Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

MAKALAH FINAL MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT


CENTRAL STERILE SUPPLY DEPARTMENT
(CSSD)

OLEH:

ERNI YETI : 2013101051


FURY INDAH : 2013101053
ILA GUSMAWATI :2013101056

PROGRAM MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat

serta karunia-Nya, maka penulisan makalah yang berjudul “CENTRAL STERILE SUPPLY

DEPARTMENT (CSSD)” dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari mata

kuliah Manajemen Farmasi Dan Rumah Sakit dan mendapatkan pemahaman khususnya

mengenai CSSD.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan,

mengingat keterbatasan kemampuan saya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran dari pembaca, demi perbaikan penulisan makalah-makalah kami selanjutnya. Terima

kasih.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2

1.3 Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

2.1 Pengertian Central Sterile Supply Department (CSSD)..............................................3

2.2 Peran Pusat Sterilisasi di Rumah Sakit........................................................................3

2.3 Organisasi Instalasi Pusat Sterilisasi...........................................................................5

2.4 Sarana Fisik Dan Peralatan........................................................................................11

2.5 Alur Fungsional Pusat Sterilisasi...............................................................................13

BAB III KESIMPULAN..........................................................................................................16

3.1 Kesimpulan................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................iii

ii
i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sterilisasi merupakan proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini

adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, dan virus) yang terdapat

dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik untuk

membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Sterilisasi ini bertujuan untuk menjamin

sterilitas produk maupun karakteristik kualitas sediaannya, termasuk kestabilan yang dimiliki

oleh produk yang dihasilkan. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant. Proses sterilisasi

merupakan hal yang paling utama dalam menentukan kesterilan dari sediaan akhir yang

nantinya akan dibuat. Sehingga, perlu dilakukan metode sterilisasi yang tepat dan sesuai

dengan sifat masing-masing bahan, alat serta wadah yang akan digunakan.

Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk

mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator

keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nasokomial di

rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan pengendalian

infeksi di rumah sakit.

Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengendalian

infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Dalam melaksanakan tugas dan

fungsi sterilisasi, pusat sterilisasi sangat bergantung pada unit penunjang lain seperti unsur

pelayanan medik, unsur penunjang medik maupun instalasi antara lain perlengkapan, rumah

tangga, pemeliharaan sarana rumah sakit, sanitasi dan lain-lain. Jika terjadi hambatan pada

salah satu sub unit di atas maka pada akhirnya akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi.

Jika dilihat berdasarkan volume alat dan bahan yang harus disterilisasikan di rumah

4
sakit demikian besar, maka rumah sakit dianjurkan untuk memiliki suatu instalasi pusat

sterilisasi tersendiri dan mandiri, yang merupakan salah satu instalasi yang berada dibawah

dan tanggung jawab langsung kepada direktur atau wakil direktur rumah sakit. Instalasi pusat

sterilisasi ini bertugas untuk memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan kondisi steril

atau bebas dari semua mikroorganisme (termasuk endospora) secara tepat dan cepat, untuk

melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan secara profesional, diperlukan pengetahuan

atau keterampilan tertentu oleh perawat, apoteker ataupun tenaga non medik yang

berpengalaman di bidang sterilisasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan CSSD?

2. Apa saja peran pusat sterilisasi di rumah sakit

3. Bagaimana organisasi instalasi pusat sterilisasi?

4. Apa saja sarana fisik dan peralatan penunjang di instalasi pusat sterilisasi?

5. Bagaimana alur fungsional pusat sterilisasi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi CSSD

2. Untuk mengetahui peran pusat sterilisasi Rumah Sakit

3. Untuk mengetahui Organisasi Instalasi Rumah Sakit

4. Untuk mengetahui sarana fisik dan peralatan di instalasi pusat sterilisasi

5. Untuk mengetahui alur fungsional pusat sterilisasi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Central Sterile Supply Department (CSSD)

Central Sterilization Supply Department (CSSD) atau Instalasi Pusat Pelayanan

Sterilisasi merupakan satu unit/departemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan proses

pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan dalam

kondisi steril. Instalasi CSSD ini merupakan pusat pelayanan yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan alat/bahan steril bagi unit-unit yang membutuhkan sehingga dapat

mencegah dan mengurangi infeksi yang berasal dari rumah sakit itu sendiri.

