OLEH:
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
serta karunia-Nya, maka penulisan makalah yang berjudul “CENTRAL STERILE SUPPLY
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Manajemen Farmasi Dan Rumah Sakit dan mendapatkan pemahaman khususnya
mengenai CSSD.
mengingat keterbatasan kemampuan saya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca, demi perbaikan penulisan makalah-makalah kami selanjutnya. Terima
kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
3.1 Kesimpulan................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................iii
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
Sterilisasi merupakan proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini
adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, dan virus) yang terdapat
dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik untuk
sterilitas produk maupun karakteristik kualitas sediaannya, termasuk kestabilan yang dimiliki
oleh produk yang dihasilkan. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant. Proses sterilisasi
merupakan hal yang paling utama dalam menentukan kesterilan dari sediaan akhir yang
nantinya akan dibuat. Sehingga, perlu dilakukan metode sterilisasi yang tepat dan sesuai
dengan sifat masing-masing bahan, alat serta wadah yang akan digunakan.
mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator
keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nasokomial di
rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan pengendalian
Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengendalian
infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Dalam melaksanakan tugas dan
fungsi sterilisasi, pusat sterilisasi sangat bergantung pada unit penunjang lain seperti unsur
pelayanan medik, unsur penunjang medik maupun instalasi antara lain perlengkapan, rumah
tangga, pemeliharaan sarana rumah sakit, sanitasi dan lain-lain. Jika terjadi hambatan pada
salah satu sub unit di atas maka pada akhirnya akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi.
Jika dilihat berdasarkan volume alat dan bahan yang harus disterilisasikan di rumah
4
sakit demikian besar, maka rumah sakit dianjurkan untuk memiliki suatu instalasi pusat
sterilisasi tersendiri dan mandiri, yang merupakan salah satu instalasi yang berada dibawah
dan tanggung jawab langsung kepada direktur atau wakil direktur rumah sakit. Instalasi pusat
sterilisasi ini bertugas untuk memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan kondisi steril
atau bebas dari semua mikroorganisme (termasuk endospora) secara tepat dan cepat, untuk
melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan secara profesional, diperlukan pengetahuan
atau keterampilan tertentu oleh perawat, apoteker ataupun tenaga non medik yang
4. Apa saja sarana fisik dan peralatan penunjang di instalasi pusat sterilisasi?
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sterilisasi merupakan satu unit/departemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan proses
pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan dalam
kondisi steril. Instalasi CSSD ini merupakan pusat pelayanan yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan alat/bahan steril bagi unit-unit yang membutuhkan sehingga dapat
mencegah dan mengurangi infeksi yang berasal dari rumah sakit itu sendiri.
Istilah untuk pusat sterilisasi bervariasi, mulai dari Central Sterile Supply Department
(CSSD), Central Service (CS), Central Supply (CS), Central Processing Department (CPD)
dan lain lain, namun kesemuanya mempunyai fungsi utama yang sama yaitu menyiapkan
alat-alat steril dan bersih untuk keperluan perawatan pasien. Secara terperinci, fungsi dari
perawatan pasien.
Berdirinya CSSD di rumah sakit dilatarbelakangi oleh besarnya angka kematian akibat
infeksi nosocomial, kuman mudah menyebar dan mengkontaminasi benda dan menginfeksi
manusia di lingkungan rumah sakit. CSSD merupakan salah satu pendukung jaminan mutu
pelayanan rumah sakit, maka peran dan fungsi CSSD sangat penting.
Secara umum fungsi utama pusat sterilisasi yaitu menyiapkan alat-alat bersih dan steril
untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit. Secara lebih rinci fungsi dari pusat
6
sterilisasi adalah menerima, memproses, meproduksi, mensterilkan, menyimpan serta
perawatan medis.
1) Membantu unit lain di rumah sakit yang membutuhkan kondisis steril, untuk
infeksi nosokomial.
3) Efisiensi tenaga medis atau paramedis untuk kegiatan yang berorientasi pada
4) Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan.
c) Memberikan suplai barang steril meliputi linen, instrumen dan barang-barang steril
lainnya
e) Melakukan pengetatan keseragaman dan kemudahan dalam rak instrumen dan set
7
i) Beroperasi secara efisien dalam rangka pengurangan biaya operasional
j) Melakukan pengembangan sesuai dengan metode yang terbaru dan peraturan yang
berlaku
dan sterilisasi instrumen. Meliputi penjelasan peraturan dan prosedur yang digunakan
c) Mendistribusikan alat-alat yang dibutuhkan oleh ruang perawatan, kamar operasi, dan
d) Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman, efektif dan bermutu
8
2.3 Organisasi Instalasi Pusat Sterilisasi
Instalasi pusat sterilisasi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi (dalam jabatan
fungsional) dan bertanggung jawab langsung kepada Wakil Direktur Penunjang Medik.
