Anda di halaman 1dari 10

PERBEDAAN AKUNTAN MANAJEMEN DENGAN AKUNTAN PUBLIK

DAN CONTOH KASUS PENYELEWENGAN AKUNTAN PUBLIK

Tugas ini disusun sebagai salah satu tugas semester tiga mata kuliah Komunikasi dan Etika
Profesi

Disusun Oleh :

Rio Dwi Cahyanto (040710366)

Widia Rizqu Nurhayati (041211331035)

Meilia Miftachul Aini (041211331076)

Dian Ayu Eka P. (041211331279)

Kharisma Ramadhani D.P. (041211331282)

Rety Triana (041211331287)

Yuan Anugrah (041211332006)

Silmi Herlina J. (041211332038)

Rizqi Irma Ok (041211333012)

Mega Prihastina Arduta (041211333100)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2012
AKUNTAN PUBLIK DAN AKUNTAN MANAJEMEN

1. Akuntan Publik

Akuntan Publik adalah akuntan yang memperoleh izin dari menteri keuangan
untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia. Ketentuan mengenai akuntan
publik di Indonesia diatur dalam peraturan menteri keuangan nomor 17/PMK.01/2008
tentang jasa akuntan publik. Setiap akuntan atau akuntasi publik wajib menjadi
anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), asosiasi profesi yang diakui oleh
Pemerintah.

Akuntan publik memiliki tugas pokok yang termasuk ke dalam bidang jasa
atestasi dan non atestasi, yang termasuk kedalam jasa atestasi adalah akuntan publik
yang bertugas mengaudit umum atas laporan keuangan, pemeriksaan atas laporan
keuangan prospektif dan informasi performa keuangan juga mereview atas laporan
keuangannya. Dan jasa non astetasi adalah akuntan publik yang bertugas
penghitungan keuangan,manajemen, konsultasi, kompilasi dan perpajakan

Fungsi akuntan publik:

a. Membuat perhitungan tentang layanan yang dicapai oleh pemerintah kemudian


menilai apakah pimpinan pemerintah telah melaksanakan tugas-tugas dan
kewajiban yang telah ditugaskan kepadanya oleh para pemilik.
b. Membantu mengamankan dan mengawasi semua hak dan kewajiban pemerintah,
terlebih lagi dari segi ukuran finansial.
c. Menyediakan informasi yang sangat berguna kepada para pihak yang
berkepentingan seperti pertumbuhan ekonomi suatu wilayah pertumbuhan
pendidikan, pertumbuhan pendapatan per kapita dan lain sebagainya.
d. Melihat efektivitas dan efisiensi kinerja eksklusif di dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban.
Peranan akuntan publik:

a. Membuat keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya yang


terbatas termasuk identifikasi bidang keputusan yang rumit dan penetapan tujuan
serta sasaran organisasi.
b. Mengarahkan dan mengendalikan secara efektif sumber daya ekonomi dan sumber
daya manusia yang ada di dalam organisasi.
c. Menjaga dan melaporkan kepemilikan atas sumber daya yang dikuasai organisasi.

2. Akuntan Manajemen

Menurut Chartered Institute of Management Accountants (CIMA), Akuntan


Manajemen adalah seorang akuntan yang harus mampu menerapkan pengetahuan
profesional dan keterampilannya dalam penyusunan dan penyajian informasi
keputusan keuangan dan lainnya yang berorientasi sedemikian rupa untuk dapat
membantu manajemen dalam merumusakan kebijakan, perencanaan dan pengendalian
pelaksanaan pengoperasian.

Akuntan manajemen dilihat sebagai "pencipta nilai" di antara akuntan. Mereka


jauh lebih tertarik melihat ke depan dan mengambil keputusan yang akan
memengaruhi masa depan organisasi, daripada rekaman sejarah dan kepatuhan
(menjaga nilai) aspek profesi. Pengetahuan dan pengalaman akuntansi manajemen
dapat diperoleh dari berbagai bidang dan fungsi dalam suatu organisasi seperti
manajemen informasi, perbendaharaan, audit efisiensi, pemasaran, penilaian,
penetapan harga, logistik, dan lainnya.

Fungsi akuntan manajemen:

a. Internal Audit
Untuk membantu manajemen khususnya Direktur Utama dalam mengawasi
dan mengendalikan jalannya perusahaan, diperlukan peran akuntan manajemen
sebagai internal auditor (disebut Satuan Pengawasan Intern).
b. Accounting
Akuntan manajemen dapat berperan sebagai pengolah data transaksi dan
kejadian untuk menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan standar
sebagaimana yang dipersyaratkan dan diberi rambu oleh PSAK. Akuntan manajemen
juga dapat berperan sebagai pengolah data transaksi dan kejadian untuk menghasilkan
informasi sesuai dengan kebutuhan stakeholder, terutama pihak Manajemen, Dewan
Komisaris dan Pemegang Saham.

c. Budgeting
Perusahaan menganggap budgeting sebagai alat manajemen yang penting
dalam merencanakan dan mengendalikan perusahaan. Untuk bisa efektif
merencanakan operasi perusahaan maka budgeting harus disusun sedemikian rupa
persis sebagaimana akuntansi bekerja.

d. Financing dan Tax


Pengelolaan pendanaan dan pengaturan pemakaian dana akan lebih efektif dan
efisien apabila dilakukan oleh personil yang mengerti dan memahami fungsi
akuntansi. Kegiatan financing sangat erat kaitannya dengan fungsi akuntansi.
Pengelolaan pembiayaan operasional ataupun proyek sangat bergantung kepada
informasi akuntansi. Pengelolaan pajak sangat erat kaitannya dengan setiap transaksi
yang dikelola fungsi akuntansi yaitu oleh Biro Keuangan. Sebagian besar data
transaksi berasal dari fungsi akuntansi, demikian pula sebagian besar informasi
laporan keuangan yang dibutuhkan untuk perhitungan pajak berasal dari Biro
Akuntansi.

e. Information Technology
Akuntan manajemen sangat berperan sebagai business analys, set up sistem
aplikasi dan impelementator sistem yang sudah disetup. Akuntan manajemen pula
yang men-set up accounting trace, audit trail dan sistem pengendalian intern di dalam
sistem aplikasi. Bahkan untuk memelihara dan mengembangkan sistem aplikasi,
personil Teknologi Informasi perlu berkonsultasi dengan akuntan manajemen
sehingga sistem dapat terpelihara sesuai dengan sistem informasi akuntansi yang
sudah terlebih dahulu di-setup dan sistem yang dikembangkan dapat diintegrasikan
dengan sistem informasi akuntansi yang ada.
f. Marketing
Pricing policy dapat ditentukan dengan berbagai metode. Oleh karenanya
peran akuntan manajemen sangat menentukan dalam kebijakan penentuan harga dan
dalam mengevaluasi margin penjualan produk untuk setiap produk dan setiap sektor
penjualan.

Peranan akuntan manajemen:

1. Membantu manajemen dalam proses perencanaan organisasi.


2. Membantu manajemen dalam mengendalikan operasi/kegiatan organisasi.

3. Membantu manajemen memformulasi kebijakan organisasi.


Perbedaan Akuntan Publik Dengan Akuntan Manajemen

Perbedaan Akuntan Publik Akuntan Manajemen

Jenis Perusahaan Bekerja untuk sebuah kantor Bekerja dalam fungsi akuntansi
akuntan publik. Jenis perusahaan yang memproduksi
perusahaan biasanya kemitraan, barang dan jasa, dibandingkan
pemilik tunggal, atau jenis lain dengan menjual jasa akuntansi.
dari perusahaan yang tidak Organisasi perusahaan-
diperdagangkan secara publik. perusahaan bervariasi, namun
banyak diperdagangkan secara
publik.

Waktu Bekerja Cenderung bekerja lebih lama Bekerja berjam-jam sekitar


selama "musim sibuk" klien periode dekat bulanan, ketika
mereka. Biasanya, ini adalah perusahaan melengkapi catatan
dari bulan Januari sampai April. akuntansi setiap bulan. Selain
Namun, sebagai akuntan publik itu, akuntan perusahaan bekerja
bergerak ke atas melalui lebih lama sekitar audit tahunan
organisasi, musim ini sibuk dan tanggal laporan triwulanan.
kadang-kadang meluas ke
bagian yang lebih besar dari
tahun ini.

Keluasan dan Kedalaman Melayani banyak klien, kadang- Menghabiskan seluruh waktu
kadang dalam industri yang mereka bekerja untuk satu
berbeda. Ini memberi mereka perusahaan, mereka sangat
pengetahuan luas tentang isu- knowledgable tentang akuntansi
isu akuntansi di berbagai untuk perusahaan tempat
perusahaan. Hal ini membuat mereka bekerja. Hal ini
akuntan publik berharga bagi membuat seorang akuntan
perusahaan yang sedang perusahaan dicapai berharga
mencari karyawan dengan basis bagi perusahaan dan perusahaan
besar pengetahuan. yang menjual produk serupa dan
jasa.

Stabilitas Dapat melayani klien yang Bekerja untuk perusahaan yang


berbeda setiap minggu atau sama sepanjang tahun.
bahkan melakukan perjalanan
ke situs klien yang berbeda di
hari yang sama
Persamaan Akuntan Publik Dengan Akuntan Manajemen

Persamaan Akuntan publik Akuntan manajemen

Prinsip Prinsip objektivitas mengharuskan Akuntan manajemen


objektivitas Praktisi untuk tidak membiarkan bertanggung jawab untuk
subjektivitas, benturan kepentingan, atau mengkomunikasikan informasi
pengaruh yang tidak layak dari pihak- dengan adil dan objektif
pihak lain memengaruhi pertimbangan
profesional atau pertimbangan bisnisnya

Prinsip Setiap praktisi harus menjaga Menahan diri untuk tidak


kerahasiaan kerahasiaan informasi yang mengungkapkan tanpa ijin
diungkapkan oleh calon klien atau informasi rahasia berkenaan
pemberi kerja. Situasi yang mungkin dengan tugas-tugasnya, kecuali
mengharuskan Praktisi untuk diharuskan secara hukum
mengungkapkan informasi yang bersifat
rahasia yaitu pengungkapan yang
diperbolehkan oleh hukum dan
disetujui oleh klien atau pemberi kerja

Prinsip Memelihara pengetahuan dan Menjaga tingkat kompetensi


kompetensi keahlian profesional yang dibutuhkan profesional yang diperlukan
untuk menjamin pemberian jasa dengan terus menerus
profesional yang kompeten kepada klien mengembangkan pengetahuan dan
atau pemberi kerja keahliannya

Resolusi - Praktisi dapat meminta nasihat - Menjelaskan konsep-konsep


konflik profesional dari organisasi yang yang relevan melalui diskusi
etika relevan atau penasihat hukum rahasia dengan seorang
untuk memperoleh pedoman penasihat yang objektif untuk
mengenai penyelesaian masalah tanpa mencapai pemahanan terhadap
melanggar prinsip kerahasiaan tindakan yang mungkin
dilakukan
- Jika konflik ektika masih ada
- Jika setelah mendalami semua
setelah dilakukan tinjauan
kemungkinan yang relevan,
terhadap semua jenjang,
masalah etika profesi tetap tidak
akuntan manajemen
dapat diselesaikan, maka langkah mungkin tidak mempunyai
yang tepat bagi Praktisi untuk tidak jalan lain kecuali
melibatkan dirinya dalam tim mengundurkan diri dari
perikatan atau bahkan organisasi dan memberikan
mengundurkan diri dari perikatan memo yang informatif kepada
tersebut atau dari KAP atau jaringan perwakilan organisasi yang
KAP tempatnya bekerja ditunjuk
STUDY KASUS

1. Ilustrasi

Kasus pelanggaran Standar Profesional Akuntan Publik kembali muncul. Menteri


Keuangan pun memberi sanksi pembekuan.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membekukan izin Akuntan Publik (AP)
Drs. Petrus Mitra Winata dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Mitra Winata dan Rekan
selama dua tahun, terhitung sejak 15 Maret 2007. Kepala Biro Hubungan Masyarakat
Departemen Keuangan Samsuar Said dalam siaran pers yang diterima Hukum online, Selasa
(27/3), menjelaskan sanksi pembekuan izin diberikan karena akuntan publik tersebut
melakukan pelanggaran terhadap Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Pelanggaran
itu berkaitan dengan pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan PT Muzatek Jaya tahun buku
berakhir 31 Desember 2004 yang dilakukan oleh Petrus. Selain itu, Petrus juga telah
melakukan pelanggaran atas pembatasan penugasan audit umum dengan melakukan
audit umum atas laporan keuangan PT Muzatek Jaya, PT Luhur Artha Kencana dan
Apartemen Nuansa Hijau sejak tahun buku 2001 sampai dengan 2004. Selama izinnya
dibekukan, Petrus dilarang memberikan jasa atestasi termasuk audit umum, review, audit
kinerja dan audit khusus. Yang bersangkutan juga dilarang menjadi pemimpin rekan atau
pemimpin cabang KAP, namun dia tetap bertanggungjawab atas jasa-jasa yang telah
diberikan, serta wajib memenuhi ketentuan mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan
(PPL). Pembekuan izin oleh Menkeu tersebut sesuai dengan Keputusan Menkeu Nomor
423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menkeu Nomor 359/KMK.06/2003. Pembekuan izin yang dilakukan oleh Menkeu ini
merupakan yang kesekian kalinya. Pada 4 Januari 2007, Menkeu membekukan izin Akuntan
Publik (AP) Djoko Sutardjo dari Kantor Akuntan Publik Hertanto, Djoko, Ikah & Sutrisno
selama 18 bulan.

1. Analisis dan Kesimpulan :

Pada kasus ini, yaitu dibekukannya izin Drs. Mitra Winata dan Rekan dari Kantor
Akuntan Publik (KAP) karena akuntan publik tersebut melakukan pelanggaran terhadap
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), dan kasus pelanggaran lainya seperti Djoko
Sutardjo dari Kantor Akuntan Publik Hertanto, Djoko, Ikah & Sutrisno melakukan
pelanggaran atas pembatasan penugasan audit dan pembekuan izin terhadap Akuntan Publik
Justinus Aditya Sidharta yang terbukti telah melakukan pelanggaran terhadap SPAP berkaitan
dengan Laporan Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi akan mencoreng nama baik dari
akuntan publik dan hal ini akan sangat merugikan seperti hilangnya kepercayaan masyarakat.

Dari kasus diatas juga dapat disimpulkan bahwa terjadi pelanggaran terhadap salah
satu prinsip etika profesi yaitu prinsip STANDAR TEKHNIS. Dimana dalam standar tekhnis
setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar tekhnis dan
standar profesional yang relevan. sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota
mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan
tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar tekhnis dan standar
profesional yang harus ditaati oleh anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI), International Federation of Accountans, badan pengatur, dan
peraturan perundang-undangan yang relevan.

Anda mungkin juga menyukai