Anda di halaman 1dari 33

CENTRAL STERILE SUPPLY

DEPARTMENT (CSSD)
DI RUMAH SAKIT

MATA KULIAH
Farmasi Rumah Sakit
DOSEN PENANGGUNG JAWAB
Yusnita Usman, S.Si., M.Si., Apt.

PRODI DIII Farmasi Stikes Nani


Hasanuddin
PERANAN
Central Sterile Supply Departement
CSSD DI RS

Bagian di RS yang mengurusi suplai barang


bersih dan steril yg digunakan RS
Sistem yang terpusat atau
tersentral akan meningkatkan
kualitas pelayanan yang Hingga tahun 1940-an kegiatan sterilisasi
berorientasi pada patient safety masih tidak terpusat.

Duplikasi peralatan maupun personel


KEGIATAN UTAMA
menyebabkan ketidakefisenan proses kerja
1. Pembersihan di RS serta hasil sterilisasi tidak seragam
2. Penyiapan
3. Pemrosesan
4. Sterilisasi
5. Penyimpanan
6. Distribusi ke pasien
Pendahuluan
 Rumah Sakit merupakan tempat dengan derajat ancaman
kontaminasi cukup tinggi yang dapat menyebabkan infeksi,
karena itu wajib berupaya untuk mencegah resiko terjadinya
infeksi bagi pasien dan petugas RS
 Rumah Sakit harus mampu memberikan pelayanan yang
bermutu akuntabel, transparan terhadap masyarakat
khususnya terhadap jaminan keselamatan pasien (patient
safety)
 Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan RS
adalah rendahnya angka kejadian infeksi di RS
 CSSD berperan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
Berbagai istilah CSSD
 Central Sterile Supply Departement (CSSD)
 Central Sterile Processing Departement (CSPD)
 Central Sterilization Unit (CSU)
 Theatre Sterilization Unit (TSU)
 Unit Sentral Sterilisasi
Pengertian
1. CSSD
CSSD adalah suatu instalasi atau bagian yang
menyelenggarakan proses pencucian, desinfeksi, pengemasan
dan sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang
dibutuhkan dalam kondisi steril
2. Steril
Kondisi atau keadaan bebas dari semua mikro organisme
termasuk endospora
3. Sterilisasi
Proses penghancuran semua bentuk kehidupan mikro
organisme termasuk endospora yang dilakukan melalui
proses fisika atau kimia
4. Desinfeksi
Proses penghancuran mikroorganisme tapi tidak
semua bentuk kehidupan mikroba dihancurkan
5. Dekontaminasi
Proses fisika/ kimia yang digunakan untuk
menurunkan jumlah mikroorganisme pada benda
mati sehingga aman untuk penggunaan lebih lanjut
dan juga mengefektifkan/ meringankan proses
sterilisasi berikutnya
Mengapa harus sentralisasi ?

Dengan semakin berkembangnya


prosedur operasi maupun kompleksitas
peralatan medik, maka diperlukan proses
sterilisasi yang tersentralisasi sehingga
keseluruhan proses menjadi lebih efisien,
ekonomis, mutu terjamin, aman
lingkungan dan juga keamanan pasien
semakin terjamin
Tugas dan Fungsi CSSD
1. Mencegah dan mengendalikan terjadinya
infeksi di RS baik kepada pasien maupun
karyawannya
2. Melaksanakan sterilisasi dan desinfeksi
dengan standar yang benar
3. Melaksanakan kegiatan lain yang
meliputi perencanaan, pengadaan,
produksi, pendistribusian, pengawasan,
pendidikan, pencatatan dan pelaporan
- Tenaga/ SDM di CSSD
• Diperlukan SDM yang terlatih dan
berpendidikan untuk CSSD
• Tenaga-tenaga di CSSD
1. Kepala Bidang
Kualifikasi untuk RS kelas A,B dan C
2. Wakil Kepala/ Ka. Sub
3. Penanggung Jawab/Supervisor
4. Pelaksana/ Staff
STRUKTUR ORGANISASI CSSD DI RS
• Stuktur organisasi CSSD akan bervariasi sesuai
dengan beban pekerjaan yang dimiliki setiap
RS.
• Struktur organisasi harus bisa meliputi
pelayanan minimum CSSD berupa
pemprosesan ulang dan distribusi.
• Struktur organisasi CSSD dapat dikembangkan
jika dibutuhkan seperti unit penelitian yang
dapat mengevaluasi proses dan meningkatkan
kualitas layanan.
Meningkatkan kualitas SDM

1. Pendidikan Formal
2. Pelatihan/ kursus/ seminar
3. Study banding baik dalam/ luar negeri
4. Mempelajari pemeliharaan mesin-mesin
CSSD
Contoh Struktur organisasi CSSD RS
Struktur Organisasi Direktur

Wadir Umum Dan Keuangan

Ka. Bid. RT dan PSPPRS

Ka. Sie . Tata Graha dan Kesling

Supervisor Sentral Sterilisasi dan Linen

Pelaksana Sentral Sterilisasi Pelaksana Sentral Linen


- Perangkat Administrasi

• SOTK → Struktur Organisasi dan Tata Kerja


• Pedoman pelayanan
• Program kerja
• Uraian tugas
• SPO → Standar Prosedur Operasional
Sarana dan Prasarana
 Instalasi CSSD :
a. Bangunan/ gedung
b. Lokasi
c. Pembangunan dan persyaratan ruang sterilisasi
d. Kebutuhan peralatan sterilisasi dan
pemeliharaannya
e. Kalibrasi alat
f. Pendokumentasian
g. Alat pelindung diri (APD)
 Prasarana