Istilah untuk pusat sterilisasi bervariasi, mulai dari Central Sterile Supply Department

(CSSD), Central Service (CS), Central Supply (CS), Central Processing Department (CPD)

dan lain lain, namun kesemuanya mempunyai fungsi utama yang sama yaitu menyiapkan

alat-alat steril dan bersih untuk keperluan perawatan pasien. Secara terperinci, fungsi dari

pusat sterilisasi adalah menerima, memproses, memproduksi, mensterilkan, menyimpan serta

mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit untuk kepentingan

perawatan pasien.

Berdirinya CSSD di rumah sakit dilatarbelakangi oleh besarnya angka kematian akibat

infeksi nosocomial, kuman mudah menyebar dan mengkontaminasi benda dan menginfeksi

manusia di lingkungan rumah sakit. CSSD merupakan salah satu pendukung jaminan mutu

pelayanan rumah sakit, maka peran dan fungsi CSSD sangat penting.

2.2 Peran Pusat Sterilisasi di Rumah Sakit

Secara umum fungsi utama pusat sterilisasi yaitu menyiapkan alat-alat bersih dan steril

untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit. Secara lebih rinci fungsi dari pusat

6
sterilisasi adalah menerima, memproses, meproduksi, mensterilkan, menyimpan serta

mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit untuk kepentingan

perawatan medis.

2.2.1 Tujuan Pusat Sterilisasi

1) Membantu unit lain di rumah sakit yang membutuhkan kondisis steril, untuk

mencegah terjadinya infeksi.

2) Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah serta menanggulangi

infeksi nosokomial.

3) Efisiensi tenaga medis atau paramedis untuk kegiatan yang berorientasi pada

pelayanan terhadap pasien.

4) Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan.

2.2.2 Fungsi Pusat Sterilisasi

a) Memberikan suplai barang dan instrumen ke area yang membutuhkan

b) Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan servis yang akurat

c) Memberikan suplai barang steril meliputi linen, instrumen dan barang-barang steril

lainnya

d) Melakukan pencatatan yang akurat terhadap kegiatan dekontaminasi, pencucian,

sterilisasi dan pengiriman barang steril

e) Melakukan pengetatan keseragaman dan kemudahan dalam rak instrumen dan set

operasi di seluruh lingkungan rumah sakit

f) Mempertahankan jumlah inventaris barang dan instrumen

g) Melakukan monitoring dan kontrol terhadap tindakan pengendalian infeksi sesuai

dengan arahan komite pengendalian infeksi

h) Membuat dan mempertahankan standart sterilisasi dan distribusinya

7
i) Beroperasi secara efisien dalam rangka pengurangan biaya operasional

j) Melakukan pengembangan sesuai dengan metode yang terbaru dan peraturan yang

berlaku

k) Melakukan evaluasi berkala untuk meningkatkan kualitas pelayanan

l) Memberikan pelayanan konsultasi kepada bagian lain yang membutuhkan pemrosesan

dan sterilisasi instrumen. Meliputi penjelasan peraturan dan prosedur yang digunakan

dan implementasi metode baru

2.2.3 Tugas Pusat Sterilisasi

a) Menyediakan peralatan medis untuk perawatan pasien

b) Melakukan proses sterilisasi alat/bahan

c) Mendistribusikan alat-alat yang dibutuhkan oleh ruang perawatan, kamar operasi, dan

ruang lain yang membutuhkan

d) Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman, efektif dan bermutu

e) Mempertahankan stok inventory yang memadai untuk keperluan perawatan

f) Mempertahankan standar yang ditetapkan

g) Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, desinfeksi, maupun

h) sterilisasi sebagai bagian dari program upaya pengendalian mutu

i) Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka pencegahan dan

pengendalian infeksi bersama dengan panitia pengendalian infeksi nasokomial

j) Memberikan penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah sterilisasi

k) Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan staf instalasi CSSD baik yang

bersifat intern dan ekstern

l) Mengevaluasi hasil sterilisasi.

8
2.3 Organisasi Instalasi Pusat Sterilisasi

2.3.1 Struktur Organisasi Instalasi Pusat Sterilisasi

Instalasi pusat sterilisasi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi (dalam jabatan

fungsional) dan bertanggung jawab langsung kepada Wakil Direktur Penunjang Medik.

