Anda di halaman 1dari 36

Patient Safety in

Covid-19 isolation Room


Dr. dr. Suryadi N.N. Tatura, Sp.A (K)

Ketua subdivisi Infeksi dan Penyakit Tropik IKA FK Unsrat


Ketua TIM COVID19 RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Online Webinar : Common Respiratoy Problem & Protein Support in Children – Dec 19th 2020
Apa itu Patient safety?
WHO, 2018à mencegah preventable harm pada pasien selama proses
perawatan dan pengurangan risiko bahaya yang tidak perlu

Global Patient safety 2021-2030 Action Planàkegiatan terorganisir yang


menciptakan budaya, proses, prosedur, perilaku, teknologi, dan lingkungan
dalam pelayanan kesehatan secara konsisten dan berkelanjutan: menurunkan
risiko, mengurangi terjadinya bahaya yang dapat dihindari, memperkecil
kemungkinan terjadinya kesalahan, dan mengurangi dampaknya ketika hal itu
terjadi

KEMENKES à penghindaran, pencegahan dan perbaikan dari tindakan yang buruk


atau injury yang berasal dari proses perawatan kesehatan
1. WHO. Patient Safety. https://www.who.int/teams/integrated-health-services/patient-safety
2. Global Patient Safety Action Plan 2021-2030, Towards Zero Patient Harm in Health Care. 2020. WHO
3. Tutiany, et al.Manajemen Keselamatan pasien. KEMENKES. 2017
Patient Safety in COVID-19 isolation room 2
Mengapa patient safety penting?
Infographic Style
Terjadinya efek samping akibat perawatan yang Gdak aman àsalah satu
dari 10 penyebab utama kemaGan dan kecacatan di dunia.
01

Setiap tahun, 134 juta kejadian tidak diinginkan terjadi di rumah sakit
ànegara berpenghasilan rendah dan menengahà 2,6 juta kematian.
02

Secara globalà sebanyak 4 dari 10 pasien dirugikan dalam perawatan


kesehatan primer dan rawat jalanà 80% kerugian dapat dicegah.
03

Kesalahan paling merugikan à terkait diagnosis, peresepan dan


penggunaan obat-obatan
1. Jha AK. Presentation at the “Patient Safety – A Grand Challenge for Healthcare Professionals and Policymakers Alike” a Roundtable at the Grand Challenges
Meeting of the Bill & Melinda Gates Foundation, 18 October 2018.
2. National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine. Crossing the global quality chasm: Improving health care worldwide. Washington (DC): The National
Academies Press; 2018.
3. Slawomirski L, Auraaen A, Klazinga N. The Economics of Patient Safety in Primary and Ambulatory Care: Flying blind. Paris: OECD; 2018

Pa8ent Safety in COVID-19 isola8on room 3


Patient Safety Model of Health Care
Metode :
Continuous quality improvement (CQI) :
informasi, perangkat keras, kebijakan

Penerima
Sistem untuk aksi Sistem perawatan kesehatan menjadi empat domain:
terapi
pelayanan diciptakan untuk 1. Mereka yang bekerja di bidang kesehatan
mencegah
Persiapan :
kegagalan 2. Mereka yang menerima pelayanan kesehatan
- pengertian ttg Tenaga medis atau menyediakan pelayanan kesehatan tersebut
penyakitnya tim terlatih untuk
- akses sistem mencegah/ 3. Sistim infrastruktur untuk intervensi terapeutik
pelayanan mengatasi (proses pemberian layanan kesehatan)
- advokasi kegagalan
4. Metode-metode untuk umpan balik dan
peningkatan secara terus menerus
Metode :
CQI dalam kompetensi, komunikasi,
dan kerjasama kelompok
Emanuel LL, Schyve P.M, Hatlie M, Vincent C et al. What Exactly Is Patient Safety?. Pubmed. 2008
Pa8ent Safety in COVID-19 isola8on room 4
7 elemen yang mempengaruhi Patient Safety

Faktor organisasi dan manajemen


Faktor lingkungan kerja
Faktor tim
Faktor tugas

Faktor individu
Karakteristik pasien

Faktor lingkungan eksternal

Vincent C. Patient safety. London: Elsevier; 2006.


Patient Safety in COVID-19 isolation room 5
Strategi WHO untuk keselematan pasien

Patient Safety in COVID-19 isolation room 6


Ruang isolasi
Prinsip ruangan isolasi
Fasilitas ruang isolasi bertujuan à mengontrol aliran udara di dalam ruangan à
jumlah partikel udara yang infeksius dikurangi sampai ke tingkat yang dapat
dipastikan tidak ada infeksi silang.

Dapat dicapai dengan:


• Pengendalian kuantitas dan kualitas udara yang masuk atau keluar.
• Mempertahankan perbedaan tekanan udara antar area/ruang
• Merancang pola aliran udara untuk prosedur klinis yang spesifik
• Mengencerkan partikel infeksius dengan volume udara yang besar.
• Filtrasi udara - filter HEPA, dll.

Isolation Room. International Health Facility Guidelines. 2017

Patient Safety in COVID-19 isolation room 8


Jenis-jenis ruangan isolasi
Terdapat 5 Ipe utama ruang isolasi:

Class S- Standard pressure room à transmisi kontak atau droplet.


S Kamar standar dengan sirkulasi udara normal.

Class N- Negative pressure roomà transmisi airbone (nuclei droplet di


N udara) atau 'unit isolasi infeksius’à ruang Kelas N harus memiliki ruang
depan (anteroom)

Isolation Room. International Health Facility Guidelines. 2017


Guideline for classification and design of isolation rooms in health care facilities. Victorian Advisory Committee on infection Control. 2020
Pa8ent Safety in COVID-19 isola8on room 9
Class P- Positive pressure room àmengisolasi pasien dengan gangguan
P imunitas berat ( transplantasi dan onkologi tertentu). Ruang Kelas P
atau tekanan positif juga dikenal sebagai 'lingkungan pelindung' dan
'unit isolasi pelindung’.

Q Class Q- Quarantine roomà ruangan dengan tekanan udara negatif


dengan penambahan proteksi antar ruangan. Lebih lengkap dari Tipe N

A Class A- Alternating pressure (negative/positive pressure)à tekanan


dapat berubahà tidak direkomendasikan
Isolation Room. International Health Facility Guidelines. 2017
Guideline for classification and design of isolation rooms in health care facilities. Victorian Advisory Committee on infection Control. 2020
Pa8ent Safety in COVID-19 isola8on room 10
Typical Anteroom plan

Bed/pasien
Staf/ pengunjung
airflow

Isolation Room. International Health Facility Guidelines. 2017


Guideline for classification and design of isolation rooms in health care facilities. Victorian Advisory Committee on infection Control. 2020

Patient Safety in COVID-19 isolation room 11


Gambaran ruangan isolasi
Ruang isolasi tekanan negaAf termasuk ruang depan
dan kamar mandi dalam

Isolation Room. International Health Facility Guidelines. 2017


Guideline for classification and design of isolation rooms in health care facilities. Victorian Advisory Committee on infection Control. 2020
Patient Safety in COVID-19 isolation room 12
Rancangan tipikal untuk ruangan Karantina kelas Q

Jalan masuk untuk pasien dan staff


Jalan keluar untuk staff, peralatan dan
limbah dekontaminasi

Isolation Room. International Health Facility Guidelines. 2017


Guideline for classification and design of isolation rooms in health care facilities. Victorian Advisory Committee on infection Control. 2020
Patient Safety in COVID-19 isolation room 13
Kebutuhan Ruangan Isolasi
Tekanan Standar Tekanan negatif Tekanan positif
Komponen
Kelas S kelas N dan Kelas Q Kelas P
Ruangan depan (anteroom) Tidak dibutuhkan Optional (kelas N), Tidak
Dibutuhkan (Kelas Q) dibutuhkan
Kamar mandi dalam ( shower dan toilet) Ya Ya Ya
Wastafel dengan sensor tanpa sentuh Ya Ya Ya
Pan sanitiser Optional Optional(kelas N), Optional
Dibutuhkan (Kelas Q)
Pintu otomatis ke ruangan Ya Ya Ya
Grille flap untuk mengontrol aliran udara di ruangan - Ya Ya
Supply udara Independent - Ya -
Intake 100% udara segar - Ya -
Exhaust rendah( 150mm-300mm diatas lantai) - Ya Ya
HEPA filter pada supply udara - - Ya
Pemantauan Tekanan - Ya Ya
Isolation Room. International Health Facility Guidelines. 2017
Guideline for classification and design of isolation rooms in health care facilities. Victorian Advisory Committee on infection Control. 2020
Patient Safety in COVID-19 isolation room 14
Tekanan udara pada ruang isolasi

Tipe Pressurization Ruang isolasi Ruang depan (anteroom) Kamar mandi dalam
Kelas S ( tekanan standar) Tidak dibutuhkan
Kelas N ( tekanan negatif) -30Pa -15Pa -30Pa
Kelas P ( tekanan positif) +30Pa +15Pa +30Pa
Kelas P dengan ruang +15Pa -15Pa +30Pa
depan bertekanan negatif

Isolation Room. International Health Facility Guidelines. 2017


Guideline for classification and design of isolation rooms in health care facilities. Victorian Advisory Committee on infection Control. 2020

Patient Safety in COVID-19 isolation room 15


Patient Safety in COVID-19 isolation room 16
Lingkungan yang terkontaminasi SARS-COV-2 dapat
menjadi rute transmisi virus. Ini dapat diminimalkan
à venAlasi mekanik dengan sistem sucAon tertutup

Patient Safety in COVID-19 isolation room 17


Kontaminasi ruangan isolasi pasien COVID-19

Positif pada kultur virus:


nasal prong, lantai dekat pasien, bed rails, sprei,
non-invasive ventilator masks, bedside table, dan
remote controller.
Ahn JY, et al. Environmental contamination in the isolation rooms of COVID-19 patients with severe penumonia requiring mechanical ventilation or high-
flow oxygen therapy. Journal of Hospital Infection,2020;106:570-6.
Patient Safety in COVID-19 isolation room 18
Kontaminan aerosolized

Bagian dalam dari beberapa barrier device dapat menyebabkan udara


yang terkontaminasi dan berbahaya 21-30x lebih tinggi dibandingkan
ruangan isolasi tekanan negatif standar pada saat adanya aerosol.

Silich BA. Method to reduce aerosolized contaminant concentration exposure to health care workers during the COVID-19 pandemic when temporary isolation systems are required. Western Journal
of Medicine,2020;21(6): 93-8

Patient Safety in COVID-19 isolation room 19


Transmisi vertikal

Patient Safety in COVID-19 isolation room 20


Transmisi vertikal dan infeksi perinatal

Viremia: 1%;
Receptor ACE sangat rendah

Lamoroux A, et al. Evidence for and against verZcal transmission for sever e acuterespiratory syndrome coronavirus 2. Am J Obstet Gynecol.2020 Jul ; 223(1):91.e1-4.

Patient Safety in COVID-19 isolation room 21


Transmisi fekal-oral

• Xu et al. melaporkan 8 pasien anak tes positif dari swab rektal,


bahkan setelah tes nasofaring negatif, menunjukkan bahwa
virus berkumpul di traktus gastrointestinal dan memungkinkan
transmisi fekal-oral.
• Ketahanan virus dalam feces 7 hari (6-10 hari).

Patient Safety in COVID-19 isolation room 22


Rute transmisi fekal-oral SARS CoV-2

Patient Safety in COVID-19 isolation room 23


Transmisi
Transmisimelalui ASI
lewat ASI?

Belum ada bukti tranmisi


SARS-CoV-2 melalui Air Susu Ibu

Patient Safety in COVID-19 isolation room 24


Transmisi
Transmisi melalui ASI
lewat ASI?

