CSSD
Ditulis pada 26/01/2017
Membangun Unit sterilisasi sentral (CSSD) adalah hal yang penting di rumah sakit. CSSD memutus
rantai infeksi dengan melakukan pembersihan, pengemasan, disinfeksi dan sterilisasi pada peralatan
yang akan digunakan pada pasien.
Sering terjadi kebingungan dimana lokasi yang terbaik, berapa luasan CSSD, utilitas yang diperlukan
dan hal lainnya.
Pada alternatif pembangunan CSSD dan kamar bedah yang berada di atas dan bawah, penggunaan
lift kecil, elevator atau dumbwaiter, sangat berguna untuk pengiriman barang diantara lantai. Satu
elevator untuk barang kotor dari kamar operasi dan satu elevator untuk barang steril yang
dikembalikan ke kamar operasi. Adanya elevator membuat alur yang efisien, kebutuhan instrumen
yang berkurang serta transportasi yang aman dan higienis.
Secara historis, luasan CSSD dikaitkan dengan jumlah tempat tidur. Namun, pada saat ini terdapat
tren luasan CSSD dikaitkan dengan jumlah tindakan pembedahan dalam sehari untuk menghitung
kegiatan yang dilakukan setiap hari. Rumah sakit sebagai center orthopedi juga membutuhkan luasan
dan kapasitas produksi yang lebih besar dibandingkan rumah sakit pada umumnya. Hubungi
konsultan pabrikan maupun konsultan konstruksi untuk mendapatkan estimasi luasan.
Kedua, tentukan ukuran kemasan yang digunakan dapat berdasarkan ISO, DIN, atau lainnya yang
mempengaruhi ukuran mesin washer-disinfektor dan sterilisator. Ukuran juga berpengaruh pada
pilihan metode transportasi dan penyimpanan. Penggunaan linen pakai ulang juga meningkatkan
beban mesin sterilisasi.
Ketika dua faktor ini telah ditentukan, konsultan sterilisasi dapat menentukan besaran kapasitas
peralatan di CSSD yang dibutuhkan.
#4. Bagaimana Desain CSSD yang baik untuk Instrumen dan Petugas?
Instrumen mengikuti alur maju ke depan. Rekomendasi penggunaan tiga zona dan dua barrier,
adalah solusi yang umum digunakan di seluruh dunia.
Dua barrier memberikan pemisahan secara fisik diantara zona kotor, zona bersih dan zona steril.
Barrier pertama dapat berupa washer disinfektor dengan dua pintu dan barrier kedua dapat berupa
mesin sterilisator dua pintu. Membuka washer disinfektor di area bersih mencegah kontaminasi ulang
instrumen bersih dari petugas. Barrier kedua mencegah instrumen bersih dan instrumen tercampur
dan menghambat perpindahan alur petugas diantara area bersih dan area kotor.
Perencanaan CSSD sesuai dengan alur maju ke depan, meliputi barrier fisik, meningkatkan
efektivitas manajemen alur prosedur dan mengurangi resiko yang tidak tepat oleh petugas.
Saat perencanaan sangat penting adanya pencahayaan yang terang di semua area kerja, seperti area
pencucian, area inspeksi dan pengemasan. Meja yang dapat dinaik-turunkan dan troli dapat
meningkatkan suasana kerja kepada staf.
Saat pemasangan tunnel washer untuk memproses troli, sangat penting untuk membangun jalur
selokan air dan tidak membangun bendungan yang mengakibatkan sulitnya troli masuk ke dalam
tunnel washer.
Manajemen harian bahan kimia dapat terkurangi dengan pemasangan dosing pump secara tersentral.
Kegiatan di atas meningkatkan ergonomi pekerjaan hari per hari, sehingga dengan adanya system
otomatis maka dapat meningkatkan produktivitas dengan meminimalkan bottle neck, penanganan
manual dan penurunan resiko human error.
#6. Utilitas apa yang harus diperhatikan dalam perencanaan CSSD?
CSSD adalah lingkungan yang kompleks untuk direncanakan, dan membutuhkan koordinasi yang
baik antar bagian.
Washer disinfector dan sterilisator uap dapat dipanaskan menggunakan listrik atau menggunakan uap
sentral. Metode pemanasan ini mempengaruhi jumlah listrik yang dibutuhkan ke dalam mesin.
Washer disinfector dan sterilisator uap merupakan mesin yang menghasilkan panas. Sangat penting
melakukan penanganan emisi panas yang tepat. Ventilasi yang efektif harus diperhatikan saat
perencanaan awal.