Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MATA KULIAH EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


“TABEL SPESIFIKASI DALAM PENYUSUNAN TES HASIL
BELAJAR”

Dosen Pengampu :
Biyan Yesi Wilujeng, S.Pd., M.Pd
Dra. Dewi Lutfiati, M.Kes.

Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
Julyannisa Rizqyka Suwandipta (20050634042)
Agnessa Rida Cahya Dhea Sindita (20050634051)
Nuriyati Chasanah (20050634062)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA RIAS


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kami ucapkan. Atas karunia-Nya berupa
nikmat iman dan kesehatan akhirnya kelompok kami mampu menyelesaikan makalah ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Belajar dan Pembelajaran. Tanpa pertolongan-
Nya tentu saja kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak
lupa shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah SAW yang syafaatnya
akan kita nantikan kelak.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Mata Kuliah Evaluasi Belajar dan
Pembelajaran, yakni Ibu Biyan Yesi Wilujeng, S.Pd., M.Pd dan Ibu Dra. Dewi Lutfiati,
M.Kes. yang telah memberikan kami ilmu yang sangat bermanfaat. Besar Harapan kami,
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekaligus menumbuhkan rasa
semangat belajar yang tinggi bagi para pelajar.

Dengan kerendahan hati, kelompok kami memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian
kalimat dan kesalahan dalam makalah ini. Meskipun demikian, kami terbuka atas kritik dan
saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih.

Surabaya, 4 Oktober 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
D. Manfaat ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Tabel Spesifikasi................................................................. 3


B. Fungsi Tabel Spesifikasi....................................................................... 4
C. Langkah-Langkah Pembuatan Tabel Spesifikasi......................... 5-10
D. Tindak Lanjut Sesudah Penyusunan Tabel Spesifikasi............... 10-11
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 12
B. Saran..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam pembicaraan mengenai validitas tes disebutkan bahwa sebuah tes
harus memiliki validitas isi dan tingkah laku. Dan memang validitas inilah
yang terpenting dalam menyusun tes prestasi.
Dalam kegiatan pembelajaran kegiatan yang paling penting adalah
melakukan tes, karena dengan melakukan tes, seorang guru dapat mengetahui
sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari.
Dalam penyusunan soal-soal tes terkadang guru mengalami kesulitan,
karena dalam pembuatan soal tersebut diperlukan berbagai pertimbangan agar
soal yang dibuat tidak terlalu sulit, terlalu mudah dan membingungkan peserta
didik ketika hendak menjawab soal-soal tersebut.
Untuk menjaga agar tes yang kita susun tidak menyimpan dari bahan
(materi) serta aspek kejiwaan (tingkah laku) yang akan dicakup dalam tes,
dibuatlah sebuah tabel spesifikasi.
Tabel spesifikasi dapat juga disebut sebagai grid, kisi-kisi atau blueprint.
Wujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perperincian materi dan
tingkah laku beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap
kotak diisi dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal.
Dalam penyususnan tes prestasi hal yang paling penting yang harus
dimiliki yaitu validitas soal-soal yang akan diujikan kepada peserta didik.
Untuk memudahkan guru dalam penyusunan tes maka diperlukan pembuatan
kisi-kisi (tabel spesifikasi).

1
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam pembuatan makalah ini kami membatasinya kepada beberapa
pertanyaan yaitu:
1. Apa pengertian tabel spesifikasi?
2. Apa fungsi tabel spesifikasi?
3. Bagaimana langkah-langkah pembuatannya?
4. Bagaimana tindak lanjut setelah penyususnan tabel spesifikasi?

