Blok 8
Sacred Seven
• Lokasi
• Kronologis
• Kualitas
• Kuantitas/ Severity
• Onset
• Faktor memperberat & meringankan
• Keluhan penyerta
LANGKAH 1. Pastikan identitas pasien dengan lengkap
UMUM ✓ nama pasien, umur/tanggal lahir, jenis kelamin, alamat lengkap tempat
ANAMNESIS
tinggal, data orang tua (nama, umur, nomor telepon, pendidikan, pekerjaan),
agama dan suku bangsa.
PASIEN 2. Riwayat penyakit sekarang
ANAK ✓ Keluhan utama
✓ Perjalanan penyakit berdasarkan kronologis, terinci & jelas
✓ Keluhan tambahan/ penyerta
3. Riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat dalam kandungan & kelahiran
5. Riwayat makanan
6. Riwayat imunisasi
7. Riwayat tumbuh kembang
8. Riwayat keluarga & lingkungan tempat tinggal (sos-eko-bud)
ANAMNESIS KELAINAN SISTEM PENCERNAAN
• Nyeri abdomen
✓ Nyeri umum : nyeri visera, nyeri somatis, nyeri menjalar (reffered pain)
✓ Nyeri akut
✓ Nyeri fungsional
• Muntah
• Diare
• Konstipasi
• Perdarahan saluran cerna
NYERI Yang perlu ditanyakan :
• Tenggorok
• Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat spaltel tounge.
• Anak disuruh mengeluarkan lidah dan mengatakan ‘ah’ yang keras,
selanjutnya spaltel diletakkan pada lidah sedikit ditekan kebawah.
• Perhatikan : uvula, epiglotis, tonsil besarnya, warna, paradangan,
eksudat, kripte
Gambar 2. Pemeriksaan mulut dan tenggorok
PEMERIKSAAN ABDOMEN
• Urutan pemeriksaan abdomen :
1. Inspeksi
2. Auskultasi
3. Perkusi
4. Palpasi
TEKNIK PERKUSI :
• Perkusi dari daerah epigastrium secara sistematis menuju bagian Gambar 9. Sistematika perkusi abdomen
bawah abdomen.
PERKUSI ASITES
4. Puddle Sign
• (pd asistes yg jumlahnya sedikit)
• Pasien diposisikan tengkurap & menungging (knee-chest
position), lalu lakukan perkusi untuk mendapatkan daerah redup
Teknik Palpasi :
• Anak disuruh bernafas dalam, kaki dibengkokkan
di sendi lutut, palpasi dilakukan dari kiri bawah
ke atas, kemudian dari kanan atas ke bawah.
Gambar 14. Sistematika palpasi superfisial • Perhatikan : adanya nyeri tekan , dan tentukan
lokasinya.
PALPASI NYERI Tabel 2. Nyeri menurut pembagian topografi abdomen
HATI
• Palpasi dapat dapat dilakukan secara mono/bimanual, dg ujung jari.
• Ukur besar hati dengan cara membuat patokan 2 garis khayal
(Blankhart ):
1. Titik perpotongan linea medioclavicularis kanan dan arkus
kosta dihubungkan dengan umbilikus.
2. Prosesus xifoideus dihubungkan dengan umbilicus.
• Ukuran besar normal : 1/3 – 1/3 sampai usia 5 – 6 tahun.
• Nilai juga : konsistensi, permukaan, tepi, pulsasi, nyeri tekan.
• Pembesaran hepar (Hepatomegali) ditemukan pada : penyakit infeksi
(hepatitis & sepsis), anemia sel sabit, thalasemia, gangguan
jantung kongestif, perikarditis, serta beberapa penyakit metabolik.
ORGAN • Penilaian : ukuran, letak masa, konsistensi, tepi, permukaan, pulsasi, fluktuasi, nyeri
DALAM
tekan, mobilitas & hubungannya dg organ sekitar.
• Bila dicurigai keganasan maka palpasi dilakukan secara hati-hati.
• Contoh masa intraabdominal dan cirinya :
✓ Tumor Wilms : konsistensi keras, unilateral, permukaan rata, tdk melewai garis tengah.
✓ Neuroblastoma : konsistensi keras, permukaan nodular tidak teratur, seringkali melewati garis
tengah.
✓ Kista duktus koledokus : masa dengan nyeri tekan dibawah hati.
✓ Stenosis pilorus : dapat diraba dengan palpasi dalam didaerah epigastrium pada waktu bayi minum
atau sesudah muntah, sering teraba seperti sosis diujung lambung pada garis tengah.
✓ Intususepsi : masa seperti sosis pada kuadran kanan bawah.
✓ Hidronefrosis.
✓ Skibala dan ascaris ball (kecacingan)
✓ Masa di daerah inguinal kemungkinan hernia inguinalis
TEKNIK
• Pemeriksaan colok dubur hanya dikerjakan pada pasien sakit perut yang mengarah pd kasus
akut abdomen.
PEMERIKSAAN • Berikut daerah fokus pemeriksaan :
REKTUM
Kelainan terbanyak : tumor sakrokosigeus, meningokel, sacral
dimple, abses perianal (pada pasien kolitis ulseratif kronik, diare kronik),
fistula rektum.
• Daerah Anus
Atresia ani, fissura ani, dll