Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dea Sukma Choirunisa

NIM : 20809334085
D4 AKT B GK
Resume Auditin 1 Pertemuan 7
BUKTI AUDIT

Standar audit spap 2011- CUKUP DAN KOMPETEN


SPL
Bukti membawa kesimpulan yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan
yang diaudit
Teknik yang dilakukan seperti inspeksi, permintaan keterangan dll.
Untuk memberikan keyakinan atas kewajaran laporan keuangan
HAKEKAT BUKTI
Informasi yang digunakan auditor apakah informasi sesuai kriteria. Issue terkait bukti=
tingkat persuasive bukti= tinggi vs rendah. Sejauhmana tingkat keyakinannya. Contoh: asset
yang harus dicatat net value. Contoh: 2 dokumen sama memberi info sebuah akun dalam
laporan keuangan, piutang=daftar saldo piutang, hasil confirm dari pelanggan, mana yang
memberikan keyakinan auditor.

KEPUTUSAN BUKTI AUDIT


Pertimbangan 4 keputusan
Bukti audit harus tepat jenis dan jumlah. Cukup dari sisi jumlah, kompeten dari sisi jenis.
1. Prosedur audit, apa prosedur yang dilakukan, menguji kebenaran saldo piutang,
meminta daftar saldo piuytang, pelanggan
Instruksi detail;=bukti audit yang harus diperoleh. Jurnal pengeluaran kas, harus
merancang bukti apa yang harus diperoleh.
2. Ukuran sampel , seberapa banyak yang harus diuji.
Bukti audit dapat diambil hanya satu s.d seluruh populasi, sampel peengambilan
bagian dari populasi transaksi/ kejadian akuntansi sebagai bukti
Karakteristik klien, pengendalian internal, tingkat keyakinan.
3. Butir (item) yang harus diambil, missal apakah harus mengambil saldo piutang
diakhir tahun/ baGian mana yang harus diambil
Contoh sebanyak 50 sampel diambil dari 1000 populasi.
memilih dalam seminggu, nilai terbesar, acal, transaksi memiliki risisko tertinggi
4. Waktu, kapan auditor mengambil bukti audit, bergantung akun yang diaudit. Cari
persediaan akhir, anu ya 31 des. saldo kas dibank, bisa diambil bukti dgn konfirmasi
disampaikan 1-3 bulan setelah tanggal periode laporan keuangan, pertimbangan
timing pengambilan bukti audit misal perhitungan inventori dilakukan mendekati
laporan keuangan.

AUDIT PROGRAM
PROSEDUR+ PENGAMBILAN BUKTI AUDIT= PROGRAM AUDIT

TINGKAT KEPERSUASIFAN BUKTI AUDIT:


Bukti apa yang membuat yakin dalam kewajaran lap keu.
Appropriate (kualitas relevant+reliable) + surfficient(kuantitas)= persuasiveness

Appropriate (kualitas relevant+reliable)


Kualitas bukti, bermutu dan dapat diandalkan. Relevant: berhubungan dgn tujuan prosedur audit
yang akan dilakukan, berkaitan dgm asersi yang ingin diuji. Contoh: inventory= ada ga?
Kelengkaopan= bener ga, auditor mencari bukti yang relevant.
Reliable( andal) tingkat keyakinan terhadap bukti. Cth mendapat bukti purchae order dan faktur
pembelian

PERSUASIVENESS BUKTI AUDIT


Fakor yang mempengaruhi
1. Independensi penyedia bukti, bukti dapat diperoleh dari berbagai sumber. Kalo bisa
ambil bukti dari sumber yang objektif
2. Efektivitas pengendalian internal dan respon manajemen thd risiko,
3. Pengetahuan langsung auditor, ketika auditor akan menguji saldo persediaan= auditor
yakin kalo tau secara langsung.
4. Pengalaman auditor sebelumnya, sebelumnya pengalaman auditor inventoris kantor tidak
terlacak jadi membawa auditor mencari bukti yang lebih banyk.
5. Kualifikasi individu yang menyediakan bukti, perhitungan depresiasi,penyisihan piutang
itu kan rumit, harus ada keahlian. Petugas akuntansi yang menyusun itu gmn
keahliannya.
6. Objektivitas.
7. Waktu mendapatkan bukti
8. Ekspetasi auditor/ potensi tentang salah saji

JENIS- JENIS BUKTI


Suatu audit, prosedur audit
Setiap prosedur audit memperoleh satu atau lebih dari jenis bukti berikut:
1. Physical examination/ Pemeriksaan fisik ,
Inspeksi atau perhitungan sendiri oleh auditor thd asset berwujud. Missal thd kas,
inventori, fixed asset. Dilakukan untuk menguji keberadaan asset, jumlah/ kuantitas.
Konsisi, dan kulaitas (asersi existence). Tidak untuk mengujo asersi kepemilikan (right)/
penilaian (valuation).
2. Confirmation/ Konfirmasi
Penerimaan respon tertulis secara langsung dari pihak ketika tentang akurasi infotmasi
yang diminta oleh auditor. Penerintaan dilakukan oleh klien kepadapihak ketiga->
menyampaikan langsung kepada auditor. Conoth: konfirmasi account receivable/ kas
dibank.
Menguatkan keyakinan auditor terkait akurasi suatu infotmasi melalui pihak independen.
3. Inspection/ Inspeksi
Pemrikasaan auditor thdp dokumen dan catatn/ laporan klien untuk mendukung informasi
yang dicantumkan dalam lap keu. Inspeksi ini digunakan untuk vounching dan tracking.
Dokumen dapat bersumber dari internal maupun eksternal klien;
dok internal= disiapkan oleh entitas klien dan hanya untuk internal, penggajian,
penyusutan aser
Dok eksternal= disiapkan oleh entitas klien namun digunakan juga oleh pihak ketiga
(diluar entitas)
Implikasi= keandalan informasi, dokumen eksternal lebih reliable/ andal
4. Analytical Procedure/ Prosedur analitis,
Evaluasi terhadap informasi keuangan melalui analiasis hubungan logis antara data
keuangan dan data non keuangan. Analisis procedures digunakan auditor pada seluruh
tahapan audit (audit planning sampai penyelesaian audit). Kegunaan= Pemahaman
bisnis dan industry, penilaian kemapuan going concern klien, indikasi terjadinya salah
saji dalam laporan keuangan, menyediakan bukti pendukung saldo akun. Bagaimana
auditor mendapatkan angka- angka dalam laporan keuangan.
5. Inquiries of the client
Daftar pertanyaan kepada klien, harus disertai original prosedur yang digunakan, harus
dikuatkan dengan dokumen bukti untuk menguatkan. Inspeksi dokumen tadi.
6. Recalucation/ Perhitungan ulang
Potensi salah saji= salah dalam mengitung penyusutan, penyisihan piutang, saldo piutang.
7. ReperformancePertunjukan ulang,
sering digunakan auditor operasional pengujian system informasi yang digunakan
perusahaan.
8. Observasi,
diamati prosesnya, bener ga nurut sopnya.

PERTIMBANGAN BIAYA
Fee untuk auditor dari klien. Auditor harus mempertimbangkannya.
1. Most expensive: physical examination, confirmation
2. Moderate Cost: inspection, analytical procedure, reperformance
3. Least Expensive: observation, inquiries, recalcucation.
Poin penting penentuan jenis bukti: kualitas dan kecukupan bukti.
Proses memenuhhi kepentingan standar : Bukti harus cukup dan kompeten harus melalui
inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sbg dasar yang memadai untuk
menyatakan pendpat atas lap keu auditan.
DEFINISI DAN TUJUAN DOKUMENTASI AUDIT
Definisi:
- Catatan tentang prosedur audit yang dilaksanakan, bukti audit yang relevan, dan simpulan
yang dicapai auditor
- Disebut pula working paper (kertas kerja)
Tujuan penyusunan dokumentasi audit: menyediakan dasar keyakinan yang memadai bahwa
audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar. Dokumentasi audit digunakan sebagai:
1. Basis perencanaan audit
2. Catatan tentang bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian
3. Data untuk menyusun laporan audit secara layak
4. Basis review oleh supervisor dan partner audit
5. Bahan bagi auditor tahun berikutnya.
Kepemilikan dan kerahasiaan file audit
Kepemilikan
- Dokumentasi audit, termasuk yang disiapkan oleh klien, merupakan milik auditor
indibidu. Selanjutnya diserahkan kepada partner kap untuk dipelihara.
- Dokumentasi audit dapat digunakan pihak lain untuk keperluan: review dalam rangka
inspeksi atau keperluan hokum sesuai perintah hakim.
Kerahasiaan:
- A member in public practice Shall not disclose any confidential client information
without the specific consent of thr client
- Kode etik tidak memperkenankan pengungkapan informasi rahasia tentang klien

Konten dan pengorganisasian dokumentasi audit


 Laporan keuangan: laporan keuangan dan laporan audit, trial balance dan adjusting
journal entry
 Current files: seluruh dokumen tahun yang sedang diaudit. Seperti audit program, audit
planning and risk assessment, dll.
 Permanent Files: data historiss atau yang berkelanjutan dari tahun ke tahun untuk audit
data ini.
Kesimpulan:
- Bukti audit digunakan auditor untuk mengecek apakah informasi yang disediakan
dalam laporan keuangan sudah sesuai. Bukti audit juga digunakan unruk memberikan
keyakinan atas kewajaran laporan keuangan yang diaudit oleh auditor. Karena dalam
audit perlu informasi yang cukup dan kompeten. Dalam menilai keputusan bukti audit
perlunya 4 pertimbangan bukti audit yaitu Prosedur audit (apa prosedur yang dilakukan),
Ukuran sampel , (seberapa banyak yang harus diuji), Butir (item) yang harus diambil,
Waktu (kapan auditor mengambil bukti audit). Tingkat kepersuasifan bukti audit juga
perlu diperharikan karena dengan bukti audit akan menentukan bukti yang bagaimana
yang menyakinkan dalan kewajaran laporan keuangan. Dalam persuasiveness bukti audit
ada beberapa faktoe yang memperngaruhi yaitu independensi, efektifitas, pengetahuam
langsung auditor, pengalaman auditor, kualifikasi individu yang menyediakan bukti,
objektivitas, waktu mendapatkan bukti, dan ekspetasi auditor/ potensis mengenai salah
saji. Dalam suatu bukti audit juga terdapat jenis-jenis dari prosedur audit. Dalam
perolehan fee bagi seorang auditor, auditorjuga perlu mempertimbangkan mengenai
penentuan jenis prosedur bukti yang akan dilakukan kepada klien. Dokumentasi audit
merupakan Catatan tentang prosedur audit yg dilaksanakan, bukti audit yg relevan, dan
simpulan yg dicapai auditor. Tujuan penyusunan dokumentasi audit: menyediakan dasar
keyakinan yg memadai bahwa audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar. Konten
dan pengorganisasian dokumen audit yaitu pada laporan keuangan, current files, dan
permanent files.

Anda mungkin juga menyukai