Anda di halaman 1dari 20

i

MAKALAH FARMASI RUMAH


SAKIT TENTANG CSSD (CENTRAL
STERILE SUPPLY DEPARTMENT )

Disusun Oleh:

Awalia Sariningsih 2113017080

Dedy Rani Saputra 2113017054

Fatmawati 2113017020

Yeremias lejau kinam 2113017118

Fakultas Farmasi

Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XV


i

Universitas Mulawarman

2022
ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................. Error! Bookmark not defined.i

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN .............................................. Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ..................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB II PEMBAHASAN ............................................... Error! Bookmark not defined.

2.1 Definisi CSSD ............................................................................................................ 4

2.2 Organisasi Instalasi Pusat Sterilisasi ........................................................................... 6

2.2.1 Struktur Organisasi Instalasi Pusat Sterilisasi ...................................................... 6

2.2.2 Uraian Tugas dan Kualifikasi Tenaga .................................................................. 6

2.3 Aturan Perundangan Terkait dan Sejarah CSSD ............................................... 8

2.3.1 Undang undang terkait CSSD DI Rumah Sakit ................................................... 8

BAB III LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 9

BAB IV KESIMPULAN ............................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 13
iii

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr.wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Central
Sterile Supply Department (CSSD)”. Ucapan terima kasih tak lupa juga kami
haturkan kepada junjungan besar nabi Muhammad saw yang telah membawa
perubahan zaman dari kegelapan ke zaman yang terang-benderang, serta
pihak-pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini.

Dalam pembuatan makalah ini penulis tidak mengalami hambatan yang


berarti sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat untuk
memberikan pengetahuan tambahan tentang Central Sterile Supply Department
(CSSD) bagi pembaca maupun penulis.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu alaikum wr.wb.

Samarinda, juni 2022


iii

Penyusun
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sterilisasi adalah suatu proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan
untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan
dapat dilakukan dengan proses kimia atau fisika.

Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk


mencegah risiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu
indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi
nosokomial di rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu
dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit.

Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk
pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Untuk
melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, Pusat Sterilisasi sangat bergantung pada
unit penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik maupun
instalasi antara lain perlengkapan , rumah tangga , pemeliharaan sarana rumah sakit,
sanitasi dan lain-lain. Apabila terjadi hambatan pada salah satu sub unit diatas maka
pada akhirnya akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi.

Bahan dan peralatan medik pada umumnya diproses di setiap unit I bagian
yang ada pada rumah sakit bersangkutan . Kelemahan dengan sistem ini adalah
terjadinya duplikasi bahan dan peralatan serta sulit untuk mempertahankan standar I
kualitas yang terbaik untuk proses dekontaminasi dan sterilisasi.

Dengan semakin berkembangnya prosedur operasi maupun kompleksitas


peralatan medik, maka diperlukan proses sterilisasi yang tersentralisasi sehingga
2

keseluruhan proses menjadi lebih efisien, ekonomis dan keamanan pasien semakin
terjamin.

lstilah untuk Pusat Sterilisasi bervariasi, mulai dari Central Sterile Supply
Department (CSSQ) Central Service (CS), Central Supply (CS}, Central Processing
3

Department (CPD) dan lain-lain, namun kesemuanya mempunyai fungsi


utama yang sama yaitu menyiapkan alat-alat bersih dan steril untuk keperluan
perawatan pasien di rumah sakit. Secara lebih rinci fungsi dari pusat sterilisasi
adalah menerima , memproses , memproduksi , mensterilkan , menyimpan serta
mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit untuk
kepentingan perawatan pasien.
4

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi CSSD

Sterilisasi adalah suatu proses pengelolaan alat atau bahan yang bertujuan
untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan
dapat dilakukan dengan proses kimia atau fisika. Sterilisasi sangat penting dilakukan
terutama untuk alat-alat bedah, terlebih lagi saat ini semakin berkembangnya prosedur
operasi maupun kompleksitas peralatan medik, maka diperlukan proses sterilisasi
yang tersentralisasi sehingga keseluruhan proses menjadi lebih efesien,ekonomis dan
keamanan pasien semakin terjamin. Disamping itu, rumah sakit sebagai institusi
penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah terjadinya resiko infeksi
bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam
pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah sakit.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, maka perlu dilakukan pengendalian infeksi di
rumah sakit.

