BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi CSSD
Mengingat peran yang ada di rumah sakit, jenis kegiatan, dan
volume kegiatan pada instalasi pusat sterilisasi demikian besar, maka
hendaknya rumah sakit mempunyai pusat sterilisasi yang tersendiri,
dengan pertimbangan sebagai berikut :
1). Kecepatan Pelayanan
Diharapkan pelayanan penyediaan barang-barang steril yang
diberikan oleh pusat sterilisasi menjadi lebih cepat sampai kepada
unit pemakaiannya, dengan mutu yang dapat
dipertanggungjawabkan dan memperpendek jalur birokrasi yang
ada.
2). Pengendalian Infeksi Nosokomial
Bersama-sama dengan tim pengendali infeksi nosokomial
rumah sakit dapat mengoptimalkan kerja sama dalam memantau
produk-produk yang dihasilkan oleh pusat sterilisasi, memberikan
masukan dan arahan kepada pemakai dilapangan dalam mengatasi
atau menurukan angka kejadian infeksi di rumah sakit.
3). Perkembangan Ilmu dan Teknologi
Dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi maka
kompleksitas peralatan medis dan teknik medis memerlukan
prosedur sterilisasi yang optimal sehingga keseluruhan proses
menghasilkan kualitas sterilisasi terjamin.
4) Peningkatan Mutu
Produk-produk yang dihasilkan oleh pusat sterilisasi harus
melalui proses yang ketat sampai menjadi produk yang steril. Setiap
proses sterilisasi berjalan, selalu dilengkapi dengan indikator kimia,
biologi dan fisika. Secara berkala setiap 3 bulan dilakukan tes
mikrobiologi. Diharapkan dengan kontrol yang ketat, produk yang
dihasilkan akan terjamin kualitas sterilisasinya, yang pada akhirnya
dapat menekan angka kejadian infeksi di rumah sakit.
5) Efesien dan Efektif
Pengelolaan pusat sterilisasi yang konvensional, diharapkan
mampu menyediakan produk steril yang dapat
dipertanggungjawabkan dengan menekan biaya operasional
seminimal mungkin, mencegah terjadinya duplikasi proses sterilisasi
dan memperpendek jalur birokrasi. Dengan demikian dapat
meningkatkan kecepatan pelayanan dalam distribusi barang steril.
1. Data kesehatan
Data kesehatan yang harus dimiliki oleh petugas di pusat sterilisasi
rumah sakit yaitu surat pernyataan sehat jasmani dan rohani secara
rutin serta catatan fisikX-Ray untuk mengidentifikasi penyakit TBC
(Tuberculosis). Tes ini dilakukan minimal satu kali dalam setahun.
2. Status imunisasi
Status imunisasi sebagai persyaratan SDM di pusat sterilisasi harus
memenuhi minimal imunisasi hepatitis B, tetanus, dan demam tipoid.
3. Laporan mengenai status penyakit
Laporan mengenai penyakit yang dialami petugas selama bekerja
di pusat sterilisasi. Penyakit tersebut misalnya infeksi saluran
pernafasan, infeksi kulit, infeksi gastrointestinal, dan infeksi pada mata.
Laporan mengenai penyakit dilakukan minimal sekali dalam setahun
setahun.
D. Peran Pusat Sterilisasi di Rumah Sakit
Secara umum fungsi utama pusat sterilisasi yaitu menyiapkan
alat-alat bersih dan steril untuk keperluan perawatan pasien di rumah
sakit. Secara lebih rinci fungsi dari pusat sterilisasi adalah menerima,
memproses, memproduksi, mensterilkan, menyimpan serta
mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit
untuk kepentingan perawatan medis