C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengertian tabel spesifikasi
2. Mengetahui fungsi tabel spesifikasi
3. Mengetahui langkah-langkah pembuatan tabel spesifikasi
4. Mengetahui tindak lanjut setelah penyusunan tabel spesifikasi

D. MANFAAT
Manfaat disusunnya makalah ini adalah untuk menambah literasi mengenai
Tabel Spesifikasi Dalam Penyusunan Tes Hasil Belajar serta untuk memenuhi
tugas mata kuliah Evaluasi Belajar dan Pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TABEL SPESIFIKASI

Tabel spesifikasi yang juga dikenal dengan istilah kisi-kisi soal atau blue
print adalah sebuah tabel analisis yang didalamnya dimuat rincian materi tes
dan tingkah laku beserta proporsi yang dikehendaki oleh tester, dimana pada
tiap petak (sel) dari tabel tersebut diisi dengan angka-angka yang
menunjukkan banyaknya butir soal yang akan dikeluarkan dalam tes hasil
belajar bentuk objektif. Didalam tabel spesifikasi juga memuat tentang
informasi-informasi yang berhubungan dengan butir-butir soal tes yang akan
disusun oleh tester. Hal-hal yang sering dicantumkan dalam tabel spesifikasi
hanya 3 buah aspek yaitu ingatan, pemahaman, dan aplikasi.

Tabel spesifikasi itu memuat informasi-informasi yang berhubungan


dengan butir-butir soal tes yang akan disusun. Di dalamnya, dimuat tentang
bagian-bagian dari materi pelajaran yang akan diukur (diteskan), taraf
kompetensi yang akan diungkap, banyaknya butir soal untuk masing-masing
bagian dan keseluruhan tes, taraf kesukaran masing-masing soal dan
sebagainya.

Salah satu cara yang sering ditempuh dalam menyiapkan tabel spesifikasi
itu ialah dengan jalan menyusun tabel dua jalan, yang menunjukkan isi mata
pelajaran yang akan diteskan serta tingkah laku tertentu yang dipandang dapat
mencerminkan taraf kompetensi testee dalam mata pelajaran yang akan
diukur.

Dari arah mata pelajaran, biasanya diusahakan oleh tester untuk


memerinci mata pelajaran itu kedalam satuan-satuan yang lebih kecil, yang
masing-masing merupakan satuan lebih kurang merupakan suatu kebulatan.
Jika silabus untuk mata pelajaran tertentu telah dibuat secara jelas dan rinci,
maka penyusunan satuan-satuan menurut isi atau materi ini tidaklah terlalu

3
sukar. Sebaliknya apabila rician dalam bentuk silabus itu belum ada, maka
tester akan mengalami kesulitan dan ia sendiri yang harus membuatnya.

B. FUNGSI TABEL SPESIFIKASI


Tabel spesifikasi membantu guru dalam mengadakan penilaian terhadap
murid-muridnya juga berguna untuk dirinya sendiri supaya lebih profesional
dalam menyusun tes.
Untuk menjaga agar tes yang kita susun tidak menyimpang dari bahan
(materi) serta aspek kejiwaan (tingkah laku) yang akan dicakupi dalam tes,
dibuatlah tabel spesifikasi.
Tabel spesifikasi dapat disebut juga sebagai grid, kisi-kisi atau blueprint.
Ujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perperincian materi dan
tingkah laku beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap
kotak diisi dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal (Suhasimi,
2007:185).
Contoh:
     Aspek yang diungkap Ingatan Pemahama Aplikasi Jumlah
Pokok Materi (I) n (A)
(P)
Bagian I ............ ................ ............. .............
Bagian II ............ ................. ............. ............
Bagian n(terakhir) ............ ................. ............. ............
Jumlah ........... ................ .............. ............

Tabel spesifikasi mempunyai kolom dan baris, sehingga tampak


hubungan antara materi dengan aspek yang tergambar dalam TIK. Sebenarnya
penyusunan tes bukan hanya mengingat hubungan antara dua hal tersebut
tetapi empat hal yaitu hubungan antara materi, TIK, kegiatan belajar, dan
evaluasi.
Contoh kaitan antara TIK, materi, kegiatan belajar mengajar dan
evaluasi adalah sebagai berikut:
TIK/TPK : Siswa dapat melaksanakan jual beli menurut agama islam
Materi : Syarat dan rukun jual-beli

4
KBM : Informasi dan tanya jawab tentang makhluk hidup
Evaluasi : Tumbuhan bersel banyak disebut ….
a. uniseluluer
b. multiseluler
c. jumlah banyak
d. sel besar

C. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN TABEL SPESIFIKASI


Dalam pembuatan tabel spesifikasi ini langkah-langkahnya yaitu :
1. Mendaftar pokok-pokok materi yang akan di teskan kemudian memberikan
imbangan bobot untuk masing-masing pokok materi.
Contoh:
Akan membuat tes untuk evaluasi. Pokok-pokok materinya adalah:
a. Pengertian (2)
b. Fungsi Efaluasi (3)
c. Macam-macam cara evaluasi (5)
d. Persyaratan evaluasi (4)
Angka-angka yang tertera dalam kurung merupakan imbangan bobot untuk
masing-masing pokok materi.
2. Memindahkan pokok-pokok materi ke dalam tabel dan mengubah indeks
menjadi persentase.
TABEL SPESIFIKASI UNTUK MENYUSUN SOAL EVALUASI
         Aspek yang diungkap Ingatan pemahaman Aplikasi Jumlah
Pokok materi
Pengertian evaluasi (14%) 7
Fungsi evaluasi (20%) 10
Macam-macam cara 18
evaluasi (36%)
Persyaratan evaluasi (30%) 15
Jumlah 50 butir
soal

5
3. Merinci banyaknya butir soal untuk tiap pokok-pokok materi, dan angka ini
ditulis pada kolom paling kanan.
Caranya yaitu dengan membagi jumlah butir soal (disini ada 50 buah)
menjadi 4 bagian berdasarkan imbangan bobot yang tertera sebagai
persentase.
Dalam contoh ini dimisalkan akan disusun tes berbentuk obyektif
dengan jumlah 50 butir soal berbentuk pilihan ganda, karena waktu yang
disediakan adalah 75 menit, maka sebagai ancar-ancar waktu adalah bahwa
untuk mengerjakan satu buah soal tes objektif membutuhkan waktu 1 menit
untuk membaca dan menjawabnya sehingga jika disediakan waktu 75
menit untuk tes, maka dapat disusun butir soal sejumlah: 50 buah soal
berbentuk objektif (50 menit), dan 5 buah soal berbentuk uraian (25 menit).
Jadi banyaknya butir soal sangat ditentukan oleh waktu yang tersedia
dan bentuk soal.
 LANGKAH PEMBUATAN TABEL SPESIFIKASI UNTUK MATERI
YANG SERAGAM
Yang dimaksud “seragam” disini adalah bahwa antara pokok materi
yang satu dengan pokok materi yang lain mempunyai kesamaan dalam
imbangan aspek tingkah laku. Misalnya 50% untuk ingatan, 30% untuk
pemahaman, dan 20% untuk aplikasi. Selanjutnya banyaknya butir soal
untuk setiap sel (kotak kecil) diperoleh dengan cara menghitung persentase
dari banyaknya soal bagi tiap pokok materi yang sudah tertulis di kolom
paling kanan.
Contoh Tabel Spesifikasi Penyusunan Tes Evaluasi
              Aspek yang Ingatan Pemahaman Aplikasi Jumlah
diukur (50%) (30%) (20%) (100%)

Pokok materi
Pengertian evaluasi (A) (B) (C) 7
(14%)
Fungsi evaluasi (20%) (D) (E) (F) 10
Macam-macam cara (G) (H) (I) 18

6
evaluasi (36%)
Persyaratan evaluasi (J) (K) (L) 15
(30%)
Jumlah 50 butir
soal

Untuk mengisi/menentukan banyaknya butir soal untuk tiap sel


adalah sebagai berikut:
Sel A = 50 % x 7 soal = 3,5 (4 soal)        
Sel B = 30%  x 7 soal = 2,1 (2 soal)
Sel C = 20%  x 7 soal = 1,4 (1 soal)
Untuk memgisi sel-sel yang lain, dilakukan dengan cara yang sama
seperti hal nya mengisi sel A, B, dan C.
Disamping menggunakan cara seperti diatas, dalam menentukan
jumlah butir soal untuk tiap-tiap pokok materi, ada lagi cara lain yang dapat
diambil yaitu mulai dari pengisian sel-sel kemudian baru diperoleh jumlah
soal tiap pokok materi.
Contoh Tabel Spesifikasi Penyusunan Tes Evaluasi
              Aspek yang Ingatan Pemahama Aplikasi Jumlah
diukur (50%) n (20%) (100%)
Pokok materi (30%)
Bab 1 (40%) (A) (B) (C)
Bab 2 (30%) (D) (E) (F)
Bab 3 (30%) (G) (H) (I)
Jumlah (100%) 40 butir
soal
Misalnya berdasarkan waktu yang telah ditentukan, diperkirakan akan
disusun 40 buah butir soal. Maka tiap sel diperoleh imbangan jumlah sebagai
berikut:
Sel A = 50% x 40% x 40 soal = 8 soal
Sel B = 30% x 40% x 40 soal = 4,8 soal (dibulatkan 5 soal)
Sel C = 20% x 40% x 40 soal = 3,2 soal (dibulatkan 3 soal)
Sel D = 50% x 30% x 40 soal = 6 soal

7
Demikian seterusnya setelah dihitung dengan cara yang sama, maka
terdapat angka-angka yang menggambarkan banyaknya soal seperti tercantum
pada tiap aspek. Kemudian dijumlahkan ke kanan maupun ke bawah sehingga
terdapat jumlah soal untuk setiap bagian/pokok materi maupun untuk setiap
aspek tingkah laku.
Dengan demikian maka tabel spesifikasi tersebut akan terisi seperti di
bawah ini:
              Aspek yang Ingatan Pemahaman Aplikasi Jumlah
diukur (50%) (30%) (20%) (100%)
Pokok materi

Bab 1(40%) (A) (B) (C)


8 5 3 16
Bab 2 (30%) (D) (E) (F)
6 4 2 12
Bab 3 (30%) (G) (H) (I)
6 4 2 12
Jumlah (100%) 20 13 7 40 butir
soal

 LANGKAH PEMBUATAN TABEL SPESIFIKASI UNTUK MATERI


YANG TIDAK SERAGAM
Untuk membuat tabel spesifikasi pokok-pokok materi yang tidak
seragam, tidak perlu mencantumkan angka persentase imbangan tingkah
laku di kepala kolom. Pemberian imbangan dilakukan tiap pokok materi
didasarkan atas banyaknya soal untuk pokok materi itu dan imbangan
yang dikehendaki oleh penilaian menurut sifat pokok materi yang
bersangkutan.
Contoh
TABEL SPESIFIKASI UNTUK PENYUSUNAN TES EVALUASI
       Aspek yang Ingatan Pemahaman Aplikasi Jumlah
diukur (I) (P) (A)
Pokok materi
8
Bab 1 (40%) (A) (B) (C) 10
Bab 2 (30%) (D) (E) (F) 16
Bab 3 (30%) (G) (H) (I) 14
Jumlah (100%) 40
    
Dalam keadaan seperti dicontohkan misalnya:
BAB I mayoritas hafalan,
BAB 2 mayoritas pemahaman,
BAB 3 mayoritas aplikasi.
Maka imbangan aspek tingkah laku, tidak dituliskan pada kepala kolom.
Penentuan angka yang menunjukkan banyaknya butir soal pada tiap sel,
ditentukan per BAB.
Misalnya:
Untuk Bab I, Ingatan 60%, pemahaman 30%, aplikasi 10%, maka:
Sel A = 60% x 10 soal = 6 soal
Sel B = 30% x 10 soal = 3 soal
Sel C = 10% x 10 soal = 1 soal
Untuk Bab 2, ingatan 20%, pemahaman 50%, aplikasi 30%, maka:
Sel D = 20% x 16 soal = 3 soal
Sel E = 50% x 16 soal = 8 soal
Sel F = 30% x 16 soal = 5 soal
Untuk Bab 3, ingatan 20%, pemahaman 20%, aplikasi 60%, maka:
Sel G = 20% x 14 soal = 3 soal
Sel H = 20% x 14 soal = 3 soal
Sel I  = 60% x 14 soal = 8 soal
Apabila tabel spesifikasi sudah jadi maka ini berarti bahwa guru sudah
melakukan sesuatu tugas betul dan aman di dalam rangkaian tugas menyusun
tes. Penyusunan tes yang disertai dengan melalui tabel spesifikasi dapat
dijamin bahwa tesnya cukup mempunyai validitas isi dan validitas tingkah
laku.
Adakalahnya guru memperoleh bimbingan dalam menyusun soal tes.
Agar pembimbingan dapat berlangsung secara efektif, sebaiknya dalam