Istilah untuk pusat sterilisasi bervariasi, mulai dari Central Sterile Supply
Department (CSSD), Central Service (CS), Central Supply (CS), Central Processing
Department (CPD) dan lain lain, namun kesemuanya mempunyai fungsi utama yang
sama yaitu menyiapkan alat-alat steril dan bersih untuk keperluan perawatan pasien.
Secara terperinci, fungsi dari pusat sterilisasi adalah menerima, memproses,
5

memproduksi, mensterilkan, menyimpan serta mendistribusikan peralatan medis ke


berbagai ruangan di rumah sakit untuk kepentingan perawatan pasien. Central
Sterilization Supply Department (CSSD) atau Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi
merupakan satu unit/departemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan proses
pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan
dalam kondisi steril. Instalasi CSSD ini merupakan pusat pelayanan yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan alat/bahan steril bagi unit-unit yang membutuhkan
sehingga dapat mencegah dan mengurangi infeksi yang berasal dari rumah sakit itu
sendiri. Alur aktivitas fungsional CSSD dimulai dari pembilasan,
pembersihan/dekontaminasi, pengeringan, inspeksi dan pengemasan, memberi label,
sterilisasi, sampai proses distribusi.

Penanggung jawab CSSD ini adalah seorang apoteker. Berdirinya CSSD di


rumah sakit dilatarbelakangi oleh:

➢ Besarnya angka kematian akibat infeksi nosokomial

➢ Kuman mudah menyebar, mengkontaminasi benda dan menginfeksi manusia


di lingkungan rumah sakit.

➢ Merupakan salah satu pendukung jaminan mutu pelayanan rumah sakit, maka
peran dan fungsi CSSD sangat penting.

Contoh disalah satu Rumah Sakit untuk alur layanan sterilisasi untuk kamar
bedah :
6

2.2 Organisasi Instalasi Pusat Sterilisasi

2.2.1 Struktur Organisasi Instalasi Pusat Sterilisasi

lnstalasi pusat sterilisasi dipimpin oleh seorang Kepala lnstalasi (dalam jabatan
fungsional) dan bertanggung jawab langsung kepada Wakil Direktur Penunjang Medik.
Untuk rumah sakit swasta , struktur organisasi dapat mengacu pada struktur organisasi
pemerintah. Pemangku jabatan dalam struktur organisasi ini bukan merupakan jabatan
struktural. Hal-hal yang perlu dilaksanakan agar instalasi pusat sterilisasi dapat berjalan
sebagaimana mestinya adalah perlunya pembagian pekerjaan dalam jabatan fungsional.
Besar kecilnya instalasi diletapkan berdasarkan beban kerja yang selanjutnya
dijabarkan dalamjenis / kegiatan pekerjaan dan volume pekerjaan.

Untuk dapat memberikan pelayanan sterilisasi yang baik dan memenuhi


kebutuhan barang steril dirumalisakit,Kepala lnstalasi Pusat Sterilisasi dibantu oleh
sekurang-kurangnya : Penanggungjawab administrasi Sub lnstalasi Dekontaminasi,
Sterilisasi dan Produksi Sub lnstalasi Pengawasan Mutu, Pemeliharaan Sarana &
Peralatan,K3 dan Diklat Sub lnstalasi Distribusi.

Struktur organisasi lnstaasi Pusat Sterilisasi sekurang-kura ngnya sebagai


berikut:
7

Besar kecilnya instalasi ditetapkan berdasarkan beban kerja dan tugas-tugas


yang dilaksanakan oleh pegawai pada instalasi yang bersangkutan dalam jabatan
fungsional. lnstalasi pusat sterilisasi dalam tugas pokok sehari-hari membantu unit-unit
lain yang menggunakan instrumen, linen dan bahan lain yang membutuhkan kondisi
steril. Mengingat peran rumah sakit dan jenis kegiatan serta volume pekerjaan pada
instalasi pusat sterilisasi demikian besar, maka hendaknya rumah sakit mempunyai
pusat sterilisasi yang tersendiri, dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Kecepatan pelayanan Diharapkan pelayanan penyediaan barang-barang steril


yang diberikan oleh pusat sterilisasi menjadi lebih cepat sampai kepada unit
pemakainya, dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan dan
memperpendek jalur birokrasi yang ada.
2. Pengendalian lnfeksi Nosokomial Bersama-sama dengan tim pengendali
infeksi nosokomial rumah sakil dapat mengoptimalkan kerjasama dalam
memantau produk-p yang dihasilkan oleh pusat sterilisasi, memberikan
masukan dan arahan pada pemakai di lapangan dalam mengatasi atau
menurunkan angka kejadian infeksi di rumah sakit.
3. Perkembangan ilmu dan teknologi dengan semakin berkembangnya ilmu dan
teknologi , maka kompleksitas peralatan medis dan teknis medis memerlukan
prosedur sterilisasi yang optimal sehingga keseluruhan proses menghasilkan
kualitas sterilitas terjamin.
4. Pendekatan Mutu Produk-produk yang dihasilkan oleh pusat sterilisasi harus
melalui proses yang ketat sampai menjadi produk yang steril. Setiap proses
sterilisasi berjalan selalu dilengkapi dengan indikator kimia, biologi dan fisika.
Secara berkala setiap tiga bulan dilakukan test mikrobiologi. Diharapkan
dengan kontrol yang ketat, produk yang dihasilkan akan terjamin kualitas
sterilitasnya , yang pada akhirnya dapat menekan angka kejadian infeksi di
rumah sakit.
5. Efisien dan efektif Pengelolaan pusat sterilisasi yang profesional, diharapkan
mampu menyediakan produk steril yang dapat dipertanggung jawabkan dengan
8

menekan biaya operasional seminimal mungkin, mencegah terjadinya duplikasi


proses sterilisasi , dan memperpendek jalur birokrasi. Dengan demikian dapat
meningkatkan kecepatan pelayanan dalam distribusi barang steril.

2.2.1 Uraian Tugas dan Kualifikasi Tenaga

Kualifikasi tenaga yang bekerja di pusat sterilisasi dibedakan sesuai dengan


kapasitas tugas dan tanggung jawabnya, yang dibagi atas tenaga manajer dan teknis
pelayanan sterilisasi dan setiap tenaga yang bertugas di pusat sterilisasi pada rumah
sakit harus mampu untuk memberikan pelatihan teknis tentang pelayanan pusat
sterilisasi di rumah sakit, berdasarkan keterangan diatas dapat diuraikan sebagai
berikut :

1. Kepala Instalasi Pusat Sterilisasi

Mengarahkan semua aktivitas staf yang berkaitan dengan supply alat


medis steril bagi perawatan pasien dirumah sakit. Mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, ketrampilan dan pengembangandiriIpersonellainnya. Menentukan
metoda yang efektif bagi penyiapan dan penanganan alatIbahansteril.
Bertanggung jawab agar staf mengerti akan prosedur dan penggunaan mesin
sterilisasi secara benar. Memastikan bahwa teknik aseptik diterapkan pada saat
penyiapan dan penanganan alat steril baik yang sekali pakai atau pemakaian
ulang. Kerjasama dengan unit lain di rumah sakit dan melakukan koordinasi
yang bersifat internI ekstern. Melakukan seleksi untuk calon tenaga di pusat
sterilisasi, menyiapkan konsep dan rencana kerja serta melakukan evaluasi pada
waktu yang telah ditentukan. Membuat perencanaan program kerja. Membuat
laporan kinerja pusat sterilisasi.

Kualifikasi Tenaga, Pada RS Kelas A dan B, pendidikan terakhir minimal


S1 di bidang kesehatan, atau S1 umum dengan minimal masa kerja 5 tahun
dibidang sterilisasi. Pada RS Kelas C, pendidikan terakhir minimal 03 di bidang
kesehatan, atau 03 umum dengan minimal masa kerja 5tahun di bidang sterilisasi.
Telah mendapat kursus tambahan tentang prosedur dan teknis pelayanan
sterilisasi. Telah mendapat kursus tambahan tentang manajemen. Mengetahui
tentang psikologi personel. Berpengalaman kerja di bagian kamar operasi I
sterilisasi. Mempunyai kemampuan mengajar dan menulis tentang sterilisasi.

2. Kepala sub instalasi

Bertanggung jawab kepada kepala instalasi pusat sterilisasi. Bertanggung


jawab sebagai kepala instalasi pusat sterilisasi apabila kepala instalasi
berhalangan hadir. Membantu kepala instalasi dalam pengendalian dan
penanganan alat, supervisi langsung, mengajar I merevisi prosedur baru,
mengevaluasi staf dan melaporkannya kepada kepala instalasi pusat sterilisasi.
9

Membuat program orientasi untuk tenaga baru. Membuat rencana kebutuhan


bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan masing-masing sub instalasi. Membuat
rencana perbaikan dan penggantian alat yang rusak. Membuat laporan hasil kerja
masing-masing sub instalasi kepada kepala instalasi.

Kualifikasi Tenaga, Pendidikan minimal 03 di bidang kesehatan dengan


masa kerja selama 3 tahun di bidang sterilisasi. Pernah mengikuti kursus
tambahan tentang pusat sterilisasi. Mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
konsep aktivitas dari sub instalasi yang dipimpinnya. Dapat bekerja baik dalam
berbagai kondisi dan Kondisi kesehatan baik.

3. Penanggung Jawab Administrasi

Bertanggungjawab terhadap kepala instalasi. Membantu kepala instalasi


dalam penyusunan perencanaan berdasarkan masukan dari kepala sub instalasi.
Rekapitulasi laporan kegiatan masing-masing sub instalasi. Menyiapkan
keperluan administrasi.

Kualifikasi Tenaga, Minimal lulusan SMNSMU/SMEA atau sekolah


pendidikan perawat atau yang setara dengan tambahan kursus administrasi.
Oapat melakukan pengetikan dan menggunakan komputer, Rapid alam
menyusun dokumentasi.

4. Staf di Pusat Sterilisasi


Bertanggung jawab terhadap Kepala sub instalasi. Tidak alergi terhadap
bahan-bahan yang digunakan di pusat sterilisasi. dapat mengerti perintahdan
menerapkannya menjadi aktivitas. Dapat menerapkan apa yang sudah diajarkan
Mengikuti prosedur kerja Standar Prosedur Operasional yang telah dibuat. dapat
menjalankan pekerjaan baik dengan perintah langsung maupun tidak langsung
/telepon. dapat mengerjakan pekerjaan rutin berulang-ulang yang relatif
"membosankan". Dan Dapat menerima tekanan kerja dan kadang-kadang lembur.
Memakai pelindung seperti apron, masker, penutup kepala, sandal khusus dan
sarung tangan. Memelihara peralatan pusat sterilisasi,alat dan bahan steril.

2.3 Aturan Perundangan Terkait dan Sejarah CSSD

2.3.1. Undang undang terkait CSSD DI Rumah Sakit

a. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Undang-Undang


Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

b. PP Nomor 32 tentang Tenaga Kesehatan


10

c. Permenkes RI Nomor 1333/Menkes/SK/VII/1999 tentang tandar Pelayanan


Rumah Sakit.

d. Keputusan Dirjen BUK Nomor HK.02.04/1/2970/11 tentang Akreditasi Rumah


Sakit.

e. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit dan Fasilitas


Pelayanan Kesehatan Lainnya tahun 2008.

2.3.2. Sejarah CSSD

Pada tahun 1865, teori tentang mikroorganisme mulai dikenal dan pemahaman
bahwa alat dan pakaian bedah perlu disterilkan sehingga perlu suatu
departemen khusus untuk melaksanakannya. Kemudian tahun 1924 CSSD
pertama di RS. Misecordia, Philadelphia AS, dan CSSD kedua di RS. St.
Joseph, Devender, AS. YANG MELIPUTI Supply, Process dan
Distribution (SPD). Kemudian di RS. Kithener-Waterloo, Canada tahun
1951 CSSD dirumah sakit ini telah didesain secara modern sesuai dengan
fungsinya.
11

BAB III
LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Untuk struktur organisasi sterilisasi, dimana posisi apoteker seharusnya di struktur


tersebut ?
Jawaban :
Posisi apoteker pada CSSD, Menempati posisi sebagai penanggung jawab unit
CSSD dan apoteker juga bisa sebagai anggota sterilisasi dengan pelatihan kusus
sterilisasi, Dikarenakan apoteker dalam bidang keilmuan farmasi mempelajari
tentang mikroba, dan cara sterilisasi. Posisi apoteker dapat sebagai Kepala Instalasi
Pusat Sterilisasi dan sebagai sanitarian langsung.

