Anda di halaman 1dari 25

5

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Bayi Berat Lahir Rendah


1. Pengertian
BBLR ialah bayi baru lahir yang berat badan saat lahir kurang dari
2500 gram (sampai dengan 2499 gram). 1 Sejak tahun 1961 WHO telah
mengganti istilah premature baby dengan low birth weight baby (BBLR),
karena tidak semua bayi dengan berat kurang dari 2500 gram pada waktu
lahir bayi prematur.3 BBLR adalah Bayi dengan berat badan kurang dari
2500 gram pada saat lahir.5
Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa bayi
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram, dan
tidak semua bayi dengan berat kurang dari 2500 gram bayi prematur.

2. Etiologi
Penyebab terjadinya BBLR dibedakan berdasarkan usia kehamilan
sebagai berikut:
a. Prematur murni
Prematur murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang
dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan masa
kehamilan (SMK) atau disebut juga neonatus preterm / BBLR.
Faktor yang mempengaruhi persalinan prematur atau BBLR adalah :
1) Faktir ibu, yaitu riwayat kehamilan prematur sebelumnya, gizi
ibu saat hamil kurang, umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35
tahun, jarak hamil dan bersalin terlalu dekat, penyakit menahun
ibu, seperti hipertensi, jantung, dan primigravida.
2) Faktor kehamilan, yaitu hamil dengan hidramnion, hamil ganda,
perdarahan atntepartum, komplikasi hamil seperti, preeklamsi,
eklamsi, dan ketuban pecah dini.
6

3) Faktor janin, yaitu cacat bawaan, infeksi dalam rahim, dan


kehamilan ganda.6
b. Dismatur
Dismatur adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa kehamilan. Faktor yang
mempengaruhi BBLR pada dismatur adalah :
1) Faktor ibu, yaitu hipertensi dan penyait ginjal kronik, perokok,
penderita dengan penyakit diabetes militus yang berat, toksemia,
peminum alkohol, serta faktor nutrisi yang buruk.6
Faktor nutrisi
Status nutrisi dipengaruhi oleh faktor yang membuat ibu
beresiko melahirkan BBLR, yaitu sosial ekonomi yang rendah,
dan kondisi kesehatan yang buruk dapat berpengaruh terhadap
status nutrisi, pertumbuhan serta perkembangan janin. Faktor
yang terpenting dalam perkembangan janin secara keseluruhan
yaitu, dengan menunjukan komponen peningkatan berat badan
selama masa hamil. Peningkatan ibi berada pada perkembangan
janin, peningkatan cairan tubuh, jaringan payudara ibu serta
sebagian tersimpan pada lemak ibu.
Hubungan antara peningkatan berat badan pada masa hamil
dan perkembangan janin, bervariasi menurut berat badan dan
tinggi badan sebelum hamil. Metode ini untuk mengkaji
peningkatan berat badan normal pada masa hamil,yaitu dengan
cara perhitungan indeks masa tubuh (IMT).7

Tabel 2.1
Rekomendasi peningkatan berat badan ibu selama kehamilan

Kategori berat badan dan tinggi Peningkatan yang


badan selama kehamilan direkomendasikan
Ringan <19,8 12,5-18 kg
Normal 19,8-26 11,5-16 kg
Tinggi 26-29 7-11,5 kg
Geumuk >29 ≥7
(sumber: Bobak, 2005:205)
7

2) Faktor uteri dan plasenta, yaitu inersia tali pusat yang tidak
normal, tranfusi dari kembar yang satu ke kembar yang lain, dan
sebagian plasenta yang lepas.
3) Faktor janin, yaitu gemeli, cacat bawaan, infeksi dalam
kendungan, (toxoplasmosis, rubela, sitomegalo virus, herpez,
sifillis)
4) Penyebab lain, yaitu keadaan sosial ekonomi yang rendah dan
tidak diketahui.6
Ada beberapa penyebab hambatan pertumbuhan intrauterin sebagai
berikut:
1) Faktor maternal, yaitu hipertensi akibat kehamilan, preeklamsi,
hipertensi kronis, diabetes melitus, nutrisi tidak adekuat,
merokok, penyalahgunaan narkoba, obat terapeutik (obat
antikanker) dan adiktif (narkotik), penyakit ginjal, anemia, ibu
usia <20 dan >35 tahun, dan berat badan ibu terlalu ringan.
2) Faktor janin, yaitu gestasi multipel, infeksi intrauterin
(TORCH), faktor plasenta, abrupsio plasenta, plasenta previa,
inersia tali pusat yang tidak normal.5

3. Klasifikasi pada Bayi Baru Lahir


a. Berdasarkan Usia Kehamilan
Bayi premature adalah bayi yang lahir sebelum lengkap 37
minggu gestasi. Minggu gestasi dihitung dari hari pertama haid
terakhir (HPHT) dan tidak berhubungan dengan berat badan bayi,
panjang bayi, lingkar kepala bayi atau bahkan semua pengukuran
janin atau ukuran neonatus. Oleh karena itu, yang terpenting adalah
adanya hubungan antara dua pertimbangan yaitu usia gestasi (untuk
pengkajian maturitas), dan berat badan (untuk pengkajian
pertumbuhan). Hubungan ini dapat digambarkan di grafik persentil
(Gbr. 2.1) grafik ini secara visual memperlihatkan bahwa
pertumbuhan itu tepat, berlebih atau kurang untuk masa kehamilan
dan bahwa bayi prematur, aterm atau post-term.5
8

