➢ Judul: PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN IKLAN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN VAPE MEREK SMOK DI WISMA VAPE STORE ➢ Latar Belakang Masalah: Perilaku merokok merupakan salah satu bagian dari gaya hidup dan kebutuhan bagi sebagian orang. Namun dilihat dari berbagai sudut pandang, perilaku merokok sangat merugikan baik untuk diri sendiri maupun orang di sekelilingnya. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, maka munculnya inovasi dalam membuat rokok elektrik (vape) sebagai alternatif merokok yang lebih sehat. Bahkan di berbagai kota di Indonesia, merokok dengan menggunakan rokok elektrik (vape) sudah menjadi trend. Tentu saja dengan adanya trend ini akan membuat produsen-produsen rokok elektrik (vape) berlomba-lomba untuk memenangkan persaingan. Salah satu produsen rokok elektrik (vape) yaitu Wisma Vape Store yang beralamat di Jl. WR Supratman No. 206, Penarukan, Kecamatan Buleleng. Berdasarkan laporan penjualan vape merek Smok di Wisma Vape Store terus mengalami peningkatan setiap bulannya. Hal ini berarti tingkat keputusan pembelian di Wisma Vape Store Singaraja tergolong tinggi. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, sebelum membeli sebuah produk banyak pertimbangan yang dilakukan oleh konsumen seperti melihat kualitas dari suatu produk, harga yang ditetapkan serta iklan. Untuk itu Wisma Vape Store harus mampu menentukan strategi pemasaran yang tepat agar mampu bertahan dan memenangkan persaingan. ➢ Teori yang melandasi penelitian: Teori Penelitian Kuantitatif ➢ Masalah Penelitian: Bagaimana pengaruh kualitas produk, harga dan iklan terhadap keputusan pembelian vape merek Smok di Wisma Vape Store? ➢ Teori yang digunakan pada kajian teori 1. Keputusan Pembelian 2. Kualitas Produk 3. Harga 4. Iklan ➢ Kerangka berpikir Konsumen dalam melakukan keputusan pembelian akan mempertimbangkan berbagai hal, misalnya kualitas produk, harga dan iklan. Semakin baik kualitas produk yang dihasilkan maka akan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Harga merupakan hal yang paling melekat dalam benak konsumen ketika akan memutuskan melakukan pembelian. Tingkat harga yang ditetapkan oleh perusahaan akan memberikan dampak menjadi tolak ukur permintaan terhadap suatu produk yang akan dipasarkan. Selain itu iklan juga menjadi pertimbangan dalam melakukan keputusan pembelian karena melalui iklan konsumen sudah mengetahui keunggulan-keunggulan produk yang akan dibeli. Berdasrakan teori-teori yang telah dijabarkan sebelumya diuraikan bahwa kualitas produk, harga dan iklan merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. ➢ Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini yaitu “Ada pengaruh kualitas produk, harga dan iklan terhadap keputusan pembelian vape merek Smok di Wisma Vape Store. ➢ Metode penelitian 1. Desain penelitian: Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan desain kuantitatif kausal. Langkah-langkah dalam desain penelitian kuantitatif kausal terdiri dari a) rumusan masalah, b) mengkaji teori, c) merumuskan hipotesis, d) mengumpulkan data, e) mengolah data dan f) menarik kesimpulan. 2. Subjek/ objek penelitian - Subjek penelitian ini adalah konsumen yang membeli vape di Wisma Vape Store. - Objek penelitian ini adalah keputusan pembelian vape merek smok di wisma vape store berdasarkan kualitas produk, harga, dan iklan. 3. Sampel dan populasi - Sampel dalam penelitian ini yaitu 75 orang konsumen Wisma Vape Store. - Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh konsumen Wisma Vape Store 4. Definisi operasional variable - Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas produk, harga dan iklan - Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian.
Definisi konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1
5. Metode pengumpulan data
Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut. • Kuesioner: merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab • Pencatatan dokumen merupakan keharusan bahwa setiap pengumpulan data yang dilakukan harus dengan bukti yang jelas. 6. Teknik penentuan sampel Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling. Purposive sampling merupakan metode penentuan sampel dengan beberapa pertimbangan atau tujuan tertentu (Sugiyono, 2007: 78). 7. Uji kelayakan instrument penelitian • Uji Validitas Untuk mengukur valid atau tidaknya kuesioner dengan melihat Pearson Correlation. Jika korelasi antara skor masing-masing item pertanyaan terhadap skor total signifikan (p<0,05) maka pertanyaan tersebut dapat dikatakan “Valid” dan sebaliknya (Ghozali, 2011: 55). • Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Ghozali, 2005). 8. Teknik analisis data Dalam penelitian metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Sebelum melakukan pengujian analisis regresi linier berganda adalah melakukan uji asumsi klasik, karena syarat untuk analisis regresi berganda adalah bebas dari asumsi-asumsi klasik. • Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan sebelum menguji dan menganalisis data penelitian dengan model regresi dengan bantuan program SPSS. Pada penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan meliputi: a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan taraf signifikansi 5% (Ghozali, 2011: 164). Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut. - Jika nilai Sig ≥ 0,05, maka dikatakan berdistribusi normal. - Jika nilai Sig < 0,05, maka dikatakan berdistribusi tidak normal b. Uji Multikolinearitas Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dengan melihat nilai Tolerance dan variance inflation factor (VIP). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikoloniearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIP > 10. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIP yang tinggi (karena VIP = 1/Tolerance). c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas dapat diketahui melalui uji Glesjer. Jika probabilitas signifikan masing-masing variabel independen > 0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi. • Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan dua atau lebih variabel bebas. Alasan menggunakan analisis regresi linier berganda karena dalam penelitian ini menguji pengaruh dari beberapa variabel bebas yaitu kualitas produk, harga dan iklan terhadap satu variabel terikat yaitu keputusan pembelian. • Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F (uji pengaruh simultan) dan uji t (uji pengaruh parsial). a. Uji F (Simultan) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Adapun rancangan pengujian hipotesis statistic sebagai berikut: - H0: Ryx1x2x3 = 0, tidak ada pengaruh dari kualitas produk (X1), harga (X2) dan iklan (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) secara simultan. - Ha: Ryx1x2x3 ≠ 0, ada pengaruh dari kualitas produk (X1), harga (X2) dan Iklan (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) secara simultan. Kriteria pengujian signifikansi: - Menolak H0 jika p-value < α = (0,05) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari kualitas produk (X1), harga (X2) dan iklan (X3) terhadap Y (keputusan pembelian). - Menerima H0 jika p-value > α = (0,05) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari kualitas produk (X1), harga (X2) dan iklan (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). b. Uji t (Parsial) Uji t digunakan untuk menguji signifikan variasi hubungan antara variabel X dan Y. Apakah variabel kualitas produk (X1), harga (X2) dan iklan (X3) berpengaruh secara parsial terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Adapun rancangan pengujian hipotesis sebagai berikut: - H0: Pyx1 = 0, tidak ada pengaruh dari kualitas produk (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) secara Parsial Ha: Pyx1 ≠ 0, ada pengaruh dari kualitas produk (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) secara Parsial. - H0: Pyx2 = 0, tidak ada pengaruh dari harga (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) secara parsial. Ha: Pyx2 ≠ 0, ada pengaruh dari harga (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) secara parsial. - H0: Pyx3 = 0, tidak ada pengaruh dari iklan (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) secara parsial. Ha: Pyx3 ≠ 0, ada pengaruh dari iklan (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). secara parsial Kiteria pengujian signifikansi: - Menolak H0 jika p-value < α = (0,05) menunjukkan bahwa ada pengaruh parsial dari kualitas produk (X1), harga (X2) dan iklan (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). - Menerima H0 jika p-value > α = (0,05) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh parsial dari kualitas produk (X1), harga (X2) dan iklan (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). c. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel-variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi dalam variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. ➢ Hasil Penelitian 1. Deskripsi data Hasil analisis deskripsi penelitian yang menunjukkan variabel kualitas produk tergolong dalam kategori tinggi, variabel harga tergolong dalam kategori sesuai, variabel iklan tergolong dalam kategori tinggi, dan variabel keputusan pembelian tergolong dalam kategori tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel kualitas produk, harga, iklan dan keputusan pembelian perlu ditingkatkan ke kategori sangat tinggi. 2. Hasil uji Asumsi Klasik • Uji Normalitas data Nilai Sig. > 0,05 yaitu sebesar 0,200. Berdasarkan kriteria uji normalitas, hal ini menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal. • Uji Multikolinieritas Nilai VIF dari masing-masing variabel independen<10 dan nilai tolerance>0,10. Nilai korelasi di antara variabel bebas dapat dikatakan mempunyai korelasi yang lemah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di antara variabel bebas, yaitu kualitas produk, harga, dan iklan tidak terjadi gejala multikolinearitas. • Uji Heteroskedastisitas Nilai signifikansi antara variabel bebas dengan absolute residual (ABS) > 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak terdapat adanya gejala heteroskedastisitas. 3. Pengujian Hipotesis Nilai p-value < α = 0,05 yaitu sebesar 0,000, maka kita akan menolak H0. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari kualitas produk (X1), harga (X2) dan iklan (X3) terhadap Y (keputusan pembelian) vape merek Smok di Wisma Vape Store.
Maka dapat disimpulan, yaitu kualitas produk, harga, dan iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, vape merek Smok di Wisma Vape Store.