Terdeteksi nya RNA SARS-CoV-2 di ASIà transmisi


vertical? à atasi denganà menyusui sesuai dengan
protocol ( tingkatkan personal hygiene, menggunakan
masker, cuci tangan dan payudara sebelum menyusui)

Patient Safety in COVID-19 isolation room 25


Tiga kontrol infeksi : ruang isolasi untuk pasien yang
dianggappositif, penggunaan facemasks dan cuci
tangan intensif berperan penting dalam
pencegahan transmisi nonokomial COVID-19

Patient Safety in COVID-19 isolation room 26


Patient Safety in COVID-19 isolation room 27
Faktor yang Berhubungan dengan Patient Safety
Terkait COVID-19
Skrining
masuk • Staf penerimaan melakukan skrining pasien, tetapi temuannya tidak dapat diandalkan untuk
mengidentifikasi pasien yang memerlukan pengujian COVID-19.

• Staf gagal mengkomunikasikan pasien COVID-19 - posiYf atau suspected posiYf selama penyerahan
Komunikasi kepada staf lain.
• Staf transport gagal memberi tahu staf klinis bahwa pasien posiYf COVID-19 dengan status resiko jatuh
Kembali ke ruang isolasi. Saat tanpa pengawasan, pasien jatuh di samping tempat Ydur.
• Sistem intercom (paging) Ydak berfungsi, yang menunda staf untuk berkonsultasi tentang kontrol
infeksi, apakah pengujian COVID-19 diperlukam untuk pasien.

Taylor MA, et al. Patient safety concerns in Covid-19 – Related Events. Patient Safety J. 2020 June
Patient Safety in COVID-19 isolation room 28
(lanjutan) Faktor yang Berhubungan dengan
Patient Safety Terkait COVID-19

Imaging
• Penundaan pencitraan pasien yang dicurigai COVID-19.
• Anggota staf MagneYc Resonance Imaging (MRI) menolak untuk menemui pasien karena status terduga
COVID-19-posiYf.

Disinfeksi • Staf melakukan CT scan terhadap pasien yang diduga COVID-19 dan gagal mencegah staf atau pasien
Inadekuat lain memasuki ruangan selama jam berikutnya.
• Termometer yang digunakan langsung ke dahi pengunjung tidak didesinfeksi (terutama dari Confirmed
ke Suspect COVID-19)

Taylor MA, et al. Patient safety concerns in Covid-19 – Related Events. Patient Safety J. 2020 June
(lanjutan) Faktor yang Berhubungan dengan
Patient Safety Terkait COVID-19
• Staf yang berada di luar ruang isolasi tidak dapat mendengar alarm perangkat (mis., ventilator, pompa
infus) yang terletak di dalam ruangan.
Kendala • Staf tidak dapat berkomunikasi atau mengamati pasien dari luar ruang isolasi, keterlambatan deteksi
Isolasi perubahan status kesehatan pasien (mis., jatuh, selt-extubation, perubahan tingkat kesadaran).
• Waktu penting yang dibutuhkan untuk mendapatkan dan mengenakan alat pelindung diri (APD), yang
menyebabkan keterlambatan dalam memasuki ruang isolasi.
• Kesalahan dalam menyambungkan extended infusion pump tubing dari luar ruang isolasi kepada pasien,
yang menyebabkan kelalaian obat.
• Pasien non-suspected COVID-19 ditempatkan besama teman sekamar yang suspected menjadi posiYf.
• Tindakan pencegahan saat isolasi untuk pasien yang dicurigai COVID-19 Ydak dimengerY dan dilakukan
Integritas oleh staf pada waktu yang tepat.
Isolasi • Seorang pasien suspected COVID-19 ditempatkan di ruangan tanpa tekanan negaYve atau ruangan
memiliki sistem tekanan negaYf, tetapi Ydak dihidupkan.
• Staf gagal mengenakan (menerapkan) APD yang memadai saat berinteraksi dengan pasien posiYf COVID-
19 atau terduga COVID-19 atau gagal melakukan doff (menghilangkan) potensi COVID-19 pada APD yang
terkontaminasi.
• Seorang pasien yang diduga COVID-19 Ydak mengenakan masker dan ditransport unnecessarily melalui
unit non-COVID-19. Taylor MA, et al. Patient safety concerns in Covid-19 – Related Events. Patient Safety J. 2020 June
(lanjutan) Faktor yang Berhubungan dengan
Pa6ent Safety Terkait COVID-19
Kurangnya • Staf tidak mengetahui APD yang memadai untuk mencegah paparan dan teknik melepas APD yang
pengetahuan tepat.
• Tenaga medis tidak terlatih dan tidak siap untuk berinteraksi dengan pasien yang diduga positif.
• Karyawan laboratorium tidak mengetahui dengan jelas tentang sumber yang memadai untuk spesimen
COVID-19 (mis., Aspirasi endotrakeal) atau cara menangani dan mengelola spesimen.