Penanggung jawab CSSD ini adalah seorang apoteker. Untuk rumah sakit swasta, struktur

organisasi dapat mengacu pada struktur organisasi pemerintah. Hal-hal yang perlu

dilaksanakan agar instalasi pusat sterilisai dapat berjalan sebagai mana mestinya adalah

perlunya pembagian pekerjaan dalam jabatan fungsional. Berikut adalah struktur organisasi

pusat sterilisasi, namun struktur ini merupakan struktur minimal yang dapat diubah sesuai

dengan kebutuhan dan beban kerja pada masing-masing rumah sakit.

9
2.3.2 Uraian Tugas dan Kualifikasi Tenaga

Kualifikasi tenaga yang bekerja di Pusat Sterilisasi dapat dibedakan sesuai dengan kapasitas tugas dan tanggung jawabnya, yang dibagi

atas tenaga manajer dan teknis pelayanan sterilisasi.

Jabatan Tugas Kualifikasi

Kepala Instalasi Pusat Sterilisasi  Selalu memberi pengarahan terhadap semua  Khusus untuk Rumah Sakit Kelas A dan B,

aktivitas staf yang berkaitan dengan supply alat pendidikan terakhirnya harus minimal S1 di

medis yang steril bagi perawatan pasien di bidang kesehatan, atau S1 umum dengan

rumah sakit. minimal masa kerja 5 tahun pada bidang

 Selalu mengikuti perkembangan ilmu sterilisasi.

pengetahuan, keterampilan dan  Khusus untuk Rumah Sakit C, pendidikan

pengembangan diri atau personel lainnya. terakhir yaitu harus minimal D3 di bidang

 Harus menentukan metoda yang lebih efektif kesehatan, atau D3 umum dengan minimal masa

bagi penyiapan dan penanganan alat atau bahan kerja 5 tahun di bidang sterilisasi.

yang steril.  Harus sudah mendapatkan kursus tambahan

 Harus selalu bertanggung jawab agar staf dapat tentang prosedur dan teknis pelayanan sterilisasi.

mengerti akan prosedur dan penggunaan mesin  Harus sudah mendapatkan kursus tambahan

sterilisasi secara benar. tentang manajemen.

 Harus selalu memastikan bahwa teknik aseptik


6
yang diterapkan pada saat penyiapan dan  Harus mengetahui tentang psikologi personel

penanganan alat steril baik yang hanya


 Sudah mempunyai pengalaman kerja di
sekali pakai maupun alat yang dapat dipakai

7
ulang. bagian kamar operasi atau sterilisasi.

 Melakukan kerjasama dengan unit lain di  Sudah mempunyai kemampuan mengajar

rumah sakit dan melakukan koordinasi yang dan menulis tentang sterilisasi.

bersifat intern ataupun ekstern.

 Harus selalu melakukan seleksi untuk calon

tenaga di pusat sterilisasi, menyiapkan

konsep dan rencana kerja serta melakukan

evaluasi pada waktu yang telah ditentukan.

 Selalu membuat perencanaan suatu program

kerja.

 Harus selalu membuat laporan kinerja pusat

sterilisasi.

Kepala Sub Instalasi  Harus bertanggung jawab kepada kepala  Harus berpendidikan terakhir minimal D3 di

instalasi pusat sterilisasi. bidang kesehatan dengan masa kerja selama

 Harus bertanggung jawab sebagai kepala 3 tahun ddi bidang sterilisasi.

8
instalasi pusat sterilisasi apabila kepala  Sudah pernah mengikuti kursus tambahan

instalasi sedang berhalangan untuk hadir di tentang pusat sterilisasi.

suatu pertemuan.  Harus sudah memiliki pengetahuan yang

 Harus selalu membantu kepala instalasi cukup tentang konsep aktivitas dari sub

dalam pengendalian dan penanganan alat, instalasi yang dipimpinnya.

supervisi langsung, mengajar atau merevisi  Harus dapat bekerja dengan baik dalam

9
prosedur baru, mengevaluasi staf dan berbagai kondisi apapun.

melaporkannya kepada kepala instalasi


 Harus memiliki kondisi kesehatan yang
pusat sterilisasi.
baik.
 Bisa membuat program orientasi untuk

tenaga baru.