2. Menurut kalian mengapa CSSD menjadi tanggung jawab seorang Apoteker, apakah
sanitarian tidak bertugas disini ?
Jawaban :
Sesuai dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit No. 898/PER/RS/I/2014, pusat
sterilisasi memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan kondisi steril atau bebas
dari mikroba secara cepat dan tepat. Untuk melaksanakan tugas sterilisasi alat atau
bahan secara professional, diperlukan pengetahuan dan keterampilan tertentu yang
baik oleh perawat, apoteker, ataupun tenaga non medik yang berpengalaman dibidang
sterilisasi. Berikut kualifikasi tenaga yang ada pada Pusat Sterilisasi:
a. Kepala Instalasi Pusat Sterilisasi
Kualifikasi Tenaga :
➢ Pada RS Kelas A dan B, pendidikan terakhir minimal S1 di bidang
kesehatan, atau S1 umum dengan minimal masa kerja 5 tahun dibidang
sterilisasi.
➢ Pada RS Kelas C, pendidikan terakhir minimal D3 di bidang departmen ,
atau D3 umum dengan minimal masa kerja 5 tahun di bidang sterilisasi.
➢ Telah mendapat kursus tambahan tentang prosedur dan teknis pelayanan
sterilisasi.
12

➢ Telah mendapat kursus tambahan tentang manajemen. Mengetahui tentang


psikologi personel.
➢ Berpengalaman kerja di bagian kamar operasi/ sterilisasi.
➢ Mempunyai kemampuan mengajar dan menulis tentang sterilisasi

b. Kepala Sub Instalasi


Kualifikasi Tenaga :
➢ Pendidikan minimal D3 di bidang kesehatan dengan masa kerja
selama 3 tahun di bidang sterilisasi.
➢ Pernah mengikuti kursus tambahan tentang pusat sterilisasi.
Mempunyai pengetahuan yang cukup tentang konsep aktivitas dari sub
instalasi yang dipimpinnya.
➢ Dapat bekerja baik dalam berbagai kondisi.
➢ Kondisi departmen baik.

c. Penanggung Jawab Administrasi
Kualifikasi Tenaga :
➢ Minimal lulusan SMA/SMU/SMK atau sekolah Pendidikan perawat atau
yang setara dengan tambahan kursus administrasi.
➢ Dapat melakukan pengetikan dan menggunakan 12epartme. Rapi dalam
12epartme dokumentasi.

d. Staf di pusat Sterilisasi


Kualifikasi Tenaga :
➢ Harus mengikuti pelatihan pusat sterilisasi yang bersertifikasi. Dapat belajar
dengan cepat.
➢ Mempunyai ketrampilan yang baik.
➢ “Personal Hygiene” baik.
➢ Disiplin dalam mengerjakan tugas keseharian.
13

3. Metode distribusi apa yang digunakan dalam sterilisasi alat di CSSD (Central Sterile
Supply Department) ?
Jawaban :
Dalam proses pendistribusian alat yang sudah steril ke ruang perawatan atau
ruang yang membutuhkan alat steril. Menggunakan metode FIFO. Yatu FIFO (First In
First Out) merupakan salah satu metode manajemen persediaan alat dengan cara
memakai alat steril di ruang penyimpanan sesuai dengan waktu masuknya setelah di
sterilisasi dan Alat yang pertama kali masuk ke ruang penyimpanan adalah alat yang
harus pertama kali keluar dari ruang penyimpanan. Contohnya gunting, kateter, selang
infus dll.
14

BAB IV

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam makalah ini, antara lain:

4.1 Central Sterilization Supply Department (CSSD) atau Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi

merupakan satu unit/departemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan proses pencucian,

pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan dalam kondisi steril,

sehingga dapat mencegah dan mengurangi infeksi yang berasal dari rumah sakit itu sendiri

(infeksi nasokomial).

4.2 Secara umum fungsi utama pusat sterilisasi yaitu menyiapkan alat-alat bersih dan steril

untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit.


15

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterile
Supply Department/CSSD) Di Rumah Sakit. Jakarta : DepKes RI.

Anda mungkin juga menyukai