Label: Perkuliahan
PENGKAJIAN
DATA BIOGRAFI
• Nama
• Usia
• Jenis kelamin
• Suku
• Status perkawinan
• Agama
• Pekerjaan
KELUHAN UTAMA
• Nyeri mulut, kerongkongan, perut atau rectum
• Kesulitan menelan
• Perubahan BAB, feses
B. PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN RONGGA MULUT
INSPEKSI :
• Bibir dan rahang : warna, tekstur, lesi, simetris dan pembengkakan.
• Gigi : ompong, keropos, goyah dan berlobang.
• Mukosa/bagian dalam mulut : kemerahan, pucat, bercak putih, plak, ulkus dan perdarahan.
PALPASI :
• Nyeri tekan
• Mobilitas
• Pembengkakan
INSPEKSI :
1. Permukaan perut/abdomen
Tegang, licin, tipis --- pembesaran perut
Mengeriput --- setelah pelebaran, pengembangan, distensi
Kulit perut menjadi kuning
Adanya pelebaran vena pada permukaan abdomen
Kulit dinding perut tampak tebal
2. Bentuk perut
Normal : simetris
Simetris :
- Penimbunan cairan dirongga perut
- Penimbunan udara dalam usus
- Terlalu gemuk
Asimetris :
- Tumor dalam rongga perut
- Pembengkakan organ perut
- Hamil (normal)
3. Gerakan dinding perut
Normal : mengempis pada ekspirasi dan mengembang pada inspirasi
Bila diafragma lumpuh terjadi gerak dinding perut yang berlawanan
Gerakan setempat disebabkan oleh gerak usus (peristaltic)
Pada orang tua dan kurus, gerakan peristaltic jelas terlihat.
4. Denyutan perut
Pada orang kurus ditemukan pada daerah epigastrium
Secara patologis untuk menandakan adanya pembengkakan ventrikel kanan jantung
Denyutan pada hipokondrium kanan merupakan denyutan pada vena hati akibat
dekompensasi kordis.
PALPASI ABDOMEN
1. Tempat nyeri tekan
Dimulai dari area yang tidak nyeri
Nyeri menunjukkan peradangan baik peritoneum atau organ perut
Peritonitis ---- paling sakit
2. Bagian perut yang tegang
Rigit (kaku)
Pada orang dengan tegang mental, dinding perut dapat tegang sekali dan dapat mengenai
seluruh perut
Pada peritonitis seluruh perut tegang disertai nyeri menyeluruh
Gejala kekakuan pada otot perut disebut defense muskulus.
3. Organ-organ di rongga perut
Palpasi lambung :
Meliputi 3 hal yaitu :
- Nyeri tekan
- Karsinoma/tumor lambung
- Dilatasi lambung
Dilatasi lambung terjadi akibat stenosis pylorus
Normal : 5 jam sesudah makan minum lambung kosong
Palpasi hati :
Normal : tidak teraba
Bila teraba bagaimana sifatnya ; tajam/tumpul (tepi hepar), permukaan ; rata/benjol,
konsistensi ; keras/kenyal.
Palpasi kandung empedu :
Normal : tidak teraba
Bila peradangan dijumpai tanda khas Murphy sign yaitu terhentinya pernafasan sejenak pada
puncak inspirasi karena terasa nyeri pada saat palpasi.
Palpasi limpa
Normal : tidak teraba
Pada infeksi akut limpa menjadi besar dengan konsistensi lunak.
Palpasi ginjal :
Bagian bawah ginjal kanan dapat teraba pada orang sehat dengan dinding perutnya lemas.
Peradangan ginjal dapat disangsikan dengan perabaan kandung empedu.
Palpasi colon
Pada umumnya tidak teraba, kecuali bila berisi udara/feses sehingga akan teraba suatu
benjolan berbentuk sosis.
PERKUSI ABDOMEN
1. Pembesaran organ
2. Udara bebas dalam perut
3. Cairan bebas dirongga perut
Normal : Tympani
Kecuali di bawah arcus costa kanan/kiri karena ada hati dan limpa
Bila pada usus terisi udara maka semua daerah tympani
Asites penuh disebut gross asites
Ditemui shifting dullness yaitu adanya suara redup pada pergeseran dan berubah menjadi
tympani, seperti : sirosis hepatic dengan asites.
AUSKULTASI ABDOMEN
1. Suara/bunyi peristaltic usus
Menghilang jika usus lumpuh pada ileus paralitik
Meninggi pada penyumbatan usus (metalik sound)
Mengeras pada diare
2. Gerakan cairan
Hanya didengar daerah hipogastrium kiri/hipokondrium kiri
3. Bising pembuluh darah
Normal : tidak terdengan
Terdengan bila penyumbatan/penyempitan yaitu sistolik.
1. GANGGUAN PENELANAN
• Muntah
• Peradangan mulut
• Gangguan osofagus
• Kanker mulut dan osofagus
2. GANGGUAN PENCERNAAN
• Gastritis
• Ulserasi lambung dan duodenum
• Kanker lambung
• Sindroma malabsorpsi
3. GANGGUAN ELIMINASI
• Peradangan usus
• Ileus
• Hernia
• Lesi anorektal
• Kanker kolorektal
GANGGUAN PENELANAN
Muntah
Subjektif :
- Mengalami muntah
- Persepsi pasien terhadap penyebab muntah.
Objektif :
- Observasi terhadap muntah (perubahan warna , bau)
Peradangan mulut
Subjektif :
- Rasa sakit dalam mulut
- Kehilangan nafsu makan
- mual
- Mulut teraba kotor
- Peningkatan atau penurunan saliva
Objektif :
- Inspeksi mulut : kebersihan, kondisi geligi, tanda-tanda radang, perdarahan selaput mukosa
atau gusi
- Kemampuan pasien untuk memelihara oral hygiene : status mental, kebersihan setelah oral
hygiene
Gangguan osofagus
Subjektif :
- Sukar menelan
- Nyeri ulu hati
- Regurgitasi
Objektif :
- Menelan/rangsang palpasi dinding leher
- Refleks muntah/rangsang lidah post/faring
GANGGUAN PENCERNAAN
Gastritis
Subjektif :
- Anoreksia
- Mual
Objektif :
- Muntah (jumlah, frekuensi, adanya darah)
- Tanda gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit (haus, penurunan turgor, selaput
mukosa kering, oliguria, otot lemah)
Kanker lambung
Subjektif :
- Tanda awal tidak diketahui
- Menimbulkan tanda-tanda obstruksi osofagus/pylorus (nyeri ulu hati, cepat kenyang)
Sindroma malabsorpsi
Objektif :
- Feces (warna terang, kotor penuh lemak, konsistensi, bau)
GANGGUAN ELIMINASI
Obstruksi usus
Objektif :
- Bising usus
- Muntah
- Nyeri abdomen
- Perut kembung
- Out put urine
- Tanda-tanda vital
Hernia
Subjektif :
- Nyeri
Objektif :
- Menonjolnya suatu organ melalui defek
Kanker kolon
Subjektif :
- Kesulitan BAB/konstipasi
- Perasaan BAB belum tuntas
Objektif :
- Darah dalam feces, meningkatnya BAB
C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Barium Kontras
• USG
• Sinar X
• Arteriografi
• Endoskopi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd dispagia, rasa tidak enak setelah makan,
anoreksia, kehilangan permukaan absorpsi dari usus.
• Nyeri bd inflamasi esophagus, iritasi mukosa lambung, usus, distensi, kekakuan.
• Risiko terhadap aspirasi bd kerusakan menelan
• Risiko kurang volume cairan bd muntah, diare
• Konstipasi bd diet rendah serat, immobilisasi, penurunan masukan
• Perubahan eliminasi usus bd manipulasi operasi, immobilisasi, gangguan masukan nutrisi
• Risiko kerusakan integritas jaringan bd peningkatan risiko drainase luka operasi, perubahan
sirkulasi.
• Gangguan citra tubuh bd perubahan fungsi usus (ileostomi, kolostomi)
• Kurang pengetahuan bd kurang informasi tentang kebutuhan perawatan di rumah