Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PAJAK,

SIKAP WAJIB PAJAK DAN REFORMASI ADMINISTRASI


PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
KENDARAAN BERMOTOR

Oleh:
Winda Kemala
Pembimbing : Kennedy dan Rusli

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


e-mail : windakemalaa@gmail.com

The Influence Of awarenesstaxpayer, knowledge of tax, attitude taxpayer and reform of


tax administrationWith Motor Vehicles Tax Compliance

ABSTRACT
This studyaimed toanalyze the effect caused by the variable tax payer awareness,
knowledge of tax, attitude tax payer and reform of tax administration with motor
vehicletax compliance. This study uses accidental sampling with 100 samples obtained
from the calculation formula slovin. Data collection techniques in this study is in the form
of questionnaires, while data analysis technique used is multiple regression analysis were
processed with SPSS version 17 for Windows. From the results of the testing that has
been done, simultaneous regression test (F test) showed that all independent variables
studied have a simultaneous effect on the variable motor vehicle tax compliance. Partial
regression test (t test) showed that all independent variables studied partial effect on the
variable motor vehicle tax compliance. The magnitude of the effect caused by Adjusted
R2by four variables together against the dependent variable 57.7%, while the remaining
42.3% is influenced by other variables not examined in this study.

Keywords:awarenesstaxpayer, knowledge of tax, attitude taxpayer, reform of tax


administration, tax compliance.

PENDAHULUAN pun semakin meningkat setiap


tahunnya.Perekonomian di Riau
Semakin pesatnya mengalami pertumbuhan, hal itu
perkembangan zaman membuat nampak dari perkembangan
seluruh lapisan masyarakat menjadi kendaraan bermotor yang membayar
semakin terpacu untuk dapat pajak di Riau yang tumbuh sekitar
memenuhi segala kebutuhannya. 15% (www.riauterkini.com, 2011).
Salah satunya yaitu kebutuhan akan Hal ini tentu akan memberikan
alat transportasi. Alat transportasi, dampak yang positif bagi pemerintah
seperti kendaraan bermotor tidak lagi daerah, karena semakin tingginya
menjadi barang mewah bagi tingkat kepemilikan dan atau
masyarakat, melainkan telah menjadi penguasaan kendaraan bermotor,
salah satu kebutuhan pokok mereka maka diharapkan pajak yang
dalam melakukan kegiatan sehari- diterima oleh daerah pun juga
hari.Oleh sebab itu, tingkat daya beli semakin meningkat.
masyarakat terhadap kendaraan Adanya peningkatan
bermotor untuk memenuhi penerimaan pajak kendaraan
kebutuhan alat transportasi mereka bermotor di suatu daerah tentu
punmenjadi semakin seiring dengan tingkat kepatuhan
meningkat.Perkembangan jumlah wajib pajak dalam membayar
kendaraan bermotor yang semakin pajak.Namunpada kenyataannya
meningkat ini, menyebabkan jumlah masih banyak wajib pajak yang tidak
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor patuh dalam memenuhi

JOM. FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015 1


kewajibannya.Jika dilihat dari berdasarkan hati nuraninya yang
perkembangan tingkat kenaikan tulus dan ikhlas. Apabila wajib pajak
jumlah kendaraan bermotor Propinsi sudah melaksanakan kewajiban
Riau terutama di Pekanbaru, perpajakannya secara tulus dan
seharusnya penerimaan pajak ini bisa ikhlas dan menyadari betapa
tetap optimal setiap tahunnya, pentingnya pajak untuk pertumbuhan
mengingat pajak ini merupakan salah dan pembangunan daerahnya, maka
satu sumber pedapatan asli daerah tidak akan terjadi yang namanya
yang potensinya cukup besar. ketidakpatuhan dalam membayar
Kurangnya tingkat kepatuhan pajak.
dan kesadaran wajib pajak dalam Kesadaran wajib pajak juga
membayar Pajak Kendaraan diikuti oleh pengetahuan pajak
Bermotor menjadi sebab tidak individunya, Menurut Hardiningsih
optimalnya penerimaan pajak dan Yulianawati (2011) pengetahuan
tersebut.Ketidakpatuhan ini dapat wajib pajak terhadap peraturan
dilihat dari adanya penurunan jumlah perpajakan adalah cara wajib pajak
wajib pajak yang membayar Pajak dalam memahami peraturan
Kendaraan Bermotor di Kantor perpajakan yang telah ada.Wajib
Bersama SAMSAT pajak yang tidak memahami
Pekanbaru.Dalam kurun waktu 5 peraturan perpajakan secara jelas
tahun (2009-2013) adanya kenaikan cenderung akan menjadi wajib pajak
dan penurunan jumlah wajib pajak yang tidak taat, karena semakin
yang membayar Pajak Kendaraan paham wajib pajak terhadap
Bermotor di Pekanbaru. Pada tahun peraturan perpajakan, maka semakin
2009 tercatat sebanyak 373.476 paham pula wajib pajak terhadap
Wajib Pajak yang membayar PKB, sanksi yang akan diterima bila
di tahun 2010 tercatat adanya melalaikan kewajiban perpajakan
peningkatan yaitu sejumlah 432.883 mereka.
wajib pajak, kondisi yang sama Sikap wajib pajak
terjadi di tahun 2011 yang merupakan salah satu hal yang dapat
mengalami peningkatan sebanyak mempengaruhi kepatuhan wajib.
449.930 wajib pajak, namun ditahun Sikap yang dimiliki oleh wajib pajak
2012 terjadi penurunan sebesar pribadi satu dengan yang lainnya
424.188 wajib pajak dan terakhir di akan berbeda, karena sikap ini
tahun 2013 juga mengalami merupakan pola pikir setiap masing-
penurunan dari tahun sebelumnya masing individu untuk menyesuaikan
yaitu tercatat sebanyak 412.426 diri dalam situasi social atau
wajib pajak yang membayar pajak merupakan respon dari apa yang
dari jumlah Wajib Pajak Kendaraan sudah dirasakan. Menurut Utomo
Bermotor yang terdaftar di Kantor (2011), apabila wajib merasa bahwa
Bersama SAMSAT Pekanbaru yaitu keadilan pajak telah diterapkan
sebanyak 503.980 wajib pajak. kepada semua wajib pajak, maka
Adanya penurunan jumlah setiap wajib pajak cenderung untuk
wajib pajak yang membayar PKB di melaksanakan kewajiban
tahun 2012 dan 2013 tersebut perpajakannya dengan baik, sehingga
menggambarkan bahwa tingkat menimbulkan kepatuhan dalam diri
kesadaran dan kepatuhan wajib pajak wajib pajak tersebut.
semakin menurun dalam memenuhi Faktor lain yang mungkin
kewajibannya.Susilawati dan dapat mempengaruhi kepatuhan
Budiartha (2013) menyebutkan pajak adalah reformasi administrasi
bahwa kesadaran wajib pajak perpajakan. Reformasi administrasi
merupakan sebuah itikad baik perpajakan ini merupakan
seseorang untuk memenuhi penyempurnaan kinerja administrasi
kewajiban membayar pajak baik secara individu, kelompok

JOM. FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015 2


maupun kelembagaan agar efisien, yang tinggi diharapkan juga dapat
ekonomis dan cepat. Perbaikan meningkatkan kepatuhan wajib pajak
administrasi perpajakandiharapkan dalam pemenuhan kewajibannya.
dapat mendorong meningkatkan Setelah semuanya dalam kondisi
kepatuhan wajib pajak karena yang baik maka akan dijamin tingkat
program reformasi administrasi kepatuhan pajak akan meningkat.
perpajakan ini mempunyai tujuan Hasil penelitian terdahulu
tercapainya tingkat kepatuhan dan yang dilakukan oleh Putri dan Jati
tingkat kepercayaan wajib pajak (2012), menyebutkan bahwa
yang tinggi dalam memenuhi kesadaran wajib pajak secara parsial
kewajibanperpajakannya berpengaruh pada kepatuhan wajib
(Kartikaputri : 2013). Jadi, dengan pajak dalam membayar pajak
adanya reformasi administrasi kendaraan bermotor.Hipotesis
perpajakan yang semakin baik, maka penelitian yang diajukan adalah:
diharapkan tingkat kepatuhan wajib : Kesadaran Wajib Pajak
pajak juga semakin meningkat. berpengaruh terhadap Kepatuhan
Kepatuhan pajak juga Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.
menjadi salah satu fenomena wajib
yang perlu diperhatikan.Optimalnya 2. Pengaruh Pengetahuan Pajak
pendapatan yang diperoleh Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
pemerintah daerah, sangat besar Kendaraan Bermotor
andilnya tingkat kepatuhan wajib Pentingnya aspek
pajak dalam mewujudkan pengetahuan perpajakan bagi wajib
semuanya.peneliti memiliki pajak ini sangat mempengaruhi sikap
ketertarikan untuk meneliti lebih wajib pajak terhadap sistem
lanjut tentang faktor-faktor yang perpajakan yang adil. Dengan
mempengaruhi kepatuhan wajib kualitas pengetahuan yang semakin
pajak kendaraan bermotor di Kantor baik akan memberikan sikap
Bersama SAMSAT Pekanbaru.Untuk memenuhi kewajiban dengan benar
itu, penelitian ini akan peneliti beri melalui adanya sistem perpajakan
judul ³Pengaruh Kesadaran Wajib suatu negara yang dianggap adil.
Pajak, Pengetahuan Pajak, Sikap Pengetahuan akan peraturan
Wajib Pajak dan Reformasi perpajakan masyarakat melalui
Administrasi Perpajakan pendidikan formal maupun non
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak formal akan berdampak positif
Kendaraan Bermotor³. terhadap kesadaran wajib pajak
untuk membayar pajak, karna
TELAAH PUSTAKA DAN pengetahuan perpajakan merupakan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS hal yang paling mendasar harus
dimiliki wajib pajak (Yulianawati
1. Pengaruh Kesadaran Wajib dan Hardiningsih, 2011).Dengan
Pajak Terhadap Kepatuhaan adanya pengetahuan perpajakan
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor tersebut akan membantu kepatuhan
Kesadaran wajib pajak wajib pajak dalam membayar pajak,
menurut Putri dan Jati (2012) sehingga tingkat kepatuhan akan
merupakan kondisi dimana wajib meningkat (Angkoso, 2010).
pajak tersebut memahami dan Hasil penelitian yang
melaksanakan aturan perpajakan dilakukan oleh Susilawati dan
dengan benar dan sukarela. Jika Budhiarta (2013), didalam
pemahaman wajib pajak itu semakin penelitiannya juga disebutkan bahwa
membaik terhadap fungsi pajak maka pengetahuan pajak wajib pajak
wajib pajak akan bersedia membayar secara parsial berpengaruh positif
pajak dengan kesadarannya sendiri terhadap tingkat kepatuhan
sehingga dengan tingkat kesadaran membayar pajak kendaraan

JOM. FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015 3


bermotor. Hipotesis penelitian yang Selain itu, salah satu sasaran dari
diajukan adalah: reformasi administrasi perpajakan
: Pengetahuan Pajak berpengaruh adalah meningkatkan kepatuhan para
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pembayar pajak. Kepatuhan wajib
Kendaraan Bermotor. pajak akan berlanjut jika didukung
dengan administrasi yang efektif.
3. Pengaruh Sikap Wajib Pajak Hasil penelitian terdahulu
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak yang dilakukan oleh Angkoso (2010)
Kendaraan Bermotor ,menyebutkan bahwa reformasi
Sikap yang dimiliki oleh administrasiperpajakan secara parsial
wajib pajak orang pribadi satu berpengaruh signifikan terhadap
dengan yang lainnya akan berbeda, kepatuhan wajib pajak. Hipotesis
karena sikap ini merupakan pola penelitian yang diajukan adalah:
pikir setiap masing-masing individu : Reformasi Administrasi
untuk menyesuaikan diri dalam Perpajakanberpengaruh terhadap
situasi social atau merupakan respon Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
dari apa yang sudah dirasakan dan Bermotor.
respon yang dihasilkan yaitu ada
respon perilaku atau konatif. METODE PENELITIAN
Apabila Wajib Pajak merasa
bahwa keadilan pajak telah Populasi dalam penelitian ini
diterapkan kepada semua Wajib adalah seluruh wajib pajak
Pajak dengan tidak membedakan kendaraan bermotor yang terdaftar di
perlakuan antara Wajib Pajak yang Kantor Bersama SAMSAT
satu dengan yang lainnya, maka Pekanbaru sampai dengan periode
wajib pajak tersebut cenderung untuk Desember 2013 dan minimal
menjadi patuh dalam memenuhi terdaftar sejak Januari 2009 yaitu
kewajiban perpajakannya (Utomo, sebanyak 503.980 Wajib Pajak
2011). PKB.Sampel dalam penelitian ini
Hasil penelitian terdahulu adalah seluruh wajib pajak
yang dilakukan oleh Utomo (2011) kendaraan bermotor yang terdaftar di
yang menyatakan bahwa sikap wajib Kantor Bersama SAMSAT
pajak memiliki pengaruh positif pada Pekanbaru sampai dengan periode
kepatuhan wajib pajak dalam Desember 2013, pemilik kendaraan
membayar Pajak.Hipotesis penelitian plat hitam dan merupakan wajib
yang diajukan adalah: pajak kendaraan bermotor langsung
: Sikap Wajib Pajak berpengaruh bukan seorang calo dan bukan PNS
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak .Teknik pengambilan sampel yang
Kendaraan Bermotor. digunakan adalah Sampling
Insidental (accidental sampling).
4.PengaruhReformasi Accidental sampling adalah teknik
Administrasi Perpajakan penentuan sampel berdasarkan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak kebetulan, yaitu siapa saja yang
Kendaraan Bermotor secara kebetulan/insidental bertemu
Menurut Nasucha (2004:37) dengan peneliti dapat digunakan
dalam Angkoso (2010) Reformasi sebagai sampel, bila dipandang orang
administrasi perpajakan adalah yang kebetulan cocok sebagai
penyempurnaan kinerja administrasi, sumber data (Sugiyono, 2012:122).
baik secara individu, kelompok Teknik pengumpulan data
maupun kelembagaan agar efisien primer pada penelitian ini adalah
dan ekonomis dan cepat. dengan cara membagikan kuesioner
Tujuan administrasi pajak kepada Wajib Pajak Kendaraan
adalah membantu perkembangan Bermotor yang terdaftar di Kantor
kepatuhan pajak secara sukarela. Bersama SAMSAT di Pekanbaru

JOM. FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015 4


yang dijadikan sampel dalam Pengalaman.Pengukuran variabel ini
penelitian. menggunakan pertanyaan yang
Kepatuhan Perpajakan dikembangkan oleh Berly (2010)
didefinisikan sebagai suatu keadaan yang terdiri dari 10 (sepuluh)
dimana wajib pajak memenuhi pertanyaan dengan menggunakan
semua kewajiban perpajakan dan Skala Likert.
melaksanakan hak perpajakannya Menurut Hardika (2006:77)
(Christina dan Kepramareni, 2012) dalam Utomo (2011) sikap wajib
dalam (Susilawati dan Budhiarta, pajak dapat diartikan sebagai
2013).Adapun indikator kepatuhan pernyataan atau pertimbangan
pajak dalam penelitian ini evaluative dari wajib pajak, baik
adalah:Adapun indikator kepatuhan yang menguntungkan atau tidak
pajak dalam penelitian ini adalah: (1) mengenai objek, orang atau
wajib pajak dapat menghitung pajak peristiwa.Adapun indikator sikap
sendiri, (2) wajib pajak membayar wajib pajak ini adalah: (1) Sikap
pajak dan melakukan pelaporan wajib pajak terhadap pelayanan
dengan tepat waktu (3) wajib pajak pajak (2) Sikap wajib pajak terhadap
membayar pajak dalam jumlah yang sanksi pajak (3) Sikap wajib pajak
sesuai peraturan, (4) Wajib pajak terhadap peraturan pajak yang
melaksanakan peraturan pajak yang berlaku (4) Sikap wajib pajak
berlaku.Pengukuran variabel ini terhadap administrasi pajak
menggunakan pertanyaan yang .Pengukuran variabel ini
dikembangkan oleh Putrid an Jati menggunakan pertanyaan yang
(2012) dan Angkoso (2010) yang dikembangkan oleh Utomo (2011)
terdiri dari 6 (enam) pertanyaan yang terdiri dari 6 (enam) pertanyaan
dengan menggunakan Skala Likert. dengan menggunakan Skala Likert.
Kesadaran wajib pajak adalah Menurut Nasucha (2004:37)
kondisi dimana wajib pajak itu dalam Angkoso (2010) Reformasi
memahami dan melaksanakan aturan administrasi perpajakan adalah
perpajakan dengan benar dan penyempurnaan kinerja administrasi,
sukarela (Putri dan Jati, 2012). baik secara individu, kelompok
Adapun indikator kesadaran wajib maupun kelembagaan agar efisien
pajak ini adalah:(1) Dorongan diri dan ekonomis dan cepat.Adapun
sendiri (2) Kepercayaan masyarakat indikator reformasi administrasi
(3) Hak dan Kewajiban. Pengukuran perpajakan ini adalah:
variabel ini menggunakan pertanyaan (1)Pembenahan fungsi pelayanan dan
yang dikembangkan oleh Angkoso pemeriksaan (2) Jalur pengawasan
(2010) yang terdiri dari 9 (Sembilan) tugas pelayanan dan pemeriksaan (3)
pertanyaan dengan menggunakan Perubahan metode pelayanan dan
Skala Likert. pemeriksaan (4) Perubahan metode
Pengetahuan pajak adalah operasi dan informasi .Pengukuran
proses pengubahan sikap dan tata variabel ini menggunakan pertanyaan
laku seorang wajib pajak atau yang dikembangkan oleh Angkoso
kelompok wajib pajak dalam usaha (2010)yang terdiri dari 7 (tujuh)
mendewasakan manusia melalui pertanyaan dengan menggunakan
upaya pengajaran dan pelatihan ( Skala Likert.
Pancawati dan Nila, 2011). Adapun Dalam penelitian ini,
indikator pengetahuan pajak ini hipotesis diuji dengan menggunakan
adalah: (1)Dasar-dasar perpajakan model regresi linier berganda.
(2) Fungsi pajak (3) jenis-jenis pajak Analisis regresi berganda digunakan
(4) Asas-asas pemungutan pajak (5) oleh peneliti, bila peneliti bermaksud
Undang-undang tentang tata cara meramalkan bagaimana keadaan
perpajakan (6) Pengetahuan tentang (naik turunnya) variabel dependen
sanksi perpajakan (7) (kriterium), bila dua atau lebih

JOM. FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015 5


variabel independen sebagai faktor Reform 100 19.00 35.00 26.640 3.436
prediktor dimanipulasi (dinaik asi 0 35
turunkan nilainya) Admini
(Sugiyono,2012:277). strasi
Perpaja
HASIL PENELITIAN DAN kan
PEMBAHASAN ( )
Kepatu 100 19.00 29.00 24.610 2.489
1. Kuesioner dan Demografi han 0 96
Wajib
Data penelitian diperoleh dari
Pajak
hasil kuesioner yang telah disebarkan (Y)
kepada responden penelitian yang Valid N 100
berjumlah 120 orang.Dari seluruh (listwis
kuesioner yang disebarkan peneliti, e)
jumlah yang kembali berjumlah 112 Sumber : Data Primer Olahan, 2014
(93%).Sedangkan yang dapat diolah
hanya 100 (83%), hal ini Berdasarkan
dikarenakan ada sebanyak 12 (10%) pengujianstatistik diatas, dapat
kuesioner yang tidak dapat diolah diketahui bahwa variabel kesadaran
dari total kuesioner yang kembali. wajib pajak memiliki nilai minimum
Tingginya tingkat pengembalian sebesar 26, nilai maksimum 45 dan
(respon rate) sebesar 93% tersebut, nilai rata-rata (mean) sebesar
dikarenakan kuesioner disebarkan 36.2100dengan standar deviasi
langsung kepada responden pada saat sebesar 4.28598. Variabel
pelaporan dan pembayaran pajak pengetahuan pajak memiliki nilai
kendaraan bermotor di Kantor minimum sebesar 26, nilai
Bersama SAMSAT Pekanbaru. maksimum 47 dan nilai rata-rata
(mean) sebesar 38.1100 dengan
2. Hasil Statistik Deskriptif standar deviasi sebesar 4.75223.
Descriptive Statistics Variabel sikap wajib pajak memiliki
nilai minimum sebesar 16, nilai
Std.
Mini Maxi Deviat maksimum 29 dan nilai rata-rata
N mum mum Mean ion (mean) sebesar 23.0400dengan
Kesadar 100 26.00 45.00 36.210 4.285 standar deviasi sebesar 23.0400.
an 0 98 variabel reformasi administrasi
Wajib perpajakan memiliki nilai minimum
Pajak sebesar 19, nilai maksimum 35 dan
( ) nilai rata-rata (mean) sebesar
Pengeta 100 26.00 47.00 38.110 4.752 26.6400 dengan standar deviasi
huan 0 23
Pajak
sebesar 3.43635 . Variabel kepatuhan
( ) wajib pajak memiliki nilai minimum
Sikap 100 16.00 29.00 23.040 2.755 sebesar 19, nilai maksimum 29 dan
Wajib 0 78 nilai rata-rata(mean) sebesar 2.48996
Pajak dengan standar deviasi sebesar
( ) 24.6100.

3. Hasil Pengujian Kualitas Data

3.1 Hasil Uji Validitas Data

JOM. FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015 6


Uji signifikansi dilakukan Y5 0,612 0,197 Valid
dengan membandingkan nilai r Y6 0,650 0,197 Valid
hitung dengan r tabel untuk degree of Sumber : Data Primer Olahan, 2014
freedom (df) = n ± 2 dengan alpha
Berdasarkan hasil uji
0,05, dalam hal ini n adalah jumlah
validitas diatas, dapat dilihat bahwa
sampel (Ghozali, 2013:53). Dalam
nilai r hitung dari setiap item
penelitian ini df = n-2 (100-2) = 98,
pertanyaan masing-masing variabel
sehingga didapat r tabel untuk df
menunjukkan nilai yang lebih besar
(98) = 0,197. Berdasarkan analisis
dari pada r tabel, hal ini
yang dilakukan, maka hasil
membuktikan bahwa setiap butir
pengujian validitas dapat ditunjukkan
pertanyaan dari setiap variabel
sebagai berikut:
penelitian tersebut valid.
r Kesi
Varia r
Item hitun mpul
bel
g
tabel
an
3.2 Hasil Uji Realibilitas Data
Pengujian reliabilitas
X1.1 0,773 0,197 Valid
X1.2 0,723 0,197 Valid penelitian ini menggunakan koefisien
Kesad X1.3 0,740 0,197 Valid Cronbach Alpha . dengan taksiran
aran X1.4 0,669 0,197 Valid batasan minimal 0,6. Suatu variabel
Wajib X1.5 0,578 0,197 Valid dikatakan reliabel jika memberikan
Pajak X1.6 0,724 0,197 Valid nilai Cronbach Alpha>
( X1.7 0,540 0,197 Valid 0,6.Berdasarkan analisis yang
X1.8 0,801 0,197 Valid
X1.9 0,627 0,197 Valid
dilakukan, maka hasil pengujian
X2.1 0,751 0,197 Valid reliabilitas dapat ditunjukkan sebagai
X2.2 0,654 0,197 Valid berikut:
X2.3 0,655 0,197 Valid Cronba
Nilai Kesimpu
X2.4 0,662 0,197 Valid Variabel FK¶V
Penge Kritis lan
Alpha
tahua X2.5 0,553 0,197 Valid Kesadaran
n X2.6 0,692 0,197 Valid Wajib Pajak 0,855 0,6 Reliabel
Pajak X2.7 0,723 0,197 Valid (
( X2.8 0,691 0,197 Valid Pengetahuan
0,855 0,6 Reliabel
X2.9 0,652 0,197 Valid Pajak (
X2.1 Sanksi
0,563 0,197 Valid Perpajakan 0,772 0,6 Reliabel
0
X3.1 0,781 0,197 Valid (
Biaya
Sikap X3.2 0,757 0,197 Valid
Kepatuhan 0,827 0,6 Reliabel
Wajib X3.3 0,705 0,197 Valid (
Pajak X3.4 0,569 0,197 Valid Kepatuhan
X3.5 0,636 0,197 Valid Wajib Pajak 0,762 0,6 Reliabel
X3.6 0,648 0,197 Valid (Y)
Refor X4.1 0,696 0,197 Valid Sumber : Data Primer Olahan, 2014
masi X4.2 0,744 0,197 Valid Berdasarkan tabel di atas
Admi X4.3 0,700 0,197 Valid dapat dilihat bahwa koefisien
nistras X4.4 0,660 0,197 Valid
i
reliabilitas instrumen kesadaran
X4.5 0,665 0,197 Valid
Perpaj X4.6 0,699 0,197 Valid
wajib pajak, pengetahuan pajak,
akan sikap wajib pajak, reformasi
( ) X4.7 0,749 0,197 Valid
administrasi perpajakan dan
Kepat Y1 0,661 0,197 Valid kepatuhan wajib pajak antara
uhan Y2 0,729 0,197 Valid
Wajib
lain0,855, 0,855, 0,772, 0,827, 0,762.
Y3 0,704 0,197 Valid
Pajak Dari semua nilai variabel tersebut
(Y) Y4 0,719 0,197 Valid menunjukkan bahwa koefisien

JOM. FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015 7


Cronbach Alpha >0,6 sehingga dapat Tolerance VIF
disimpulkan bahwa semua instrumen KesadaranWajibPa .488 2.050
dalam penelitian ini adalah reliabel. jak (
PengetahuanPajak .424 2.361
4. Hasil Uji Asumsi Klasik (
SikapWajibPajak .553 1.807
4.1 Hasil Uji Normalitas Data (
Untuk menentukan
ReformasiAdminis .506 1.976
normalitas residual digunakan trasiPerpajakan
metode yang lebih handal yaitu (
dengan melihat normal probability a. Dependent Variable: KepatuhanWajibPajak
plotyang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal Dari tabel diatas, dapat dilihat
(Ghozali, 2013:160).Dengan bahwa nilai VIF untuk
menggunakan normal P-P Plotdapat seluruhvariabelbebas< 10 dan begitu
dilihat apabila data menyebar juga untuk nilai tolerance > 0,10. Hal
disekitar garis diagonal dan inidapatdisimpulkan bahwa model
mengikuti arah garis diagonal, maka regresi tersebut bebas dari
model regresi memenuhi multikolinearitas.
asumsinormalitas.

4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber : Data Primer Olahan, 2014


Sumber : Data Primer Olahan, 2014
Dari gambar grafik
Bedasarkan gambar Scatterplot di atas terlihat bahwa
grafikdiatas dapat dilihat bahwa data titik-titik tidak membentuk pola
tersebar di sekitar garis diagonal tertentu dan menyebar pada sumbu
(tidak terpencar dari garis Y. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
diagonal).Dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini
model regresi memenuhi asumsi tidak terdapat heteroskedastisitas.
normalitas.
4.4 Hasil Uji Autokorelasi
4.2 Hasil Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas Model Summaryb
dapat dilihat pada tabel berikut:
Coefficientsa
Collinearity
Model Statistics

JOM. FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015 8


Std. 6.1 Kesadaran Wajib Pajak
Error Berpengaruh TerhadapKepatuhan
R Adjuste of the Durbin Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
Mo Squa d R Estimat -
Dari tabel di atas dapat dilihat
del R re Square e Watson
bahwa > yaitu2,808 >
1 .771a .594 .577 1.61886 1.518
1,985dan sig.t (0,006) < 0,05 dengan
Sumber : Data Primer Olahan, 2014
demikian ditolak dan diterima.
Berdasarkan tabel diatas, Dari hasil pengujian tersebut, maka
dapat diketahui bahwa nilai dhitung terdapat keputusan yaitu kesadaran
(Durbin Watson) terletak antara-2 wajib pajak berpengaruh secara
dan +2 = -2 < 1,518< +2. Dapat parsial terhadap kepatuhan wajib
disimpulkan bahwa tidak pajak kendaraan bermotor.
ditemukannya autokorelasi dalam Menurut Susilawati dan
model regresi. Budiartha (2013) Kesadaran
merupakan kemauan disertai dengan
5. Analisis Regresi Berganda tindakan dari refleksi terhadap
kenyataan.Kesadaran wajib pajak
merupakan sebuah itikad baik
Stan seseorang untuk memenuhi
dard kewajiban membayar pajak
Unstanda ized
berdasarkan hati nuraninya yang
rdized Coef
Coefficie ficie
tulus. Dalam penelitian ini,
nts nts kesadaran wajib pajak
mempengaruhi kepatuhan wajib
Std. pajak kendaraan bermotor dalam
Erro
memenuhi kewajibannya, hal ini
Model B r Beta T Sig.
berarti jika wajib pajak memiliki
1(Constant 6.04 1.598 3.78 .000 kesadaran yang tinggi maka
) 4 2
cenderung meningkatkan kepatuhan
Kesadara .153 .054 .263 2.80 .006 dalam membayar Pajak Kendaraan
nWajibPa 8
jak Bermotor di Pekanbaru.
Hasil penelitian ini
Pengetah .134 .053 .256 2.54 .013
uanPajak 6
mendukung penelitian terdahulu
yaitu Susilawati dan Budiartha
SikapWaj .177 .079 .196 2.23 .028
ibpajak 6
(2013) Putri dan Jati (2012) dan
penelitian yang dilakukan oleh yang
Reformas .144 .067 .199 2.17 .033
iAdminist 0
mengemukakan bahwa kesadaran
rasiPerpaj wajib pajak mempengaruhi wajib
akan mempengaruhi kepatuhan wajib
a. Dependent Variable: KepatuhanWajibPajak pajak kendaraan bermotor. Namun
Sumber : Data Primer Olahan, 2014 hasil penelitian ini bertentangan
Persamaan regresi linear dengan hasil penelitian yang
bergandanya adalah sebagai berikut: dilakukan oleh Robin dan
Y = 6,044 + 0,153X1 + 0,134X2 + Pandiangan (2013) yang menyatakan
0,177X3 + 0,144X4 + e bahwa kesadaran wajib pajak tidak
berpengaruh terhadap kepatuhan
6. Hasil Pengujian Hipotesis wajib pajak orang pribadi.

JOM. FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015 9


6.2Pengetahuan Pajak yang dilakukan oleh Robin dan
Berpengaruh Terhadap Pandiangan (2013) yang menyatakan
Kepatuhan Wajib Pajak bahwa pengetahuan pajak tidak
Kendaraan Bermotor. berpengaruh terhadap kepatuhan
Dari tabel di atas dapat dilihat wajib pajak orang pribadi.
bahwa > yaitu2,546> 6.3 Sikap Wajib Pajak
1,985dan sig.t (0,013) < 0,05 dengan BerpengaruhTerhadap Kepatuhan
demikian ditolak dan diterima. Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
Dari hasil pengujian tersebut, maka Dari tabel di atas dapat dilihat
terdapat keputusan yaitu bahwa > yaitu2,236 >
pengetahuan pajak berpengaruh 1,985dan sig.t (0,028) < 0,05 dengan
secara parsial terhadap kepatuhan demikian ditolak dan diterima.
wajib pajak kendaraan bermotor. Dari hasil pengujian tersebut, maka
Menurut Yulianawati dan terdapat keputusan yaitu sikap wajib
Hardiningsih (2011) Pengetahuan pajak berpengaruh secara parsial
pajak adalah proses pengubahan terhadap kepatuhan wajib pajak
sikap dan tata laku seorang wajib kendaraan bermotor.
pajak atau kelompok wajib pajak Menurut Salman dan Farid
dalam usaha mendewasakan manusia (2012) dalam Utomo (2011) Apabila
melalui upaya pengajaran dan Wajib Pajak merasa bahwa keadilan
pelatihan. Pengetahuan akan pajak telah diterapkan kepada semua
peraturan perpajakan masyarakat Wajib Pajak dengan tidak
melalui pendidikan formal maupun membedakan perlakuan antara Wajib
non formal akan berdampak positif Pajak badan dengan perorangan,
terhadap kesadaran wajib pajak Wajib Pajak besar dengan Wajib
untuk membayar pajak. Jadi, Pajak kecil dalam artian bahwa
semakin banyak pengetahuan yang semua Wajib Pajak diperlakukan
dimiliki oleh wajib pajak tentang secara adil maka setiap Wajib Pajak
perpajakan maka semakin patuh cenderung untuk menjalankan
wajib pajak tersebut dalam kewajiban pajaknya dengan baik atau
melakukan kewajiban dengan kata lain menimbulkan
perpajakannya.Dalam penelitian ini, kepatuhan dalam diri Wajib Pajak.
pengetahuan pajak mempengaruhi Dalam penelitian ini, sikap wajib
kepatuhan wajib pajak kendaraan pajak mempengaruhi kepatuhan
bermotor dalam memenuhi wajib pajak kendaraa bermotor
kewajibannya, hal ini berarti apabila dalam memenuhi kewajibannya, hal
wajib pajak memiliki pengetahuan ini berarti jika wajib pajak
pajak yang baik akan cenderung diperlakukan secara adil, maka akan
patuh dalam membayar Pajak semakin meningkatkan kepatuhan
Kendaraan Bermotor di Pekanbaru. wajib pajak dalam membayar Pajak
Hasil penelitian ini Kendaraan Bermotor di Pekanbaru.
mendukung penelitian terdahulu dari Hasil penelitian ini mendukung
Susilawati dan Budiartha (2013) penelitian terdahulu yaitu Prabawa
yang menyebutkan bahwa (2012) dan yang mengemukakan
pengetahuan pajak mempengaruhi bahwa sikap wajib pajak
kepatuhan wajib pajak kendaraan mempengaruhi kepatuhan wajib
bermotor.Namun hasil penelitian ini pajak kendaraan bermotor. Namun
bertentangan dengan hasil penelitian hasil penelitian ini bertentangan

JOM. FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015 10


dengan hasil penelitian yang 7.1 Hasil Uji Simultan (F)
dilakukan oleh Utomo (2011) yang ANOVAb
menyatakan bahwa sikap wajib pajak Sum
tidak berpengaruh terhadap of Mean
kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Squar Squar
6.4 Reformasi Administrasi Model es df e F Sig.
Perpajakan Berpengaruh 1 Regre 364.82 4 91.205 34.8 .000
a
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ssion 2 02
Kendaraan Bermotor Resid 248.96 95 2.621
Dari tabel di atas dapat dilihat ual 8
bahwa > yaitu2,170> Total 613.79 99
1,985dan sig.t (0,033) < 0,05 dengan 0
demikian ditolak dan diterima. a. Predictors: (Constant),
ReformasiAdministrasiPerpajakan,
Dari hasil pengujian tersebut, maka SikapWajibPajak, KesadaranWajibPajak,
terdapat keputusan yaitu reformasi PengetahuanPajak
administrasi perpajakan berpengaruh b. Dependent Variable:
secara parsial terhadap kepatuhan KepatuhanWajibPajak
Sumber : Data Primer Olahan, 2014
wajib pajak kendaraan bermotor.
Menurut Nasucha (2004:37)
Ftabel =n±k±1;k
dalam Angkoso (2010) Reformasi
= 100 ± 4 ± 1 ;4
administrasi perpajakan adalah
= 95 ;4
penyempurnaan kinerja administrasi,
= 2,467
baik secara individu, kelompok
Dengan demikian diketahui
maupun kelembagaan agar efisien
bahwa F hitung (34,802) > F tabel
dan ekonomis dan cepat.Dalam
(2,467) dengan Sig. (0,000) < 0,05.
penelitian ini, reformasi administrasi
Artinya adalah bahwa variabel-
perpajakan mempengaruhi kepatuhan
variabel independen secara bersama-
wajib pajak dalam memenuhi
sama berpengaruh terhadap variabel
kewajibannya, hal ini berarti apabila
dependen.
semakin dengan adanya reformasi
administrasi perpajakan yang
semakin baik, maka akan semakin
tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak
dalam membayar Pajak Kendaraan 7.2 Hasil Pengujian Koefisien
Bermotor di Pekanbaru. Determinasi ( )
Hasil penelitian ini
mendukung penelitian terdahulu Model Summaryb
yaitu Angkoso (2010) dan penelitian Std.
yang dilakukan oleh Kartikaputri Error
(2013) yang mengemukakan bahwa R Adjuste of the Durbin
Mo Squa d R Estimat -
reformasi administrasi perpajakan del R re Square e Watson
mempengaruhi kepatuhan wajib
1 .771a .594 .577 1.61886 1.518
pajak dalam memenuhi
kewajibannya. a. Predictors: (Constant),
ReformasiAdministrasiPerpajakan,
SikapWajibPajak, KesadaranWajibPajak,
7. Hasil Uji Kelayakan Model PengetahuanPajak
(Goodness Of Fit) b. Dependent Variable:
KepatuhanWajibPajak

JOM. FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015 11


Sumber : Data Primer Olahan, 2014 pajak berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak kendaraan
Berdasarkan tabel diatas, bermotor di Pekanbaru. Hal ini
diketahuinilai AdjustedR2 sebesar dapat dilihat dari hasil Uji
0,577.Artinyaadalahbahwasumbanga statistik t yang menunjukkan
npengaruhvariabelindependenterhada bahwa nilai >
pvariabeldependenadalahsebesar
yaitu2,546> 1,985dan
57,7%. Sedangkansisanya 42,3%
signifikansi t 0,013lebih kecil
dipengaruhiolehvariabel lain yang
dari . = 0,05 dengan demikian
tidakdimasukkandalam model
ditolak dan diterima.
regresiini.
4. Hasil pengujian hipotesis ketiga
secara parsial membuktikan
SIMPULAN DAN SARAN
bahwa variabel sikap wajib pajak
berpengaruh terhadap kepatuhan
1. Simpulan
wajib pajak kendaraan bermotor
Berdasarkan hasil analisis
di Pekanbaru. Hal ini dapat
dan uraian pada bagian sebelumnya,
dilihat dari hasil Uji statistik t
maka dapat diperoleh simpulan
yang menunjukkan bahwa nilai
sebagai berikut :
> yaitu2,236>
1. Kesadaran wajib pajak,
pengetahuan pajak, sikap wajib 1,985dan signifikansi t
pajak dan reformasi administrasi 0,028lebih kecil dari . = 0,05
perpajakan secara simultan dengan demikian ditolak dan
berpengaruh terhadap kepatuhan diterima.
wajib pajak kendaraan bermotor 5. Hasil pengujian hipotesis
di Pekanbaru. Hal ini dapat keempat secara parsial
dilihat dari hasil Uji F yang membuktikan bahwa variabel
menunjukkan bahwa nilai Fhitung reformasi administrasi
(34,802) > Ftabel (2,467) dengan perpajakan berpengaruh terhadap
Signifikansi 0,000 lebih kecil kepatuhan wajib pajak kendaraan
dari 0,05. bermotor di Pekanbaru. Hal ini
2. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat dari hasil Uji
pertama secara parsial statistik t yang menunjukkan
membuktikan bahwa variabel bahwa nilai >
kesadaran wajib pajak yaitu2,170> 1,985dan
berpengaruh terhadap kepatuhan signifikansi t 0,033lebih kecil
wajib pajak kendaraan bermotor dari . = 0,05 dengan demikian
di Pekanbaru. Hal ini dapat ditolak dan diterima.
dilihat dari hasil Uji statistik t 6. Hasil pengujian R square
yang menunjukkan bahwa nilai diperoleh sebesar 0,589 atau
> yaitu2, 808 > 58,9%, hal ini berarti bahwa
1,985dan signifikansi t sumbanganpengaruhvariabelinde
0,00 OHELK NHFLOGDUL . 0,05 pendenterhadapvariabeldependen
dengan demikian ditolak dan adalahsebesar 57,7%.
diterima. Sedangkansisanya 42,3% dapat
3. Hasil pengujian hipotesis kedua dijelaskan oleh faktor-faktor
secara parsial membuktikan lainnya yang tidak diungkapkan
bahwa variabel pengetahuan dalam penelitian ini.

JOM. FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015 12


2. Saran dengan aturan perpajakan yang
Saran-saran yang dapat berlaku agar wajib pajak lebih
diberikan oleh peneliti bagi patuh dalam membayar pajak
kesempurnaan penelitian selanjutnya kendaraan bermotor.
yaitu : 4. Keterbatasan penelitian ini
1. Bagi peneliti selanjutnya terletak pada sedikitnya jumlah
diharapkan akan lebih baik lagi sampel yang di teliti, besar nilai
jika memperluas sampel kritis dalam perhitungan rumus
penelitian, seperti tidak hanya Slovin dan teknik pengambilan
wajib pajak kendaraan bermotor sampel yang digunakan, sehingga
yang terdaftar di Kantor Bersama untuk penelitian selanjutnya
SAMSAT di Pekanbaru saja diharapkan dapat memperbesar
namun diperluas menjadi seluruh jumlah sampel, memperkecil
wajib pajak kendaraan bermotor batas ketelitian, serta memakai
yang terdaftar di Kantor Bersama teknik pengambilan sampel lain
SAMSAT di Propinsi Riau atau yang lebih akurat dan mampu
daerah lainnya. mewakili populasi yang ada.
2. Penelitian ini hanya
menggunakan 4 (empat) variabel DAFTAR PUSTAKA
independen, yaitu kesadaran
wajib pajak, pengetahuan pajak, Angkoso, Berly. 2010. Pengaruh
sikap wajib pajak dan reformasi Reformasi Administrasi
administrasi perpajakan. Oleh Perpajakan, Pengetahuan
karena itu diharapkan pada Dasar Wajib Pajak tentang
penelitian selanjutnya yang ingin Perpajakan, dan Kesadaran
meneliti dengan topik yang sama Perpajakan terhadap
agar dapat menambahkan Kepatuhan Wajib
variabel lain yang mungkin dapat Pajak..Skripsi Fakultas
mempengaruhi kepatuhan wajib Ekonomi dan Bisnis
pajak kendaraan bermotor, Universitas Islam Negeri Syarif
seperti variabel sosialisasi Hidayatullah.
perpajakan, kualitas pelayanan Kartikaputri, M.E Ivone. 2013.
pajak, hasrat membayar pajak Pengaruh Reformasi
serta persepsi wajib pajak tentang Administrasi Perpajakan
manfaat pajak. terhadap Kinerja Pelayanan
3. Bagi instansi yang dalam hal ini Perpajakan dan Kepatuhan
Kantor Bersama SAMSAT di Wajib Pajak di KPP Pratama
Pekanbaruperlu meningkatkan Yogyakarta.. Jurnal Akuntansi.
pemahaman masyarakat akan Universitas Atma Jaya.
pentingnya pajak, di antaranya Yogyakarta.
dengan cara melakukan upaya Devano, Sony dan Siti Kurnia
sosialisasi perpajakan yang lebih Rahayu. 2006. Perpajakan
menarik dan inovatif sehingga Konsep, Teori, dan Isu. Jakarta:
dapat meningkatkan kesadaran Prenada Media Group.
wajib pajak untuk melaporkan Pandiangan, Liberty dan
kewajiban perpajakannya serta Robin.2013.Analisis Faktor-
diharapkan dapat meningkatkan Faktor yang Mempengaruhi
penegakkan sanksi pajak sesuai Kepatuhan Wajib Pajak Orang

JOM. FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015 13


Pribadi dalam Pemenuhan Peraturan Daerah Propinsi Riau
Kewajiban Pajak di KPP Nomor 8 Tahun 2011 Tentang
Pratama Setiabudi Tiga.E- Pajak Daerah.
JurnalAkuntansi Universitas Peraturan Daerah Propinsi Riau
Bina Nusantara. Jakarta. Nomor 13 Tahun 2002 Tentang
Fitriandi, Primandita, Yuda Aryanto Pajak Kendaraan Bermotor.
dan Agus Puji Priyono. 2010. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Kompilasi Undang-Undang 192/PMK.03/2007 Tentang
Perpajakan Terlengkap. Tata Cara Penetapan Wajib
Jakarta: Salemba Empat. Pajak Dengan Kriteria
Fitrios, Ruhul dan Rusli. 2007. Tertentu Dalam Rangka
Pengantar Hukum Pajak Edisi Pengembalian Pendahuluan
Revisi. Pekanbaru: Unri Press. Kelebihan Pembayaran
Prabawa, Made Adi Mertha dan Pajak.
Naniek Noviari.2012.Pengaruh Permadi, Tedi, H. Azwir Nasir dan
Kualitas Pelayanan dan Sikap Yuneita Anisma. 2013. Studi
terhadap Kepatuhan Pelaporan Kemauan Membayar
Wajib PAJAK Orang Pribadi PajakOrang Pribadi Yang
di KPP Badung Utara.Jurnal Melakukan Pekerjaan Bebas
Akuntansi. Universitas (Kasus Pada KPP Pratama
Udayana Denpasar. Bali. Tampan Pekanbaru). Jurnal
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Akuntansi. Universitas Riau.
Analisis Multivariate Dengan Priantara, Diaz. 2013. Perpajakan
Program IBM SPSS 21 Update Indonesia Edisi 2 Revisi.
PLS Regresi. Semarang: Badan Jakarta: Mitra Wacana Media.
Penerbit Universitas Putri, Amanda R. Siswono dan I
Diponegoro. Ketut Jati. 2013. Faktor-Faktor
Hardiningsih, Pancawati dan Nila yang Mempengaruhi
Yulianawati. 2011. Faktor- Kepatuhan Wajib Pajak dalam
Faktor yang Mempengaruhi Memabayar Pajak Kendaraan
Kemauan Membayar Pajak Bermotor di Denpasar. Jurnal
(The Factors That Influence Auntansi. Universitas Udayana.
The Willingness To Pay The Bali.
Tax). Dinamika Keuangan dan Salman, Kautsar Riza dan
Perbankan, Vol. 3, No. 1. Mochammad
Nopember 2011, Hal: 126-142. Farid.2008.Pengaruh Sikap dan
Nugroho, Jatmiko Agus. 2006. Moral Wajib Pajak terhadap
Pengaruh Sikap Wajib Pajak Kepatuhan Wajib Pajak pada
pada Pelaksanaan Sanksi Industri Perbankan di
Denda, Pelayanan Fiskus dan Surabaya.STIE Perbanas
Kesadaran Perpajakan Surabaya.
terhadap Kepatuhan Wajib Santoso, Singgih. 2004. SPSS
Pajak (Studi Empiris terhadap (Statistical Product and Service
Wajib Pajak Orang Pribadi di Solution). Jakarta: PT.Elex
Kota Semarang).Tesis Magister Media Komputindo
Akuntansi Program Sekaran, Uma. 2006. Research
Pascasarjana Universitas Methods For Business. Jakarta:
Diponegoro. Salemba Empat.

JOM. FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015 14


Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kendaraan Bermotor. E-Jurnal
Bisnis. Bandung: Alfabeta. Akuntansi Universitas Udayana
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak 4.2 (2013): 345-357.
Nomor SE ± 2/PJ/2008 Tentang Undang-Undang Republik Indonesia
Tata Cara Penetapan Wajib Nomor 16 Tahun 2009 Tentang
Pajak Dengan Kriteria Ketentuan Umum dan Tata
Tertentu. Cara Perpajakan.
Utomo, Banyu Agung Wahyu. 2011. Undang-Undang Republik Indonesia
Pengaruh Sikap, Kesadaran Nomor 28 Tahun 2009 Tentang
Wajib Pajak, dan Pengetahuan Pajak Daerah dan Retribusi
Perpajakan terhadap Daerah.
Kepatuhan Waib Pajak dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Membayar Pajak Bumi dan Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Bangunan di Kecamatan Pemerintahan Daerah.
Pamulang kota Tangerang Waluyo. 2011. Perpajakan
Selatan.). Skripsi Program Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Studi Akuntansi Universitas Dharma, Gede Pani Esa dan Ketut
Islam Negeri Syarif Alit Suardana. 2014. Pengaruh
Hidayatullah. Kesadaran Wajib Pajak,
Susilawati, Ketut Evi dan Ketut Sosialisasi Perpajakan,
Budiartha. 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan pada
Kesadaran Wajib Pajak, Kepatuhan Wajib Pajak. E-
Pengetahuan Pajak, Sanksi Jurnal Akuntansi Universitas
Perpajakan, dan Akuntabilitas Udayana 6.1 (2014): 340-353.
Pelayanan Publik pada
Kepatuhan Wajib Pajak

JOM. FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015 15

Anda mungkin juga menyukai