• Listrik, genset dengan tegangan


tinggi
• Air bersih
• Air demineralisasi
• Steam, steam reducer, steam trap, dll
• Udara bertekanan, AC
• Hydrant, pemadan kebakaran
a. Bangunan/gedung

Luas Bangunan CSSD :


• 200 TT → 130 m2
• 400 TT → 200 m2
• 600 TT → 350 m2
• 800 TT → 400 m2
• 1000 TT → 450 m2
 Menyesuaikan kemampuan RS
b. Lokasi

• Idealnya berada dekat user (pengguna


terbanyak) di Rumah Sakit
• Lokasi yang tepat :
- Berdampak pada efisiensi kerja dan
meningkatkan pengendalian infeksi
- Meminimalkan resiko terjadinya kontaminasi
silang serta mengurangi lalu lintas
tranportasi alat steril
c. Pembangunan dan persyaratan ruang steril
• Tata ruang

Area Steril
Area Kotor
(Menyimpan dan distribusi
(Menerima barang kotor)
barang steril)

Area Bersih

( Mempersiapkan barang bersih a.l. produksi, setting,


packing untuk disteril)
 Terbagi menjadi 5 fungsi ruang

1. Ruang dekontaminasi

2. Ruang pengemasan alat

3. Ruang produksi dan processing

4. Ruang sterilisasi

5. Ruang penyimpanan & distribusi barang steril


Persyaratan ruangan
Antara lain :
o Kelembaban udara : 35 – 75 %
o Temperatur ruangan : 18 – 22 ⁰C
o Jumlah dan jenis koloni kuman : Max 200 kol
o Jumlah partikel udara : <0.15 mg/m³
o Kebisingan : Max. 60 Db. A
o Pencahayaan : Min. 100 lux
o Dinding, lantai dan plafon licin (eat epoxy , vinyl)
d. Kebutuhan peralatan sterilisasi dan

pemeliharaannya
Kebutuhan peralatan sterilisasi disesuaikan dengan kebutuhan RS
sesuai kelasnya
Contoh : Jenis mesin-mesin CSSD :
- Sterilisator : Autoclave : Steam, Gas ETO,
Plasma, Oven
- Washer disinfektor, Ultrasonic Cleaner
- Mesin Conditioner sarung tangan
- Mesin pencuci dan pengering
- Mesin sealing
- Water treatment
- Boiler, kompressor
Pemeliharaan dan pencegahan kerusakan
peralatan sterilisasi
1. Garansi selama masa tertentu
2. Suku cadang yang essential harus tersedia
3. Sebaiknya dilakukan kontrak servis dengan
pihak yang kompeten
4. Mempunyai stabilisator voltage berikut
sakelar otomatis kegenerator untuk keperluan
darurat
5. Kondisi lingkungan suhu dan kelembaban
yang memadai
e. Kalibrasi Alat

Berdasarkan Permenkes No. 365 tahun 2000 :


 Semua mesin sterilisator harus dilakukan kalibrasi
terhadap fungsi : timer/waktu, tekanan, temperatur
secara periodik
 Kalibrasi dilakukan oleh BPFK (Balai Pemeriksaan
Fasilitas Kesehatan)
f. Pendokumentasian
Setiap mesin sterilisasi yang ada harus

mempunyai dokumen riwayat pemeliharaan /

perawatan mesin. Dokumentasi ini harus

tersedia pada supervisor mesin sterilisasi, teknisi

rumah sakit, pihak yang telah melakukan


perawatan mesin dan CSSD.
g. Alat Pelindung Diri (APD)
CSSD harus dilengkapi dengan APD :
 Apron lengan panjang yang tahan
terhadap cairan atau karet yang tahan
terhadap cairan kimia
 Penutup kepala
 Masker
 Sepatu tahan air
 Sarung tangan, dll
Alur Pelayanan CSSD
- Alur proses kerja

Pembersihan

2
Pengumpulan Pengeringan

1 3

Pemakaian Pemilihan

9 4

Ket:
- User : 1-3
Distribusi Pengemasan
- CSSD : 4-8
8 - User : 9
5
Penyimpanan Sterilisasi

7 6
- Alur pengguna
Rawat Jalan/Poli

OK/ Bedah Sentral Rawat Inap

CSSD
UGD

ICU
Pen
u nja
ng
HD
- Alur kordinasi
Atasan langsung

Distributor User

K3

PPI RS

CSSD

kr o
i
La b. M PSP
P RS
a si

I.
F
n it

Logistik

arm
Sa

as
i
Metode Sterilisasi
 Sterilisasi dengan suhu tinggi :
 Steam, dry heat : autoclave, oven
(120 ⁰C – 160 ⁰C)

 Sterilisasi dengan suhu rendah : 50 – 65 ⁰C


 Ethylene oxide
 Hidrogen peroxide (plasma)
Monitoring dan Evaluasi
 Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi pada
setiap proses / tahapan yang berlangsung
 Indikator monitoring
- Indikator kimia
- Indikator biology
- Indikator mekanik
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Mengingat bekerja di CSSD memiliki resiko
Tinggi maka sistem pengamanan dalam bekerja
harus diterapkan yaitu:
 Bekerja sesuai SOP a.l. memakai APD

 Pemeriksaan kesehatan berkala kepada seluruh petugas

 Adanya : - tanda peringatan yang mudah dibaca

dan dipahami
- tempat sampah khusus bahan
berbahaya
- pemadam kebakaran, dll
 Dalam setiap shift kerja minimal harus 2 orang
Kesimpulan
1. CSSD berperan dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi dengan jalan
disinfeksi
dan sterilisasi
2. Dalam melaksanakan tugas di CSSD harus :
- Bekerja sesuai SOP
- Pemeriksaan kesehatan secara berkala
kepada semua petugas
3. Monitoring dan evaluasi secara terus
menerus
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai