Sistem Pencernaan
Fungsi Utama
Sistem Pencernaan
• Ingesti
• Digesti
• Eliminasi
Hubungan Sistem GI
dengan Sistem yang lain
Respirasi Perkemihan
Digestif
Kardiovaskuler Reproduksi
Limfatik Muskuloskeletal
PENGKAJIAN
• Anamnesa
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang
Anamnese
Gangguan Sistem Pencernaan
Tujuan :
1. Dasar dalam membina hubungan terapeutik perawat-klien
2. Mendapatkan data subyektif (Keluhan utama dan yang menyertai
Gangguan sistem pencernaan)
ANAMNESA
• A. RIWAYAT KEPERAWATAN /KESEHATAN
DATA BIOGRAFI
• Nama
• Usia
• Jenis kelamin
• Suku
• Status perkawinan
• Agama
• Pekerjaan
• KELUHAN UTAMA
• Nyeri mulut, kerongkongan, perut atau rectum
• Kesulitan menelan, mual, muntah, tidak nafsu makan
• Perubahan BAB: frekuensi, warna, konsistensi
konstipasi, obstipasi, diare, melena , hematemesis
• Penurunan BB
NYERI
• P : Apa yang menyebabkan gejala ? Apa saja yang dapat mengurangi
atau memperberat ?
• Q : Bagaimana gejala dirasakan, nampak atau terdengar ?
• R : Di mana gejala terasa ? Apa menyebar ?
• S : Seberapakah keparahan dirasakan ?
• T : Kapan gejala mulai timbul ? Seberapa sering gejala terasa ? Apa tiba-tiba
atau bertahap ?
Umumnya disebabkan oleh faktor : metabolik, mekanik (obstruksi), Gg.
Fungsional, Psikologi (Stress dan gaya Hidup )
• POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN
• Kebiasaan merokok
• Minum alcohol
• Penggunaan kafein
• Perawatan gigi dan gusi
• Aktifitas/olah raga
• Sumber stress (menimbulkan masalah makan dan eleminasi
Pemeriksaan Fisik
Tujuan :
1. Klarifikasi/validasi data hasil anamnese
2. Mendapatkan data obyektif gangguan sistem pencernaan
3. Mempertahankan hubungan terapeutik perawat-klien
4. Sebagai dasar/indikasi untuk pemeriksaan diagnostik lanjut
Tahapan Pemeriksaan Fisik
Sistem Pencernaan
INSPEKSI :
• Bibir dan rahang : warna, tekstur, lesi, simetris dan pembengkakan.
• Gigi : ompong, keropos, goyah dan berlobang.
• Mukosa/bagian dalam mulut : kemerahan, pucat, bercak putih, plak, ulkus
dan perdarahan.
• PALPASI :
• Nyeri tekan
• Mobilitas
• Pembengkakan
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI :
1. Permukaan perut/abdomen
Tegang,
licin, tipis
pembesaran perut
distensi
Kulit perut menjadi kuning
2. Bentuk perut
Simetris :
Penimbunan cairan dirongga perut
Penimbunan udara dalam usus
Terlalu gemuk
Normal
Asimetris
Tumor dalam rongga perut
Pembengkakan organ perut(hepatomegali,splenomegali)
Auskultasi perut
1. Suara/bunyi peristaltic usus
Menghilang jika usus lumpuh pada ileus paralitik
Meninggi pada penyumbatan usus (metalik sound)
Mengeras pada diare
PERKUSI PERUT
Untuk menentukan
menentukan liver span/ukuran liver
Pembesaran organ (hepatomegali,splenomegali)
Udara bebas dalam perut
Cairan bebas dirongga perut
• Normal : Tympani
Kecuali di bawah arcus costa kanan/kiri karena ada hati dan limpa
Bila pada usus terisi udara maka semua daerah tympani
Asites penuh disebut gross asites
Ditemui shifting dullness yaitu adanya suara redup pada pergeseran dan
berubah menjadi tympani, seperti : sirosis hepatic dengan asites.
PALPASI
1.Tempat nyeri tekan
Dimulai dari area yang tidak nyeri
Nyeri menunjukkan peradangan baik peritoneum atau organ perut
Peritonitis ---- paling sakit
2 Bagian perut yang tegang
Rigit (kaku)
Pada orang dengan tegang mental, dinding perut dapat tegang sekali dan
dapat mengenai seluruh perut
Pada peritonitis seluruh perut tegang disertai nyeri menyeluruh
Gejala kekakuan pada otot perut disebut defense muskulus.
3.Organ-organ di rongga perut
A.Palpasi lambung :
Meliputi 3 hal yaitu :
Nyeri tekan
Karsinoma/tumor lambung
Dilatasi lambung
Dilatasi lambung terjadi akibat stenosis pylorus. Normal 5 jam setelah
makan/minum perut kosong
b. Palpasi hati :
Normal : tidak teraba
Bila teraba bagaimana sifatnya ; tajam/tumpul (tepi hepar), permukaan ;
rata/benjol, konsistensi ; keras/kenyal.
c. Palpasi kandung empedu :
Normal : tidak teraba
Bila peradangan dijumpai tanda khas Murphy sign yaitu terhentinya
pernafasan sejenak pada puncak inspirasi karena terasa nyeri pada saat
palpasi.
d. Palpasi limpa /lien/splain
Normal : tidak teraba
Pada infeksi akut limpa menjadi besar dengan konsistensi lunak
Pada gangguan hematologi limpa bisa membesar
pembesaran lien dapat ditentukan dengan sufner
.
e. Palpasi colon
Pada umumnya tidak teraba, kecuali bila berisi udara/feses sehingga akan
teraba suatu benjolan berbentuk sosis.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
A. Pemeriksaan laboratorium:
Bilirubin
SGOT
SGPT
LDH
Hb
Albumin (Prtotein)
Pemeriksaan marker untuk mencari jenis hepatitis
CEA (Carsio embrionik Antigen)
Amilase , lipase
Radiodiagnostik
Barium Kontras
• USG
• Sinar X
• Arteriografi
• Endoskopi
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Nutrisi dan Gg. Pencernaan
1. Malnutrisi
2. Gangguan ingesti
3. Gangguan digesti
4. Gangguan eliminasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• • Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd dispagia, rasa tidak enak
setelah makan, anoreksia, kehilangan permukaan absorpsi dari usus.
• Nyeri bd inflamasi esophagus, iritasi mukosa lambung, usus, distensi,
kekakuan.
• Risiko terhadap aspirasi bd kerusakan menelan
• Risiko kurang volume cairan bd muntah, diare
• Konstipasi bd diet rendah serat, immobilisasi, penurunan masukan
•
• Perubahan eliminasi usus bd manipulasi operasi, immobilisasi, gangguan
masukan nutrisi
• Risiko kerusakan integritas jaringan bd peningkatan risiko drainase luka
operasi, perubahan sirkulasi.
• Gangguan citra tubuh bd perubahan fungsi usus (ileostomi, kolostomi)
• Kurang pengetahuan bd kurang informasi tentang kebutuhan perawatan di
rumah