Pressure Ulcers (PU) adalah luka atau kerusakan pada kulit dan jaringan di bawahnya yang biasanya terjadi pada tonjolan tulang. Hal ini dapat terjadi karena adanya gaya gesek, peregangan kulit dan tekanan yang berlangsung lama. Terdapat 4 kategori derajat keparahan dari luka dekubitus yaitu, derajat I: eritema yang tidak memucat (kemerahan atau kebiruan) dengan permukaan kulit yang utuh; derajat II: kerusakan epitel, abrasi atau lepuh; derajat III: kerusakan seluruh ketebalan kulit tanpa rongga yang dalam dan derajat IV: kerusakan pada seluruh ketebalan kulit dengan rongga yang dalam. Ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya ulkus dekubitus seperti faktor risiko intrinsik yaitu penurunan mobilitas, gangguan sensorik, penyakit akut, tingkat kesadaran, usia yang ekstrem, penyakit pembuluh darah, penyakit kronis atau terminal yang parah, riwayat penyakit sebelumnya, kerusakan akibat tekanan, malnutrisi dan dehidrasi. Pasien yang berada di Intensive Care Unit (ICU) biasanya pasien dengan sakit kritis dan mengalami fisiologis yang tidak stabil. Oleh karena itu, pasien yang tidak sadarkan diri di ruang ICU sangat berisiko untuk mengalami luka dekubitus. Penangangan yang kurang atau tidak tepat pada pasien akan mengakibatkan keparahan dari luka dekubitus. Sehingga sangat penting bagi perawat untuk melakukan manajemen dan pencegahan luka dekubitus. Terdapat beberapa pencegahan untuk luka dekubitus seperti mengelola luka tekan, memastikan reposisi pasien dalam setidaknya setiap dua jam, mengelola kelembaban kulit, memberikan nutrisi dan hidrasi yang cukup, dan meminimalkan gesekan dan pergeseran pasien. Tekanan merupakan salah satu penyebab utama dalam pembentukan luka. Efek tekanan dapat dikurangi dengan reposisi secara teratur, setidaknya setiap 4 jam pada pasien berisiko tinggi. Intervensi dasar lainnya termasuk mobilisasi pasien, dan pemilihan tempat tidur yang tepat untuk pasien dengan risiko tinggi. Pemilihan nutrisi yang baik untuk penderita luka dekubitus juga sangat penting dalam percepatan proses pemulihan luka tersebut. Perawat juga harus menjaga luka pasien ketika proses penggantian balutan agar meminimalisir proses infeksi yang mungkin terjadi dan menjaga kelembapan dari balutan. Pada luka dekubitus yang sudah parah dapat dilakukan prosedur debridement dan tindakan pembedahan. Tujuan dari debridement adalah untuk mengangkat jaringan nekrosis, mengurangi jumlah bakteri dan mengganggu biofilm untuk meningkatkan proses penyembuhan atau untuk mempersiapkan proses operasi penutupan. Setelah dilakukan debridement dan luka sudah bersih dari jaringan nekrosis, selanjutnya dilakukan operasi penutupan. Prosedur operasi ini bertujuan untuk menutup luka dekubitus pada pasien. No Judul/Penulis Publikasi Metode Hasil 1 Effectiveness of American Journal of Sebanyak 40 pasien yang Ulkus dekubitus prevention and Science, 8(6) terbaring dan tinggal lebih berkembang pada faktor- management of pressure dari 1 minggu di Rumah faktor seperti imobilisasi, ulcers , as " a patient Sakit Universitas King status koma, lama rawat safety issues " among bed Abdul-Aziz. Dengan dan penggunaan bahan ridden Patients at menggunakan tiga alat tempat tidur serta University Hospital in yaitu, skala penilaian sebagian besar perawat Jeddah , Saudi Arabia risiko Braden, alat kurang tepat dalam (Banjar, H. B. E., Mahran, penilaian risiko, dan memberikan pendidikan S. M. A., & M., G. M) daftar periksa operasional. kesehatan kepada pasien dan keluarga tentang tindakan pencegahan ulkus dekubitus. 2 Level of nurses’ Heliyon, 7(7) Dilakukan penelitian dengan Tingkat pengetahuan knowledge on pressure studi cross sectional, dan perawat secara keseluruhan ulcer prevention: A memiliki desain penelitian tentang pencegahan PU systematic review and kuantitatif. Tingkat rendah dalam studi analisis meta-analysis study in pengetahuan perawat di ini. Hasil menunjukkan Ethiopia (Gedamu, H., Ethiopia tentang pencegahan bahwa perawat yang bekerja Abate, T., Ayalew, E., ulkus dekubitus ditentukan di rumah sakit tidak Tegenaw, A., Birhanu, M., berdasarkan skor mereka pada memiliki tingkat & Tafere, Y) bahan penilaian pengetahuan pengetahuan yang cukup ulkus dekubitus (kuesioner). tentang pencegahan luka dekubitus. 3 Assessing the impact of a Journal of Penelitian ini dilakukan di Program pendidikan pasien patient education Tissue Divisi Kedokteran Fisik dan yang dilakukan pada fase programme on pressure Viability, 28(4) Rehabilitasi Saint-Hélier di kronis pada individu yang ulcer prevention in patients Rennes (Prancis), antara mengalami cedera tulang with spinal cord injuries November 2015 dan September belakang berdampak pada (Robineau, S., Nicolas, B., 2017. Dua puluh pasien pengetahuan pasien dalam Mathieu, L., Duruflé, A., dilibatkan dalam penelitian ini. kaitannya dengan manajemen Leblong, E., Fraudet, B., Usia rata-rata pasien adalah 52 kulit. Pendidikan pasien Gélis, A., & Gallien, P.) tahun. Enam belas pasien terbukti memiliki dampak mengalami cedera tulang yang signifikan pada belakang traumatis. Tujuh kemampuan manajemen kulit, puluh lima persen pernah dengan peningkatan yang mengalami luka tekan. sangat signifikan secara keseluruhan. THANKS!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik