Anda di halaman 1dari 1

Nama : Imam Basori

NRP : 10111910020032
Kelas : TKRBA-C
TUGAS PERTEMUAN 13

Abrasi merupakan suatu proses pelepasan energi balik gelombang laut kearah daratan,
menghempas daerah pinggir pantai, kemudian menghanyutkan “rombakan tanah” sepanjang
lereng pantai dan akhirnya di endapkan di laut. Makin besar kekuatan gelombang makin besar
abrasi dilakukan, semakin banyak “rombakan tanah” yang dihanyutkan. Menurut Kamus Besar
bahasa Indonesia (KBBI) abrasi adalah pengikisan batuan oleh air, es atau angin yang
mengandung dan mengangkut hancuran bahan. Secara singkat, luas daratan yang terkena abrasi
makin lama makin mengecil. Proses abrasi yang paling dominan disebabkan oleh kinerja
gelombang laut. Untuk menyingkat pengertian tersebut, orang sering mempergunakan istilah
abrasi air laut. Sebetulnya, abrasi sudah bermula di daerah pinggiran muara sungai pada saat
terjadi pasang surut muka laut.
Abrasi dapat mengacam ketahanan nasional diantaranya Ancaman pergeseran batas
Negara di kawasan pulau terluar sedang dihadapi Indonesia saat ini. Penyebabnya, pesisirnya
mengalami abrasi yang parah dan mengakibatkan hilangnya sebagian daratan. Diketahui,
Pemerintah Indonesia merilis informasi tentang ancaman berkurangnya batas Negara karena ada
kehilangan wilayah daratan di empat pulau terluar di Provinsi Riau yang diakibatkan abrasi
pantai. Empat pulau tersebut, adalah pulau Batu Mandi, pulau Rupat, pulau Rangsang, dan pulau
Bengkalis. Informasi tersebut dirilis resmi oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman pada
akhir Mei 2019.
Selain itu abrasi di wilayah pesisir mengakibatkan penyusutan lebar pantai sehingga
menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di pinggir pantai, kerusakan hutan bakau di
sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong angin kencang begitu besar. Dan
kehilangan tempat berkumpulnya ikan-ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan bakau.
Perubahan itu memicu ancaman kehilangan ruang kehidupan bagi masyarakat pesisir yang
menempati kawasan tersebut. Salah satu yang paling dikhawatirkan, adalah kehilangan mata
pencaharian sebagai nelayan tradisional.
Pemerintah sebaiknya fokus pada perbaikan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang
mengalami kerusakan. Perbaikan sebaiknya dengan pemetaan masalah hingga ditemukan
penyebabnya secara detil. Setelah itu, baru dilakukan perbaikan dengan mengedepankan langkah
preventif. Melakukan replanting mangrove dan upaya-upaya strategis lainnya. Termasuk di
antaranya pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan hutan mangrove.

Anda mungkin juga menyukai