PENDAHULUAN
CSSD merupakan singkatan dari Central Sterile Supply Department. Bagian di institusi
pelayanan kesehatan (rumah sakit) yang mengurus suplai dan peralatan bersih atau steril. CSSD
melayani suplai barang bersih dan steril yang digunakan di rumah sakit secara terpusat, tidak ada
bagian lainyang mengurusi barang bersih dan steril. Kegiatan utama di CSSD adalah
Hingga tahun 1940-an kegiatan sterilisasi dilakukan di unit pemakai yang membutuhkan
barang steril. Sehingga terdapat duplikasi peralatan maupun personel yang menyebabkan
ketidakefisienan proses kerja di rumah sakit. Selain itu proses yang dilakukan tidak dapat
seragam, menyebabkan sulitnya mencapai hasil sterilisasi dengan kualitas tinggi secara terus
instrument operasi dan kbutuhan barang steril di ruangan. Kemajuan teknologi yang meningkat
juga memungkinkan adanya sistem pemprosesan yang tersental akan meningkatkan kualitas
Istilah CSSD dapat berbeda di setiap rumah sakit. Dapat disebut Central Service, Central
Supply ataupun Theatre Sterilization Unit. Di Indonesia selain CSSD dikenal sebagai Pusat
Sterilissi atau Sterilisasi Sentral. Apapun nama yang melakat, semuanya memiliki unit
CSSD membutuhkan dukungan dari bagian lain di rumah sakit untuk melakukan
pelayanan yang baik. Dukungn logistic untuk persuratan, linen dan transfer pasien dibutukan
1
oeleh CSSD. Sehingga hubungan yang baik antar bagian yang didukung oleh pemimpin rumah
CSSD perlu melakukan koordinasi dengan banyak bagian lain, seperti bidang
keperawatan, instalasi bedah, komite pengendalian infeksi, farmasi dan tata usaha. Koordinasi
Struktur organisasi CSSD akan bervariasi sesuai dengan beban pekerjaan yang dipunyai.
Struktur organisasi CSSD di rumah sakit besar akan berbeda denagan di rumah sakit kecil.
Struktur organisasi dapat dikembangkan bila memang dibutuhkan. Misalnya membuat unit
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
CSSD merupakan unit di rumah sakit yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan
proses mulai dari pencucian (dekontaminasi), pengepakan, sterilisasi peralatan bedah dan
peralatan lainnya dari unit yang melakukan tindakan pembedahan/ tindakan lain yang
memerlukan sterilitas dari unit lainnya. CSSD sebagai pusat sterilisasi memegang kunci penting
B. PERAN CSSD
C. Tugas CSSD
karyawan
D. PENGEMBANGAN CSSD
- Bagan organisasi yang jelas, menggambarkan alur tanggung jawab dan komunikasi
3
- Tenaga CSSD harus terlatih dan memehami dekontaminas, pembersihan, disinfeksi,
“modul pelatihan”.
- Lokasi strategis
- Ruangan tersendiri
- Pendingin / AC
- Kompetensi petugas
- CSSD
Ka. CSSD :
- Tugas :
4
Contoh Struktur Organisasi CSSD Berdiri Sendiri
Direktur
Ka. Inst. Sterilisasi Sentral
Wakil Kepala
Direktur
PJ. Produksi & PJ. Tata PJ. Pencucian PJ. Administrasi &
PJ. Sterilisasi
Distribusi Usaha & Distribusi Pemeliharaan
5
F. SARANA DAN PRASARANA
- Instalasi CSSD :
1. Bangunan / gedung
200 TT → 130 m2
400 TT → 200 m2
600 TT → 350 m2
800 TT → 400 m2
1000 TT → 450 m2
2. Lokasi
Rumah sakit harus mempunyai sarana dan fasilitas yang sesuai dengan spesifikasi
Sterilisasi Sentral (CSSD) dan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional yang
telah ditetapkan.
6
Contoh LAY OUT CSSD RS Kelas A
7
Contoh LAY OUT CSSD RS Kelas B
8
3. Kalibrasi Alat
4. Pendokumentasian
Setiap mesin sterilisasi yang ada harus mempunyai dokumen riwayat pemeliharaan/
perawatan mesin. Dokementasi ini harus tersedia pada supervisor mesin sterilisasi,
teknisi rumah sakit, pihak yang telah melakukan perawatan mesin dan CSSD.
Penutup kepala
Masker
Sarung tangan
9
b. Tekanan udara harus negatif, sehingga tidak mengkontaminasi ruangan
lainnya
j. Pakaian/Alat Perlindungan Diri bekas pakai pada hari itu juga harus segera
10
Clean area : untuk mempersiapkan barang yang akan disetting, packing dan
11
Sterile Area :
Akses ke ruang penyimpanan steril dilakukan oleh petugas pusat sterilisasi yang
terlatih, bebas dari penyakit menular, dan menggunakan pakaian yang sesuai dengan
persyaratan
Lokasi ruang penyimpanan steril harus jauh dari lalu lintas utama dan jendela serta
12
Alur Proses Kerja CSSD
PENGUMPULA PEMBERSIHAN
N
PEMILAHAN PENGERINGAN
PENGEMASAN/ STERILISASI
PENYUSUNAN
PENYIMPANAN PENYIMPANAN
Pre Cleaning
Pembersihan
(cuci bersih, tiriskan, keringkan)
Pencucian alat adalah langkah awal dari proses dekontaminasi, pencucian sangat penting
sebelum proses disinfeksi atau sterilisasi. Pencucian alat medis / instrumet adalah prosedur yang
penting dalam proses dekontaminasi. Darah , cairan tubuh pasien dan kotoran lain yang
tertinggal karena proses pencucian yang tidak benar akan menimbulkan dampak yang serius .
Partikel asing yang tertinggal pada alat dapat menimbulkan infeksi bila masuk kedalam luka .
Air
- Disinfeksi
- Sterilisasi
Siklus Pencucian :
Disinfect / disinfeksi : Inaktif mikroba dari alat dengan menggunakan panas dan bahan
kimia
14
Membersihkan dan Mencuci secara otomatis / mekanis :
● Sedikit busa
● Instrument tidak disusun berlapis , karena akan menghambat kontak alat dengan air dan
diterjen
● Setelah pencucian ,lakukan inspeksi pada peralatan yang memiliki layer , pada tempat
15
Contoh deterjen perendaman :
16
Membersihkan dan Mencuci secara manual:
17
● Bilasan terakhir menggunakan air suling / distiled water ( deionized ,
Proses Pengemasaan
Pengemasan adalah semua material yang tersedia untuk fasilitas kesehatan yang didisain
untuk membungkus, mengemas, menampung alat-alat yang dipakai ulang untuk sterilisasi.
Penyimpanan sterilisasi. Labeling : Proses identifikasi alat sebelum dan sesudah dilakukan
proses sterilisasi.
18
Tujuan dan fungsi pengemasan :
Labeling :
Mudah digunakan
Masa kadaluarsa
19
1. Sterilisasi Uap : Bahan kemasan dan isinya harus tahan terhadap suhu selama waktu
atau rusak.
3. Sterilisasi Panas Kering : Bahan kemasan dan isinya harus tahan terhadap suhu
Persiapan & inspeksi alat sesuai dengan spesifikasi & instruksi dari pabrik
Aplikasi informasi untuk mengendalikan mutu, nomor, lot, tanggal & identifikasi
petugas.
20
Informasi mengenai aplikasi pelindung setelah proses sterilisasi terhadap debu, uap.