Ketika dicocokan dengan standar penilaian maturnitas didalam


format pengkajian usia gestasi, menghasilkan usia gestasi yang
akurat dalam rentang 2 minggu. Bayi baru lahir kemudian
dimasukkan ke dalam salah satu kategori sebagai berikut:
1) Kurang bulan : usia gestasi kurang dari 38 minggu.
2) Cukup bulan : usia gestasi 38 minggu sampai 42 minggu.
3) Lewat bulan : usia gestasi lebih dari 42 minggu.8
Klasifikasi bayi baru lahir berdasarkan usia gestasi adalah sebagai
berikut:
1) Preterm atau prematur. Lahir sebelum usia gestasi 37 minggu,
dengan mengabaikan berat badan.
2) Term (aterm). Lahir antara awal minggu ke-38 dan akhir gestasi
42 minggu.
3) Pascaterm (postade) lahir setelah 42 minggu gestasi.7
b. Berdasarkan Berat Badan
Berat badan lahir memiliki kisaran normal untuk setiap usia
gestasi dalam hitungan minggu. Klasifikasi bayi baru lahir
berdasarkan berat badan adalah sebagai berikut:
1) Besar untuk masa kehamilan (BMK) (large for gestational
[LGA]). Berat diatas persentil ke-90 (atau dua atau lebih standar
deviasi diatas nilai normal) pada minggu manapun.
2) SMK (appropriate for gestational age[AGA]). Berat badan
diantara persentil ke-10 dan ke-90 untuk usia bayi.
3) Kecil untuk masa kehamilan (KMK) (small for gestational
age[SGA]). Berat badan dibawah persentil ke-10 (atau dua atau
lebih standar deviasi dibawah nilai normal).
4) Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) (low birth weight
[LBW]). Berat bayi 2500 gram atau kurang pada saat lahir. Bayi
baru lahir ini dianggap mengalami kecepatan pertumbuhan
intrauterin kurang dari yang diharapkan atau pemendekan
periode gestasi. Kelahiran preterm dan BBLR umumnya terjadi
bersamaan (misalnya, <32 minggu dan berat lahir <1200 gram).
9

Pertumbuhan janin terhambat (IUGR) adalah istilah yang


digunakan untuk menggambarkan janin yang kecepatan
pertumbuhannya tidak normal.
5) Berat lahir sangat rendah (very low birth weight [VLBW]). Berat
bayi 1500 gram atau kurang saat lahir.7
Ada yang menyatakan bahwa kategori berat badan lahir rendah
adalah :
1) BBLR adalah bayi dengan berat badan dibawah 2500 gram pada
saat lahir.
2) Bayi berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) adalah bayi
dengan berat badan dibawah 1500 gram pada saat lahir.
3) Bayi berat badan lahir ekstrem rendah (BBLER) adalah bayi
dengan berat badan dibawah 1000 gram pada saat lahir.5
Berbagai tipe bayi BBLR dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Bayi dengan laju pertumbuhan intrauterine normal pada saat
lahir, yaitu mereka kecil karena persalinan dimulai sebelum
akhir 37 minggu gestasi. Bayi prematur ini tumbuh sesuai usia
gestasi (SMK).
2) Bayi dengan laju pertumbuhan intrauterine lambat yang
dilahirkan aterm atau lebih dari aterm, yaitu bayi aterm atau post
term ini pertumbuhannya kurang untuk masa gestasi KMK.
3) Bayi dengan laju pertumbuhan intrauterine lambat dan sebagai
tambahan, yang dilahirkan sebelum aterm, yaitu bayi prematur
ini kecil, baik karena persalinan dini maupun karena
pertumbuhan intrauterine yang terganggu. Mereka kecil untuk
masa kehamilan dan bayi prematur.
4) Bayi yang dianggap besar untuk masa kehamilan
(LGA).5
10

Gambar 2.1 Grafik klasifikasi praktis bayi baru lahir hidup ditinjau dari
hubungan antara berat badan dan umur kehamilan (sumber: Bobak, 2005:889)

4. Diagnosa
Menegakan diagnosa BBLR adalah dengan mengukur berat lahir bayi
dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir, dapat diketahui dengan
dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

a. Anamnesa
Riwayat yang perlu ditanyakan pada ibu dalam anamnesa untuk
menegakan penyebab dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
terjadinya BBLR sebagai berikut :
1) Umur ibu
2) Riwayat haid pertama haid terakhir
3) Riwayat persalinan sebelumnya
4) Paritas, jarak kelahiran sebelumnya
5) Kenaikan berat badan selama kehamilan
6) Aktivitas
7) Penyakit yang diderita selama hamil
11

8) Obat-obatan yang diminum selama kehamilan


b. Pemeriksaan fisik
Yang dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik pada BBLR antara lain :
1) Berat badan bayi
2) Tanda-tanda prematur (pada bayi kurang bulan)
3) Tanda-tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil
untuk masa kehamilan)
c. Data penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yaitu dengan
melakukan pemeriksaan skor ballard.9

