BAB II
TINJAUAN TEORI
2. Etiologi
Penyebab terjadinya BBLR dibedakan berdasarkan usia kehamilan
sebagai berikut:
a. Prematur murni
Prematur murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang
dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan masa
kehamilan (SMK) atau disebut juga neonatus preterm / BBLR.
Faktor yang mempengaruhi persalinan prematur atau BBLR adalah :
1) Faktir ibu, yaitu riwayat kehamilan prematur sebelumnya, gizi
ibu saat hamil kurang, umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35
tahun, jarak hamil dan bersalin terlalu dekat, penyakit menahun
ibu, seperti hipertensi, jantung, dan primigravida.
2) Faktor kehamilan, yaitu hamil dengan hidramnion, hamil ganda,
perdarahan atntepartum, komplikasi hamil seperti, preeklamsi,
eklamsi, dan ketuban pecah dini.
6
Tabel 2.1
Rekomendasi peningkatan berat badan ibu selama kehamilan
2) Faktor uteri dan plasenta, yaitu inersia tali pusat yang tidak
normal, tranfusi dari kembar yang satu ke kembar yang lain, dan
sebagian plasenta yang lepas.
3) Faktor janin, yaitu gemeli, cacat bawaan, infeksi dalam
kendungan, (toxoplasmosis, rubela, sitomegalo virus, herpez,
sifillis)
4) Penyebab lain, yaitu keadaan sosial ekonomi yang rendah dan
tidak diketahui.6
Ada beberapa penyebab hambatan pertumbuhan intrauterin sebagai
berikut:
1) Faktor maternal, yaitu hipertensi akibat kehamilan, preeklamsi,
hipertensi kronis, diabetes melitus, nutrisi tidak adekuat,
merokok, penyalahgunaan narkoba, obat terapeutik (obat
antikanker) dan adiktif (narkotik), penyakit ginjal, anemia, ibu
usia <20 dan >35 tahun, dan berat badan ibu terlalu ringan.
2) Faktor janin, yaitu gestasi multipel, infeksi intrauterin
(TORCH), faktor plasenta, abrupsio plasenta, plasenta previa,
inersia tali pusat yang tidak normal.5
Gambar 2.1 Grafik klasifikasi praktis bayi baru lahir hidup ditinjau dari
hubungan antara berat badan dan umur kehamilan (sumber: Bobak, 2005:889)
4. Diagnosa
Menegakan diagnosa BBLR adalah dengan mengukur berat lahir bayi
dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir, dapat diketahui dengan
dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
a. Anamnesa
Riwayat yang perlu ditanyakan pada ibu dalam anamnesa untuk
menegakan penyebab dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
terjadinya BBLR sebagai berikut :
1) Umur ibu
2) Riwayat haid pertama haid terakhir
3) Riwayat persalinan sebelumnya
4) Paritas, jarak kelahiran sebelumnya
5) Kenaikan berat badan selama kehamilan
6) Aktivitas
7) Penyakit yang diderita selama hamil
11
Tabel 2.2
Tabel Bagan kematangan neuromuscular
Tabel 2.3
Tabel Penilaian kematangan fisik
Score -1 0 1 2 3 4 5
Kulit Lengket Mirip Vena Pengelupasa Pecah- Kencang, Kasar,
mudah gelatin, terlihat, n superfisial pecah pecah-pecah pecah-
terkelupas, merah, merah atau ruam daerah yang dalam, pecah, dan
transparan tembus muda, dan dan sedikit pucat, vena vena tidak keriput
cahaya halis vena jarang terlihat
Lanugo Tidak ada Jarang Sangat Tipis Ada daerah Sebagian
banyak botak besar botak
Lipatan Lipatan >50mm Tanda Hanya ada Lipatan Lipatan
plantar jari kaki tidak ada merah lipatan anterior diseluruh
40-50mm:- lipatan sedikit melintang 2/3 telapak kaki
1 <40mm:- anterior
2
Payudara Tidak Sedikit Areola Areola tipis, Areola Areola
terlihat terlihat datar, tidak penonjolan menonjol, penuh,
ada 1-2mm penonjolan penonjolan
penonjolan 3-4mm 5-10mm
Mata/telinga Kelopak Kelopak Daun Daun telinga Rekoil Kartiloga
mata mata telinga melengkung cepat dan tebal, telinga
menutup terbuka; sedikit sempurna, menetap, kaku
tidak daun melengkun lunak tetapi daun
terlalu telinga g; lunak; mudah telinga
16
Tabel 2.4
Tabel Penilaian Maturitas
Nilai Minggu
-10 20
-5 22
0 24
5 26
10 28
15 30
20 32
25 34
30 36
35 38
40 40
45 42
50 20
5. Komplikasi
Pada umumnya maturnitas bayi ini sesuai masa gestasinya dan sedikit
dipengaruhi oleh gangguan pertumbuhan di dalam uterus.dengan kata
lain alat – alat dalam tubuhnya sudah bertumbuh lebih baik bila
dibandingkan dengan bayi prematur dengan berat yang sama. Dengan
demikian bayi KMK yang tidak prematur lebih mudah hidup di luar
kandungan. Walaupun demikian, harus waspada pada beberapa
terjadinya komplikasi yang harus ditanggulangi dengan baik yaitu :
17
6. Penatalaksanaan
Karena sulitnya meramalkan kondisi bayi BBLR dan proses
persalinan, peran bidan di ruangan persalinan adalah mempersiapkan
dengan baik lingkungan, dan orang tua terhadap segala kemungkinan.
Tatalaksana pada bayi berat lahir rendah adalah :
1) Menjaga bayi tetap hangat
BBLR mudah mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu
tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat. Setelah bayi dilahirkan
dan berhasil melalui adaptasi dari intra ke ekstra uterin, bayi harus
tetap dijaga tetap hangat. Beberapa hal yang harus diperhatikan
untuk menjaga bayi tetap hangat yaitu :
a) Bayi menggunakan pakaian yang lembut, hangat, kering, dan
bersih, bila perlu bayi memakai penutup kepala, sarung tangan
dan kaos kaki.
b) Yakinkan bayi untuk menggunakan baju dan selimut.
c) Bayi darawat gabung bersama ibunya sehingga ibu mudah
menjangkau bayinya
d) Menjaga ruangan tetap hangat1,4
2) Inisiasi menyusu dini (IMD)
Prinsip pemberian ASI adalah dimulai sedini mungkin, eksklusif
selama 6 bulan diterus hingga 2 tahun dengan makanan pendamping
ASI sejak usia 6 bulan. Pemberian ASI juga meningkatkan ikatan
kasih sayang (asih), memberikan nutrisi terbaik (asuh) dan melatih
refleks dan motorik bayi (asah).4
18
3) Pencegahan perdarahan
Karena sistem pembekuan darah pada bayi belum sempurna,
maka semua bayi akan beresiko untuk mengalami perdarahan
intrakranial. Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada bayi maka,
pada semua bayi yang lahir, apalagi bayi berat lahir rendah diberikan
suntuikan vitamin K sebanyak 1 mg dengan dosis tunggal, secara
intra muskular pada antero lateral paha kiri bayi.4
4) Pencegahan infeksi
BBLR sangat rentan akan terjadinya infeksi, perhatikan prinsip-
prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum
memegang bayi.1 Ada beberapa pencegahan infeksi yang terpenting
dari setiap komponen perawatan bayi baru lahir yaitu:
1. Tenik aseptik untuk melakukan tindakan
Cuci tangan dengan menggunakan sabun yang aseptik, pada saat
sebelum dan sesudah merawat bayi.4
2. Pemberian salep mata pada bayi baru lahir
Salep mata untuk mencegah infeksi mata diberikan segera
setelah proses IMD dan bayi selesai menyusui, Sebaiknya 1 jam
setelah lahir. Pencegahan infeksi mata dianjurkan menggunakan
salep mata antibiotik tetrasiklin 1%.4
Pemberian salep mata, merupaka pengobatan profilatik mata
yang resmi, untuk pencegahan terhadap neisseria gonnorrhoea,
yang dapat menginfeksi bayi baru lahir selama proses
persalinan.11
5) Pemberian nutrisi
Pemberian nutrisi pada bayi BBLR harus dilakukan dengan cermat.
Pada bayi prematur dan KMK mendapatkan lebih banyak manfaat
dari ASI karena ASI, keunikan ASI bagi mereka tidak dapat
diabaikan. Bagi setiap ibu, agar dapat memiliki tuntutan menyusui
bayi BBLR-nya.1, 5
6) Perawatan tali pusat
19
a) Posisi
b) Nutrisi
c) Dukungan
d) Pemantauan4
8) Perawatan memandikan bayi
Pada bayi BBLR biasanya tidak dimandikan segera, tetapi dapat
ditunda hingga keadaan umum bayi telah stabil. 13 Mandi memiliki
beberapa tujuan yaitu untuk membersihkan seluruh tubuh bayi,
mengobservasi keadaan bayi, memberi rasa nyaman, dan
mensosialisasikan orang tua, anak serta keluarga. Mandi yang
pertama ditunda sampai temperatur kulit stabil pada suhu 36,5°C
atau sampai temperatur stabil pada suhu 37°C.8
9) Penimbangan ketat
21
1. Pengertian Komunitas
Kebidanan komunitas merupakan gabungan dari beberapa istilah,
yaitu bidan di komunitas, kebidanan, komunitas, dan kebidanan
komunitas. Dari beberapa istilah tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
22
a. Sasaran umum
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi masyarakat, tokoh
masyarakat, dan kelompok masyarakat.
b. Sasaran khusus
Perempuan selama dalam siklus kehidupan, yaitu mulai sejak
konsepsi sampai lanjut usia. Agar pelayanan kebidanan di komunitas
terarah dan tepat sasara, maka bidan harus menerapkan prinsip
23
1. Pengertian
Definisi keluarga meliputi penjelasan tentang struktur, fungsi, unsur,
dan ikatan kasih dalam keluarga. Orang yang menempati sebuah untit
rumah membentuk suatu rumah tangga. Sebuah keluarga atau suatu
rumah tangga berbentuk keluarga membutuhkan kehadiran sekurang-
kurangnya dua orang, seorang kepala keluarga dan satu atau lebih
anggota keluarga lain yang mempunya hubungan dengan kepala keluarga
tersebut melalui kelahiran, adopsi, atau pernikahan.
keluarga adalah dua individu atau lebih yang bergabung bersama
karena ada ikatan untuk saling berbagi dan ikatan kedekatan emosi dan
yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian keluarga. Defini ini
mencangkup berbagai bentuk keluarga, seperti keluarga besar yang
tinggal di dalam dua rumah tangga atau lebih, pasangan hidup bersama,
keluarga tanpa anak, dan keluarga dengan orang tua tunggal.
Berdasarkan pengertian dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua
individu atau lebih yang tinggal bersama dan mempunyai hubungan serta
keterkaitan satu sama lain.
2. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga mencangkup lima bidang dasar, yaitu biologi, ekonomi,
pendidikan, psikologi, dan sosial budaya. Fungsi-fungsi interdependen
dan ini bergantung kepada kesehatan fisik dan mental anggota.
a. Fungsi biologis
Meliputi reproduksi, upaya merawat, dan membesarkan anak, nutrisi,
pemeliharaan kesehatan, dan rekreasi. Kemampuan untuk
menjalankan fungsi-fungsi ini secara tidak langsung membutuhkan
prasyarat tertentu: yaitu keturunan genetik yang sehat,
26
1. Data Subjektif
a. Anamnesis
1) Usia.
2) Riwayat haid pertama haid terakhir.
3) Kenaikan berat badan selama kehamilan.
4) Penyakit yang diderita selama kehamilan.9
5) Riwayat kehamilan prematur sebelumnya.
6) Umur ibu kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun.
7) Jarak kehamil ibu dan bersalin terlalu dekat.6
8) Penyakit menahun ibu, seperti hipertensi akibat kehamilan,
diabetes melitus, anemia, dan lain-lain.5
9) Faktor kehamilan hamil hidramnion, hamil ganda, perdarahan
atntepartum, komplikasi hamil seperti, preeklamsi, eklamsi.6
10) Faktor janin, yaitu ganda, hidramnion, infeksi dalam rahim, dan
kehamilan ganda.
11) Faktor kebiasaan, keadaan sosial ekonomi yang rendah dan tidak
diketahui.6
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara
lain:
1) Berat badan < 2500 gram.
2) Tanda-tanda prematur (pada bayi kurang bulan).
3) Tanda-tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil
untuk masa kehamilan).
28
3. Assessment
Bayi Ny. …. dengan berat lahir rendah.
4. Penatalaksanaan
Pada BBLR udah mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya
harus dipertahankan dengan ketat. Setelah bayi dilahirkan dan berhasil
melalui adaptasi dari intra ke ekstra uterin, bayi harus tetap dijaga tetap
hangat.1, 4
Pemberian nutrisi pada bayi BBLR harus dilakukan dengan cermat.
Pada bayi prematur dan KMK mendapatkan lebih banyak manfaat dari
ASI karena ASI, keunikan ASI bagi mereka tidak dapat diabaikan. Bagi
setiap ibu, agar dapat memiliki tuntutan menyusui bayi BBLR-nya.1, 5
Dalam pencegahan infeksi, BBLR sangat rentan akan terjadinya
infeksi, prinsip-prinsip pencegahan infeksi yaitu termasuk mencuci
tangan sebelum merawat bayi. Pencegahan infeksi yang terpenting dari
setiap komponen perawatan bayi baru lahir yaitu cuci tangan dengan
menggunakan sabun yang aseptik, pada saat sebelum dan sesudah
merawat bayi.4 Pemberian salep mata untuk mencegah infeksi mata
diberikan segera setelah proses IMD dan bayi selesai menyusui,
Sebaiknya 1 jam setelah lahir. Pencegahan infeksi mata dianjurkan
menggunakan salep mata antibiotik tetrasiklin 1%.4
Dalam Pelaksanaan Metode Kanguru, Perawatan dengan metode
kanguru (PMK) merupakan salah satu cara yang sederhana dan terbukti
efektif untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan dasar bayi, antara lain
kehangatan, ASI, perlindungan infeksi, dan stimulasi. PMK adalah
perawatan untuk bayi prematur dengan melakukan kontak langsung
antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin-to-skin contact). Pemulangan dan
perawatan di rumah, Kesehatan bayi secara keseluruhan dalam kondisi
baik, Bayi minum dengan baik, menyusu eksklusif, Berat bayi selalu
29