 Bisa membuat rencana kebutuhan bahan

dan alat sesuai dengan kebutuhan masing-

masing sub instalasi.

 Bisa membuat rencana perbaikan dan

penggantian alat yang sudah rusak.

 Bisa membuat laporan hasil kerja dari

masing-masing sub instalasi (Sub Instalasi

dekontaminasi, sterilisasi dan produksi, Sub

Instalasi pengawasan mutu, pemeliharaan

sarana dan peralatan, K3 dan diklat, serta

Sub Instalasi distribusi) kepada kepala

10
instalasi.

Penanggung Jawab Administrasi  Harus dapat bertanggung jawab terhadap  Harus berpendidikan terakhir minimal

kepala instalasi. SMA/SMU/SMEA atau sekolah pendidikan

 Harus dapat membantu kepala instalasi perawat atau yang setara dengan tambahan

kursus administrasi.
dalam penyusunan suatu perencanaan yang

11
berdasarkan masukan dari kepala sub  Harus sudah bisa melakukan pengetikan dan

instalasi. penggunaan komputer.

 Harus melakukan rekapitulasi laporan  Harus bisa rapi dalam menyusun setiap

kegiatan dari masing-masing sub instalasi. dokumentasi.

 Harus bisa menyiapkan keperluan

administrasi.

Staf Di Pusat Sterilisasi  Harus bertanggung jawab terhadap kepala  Harus sudah mengikuti pelatihan pusat

sub instalasi. sterilisasi yang sudah bersertifikasi.

 Harus tidak memiliki rasa alergi terhadap  Harus dapat belajar dengan cepat.

bahan-bahan yang digunakan di pusat


 Harus memiliki keterampilan yang baik.
sterilisasi.
 Mempunyai “personal hygiene” yang baik.
 Harus dapat mengerti dengan semua

perintah dan menerapkannya menjadi suatu  Harus dapat disiplin dalam mengerjakan

aktivitas. semua tugas kesehariannya.

 Harus dapat menerapkan apa yang sudah

diajarkan dan yang diperoleh dari

12
pengalaman atasannya.

 Harus selalu mengikuti prosedur kerja atau

standar prosedur operasional yang telah

dibuat dan ditetapkan.

13
 Harus dapat menjalankan pekerjaan dengan

baik melalui perintah langsung maupun

tidak langsung seperti melalui telepon.

 Harus dapat mengerjakan pekerjaan secara

rutin atau berulang.

 Harus selalu bisa menerima tekanan kerja

dan juga yang kadang-kadang lembur.

 Harus selalu memakai alat pelindung diri

seperti apron, masker, penutup kepala,

sandal yang khusus dan sarung tangan.

 Harus bisa memelihara peralatan pusat

sterilisasi, alat dan bahan yang steril.

14
2.4 Sarana Fisik Dan Peralatan

Pusat sterilisasi merupakan jantung rumah sakit dimana tugas pokok pusat sterilisasi

adalah menerima bahan dan alat medic dari semua unit-unit di rumah sakit untuk kemudian

diproses menjadi alat/bahan medic dalam kondisi steril dan selanjutnya mendistribusikan

kepada unit lain yang membutuhkan kondisi steril, maka dalam menentukan lokasi pusat

sterilisasi perlu diperhatikan :

2.4.1 Bangunan & Lokasi Instalasi Pusat Sterilisasi

Pembangunan instalasi pusat sterilisasi harus sesuai dengan kebutuhan bangunan pada

saat ini serta kemungkinan perluasan sarana pelayanan di masa datang serta didesain menurut

tipe dan atau kapasitas rumah sakit dengan ketentuan untuk Rumah sakit:

1. 200 TT, luas bangunan kurang lebih 130 m2

2. 400 TT, luas bangunan kurang lebih 200 m2

3. 600 TT, luas bangunan kurang lebih 350 m2

4. 800 TT, luas bangunan kurang lebih 400 m2

5. 1000 TT, luas bangunan kurang lebih 450 m2

Lokasi CSSD sebaiknya berdekatan dengan ruangan pemakai alat/bahan steril

terbesar di rumah sakit. Penetapan lokasi yang tepat berdampak pada efisiensi kerja

dan meningkatkan pengendalian infeksi yaitu dengan meminimumkan resiko terjadinya

kontaminasi silang serta mengurangi lalu lintas transportasi alat steril. Untuk Rumah

sakit yang berukuran kecil, lokasi pusat sterilisasi sebaiknya berada dekat / diwilayah

kamar operasi sesuai fungsinya dan diupyakan lokasinya dekat dengan Laundry.