Pemeriksaan skor ballard yaitu menilai maturitas neonatus


berdasarkan 7 tanda kematangan fisik dan 6 tanda kematangan
neuromuscular. Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan
neurologik di jumlah, jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut
dicocokan dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut
Ballard.
Penilaian masa gestasi yang cukup cermat adalah dengan
menggunakan kriteria Ballard (1977), yaitu dengan
menyederhanakan pemeriksaan Dubowitz. Yang dinilai adalah
kriteria fisik eksterna dan neurologic (Tabel 2.1 dan tabel 2.2).
Penilaian kematangan ini sebaiknya dilakukan pada bayi berumur 6-
60 jam. Berikut akan dijelaskan penilaian usia gestasi menurut
Ballard:
1) Menilai 6 tanda kematangan neurologik.
a) Posisi istirahat (postur)
Biasanya dikaji saat bayi berbaring, sehingga bayi tidak
terganggu, dengan melakukan pengkajian tetap diatas
permukaan kasur bayi.
b) Pergelangan tangan (square window)
Dapat diketahui dengan memfleksikan tangan bayi ke
lengan bawah bagian ventral. Sudut yang dibuat oleh
12

pergelangan tangan diukur,dengan cara penilaian sudut


yang ada pada alat penilaian.
c) Rekoil lengan (arm recoil)
Uji ini paling baik setelah 1 jam pertama kehidupa, ketika
bayi telah mempunyai waktu penyesuaian dengan situasi
pasca kelahiran. Untuk mengkaji, letakan bayi pada posisi
supine, fleksikan total kedua siku (dengan memegang
tangan bayi dan menempatkan tangan ke atas dan
menempel pada lengan bawah), pegang tangan pada posisi
ini selama 5 detik, lalu kemudian dilepaskan. Pada saat
melepaskan, siku bayi cukup bulan akan membentuk sudut
kurang dari 90°, dan secara cepat terjadi rekoil hingga
posisinya kembali ke posisi fleksi. Lengan bayi preterm
mempunyai waktu rekoil yang lebiih lambat dan
membentuk sudut yang lebih besar dari 90°. Pengkajian
rekoil lengan sebaiknya dilakukan bilateral, sehingga dapat
mengklarifikasi adanya kelumpuhan brakialis.
d) Sudut popliteal (popliteal angle)
Ditentukan dengan cara membaringkan bayi dalam posisi
telentang. Fleksikan paha sampai arah abdomen atau daerah
dada pada bayi baru lahir, dan letakkan jari telunjuk anda
yang lain di belakang pergelangan kaki bayi untuk
melebarkan tungkai bawah, hingga didapati resistansi.
Kemudian ukur sudut yag terbentuk. Hasilnya sangat
beragam, dari tidak terdapatnya resistansi pada bayi yang
sangat matur, hingga didapati sudut sebesar 80° pada bayi
term.
e) Tanda scraf (scraft sign)
Diperoleh dengan cara meletakkan bayi baru lahir pada
posisi telentang, lalu tarik lengan ke dada menuju bahu bayi
yang berada pada sisi yang berlawanan, hingga resistansi
didapat. Bayi baru lahir perlu tetap berbaring terlentang.
13

Letak siku ini kemudian dicatat dengan membandingkan


tumpuan siku ke garis tengah dada.
f) Lutut ke telinga (heel to ear)
Dilakukan dengan cara meletakkan bayi pada posisi
telentang, dan saat memfiksasi paha tetap pada tempat tidur,
secara lembut tari kaki menuju telinga, tetap pada sisi yang
sama, hingga didapat resistansi. Baik derajat ekstensi lutut
dan kedekatan kaki ke telinga perlu dikaji. Bila usia gestasi
yang sangat kurang memperlihatkan peningkatan resistansi
pada gerakan ini. Bila bayi baru lahir sebelumnya dilahirkan
dengan posisi sungsang, pengkajian ini harus ditunda
hingga tungkai posisinya kembali lebih normal.
2) Karakteristik kematangan fisik bayi :
a) Kulit
Pada neonatus preterm tampak tipis dan transparan, dengan
vena menonjol di abdomen.
b) Lanugo
Sejumlah rambut berwarna terang yang menutupi
permukaan, jumlahnya berkurang seiringan peningkatan
usia gestasi. Jumlah lanugo paling banyak pada minggu ke-
28 sampai ke-30 dan kemudian menghilang, mula-mula
timbul didaerah wajah kemudian ke daerah dada dan sekitar
daerah ekstremitas.
c) Telapak kaki (lipatan kaki)
Perlu dikaji pada 12 jam kelahiran karena setelah itu kulit
kaki mulai mengering, dan lipatan permukaan menghilang.
Perkembangan lipatan kaki dimulai pada ujung telapak
kaki, dan terus menuju ke bawah sampai ke tumit.
d) Areola
Inspeksi pucuk jaringan mamae dapat dipalpasi dengan
lembut untuk menentukan ukuran. Penting sekali untuk
meletakan jari telunjuk dan jari tengah pada jaringan ini,
14

dan digulirkan di atas puting untuk menentukan ukurannya,


dari pada dengan mencubit jaringan. Metode lain termasuk
meetakan penggaris, tepas diatas puting mamae untuk
pengukuran yang lebih akurat.
e) Bentuk telinga dan kartilago
Berubah sejalan masa gestasi, pada minggu ke-36 beberapa
kartiloga dan pinna atas yang tidak tertutup, dan pinna yang
dapat membuka kembali secara perlahan ketika dilipat.
Untuk mengkaji, pantau bentuk telinga, lalu lipat ujung
telinga kearah depan, berlawanan arah sisi kepala lepaskan
dan pantau hasilnya.
f) Genitalia
(1) Genitalia perempuan
Pada masa minggu ke-30 hingga ke-32 mempunyai
klitoris yang menonjol, dan labia mayor bentuknya
kecil, serta letak antara ke dua sisi terpisah jauh. Pada
usia minggu ke-36 hingga ke-40 labia hampir menutupi
klitoris, dan juga masa lebih dari minggu ke-40, labia
mayor secara utuh sudah menutupi klitoris.
(2) Genitali laki-laki
Untuk menilai ukuran kantong skrotum, adanya rugae,
dan penurunan testis. Pantau ukuran skrotm dan ada
atau tidak adanya rugae. Kantong skrotum dapat diraba
secara lembut untuk menentukan penurunan testis.10
15

Tabel 2.2
Tabel Bagan kematangan neuromuscular

(sumber: Varney, 2007:920)

Tabel 2.3
Tabel Penilaian kematangan fisik

Score -1 0 1 2 3 4 5
Kulit Lengket Mirip Vena Pengelupasa Pecah- Kencang, Kasar,
mudah gelatin, terlihat, n superfisial pecah pecah-pecah pecah-
terkelupas, merah, merah atau ruam daerah yang dalam, pecah, dan
transparan tembus muda, dan dan sedikit pucat, vena vena tidak keriput
cahaya halis vena jarang terlihat
Lanugo Tidak ada Jarang Sangat Tipis Ada daerah Sebagian
banyak botak besar botak
Lipatan Lipatan >50mm Tanda Hanya ada Lipatan Lipatan
plantar jari kaki tidak ada merah lipatan anterior diseluruh
40-50mm:- lipatan sedikit melintang 2/3 telapak kaki
1 <40mm:- anterior
2
Payudara Tidak Sedikit Areola Areola tipis, Areola Areola
terlihat terlihat datar, tidak penonjolan menonjol, penuh,
ada 1-2mm penonjolan penonjolan
penonjolan 3-4mm 5-10mm
Mata/telinga Kelopak Kelopak Daun Daun telinga Rekoil Kartiloga
mata mata telinga melengkung cepat dan tebal, telinga
menutup terbuka; sedikit sempurna, menetap, kaku
tidak daun melengkun lunak tetapi daun
terlalu telinga g; lunak; mudah telinga
16

rapat: -1 datar, reoil rekoil sempurna


rapat: -2 tetap terlambat dan keras
terlipat
Genitalia Skrotum Skrotum Testis Testis turun Testis di Testis
(pria) datar, licin kosong, berada di ruga agak bawah, menggantun
ruga tipis kanalis rapat ruga baik g lipatan
atas, ruga ruga dalam
jarang
Genitalia Klitoris Klitoris Klitoris Labia Labia Labia mayor
(wanita) menonjo, menonjol menonjol, mayora dan mayor menutupi
labia , labia labia minora besar, labia klitoris, dan
mendatar minora minora sama-sama minora labia minora
kecil membesar menonol kecil
(sumber: Varney, 2007:920)

Tabel 2.4
Tabel Penilaian Maturitas

Nilai Minggu
-10 20
-5 22
0 24
5 26
10 28
15 30
20 32
25 34
30 36
35 38
40 40
45 42
50 20

(Sumber: Varner, 2007:920)

5. Komplikasi
Pada umumnya maturnitas bayi ini sesuai masa gestasinya dan sedikit
dipengaruhi oleh gangguan pertumbuhan di dalam uterus.dengan kata
lain alat – alat dalam tubuhnya sudah bertumbuh lebih baik bila
dibandingkan dengan bayi prematur dengan berat yang sama. Dengan
demikian bayi KMK yang tidak prematur lebih mudah hidup di luar
kandungan. Walaupun demikian, harus waspada pada beberapa
terjadinya komplikasi yang harus ditanggulangi dengan baik yaitu :
17

a) Aspirasi mekonium yang sering diikuti pneumotoraks. Ini disebabkan


distress yang sering dialami bayi pada saat persalinan.
b) Hipoglikemi juga dapat terjadi terutama bila pemberian minum
terlambat, hal ini disebabkan oleh berkurangnya cadangan glikogen
hati dan meningginya metabolisme bayi.
c) Keadaan lain yang mungkin terjadi : asfiksia, perdarahan paru yang
massif, hipotermia.3

6. Penatalaksanaan
Karena sulitnya meramalkan kondisi bayi BBLR dan proses
persalinan, peran bidan di ruangan persalinan adalah mempersiapkan
dengan baik lingkungan, dan orang tua terhadap segala kemungkinan.
Tatalaksana pada bayi berat lahir rendah adalah :
1) Menjaga bayi tetap hangat
BBLR mudah mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu
tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat. Setelah bayi dilahirkan
dan berhasil melalui adaptasi dari intra ke ekstra uterin, bayi harus
tetap dijaga tetap hangat. Beberapa hal yang harus diperhatikan
untuk menjaga bayi tetap hangat yaitu :
a) Bayi menggunakan pakaian yang lembut, hangat, kering, dan
bersih, bila perlu bayi memakai penutup kepala, sarung tangan
dan kaos kaki.
b) Yakinkan bayi untuk menggunakan baju dan selimut.
c) Bayi darawat gabung bersama ibunya sehingga ibu mudah
menjangkau bayinya
d) Menjaga ruangan tetap hangat1,4
2) Inisiasi menyusu dini (IMD)
Prinsip pemberian ASI adalah dimulai sedini mungkin, eksklusif
selama 6 bulan diterus hingga 2 tahun dengan makanan pendamping
ASI sejak usia 6 bulan. Pemberian ASI juga meningkatkan ikatan
kasih sayang (asih), memberikan nutrisi terbaik (asuh) dan melatih
refleks dan motorik bayi (asah).4
18

3) Pencegahan perdarahan
Karena sistem pembekuan darah pada bayi belum sempurna,
maka semua bayi akan beresiko untuk mengalami perdarahan
intrakranial. Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada bayi maka,
pada semua bayi yang lahir, apalagi bayi berat lahir rendah diberikan
suntuikan vitamin K sebanyak 1 mg dengan dosis tunggal, secara
intra muskular pada antero lateral paha kiri bayi.4
4) Pencegahan infeksi
BBLR sangat rentan akan terjadinya infeksi, perhatikan prinsip-
prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum
memegang bayi.1 Ada beberapa pencegahan infeksi yang terpenting
dari setiap komponen perawatan bayi baru lahir yaitu:
1. Tenik aseptik untuk melakukan tindakan
Cuci tangan dengan menggunakan sabun yang aseptik, pada saat
sebelum dan sesudah merawat bayi.4
2. Pemberian salep mata pada bayi baru lahir
Salep mata untuk mencegah infeksi mata diberikan segera
setelah proses IMD dan bayi selesai menyusui, Sebaiknya 1 jam
setelah lahir. Pencegahan infeksi mata dianjurkan menggunakan
salep mata antibiotik tetrasiklin 1%.4
Pemberian salep mata, merupaka pengobatan profilatik mata
yang resmi, untuk pencegahan terhadap neisseria gonnorrhoea,
yang dapat menginfeksi bayi baru lahir selama proses
persalinan.11
5) Pemberian nutrisi
Pemberian nutrisi pada bayi BBLR harus dilakukan dengan cermat.
Pada bayi prematur dan KMK mendapatkan lebih banyak manfaat
dari ASI karena ASI, keunikan ASI bagi mereka tidak dapat
diabaikan. Bagi setiap ibu, agar dapat memiliki tuntutan menyusui
bayi BBLR-nya.1, 5
6) Perawatan tali pusat
19

Infeksi merupakan salah satu penyebab kesakitan tertinggi pada


bayi baru lahir. Untuk mengurangi kejadian infeksi tersebut, dapat
mengajarkan ibu dengan cara merawat tali pusat bayi dan pemberian
imunisasi. Ibu dan anggota keluarga lainnya dapat merawat tali pusat
sampai tali pusat puput/lepas. Ajarkan ibu cara merawat tali pusat
secara benar dirumah. Cara perawatan tali pusat dengan cara :
a) Cuci tangan sebelum dan sesudah perawatan tali pusat
b) Jangan mengoleskan cairan atau bahan apapun ke puntung tali
pusat.
c) Berikan nasihat kepada ibu dan keluarga sebelum meninggalkan
bayi :
(1) Lipat popok dibawah puntung tali pusat
(2) Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai
sisa tali pusat mengering dan terlepas sendiri
(3) Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan dengan air DTT dan
sabun, segera keringkan secara seksama dengan
menggunakan kain bersih.
(4) Perhatikan tanda-tanda infeksi pada tali pusat: kemerahan
pada kulit sekitar tali pusat, tanpak nanah dan berbau. Jika
terdapat tanda infeksi tali pusat, nasehati ibu untuk membawa
bayinya ke fasilitas kesehatan terdekat.4
7) Perawatan dengan metode kangguru (PMK)
PMK merupakan salah satu cara yang sederhana dan terbukti
efektif untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan dasar bayi, antara
lain kehangatan, ASI, perlindungan infeksi, dan stimulasi. PMK
adalah perawatan untuk bayi prematur dengan melakukan kontak
langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin-to-skin contact).12
Pada BBLR membutuhkan bantuan untuk penyesuaian kehidupan
di luar rahim. Mereka juga memerlukan bantuan untuk tetap hangat
dan mendapatkan asi yang cukup untuk tubuh. Salah satu cara untuk
menolong bayi mendapatkan kebutuhan ini adalah menjaga bayi
untuk tetap kontak kulit dengan kulit ibunya. Perawatan metode
20

kangguru adalah suatu cara agar BBLR terpenuhi kebutuhan khusus


mereka terutama dalam mempertahankan kehangatan suhu tubuh
bayinya.
Untuk melakukan PMK, tentukan bayi memiliki berat lahir
<2500 gram, tanpa masalah atau komplikasi. Syarat melakukan
PMK :
a) Bayi tidak mengalami kesulitan bernafas
b) Bayi tidak mengalami kesulitan minum
c) Bayi tidak kejang
d) Bayi tidak diare
e) Ibu dan keluarga bersedia dan tidak sedang sakit

Lakukan PMK untuk menghangatkan bayi bila memenuhi syarat


di atas. Metoda kangguru sangat baik dilakukan selama dalam
perjalanan ketempat rujukan. Metoda ini berguna untuk
mempercepat terjadinya kestabilan suhu tubuh dan merangsang bayi
baru lahir segera menghisap putih payudara ibu. Pelaksanaan PMK
memiliki 4 komponen :

a) Posisi
b) Nutrisi
c) Dukungan
d) Pemantauan4
8) Perawatan memandikan bayi
Pada bayi BBLR biasanya tidak dimandikan segera, tetapi dapat
ditunda hingga keadaan umum bayi telah stabil. 13 Mandi memiliki
beberapa tujuan yaitu untuk membersihkan seluruh tubuh bayi,
mengobservasi keadaan bayi, memberi rasa nyaman, dan
mensosialisasikan orang tua, anak serta keluarga. Mandi yang
pertama ditunda sampai temperatur kulit stabil pada suhu 36,5°C
atau sampai temperatur stabil pada suhu 37°C.8
9) Penimbangan ketat
21

Penambahan berat badan termasuk kondisi nutrisi bayi dan erat


kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan
berat badan harus dilakukan dengan ketat.1
10) Menjemur bayi
Manfaat berjemur di pagi hari sangatlah banyak, matahari pagi
dapat mencegah bayi mengalami sakit kuning. Sinar matahari kaya
akan vitamin D, yang dibentuk dari kolesterol dalam tubuh yang
diubah oleh sinar ultraviolet yang hanya bisa didapatkan dari sinar
matahari. Sinar matahari juga dapat membantu mengurangi
kejenuhan atau depresi. Bayi yang cukup sinar matahari akan jarang
menangis karena sinar matahari memiliki fungsi untuk melepaskan
hormon endorphin dalam tubuh yang juga dikenal dengan sebutan
hormon anti-depresi.14
11) Pemberian imunisasi Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B diberikan dengan uniject secara
intramuskuler, uniject adalah alat suntikan (semprit dan jarum) sekali
pakai yang sudah diisi dengan vaksin dan dosis yang tepat. Untuk
hasil yang baik imunisasi ini diberikan secara sedini mungkin, paling
lama tujuh hari setelah bayi dilahirkan. Semakin ditunda
pemberiannya, semakin berkurang efektivitas perlindungannya
terhadap penularan hepatitis B.
Pemberian hepatitis B dapat ditunda bila bayi dalam keadaan
kejang, asfiksia, panas tinggi lebih dari 38°C, berat badan kurang
dari 2500 gram. 15

B. Konsep Dasar Komunitas

1. Pengertian Komunitas
Kebidanan komunitas merupakan gabungan dari beberapa istilah,
yaitu bidan di komunitas, kebidanan, komunitas, dan kebidanan
komunitas. Dari beberapa istilah tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
22

a. Bidan di komunitas adalah bidan yang bekerja memberikan


pelayanan kepada keluarga dan masyarakat di suatu wilayah tertentu.
b. Kebidanan, yaitu mencangkup segala pengetahuan yang dimiliki
bidan dan bentuk-bentuk kegiatan pelayanan yang dilakukan dengan
tuuan untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
c. Komunitas (community), yaitu masyarakat terbatas yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografis yang jelas, dengan
norma dan nilai yang telah melembaga. Misalnya kelompok ibu
hamil, ibu nifas, kelompok bayi, dan kelompok balita.
d. Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup saling
berinteraksi dan bergantung serta bekerja sama untuk mencapai
tujuan.
e. Kebidanan komunitas adalah bentuk-bentuk pelayanan kebidanan
yang dilakukan di luar bagian atau pelayanan berkelanjutan yang
diberikan di rumah sakit dengan menekan kepada aspek-aspek
psikososial budaya yang ada di masyarakat.

2. Sasaran Kebidanan Komunitas


Ukuran keberhasilan bidan di komunitas adalah bangkitnya atau
lahirnya gerakan masyarakat untuk mengatasi masalah dan memenuhi
kebutuhan kesehatan serta kualitas hidup perempuan di wilayah tertentu
dengan sasaran sebagai berikut:

a. Sasaran umum
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi masyarakat, tokoh
masyarakat, dan kelompok masyarakat.
b. Sasaran khusus
Perempuan selama dalam siklus kehidupan, yaitu mulai sejak
konsepsi sampai lanjut usia. Agar pelayanan kebidanan di komunitas
terarah dan tepat sasara, maka bidan harus menerapkan prinsip
23

asuhan kebidanan di komunitas. Prinsip-prinsip asuhan kebidanan


komunitas sebagai berikut:
1) Kebidanan dikomunitas sifatnya multidisiplin meliputi ilmu
kesehatan masyarakat, sosial, psikologi, ilmu kebidanan dan lain-
lain yang mendukung peran bidan di komunitas.
2) Berpedoman kepada etika profesi kebidanan yang menjungjung
harkat dan martabat kemanusiaan klien.
3) Ciri-ciri kebidanan komunitas adalah menggunakan populasi
sebagai unit analisis populasi tersebut berupa kelompok sasaran
yang terdiri atas jumlah perempuan, jumlah keluarga, jumlah
neonatus, dan jumlah wanita.
4) Keberhasilan diukur melalui adanya kerja sama dengan berbagai
mitra, seperti PKK, kader kesehatan, perawat, dokter, dan lain-
lain.

3. Tujuan Kebidanan Komunitas


a. Tujuan umum
Asuhan kebidanan di komunitas harus mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, khususnya kesehatan perempuan (women
well being) di wilayah kerja bidan.
b. Tujuan khusus
1) Meningkatkan cangkupan pelayanan kebidanan komunitas sesuai
dengan tanggung jawab bidan.
2) Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil, pertolongan persalinan,
perawatan nifas, dan perinatal secara terpadu.
3) Menurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan resiko
kehamilan persalinan, nifas, dan perinatal.
4) Mendukung program-program pemerintah lainnya untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak.
5) Membangun jejaringan kerja dengan fasilitas rujukan dan tokoh
masyarakat setempat atau terkait.
24

4. Peran dan Tanggung Jawab Bidan di Komunitas


Peran dan tanggung jawab bidn di kumunitas meliputi kemampuan
menilai tradisi, budaya, nilai-nilai, dan norma hukum yang berlaku di
masyarakat. Dengan memiiki kemampuan tersebut bidan akan
mempunyai kemampuan dalam memberikan penyuluhan dan pelayanan
kepada individu, keluarga, dan masyarakat.sehingga bidan mampu
bertindak secara profesional, yaitu mampu memisahkan nilai-nilai
masyarakat dengan nilai-nilai atau keyakinan pribadi, bersikap tidak
menghakimi, tidak membeda-bedakan, dan menjalankan standar prosedur
kepada semua orang yang diberikan pelayanan. Tanggung jawab bidan di
komunitas meliputi beberapa hal berikut:
a. Menjaga pengetahuan tetap up o date, berusaha secara terus menerus
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kemahiran.
b. Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadi, dan tidak
berupaya untuk bekerja melampaui wewenngnya dalam memberikan
pelayanan klinik.
c. Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta
konsekuensi dari suatu keputusan.
d. Berkomunikasi dan bekerjasama dengan pekerjaan kesehatan
profesionallainnya (perawat, dokter, dan lain-lain) dengan rasa
hormat dan bermartabat.
e. Memelihara kerjasama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah
sakit pendukung untuk memastikansistem rujukan yang optimal.
f. Melakukan pemantauan mutu yang mencangkup penilaian sejawat,
pendidikan berkesinambungan, mengkaji ulang kasus-kasus, dan
Audit Maternal Neonatal (AMP).
g. Bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk meningkatkan akses
dan mutu asuhan kesehatan.
h. Menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan status perempuan
serta kondisi hidup mereka dan menghilangkan praktek kultur yang
terbukti merugikan perempuan.16
25

C. Konsep Dasar Keluarga

1. Pengertian
Definisi keluarga meliputi penjelasan tentang struktur, fungsi, unsur,
dan ikatan kasih dalam keluarga. Orang yang menempati sebuah untit
rumah membentuk suatu rumah tangga. Sebuah keluarga atau suatu
rumah tangga berbentuk keluarga membutuhkan kehadiran sekurang-
kurangnya dua orang, seorang kepala keluarga dan satu atau lebih
anggota keluarga lain yang mempunya hubungan dengan kepala keluarga
tersebut melalui kelahiran, adopsi, atau pernikahan.
keluarga adalah dua individu atau lebih yang bergabung bersama
karena ada ikatan untuk saling berbagi dan ikatan kedekatan emosi dan
yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian keluarga. Defini ini
mencangkup berbagai bentuk keluarga, seperti keluarga besar yang
tinggal di dalam dua rumah tangga atau lebih, pasangan hidup bersama,
keluarga tanpa anak, dan keluarga dengan orang tua tunggal.
Berdasarkan pengertian dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua
individu atau lebih yang tinggal bersama dan mempunyai hubungan serta
keterkaitan satu sama lain.

2. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga mencangkup lima bidang dasar, yaitu biologi, ekonomi,
pendidikan, psikologi, dan sosial budaya. Fungsi-fungsi interdependen
dan ini bergantung kepada kesehatan fisik dan mental anggota.
a. Fungsi biologis
Meliputi reproduksi, upaya merawat, dan membesarkan anak, nutrisi,
pemeliharaan kesehatan, dan rekreasi. Kemampuan untuk
menjalankan fungsi-fungsi ini secara tidak langsung membutuhkan
prasyarat tertentu: yaitu keturunan genetik yang sehat,
26

penatalaksanaan fertilitas, perawatan selama siklus maternitas,


perilaku diet yang baik, pemanfaatan pelayanan kesehatan yang
optimal, persahabatan, dan perawatan anggota keluarga.
b. Fungsi ekonomi
Meliputi mencari nafkah yang cukup untuk menjalankan fungsi-
fungsi lain, mengembangkan anggaran keluarga, dan memastikan
keamanan keuangan anggota keluarga. Untuk dapat melaksanakan
tugas-tugas ini keluarga harus memiliki keterampilan, kesempatan,
dan pengetahuan yang diperlukan.
c. Fungsi pendidikan
Meliputi mengajarkan keterlampilan, sikap, dan pengetahuan yang
berhubungan dengan fungsi-fungsi lain, anggota keluargaharus
mempunya akses ke berbagai sumber dan memiliki keterlampilan
yang diperlukan untuk memanfaatkan sumber-sumber ini agar
mampu melaksanakan fungsi ini.
d. Fungsi psikologi
Keluarga diharapkan memberi lingkungan yang meningkatkan
perkembangan kepribadian secara alami. Keluarga harus memberi
perlindungan psikologis optimal dan meningkatkan kemampuan
untuk membangun hubungan dengan orang-orang di luar lingkungan
keluarga. Tugas-tugas ini membtuhkan kesehatan emosi yang stabil,
ikatan kasih bersama untuk saling mendukung, menoleransi stress,
dan mengatasi krisis.
e. Fungsi sosial-budaya
Berhubungan dengan sosialisasi anak, fungsi ini meliputi pencapaian
nilai-nilai yang berhubungan dengan prilaku tradisi, bahasa, agama,
dan sikap moral masyarakat yang sebelumnya atau yang sedang
berlaku. Untuk melakukan fungsi ini, keluarga harus memiliki
“standar yang diterima” dan peka terhadap berbagai kebutuhan sosial
anak sesuai tingkatan usia mereka. Sebuah keluarga juga harus
menerima dan memberi contoh norma-norma prilaku masyarakat dan
27

mau menjelaskan, mempertahankan, dan meningkatkan standar-


standar ini.8

D. Aplikasi Asuhan Manajemen Kebidanan Pada Bayi Berat Lahir


Rendah

1. Data Subjektif
a. Anamnesis
1) Usia.
2) Riwayat haid pertama haid terakhir.
3) Kenaikan berat badan selama kehamilan.
4) Penyakit yang diderita selama kehamilan.9
5) Riwayat kehamilan prematur sebelumnya.
6) Umur ibu kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun.
7) Jarak kehamil ibu dan bersalin terlalu dekat.6
8) Penyakit menahun ibu, seperti hipertensi akibat kehamilan,
diabetes melitus, anemia, dan lain-lain.5
9) Faktor kehamilan hamil hidramnion, hamil ganda, perdarahan
atntepartum, komplikasi hamil seperti, preeklamsi, eklamsi.6
10) Faktor janin, yaitu ganda, hidramnion, infeksi dalam rahim, dan
kehamilan ganda.
11) Faktor kebiasaan, keadaan sosial ekonomi yang rendah dan tidak
diketahui.6

2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara
lain:
1) Berat badan < 2500 gram.
2) Tanda-tanda prematur (pada bayi kurang bulan).
3) Tanda-tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil
untuk masa kehamilan).
28

b. Pemeriksaan penunjang, yaitu skor ballard.9

3. Assessment
Bayi Ny. …. dengan berat lahir rendah.

4. Penatalaksanaan
Pada BBLR udah mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya
harus dipertahankan dengan ketat. Setelah bayi dilahirkan dan berhasil
melalui adaptasi dari intra ke ekstra uterin, bayi harus tetap dijaga tetap
hangat.1, 4
Pemberian nutrisi pada bayi BBLR harus dilakukan dengan cermat.
Pada bayi prematur dan KMK mendapatkan lebih banyak manfaat dari
ASI karena ASI, keunikan ASI bagi mereka tidak dapat diabaikan. Bagi
setiap ibu, agar dapat memiliki tuntutan menyusui bayi BBLR-nya.1, 5
Dalam pencegahan infeksi, BBLR sangat rentan akan terjadinya
infeksi, prinsip-prinsip pencegahan infeksi yaitu termasuk mencuci
tangan sebelum merawat bayi. Pencegahan infeksi yang terpenting dari
setiap komponen perawatan bayi baru lahir yaitu cuci tangan dengan
menggunakan sabun yang aseptik, pada saat sebelum dan sesudah
merawat bayi.4 Pemberian salep mata untuk mencegah infeksi mata
diberikan segera setelah proses IMD dan bayi selesai menyusui,
Sebaiknya 1 jam setelah lahir. Pencegahan infeksi mata dianjurkan
menggunakan salep mata antibiotik tetrasiklin 1%.4
Dalam Pelaksanaan Metode Kanguru, Perawatan dengan metode
kanguru (PMK) merupakan salah satu cara yang sederhana dan terbukti
efektif untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan dasar bayi, antara lain
kehangatan, ASI, perlindungan infeksi, dan stimulasi. PMK adalah
perawatan untuk bayi prematur dengan melakukan kontak langsung
antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin-to-skin contact). Pemulangan dan
perawatan di rumah, Kesehatan bayi secara keseluruhan dalam kondisi
baik, Bayi minum dengan baik, menyusu eksklusif, Berat bayi selalu
29

bertambah (sekurang-kurangnya 15 gram/Kg/hari selama minimal 3 hari


berturut-turut).12
Dalam Penimbangan Berat Badan dengan Ketat, perubahan berat
badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan
daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus
dilakukan dengan ketat.1

Anda mungkin juga menyukai