DISUSUN OLEH :
Jurusan Farmasi
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Sterilisasi merupakan proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal
ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, dan virus) yang terdapat
dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik untuk
membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Sterilisasi ini bertujuan untuk menjamin
sterilitas produk maupun karakteristik kualitas sediaannya, termasuk kestabilan yang dimiliki
oleh produk yang dihasilkan. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant. Proses sterilisasi
merupakan hal yang paling utama dalam menentukan kesterilan dari sediaan akhir yang
nantinya akan dibuat. Sehingga, perlu dilakukan metode sterilisasi yang tepat dan sesuai
dengan sifat masing-masing bahan, alat serta wadah yang akan digunakan.
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit yang merupakan
institusi penyedia pelayanan kesehatan adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah
sakit. Dalam upaya mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan pengendalian
infeksi di rumah sakit. Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk
pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, pusat sterilisasi sangat bergantung pada unit
penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik maupun instalasi
antara lain perlengkapan, rumah tangga, pemeliharaan sarana rumah sakit, sanitasi dan lain-
lain. Jika terjadi hambatan pada salah satu sub unit di atas maka pada akhirnya akan
mengganggu proses dan hasil sterilisasi.
Jika dilihat berdasarkan volume alat dan bahan yang harus disterilisasikan di rumah
sakit demikian besar, maka rumah sakit dianjurkan untuk memiliki suatu instalasi pusat
sterilisasi tersendiri dan mandiri, yang merupakan salah satu instalasi yang berada dibawah
dan tanggung jawab langsung kepada direktur atau wakil direktur rumah sakit. Instalasi pusat
sterilisasi ini bertugas untuk memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan kondisi steril
atau bebas dari semua mikroorganisme (termasuk endospora) secara tepat dan cepat, untuk
melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan secara profesional, diperlukan pengetahuan
atau keterampilan tertentu oleh perawat, apoteker ataupun tenaga non medik yang
berpengalaman di bidang sterilisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Struktur di atas merupakan struktur minimal yang dapat diubah sesuai dengan
kebutuhan dan beban kerja pada masing-masing rumah sakit.
sakit:
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam makalah ini, antara lain:
3.1 Central Sterilization Supply Department (CSSD) atau Instalasi Pusat Pelayanan
Sterilisasi merupakan satu unit/departemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan
proses pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang
dibutuhkan dalam kondisi steril, sehingga dapat mencegah dan mengurangi infeksi yang
berasal dari rumah sakit itu sendiri (infeksi nasokomial).
3.2 Secara umum fungsi utama pusat sterilisasi yaitu menyiapkan alat-alat bersih dan
steril untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterile Supply
Department/CSSD) Di Rumah Sakit. Jakarta : DepKes RI.