Penanggung jawab CSSD ini adalah seorang apoteker. Untuk rumah sakit swasta, struktur
organisasi dapat mengacu pada struktur organisasi pemerintah. Hal-hal yang perlu
dilaksanakan agar instalasi pusat sterilisai dapat berjalan sebagai mana mestinya adalah
perlunya pembagian pekerjaan dalam jabatan fungsional. Berikut adalah struktur organisasi
pusat sterilisasi, namun struktur ini merupakan struktur minimal yang dapat diubah sesuai
9
2.3.2 Uraian Tugas dan Kualifikasi Tenaga
Kualifikasi tenaga yang bekerja di Pusat Sterilisasi dapat dibedakan sesuai dengan kapasitas tugas dan tanggung jawabnya, yang dibagi
Kepala Instalasi Pusat Sterilisasi Selalu memberi pengarahan terhadap semua Khusus untuk Rumah Sakit Kelas A dan B,
aktivitas staf yang berkaitan dengan supply alat pendidikan terakhirnya harus minimal S1 di
medis yang steril bagi perawatan pasien di bidang kesehatan, atau S1 umum dengan
pengembangan diri atau personel lainnya. terakhir yaitu harus minimal D3 di bidang
Harus menentukan metoda yang lebih efektif kesehatan, atau D3 umum dengan minimal masa
bagi penyiapan dan penanganan alat atau bahan kerja 5 tahun di bidang sterilisasi.
Harus selalu bertanggung jawab agar staf dapat tentang prosedur dan teknis pelayanan sterilisasi.
mengerti akan prosedur dan penggunaan mesin Harus sudah mendapatkan kursus tambahan
7
ulang. bagian kamar operasi atau sterilisasi.
rumah sakit dan melakukan koordinasi yang dan menulis tentang sterilisasi.
kerja.
sterilisasi.
Kepala Sub Instalasi Harus bertanggung jawab kepada kepala Harus berpendidikan terakhir minimal D3 di
8
instalasi pusat sterilisasi apabila kepala Sudah pernah mengikuti kursus tambahan
Harus selalu membantu kepala instalasi cukup tentang konsep aktivitas dari sub
supervisi langsung, mengajar atau merevisi Harus dapat bekerja dengan baik dalam
9
prosedur baru, mengevaluasi staf dan berbagai kondisi apapun.
tenaga baru.
10
instalasi.
Penanggung Jawab Administrasi Harus dapat bertanggung jawab terhadap Harus berpendidikan terakhir minimal
Harus dapat membantu kepala instalasi perawat atau yang setara dengan tambahan
kursus administrasi.
dalam penyusunan suatu perencanaan yang
11
berdasarkan masukan dari kepala sub Harus sudah bisa melakukan pengetikan dan
Harus melakukan rekapitulasi laporan Harus bisa rapi dalam menyusun setiap
administrasi.
Staf Di Pusat Sterilisasi Harus bertanggung jawab terhadap kepala Harus sudah mengikuti pelatihan pusat
Harus tidak memiliki rasa alergi terhadap Harus dapat belajar dengan cepat.
perintah dan menerapkannya menjadi suatu Harus dapat disiplin dalam mengerjakan
12
pengalaman atasannya.
13
Harus dapat menjalankan pekerjaan dengan
14
2.4 Sarana Fisik Dan Peralatan
Pusat sterilisasi merupakan jantung rumah sakit dimana tugas pokok pusat sterilisasi
adalah menerima bahan dan alat medic dari semua unit-unit di rumah sakit untuk kemudian
diproses menjadi alat/bahan medic dalam kondisi steril dan selanjutnya mendistribusikan
kepada unit lain yang membutuhkan kondisi steril, maka dalam menentukan lokasi pusat
Pembangunan instalasi pusat sterilisasi harus sesuai dengan kebutuhan bangunan pada
saat ini serta kemungkinan perluasan sarana pelayanan di masa datang serta didesain menurut
tipe dan atau kapasitas rumah sakit dengan ketentuan untuk Rumah sakit:
terbesar di rumah sakit. Penetapan lokasi yang tepat berdampak pada efisiensi kerja
kontaminasi silang serta mengurangi lalu lintas transportasi alat steril. Untuk Rumah
sakit yang berukuran kecil, lokasi pusat sterilisasi sebaiknya berada dekat / diwilayah
kamar operasi sesuai fungsinya dan diupyakan lokasinya dekat dengan Laundry.