9
mengisi sel-sel tabel spesifikasi, dituliskan sekaligus unsur-unsur item bagi sel
yang bersangkutan, misalnya sebagai berikut:
              Aspek yang Ingatan Pemahaman Aplikasi Jumlah
diukur (50%) (30%) (20%) (100%)
Pokok materi
Bab 1 (40%) (6) (3) (1)
1,2,6,7, 3,4,9 5 10
8,10
Bab 2 (30%) (3) (8) (5)
11,18,22 12,13,14,15, 16,17,21 16
19,20,23,24 ,
25,26

Bab 3 (30%) (3) (3) (8) 14


27,32,36 28,33,37 29,30,31
,
34,35,38
,
39,40
Jumlah (100%) 12 14 14 40 butir
soal

D. TINDAK LANJUT SESUDAH PENYUSUNAN TABEL SPESIFIKASI


Terdapat dua langkah lagi sebagai tindak lanjut sesudah penyususnan tabel
spesifikasi untuk emmperoleh seperangkat soal tes yaitu:
a. Menentukan bentuk soal.
Ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan bentuk soal yaitu
1. waktu yang tersedia
2. sifat materi yang diteskan.
b. Menuliskan soal-soal.
Langkah terakhir dalam penyusunan tes adalah penulisan soal-soal tes (item
writing). Langkah ini merupakan langkah penting karena kegagalan dalam hal ini

10
dapat berakibat fatal. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menuliskan soal-soal
tes yaitu:
1. Bahasanya harus sederhana dan mudah dipahami.
2. Suatu soal tidak boleh mengandung penafsiran ganda/membingungkan.
3. Cara mengenal kalimat atau meletakkan/menata kata-kata perlu diperhatikan
agar tidak ditafsirkan salah.
4. Petunjuk mengerjakan. Petunjuk ini harus dituliskan sedemikian rupa sehingga
jelas, dan siswa tidak bekerja menyimpang dri yang dikehendaki guru.
Untuk memperoleh sebuah tes yang standar, harus dilakukan uji coba (try
out) berkali-kali sehingga diperoleh soal-soal yang baik. Dengan mengadakan uji
coba terhadap soal-soal tes yang sudah disusun, maka akan memperoleh manfaat
yaitu: pengalaman menggunakan tes tersebut, mengetahui kesukaran bahasa,
mengetahui variasi jawaban siswa, mengetahui waktu yang dibutuhkan, dan lain-
lain.

BAB III

11
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam penyususnan tes prestasi hal yang paling penting yang harus dimiliki
yaitu validitas soal-soal yang akan diujikan kepada peserta didik. Untuk memudahkan
guru dalam penyusunan tes maka diperlukan pembuatan kisi-kisi (tabel spesifikasi).
Selain itu juga untuk menjaga agar tes yang kita susun tidak menyimpang dari bahan
(materi) serta aspek kejiwaan (tingkah laku) yang akan dicakup dalam tes, dibuatlah
sebuah tabel spesifikasi.
Tabel spesifikasi dapat juga disebut sebagai grid, kisi-kisi atau blueprint.
Wujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perperincian materi dan tingkah
laku beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap kotak diisi
dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal.
Guru yang baik selalu akan meningkatkan mutu tes yang di gunakan. Oleh
karena menyusun tes itu sukar maka mereka disarankan untuk mengumpulkan soal-
soal tesnya, dan disertai dengan catatan-catatan mengenai butir-butir mana yang
terlalu mudah, terlalu sukar, atau membingungkan.
Dengan cara demikian maka keterampilan guru dalam menyusun tes akan
meningkat, dan akan diperoleh sekumpulan tes yang mutunya bukan lagi yang paling
bawah. Penyusunan tes yang disertai dengan melalui tabel spesifikasi dapat dijamin
bahwa tesnya cukup mempunyai validitas isi dan validitas tingkah laku.

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

12
Arikunto Suharsimi, 2007, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Sulistyorini, 2009, Evaluasi Pendidikan, Yogyakarta: Teras

13

Anda mungkin juga menyukai