Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

PENGKAJIAN SISTEM PENCERNAAN

N
OLEH :

QAWIY AL GHAZALI 19.11.083

DOSEN PENGAMPUH :

Ns.META ROSAULINA,M.Kep

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA


FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A. 2020/2021
#Page_1
PENGKAJIAN
SISTEM GASTROINTESTINAL

1. Riwayat Kesehatan

Data Biografi

• Nama

• Usia

• Jenis kelamin

• Suku

• Status perkawinan

• Agama

• Pekerjaan

Riwayat Penyakit Sekarang

• P : Apa yang menyebabkan gejala ? Apa saja yang dapat mengurangi atau memperberat
?
• Q : Bagaimana gejala dirasakan, nampak atau terdengar ?

• R : Di mana gejala terasa ? Apa menyebar ?

• S : Seberapakah keparahan dirasakan ?

• T : Kapan gejala mulai timbul ? Seberapa sering gejala terasa ? Apa tiba-tiba atau
bertahap?

Riwayat Penyakit Keluarga

• Bayi : warna, jumlah dan konsistensi feses

• Bumil : konstipasi akibat perubahan letak kolon sehingga peristaltic menurun

• Lansia : kemunduran fungsi pencernaan dan ketahanan terhadap makanan akibat

 perubahan motilitas.
2. Pola Pemeliharaan Kesehatan

• Kebiasaan merokok 

• Minum alcohol

• Penggunaan kafein

• Perawatan gigi dan gusi

• Aktifitas/olah raga

• Sumber stress

3. Pola Peranan-Kekerabatan
• Apakah pasien baru datang dari suatu daerah
• Kebiasaan makan keluarga
•Apakah ada masalah psikologis (menimbulkan masalah makan dan pola eliminasi).

4. Keluhan Utama
• Nyeri mulut, kerongkongan, perut atau rectum
• Kesulitan menelan
• Perubahan BAB, feses

5. Pemeriksaan Fisik

5.1 Pemeriksaan Rongga Mulut

5.1.1 Inspeksi :
• Bibir dan rahang : warna, tekstur, lesi, simetris dan pembengkakan.
• Gigi : ompong, keropos, goyah dan berlobang.
• Mukosa/bagian dalam mulut : kemerahan, pucat, bercak putih, plak, ulkus dan
perdarahan.

5.1.2 Palpasi :
• Nyeri tekan
• Mobilitas
• Pembengkakan
5.2 Pemeriksaan Fisik Abdomen

5.2.1 Inspeksi

1. Permukaan perut/abdomen
Tegang, licin, tipis,pembesaran perut,Mengeriput setelah
pelebaran,pengembangan, distensi,Kulit perut menjadi kuning,Adanya pelebaran
vena pada permukaan abdomen,Kulit dinding perut tampak tebal.

2. Bentuk perut
Normal : simetris
Simetris :
- Penimbunan cairan dirongga perut
- Penimbunan udara dalam usus
- Terlalu gemuk
Asimetris :
- Tumor dalam rongga perut
- Pembengkakan organ perut
- Hamil (normal)

3. Gerakan dinding perut


Normal : mengempis pada ekspirasi dan mengembang pada inspirasi.Bila
diafragma lumpuh terjadi gerak dinding perut yang berlawanan.Gerakan setempat
disebabkan oleh gerak usus (peristaltic).Pada orang tua dan kurus, gerakan
peristaltic jelas terlihat.

4. Denyutan perut
Pada orang kurus ditemukan pada daerah epigastrium.Secara patologis
untuk menandakan adanya pembengkakan ventrikel kanan jantung.Denyutan pada
hipokondrium kanan merupakan denyutan pada vena hati akibat dekompensasi
kordis.

5.2.2 Palpasi Abdomen

1. Tempat nyeri tekan


Dimulai dari area yang tidak nyeri.Nyeri menunjukkan peradangan baik peritoneum
atau organ perut .Peritonitis paling sakit

2. Bagian perut yang tegang


Rigit (kaku).Pada orang dengan tegang mental, dinding perut dapat tegang
sekali dan dapat mengenai seluruh perut.Pada peritonitis seluruh perut tegang
disertai nyeri menyeluruh.Gejala kekakuan pada otot perut disebut defense
muskulus.

3. Organ-organ di rongga perut


Palpasi lambung :
Meliputi 3 hal yaitu :
- Nyeri tekan
- Karsinoma/tumor lambung
- Dilatasi lambung

Dilatasi lambung terjadi akibat stenosis pylorus


Normal : 5 jam sesudah makan minum lambung kosong

Palpasi hati :
Normal : tidak teraba.Bila teraba bagaimana sifatnya ; tajam/tumpul (tepi hepar), permukaan ;
rata/benjol,konsistensi ; keras/kenyal.

Palpasi kandung empedu :


Normal : tidak teraba.Bila peradangan dijumpai tanda khas Murphy sign
yaitu terhentinya pernafasan sejenak pada puncak inspirasi karena terasa nyeri pada
saat palpasi.

Palpasi limpa
Normal : tidak teraba.Pada infeksi akut limpa menjadi besar dengan
konsistensi lunak.