Lokasi instalasi pusat sterilisasi sebaiknya berdekatan dengan ruangan pemakai alat
15
atau bahan steril terbesar di rumah sakit. Penetapan atau pemilihan lokasi yang tepat
berdampak pada efisiensi kerja dan meningkatkan pengendalian infeksi, yaitu dengan
meminimumkan resiko terjadinya kontaminasi silang serta mengurangi lalu lintas transportasi
alat steril. Untuk rumah sakit yang berukuran kecil, lokasi pusat sterilisasi sebaiknya berada
dekat/di wilayah kamar operasi sesuai fungsinya dan diupayakan lokasinya dekat dengan
laundry.
Pada prinsipnya, desain ruang pusat sterilisasi terdiri dari ruang bersih dan ruang kotor
yang dibuat sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang dari ruang
kotor ke ruang bersih. Selain itu, pembagian ruangan disesuaikan dengan alur kerja. Ruang
1. Ruang Dekontaminasi
Pada ruang ini, terjadi proses penerimaan barang kotor, dekontaminasi dan
untuk mendukung efisiensi proses dekontaminasi dan untuk melindungi pekerja dari
benda-benda yang dapat menyebabkan infeksi, racun dan hal-hal berbahaya lainnya.
a. Ventilasi
- suhu 18-22°C
16
- kelembaban antara 35-75%
Ruang pengemasan alat merupakan tempat pengemasan alat, bongkar pasang alat,
Di ruang ini dilakukan pemeriksaan, pelipatan dan pengemasan linen yang akan
disterilisasi. Di ruang ini juga terdapat tempat tertutup untuk menyimpan barang.
Selain itu di ruangan ini juga dilakukan persiapan untuk bahan seperti kasa, kapas,
4. Ruang Sterilisasi
Di ruang ini dilakukan proses sterilisasi alat atau bahan. Untuk sterilisasi etilen
pembuangan (exhaust).
- Suhu 18-22°C
- Kelembaban 35-75%
- Dinding terbuat dari bahan yang kuat, halus dan mudah dibersihkan
17
2.5 Alur Fungsional Pusat Sterilisasi
Alur aktivitas fungsional dari pusat sterilisasi secara umum dapat digambarkan sebagai
berikut :
perawatan.
b) Pembersihan: semua peralatan pakai ulang harus dibersihkan secara baik sebelum
d) Inspeksi dan Pengemasan: unit ini melakukan pengecekan barang dan instrumen
dapat terjaga. Pengemasan yang dimaksudkan disini yaitu semua material yang
mengemas, dan menampung alat-alat yang dapat dipakai ulang untuk sterilisasi,
e) Pelabelan: setiap kemasan harus mempunyai label yang menjelaskan isi dari
f) Pembuatan: membuat dan mempersiapkan kapas serta kasa balut, yang kemudian
akan disterilkan.
g) Sterilisasi: unit sterilisasi melakukan sterilisasi barang dan instumen yang telah
dikemas menggunakan metode yang tepat agar mencapai sterilisasi yang optimal.
exhaust
melakukan penjaminan kualitas barang dan instrumen steril. Harus diatur secara baik
18
dengan memperhatikan kondisi penyimpanan yang baik.
barang tersebut. Dapat dilakukan berbagai sistem distribusi sesuai dengan rumah
sakit masing-masing.
19
Proses Sterilisasi Peralatan Instrument
20
21
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam makalah ini, antara lain:
proses pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang
dibutuhkan dalam kondisi steril, sehingga dapat mencegah dan mengurangi infeksi
2. Peran pusat sterilisasi terbagi dua yaitu pertama secara umum menyiapkan alat-alat
bersih dan steril untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit. Yang kedua
3. Kualifikasi tenaga yang bekerja di Pusat Sterilisasi dapat dibedakan sesuai dengan
kapasitas tugas dan tanggung jawabnya, yang dibagi atas Kepala Instalasi Pusat
Sterilisasi, Kepala Sub Instalasi, Penanggung Jawab Administrasi, dan Staf Di Pusat
Sterilisasi.
Ruang pusat sterilisasi dibagi atas 5 ruang yaitu Ruang Dekontaminasi, Ruang
5. Alur aktivitas fungsional dari pusat sterilisasi secara umum yaitu Pembilasan,
22
Sterilisasi, Penyimpanan, dan Distribusi.
23
DAFTAR PUSTAKA
Banu, A dan Subhas G.T. 2013. Central Sterile Supply Development – Need of The Hour.
Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterile
Rahmawati Fita. [book on internet]. 2012. [accessed 20 April 2012]. Pg 1-48. Available
from:http://www.scribd.com/document_downloads/direct/92434546?
extension=pdf&ft=133900614<=1339804224&uahk=dj7El70
rped7ng8JxDFM+aCPmoo.
iii