2.4.2 Lokasi Instalasi Pusat Sterilisasi

Lokasi instalasi pusat sterilisasi sebaiknya berdekatan dengan ruangan pemakai alat
15
atau bahan steril terbesar di rumah sakit. Penetapan atau pemilihan lokasi yang tepat

berdampak pada efisiensi kerja dan meningkatkan pengendalian infeksi, yaitu dengan

meminimumkan resiko terjadinya kontaminasi silang serta mengurangi lalu lintas transportasi

alat steril. Untuk rumah sakit yang berukuran kecil, lokasi pusat sterilisasi sebaiknya berada

dekat/di wilayah kamar operasi sesuai fungsinya dan diupayakan lokasinya dekat dengan

laundry.

2.4.3 Pembangunan dan Persyaratan Ruang Sterilisasi

Pada prinsipnya, desain ruang pusat sterilisasi terdiri dari ruang bersih dan ruang kotor

yang dibuat sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang dari ruang

kotor ke ruang bersih. Selain itu, pembagian ruangan disesuaikan dengan alur kerja. Ruang

pusat sterilisasi dibagi atas 5 ruang yaitu :

1. Ruang Dekontaminasi

Pada ruang ini, terjadi proses penerimaan barang kotor, dekontaminasi dan

pembersihan. Ruang dekontaminasi harus direncanakan, dipelihara dan dikontrol

untuk mendukung efisiensi proses dekontaminasi dan untuk melindungi pekerja dari

benda-benda yang dapat menyebabkan infeksi, racun dan hal-hal berbahaya lainnya.

Syarat-syarat ruang dekontaminasi antara lain :

a. Ventilasi

- sirkulasi udara yang dilengkapi dengan filter

- pergantian udara 10 kali/jam

- tekanan udara negatif

- tidak dianjurkan menggunakan kipas angin

b. Suhu dan kelembaban

- suhu 18-22°C
16
- kelembaban antara 35-75%

2. Ruang Pengemasan Alat

Ruang pengemasan alat merupakan tempat pengemasan alat, bongkar pasang alat,

dan penyimpanan barang bersih.

3. Ruang Prosesing Linen

Di ruang ini dilakukan pemeriksaan, pelipatan dan pengemasan linen yang akan

disterilisasi. Di ruang ini juga terdapat tempat tertutup untuk menyimpan barang.

Selain itu di ruangan ini juga dilakukan persiapan untuk bahan seperti kasa, kapas,

dan cotton swab.

4. Ruang Sterilisasi

Di ruang ini dilakukan proses sterilisasi alat atau bahan. Untuk sterilisasi etilen

oksida, sebaiknya dibuatkan ruang tersendiri dan dilengkapi dengan saluran

pembuangan (exhaust).

5. Ruang Penyimpanan Barang Steril

Syarat-syarat ruang penyimpanan barang steril antara lain :

- Dekat dengan ruang sterilisasi

- Suhu 18-22°C

- Kelembaban 35-75%

- Ventilasi menggunakan tekanan positif

- Efisiensi partikulat 90-95% (untuk partikel berukuran 0,5 µm)

- Jauh dari lalu lintas utama

- Dinding terbuat dari bahan yang kuat, halus dan mudah dibersihkan

17
2.5 Alur Fungsional Pusat Sterilisasi

Alur aktivitas fungsional dari pusat sterilisasi secara umum dapat digambarkan sebagai

berikut :

a) Pembilasan: pembilasan alat-alat yang telah digunakan tidak dilakukan di ruang

perawatan.

b) Pembersihan: semua peralatan pakai ulang harus dibersihkan secara baik sebelum

dilakukan proses disinfeksi dan sterilisasi.

c) Pengeringan: dilakukan sampai kering.

