Anda di halaman 1dari 5

Nama : Irnista Widyaningrum

NIM : P1337420319160

Kelas : 3 Reguler B

Matkul : Keperawatan Kritis

Dosen : Mardi Hartono, S.Kep,Ns,M.Kes

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) RJP PADA ANAK

STANDAR 
PROSEDUR    RJP (Resusitasi Jantung Paru) pada Anak
OPERASIONAL
Pengertian RJP dalam kamus diartikan dihidupkan kembali atau memberi
hidup baru. Dalam arti luas merupakan segala bentuk usaha yang
dilakukan terhadap mereka yang dalam keadaan gawat darurat
atau kritis untuk mencegah kematian.
Tujuan Mempertahankan kelangsungan hidup
Kebijakan 1. Henti Jantung
2. Henti nafas
Prosedur A. Persiapan alat-alat
1. Oksigen (O2) siap pakai
2. Emergency Trolley yang berisi
a. Obat-obatan dan alat kesehatan
1. Adrenalin
2. Atropin
3. Lidokain 2%
4. Kalsium gluconas
5. Dex 40%
6. Natrium Bicarbonate
7. Spuit-spuit berbagai ukuran
8. Masker sesuai ukuran
9. Gedel sesuai ukuran
b. Alat untuk intubasi
1. Ambu Bag sesuai ukuran
2. ETT sesuai ukuran
3. Laringoscope, blade sesuai ukuran
4. Magil Forcep
5. Plester/hypafix
6. Gunting perban
7. Benang sepatu
8. Stylet sesuai ukuran
c. Alat penunjang lain
1. Defibrilator
2. Papan RJP
3. Suction Mesin dan catheter suction sesuai ukuran
4. Papan pengalas
B. Persiapan pasien
Pasien ditidurkan terlentang dengan posisi datar dan pasang
papan RJP
C. Pelaksanaan
1. Melakukan RJP harus lebih dari 1 orang
2. Dekatkan meja emergency ke dekat tempat tidur pasien
3. Bebaskan jalan napas, posisi agak sedikit ekstensi
4. Napas buatan dengan cara memberikan tekanan positif
menggunakan ambu bagdan masker bial perkembangan
dada tidak efektif pasang gudel.
Pijat jantung pada bayi dan anak dilakukan 100 x per menit,
pada neonatus 120 x per menit, dengan perbandingan untuk
1 (satu) orang penolong 15 : 2 ( 15 x Kompresi :2 x
ventilasi)
Perbandingan 2 (dua) penolong 5 : 1 (5 x kompresi : 1 x
ventilasi)
5. Obat-obatan bila RJP yang dilakukan tidak menunjukkan
hasil maka harus dibantu dengan obat resusitasi dan jangan
lupa mencatat obat apa dan berapa banyak yang sudah
diberikan. Apabila terjadi arterial fibrilasi dapat digunakan
defibrillator dengan dosis sesuai dengan berat badan.
6. Monitor jantung selama resusitasi harus terpasang untuk
mengetahui gambaran EKG pada Jantung.
Perhatian
1. Jangan mencelakakan ,pasien dengan metode yang salah
2. Jangan membuang waktu untuk prosedur yang tidak
berguna
3. Khususnya untuk bayi usahakan jangan sampai hypertermi
Dokumen Terkait 1. Flow Sheet NICU/PICUPICU
2. Menu catatan keperawatan di NICU/PICU
Unit terkait 1. PICU
2. Rawat Inap
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) RJP PADA DEWASA

STANDAR  PROSEDUR   
RJP (Resusitasi Jantung Paru) pada Dewasa
OPERASIONAL
Pengertian 1. Henti jantung adalah berhentinya kontraksi jantung yang
ditandai tak terabanya denyut jantung, denyut nadi dan/atau
denyut arteri karotis.
2. Henti nafas adalah berhentinya gerakan pernafasan dan
ditandai dengan tak terasanya hembusan nafas dari kedua
lubang hidung.
3. Resusitasi jantung paru suatu sistem/metode untuk mengatasi
henti jantung dan/atau henti nafas.
Tujuan Mengembalikan fungsi jantung dan paru agar nyawa penderita
henti jantung dan/atau henti paru segera bisa diselamatkan dan
tidak memberikan gejala sisa.
Kebijakan
Referensi Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007
Prosedur A. Persiapan Alat :
1. Alat pelindung diri (masker, handscoon)
2. Trolly emergency yang berisi :
 Laryngoscope lurus dan bengkok (anak dan dewasa)
 Magil force
 Pipa trakhea berbagai ukuran
 Trakhea tube berbagai ukuran
 Gudel berbagai ukuran
 CVP set
 Infus set/blood set
 Papan resusitasi
 Gunting verband
 Bag resuscitator lengkap
 Spuit 10 cc – jarum no. 18
3. Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai
4. Set penghisap sekresi lengkap dan siap pakai
5. EKG record
6. EKG monitor bila memungkinkanDC shock lengkap
7. Ambulans
B. Pelaksanaan :
1. Petugas menggunakan alat pelindung diri (masker,
handscoen)
2. Mengecek kesadaran pasien dengan cara :
• Memanggil nama
• Menanyakan keadaannya
• Menggoyangkan bahu pasien/mencubit pasien
3. Jika pasien tidak sadar/tidak ada respon, aktifkan SPGDT
4. Buka jalan nafas dengan head tilt chin lift dan bersihkan
jalan nafas dari sumbatan
5. Menilai pernafasan dengan cara :
• Melihat pergerakan dada/perut
• Mendengar suara keluar/masuk udara dari hidung
• Merasakan adanya udara dari mulut/hidung pipi atau
punggung tangan
6. Jika pasien tidak bernafas, berikan nafas buata dengan
resuscitator sebanyak 2 kali secara perlahan
7. Periksa denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri
karotis, jika arteri carotis teraba cukup berikan nafas
buatan setiap 5 detik sekali
8. Jika arteri carotis tidak teraba lakukan kombinasi nafas
buatan dan kompresi jantung luar dengan perbandingan
15 : 2 untuk dewasa baik 1 atau 2 penolong
9. Kompresi jantung dilakukan dengan cara :
• Penekanan menggunakan dua pangkal telapak tangan
dengan kejutan bahu
• Penekanan pada daerah sternum 2-5 jari di atas proses
xyphoideus
• Kedalaman tekanan 3-5 cm
• Frekuensi penekanan 80-100 kali per menit
10. Setiap 4 siklus (4 kali kompresi dan 5 kali ventilasi) cek
pernafasan
11. Jika nafas tetap belum ada lanjutkan teknik kombinasi
dimulai dengan kompresi jantung luar.
C. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan :
1. Evaluasi pernafasan pasien tiap 1 menit saat dilakukan
RJP BC kombinasi
2. Lakukan RJP BC sampai :
 Timbul nafas spontan
 Diambil alih alat/petugas lain
 Dinyatakan meninggal
 Penolong tidak mampu atau sudah 30 menit tidak ada
respon
Unit Terkait Ruang Tindakan

Anda mungkin juga menyukai