pemakaian
Kemasan linen sebaiknya tidak terlalu padat dan tidak melebihi ukuran 30cm x 30cm x
50 cm dengan berat tidak lebih dari 6 kg, dengan demikian densitas maksimum tidak
lebih dari 133,3 kg/m3. Pengemasan linen sebaiknya hanya dilakukan oleh departemen
yang bertanggung jawab pada proses sterilisasi. Cara perhitungan Densitas maksimum
21
Alat untuk pouches
22
Proses Pensterilisasi
peralatan medis / objek termasuk endospora yang dapat dilakukan melalui proses fisika dan
Proses sterilisasi :
Proses sterilisasi terjadi dengan memaparkan energi thermal dalam bentuk panas
kering/basah , zat kimia dalam wujud cair / gas maupun bentuk radiasi terhadap suatu benda
23
Bisa digunakan untuk semua alat
Proses cepat
Indikator tersedia
Metode sterilisasi :
-Ethylene Oxide
-Formaldehyde / formalin
“Plasma” tidak berkaitan dengan darah .Ahli Fisika mendefinisikan plasma adalah
24
Proses Penyimpanan
Serangkaian kegiatan dalam pengaturan dan penyusunan alat kesehatan steril di dalam
ruangan atau tempat penyimpanan yang sesuai dengan keamanan yang dapat menjamin mutu alat
25
Tujuan penyimpanan :
Licin (Vinil)
Tanpa alur
Sudut melengkung
– Suhu
– Kelembapan
– Tekanan
Rak simpan
26
Ruang Penyimpanan Barang Steril
Proses Pendistribusian
Serangkaian kegiatan dalam pengaturan dan penyusunan alat kesehatan steril dari
ruang penyimpanan / ruang distribusi yang dilengkapi dengan loket yang berhubungan dengan
ruang tunggu .
Tujuan Pendistribusian :
Pencegahan kehilangan
Lokasi Pendistribusian :
steril
Ruang distribusi yang dilengkapi dengan loket ke ruang tunggu, lokasinya harus
Perlengkapan Pendistribusian :
– Ada penutup dari plastik (bersih dan kuat) à melindungi dari kontaminasi
Metode Pendistribusian :
– Alat kesehatan pakai ulang steril dan tidak habis pakai disesuaikan dengan hasil
28
29
G. Monitoring dan Evaluasi
kontrol kualitas secara visual, indikator kimia dan indikator biologi dan uji laboratorium
– Pemberian nomor load pada setiap kemasan, nomor mesin sterilisasi dan tanggal
proses sterilisasi.
30
– Nama operator.
2. Waktu Kadaluarsa
– Setiap kemasan steril yang akan digunakan harus diberi label yang
tersebut.
– Perhatikan batas tgl pemakaian (tgl kadaluwarsa pd tiap kemasan steril, masa
berlaku barang steril (kemasan kain tenun berdasarkan waktu adalah 7 hari, kertas
1. Indikator Mekanik adalah bagian dari instrumen sterilisasi seperti gauge, tabel dan
indikator suhu, waktu maupun tekanan yang menunjukkan apakah alat sterilisasi bekerja
dengan baik.
2. Kontor Kualitas Secara Visual dengan cara melihat bentuk dan keadaan fisik barang, bila
terdapat kerusakan pada pembungkus atau adanya perubahan fisik barang maka barang
tersebut tidak dapat digunakan lagi atau harus dikemas dan disteril ulang.
3. Indikator Kimia Indikator yang menandai terjadinya paparan sterilisasi baik uap panas
atau gas Ethylene Oxide pada objek yang dihasilkan dengan adanya perubahan warna.
4. Indikator Biologi adalah berisi populasi mikroorgainisme spesifik dalam bentuk spora
yang bersifat resisten terhadap beberapa parameter yang terkontrol dan terukur dalam
31
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
tantangan yang harus diantisipasi para praktis pelayanan kesehatan. Selain itu kita juga dituntutut
Kedokteran yang ditujukan bagi kepastian hokum baiak bagi penerima layanan kesehatan
Salah satu upaya untuk menekan kejadian infeksi nosokomial adalah dengan
aman di lingkungan pusat sterilisasi menjadi tanggung jawab petugas pusat sterilisasi setelah
dilakukan pembekalan terhadap petugas terhadap bahaya mungkin terjadi di lingkungan pusat
sterilisasi. Pada dasarnya kecelakaan dapat dihindari dengan mengetahui potensi bahaya yang
bekerja secara aman makan resiko terjadinya kecelakaan kerja dapat diturunkan secara
signifikan.
CSSD merupakan unit di rumah sakit yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan
proses mulai dari pencucian (dekontaminasi), pengepakan, sterilisasi peralatan bedah dan
peralatan lainnya dari unit yang melakukan tindakan pembedahan/ tindakan lain yang
memerlukan sterilitas dari unit lainnya. CSSD sebagai pusat sterilisasi memegang kunci penting
Fungsi CSSD :
32
- Mencegah dan mengendalikan terjadinya infeksi di RS baik kepada pasien maupun
karyawan
33