DISUSUN OLEH :
NIM : NH0518003
KELAS : FARMASI A
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan bagi kami sebagai
penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah
KajianKompetensi. yang berjudul tentang “STANDAR KOMPETENSI ASISTEN APOTEKER DALAM BIDANG
FARMASI INDUSTRI”.
Mengenai penjelasan lebih lanjut kami memaparkannya dalam bagian pembahasan makalah ini. Dengan harapan
makalah ini dapat bermanfaat, maka kami sebagai penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yan telah
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian
makalah ini. Saran dan kritik yang membangun dengan terbuka kami terima untuk meningkatkan kualitas makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar belakang.....................................................................................
B. Rumusan masalah.................................................................................
C. TujuandanManfaat...............................................................................
A. Pengertian............................................................................................
B. BatasanRuangLingkup……………………………………………………..
C. KualifikasiPendidikan………………………………………………………
D. StandarKompetensi………………………………………………………….
E. KodeEtik…………………………………………………………………….
F. Bidang Industri.....................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Program pembangunan kesehatan nasional dititik beratkan pada peningkatan mutu pelayanan
kesehatan. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan terkait dengan kualitas sumber daya manusiayang mampu
memberikan pelayanan secara profesional. Profesionalisme menjadi tuntutan utama bagi tenaga kesehatan
dalam melaksanakan tugas profesi. Sementara itu masyarakat berkembang menjadi semakin kritis dalam
menyikapi pelayanan kesehatan secara nasional. Mengingat keadaan tersebut maka kebutuhan akan pelayanan
Sebagai salah satu anggota mata rantai kesehatan pelayanan kesehatan nasional, tenaga kesehatan
Asisten Apoteker dituntut profesional dalam bekerja. Dalam melaksanakan tugas dan profesinya, Asisten
Apoteker bekerja berdasarkan standar profesi, kode etik dan peraturan disiplin profesi yang telah ditentukan.
Melalui profesionalisme diharapkan Asisten Apoteker mampu memberikan perlindungan kepada para
pengguna jasa tenaga kesehatan, diantaranya adalah pasien yang memerlukan pelayanan dengan baik. Dengan
pemikiran diatas maka Persatuan Ahli Farmasi Indonesia menyusun standar profesi dan kode etik profesi yang
digunakan sebagai pedoman bagi seluruh Asisten Apoteker dalam melaksanakan tugas dan profesinya. Asisten
Apoteker yang professional adalah tenaga kesehatan yang kompoten, memiliki dasar ilmu pengetahuan sesuai
dengan profesinya, memiliki kemauan untuk trampil melakukan profesinya dan memiliki sikap yang
menampilkan profesinya. Ketiga komponen kompetensi tersebut berkembang sesuai perkembangan zaman.
Perkembangan secara global ditandai dengan masuknya perdagangan bebas tingkat Asean tahun 2008/AFTA
dan perdagangan bebas tingkat dunia tahun 2010 (WTO) yang memungkinkan masuknya tenaga asing dengan
bebas ke Indonesia. Dengan demikian persaingan SDM secara global telah mulai memasuki kehidupan profesi
di Indonesia. Pemenang kompetisi adalah SDM yang mampu bekerja secara professional ditingkat global.
Profesianilisme SDM Asisten Apoteker, menjadi tuntutan yang tidak dapat ditawar lagi sehingga penyusunan
standar profesi dan etika profesi Asisten Apoteker menjadi sebuah kebutuhan penting sebagai landasan awal
Asisten Apoteker yang ada di Indonesia saat ini berlatar belakang lulusan pendidikan Sekolah Asisten
Apoteker/Sekolah Menengah Farmasi, Politeknik Kesehatan Jurusan Farmasi, Akademi Farmasi, Politeknik
Kesehatan Jurusan Analisa Farmasi dan Makanan (ANAFARMA) serta Akademi Analisa Farmasi dan
Makanan (AKAFARMA). Perbedaan jenjang pendidikan tersebut menghasilkan Asisten Apoteker dengan
kompetensi berbedapula.
Standar profesi Asisten Apoteker ini disusun oleh TIM Penyusun yang ditetapkan oleh Persatuan Ahli
Farmasi Indonesia. Dalam proses penyusunan standar profesi ini, tim penyusun menerima masukan dari
berbagai kalangan terutama profesi serumpun kefarmasian yaitu Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia/ ISFI
sehingga keharmonisan dalam pelayanan dapat ditata dan dilaksanakan sesuai dengan kompetensi masing-
masing.
Kompentensi Asisten Apoteker digunakan sebagai acuan untuk menyusunkuri kulum pendidikan pada
lembaga pendidikan yang meluluskan Asisten Apoteker maupun meningkatkan kemampuan dalam
melaksanakan pekerjaannya. Perbedaan kompetensi mendasari perbedaan jenjang pendidikan dan senioritas
yang melatar belakangi profesi masing – masing. Dengan tersusunnya standar profesidan kode etik Asisten
B. Rumusanmasalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Standar Profesi Asisten Apoteker, Asisten Apoteker dan
standar kompetensi?
kesehatan RI.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Standar Profesi Asisten Apoteker, Asisten Apoteker dan Standar Kompetensi
Standar Profesi Asisten Apoteker adalah standar minimal bagi Asisten Apoteker di Indonesia dalam
menjalankan tugas profesinya sebagai tenaga Kesehatan di bidang kefarmasian. Asisten Apoteker adalah tenaga
kesehatan yang berijazah Sekolah Asisten Apoteker/ Sekolah Menengah Farmasi, Politeknik Kesehatan Jurusan
Farmasi, AkademiFarmasi, Politeknik Kesehatan Jurusan Analisa Farmasi dan Makanan, Akademi Analisa
Farmasi dan Makanan yang telah melakukan sumpah sebagai Asisten Apoteker dan mendapat surat ijin sebagai
tenaga kesehatan / legislasi sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Asisten Apoteker jugas ebagai salah
satu tenaga kefarmasian yang selalu bekerja dibawah pengawasan seorang Apoteker yang memiliki
SIA(SuratIzinApotek).
