


 Menunjukkan pada pasien alat bantu panggilan darurat.
 Posisikan alat bantu panggil darurat dalam jangkauan.
 Posisikan barang-barang pribadi dalam jangkauan pasien.
 Menyediakan pegangan tangan yang kokoh di kamar mandi, kamar dan lorong.
 Posisikan sandaran tempat tidur rumah sakit di posisi rendah ketika pasien sedang beristirahat, dan
posisikan sandaran tempat tidur yang nyaman ketika pasien tidak tidur.
 Posisikan rem tempat tidur terkunci pada saat berada di bangsal rumah sakit.
 Menjaga roda kursi roda di posisi terkunci ketika stasioner.
 Gunakan alas kaki yang nyaman, baik, dan tepat pada pasien.
 Gunakan lampu malam hari atau pencahayaan tambahan.
 Kondisikan permukaan lantai bersih dan kering. Bersihkan semua tumpahan.
 Kondisikan daerah perawatan pasien rapi.
 Ikuti praktek yang aman ketika membantu pasien pada saat akan ke tempat tidur dan meninggalkan
tempat tidur.

Anda mungkin juga menyukai