Palpasi ginjal :
Bagian bawah ginjal kanan dapat teraba pada orang sehat dengan dinding
perutnya lemas.Peradangan ginjal dapat disangsikan dengan perabaan kandung
empedu.
Palpasi colon
Pada umumnya tidak teraba, kecuali bila berisi udara/feses sehingga akan
teraba suatbenjolan berbentuk sosis.

4. Benjolan di dalam perut


Adanya benjolan didalam perut dipalpasi untuk menentukan ; posisi,
ukuran, konsistensi,bentuk dan motilitas.

5. Cairan bebas di rongga perut


Palpasi organ sukar dilakukan.Cara Dipping yaitu menekan dinding perut
dengan cepat dan dalam menggunakan ujung-ujung jari.

6. Palpasi lobang hernia


Adanya penonjolan di atas dinding perut, dapat ditentukan apakah karena tumor atau sebagian isi
rongga abdomen menonjol melalui lobang hernia.Hernia dapat ditimbulkan karena adanya tempat-
tempat yang mempunyai kelemahan local.

5.2.3 Perkusi Abdomen

1. Pembesaran organ
2. Udara bebas dalam perut
3. Cairan bebas dirongga perut
Normal : Tympani.Kecuali di bawah arcus costa kanan/kiri karena ada hati dan limpa.Bila pada
usus terisi udara maka semua daerah tympani.Asites penuh disebut gross asites.Ditemui shifting
dullness yaitu adanya suara redup pada pergeseran dan berubah menjadi tympani, seperti : sirosis
hepatic dengan asites.

5.2.4 Auskultasi Abdomen


1. Suara/bunyi peristaltic usus
Menghilang jika usus lumpuh pada ileus paralitik.Meninggi pada
penyumbatan usus (metalik sound).Mengeras pada diare

2. Gerakan cairan
Hanya didengar daerah hipogastrium kiri/hipokondrium kiri
3. Bising pembuluh darah
Normal : tidak terdengan.Terdengar bila penyumbatan/penyempitan yaitu
sistolik.

6. Klasifikasi Gangguan Saluran Pencernaan

6.1 Gangguan Penelanan


1.Muntah
Subjektif :
- Mengalami muntah
- Persepsi pasien terhadap penyebab muntah.
Objektif :
- Observasi terhadap muntah (perubahan warna , bau)
2.Peradangan mulut

Subjektif :
- Rasa sakit dalam mulut
- Kehilangan nafsu makan
- mual
- Mulut teraba kotor
- Peningkatan atau penurunan saliva

Objektif :
- Inspeksi mulut : kebersihan, kondisi geligi, tanda-tanda radang, perdarahan selaput
mukosa atau gusi
- Kemampuan pasien untuk memelihara oral hygiene : status mental, kebersihan
setelah oral Hygiene

3.Gangguan osofagus
Subjektif :
- Sukar menelan
- Nyeri ulu hati
- Regurgitasi
Objektif :
- Menelan/rangsang palpasi dinding leher
- Refleks muntah/rangsang lidah post/faring
4.Kanker mulut dan osofagus
Objektif :
- Kondisi mulut : keutuhan selaput mulut
- Pola makan : kemampuan penyesuaian diri dengan beberapa makanan
- Kemampuan menelan : aspirasi, tersedak, masuk ke hidung, dan keluar air liur
ketika menelan.
- Komunikasi verbal
- Penampilan wajah
- Kesulitan menelan

6.2 Gangguan Pencernaan

1.Gastritis
Subjektif :
- Anoreksia
- Mual
Objektif :
- Muntah (jumlah, frekuensi, adanya darah)
- Tanda gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit (haus, penurunan turgor,
selaput mukosa kering, oliguria, otot lemah)

2.Ulserasi lambung dan duodenum


Subjektif :
- Rasa sakit (lokasi, karakteristik)
Objektif :
- Tanda perdarahan (hematemesis)
- Perforasi
- Obstruksi

3.Kanker lambung
Subjektif :
- Tanda awal tidak diketahui
- Menimbulkan tanda-tanda obstruksi osofagus/pylorus (nyeri ulu hati, cepat
kenyang)
5.Sindroma malabsorpsi
Objektif :
- Feces (warna terang, kotor penuh lemak, konsistensi, bau)

6.3 Gangguan Eliminasi

1.Peradangan usus akut


Subjektif :
- Anoreksia, mual, ketidaknyamanan pada perut
Objektif :
- Muntah (frekuensi, jumlah, warna)
- Feces (frekuensi, karakteristik, jumlah cairan, bau busuk)
- Kembung (akumulasi gas)
- Tanda-tanda ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.

2.Obstruksi usus
Objektif :
- Bising usus
- Muntah
- Nyeri abdomen
- Perut kembung
- Out put urine
- Tanda-tanda vital

3.Hernia
Subjektif :
- Nyeri
Objektif :
- Menonjolnya suatu organ melalui defekasi

4.Kanker kolon
Subjektif :
- Kesulitan BAB/konstipasi
- Perasaan BAB belum tuntas
Objektif :
- Darah dalam feces, meningkatnya BAB
7. Pemeriksaan Diagnostik
• Barium Kontras
• USG
• Sinar X
• Arteriografi
• Endoskopi

Anda mungkin juga menyukai