Standar Kompetensi adalah bagian dari standar Profesi Asisten Apoteker berdasarkan unit kompetensi
Batasan ruang lingkup pekerjaan kefarmasian untuk Asisten Apoteker meliputi ruang lingkup tanggung
jawab dan hak sebagai Asisten Apoteker di Indonesia sesuai dengan kewenangan dan peraturan perundang-
Lingkup pekerjaan kefarmasian Asisten Apoteker sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No. 679
/MENKES/ SK /V/ 2003 pada BAB III pasal 8 ayat 2 (dua) meliputi:
1. Melaksanakan pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan keadaan, pelayanan
2. Pekerjaan kefarmasian yang dilakukan oleh Asisten Apoteker dilakukan dibawah pengawasan
Apoteker / pimpinan Unit atau dilakukan secara mandiri sesuai peraturan perundang-undangan.
3. Hak untuk mendapatkan jasap rofesi sesuai dengan kewajiban jasa professional kesehatan.
4. Hak bicara dalam rangka peningkatan mutu pelayanankesehatan untuk memberikan keamanan masyarakat
6. Hak untuk memperoleh pengurangan beban studi bagiy angmelanjutkan pendidikan ke jenjang S1 Farmasi.
C. Kualifikasi Pendidikan
Kualifikasi pendidikan Asisten Apoteker berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 679 /Menkes/
2. Jenjang pendidikanTinggi
a) DiplomaIIIFarmasi
1) Lulusan AkademiFarmasi
2) LulusanPoliteknikKesehatanJurusanFarmasi
b) DiplomaIIIAnalisaFarmasidanMakanan
D. Standar Kompetensi
Standar kompetensi Asisten Apoteker disusun mengacu pada naskah Standar Kompetensi nasional
Bidang Farmasi yang melalui forum consensus disetujui dan disahkan oleh para profesional baik dari organisasi
profesi, pengguna jasa (apotek,rumahsakit,industri&GP Farmasi) maupun dari pendidikan dalam Workshop
Standar kompetensi yang ditulis dalam standar profesi ini meliputi unit dan elemen kompetensi Asisten
Apoteker dalam bidang Farmasi Komunitas, Farmasi Rumah Sakit, Farmasi Industri dan bidang Pengawasan
Bidang Farmasi Komunitas meliputi pelayanan kefarmasian di Toko Obat, Apotik. Pengawasan meliputi
pemeriksaan atau pengujian yang dilakukan di instansi-instansi yang berwenang antara lain Pusat apengujian
Obat & Makannan Nasional. Balai/Balai Besar Pengawas Obat & Makanan, Laboratorium Kesehatan Daerah
Lembaga Sertifikasi Halal Depag, Sucofindo dan instansi lainnya. Bidang Penelitian merupakan penerapan
Unit serta elemen kompetensi Asisten Apoteker yang diuraikan dibawah ini, dibatasi oleh peraturan
yang berlaku bahwa Asisten Apoteker mempunyai kewenangan penuh pada pengelolaan obat bebas serta obat
bebas terbatas sedangkan untuk pengelolaan obat keras, psikotropika narkotika harus dibawah
E. Kode Etik
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan
antar asesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga
disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma- norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan
ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, Etika berasal dari kataYunani:Ethos, jamaknya
taetha,yang berarti ADATISTIAD Atatau Kebiasaan dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang membahas
perbuatan
F. Bidang Industri
1. Pemeriksaan mutu
3. Pengembangan produk
4. Bagian pengemasan
5. Bagian gudang
c. Menyediakan bahan baku dan produk jadi sesuai dengan jumlah dan waktu yang dibutuhkan.
,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan terkait dengan kualitas sumber daya manusia yang mampu
memberikan pelayanan secara profesional. Profesionalisme menjadi tuntutan utama bagi tenaga kesehatan
dalam melaksanakan tugas profesi.Tenaga kesehatan Asisten Apoteker dituntut profesional dalam bekerja.
Dalam melaksanakan tugas dan profesinya, Asisten Apoteker bekerja berdasarkan standar profesi, kode etik
dan peraturan disiplin profesi yang telah ditentukan. Melalui profesionalisme diharapkan Asisten Apoteker
mampu memberikan perlindungan kepada para pengguna jasa tenaga kesehatan, diantaranya adalah pasien
B. Saran
Dalam upaya pengamanan sediaan farmasi, Toko Obat dan Apotek sangat membutuhkan kemampuan,
keterampilan, dan profesionalisme dari Asisten Apoteker sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian. Untuk
mewujudkan semua itu, tentunya dibutuhkan Asisten Apoteker yang memilikki komitmen dan semangat kerja
yang tinggi. Motivasi kerja Asisten Apoteker dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor motivator dan
faktor hygiene
DAFTAR PUSTAKA