d) Inspeksi dan Pengemasan: unit ini melakukan pengecekan barang dan instrumen

mengenai kelayakan barang tersebut serta melakukan pengemasan agar sterilitas

dapat terjaga. Pengemasan yang dimaksudkan disini yaitu semua material yang

tersedia untuk fasilitas kesehatan yang sudah didisain untuk membungkus,

mengemas, dan menampung alat-alat yang dapat dipakai ulang untuk sterilisasi,

penyimpanan dan pemakaian.

e) Pelabelan: setiap kemasan harus mempunyai label yang menjelaskan isi dari

kemasan, cara sterilisasi, tanggal sterilisasi dan kadaluarsa proses sterilisasi.

f) Pembuatan: membuat dan mempersiapkan kapas serta kasa balut, yang kemudian

akan disterilkan.

g) Sterilisasi: unit sterilisasi melakukan sterilisasi barang dan instumen yang telah

dikemas menggunakan metode yang tepat agar mencapai sterilisasi yang optimal.

Sebaiknya diberikan tanggung jawab kepada staf terlatih. Untuk sterilisasi

menggunakan etilen oksida sebaiknya digunakan ruang tersendiri dan dilengkapi

exhaust

h) Penyimpanan: unit penyimpanan melakukan penyimpanan barang steril dan

melakukan penjaminan kualitas barang dan instrumen steril. Harus diatur secara baik

18
dengan memperhatikan kondisi penyimpanan yang baik.

i) Distribusi: unit distribusi mengirimkan suplai kepada kustomer yang membutuhkan

barang tersebut. Dapat dilakukan berbagai sistem distribusi sesuai dengan rumah

sakit masing-masing.

Alur dalam CSSD

19
Proses Sterilisasi Peralatan Instrument

Contoh Bangunan Instalasi Pusat Sterilisasi Di Rumah Sakit

20
21
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam makalah ini, antara lain:

1. Central Sterilization Supply Department (CSSD) atau Instalasi Pusat Pelayanan

Sterilisasi merupakan satu unit/departemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan

proses pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang

dibutuhkan dalam kondisi steril, sehingga dapat mencegah dan mengurangi infeksi

yang berasal dari rumah sakit itu sendiri (infeksi nasokomial).

2. Peran pusat sterilisasi terbagi dua yaitu pertama secara umum menyiapkan alat-alat

bersih dan steril untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit. Yang kedua

secara lebih rinci menerima, memproses, meproduksi, mensterilkan, menyimpan

serta mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit untuk

kepentingan perawatan medis.

3. Kualifikasi tenaga yang bekerja di Pusat Sterilisasi dapat dibedakan sesuai dengan

kapasitas tugas dan tanggung jawabnya, yang dibagi atas Kepala Instalasi Pusat

Sterilisasi, Kepala Sub Instalasi, Penanggung Jawab Administrasi, dan Staf Di Pusat

Sterilisasi.

4. Pembangunan instalasi pusat sterilisasi harus sesuai dengan kebutuhan bangunan.

Ruang pusat sterilisasi dibagi atas 5 ruang yaitu Ruang Dekontaminasi, Ruang

Pengemasan Alat, Ruang Prosesing Linen, Ruang Sterilisasi dan Ruang

Penyimpanan Barang Steril.

5. Alur aktivitas fungsional dari pusat sterilisasi secara umum yaitu Pembilasan,

Pembersihan, Pengeringan, Inspeksi dan Pengemasan, Pelabelan, Pembuatan,

22
Sterilisasi, Penyimpanan, dan Distribusi.

23
DAFTAR PUSTAKA

Banu, A dan Subhas G.T. 2013. Central Sterile Supply Development – Need of The Hour.

Journal Publication Health Medical Resource. 1(2) : 58-62.

Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterile

Supply Department/CSSD) Di Rumah Sakit. DepKes RI. Jakarta.

Rahmawati Fita. [book on internet]. 2012. [accessed 20 April 2012]. Pg 1-48. Available

from:http://www.scribd.com/document_downloads/direct/92434546?

extension=pdf&ft=133900614&lt=1339804224&uahk=dj7El70

rped7ng8JxDFM+aCPmoo.

iii

Anda mungkin juga menyukai