Pemeriksaan • Penundaan pengambilan spesimen atau teknik pengumpulan yang buruk.


laboratorium • Spesimen salah label, tanpa label, salah penanganan, salah tempat, salah dibuang, atau diproses setelah
penundaan.
• Hasil negatif palsu atau positif palsu.
• Spesimen harus diambil kembali.

Obat-obatan • Seorang pasien yang diberikan nebulizer ternyata dicurigai COVID-19, dapat membuat partikel virus
menjadi aerosol.
• Pasien tidak mendapatkan breath-actuated inhaler
• Staf tidak menyelesaikan pengobatan untuk pasien terduga COVID-19 karena takut terinfeksi

Taylor MA, et al. Patient safety concerns in Covid-19 – Related Events. Patient Safety J. 2020 June
Patient Safety in COVID-19 isolation room 31
(lanjutan) Faktor yang Berhubungan dengan
Patient Safety Terkait COVID-19
Pasien
• Pasien suspek COVID-19 berperilaku tidak menentu dan agresif terhadap staf.

Proses/
Protokol • Status pasien diubah menjadi COVID-19 - posiYf atau COVID-19 - dicurigai, tetapi tanda isolasi dan APD
Ydak dipasang di pintu pasien.

Taylor MA, et al. Patient safety concerns in Covid-19 – Related Events. Patient Safety J. 2020 June
Patient Safety in COVID-19 isolation room 32
(lanjutan) Faktor yang Berhubungan dengan
Patient Safety Terkait COVID-19
Ketersediaan
sumber daya
• Tantangan ketersediaan sumber daya karena kekurangannya, malfungsi, atau kotor.

Lainnya
• Posisi pasien COVID-19 yang terbatas menyebabkan decubitus ( pressure injuries) .

Patient Safety in COVID-19 isolation room 33


Kriteria untuk mengeluarkan pasien dari isolasi (ie. Discontinuing transmission-based
precautons) tanpa memerlukan pengujian ulang:
• Untuk pasien bergejala: 10 hari setelah onset gejala, ditambah setidaknya 3 hari
tambahan tanpa gejala (termasuk tanpa demam dan tanpa gejala pernapasan)
• Untuk kasus asimtomatik iv: 10 hari setelah tes positif SARS-CoV-2
(Misalnya, jika pasien mengalami gejala selama dua hari, maka pasien dapat dibebaskan dari isolasi setelah 10
hari + 3 = 13 hari sejak tanggal timbulnya gejala;
Negara dapat memilih untuk terus menggunakan pengujian sebagai bagian dari kriteria pulang. Jika demikian,
rekomendasi awal yaitu dua tes PCR negatif yang berjarak setidaknya 24 jam dapat digunakan.

Patient Safety in COVID-19 isolation room 34


• Berdasarkan bukC à kelangkaan virus yang dapat dikultur dari sampel pernapasan > 9 hari setelah
Cmbulnya gejala ( terutama pada pasien dengan penyakit ringan), tampaknya aman untuk
mengeluarkan pasien dari isolasi berdasarkan kriteria klinis yang memerlukan waktu isolasi
minimal 13 hari, bukan secara ketat pada hasil PCR berulang.
• Gejala pasien telah hilang seCdaknya selama Cga hari sebelum dikeluarkan dari isolasi, dengan
waktu isolasi minimum 13 hari sejak Cmbulnya gejala.
Patient Safety in COVID-19 isolation room 35
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai